Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
PRODI PERTAMBANGAN
TAHUN 2017/2018
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
1. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 3
1.1. PENGERTIAN BAHAN PELEDAK .................................................................................... 3
1.2. RUMUSAN MASALAH : ................................................................................................ 4
BAB II ................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
2.1. Klasifikasi Bahan Peledak ............................................................................................. 5
3.1. Jenis Bahan Peledak ..................................................................................................... 9
3.1.1. Agen peledakan (blasting agent) .............................................................................. 9
3.1.2. Bahan Peledak Berbasis NG .................................................................................... 10
3.1.3. Bahan peledak permissible Explosive .................................................................... 11
3.1.4. Bahan peledak black powder .................................................................................. 12
3.1.5. Detonator................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Yang dimaksud dengan bahan peledak adalah zat yang berbentuk padat, cair, gas
ataupun campurannya yang apabila terkena suatu aksi, berupa panas, benturan,
tekanan, hentakan atau gesekan akan berupa secara fisik maupun kimiawi menjadi zat
lain yang lebih stabil. Perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang singkat disertai
dengan tekanan yang sangat tinggi. Pada bahan peledak industri perubahan secara
kimiawi sebagian besar (hampir seluruhnya) berbentuk gas.
Bahan peledak telah dikenal manusia sejak abad ke 13 oleh bangsa Cina jaman
dinasti Sung,terutama sebagai mesiu atau serbuk hitam, yang dikenal dengan nama black
powder. RogerBacon (1242) telah menulis formula dari black powder. Berthold Schwarz
(1300) juga menulis tentang black powder sebagai senjata api. Tiga abad kemudian
Kasper Weindl (1627), untuk pertama kalinya black powder digunakan pada operasi
penambangan di Hungaria. Amerika ( 1675) membangun pabriknya di Massachusetts.
Selanjutnya Inggris (1689) menggunakan bahan ini untuk penambangan timah. Begitu
juga dengan Switzeland (1696) menggunakannya untuk konstruksi jalan.Sedangkan di
Amerika (1705) digunakan untuk penambangan tembaga..Perang dunia I (1917)
menghabiskan sebanyak kurang lebih 115.000 ton black powder,akhirnya pada tahun
1940 pemakaian black powder berkurang dan banyak pabrik tutup,selanjutnya bahan ini
jarang digunakan dalam dunia pertambangan dan diganti bahan peledak lain yang lebih
aman dan ekonomis, sementara untuk keperluan militer masih dipakai sebagai mesiu (
proyektilpeluru )
Bahan peledak “black powder” terindikasi oleh pihak penyidik kepolisian sebagai bahan
peledak lemah (low explosive) yang digunakan oleh pelaku terror bom untuk
mengeksekusi hotel JW. Marriott dan Ritz Carlton beberapa waktu lalu.Apapun jenis dan
bentuk bahan peledaknya yang jelas sifat utama bahan peledak adalah tetap berbahaya
bagi keselamatan orang-orang yang berada disekitarnya dan efeknya dapat merusak dan
membunuh, apabila ditangani oleh orang-orang yang mempunyai niat untuk suatu
kejahatan.
PEMBAHASAN
Bahan peledak ini terdiri dari satu senyawa saja. Yang merupakan bahan peledak
senyawa tunggal antara lain PETN (Penta Erythritol Tetra Nitrate) dan TNT (Trinitro
Toluen).
Bahan peledak ini merupakan campuran dari berbagai senyawa tunggal misalnya
: ANFO, dinamit dan sebagainya.
Beberapa bahan peledak dengan mudah dapat meledak apabila terkena api, panas,
gesekan dan benturan. Sebaliknya ada juga bahan peledak yang bila kena api hanya
terbakar, dan apabila kena gesekan dan benturan sukar meledak, bahan peledak ini pada
prinsipnya hanya akan meledak apabila ada ledakan lain yang mendahuluinya.
Berdasarkan kepekaan ini bahan peledak dibagi menjadi dua, yaitu :
Bahan peledak primer adalah bahan peledak yang mudah meledak dengan adanya api,
benturan, gesekan dan sebagainya. Misalnya : Hg(OCN)2, DDNP, PbN6 dan lain-lain.
Bahan peledak ini biasanya digunakan untuk mengisi detonator.
Bahan peledak sekunder adalah bahan peledak yang relatif tidak mudah meledak dengan
adanya api, benturan dan gesekan. Bahan peledak ini hanya akan meledak apabila ada
ledakan yang mendahuluinya, misalnya adanya ledakan detonator. Bahan peledak
sekunder antara lain DNT dan ANFO.
Berdasarkan kepekaan ini maka penyimpanan kedua jenis bahan peledak ini tidak boleh
disatukan, misalnya dinamit dengan detonator. Bila ditinjau dari kecepatan reaksinya,
bahan peledak sekunder lebih tinggi.
Dalam suatu alat peledak atau sistem peledakan bahan peledak primer hanya
dipakai dalam jumlah yang terbatas, sekedar untuk memulai terjadinya ledakan.
Ledakan yang sebenarnya diperoleh dari meledaknya bahan peledak sekunder.
Meskipun bahan peledak sekunder dikatakan tidak mudah meledak dengan
adanya api, benturan, gesekan dan sebagainya, namun segala upaya pencegahan
terjadinya kebakaran harus benar-benar diusahakan pada saat kita mengelola
bahan peledak. Bila sebagian massanya sudah mulai terbakar maka api akan
segera menjalar ke seluruh massa bahan peledak. Dan apabila bahan peledak
tersebut tertutup atau menumpuk akan terjadi ledakan. Peristiwa ini disebut
pemanasan lokal.
Ledakan merupakan reaksi kimia yang merambat dari satu titik ke titik
yang lain dalam massa bahan peledak. Berdasarkan kecepatan rambat reaksinya
bahan peledak dibagi menjadi :
Low explosive
Merupakan bahan peledak yang kecepaan rambat reaksinya di bawah 1000 meter
per detik, misalnya black powder (sumbu api). Peristiwa perambatan reaksinya
disebut pembakaran (sangat lambat) atau deflargasi (agak cepat).
High explosive
Merupakan bahan peledak yang kecepatan rambat reaksinya di atas 1000 meter
per detik, misalnya : dinamit, TNT, PETN. Peristiwa perambatan reaksi disebut
detonasi (ledakan).
2.2. Karakter Fisik Bahan Peledak
2.2.1. Densitas
1. Densitas bahan peledak adalah berat bahan peledak per unit volume
dinyatakan dalam satuan gr/cc
2. Densitas pengisian (loading density) adalah berat bahan peledak per meter
kolom lubang tembak (kg/m)
3. Cartridge count atau stick count adalah jumlah cartridge (bahan peledak
berbentuk pasta yang sudah dikemas) dengan ukuran 1¼” x 8” di dalam
kotak seberat 50 lb atau 140 dibagi berat jenis bahan peledak.
Densitas bahan peledak berkisar antara 0,6 – 1,7 gr/cc, sebagai contoh densitas
ANFO antara 0,8 – 0,85 gr/cc. Biasanya bahan peledak yang mempunyai densitas
tinggi akan menghasilkan kecepatan detonasi dan tekanan yang tinggi. Bila
diharapkan fragmentasi hasil peledakan berukuran kecil-kecil diperlukan bahan
peledak dengan densitas tinggi; bila sebaliknya digunakan bahan peledak dengan
densitas rendah. Demikian pula, bila batuan yang akan diledakkan berbentuk
massif atau keras, maka digunakan bahan peledak yang mempunyai densitas
tinggi; sebaliknya pada batuan berstruktur atau lunak dapat digunakan bahan
peledak dengan densitas rendah.
2.2.2. Sensitifitas
Bahan peledak ANFO tidak sensitif terhadap detonator No. 8 dan untuk
meledak-kannya diperlukan primer (yaitu booster yang sudah dilengkapi
detonator No. 8 atau detonating cord 10 gr/m) di dalam lubang ledak. Oleh sebab
itu ANFO disebut bahan peledak peka (sensitif) terhadap primer atau “peka
primer”.
2.2.3. Ketahanan terhadap air (water resistance)
Contoh bahan peledak yang mempunyai ketahanan terhadap air “buruk” adalah
ANFO, sedangkan untuk bahan peledak jenis emulsi, watergel atau slurries dan
bahan peledak berbentuk cartridge “sangat baik” daya tahannya terhadap air.
Apabila di dalam lubang ledak terdapat air dan akan digunakan ANFO sebagai
bahan peledaknya, umumnya digunakan selubung plastik khusus untuk
membungkus ANFO tersebut sebelum dimasukkan ke dalam lubang ledak.
Detonasi bahan peledak akan menghasilkan fume, yaitu gas-gas, baik yang
tidak beracun (non-toxic) maupun yang mengandung racun (toxic). Gas-gas hasil
peledakan yang tidak beracun seperti uap air (H2O), karbondioksida (CO2), dan
nitrogen (N2), sedangkan yang beracun adalah nitrogen monoksida (NO),
nitrogen oksida (NO2), dan karbon monoksida (CO). Pada peledakan di tambang
bawah tanah gas-gas tersebut perlu mendapat perhatian khusus, yaitu dengan
sistem ventilasi yang memadai; sedangkan di tambang terbuka kewaspadaan
ditingkat-kan bila gerakan angin yang rendah.
Diharapkan dari detonasi suatu bahan peledak komersial tidak menghasilkan gas-
gas beracun, namun kenyataan di lapangan hal tersebut sulit dihindari akibat
beberapa faktor berikut ini:
Du Pont Dynamites
Densitas
Diameter,
Merk dagang bhn peledak/ VoD, m/s
mm gr/cc
karton
Straight Dynamite (granular) 32 1,37 104 4900
Ammonia Dynamite (granular) 32 1,16 – 1,29 110 – 120 1750 – 4000
Ammonia Dynamite (semi
32 0,94 – 1,29 110 – 150 3450 – 4000
gelatin)
Straight Dynamite (gelatins) 32 1,32 107 6000
Ammonia Dynamite (gelatins) 32 1,26 – 1,60 88 – 107 4000 – 6000
Ammonia Granular (permissible) 32 0,85 – 1,15 120 – 165 1740 – 2750
Ammonia Gelatin (permissible) 32 1,37 102 5030
ICI Explosives
AN Gelignite 60 22 – 32 1,40 130 – 265 3500
AN Gelignite Dynamite 95 25 – 95 1,45 6 – 188 3200
Ajax (permissible/P1) 32 1,50 — 2500
Dynagex (permissible/P5) 32 1,42 — 2900
Hasilnya adalah ammonium nitrat sebagai oksidator dan sodium chloride yang
mempunyai daya pendinginan yang besar, bahkan lebih besar dibanding dengan
pencampuran yang pertama. ICI- Explosive membuat bahan peledak permissible
berbasis emulsi yang dinamakan seri Permitted Powergel
Black powder atau gunpowder pertama kali dibuat pada abad ke 13 dan
digunakan baik untuk keperluan militer maupun penambangan. Komposisi black
powder adalah serbuk batubara, garam, dan belerang. Bahan peledak ini terbakar
cepat sekali, bisa mencapai kecepatan rambat 100 ±10 detik per meter atau 60
meter per detik pada kondisi terselubung, tetapi tidak bisa meledak. Oleh sebab itu
black powder diklasifikasikan sebagai bahan peledak lemah (low explosive).
Kapabilitas black powder sangat dipengaruhi oleh cuaca yang memperburuk
kemampuan bakarnya. Karena kelemahan inilah black powder tersingkir
penggunaannya sebagai bahan peledak utama dalam industri pertambangan
setelah diketemukan nitrigleserin dan bahkan sekarang bahan peledak berbasis
emulsi yang mempunyai kekuatan detonasi sangat tinggi dan aman. Walaupun
demikian black powder saat ini masih tetap dimanfaatkan untuk mengisi sumbu
api atau sumbu bakar atau safety fuse untuk peledakan dengan menggunakan
detonator biasa. Untuk keperluan militer, black powder digunakan sampai
sekarang sebagai mesiu di dalam selongsong peluru yang berfungsi sebagai
pelontar proyektil peluru (propellant) dan juga digunakan pada berbagai
keperluan piroteknik.
3.1.5. Detonator
Fuse Caps
Detonator Listrik
Detonator Non-Eletrik
Total sistem inisiasi non-listrik, dimana sumber inisiasi berasal dari gelombang
kejut, dikembangkan pada tahun 1960 oleh Dyno Nobel. Detonator non-eletrik menekan
pasar pada tahun 1973, menawarkan semua keuntungan dari inisiasi listrik tetapi
menambahkan manfaat keamanan (ketidakpekaan terhadap listrik, energi frekuensi radio
dan radiasi elektromagnetik) dan fleksibilitas operasional yang luas (lebih mudah untuk
merancang urutan inisiasi yang lebih besar, secara teoritis dengan tak terbatas jumlah
penundaan). Sistem inisiasi terdiri dari tabung kejut terhubung ke detonator down-the-
hole dan konektor permukaan. Meskipun lapisan mereka bubuk reaktif dan berkat starter,
tabung kejut mengirimkan gelombang kejut ke detonator non-elektrik. Sambungan di
lapangan adalah "plumbing-like", dengan asumsi gelombang getaran seperti air, yang
beredar dalam tabung dari detonator yang lain. Detonator non-elektrik yang banyak
digunakan di seluruh dunia. Amerika Serikat selalu menjadi salah satu pasar terbesar
untuk jenis detonator.
Detonator Elektronik
PENUTUP
Bahan peledak adalah Zat yang berbentuk padat, cair, gas ataupun campurannya
yang apabila terkena suatu aksi, berupa panas, benturan, tekanan, hentakan atau gesekan
akan berupa secara fisik maupun kimiawi menjadi zat lain yang lebih stabil. Memberikan
suasana kerja atau lingkungan yang aman sehingga dicapai hasil kerja yang
menguntungkan dan bebas dari segala bahaya, baik terhadap manusia, mesin alat,
material ataupun metode kerja pada saat dilakukannya operasi penambangan. bilamana
peledakan itu dilakukan maka keselamatan dan lingkungan pun perlu di perhatikan
sebagai bagian utama dari melakukan suatu peledakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/93327671/PELEDAK
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CC0QF
jAA&url=http%3A%2F%2F180.245.203.132%2Fpower_point%2FPENGETAHUAN%2
520DASAR%2520BAHAN%2520PELEDAK%25201.ppt&ei=3ROvUPaPHoerrAecoY
D4Dw&usg=AFQjCNFYJFN4JBbSKY7XNvF1Yvofb8_QMw
http://www.miningsite.info/bahan-peledak
http://tambangunsri.blogspot.com/2011/05/peledakan-tambang.html
http://tambangunsri.blogspot.com/2011/08/blasting.html
http://akubernapas.blogspot.com/2009/06/bahan-explosive.html
http://suyitno01.wordpress.com/pertambangan/peledakan-blasting/pengetahuan-dasar-
bahan-peledak-komersil/
http://kasmui.blog.com/archives/213/
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.explosives.or
g/index.php/component/banners/click/10
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.infoplease.co
m/encyclopedia/science/explosive-applications-explosives.html
http://www.anekatambang.net/berita-tambang/istilah-populer-dunia-pertambangan.html
http://www.miningsite.info/bahan-peledak
http://www.scribd.com/doc/42119480/MAKALAH-TEKNIK-PELEDAKAN
http://www.scribd.com/doc/95553765/PENANGANAN-BAHAN-PELEDAK
http://geotambang.blogspot.com/
http://selvifoni.blogspot.com/2012/05/metoda-penambangan.html
http://migasnet05niko8045.blogspot.com/2010/01/bagaimana-eksplorasi-dan-
eksploitasi.html
mining.about.com