Professional Documents
Culture Documents
19 1 37 1 10 20160909 PDF
19 1 37 1 10 20160909 PDF
Diet and Exercise As an Effort to Controll Blood Sugar Levels In Patients with Type 2
Diabetes Mellitus Disease In Ulin Hospital Banjarmasin 2015
Abstract
Diabetes mellitus (DM) type 2 is a metabolic disorder of the endocrine system, particularly an
imbalance glycemic. The type 2 diabetes occurs when the pancreas does not produce
enough insulin to maintain normal levels of glucose in the blood or when the body is unable
to use the insulin that is produced. The type 2 diabetes disease management through the
implementation of the four pillars of diabetes treatment including education, sports, medicine
dietary adjustments or dietary nutrients. This study aims to analysis the diet and exercise as
an effort to controll blood sugar level. The study design used is the means of analytical
investigation with case-control design. The study population was all patients with type 2
diabetes mellitus disease in hospitals Ulin Banjarmasin. A large sample of 34 respondents,
including 17 cases and 17 controls. The sampling was conducted by sampling purpose.. Diet
data and respondents statements were obtained from interviews with exercise and food
recall interlocutor for food intake. Bivariate analysis using the chi-square test. Based on the
statistical test it showed no relationship diet to control sugar levels in the blood (p = 0.001),
with OR 29, and there is a relationship of exercise on the control of blood sugar levels (p =
0.000), with OR 35. From the results it can be concluded that there is a relationship
significant that respondents diet blood sugar is not controlled it will be 29 times greater than
those who did not diet and exercise blood sugar respondents will be checked more than 35
times higher than those who did not exercise. Diet and exercise can help to control blood
sugar levels and help the most effective treatment.
1
Jurkessia, Vol. VI, No. 2, Maret 2016 Nany Suryani,dkk
2
Jurkessia, Vol. VI, No. 2, Maret 2016 Nany Suryani,dkk
minggu, hal ini dapat disimpulkan bahwa Pengendalian Kadar Gula Darah Pada
olahraga teratur dalam jangka waktu lama Pasien DM tipe 2 Di Poliklinik Penyakit
dapat menurunkan kadar glukosa darah Dalam RSUD Ulin Banjarmasin tahun
lebih besar. 2015.
Diet Kasus kontrol N
Penelitian lain tentang terapi nutrisi N % N %
membuktikan efektivitas dari pengelolaan Tidak Diet 16 94,1 6 35,3 22
diet terhadap penurunan kadar glukosa Diet 1 5,9 1 64,7 12
darah, penelitian lain yang dilakukan oleh 17 100 17 100 34
Pastor et al (25) tentang efektivitas terapi
nutrisi medis dalam penanganan DM tipe 2 Berdasarkan Tabel 1 diketahui
menunjukan hasil bahwa terapi nutrisi dapat bahwa dari 17 responden pada kelompok
menurunkan kadar gula darah sebesar kasus responden yang tidak diet sebanyak
1,0% - 2,0%. DM akan terawat lebih baik 16 orang (94,1%) dan yang menjalankan
apabila terdapat keseimbangan yang baik diet sebanyak 1 orang (5,9%). Sedangkan
antara diet dan olahraga secara teratur dari 17 responden pada kelompok kontrol,
untuk dapat memperbaiki metabolisme yang tidak diet sebanyak 6 orang
glukosa, asam lemak, dan benda-benda (35,3%)dan responden yang menjalankan
keton. Dari latar belakang diatas Peneliti diet sebanyak 11 orang (64,7%).
tertarik untuk mengangkat judul “Diet dan Hasil analisa statistik menggunakan
Olahraga sebagai Upaya Pengendalian uji chi-square diperoleh nilai P=0.01
Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes (P<0.05) berarti ada hubungan yang
Mellitus Tipe 2 Di Poliklinik Penyakit Dalam bermakna antara diet terhadap
RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2015”. pengendalian kadar gula darah pada pasien
DM tipe 2. Diketahui dengan Nilai OR
Metode Penelitian sebesar 29,333 hal ini dapat dikatakan
Jenis penelitian yang akan dilakukan bahwa responden yang diet gula darahnya
merupakan penelitian epidemiologi analitik akan terkendali 29 kali dibandingkan
yang bertujuan untuk membuktikan faktor dengan responden yang tidak diet.
yang tidak dapat diubah dan faktor yang
dapat diubah sebagai upaya pengendalian 2. Olahraga Merupakan Salah Satu Upaya
kadar gula darah pada pasien DM tipe 2. Pengendalian Kadar Gula Darah Pada
Metode penelitian kuantitatif yang Pasien DM tipe 2.
digunakan adalah metode observasional Tabel2.Distribusi kasus dan kontrol berdasarkan
dengan rancangan penelitian studi kasus Olahraga sebagai salah satu upaya
Pengendalian Kadar Gula Darah Pada
kontrol (case control), sering juga disebut Pasien DM tipe 2 Di Poliklinik Penyakit
retrospective study karena arah pengusutan Dalam RSUD Ulin Banjarmasin tahun
dimulai dengan pendefinisian individu- 2015.
individu sebagai kasus dan kontrol, Olahraga kasus Control N
kemudian di telusuri ke belakang untuk N % N %
Tidak 14 82,4 2 11,8 16
mengamati riwayat karakteristik atau Olahraga
paparan yang diduga mengakibatkan Olahraga 3 17,6 15 88,2 18
terjadinya penyakit (26). 17 100 17 100 34
Desain penelitian kasus kontrol dipilih
dengan mempertimbangkan rancangan ini Berdasarkan Tabel 2 diketahui
dapat digunakan untuk mencari hubungan bahwa dari 17 responden pada kelompok
seberapa jauh faktor resiko mempengaruhi kasus responden yang tidak olahraga
terjadinya penyakit, dalam hal ini kekuatan sebanyak 14 orang (82,4%) dan responden
sebab akibat (27). yang menjalankan olahraga sebanyak 3
(17,6%) orang. Sedangkan dari 17
Hasil Penelitian responden pada kelompok kontrol
1. Diet Merupakan salah satu Upaya responden yang tidak olahraga sebanyak 2
Pengendalian Kadar Gula Darah Pada orang (11,8%)dan responden yang
Pasien DM tipe2. menjalankan olahraga sebanyak 15 orang
Tabel1.Distribusi kasus dan kontrol berdasarkan (88,2%).
Diet Merupakan salah satu upaya
3
Jurkessia, Vol. VI, No. 2, Maret 2016 Nany Suryani,dkk
4
Jurkessia, Vol. VI, No. 2, Maret 2016 Nany Suryani,dkk
5
Jurkessia, Vol. VI, No. 2, Maret 2016 Nany Suryani,dkk
yang lebih baik (42). Responden yang penyakit DM. Karena seiring dengan gejala
menjalankan diet sesuai dengan aturan yang di timbulkan dari penyakit DM yaitu
yang di sarankan oleh ahli gizi yaitu diet 3J. sering lapar, sehingga makanan yang
Dari hasil analisa penelitian diet berserat tinggi akan berperan dalam
tepat jumlah, asupan kalori mengacu pada pengontrolan pengosongan lambung lebih
kebutuhan setiap individu responden yang lama sehingga pasien DM akan tidak cepat
sesuai dengan kebutuan kalori per hari lapar hal ini berkaitan dengan anjuran yang
kurang lebih 10% dari kebutuhan kalori ke 3 yaitu tepat jadwal juga mempengaruhi
berdasarkan perhitungan kalori perkeni terhadap ketaatan menjalankan diet
2011. Asupan zat gizi berperan dalam disebabkan responden yang teratur jadwal
pengendalian kadar gula darah pada pasien makanya akan lebih terkontrol frekuensi
DM karena beberapa zat gizi antara lain asupan makanan nya sehingga dapat
karbohidrat, protein dan lemak yang membantu pengendalian kadar gula darah
bersumber dari bahan makanan yang pada pasien DM tipe 2.
dikonsumsi setiap hari. Dalam proses Hasil penelitian ini sebanding
perubahannya menjadi energi zat-zat dengan penelitian Titin Windayanti (45)
makanan tersebut harus dipecah menjadi yang menyatakan bahwa ada hubungan
bahan dasar seperti glukosa serta masuk yang bermakna antara diet dengan kadar
terlebih dahulu ke dalam sel melalui proses gula darah. Sejalan dengan hasil penelitian
metabolisme (43). Di dalam sel, zat yang dilakukan oleh Rofiah (45) yang
makanan terutama glukosa dibakar melalui menyatakan bahwa responden yang patuh
proses kimia, yang hasil akhirnya adalah terhadap diet berpeluang 3,039 kali memiliki
timbulnya energi, proses ini disebut gula darah terkontrol dibandingkan dengan
metabolisme. Dalam proses metabolisme responden yang tidak diet.
itu insulin memegang peran yang sangat Sebagian besar responden yang
penting yaitu bertugas memasukkan tidak menjalankan diet salah satunya
glukosa ke dalam sel untuk selanjutnya dipengaruhi oleh gaya hidup modern yang
dapat digunakan sebagai bahan bakar sering mengkonsumsi makanan siapsaji
(43). Glukosa merupakan bahan dasar saat ini mengakibatkan peningkatan
energi dan proses masuknya glukosa terhadap pengaruh risiko munculnya
kedalam sel membutuhkan hormon insulin penyakit diabetes melitus tipe 2, sehingga
yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. sangat sulit dilakukan oleh sebagian orang
Pada pengidap penyakit diabetes melitus untuk melakukan diet DM, konsumsi
tipe 2 memiliki jumlah insulin normal atau minuman yang mengandung pemanis gula
berlebih, namun reseptor insulin yang berlebihan juga berhubungan dengan
terdapat pada permukaan sel kurang peningkatan risiko. Konsumsi beras putih
sehingga jumlah glukosa yang masuk ke yang terlalu berlebih juga berperan dalam
dalam sel lebih sedikit (44). Dengan meningkatkan risiko penyakit DM. Beberapa
demikian dapat dijelaskan bahwa tidak responden mengatakan dengan banyaknya
terkendalinya kadar glukosa darah pada tempat-tempat makanan siap saji yang
pengidap DM tipe 2 disebabkan oleh terus menjamur mengakibatkan keinginan
tingginya produksi glukosa yang berasal untuk mengkonsumsi makanan tersebut.
dari asupan energi yang melebihi Hal ini juga didukung dengan tinjauan teori
kebutuhan sehingga tidak mampu diserap dari Suyono (46) pola makan yang tinggi
dan diedarkan ke dalam sel- sel yang lemak, garam, dan gula mengakibatkan
membutuhkan karena rendahnya reseptor masyarakat mengkonsumsi makanan
insulin. secara belebihan, selain itu pola makanan
Hasil penelitan analisa diet 3J tepat yang serba instan saat ini memang sangat
jenis sebagian besar responden yang digemari oleh sebagian masyarakat dan
menjalankan diet juga membatasi bahan dapat mengakibatkan peningkatan kadar
makanan yang mengandung indeks gula darah dan timbulnya penyakit DM tipe
glikemik tinggi dan hasil olahan makanan 2.
lainya yang dibatasi, dihindari serta memilih Olaraga Merupakan Faktor Resiko
jenis makanan yang berserat tinggi sesuai terhadap Pengendalian Kadar Gula
dengan daftar bahan makanan penukar Darah Pada Pasien DM tipe 2.
6
Jurkessia, Vol. VI, No. 2, Maret 2016 Nany Suryani,dkk
7
Jurkessia, Vol. VI, No. 2, Maret 2016 Nany Suryani,dkk
8
Jurkessia, Vol. VI, No. 2, Maret 2016 Nany Suryani,dkk
9
Jurkessia, Vol. VI, No. 2, Maret 2016 Nany Suryani,dkk
10