You are on page 1of 15

TUGAS FISIKA

Disusun Oleh

Nama :

Kelas :

No. Absen :

PEMERINTAHAN KABUPATEN PURBALINGGA


SMK NEGERI 2 PURBALINGGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
PENERAPAN HUKUM ARCHIMEDES

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupan
sehari-hari :
a. KRAN OTOMATIS PADA PENAMPUNGAN AIR

Jika di rumah kita menggunakan mesin pompa air, maka dapat kita lihat
bahwa tangki penampungnya harus diletakkan pada ketinggian tertentu. Tujuannya
adalah agar diperoleh tekanan besar untuk mengalirkan air. Dalam tangki tersebut
terdapat pelampung yang berfungsi sebagai kran otomatis. Kran ini dibuat
mengapung di air sehingga ia akan bergerak naik seiring dengan ketinggian air.
Ketika air kosong, pelampung akan membuka kran untuk mengalirkan air.
Sebaliknya, jika tangki sudah terisi penuh, pelampung akan membuat kran tertutup
sehingga secara otomatis kran tertutup
b. KAPAL SELAM

Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama. Jika kapal
akan menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga berat
kapal bertambah. Pengaturan banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan,
menyebabkan kapal selam dapat menyelam pada kedalaman yang dikehendaki. Jika
akan mengapung, maka air laut dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep
tekanan hidrostastis, kapal selam mempunyai batasan tertentu dalam menyelam. Jika
kapal menyelam terlalu dalam, maka kapal bisa hancur karena tekanan hidrostatisnya
terlalu besar.
c. HIDROMETER

Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair.
Alat ini berbentuk tabung yang berisi pemberat dan ruang udara sehingga akan
terapung tegak dan stabil seketika. Hidrometer bekerja sesuai dengan
prinsip Archimedes.
Semakin besar besar massa jenis zar air, maka akan semakin sedikit bagian
hidrometer yang tenggelam. Hidrometer ini banyak dipakai untuk mengetahui
besarnya kandungan air dalam susu, bir, atau minuman lain.
Hidrometer ini terbuat dari tabung kaca. Agar tabung kaca tersebut terapung
dan tegak dalam zat cair, maka bagian bawahnya diberi butiran timbal yang berfungsi
sebagai beban. Diameter bagian bawah tabung dirancang lebih besar dengan tujuan
agar volume zat cair yang dipindahkan oleh hidrometer menjadi lebih besar. Dengan
begitu, dihasilkanlah gaya ke atas yang lebih besar, dan terapunglah hidrometer
dalam zat cair.
Tangkai tabung kaca ini dirancang sedemikian rupa agar perubahan kecil
dalam berat benda yang dipindahkan dapat menghasilkan perubahan besar pada
kedalaman tabung yang tercelup dalam zat cair tersebut. Ini berarti adanya perbedaan
bacaan yang terdapat pada skala menjadi lebih jelas.
d. BEJANA BERHUBUNGAN

Bejana berhubungan adalah suatu wadah atau bejana yang tidak memiliki
sekat atau saling berhubungan. Jika bejana ini diisi zat cair yang sejenis, maka
permukaan zat cair ini akan sama tinggi. Namun, jika zat cair yang diisikan berbeda
jenis, maka permukaannya tidak akan sama tinggi.

e. JEMBATAN PONTON

Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang berjajar sehingga


menyerupai jembatan. Jembatan ponton merupakan jembatan yang dibuat
berdasarkan prinsip benda terapung. Drum-drum tersebut harus tertutup rapat
sehingga tidak ada air yang masuk ke dalamnya. Jembatan ponton digunakan untuk
keperluan darurat. Apabila air pasang, jembatan naik. Jika air surut, maka jembatan
turun. Jadi, tinggi rendahnya jembatan ponton mengikuti pasang surutnya air.

f. KAPAL LAUT

Agar kapal laut tidak tenggelam badan kapal harus dibuat berongga. hal ini
bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi lebih
besar. Berdasarkan persamaan besarnya gaya apung sebanding dengan volume zat
cair yang dipindahkan, sehingga gaya apungnya menjadi sangat besar. Gaya apung
inilah yang mampu melawan berat kapal, sehingga kapal tetap dapat mengapung di
permukaan laut.
g. BALON UDARA

Balon gas ini dapat melayang karena di dalam balon tersebut berisi gas
hydrogen atau helium. Massa jenis hydrogen atau helium ini lebih ringan dibanding
dengan udara. Balon udara ini dapat melayang karena berisi gas yang memiliki massa
jenis labih kecil dari massa jenis udara.

Gas dalam balon gas ini adalah udara panas. Jadi, saat seseorang ingin balon
gasnya naik, maka ia harus menambahkan udara panas ke dalam balon. Apabila balon
udara sudah mencapai ketinggian yang diinginkan, maka ia dapat mengurangi udara
panasnya hingga berat balon sama besarnya dengan gaya ke atas. Jika balon gasnya
akan diturunkan, maka udara panas harus dikurangi agar berat benda menjaid lebih
besar dari gaya ke atas. Dengan demikian, sifat dari balon gas tersebut sama dengan
zat cair.
PENERAPAN HUKUM PASCAL

1. Dongkrak hidrolik
Dongkrak hidrolik adalah jenis alat yang bekerja sesuai dengan prinsip
hukum Pascal yang berguna untuk memperingan kerja. Dongkrak ini
merupakan sistem bejana berhubungan (2 tabung) yang berbeda luas
penampangnya. Dengan menaik turunkan piston, maka tekanan pada tabung
pertama akan dipindahkan ke tabung kedua sehingga dapat mengangkat beban
yang berat.

Dongkrak hidrolik terdiri dari 2 tabung yang berhubungan yang


memiliki diameter yang berbeda ukurannya. Masing-masing ditutup dan diisi
air. Dengan menaik turunkan piston, maka tekanan pada tabung pertama akan
dipindahkan ke tabung kedua sehingga dapat mengangkat beban yang berat.

2. Pompa hidrolik
Pompa hidrolik menggunakan energi kinetik dari cairan yang dipompa
pada suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba
menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan). Pompa ini berfungsi untuk
mentransfer energi mekanik menjadi energi hidrolik.

Pompa hidrolik bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki hidrolik
dan mendorongnya kedalam sistem hidrolik dalam bentuk aliran. Aliran ini
yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi tekanan. Tekanan
dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam sistem hidrolik. Ada
2 macam peralatan yang biasanya digunakan dalam mengubah energi
mekanik menjadi energi hidrolik yaitu motor hidrolik dan aktuator.
3. Press hidrolik
Berdasarkan hukum Pascal, alat press hidrolik menggunakan tekanan
yang seluruh sistem tertutup adalah konstan. Salah satu bagian dari sistem itu
adalah piston yang bertindak sebagai pompa, dengan kekuatan mekanik
sederhana yang bekerja pada luas penampang kecil.

Bagian lain adalah piston dengan luas yang lebih besar yang
menghasilkan kekuatan mekanis yang lebih besar pula. Hanya memerlukan
pipa berdiameter kecil yang lebih mudah dalam menolak tekanan jika pompa
dipisahkan dari silinder tekan.

Ketika tekanan pada silinder tekan dilepaskan, cairan akan kembali ke


reservoir, gaya dibuat dengan tekanan yang dikurangi menjadi lebih rendah.
Piston utama tidak menarik kembali ke posisi aslinya kecuali sebuah
mekanisme tambahan digunakan.

4. Rem hidrolik
Pada rem hidrolik terdapat pipa-pipa hidrolik yang berisi cairan berupa
minyak rem. Pada ujung-ujung pipa ini terdapat piston penggerak yaitu piston
pedal dan piston cakram. Pipa dan piston inilah yang memegang peranan
penting dimana konsep dan strukturnya telah didesain sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan hukum Pascal, dengan tujuan menghasilkan daya
cakram yang besar daripada penginjakan pedal rem.

Penyesuaian terhadap hukum Pascal yang dimaksud adalah dengan


mendesain agar pipa pada pedal rem lebih kecil daripada pipa yang terhubung
dengan piston cakram. Tekanan yang didapat dari pedal akan diteruskan ke
segala arah di permukaan pipa termasuk ujung-ujung pipa yang terhubung
dengan piston cakram. Saat pedal rem diinjak, pedal yang terhubung dengan
booster rem akan mendorong piston pedal dalam sehingga minyak rem yang
berada pada pipa akan mendapatkan tekanan.

Karena luas permukaan piston cakram lebih besar daripada piston


pedal, maka gaya yang tadinya digunakan untuk menginjak pedal rem akan
diteruskan ke piston cakram yang terhubung dengan kanvas rem dengan jauh
lebih besar sehingga gaya untuk mencengkram cakram akan lebih besar pula.

Cakram yang bersinggungan dengan kanvas rem akan menghasilkan


gaya gesek, maka dari itu cakram yang ikut berputar bersama roda. Semakin
lama perputarannya maka akan semakin pelan, dan inilah yang disebut dengan
proses pengereman.

Selain itu karena diameter dari cakram yang lebih lebar juga ikut
membantu proses pengereman. Hal itulah yang menyebabkan sistem kerja
rem cakram hidrolik lebih efektif daripada rem konvensional.

5. Tensimeter atau Sfigmomanometer


Cairan yang tekanannya akan diukur harus memiliki berat jenis yang
lebih rendah dibanding cairan manometrik. Oleh karena itu pada alat
pengukur tekanan darah dipilih air raksa sebagai cairan manometrik karena air
raksa memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan dengan berat jenis
darah.

Dalam kasus alat pengukur tekanan darah yang menggunakan air


raksa, berarti tekanan darah dapat diukur dengan menghitung berat jenis air
raksa dikalikan dengan gravitasi dan ketinggian air raksa kemudian dikurangi
dengan berat jenis darah dikalikan dengan gravitasi dan ketinggian darah.
GAYA TAHAN PESAWAT TERBANG

Apabila kita membahas tentang pesawat terbang maka kita tidak akan
jauh membahas tentang ilmu fisika yang selalu setia menyertai dan
menyebabkan pesawat yang kita naiki dapat terbang ke angkasa, mulai dari
pesawat tanpa mesin hingga pesawat komersial sebesar A380 perlu
memperhatikan aspek yang berkaitan dengan ilmu fisika. Designer pesawat
terbang diseluruh dunia akan selalu teracu pada gaya – gaya yang bekerja dan
mempengaruhi pesawat terbang.
Ilmu fisika yang membahas tentang bagaimana cara pesawat dapat
terbang sangat sekali beragam, dimulai dari Wright bersaudara merancang
pesawat yang membuka pintu dunia terhadap luasnya dunia aviasi hingga
designer airbus dan boeing berlomba – lomba membuat design pesawat yang
sangat efisien.

Dibalik semua itu ada 4 gaya yang sangat dasar yang perlu kita ketahui
dalam bekerja nya suatu pesawat terbang
1. Thrust

Thrust adalah gaya dorong yang diciptakan oleh kerja mesin yang
mendorong udara kebelakang agar pesawat dapat melaju kedepan. Gaya
tersebut tercipta oleh kinerja mesin pesawat yang menciptakan propulsi dan
mendorong pesawat. Gaya dorong ini dipengaruhi oleh hukum newton 2 & 3
yang mengatakan bahwa Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja
pada benda berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik
dengan masa benda dan Jika benda pertama mengerjakan gaya terhadap benda
kedua, maka benda kedua akan mengerjakan gaya terhadap benda pertama
yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan.
2. Drag

Saat pesawat mulai terdorong oleh kerja mesin, ada gaya yang bekerja
berlawanan atau menghambat geraknya pesawat dengan menghasilkan gaya
gesek sehingga menahan laju pesawat. Drag biasa juga disebut resistance atau
berlawanan. Hal yang mempengaruhi drag dalam dunia penerbangan adalah
fuselage atau body pesawat itu sendiri, tetapi drag juga bisa dihasilkan oleh
spoiler, flap, dan slat. Drag dapat sangat merugikan karena dapat menghambat
laju pesawat tetapi juga dapat sangat bermanfaat apabila pesawat sedang
melakukan proses pengereman. perancang pesawat berupaya untuk
memilimalisir gaya ini dengan merancang jalannya udara agar tidak terlalu
terhambat dengan body pesawat itu sendiri. Ilmu yang mempelajari tentang
pergerakan udara disebut aerodinamika.
3. Lift

Lift adalah gaya yang mempengaruhi tentang bagaimana pesawat


tersebut dapat terangkat ke udara. Dengan memanfaatkan gaya drag yang
dihasilkan oleh sayap dan mengalirkan udara kebagian bawah sayap sehingga
menghasilkan gaya angkat dan menerbangkan pesawat tersebut. Dengan
bentuk sayap yang telah dirancang tersebut membuat kecepatan udara diatas
sayap lebih tinggi daripada kecepatan udara dibagian bawah sayap sehingga
tekanan udara di bagian atas sayap lebih rendah dibandingkan dengan
dibagian bawah sayap hal tersebut mengakibatkan udara akan mengangkat
pesawat keatas, hal tersebut sedikit menyinggung hukum bernoulli yang
memang menjadi dasar acuan gaya angkat pesawat.
4. Weight

Setelah pesawat berhasil berada di udara, ada lagi satu gaya terakhir
yang menjadi resistance bagi lift yaitu adalah weight yang mempengaruhi
beban pesawat itu sendiri ditambah dengan gaya gravitasi yang menarik badan
pesawat untuk kembali ke tanah. Hal ini berkaitan dengan hukum relativitas
umum einstein mengenai gravitasi. Semakin berat pesawat maka akan
memaksa gaya sebaliknya untuk bekerja lebih keras yaitu dengan menambah
lift yang dengan kata lain menambah thrust. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa semakin berat pesawat atau semakin besar weight nya maka akan
semakin besar pula gaya dorong dan gaya angkat yang diperlukan oleh
pesawat tersebut agar dapat tetap terbang.

You might also like