You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang tidak


dapat terpisahkan dari pelayanan kesehatan lainnya. Keberadaan keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatanberada pada situasi yang kompleks secara
berkesinambungan dalam waktu 24 jam dengan melibatkan klien, keluarga, maupun
profesi atau tenaga kesehatan lainnya. Untuk meningkatkan mutu dan citra rumah
sakit, pelayanan keperawatan merupakan salah faktor penentu atas baik buruknya
pelayanan kesehatan secara umum. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas
pelayanan keperawatan merupakan hal yang mutlak dilakukan.

Kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu (1)
Pasien; tingkat ketergantungan, rata-rata lama intervensi, kapasitas tempat tidur, dan
metode penugasan, (2) Lingkungan; desain ruangan, tempat tidur, kelengkapan obat
dan peralatan, (3) Perawat; jumlah, kategori, identifikasi tugas, analisa kerja,
mekanisme kerja, dan beban kerja. Ketiga faktor tersebut harus dikelola melalui teknik
manajemen keperawatan secara konprehensif.

Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai dengan visi dan
misi rumah sakit, tidak terlepas dari proses manajemen. Manajemen merupakan suatu
pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di
organisasi. Dalam organisasi keperawatan, pelaksanaan manajemen dikenal sebagai
manajemen keperawatan. Manajemen keperawatan adalah suatu pengelolaan
pelayanan professional dimana tim keperawatan dikelola dengan pendekatan fungsi-
fungsi manajemen, dimulai dari planning, organizing, actuating, controlling, sehingga
dapat dihasilkan asuhan keperawatan yang berdaya guna dan berhasil guna (Nursalam,
2002).

Penerapan manajemen keperawatan dapat dilakukan di berbagai bidang keperawatan,


salah satunya adalah keperawatan medikal bedah. Ruang Anyelir sebagai ruang rawat
penyakit bedah dan dalam yang merupakan suatu ruangan untuk memberikan asuhan
keperawatan pada individu usia dewasa laki – laki dan perempuan dengan berbagai

STIKes Pertamedika 1
kelainan dan atau gangguan fisiologis baik aktual maupun potensial yang meliputi
gangguan pada sistem kardiologi, pernafasan, urinaria, pencernaan, hematologi,
endokrin, dan keganasan (onkologi). Dan saat ini, di Ruang Anyelir sedang
menerapkan system MPKP dalam menjalankan asuhan keperawatan.

MPKP diartikan sebagai suatu sistem (struktur, proses, dan nilai-nilai) yang
memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan
termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut (Hoffan & Wood,
1996). MPKP merupakan penataan struktur dan proses pemberian asuhan keperawatan
sehingga memungkinkan pemberian asuhan keperawatan profesional. Berdasarkan
penelitian, implementasi MPKP dibeberapa ruang rawat di rumah sakit dapat
meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang dinilai berdasarkan peningkatan
kepuasan pasien dan keluarga, peningkatan kepatuhan perawat terhadap standar,
penurunan angka infeksi nosokomial, serta lama hari rawat menjadi lebih pendek
(Sitorus, 2002).

Berdasarkan hasil observasi selama 3 hari bahwa penerapan MPKP dengan metode
tim sudah berjalan sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing yang terdiri dari
kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana. Sarana dan prasarana yang
mendukung dalam pelaksanaan MPKP dengan metode tim belum tersedia dengan
lengkap di ruang Anyelir. Standar operasional prosedur (SOP) dan standar asuhan
keperawatan (SAK) yang telah ditetapkan menjadi acuan dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan. Berdasarkan hasil observasi bahwa dalam melaksanakan tindakan
keperawatan masih terdapat beberapa hal yang tidak sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan salah satunya SOP yang mendukung dalam universal precaution.
Pengkajian, diagnosa dan intervensi keperawatan yang sesuai SAK secara umum telah
terlaksana dengan baik dan pendokumentasian sudah terlaksana dengan optimal.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan konsep, teori, dan prinsip manajemen
keperawatan dalam pengelolaan pelayanan keperawatan dan pengelolaan

STIKes Pertamedika 2
manajemen asuhan keperawatan pada klien di tingkat unit atau ruang rawat di
suatu tatanan pelayanan kesehatan.

2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek kepemimpinan dan manajemen,
mahasiswa mampu :

a. Melakukan pengkajian dalam lingkup manajemen keperawatan dengan


menggunakan pendekatan 5 M (Man, Methode, Material, Money, Market),
dan melakukan fungsi manajemen yaitu : planning, organizing, actuating,
controlling dan evaluating.
b. Mahasiswa mampu menganalisa situasi ruangan dengan menggunakan
Analisa SWOT.
c. Mahasiswa mampu berperan sebagai agen pembantu dan model peran dalam
kepemimpinan dan pengelolaan pelayanan keperawatan professional tingkat
dasar.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Institusi Pendidikan


Peningkatan kualitas proses belajar secara nyata, dan untuk mengembangkan
teknik manajemen keperawatan di rumah sakit.

2. Bagi RSUD Dr. Adjidarmo Kab. Lebak


Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan MPKP dan memberikan
masukan yang berhubungan dengan hasil analisa SWOT sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di Ruang Anyelir.

3. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat memperluas wawasan dan menambah pengalaman mahasiswa
dalam mengaplikasikan ilmu manajemen keperawatan yang telah dipelajari
dalam proses akademik.

STIKes Pertamedika 3
D. Waktu dan Tempat Praktek
1. Waktu : 02 Maret – 18 Maret 2018
2. Tempat : Ruang Anyelir RSUD Dr. Adjidarmo Kab. Lebak

E. Cara Pengumpulan Data


Data yang diperoleh menggunakan :

1. Wawancara langsung (Kepala Ruangan, Perawat Ruangan dan Pasien yang ada di
Ruang ).
2. Observasi/pengumpulan data/dokumentasi keperawatan di Ruang Anyelir.

F. Peserta Praktek
Mahasiswa Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika
Jakarta, Tahun Ajaran 2017-2018 dengan nama anggota yaitu :

1. H.Beni Wijaya, S.Kep


2. Ila Susilawati, S.Kep
3. Lisdian Herawati, S.Kep
4. Lela Nurlela, S.Kep
5. Laeni, S.Kep

STIKes Pertamedika 4

You might also like