You are on page 1of 2

Budaya Demokrasi Masyarakat Di Jawa Barat

Partisipasi Masyarakat di Pilkada Jabar Masih Rendah

KONTRIBUTOR BANDUNG, DENDI RAMDHANI Kompas.com - 10/08/2017, 14:17 WIB

Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat saat memberikan pemaparan dalam acara rapat koordinasi Pilkada
Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Kamis (10/8/2017)(KOMPAS. com/DENDI RAMDHANI)
BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Yayat Hidayat
mengaku heran dengan rendahnya partisipasi politik masyarakat di Jawa Barat. Padahal, alokasi
anggaran untuk meningkatkan jumlah pemilih terbilang besar. Berkaca pada Pilkada Jabar 2013, dari
32,5 juta pemilih, partisipasi masyarakat Jawa Barat hanya sekitar 65 persen.
"Sepanjang sejarah reformasi (tingkat partisipasi) semakin hari semakin menurun. Padahal 'GR'-nya
kami di KPU, setiap Pemilu berusaha sekuat tenaga, banting tulang, bagaimana mensosialisasikan
agar informasi sampai ke masyarakat. Tapi partisipasi masih turun," ungkap Yayat dalam rapat
koordinasi Pilkada di Aula Barat Gedung Sate, Kamis (10/8/2017).
Yayat mengatakan, tren negatif ini disebabkan anggapan masyarakat yang menilai pemilu bukan
produk demokrasi yang mampu mengubah nasib. (Baca juga: Cegah Penyalahgunaan Anggaran Rp
1,1 Triliun, KPU Jabar Gandeng BPKP) "Artinya bahwa persepsi masyarakat terhadap Pemilu
semakin menyedihkan. Persepsinya kurang baik terhadap Pemilu.
Pemilu tidak bisa diharapkan sebagai instrumen untuk mengubah nasib seseorang," kata Yayat.
Karena itu, dalam Pilkada 2018, KPU membuat sebuah program yang melibatkan berbagai pihak
untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada. Salah satunya, bekerja sama dengan tiga
perguruan tinggi di Bandung, yakni Unpad, ITB, dan Unpar. "Berkaitan soal sosialisasi, mulai 2004
sampai sekarang perasaan sudah sangat optimal. Biaya juga tidak sedikit dan menginformasikan
apapun yang ada di dalam Pemilu. Tapi hasilnya juga tidak menggembirakan," ucapnya. "Mudah-
mudahan hasil riset Universitas Katolik Parahyangan nanti bisa membantu mendongkrak
meningkatkan partisipasi. Saya targetkan di Pilkada 2018 mendatang partisipasinya bisa seperti
pemilihan legislatif, ya sekitar 73 persen," jelasnya.
Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

You might also like