Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia,
kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya.
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan. (Mubarak, 2006)
5
6
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat
dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari
8
seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi,
perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok
derajat kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya, sehingga produktif secara
3. Kerjasama (Partnership)
jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan
masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya
cepat.
berikut :
itu perawata yang bekerja di sekolah dapat memberikan perawatan untuk peserta
didik pada kasus penyakit akut yang bukan kasus kedaruratan misalnya penyakit
influensa, batu dll. Perawat juga dapat memberikan rujukan pada peserta didik
bertujuan untuk :
pendidikan kesehatan.
kunjungan rumah, hospice care, home care dll. Perawat yang bekerja di rumah
Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat juga dapat bekerja dan
1. Posyandu
Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan posyandu. Secara
b. KB
c. Imunisasi
d. Peningkatan gizi
e. Penanggulangan diare
f. Sanitasi dasar
lengkap pada waktu dan tempat yang sama. Posyandu dipandang sangat
untuk mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi
dan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan
meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan
hidup sehat
1) Meja I
a. Pendaftaran
b. Pencacatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan PUS (Pasangan
Usia Subur)
12
2) Meja II
3) Meja III
Pengisian KMS
4) Meja IV
b. Penyuluhan kesehatan
c. Pelayanan PMT, oralit, Vit. A, Tablet zat besi, Pil ulangan, Kondom
5) Meja V
a. Pemberian iminisasi
b. Pemeriksaan Kehamilan
c. PMT
d. Imunisasi.
materi dasar dari KMS baita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu
dilapangan yang kita temukan dari meja 1 sampai meja 5 dilakukan oleh
kesehatannya berperan aktif. Pendidikan dan pelatihan kader selama ini hanya
dalam kegiatan Posyandu. Keadaan seperti ini masih perlu perhatian khusus
Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik yang bermutu
yang mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati kenyataan dari
konsep. Model praktik keperawatan didasarkan pada isi dari sebuah teori dan konsep
Salah satu model keperawatan kesehatan komunitas yaitu Model Health Care
System (Betty Neuman, 1972). Model konsep ini merupakan model konsep yang
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri, baik yang bersifat fleksibel,
14
normal, maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. (Mubarak &
Chayatin, 2009)
keperawatan yang terdiri dari yang terdiri dari klien, lingkungan, kesehatan dan
keperawatan.Asumsi Betty Neuman tentang empat konsep utama yang terkait dengan
dari harmoni dan merupakan suatu kesatuan dari variabel yang utuh, yaitu:
keperawatan komunitas, yaitu aspek fisik atau fisiologis, aspek psikologis, aspek
Sehat menurut Neuman adalah suatu keseimbangan bio, psiko, cultural dan
spiritual pada tiga garis pertahanan klien, yaitu garis pertahanan fleksibel, normal
3. Socially ill, yaitu secara psikologis dan medis baik, tetapi kurang mampu secara
5. Medically ill, yaitu sakit secara medis yang dapat diperiksa dan diukur
6. Martyr, yaitu orang yang rela menderita atau meninggal dari pada menyerah
7. Optimistic, yaitu meskipun secara medis dan social sakit, tetapi mempunyai
harapan baik. Keadaan ini sering kali sangat membantu dalam penyembuhan
sakit medisnya
8. Seriously ill, yaitu benar-benar sakit, baik secara psikologis, medis dan sosial.
Kesehatan Utama
masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan perventif dengan tidak melupakan
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien yang
menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari individu dan
(1972 dalam Anderson, 2006) untuk melihat masalah pasien, model komunitas
telah diganti namanya menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan
1. Tingkat individu
rumah dan perlu kepuskesmas, penderita resiko tinggi seperti penderita penyakit
demam darah dan diare. Kemudian individu yang memerlukan pengawasan dan
perawatan berkelanjutan seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.
2. Tingkat keluarga
dengan sosial ekonomi rendah dan keluarga yang anggota keluarganya menderita
penyakit menular dan kronis. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit utama
3. Tingkat komunitas
lingkup kecil sampai dengan lingkup yang luas didalam suatu wilayah kerja
dan sebagainya.
sebagai klien dengan strategi intervensi keperawatan komunitas yang mencakup tiga
aspek yaitu primer, sekunder dan tertier melalui proses individu dan kelompok
dengan kerja sama lintas sektoral dan lintas program. Pelayanan yang diberikan oleh
keperawatan komunitas mencakup kesehatan komunitas yang luas dan berfokus pada
1. Pencegahan primer
yaitu memberikan imunisasi pada bayi, anak balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi
2. Pencegahan sekunder
3. Pencegahan tertier
stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar dapat
(Mubarak, 2009) :
2. Pengorganisasian masyarakat
1. Tahap persiapan
2. Tahap pengorganisasian
dan masyarakat.
pendidikan kesehatan.
5. Tahap koordinasi
6. Tahap akhir
Suverpisi bertahap dan diakhiri dengan evaluasi dan pemberian umpan balik
kerja selanjutnya.
20
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat baik yang sehat
bersama tim kesehatan lainnya untuk dapat mengenal masalah kesehatan dan
dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi.
dilakukan melalui beberapa fase yang tercakup dalam proses keperawatan komunitas
(Mubarak, 2005) :
1. Pengkajian
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok
1) Pengumpulan data
Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok antara lain :
a. Inti (Core) meliputi : Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri
atas usia yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-
terjamin
22
gangguan penyakit
2) Jenis data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan data
a. Data subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan
b. Data objektif
pengukuran.
c. Sumber data
Data primer
Data sekunder
record.
4) Pengelolaan data
c. Tabulasi data
d. Interpretasi data
5) Analisa data
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah
masalah kesehatan.
7) Prioritas Masalah
Abraham H Maslow :
2. Diagnosa keperawatan
yang nyata dan yang mungkin terjadi. Diagnosa ditegakkan berdasarkan tingkat
rekreasi komunitas terhadap stresor yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga
komponen, yaitu problem/masalah (P), etiology atau penyebab (E), dan symptom
Symptom : tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yang terjadi.
3. Perencanaan/ Intervensi
d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat
4. Pelaksanaan/Implementasi
bekerjasama dengan angoota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan pihak
b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup sehat
penyakit
komunitas
5. Penilaian/Evaluasi
sebagai berikut :