You are on page 1of 2

PERANG MELAWAN FENOMENA HOAX IMUNISASI

Ketika praktisi kesehatan berperang dengan banyaknya penyakit muncul . paradigma


Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan prinsip paradigma itulah dasar lahirnya
vaksinasi. namun upaya mengembangkan paradigma itu tidak semudah membalikkan telapak
tangan, ketika prorgram vaksinasi nasional telah di luncurkan secara gratis, kita telah
dihadapkan terhadap fenomena informasi hoax vaksin,

Perkembangan Informasi dan Teknologi semakin memudahkan masyarakat dalam


berkomunikasi. Bahkan muncul istilah dunia tanpa batas, pasca lahirnya internet dan media sosial.
Sayangnya kondisi itu tak hanya memberikan dampak positif, akan tetapi juga berimbas negative
terhadap sendi kehidupan. Salah satu yang krusial adalah makin maraknya informasi hoax yang
beredar di masyarakat. Salah satu yang menarik dalam dunia kesehatan yaitu hoax tentang imunisasi.

Dokter Spesialis Anak Piprim Basarah Yanuarso memaparkan fakta empiris, bahwa
rendahnya anak yang mendapat vaksin disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya yang paling
berpengaruh yaitu beredarnya informasi yang salah, bohong, atau hoax mengenai imunisasi.Banyak
beredar hoax tentang vaksin. Informasi yang salah itu misalnya mereka menganggap mencegah
penyakit dengan vaksin itu tidak penting, hingga vaksin mengandung babi dan tidak ada label halal.
Bakhkan hal tersebut menyebabkan penurunan bayi yang dimunisasi. Menurut hasil pencatatan rutin
kemenkes RI terjadi penurunan imunisasi lengkap dari periode 2008-2011 (92.25%) keperiode 2012-
2015 (87.52%). Untuk kasus campak di Indonesia sendiri, terjadi penurunan imunisasi campak dari
tahun 2012 (99,3%) dan padatahun 2015 (92,5%). Untuk kasus campak dari 8.125 kasus, sebanyak
54% adalah pasien yang tidak mendapatkan vaksinasi campak.

Untuk mencegah hal tersebut ada dua cara untuk menanggulangi haltersebut
Pertama, mencerdaskan masyarakat dalam memilah-milah berita yang diterima itu
valid atau tidak, adapun yang perlu di perhatikan dalam membaca berita yaitu judul. Berita Hoax
biasanya mengandung judul yang provokatif. Cermati alamat situs, Menurut catatan Dewan Pers, di
Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari
jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat
setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti di
waspadai. Selain itu berita-berita hoax cenderung menggunakan opini yang cenderung bersifat
subjektif.
Kedua, edukasi masyarakat mengenai imuniasasi. Banyak masyarakat belum terlalu paham
mengenai vaksinasi, bahkan ada yang berfikiran bahwa vaksin yang dimasukkan kedalam tubuh
adalah kuman yang berbahaya. Faktanya Vaksin dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan
daya virulensinya dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang ulang.

Pada akhirnya untuk mengubah paradigma dalam memberantas penyakit, diperlukan kontribusi segala
aspek, terkhusus bagi praktisi kesehatan, harus menyerbarkan informasi, bahwala terapi yang ingin
diberikan kepada masyarakt memiliki muatan evidence base medicine yang telah memberikan pembuktian
empiris, sehingga masyarakat tidak terdapat keraguan jika ingin menyembuhkan atau mencegah diri dari
serangan penyakit. Terkhusus organisasi formal yang bertugas untuk menjaga nilai halal haramnya hal –
hal yang akan di gunakan oleh masyarakat, memawan fenomena hoax dalam bentuk riset ilmiah yang
menjadikan masyarakat sebagai rujukan, agar masyarakt tidak terkontaminasi dengan hal-hal haram. serta
Masyarakat pun harus kritis dalam mencermati informasi yang beredar demi mendapatkan pengobatan
yang benar.

You might also like