Professional Documents
Culture Documents
ANALYSIS THE USE OF E-HEALTH BASED ON UNIFIED THEORY OF ACCEPPTANCE AND USE OF
TECHNOLOGY (UTAUT)
Nurus Sa’idah
Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Kota Surabaya
E-mail: nurus.saidah-12@fkm.unair.ac.id
ABSTRACT
Keyword: e-Health, online registration, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), use
behavior
Pelayanan kesehatan secara global layanan E-Health di berbagai bidang kesehatan baik
dianggap industri jasa terbesar yang menjadi untuk administrasi kesehatan, kerangka legal dan
prioritas utama serta merupakan investasi yang regulasi, infrastruktur serta mekanisme kemitraan
sebagian besar negara. E–health merupakan salah Inovasi E-Health di Indonesia dipelopori oleh
satu inovasi yang dilakukan untuk mengatasi pemerintah Kota Surabaya dengan tujuan untuk
hambatan tersebut. E-Health atau elektronik memudahkan masyarakat yang akan datang ke
kesehatan, yang pada dasarnya didorong oleh puskesmas dan rumah sakit untuk mendaftar
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara online, baik pasien baru maupun pasien
dalam kesehatan memiliki potensi untuk mengubah lama. Sehingga, tidak ada lagi antrian panjang yang
industri kesehatan seluruh dunia dalam hal infra terjadi dan pasien pun dapat memperkirakan waktu
struktur, biaya dan kualitas layanan untuk datang ke fasilitas kesehatan yang dituju.
sebagai “the use of information and communication tinggi berdasarkan data antrian online pada situs
technologies (ICT) for health”. WHO mendorong www.surabaya-ehealth.com . Berikut ini adalah lima
kepada setiap negara untuk menyusun rencana fasilitas kesehatan milik pemerintah dengan
pengguna antrian online tertinggi pada bulan Maret menggunakan fasilitas sistem pendaftaran online
Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa sistem pendaftaran online (E-Health) di RSUD dr. M.
pendaftaran online di RSUD dr. M. Soewandhi Soewandhi Surabaya yang telah berjalan lebih dari
berjalan dengan estimasi rata-rata pengguna per satu tahun. Diharapkan dengan penggunaan model
hari adalah 154 orang. RSUD dr. M. Soewandhie UTAUT, penelitian ini dapat menyajikan pengaruh
memiliki fasilitas mesin E-Kios yang terhubung dari faktor-faktor dalam model tersebut
melakukan secara online melalui E-Kios ataupun E-Health didefinisikan sebagai penggunaan
pendaftaran secara manual dengan mengambil teknologi informasi dan komunikasi untuk
nomor antrian yang telah disediakan petugas. mendukung bidang kesehatan dan hal-hal yang
Peneliti melakukan pengambilan data awal berkaitan dengan kesehatan, termasuk pelayanan
mesin E-Kios diperoleh bahwa sebesar 68,6% kesehatan, pendidikan kesehatan, pengetahuan
pengguna pendaftaran online dengan mesin E-Kios dan penelitian (Joaquin, et al , 2010).
merasa puas. Sedangkan 31,4% pengguna merasa Salah satu penerapan inovasi E-Health di
tidak puas saat menggunakan mesin E-Kios. Kota Surabaya adalah sitem pendaftaran online
Alasan responden atas rasa ketidakpuasan bertujuan untuk memudahkan masyarakat yang
mereka antara lain karena terkadang mesin E-Kios akan datang ke Puskesmas maupun Rumah Sakit
error serta koneksi yang lambat, selain itu petunjuk Pemerintah untuk mendaftar secara online, baik
pemakaian mesin E-Kios tidak mudah dipahami pasien baru maupun pasien lama.
oleh beberapa orang sehingga memerlukan Aplikasi E-Health tersedia di mesin E-Kios
bantuan petugas ataupun pengguna lainnya. yang sudah tersedia di seluruh kantor kecamatan
Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk dan kelurahan, beberapa Puskesmas dan dua
mengevaluasi sikap penerimaan masyarakat dalam Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Surabaya. E-
Health juga dapat diakses melalui website mendapatkan suatu manfaat yang dapat membantu
bergantung pada penerimaan dan penggunaan dari dapat membantu mengurangi upaya (tenaga dan
individu-individu, dari pengukuran penerimaan dan waktu) individu tersebut dalam menyelesaikan
dari penggunaan sistem dan mempunyai dampak dapat menimbulkan perasaan minat dalam diri
langsung terhadap peningkatan produktifitas suatu seseorang bahwa sistem itu mempunyai kegunaan
Social Influence
kepercayaan individu bahwa penggunaan sistem Behavioral Intention atau niat penggunaan
yang ada dapat membantu mereka untuk teknologi informasi didefinisikan sebagai tingkat
yang ada secara terus menerus dengan anggapan masyarakat yang berkunjung di RSUD dr. M.
mereka memiliki akses terhadap informasi. Model Soewandie kota Surabaya dengan rata-rata
UTAUT membuktikan bahwa niat penggunaan kunjungan per bulan sebesar 2774 orang. Sampel
dipengaruhi langsung oleh performance yang diteliti sebesar 100 orang yang akan dibagi
expectancy, effort expectancy dan social influence. dua kelompok yaitu kelompok pengguna 50 orang
Thomas et. al.(2013) mengidentifikasi indikator dan kelompok non pengguna 50 orang. Teknik
yang digunakan untuk mengukur niat pemanfaatan pengambilan sampel yang digunakan adalah secara
keinginan untuk terus menggunakan dan rencana Data primer diperoleh dengan menggunakan
Perilaku penggunaan didefinisikan sebagai Venkatesh et.al. (2003). Uji statistik dilakukan untuk
intensitas atau frekuensi pemakai dalam melihat pengaruh variabel independen terdiri dari
penggunaan sangat bergantung pada kesan effort expectancy, social influence dan facilitating
pengguna terhadap sistem yang ditawarkan. Sistem conditions terhadap variabel dependen penelitian ini
akan digunakan bila si pengguna berminat adalah use behavior dan behavioral intention.
mudah serta adanya pengaruh sosial dari Karakteristik responden yang dinilai dalam
indikator dalam pengukuran perilaku penggunaan, tentang E-Health, dan kemampuan IT. Berdasarkan
yaitu kepuasan terhadap sistem, kepuasan hasil penelitian pada tabel 2 menunjukkan bahwa
penggunaan dan kepuasan berpengalaman. usia responden pada kelompok non pengguna dan
observasional analitik dengan rancang bangun bahwa usia dapat mempengaruhi seseorang dalam
dilakukan di RSUD dr. M. Soewandhi Surabaya. perbedaan usia memiliki perbedaan resiko sakit.
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama Sehingga mayoritas pengguna pelayanan
kesehatan di RSUD dr. M. Soewandhie adalah Hasil uji pengaruh karakteristik responden
lansia dengan kategori usia ≥ 51 tahun. pengguna terhadap use behavior terdapat tiga
perempuan. Tingkat pendidikan responden Health. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
sebagian besar SMA, PT dan SMP dengan pengalaman, kemampuan IT dan pengetahuan
mayoritas pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. berpengaruh secara signifikan terhadap use
online sebagian besar memiliki pengetahuan yang Kemampuan merupakan kapasitas individu
tinggi mengenai E-Health dengan tingkat mayoritas untuk mengerjakan berbagai tugas yang ia terima
kemampuan IT yang baik. Sedangkan kelompok (Syahrifah, 2010). Kemampuan IT yang dituntut
non pengguna mayoritas memiliki tingkat dalam mengoprasikan mesin E-Kios adalah
pengetahuan E-Health yang cukup dan kemampuan browsing internet dan penggunaan perangkat
IT dengan persentase 50% baik dan 50% kurang elektronik yang berbasis layar sentuh. Sehingga
mempengaruhi penggunaan sistem pendaftaran baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden
Menurut Frambach dan Schillewaert (1999), pengguna merasa bahwa manfaat dari E-Health
salah satu karakteristik individual yang penting dapat membantu mempermudah dalam melakukan
penggunaan produk sejenis sebelumnya. Hal ini Berdasarkan hasil uji statistik variabel
berarti bahwa pengguna dengan pengalaman yang performance expectancy memiliki nilai (p<0,05)
tinggi memiliki individual acceptance yang besar. sehingga memberikan pengaruh yang signifikan
Selain faktor pengalaman, pengetahuan terhadap behavioral intention. Hasil penelitian ini
merupakan salah satu faktor predisposisi untuk sejalan dengan Pardamean dan Susanto (2012)
terjadinya perilaku (Green,1980). Semakin baik yang menyatakan bahwa performance expectancy
pengetahuan tentang E-Health yang dimiliki memiliki efek yang sangat kuat dalam behavioral
pengguna maka semakin mudah untuk melakukan intention dari segala aspek.
Effort Expectancy
Performance expectancy
Effort Expectancy adalah persepsi tingkat
Performance expectancy merupakan tingkat
kemudahan yang terkait dalam penggunaan
kepercayaan seseorang dalam penggunaan
teknologi, adapun indikator yang digunakan dalam
teknologi dapat meningkatkan kinerja orang
penilaian adalah kemudahan perencanaan
tersebut. Terdapat empat indikator yang digunakan
kunjungan, pengoprasian mesin, kemudahan untuk
yaitu persepsi adanya kemanfaatan, dapat
dipelajari dan kecepatan pelayanan dibandingkan
meningkatkan kepuasan, menghemat waktu dan
manual.
memberikan keuntungan.
Tabel 4. Distribusi Penilaian Effort Expectancy
Tabel 3. Distribusi Penilaian Performance
Expectancy Non
Pengguna p
Kategori Pengguna
Non
Pengguna N % n %
Kategori Pengguna p
N % n % Kurang Baik 2 4 4 8
Kurang Baik 4 8 2 4 Baik 48 96 46 92 0,982
Total 50 100 50 100
Baik 46 92 48 96 0,044
Total 50 100 50 100
Hasil pada tabel 4 menunjukkan bahwa
Berdasarkan tabel 3 dapat disimpulkan bahwa
mayoritas kelompok pengguna sebesar 96% dan
mayoritas kelompok pengguna memberikan
kelompok non pengguna 92% memberikan
penilaian yang baik dengan persentase 92%
penilaian baik. Sehingga responden merasa bahwa
sedangkan kelompok non pengguna sebesar 96%.
penggunaan pendaftaran online dapat memberikan
Hasil penilaian pengguna dan non pengguna
kemudahan dalam memperoleh layanan di rumah
terhadap performance expectancy adalah kategori
sakit.
Tingkat kemudahan penggunaan suatu sistem individu untuk menggunakan informasi teknologi.
akan mempengaruhi niat untuk menggunakan Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan
sistem tersebut (Venkatesh et al, 2003). Penelitian tersebut karena kelompok pengguna dan non
ini menemukan hasil yang berbeda yaitu effort pengguna menilai bahwa mereka terpengaruh
expectancy memiliki nilai p > 0,05 sehingga tidak lingkungan sosial dalam pengambilan keputusan
behavioral intention. Hasil ini sejalan dengan Namun secara hitungan statistik dengan uji
Dasgupta et al (2007), yang meneliti penerimaan pengaruh diperoleh hasil nilai p > 0,05 sehingga
pengguna dalam menganalisis dan mendesain variabel social influence tidak berpengaruh secara
suatu sistem juga menemukan pengaruh yang tidak signifikan terhadap behavioral intention. Hasil ini
signifikan antara effort expectancy dengan tidak sejalan dengan Hartati (2013) yang meninjau
lingkungan sosial dalam menggunakan teknologi Kondisi yang memfasilitasi pengguna sistem
dapat dinilai dengan tiga indikator yaitu pemakaian teknologi informasi merupakan salah satu faktor
karena melihat orang lain, pemakaian karena yang mempengaruhi pemanfaatan sistem teknologi
disuruh oleh orang lain dan kepercayaan akan informasi (Sigalotang et al, 2006). Indikator yang
adanya bantuan orang lain bila mengalami kesulitan digunakan dalam penilaian facilitating conditions
Tabel 5. Distribusi Penilaian Social Influence internet yang lancar, tampilan menu yang jelas dan
memiliki nilai p>0,05 sehingga dapat disimpulkan persentase sebesar 80% dan kategori niat rendah
bahwa variabel facilitating condition tidak sebesar 20%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
berpengaruh terhadap use behavior. nilai p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan behavioral intention tidak mempengaruhi use
pemanfaatan sistem informasi di Madura dimana Hasil penelitian tidak sejalan dengan teori
variabel kondisi yang memfasilitasi pemakai UTAUT serta penelitian oleh Nammah dan Sensuse
memiliki pengaruh terhadap minat pemanfaatan (2013) yang menyatakan bahwa behavioral
sistem informasi. Menurut Sedana dan Wijaya intention berpengaruh terhadap use behavior. Hal
(2009) kemungkinan tidak signifikannya pengaruh ini dapat disebabkan penerapan pendaftaran online
facilitating conditions terhadap use behavior karena belum dilaksanakan secara optimal karena
pada saat uji statistik tidak memasukkan variabel sebagian pendaftar memilih untuk menggunakan
akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Behavioral Intention merupakan kekuatan niat pengetahuan dan kemampuan IT. Sedangkan faktor
seseorang untuk melakukan perilaku tertentu, yang berpengaruh terhadap niat perilaku
Tabel 7. Distribusi Penilaian Behavioral Intention kepuasan, keuntungan dan penghematan waktu
Non tunggu.
Pengguna
Kategori Pengguna p
n % n % Pemerintah Kota Surabaya dapat
Niat Rendah 10 20 5 10
Niat Tinggi 40 80 45 90 0,189 menggunakan hasil penelitian ini untuk
Total 50 100 50 100
mengoptimalkan penerapan sistem pendaftaran
Hasil pada tabel 7 menunjukkan bahwa online atau E-Health. Saran yang dapat diberikan
mayoritas kelompok non pengguna sebesar 90% adalah pihak pemerintah perlu memberikan
mempunyai niat tinggi. Selanjutnya 10% kelompok sosialisasi mengenai keuntungan mendaftar secara
non pengguna yang memiliki niat rendah. Pada online kepada masyarakat melalui media yang
kelompok pengguna katgori niat tinggi mempunyai menarik sehingga diharapkan mampu
Management and Enterprise Development, WHO. (2008). Health Information System. Jeneva:
Vol 4 (1), hal 52-65. WHO.