You are on page 1of 10

72

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM PENDAFTARAN ONLINE (E-HEALTH) BERDASARKAN UNIFIED


THEORY OF ACCEPPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY (UTAUT)

ANALYSIS THE USE OF E-HEALTH BASED ON UNIFIED THEORY OF ACCEPPTANCE AND USE OF
TECHNOLOGY (UTAUT)

Nurus Sa’idah
Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Kota Surabaya
E-mail: nurus.saidah-12@fkm.unair.ac.id

ABSTRACT

Surabaya is a pioneer of E-Health innovation in Indonesia by providing online registration system to


facilitate to take a quenue number anytime anywhere. The users online registration at RSUD dr.M. Soewandhie
Surabaya is the largest, but dissatisfaction figure of online registration services reached 31,4%. Therefore, the
purpose of this research is to analyze use behavior online registration at RSUD dr.M. Soewandhie based on
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). This research was an analytic observational with
quantitative approach and cross sectional design. Sample were collected by systematic random sampling and
consist of 50 users and 50 nonusers. The result showed that individual characteristic which has p value below
0,05 was experience, knowledge and IT skills. Performance expectancy (p = 0,044) significantly influence
behavioral intention , whereas effort expectancy (p = 0,982) and social influence (p = 0,124) do not. Facilitating
condition (p = 0,812) and behavioral intention (p=0,189) had no influence with use behavior because p value was
above 0,05. In conclusion, performance expectancy has a significant influence with behavioral intention, therefore
experience, knowledge and IT skills had influence with use behavior online registration in RSUD dr.M.
Soewandhie Surabaya.

Keyword: e-Health, online registration, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), use
behavior

PENDAHULUAN strategis jangka panjang untuk mengembangkan

Pelayanan kesehatan secara global layanan E-Health di berbagai bidang kesehatan baik

dianggap industri jasa terbesar yang menjadi untuk administrasi kesehatan, kerangka legal dan

prioritas utama serta merupakan investasi yang regulasi, infrastruktur serta mekanisme kemitraan

sangat besar yang tumbuh dengan pesat di publik dan swasta.

sebagian besar negara. E–health merupakan salah Inovasi E-Health di Indonesia dipelopori oleh

satu inovasi yang dilakukan untuk mengatasi pemerintah Kota Surabaya dengan tujuan untuk

hambatan tersebut. E-Health atau elektronik memudahkan masyarakat yang akan datang ke

kesehatan, yang pada dasarnya didorong oleh puskesmas dan rumah sakit untuk mendaftar

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara online, baik pasien baru maupun pasien

dalam kesehatan memiliki potensi untuk mengubah lama. Sehingga, tidak ada lagi antrian panjang yang

industri kesehatan seluruh dunia dalam hal infra terjadi dan pasien pun dapat memperkirakan waktu

struktur, biaya dan kualitas layanan untuk datang ke fasilitas kesehatan yang dituju.

(Wickramasinghe dan Goldberg, 2004). Antusias masyarakat Surabaya dalam

WHO (2008), mendefisikan E-Health memanfaatkan sistem pendaftaran online cukup

sebagai “the use of information and communication tinggi berdasarkan data antrian online pada situs

technologies (ICT) for health”. WHO mendorong www.surabaya-ehealth.com . Berikut ini adalah lima

kepada setiap negara untuk menyusun rencana fasilitas kesehatan milik pemerintah dengan

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 5 Nomor 1 Januari-Juni 2017


73

pengguna antrian online tertinggi pada bulan Maret menggunakan fasilitas sistem pendaftaran online

2016 disajikan pada tabel 1. untuk menghindari rendahmya pemanfaatan sistem

Tabel 1. Lima Fasilitas Kesehatan dengan pendaftaran online.


Pengguna Antrian Online Tertinggi
Venkatesh, et al. (2003) mengemukakan
No. Nama Fasilitas Jumlah Pengguna
Kesehatan Antrian Online bahwa penerimaan pengguna dari suatu sistem
RSUD dr. M.
1. 3069 informasi yang baru dipengaruhi oleh berbagai
Soewandhie
2. Puskesmas Jagir 1009
Puskesmas faktor sehingga dikembangkan model yang disebut
3. 703
Ketabang
RSUD Bhakti Unified Theory of Acceptance and Use of
4. 326
Dharma Husada
Puskesmas Technology (UTAUT). Penelitian ini bertujuan untuk
5. 231
Simomulyo
(Sumber: website surabaya-ehealth, 2016) menganalisa use behavior pengguna sistem

Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa sistem pendaftaran online (E-Health) di RSUD dr. M.

pendaftaran online di RSUD dr. M. Soewandhi Soewandhi Surabaya yang telah berjalan lebih dari

berjalan dengan estimasi rata-rata pengguna per satu tahun. Diharapkan dengan penggunaan model

hari adalah 154 orang. RSUD dr. M. Soewandhie UTAUT, penelitian ini dapat menyajikan pengaruh

memiliki fasilitas mesin E-Kios yang terhubung dari faktor-faktor dalam model tersebut

dengan website pendaftaran online E-Health,

sehingga pasien yang berkunjung dapat memilih PUSTAKA

melakukan secara online melalui E-Kios ataupun E-Health didefinisikan sebagai penggunaan

pendaftaran secara manual dengan mengambil teknologi informasi dan komunikasi untuk

nomor antrian yang telah disediakan petugas. mendukung bidang kesehatan dan hal-hal yang

Peneliti melakukan pengambilan data awal berkaitan dengan kesehatan, termasuk pelayanan

dengan melakukan survey pada 35 pengguna kesehatan, pengawasan kesehatan, literatur

mesin E-Kios diperoleh bahwa sebesar 68,6% kesehatan, pendidikan kesehatan, pengetahuan

pengguna pendaftaran online dengan mesin E-Kios dan penelitian (Joaquin, et al , 2010).

merasa puas. Sedangkan 31,4% pengguna merasa Salah satu penerapan inovasi E-Health di

tidak puas saat menggunakan mesin E-Kios. Kota Surabaya adalah sitem pendaftaran online

Alasan responden atas rasa ketidakpuasan bertujuan untuk memudahkan masyarakat yang

mereka antara lain karena terkadang mesin E-Kios akan datang ke Puskesmas maupun Rumah Sakit

error serta koneksi yang lambat, selain itu petunjuk Pemerintah untuk mendaftar secara online, baik

pemakaian mesin E-Kios tidak mudah dipahami pasien baru maupun pasien lama.

oleh beberapa orang sehingga memerlukan Aplikasi E-Health tersedia di mesin E-Kios

bantuan petugas ataupun pengguna lainnya. yang sudah tersedia di seluruh kantor kecamatan

Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk dan kelurahan, beberapa Puskesmas dan dua

mengevaluasi sikap penerimaan masyarakat dalam Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Surabaya. E-

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 5 Nomor 1 Januari-Juni 2017


74

Health juga dapat diakses melalui website mendapatkan suatu manfaat yang dapat membantu

www.ehealth.surabaya.go.id/pendaftaran ,sehingga mempermudah pekerjaannya.

masyarakat dapat mendaftar secara Effort Expectancy

online kapanpun dimanapun. Effort Expectancy didefinisikan sebagai

Keberhasilan suatu sistem sangat tingkatan kemudahan penggunaan sistem yang

bergantung pada penerimaan dan penggunaan dari dapat membantu mengurangi upaya (tenaga dan

individu-individu, dari pengukuran penerimaan dan waktu) individu tersebut dalam menyelesaikan

penggunaan dapat menjelaskan tingkat kepuasan pekerjaannya. Kemudahan dalam penggunaan

dari penggunaan sistem dan mempunyai dampak dapat menimbulkan perasaan minat dalam diri

langsung terhadap peningkatan produktifitas suatu seseorang bahwa sistem itu mempunyai kegunaan

organisasi (Sari ,2003). dan menimbulkan rasa nyaman saat

penggunaannya ( Venkatesh dan Davis, 2000).

Social Influence

Jati dan Laksito (2012) menyimpulkan bahwa

semakin banyak pengaruh yang diberikan sebuah

lingkungan terhadap calon pengguna untuk

menggunakan teknologi yang baru maka semakin

besar minat yang timbul dalam diri individu untuk

menggunakan teknologi informasi tersebut karena

adanya pengaruh lingkungan yang kuat.

Gambar 1. Model UTAUT oleh Venkatesh et al Facilitating Conditions


(2003)
Facilitating Conditions adalah tingat keyakinan
Venkatesh, et al. (2003) mengembangkan
individu akan infrastruktur dan fasilitas pendukung
Unified Theory of Acceptance and Use of
yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi
Technology (UTAUT) yang merupakan integrasi
tersedia untuk mendukung penggunaan sistem
penyempurnaan dari delapan teori perilaku lain
yang ada. Indikator dalam mengukur variable ini
dalam menjelaskan penerimaan pengguna sistem
berdasarkan Thomas et. al. (2013) dan Marchewka
informasi. Berikut adalah penjelasan dari variabel
et al. (2007) adalah pengetahuan yang dimiliki,
pada UTAUT:
kompatibilitas, ketersediaan bantuan dan
Performance Expectancy
sumberdaya.
Performance Expectancy merupakan tingkat Behavioral Intention

kepercayaan individu bahwa penggunaan sistem Behavioral Intention atau niat penggunaan

yang ada dapat membantu mereka untuk teknologi informasi didefinisikan sebagai tingkat

keinginan pengguna dalam memanfaatkan sistem

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 5 Nomor 1 Januari-Juni 2017


75

yang ada secara terus menerus dengan anggapan masyarakat yang berkunjung di RSUD dr. M.

mereka memiliki akses terhadap informasi. Model Soewandie kota Surabaya dengan rata-rata

UTAUT membuktikan bahwa niat penggunaan kunjungan per bulan sebesar 2774 orang. Sampel

dipengaruhi langsung oleh performance yang diteliti sebesar 100 orang yang akan dibagi

expectancy, effort expectancy dan social influence. dua kelompok yaitu kelompok pengguna 50 orang

Thomas et. al.(2013) mengidentifikasi indikator dan kelompok non pengguna 50 orang. Teknik

yang digunakan untuk mengukur niat pemanfaatan pengambilan sampel yang digunakan adalah secara

yaitu keinginan untuk menggunakan terus menerus, systematic random sampling.

keinginan untuk terus menggunakan dan rencana Data primer diperoleh dengan menggunakan

untuk terus menggunakan. metode survey yaitu dengan memberikan kuesioner

Use Behavior yang merupakan modifikasi dari penelitian

Perilaku penggunaan didefinisikan sebagai Venkatesh et.al. (2003). Uji statistik dilakukan untuk

intensitas atau frekuensi pemakai dalam melihat pengaruh variabel independen terdiri dari

menggunakan teknologi informasi. Perilaku karakteristik individu, performance expectancy,

penggunaan sangat bergantung pada kesan effort expectancy, social influence dan facilitating

pengguna terhadap sistem yang ditawarkan. Sistem conditions terhadap variabel dependen penelitian ini

akan digunakan bila si pengguna berminat adalah use behavior dan behavioral intention.

menggunakan dan memiliki keyakinan bahwa

teknologi tersebut memberikan manfaat dalam HASIL DAN PEMBAHASAN

membantu pekerjaannya, dapat digunakan dengan Karakteristik Responden

mudah serta adanya pengaruh sosial dari Karakteristik responden yang dinilai dalam

lingkungan sekitar. penelitian ini antara lain usia, jenis kelamin,

Gandawati (2011) telah mengindentifikasi pendidikan, pekerjaan, pengalaman, pengetahuan

indikator dalam pengukuran perilaku penggunaan, tentang E-Health, dan kemampuan IT. Berdasarkan

yaitu kepuasan terhadap sistem, kepuasan hasil penelitian pada tabel 2 menunjukkan bahwa

penggunaan dan kepuasan berpengalaman. usia responden pada kelompok non pengguna dan

pengguna pendaftaran online mayoritas adalah

METODE kategori usia ≥ 51 tahun.

Penelitian ini merupakan penelitian Folland et. al. (2001) mengemukakan

observasional analitik dengan rancang bangun bahwa usia dapat mempengaruhi seseorang dalam

menggunakan penelitian cross sectional. Penelitian melakukan pemanfaatan kesehatan dikarenakan

dilakukan di RSUD dr. M. Soewandhi Surabaya. perbedaan usia memiliki perbedaan resiko sakit.

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama Sehingga mayoritas pengguna pelayanan

dua bulan. Populasi dalam penelitian ini adalah

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 5 Nomor 1 Januari-Juni 2017


76

kesehatan di RSUD dr. M. Soewandhie adalah Hasil uji pengaruh karakteristik responden

lansia dengan kategori usia ≥ 51 tahun. pengguna terhadap use behavior terdapat tiga

variabel yang memiliki p < 0,05 yaitu pengalaman,


Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan Karakteristik Individu

Pengguna Non Pengguna Total


Karakteristik Individu p
n % N % N %
Usia
< 20 tahun 1 2 1 2 2 2
21-35 tahun 10 20 13 26 23 23 0,241
36-50 tahun 13 26 17 34 30 30
> 51 tahun 26 52 19 38 45 45
Jenis Kelamin
Perempuan 31 62 32 64 63 63 0,836
Laki-laki 19 38 18 36 37 37
Pendidikan Terakhir
SD 6 12 8 16 14 14
SMP 10 20 12 24 22 22 0,186
SMA 20 40 22 44 42 42
PT 14 28 8 16 22 22
Pekerjaan
PNS 3 6 0 0 3 3
Pegawai Swasta 13 26 16 32 29 29
0,803
Ibu Rumah Tangga 20 40 24 48 44 44
Wiraswasta 4 8 5 10 9 9
Lain-lain 10 20 5 10 15 15
Pengetahuan
Tinggi 29 58 6 12 35 41
0,000
Cukup 18 36 30 60 48 48
Kurang 3 6 14 28 17 17
Kemampuan IT
Baik 39 78 25 50 64 64 0,004
Kurang baik 11 22 25 50 36 36
Pengalaman
Tidak pernah 0 0 50 100 50 100
1-3 kali 28 56 0 0 28 56 0,000
4-6 kali 7 14 0 0 7 14
> 6 kali 15 30 0 0 15 30

Mayoritas responden berjenis kelamin kemampuan IT dan pengetahuan terhadap E-

perempuan. Tingkat pendidikan responden Health. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

sebagian besar SMA, PT dan SMP dengan pengalaman, kemampuan IT dan pengetahuan

mayoritas pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. berpengaruh secara signifikan terhadap use

Pada kelompok pengguna pendaftaran behavior pendaftaran online.

online sebagian besar memiliki pengetahuan yang Kemampuan merupakan kapasitas individu

tinggi mengenai E-Health dengan tingkat mayoritas untuk mengerjakan berbagai tugas yang ia terima

kemampuan IT yang baik. Sedangkan kelompok (Syahrifah, 2010). Kemampuan IT yang dituntut

non pengguna mayoritas memiliki tingkat dalam mengoprasikan mesin E-Kios adalah

pengetahuan E-Health yang cukup dan kemampuan browsing internet dan penggunaan perangkat

IT dengan persentase 50% baik dan 50% kurang elektronik yang berbasis layar sentuh. Sehingga

baik. pengguna dengan kemampuan IT yang tinggi dapat

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 5 Nomor 1 Januari-Juni 2017


77

mempengaruhi penggunaan sistem pendaftaran baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden

online. yang terdiri dari kelompok pengguna dan non

Menurut Frambach dan Schillewaert (1999), pengguna merasa bahwa manfaat dari E-Health

salah satu karakteristik individual yang penting dapat membantu mempermudah dalam melakukan

dalam individual acceptance adalah pengalaman proses pendaftaran.

penggunaan produk sejenis sebelumnya. Hal ini Berdasarkan hasil uji statistik variabel

berarti bahwa pengguna dengan pengalaman yang performance expectancy memiliki nilai (p<0,05)

tinggi memiliki individual acceptance yang besar. sehingga memberikan pengaruh yang signifikan

Selain faktor pengalaman, pengetahuan terhadap behavioral intention. Hasil penelitian ini

merupakan salah satu faktor predisposisi untuk sejalan dengan Pardamean dan Susanto (2012)

terjadinya perilaku (Green,1980). Semakin baik yang menyatakan bahwa performance expectancy

pengetahuan tentang E-Health yang dimiliki memiliki efek yang sangat kuat dalam behavioral

pengguna maka semakin mudah untuk melakukan intention dari segala aspek.

proses pendaftaran online.

Effort Expectancy
Performance expectancy
Effort Expectancy adalah persepsi tingkat
Performance expectancy merupakan tingkat
kemudahan yang terkait dalam penggunaan
kepercayaan seseorang dalam penggunaan
teknologi, adapun indikator yang digunakan dalam
teknologi dapat meningkatkan kinerja orang
penilaian adalah kemudahan perencanaan
tersebut. Terdapat empat indikator yang digunakan
kunjungan, pengoprasian mesin, kemudahan untuk
yaitu persepsi adanya kemanfaatan, dapat
dipelajari dan kecepatan pelayanan dibandingkan
meningkatkan kepuasan, menghemat waktu dan
manual.
memberikan keuntungan.
Tabel 4. Distribusi Penilaian Effort Expectancy
Tabel 3. Distribusi Penilaian Performance
Expectancy Non
Pengguna p
Kategori Pengguna
Non
Pengguna N % n %
Kategori Pengguna p
N % n % Kurang Baik 2 4 4 8
Kurang Baik 4 8 2 4 Baik 48 96 46 92 0,982
Total 50 100 50 100
Baik 46 92 48 96 0,044
Total 50 100 50 100
Hasil pada tabel 4 menunjukkan bahwa
Berdasarkan tabel 3 dapat disimpulkan bahwa
mayoritas kelompok pengguna sebesar 96% dan
mayoritas kelompok pengguna memberikan
kelompok non pengguna 92% memberikan
penilaian yang baik dengan persentase 92%
penilaian baik. Sehingga responden merasa bahwa
sedangkan kelompok non pengguna sebesar 96%.
penggunaan pendaftaran online dapat memberikan
Hasil penilaian pengguna dan non pengguna
kemudahan dalam memperoleh layanan di rumah
terhadap performance expectancy adalah kategori
sakit.

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 5 Nomor 1 Januari-Juni 2017


78

Tingkat kemudahan penggunaan suatu sistem individu untuk menggunakan informasi teknologi.

akan mempengaruhi niat untuk menggunakan Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan

sistem tersebut (Venkatesh et al, 2003). Penelitian tersebut karena kelompok pengguna dan non

ini menemukan hasil yang berbeda yaitu effort pengguna menilai bahwa mereka terpengaruh

expectancy memiliki nilai p > 0,05 sehingga tidak lingkungan sosial dalam pengambilan keputusan

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan E-Health.

behavioral intention. Hasil ini sejalan dengan Namun secara hitungan statistik dengan uji

Dasgupta et al (2007), yang meneliti penerimaan pengaruh diperoleh hasil nilai p > 0,05 sehingga

pengguna dalam menganalisis dan mendesain variabel social influence tidak berpengaruh secara

suatu sistem juga menemukan pengaruh yang tidak signifikan terhadap behavioral intention. Hasil ini

signifikan antara effort expectancy dengan tidak sejalan dengan Hartati (2013) yang meninjau

behavioral intention. pengaruh social influence memiliki nilai yang

Social Influence signifikan terhadap penerapan e-government di

Penilaian social influence untuk mengetahui Kota Palembang.

tingkat dimana individu merasa dipengaruhi oleh Facilitating Condition

lingkungan sosial dalam menggunakan teknologi Kondisi yang memfasilitasi pengguna sistem

dapat dinilai dengan tiga indikator yaitu pemakaian teknologi informasi merupakan salah satu faktor

karena melihat orang lain, pemakaian karena yang mempengaruhi pemanfaatan sistem teknologi

disuruh oleh orang lain dan kepercayaan akan informasi (Sigalotang et al, 2006). Indikator yang

adanya bantuan orang lain bila mengalami kesulitan digunakan dalam penilaian facilitating conditions

pengoprasian teknologi. antara lain tampilan fisik mesin E-Kios, koneksi

Tabel 5. Distribusi Penilaian Social Influence internet yang lancar, tampilan menu yang jelas dan

Non proses pencetakan nomor antrian yang lancar.


Pengguna
Kategori Pengguna p
n % n % Tabel 6. Distribusi Penilaian Facilitating Conditions
Tidak
terpengaruh Pengguna Non
13 26 13 26
lingkungan Kategori Pengguna p
sosial n % n %
0,124
Terpengaruh Kurang Baik 11 22 12 24
lingkungan 37 74 37 74 Baik 39 78 38 76 0,812
sosial Total 50 100 50 100
Total 50 100 50 100
Berdasarkan tabel 6 dapat disimpulkan bahwa
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa
mayoritas kelompok pengguna memberikan
mayoritas kelompok pengguna maupun kelompok
penilaian yang baik dengan persentase 78%
non pengguna telah terpengaruh lingkungan sosial
sedangkan kelompok non pengguna sebesar 76%.
dengan persentase 74%. Handayani (2007)
Namun berdasarkan hasil uji statistik pengaruh
menuturkan bahwa social influence merupakan
variabel facilitating condition terhadap use behavior
pengaruh dari lingkungan sekitar yang meyakinkan

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 5 Nomor 1 Januari-Juni 2017


79

memiliki nilai p>0,05 sehingga dapat disimpulkan persentase sebesar 80% dan kategori niat rendah

bahwa variabel facilitating condition tidak sebesar 20%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa

berpengaruh terhadap use behavior. nilai p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan behavioral intention tidak mempengaruhi use

penelitian yang dilakukan Hamzah (2009) tentang behavior.

pemanfaatan sistem informasi di Madura dimana Hasil penelitian tidak sejalan dengan teori

variabel kondisi yang memfasilitasi pemakai UTAUT serta penelitian oleh Nammah dan Sensuse

memiliki pengaruh terhadap minat pemanfaatan (2013) yang menyatakan bahwa behavioral

sistem informasi. Menurut Sedana dan Wijaya intention berpengaruh terhadap use behavior. Hal

(2009) kemungkinan tidak signifikannya pengaruh ini dapat disebabkan penerapan pendaftaran online

facilitating conditions terhadap use behavior karena belum dilaksanakan secara optimal karena

pada saat uji statistik tidak memasukkan variabel sebagian pendaftar memilih untuk menggunakan

moderator usia dan pengalaman. Pada teori UTAUT cara manual.

(Venkatesh, 2003) konstruk facilitating conditions

apabila dimoderasi oleh usia dan pengalaman maka SIMPULAN

akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Hasil penelitian menunjukkan bahwa

use behavior. karakteristik responden yang berpengaruh terhadap

Behavioral Intention penggunaan E-Health adalah pengalaman,

Behavioral Intention merupakan kekuatan niat pengetahuan dan kemampuan IT. Sedangkan faktor

seseorang untuk melakukan perilaku tertentu, yang berpengaruh terhadap niat perilaku

meliputi keinginan untuk menggunakan di penggunaan pendaftaran online adalah

kesempatan selanjutnya, keinginan untuk performance expectancy. Sehingga responden

memberikan komentar positif, keinginan untuk menganggap bahwa dengan menggunakan

merekomendasikan teknologi pada orang lain. pendaftaran online mampu meningkatkan

Tabel 7. Distribusi Penilaian Behavioral Intention kepuasan, keuntungan dan penghematan waktu

Non tunggu.
Pengguna
Kategori Pengguna p
n % n % Pemerintah Kota Surabaya dapat
Niat Rendah 10 20 5 10
Niat Tinggi 40 80 45 90 0,189 menggunakan hasil penelitian ini untuk
Total 50 100 50 100
mengoptimalkan penerapan sistem pendaftaran

Hasil pada tabel 7 menunjukkan bahwa online atau E-Health. Saran yang dapat diberikan

mayoritas kelompok non pengguna sebesar 90% adalah pihak pemerintah perlu memberikan

mempunyai niat tinggi. Selanjutnya 10% kelompok sosialisasi mengenai keuntungan mendaftar secara

non pengguna yang memiliki niat rendah. Pada online kepada masyarakat melalui media yang

kelompok pengguna katgori niat tinggi mempunyai menarik sehingga diharapkan mampu

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 5 Nomor 1 Januari-Juni 2017


80

meningkatkan pengetahuan serta menumbuhkan di Kota Semarang). Skripsi. Semarang:


Universitas Diponegoro.
minat masyarakat untuk mendaftar secara online. Joaquin, Blaya.A., Fraser, H.S.F., Holt, B. (2010). E-
Health technologies show promise in
Selain itu pihak rumah sakit dapat menyediakan developing countries. Health Affairs, 29 (2),
244-51.
petugas pendamping yang selalu stand by untuk Marchewka, J.T., Liu, C., dan Kostiwa, K. (2007).
An Application of the UTAUT Model for
melatih kemampuan IT dan membantu para Understanding Student Perceptions Using
Course Management Software.
pendaftar online yang kesulitan dalam mengakses Communication of the IIMA,Vol 7, Nomor 2
pp 93-104.
E-Health. Nammah, C.D., Dana I. S. (2013). Analisis
Penerimaan Teknologi Internet oleh Pengajar
dengan Menggunakan Model Unified Theory
of Acceptance and Use of Technology. Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Fakultas Ilmu Komputer UI Depok.
Parmadamean dan Susanto, (2012). Assesing User
Dasgupta, S., M. Haddad, P. Weiss, E. Bermudez. Acceptance toward Blog Technology Using
(2007). User Acceptance of Case Tools in the UTAUT Model. International Journal of
System Analysis and Design: an Empirical Mathematics and Computers in Simulation,
Study, Journal of Informatics Education pp. Issue 1, Vol. 6.
Research, Vol 9. Pp 51-78. Sa’idah, Nurus. (2016). Analisis Use Behavior Pada
Folland, et. al. (2001). The Economic of Health and Sistem Pendaftaran Online E-Health
Health Care.Third Edition. New Jersey: menggunakan Unified Theory of Acceptance
Prentis Hall Inc. and Use of Technology (UTAUT). Skripsi.
Frambach, Rudd T. and Niels Schillewaert. (1999). Surabaya: Universitas Airlangga.
Organizational Innovation Adoption: A Multi- Sari, Indah Novita. (2013). Analisa Model UTAUT
Level Framework of Determinants and pada Brawijaka Knowledge Garden (Studi
Opportunities for Future Research. USA: The Eksplanatif Penerimaan dan Penggunaan
Pennsylvania State University. Sistem Brawijaya Knowledge Garden pada
Gandawati, T.S. (2011). Analisi Proses Adopsi Universitas Brawijaya). Skripsi. Surabaya:
Electronic Payment Sistem dengan Universitas Airlangga.
menggunakan UTAUT Model (Studi Pada Sedana, IGN., dan Wijaya, S.W. (2009). Penerapan
Sistem Pembayaran Online Kaspay di Model UTAUT untuk Memahami Penerimaan
Kaskus). Tesis. Depok: Universitas dan Penggunaan Learning Management
Gunadarma. System Studi Kasus: Experential E-Learning
Green, L.W. (1980). Health Education Planning: a of Sanata Dharma University. Journal of
Diagnostic Approach. First edition. California: Informations System,5 (2), pp 114-120.
Mayfield Publishing Company Sigalotang, W.A., Pontoh,G.T., dan Syahrir. (2006).
Hamzah, A. (2009). Pengaruh Ekspektasi Kinerja, Analisis Determinan Pemanfaatan Sistem
Ekspektasi Usaha, Faktor Sosial sesuaian Informasi dan Teknologi Informasi dan
Tugas dan Kondisi yang Memfasilitasi Pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan
Pemakai Terhadap Minat Pemanfaatan Bank di Kota Makassar. Jurnal Ekonomi
Sistem Informasi (Studi Empiris pada Bisnis dan Akutansi Ventura, Vol. 19, No. 13.
Pemerintahan Kab di Madura). Simposium Syahrifah, Nur Lailatus. (2010). Analisis Pengaruh
Nasional Teknologi Informasi. Yogyakarta: Sikap, Kemampuan, Keterampilan dan
Universitas Gajah Mada. Waktu Tunggu terhadap Mutu Layanan
Handayani, R. (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Laboratorium di RS Semen Gresik. Skripsi.
Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Surabaya: Universitas Airlangga
Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi Thomas, T.D., Singh, L. dan Gaffar, K. (2013). The
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur utility of the UTAUT model in explaining
di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akutansi dan mobile learning adoption in higher education
Keuangan, Vol. 9 No.2 pp 76-87. in Guyama. International Journal of
Hartati, Ery. (2013). Faktor-faktor Yang Education and Development using
Berpengaruh Terhadap Efektivitas Information and Communication Technology,
Penerapan E-Government dengan 9(3), 71.
Menggunakan Metode UTAUT (Unified Venkatesh, V. dan Davis, F.D. (2000). A Theoritical
Theory of Acceptance and Use of Extension of The Technology Acceptance
Technology) di Kota Palembang. Seminar Model: Four Longitudinal Field Studies.
Nasional Teknologi Informasi dan Management Science. 46 (2). 186-204.
Multimedia. Yogyakarta: STMIK AMIKOM. Venkatesh, V., M.G. Morris, G.B. Davis and F.D.
Jati, N.J. dan Laksito, H. (2012). Analisis Faktor- Davis (2003). User Acceptance of
Faktor yang Mempengaruhi Minat Information Technology:Toward a Unified
Pemanfaatan dan Penggunaan Sistem E- View. USA: MISRC University of Minnesota.
Ticketing (Studi Empiris pada Biro Perjalanan Wickramasinghe dan Goldberg. (2004). How M=ec 2
In Healthcare. International Journal of

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 5 Nomor 1 Januari-Juni 2017


81

Management and Enterprise Development, WHO. (2008). Health Information System. Jeneva:
Vol 4 (1), hal 52-65. WHO.

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 5 Nomor 1 Januari-Juni 2017

You might also like