You are on page 1of 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

GIZI PADA BALITA

DOSEN PEMBIMBING :Siti Rofi’ah S,SiT, M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok I PKMD Dusun Jlodran Jambewangi

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN MAGELANG

2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Topik : Gizi Balita


Hari/tanggal : 16 November 2015
Waktu : 30 menit
Tempat : Dusun Jlodran Jambewangi Secang, Magelang
Peserta/sasaran : Ibu yang Mempuyai Balita
Tujuan Umum : Setelah mengikuti pertemuan ini peserta diharapkan mengerti
dan memahami pentingnya gizi pada balita
Tujuan Khusus :
Pada akhir pertemuan, peserta dapat:
1. Memahami pengertian gizi dan manfaat gizi pada balita
2. Mengetahui peran makanan bagi balita
3. Mengetahui pengaruh zat adiktif pada balita
4. Mengetahui penyebab menurunnya nafsu makan pada balita
5. Mengetahui cara meningkatkan nafsu makan pada balita
6. Mengetahui cara mengolah makanan yang bergizi pada balita

Materi Pembelajaran :
1. Pengertian gizi dan manfaat gizi pada balita
2. Peran makanan bagi balita
3. Pengaruh zat adiktif pada balita
4. Penyebab menurunnya nafsu makan pada balita
5. Cara meningkatkan nafsu makan pada balita
6. Cara membuat variasi makanan pada balita

Metode :
1. Presentasi, Ceramah
2. Tanya jawab
Media :
1. Presentasi / PPT
2. Leaflet
KEGIATAN
No. Materi Kegiatan
1. Pembukaan ( 5 Menit ) 1. Membuka pertemuan dengan mengucapkan
salam
2. Menjelaskan tujuan umum, tujuan khusus
pertemuan ini
3. Menyiapkan kontrak waktu yang akan
digunakan
4. Memberiakan sedikit gambaran mengenai
informasi yang akan disampaikan pada hari
ini
2. Isi ( 15 Menit ) Penyampaian Materi Penyuluhan :
1. Pengertian gizi dan manfaat gizi pada balita
2. Kebutuhan gizi balita
3. Pengaruh zat adiktif pada balita
4. Penyebab menurunnya nafsu makan pada
balita
5. Cara meningkatkan nafsu makan pada balita
6. Cara membuat variasi makanan pada balita
3. Penutup ( 5 Menit ) 1. Memberikan kesempatan peserta untuk
bertanya

2. Melakukan evaluasi

3. Menyimpulkan materi

4. Memberi salam.

MATERI PENYULUHAN
“GIZI BALITA”

A. Pengertian Gizi dan Manfaat Gizi pada Balita


Gizi adalah proses organisme menggunakan makanan yang dikomsumsi
secara normal melalui proses disgesti absobsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
memepertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ
serta menghasilkan energi (Supariasa 2002). Secara sederhana gizi balita dapat
didefinisikan sebagai zat yang diperlukan oleh tubuh balita untuk menunjang
proses pertumbuhan dan aktivitas.
Asupan makanan bergizi untuk balita memberikan manfaat, mendukung
pertumbuhan dan perkembangan baik itu fisik maupun otak, membantu sistem
kekebalan tubuh berfungsi normal, terhindar dari risiko ketidakseimbangan
energi, , menghindari kecenderungan pola makan yang kurang baik pada balita.
Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan
seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar
biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun psikososial. Selain itu
ditambah pula dengan kesenangannya dalam bereksplorasi dan seperti tak
mengenal rasa takut, maka segala gerakan yang diajarkan pada anak akan
dianggap sebagai satu permainan yang menyenangkan. Perkembangan anak
berlangsung dalam proses yang holistic atau menyeluruh. Karena itu pemberian
stimulasinya pun perlu berlangsung dalam kegiatan yang holistic.

B. Kebutuhan Gizi Balita


Kebutuhan gizi pada masa balita membutuhkan lebih banyak nutrisi karena
masa balita (usia 1—5 tahun) adalah periode keemasan. Periode kehidupan
yang sangat penting bagi perkembangan fisik dan mental, pada masa ini pula
balita mulai banyak melakukan dan menemukan hal-hal baru. Dalam hal ini,
nutrisi yang baik memegang peranan penting. Jika seorang balita sering diberi
asupan makanan yang mengandung zat-zat yang tidak baik, seperti jenis
makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan,
pelezat makanan dan yang sejenisnya, hal itu akan terlihat efeknya bagi
kesehatan tubuh. Maka, pemberian makanan dengan pemenuhan gizi yang
seimbang adalah cara yang tepat untuk menjaga kesehatan serta tumbuh
kembang balita. Jadi, perhatikan dengan baik pola makan untuk balita.
Diantara nutrisi-nutrisi penting sebagai asupan makanan untuk balita sebagai
berikut :
(1) Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di
setiap makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup karena
kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan
menurun, apabila jumlah karbohidrat dalam jumlah yang tinggi dapat
menyebabkan terjadi peningkatan BB atau obesitas. Jumlah karbohidrat yang
cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan, tepung, umbi,
gandum dan lain-lain.
(2) Protein harus dikonsumsi secara seimbang karena protein dibutuhkan untuk
proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Protein digunakan setelah
karbohidrat dan lemak tidak mencukupi pasokannya di dalam tubuh. Sumber
protein dapat diperoleh dari ayam, kacang-kacangan, susu, yoghurt, roti dan
lain-lain.
(3) Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas
fisik bagi balita. Lemak member cita rasa yang gurih, rasa kenyang, dan
kelezatan makanan. Sumber makanan yang berasal dari lemak seperti daging,
mentega, mayones, keju, susu.
(4) Vitamin dan mineral disaran untuk selalu dihidangkan dalam menu
makanan sehari-hari karena vitamin tidak dihasilkan tubuh dalam jumlah
banyak. Vitamin sangat membantu dalam melawan radikal bebas. Vitamin
dapat dijumpai dalam roti, buah-buahan, sayuran, susu, daging.
Fungsi dari beberapa nutrisi makanan menurut Dwijayanti (2011: 31)
sebagai berikut : (1) Karbohidrat berfungsi untuk menghemat protein selama
produksi energi, membantu pembakaran lemak agar lebih efisien dan lebih
sempurna, menjadi sumber energi cepat, membantu fungsi normal usus,
sebagai laksatif dan membantu absorbs kalsium. (2) Protein berfungsi untuk
pertumbuhan, perbaikan, perawatan struktur dan jaringan tubuh, pembentukan
hormon, membantu mengangkut zat-zat lain di dalam darah, dan juga sebagai
sumber energi. (3) Lemak berfungsi menghasilkan energi bagi tubuh,
memudahkan penyerapan vitamin larut-lemak, memasok asam lemak esensial,
menyokong dan melindungi organ dalam, membantu pengaturan suhu,
melumasi jaringan tubuh. (4) Vitamin dan mineral berfungsi dalam
antioksidan, koenzim, tambahan makanan, bahan obat.

C. Pengaruh Zat Adiktif pada Balita


Zat adiktif adalah bahan yang ditambahkan dalam bahan pangan.
Penambahan bahan tersebut bertujuan untuk memperpanjang umur simpan
bahan, membuat makanan semakin menarik lewat warna dan teksturnya, atau
membuat rasanya semakin diminati, serta fungsi lainnya yang betujuan untuk
meningkatkan nilai dari produk pangan.
a. Pemanis
Pemanis Korban terbesar BTM pemanis makanan adalah anak-anak.
Hampir semua makanan manis untuk anak-anak mengandung pemanis
buatan seperti sakarin, siklamat, aspartame. Sakarin (200-700 kali manis
gula/sukrosa) sering digunakan pada soft drink, selai, permen, jajanan
pasar. Siklamat (30x) sering digunakan pada makanan kaleng atau
makanan proses lain karena tahan panas. Pada hewan percobaan pemanis
ini menyebabkan kanker kandungan kemih. Aspartam (160-220x) banyak
digunakan sebagai pemanis buatan pada berbagai jenis makanan dan
minuman terutama makanan dan minuman rendah kalori (makanan
penderita diabetes, nol kalori, salat dressing, snack,soft drink). Aspartam
pada saat ini masih merupakan gula buatan yang masih dianggap aman
dibanding dengan sakarin dan siklamat. Perhatikan label makanan,
sekarang banyak makanan yang menggunakan aspartame sebagai
pemanis. Terlalu banyak komsumsi makanan yang mengandung aspartame
dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko kerusakan system saraf,
menstruasi yang sulit, dapat mempengaruh perkembangan otak janin,
Alzheimer, lupus, multiple sclerosis maupun kanker otak.
b. Pewarna
Banyak ditemukan pada makanan buatan industri kecil dan jajanan
pasar dan juga industri besar. Rhodamin B dan Metanil Yellow sering
dipakai untuk mewarnai kerupuk, makanan ringan, terasi, kembang gula,
sirup manisan, tahu kuning. Rhodamin B dan Metanil Yellow adalah
pewarna tekstil bukan food grade. Sebenarnya kemajuan teknologi,
pewarna sintetis digunakan. Karena kelebihannya praktis
menggunakannya dan lebih murah harganya. Penelitian menunjukkan
bahwa pewarna buatan dapat menyebabkan hiperaktif pada anak-anak,
infertilitas, cacat bayi, kerusakan liver dan ginjal, kanker, mengganggu
fungsi otak dan kemampuan belajar dan kerusakan kromosom.
c. Penyedap
Apa sih tujuan pedagang menambahkan penyebab rasa? Agar makanan
lebih enak bukan? Tetapi penyebab makanan tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Contoh yang terbaik adalah MSG (Monosodium Glutamat), sejak
ditemukan pada tahun 1940, MSG telah digunakan berbagai makanan.
Produk makanan cepat saji, makanan instant, makanan kaleng, makanan
proses, makanan cemilan biasanya mengandung MSG dalam jumlah yang
cukup banyak. Efek dari MSG adalah sakit kepala, gatal, mual, masalah
sistim saraf dan reproduksi, tekanan darah tinggi, migrant, asma bahkan
depresi. Chinese Restaurant Syndrome: umumnya terjadi pada orang-
orang seusai mengkomsumsi masakan Chinese yang dikenal mengandung
kadar MSG tinggi. Makanan yang sering kali sekali menimbulkan sindrom
ini adalah sup. Dikarena sup dihidangkan paling awal sehingga akan
memasuki saluran pencernaan dalam kondisi perut kosong, akibat MSG
dapat dengan mudah terserap dalam darah sehingga menimbulkan efek
yang disebutkan tadi, 20-30 menit setelah seseorang komsumsi MSG.
Meski pembuktiannya menjadi perdebatan banyak pihak, ada baiknya jika
sebagai konsumen kita harus berhati-hati.

D. Penyebab Menurunnya Nafsu Makan pada Balita


a. Kehilangan selera makan
Berdasarkan beberapa penelitian, hal ini disebabkan oleh adanya
faktor kecil yang dialami oleh anak khusunya saat masih bayi. Pada kondisi
demikian, bayi cenderung lebih sering menyemburkan makanan yang dia
makan atau hanya ingin mengemut saja. Hal ini memang wajar dilakukan
oleh si bayi pada umumnya, namun tetap saja harus ada makanan
pendamping yang masuk pada tubuhnya. Adapun hal tersebut dapat
disebabkan oleh bayi yang tiba-tiba kehilangan selera makan. Namun,
kondisi ini sifatnya relatif, tidak semua bayi mengalaminya.
b. Rasa ingin tahu yang besar
Fase perkembangan seperti rasa ingin tahunya yang lebih besar
terhadap dunia luar sehingga acara makan yang seharusnya dia dapat
menjadi tidak begitu anak pedulikan. Jika anak anda merasa bosan makan
dengan cara disuapi, maka Anda harus membiarkannya untuk makan
sendiri atau bereksplorasi sendiri sebab pada tahap ini anak cenderung
menginginkan hal-hal baru dalam perkembangannya.
c. Sedang tumbuh gigi
Ada pula penyebab anak tidak mau makan, yang disebabkan oleh
gangguan pada fisiknya sehingga mempengaruhi minat makannya,
misalnya saat anak sedang mengalami tumbuh gigi, adalakanya ibu harus
mengganti makanan yang agak bertekstur sedikit kasar.
d. Sedang pilek dan batuk
Penyebab anak sulit makan bisa dikarenakan oleh kondisi tubuh
mereka yang tidak stabil dalam artian anak sedang tidak enak badan seperti
batuk dan pilek. Susah makan yang sifatnya sederhana (misalnya karena
sedang sakit) biasanya tidak sampai menunjukkan dampak yang berarti
pada kesehatan dan tumbuh kembang anak. Dampak yang cukup berarti
baru akan muncul pada kondisi susah makan yang berat dan lama. Untuk
jangka pendek, dampak yang bisa terjadi seperti keadaan kekurangan
energi akut dan hipoglikemia (kadar gula darah kurang), berkeringat
dingin, kejang, sampai pingsan. Sedangkan dalam jangka waktu lama,
susah makan akan berakibat hambatan tumbuh kembang (failure to thrive),
kurang gizi, kekurangan vitamin A, kekurangan yodium dan mineral
lainnya, anemia defisiensi besi, kecerdasan dan kekebalan tubuh menurun
e. Mengkonsumsi camilan
Penyebab lain Anak tidak mau makan yaitu disebabkan Anak sudah
banyak mengonsumsi camilan-camilan. Perlu dicermati adalah camilan apa
saja yang dimakan, apabila camilan tidak lengkap gizi maka meskipun
anak merasa tidak lapar tetapi di sisi lain tidak mendapat cukup gizi. Untuk
itu, perlu dibuat jadwal makan sehari-hari agar Anak makan teratur dan
mendapat zat gizi yang lengkap, termasuk memasukan menu makan utama
dan camilan.
f. Tidak nafsu makan
Memasuki usia 1 tahun, anak mulai menunjukkan keinginan dalam
makanan, misalnya pada suatu hari anak hanya makan ayam saja dalam
waktu 1 pekan kemudian tidak mau makan ayam sama sekali tetapi hanya
makan buah-buahan. Ibu tidak perlu khawatir melihat tanda-tanda seperti
ini, yang penting ibu dapat membuat makanan lebih bervariasi supaya anak
tertarik. Pada usia 2 tahun, anak lebih suka berlari kesana kemari sehingga
rewel ketika disuruh makan. Menghadapi anak seperti ini sebaiknya ibu
memberi makanan padat bergizi dan lengkap tetapi porsinya lebih kecil dan
lebih sering.
g. Menunjukkan keakuannya
Anak usia 3-4 tahun mulai masuk fase negatifistik yaitu menolak
makan karena menunjukkan keakuannya. Ibu bisa menyiasatinya dengan
menyajikan makanan semenarik mungkin sehingga anak susah menolak
makanan yang diberikan. Bisa jadi anak tidak mau makan karena sudah
terlalu banyak mengkonsumsi makanan selingan, untuk itu ibu harus
mengatur supaya anak tidak terlalu sering jajan.
h. Makan manis sebelum jadwal makan
Apabila anak diberi makan manis sebelum makan dapat dipastikan kita
akan malas makan makanan utama yakni nasi, karena rasa manis dalam
makanan seperti coklat serta makanan manis lainnya tinggi kalori serta
memberi efek kenyang sesaat. Jika sesaat sebelum makan makanan utama
anak anda suka ngemil coklat maka efeknya mereka akan malas makan
makanan utama.
Sebagai orang tua anda perlu membuat jadwal kapan si kecil
diperbolehkan untuk makan es krim, coklat, roti manis dan makanan manis
lainnya. Hindari makan makanan manis sesaat sebelum jadwal makan. Jika
ini anda lakukan, maka anak anda akan lebih lahap dalam memakan
makanan utama mereka.
E. Cara Meningkatkan Nafsu Makan
a. Ajak anak berolahraga
Jika anak Anda jarang bermain ke luar untuk melakukan aktivitas
seperti kebanyakan anak sebayanya, maka cobalah untuk mengajak si
anak keluar rumah untuk berolahraga. Minimal ajaklah dia bermain
supaya tubuhnya lebih aktif bergerak. Saat anak berolahraga atau
menggerakan tubuhnya secara aktif, detak jantungnya akan meningkat.
Hal ini membuat pembakaran kalori di dalam tubuh lebih optimal. Dengan
demikian nafsu makan si anak biasanya juga akan ikut naik.
b. Jangan minum sebelum makan
Cara menambah nafsu makan pada anak selanjutnya adalah dengan
menghindari minum sebelum makan. Oleh karena itu sebelum si anak
makan, lebih baik himbau buah hati supaya tidak minum terlebih dahulu.
Entah itu minum air putih, susu, sirup, dan sebagainya. Alasannya adalah
karena air yang dikonsumsi oleh si anak bisa memenuhi perut dan
akhirnya perut terasa kenyang. Kalau sudah demikian, akibat selanjutnya
tentu saja adalah nafsu makan si anak akan berkurang.
c. Buat anak tertawa
Jika melihat anak hanya diam atau murung di rumah, hiburlah dia
supaya tertawa. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti
bernama dr. Loma Linda mengungkapkan bahwa ternyata aktivitas tertawa
bisa berpengaruh terhadap nafsu makan, baik pada orang dewasa ataupun
pada anak-anak. Cara meniambah nafsu makan yang satu ini bisa Anda
lakukan sebagai pengganti apabila si anak tidak memungkinkan untuk
diajak berolahraga.
d. Gunakan piring berwarna cerah
Penelitian lain membuktikan bahwa cara menambah nafsu makan anak
juga bisa Anda lakukan dengan menggunakan piring-piring berwarna
cerah saat si anak sedang makan. Perlu Anda ketahui bahwa ternyata
warna pun bisa mengubah nafsu makan. Warna yang dinilai cukup efektif
untuk meningkatkan nafsu makan adalah warna merah, kuning atau
oranye. Dan menurut penelitian warna yang paling baik sebagai cara
menambah nafsu makan adalah warna merah. Hal ini dikarenakan warna-
warna yang cerah bisa membuat hati menjadi lebih bahagia dan nafsu
makan pun akan terpancing.
e. Mengonsumsi jeruk
Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa buah jeruk merupakan
salah satu sumber vitamin C yang tinggi. Di dalam tubuh manusia vitamin
C berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan ternyata juga
berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan. Maka dari itu tak ada
salahnya apabila Anda lebih rutin memberikan konsumsi vitamin C
melalui buah jeruk kepada anak Anda. Selain itu asupan vitamin C yang
cukup juga bisa membantu metabolisme di dalam tubuh semakin lancar.
f. Mengonsumsi Vitamin B dan Zinc
Selain mengonsumsi vitamin C yang bisa didapat dari buah jeruk, cara
menambah nafsu makan pada anak juga bisa Anda lakukan dengan
menambah asupan vitamin B dan zinc. Seseorang yang mengonsumsi
vitamin B secara teratur ternyata bisa meningkatkan nafsu makan dan
mengontrol suasana hati bagi seseorang yang sedang malas makan. zinc
juga dinilai memiliki fungsi yang sama dengan vitamin B. Oleh karena itu
apabila ada seseorang yang kekurangan zinc, nafsu makannya biasanya
akan berkurang.

F. Cara Membuat Variasi Makanan pada Balita


Adapun cara membuat variasi makanan pada balita yaitu sebagai berikut:
1. Pakailah tempat makan atau piring berwarna cerah
2. Membuat makanan kesukaan anak
3. Membentuk makanan dengan bentuk-bentuk yang lucu (boneka, bintang
atau tokoh kartun)
4. Memberikan hiasan pada makanan sehingga makanan terlebih menarik
5. Ganti menu dan bentuk makanan agar anak tidak bosan
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Gizi balita sangatlah penting bagi pertumbuhan dan perkembang balita oleh
karenanya ibu perlu memilih serta memilah makanan yang baik dan bergizi untuk
anaknya. Orang tua juga harus mengetahui penyebab anak mengalami penurunan
nafsu dan harus mengetahui cara untuk meningkatkan nafsu makan anak.
b. Saran
Setelah memahami tentang gizi diharapkan bagi para ibu untuk memerhatikan
gizi pada balitanya agar kebutuhan gizi balita dapat terpenuhi secara optimal.
EVALUASI
1. Sebutkan pengaruh zat adiktif pada balita
2. Sebutkan penyebab menurunnya nafsu makan pada balita
3. Sebutkan cara meningkatkan nafsu makan
DAFTAR PUSTAKA

Wiboworini, Budiyanti. 2007. Gizi dan Kesehatan. Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka.
https://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/01/09/kriteria-status-gizi

You might also like