Professional Documents
Culture Documents
1. INTRODUCTION
Perawatan atau maintenance pada suatu industri merupakan salah satu faktor penting yang
mendukung suatu proses produksi, contohnya pada industri pembangkit. Sebuah industri pembangkit
harus menghasilkan produk berupa listrik dan ada pula yang menghasilkan listrik dan steam dengan
kapasitas produk yang stagnan atau tidak berubah-ubah. Dalam menghasilkan produk yang stagnan
dan terus-menerus diperlukan peralatan yang siap bekerja setiap saat dengan performa yang handal.
Untuk menjaga agar peralatan industri pembangkit tetap bekerja pada performa terbaiknya, maka
dibutuhkan departemen atau section khusus yang bertugas untuk melakukan perawatan terhadap
peralatan-peralatan tersebut.
Salah satu perusahaan yang menghasilkan produk berupa listrik dan steam adalah PT. Dian
Swastatika Sentosa (DSS) Serang. Banyak peralatan yang digunakan di PT. DSS, yang secara umum
dibagi beberapa seksi seperti coal handling system, water treatment, boiler, turbin-generator dan HR.
Pada masing-masing seksi terdapat peralatan-peralatan yang terus bekerja demi proses produksi ters
berjalan 24 jam. Contohnya, pada seksi CHS terdapat conveyor yang terus berjalan untuk mengirim
batubara menuju proses penghancuran batubara, seksi WTP terdapat pompa yang bekerja untuk
mengalirkan fluida dari tempat stau ke tempat lainnya, dan masih banyak lagi. Peralatan-peralatn yang
terus bekerja, pada suatu saat akan mengalami penurunan performa akibat life time yang terus
berjalan sehingga dapat mengganggu proses produksi. Maka dari itu diperlukan sebuah bagian dalam
perusahaan yang fokus menangani pemeliharaan mesin-mesin tersebut.
Dari dua pendapat di atas, dapat ditarik garis besar bahwa pemeliharaan dilakukan untuk merawat
maupun memperbaiki peralatan agar kegiatan produksi berjalan secara efektif dan efisien.
Usaha pencegahan untuk menghilangkan kerusakan yang timbul ketika berjalannya proses
produksi, dibutuhkan cara dan metode untuk mengatisipasinya dengan melakukan kegiatan
pemeliharaan mesin/peralatan. Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau
menjaga mesin/ peralatan dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang
diperlukan agar didapat keadaan operasi produksi yang memuaskan sasuai dengan apa yang
direncakan. Jadi dengan adanya kegiatan maintenance maka mesin/peralatan dapat dipergunakan
sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama dipergunakan untuk proses produksi
atau sebelum jangka waktu tertentu direncanakan tercapai.
Secara umum kata pemeliharaan tidak akan terlepas dengan pekerjaan memperbaiki,
membongkar, atau memeriksa mesin secara saksama dan menyeluruh (Maintenance, Repair, and
Overhaul atau MRO). Pemeliharaan juga bermakna melakukan tindakan rutin guna menjaga perangkat
(dikenal sebagai pemeliharaan terjadwal) atau mencegah timbulnya gangguan (pemeliharaan
pencegahan). Jadi MRO dapat didefinisikan sebagai, "semua tindakan yang bertujuan untuk
mempertahankan atau memulihkan komponen atau mesin kekeadaan ideal agar dapat menjalankan
fungsinya sesuai kebutuhan perusahaan. Tindakannya mencakup kombinasi dari semua manajerial
teknis, administratif dan tindakan pengawasan yang sesuai." Maintenance merupakan suatu fungsi
dalam suatu industri manufaktur yang sama pentingnya dengan fungsi – fungsi lain seperti produksi.
Hal ini karena apabila kita mempunyai mesin atau peralatan, maka biasanya kita selalu berusaha untuk
tetap dapat mempergunakan mesin atau peralatan sehingga kegiatan produksi dapat berjalan lancar.
1.2. Tujuan
Fungsi pemeliharaan adalah agar dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin
dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi
tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi.
Dengan adanya kegiatan pemeliharaan ini maka fasilitas atau peralatan perusahaan dapat
dipergunakan untuk kegiatan produksi sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan
selama fasilitas/peralatan perusahaan tersebut dipergunakan selama proses produksi.
Beberapa pendapat yang mengemukakan tentang tujuan dilakukannya pemeliharaan
(Maintenance) anatara lain sebagai berikut:
Menurut Asyari (2007), dalam bukunya manajemen pemeliharaan mesin tujuan
pemeliharaan yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut:
a. Untuk memperpanjang kegunaan asset,
b. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan
mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin,
c. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu,
d. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
Menurut Sofyan (2004), tujuan pemeliharaan yaitu:
a. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi,
b. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu,
c. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan
menjaga modal yang di investasikan tersebut,
d. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,
e. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para
pekerja,
f. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu
perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat
keuntungan (return on investment) yang sebaik mungkin dan total biaya yang
terendah.
Sedangkan menurut Keith (2002), dalam bukunya An introduction to predictive
maintenance menjelaskan adapun tujuan dari di lakukannya pemeliharaan antara lain
adalah sebagai berikut:
a. Menjamin tersedianya peralatan atau mesin dalam kondisi yang mampu memberikan
keuntungan,
b. Menjamin kesiapan peralatan cadangan dalam situasi darurat, misalnya sistem
pemadam kebakaran, pembangkit listrik, dan sebagainya,
c. Menjamin keselamatan manusia yang menggunakan peralatan,
d. Memperpanjang masa pakai peralatan atau paling tidak menjaga agar masa pakai
peralatan tersebut tidak kurang dari masa pakai yang telah di jamin oleh pembuat
peralatan tersebut.
GENERASI PERTAMA
•Breakdown Maintenance
•1940-1950
GENERASI KEDUA
•Preventive Maintenance
•1950 - 1975
GENERASI KETIGA
•Predictive Maintenance
•1975 - sekarang
a. Preventive maintenance