You are on page 1of 15

Analisis permintaan konsumen terhadap minyak goreng

di Kota Dumai

Sondang Rosalina

Drs. Wahyu Hamidi, M.Si.

Dr. Jahrizal, SE, MT.

Sondangrosalina@ymail.com

Abstrak

This research was conducted in the city of Dumai. The purpose of this study was to
determine the factors that influence consumer demand for edible oil in Dumai.

The data used in this study are secondary data and primary data with the data
analisisis method is descriptive quantitative and qualitative analysis. As for the population
in this research is that households residing in the city of Dumai by taking two districts in
the city dumai where the number of samples taken was 100 respondents using Slovin
formula.

From the research that has been conducted, the simultaneous regression test (F test)
showed that income, household size, and price simultaneously significant effect on the
demand for edible oil in Dumai. Partial regression test (t test) showed that the investment
variables have the most significant effect on the demand for edible oil in Dumai is income.
The magnitude of the effect that (R2) of 0.286 whice means that consumer demand for
edible oils as the dependent variable able to be explained by the independent variables are
income, number of household members, and the price was 28.6% and the rest is explained
by variables - variables others outside the model.

Keywords: Demand, income, population, and price

PENDAHULUAN Indonesia adalah minyak kelapa dan


kelapa sawit.
Latar Belakang Masalah Minyak merupakan zat makanan
yang penting untuk menjaga kesehatan
Minyak goreng merupakan salah tubuh manusia. Selain itu minyak juga
satu bahan pangan yang banyak merupakan sumber energi yang lebih
dikonsumsi masyarakat. Hingga saat ini efektif dibandingkan karbohidrat dan
minyak goreng yang umum digunakan di protein. Satu gram minyak dapat
menghasilkan 9 kkal, sedangkan

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 1


karbohidrat dan protein hanya masih menggunakan minyak goreng
menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak, sebagai mediasi pengolahan hampir
khususnya minyak nabati, mengandung sebagian besar makanan yang
asam-asam lemak esensial seperti asam dikonsumsinya). Berdasarkan estimasi
linoleat, lenolenat, dan arakidonat yang statistik tahun 2007, rata-rata konsumsi
dapat mencegah penyempitan pembuluh minyak goreng per kapita di Indonesia
darah akibat penumpukan kolesterol. mencapai 10,4 kg per tahun.
Minyak juga berfungsi sebagai sumber Pembangunan Ekonomi di Indonesia
dan pelarut bagi vitamin-vitamin A, D, E bertujuan untuk mewujudkan cita-cita
dan K. Minyak terdapat pada hampir bangsa yaitu suatu negara yang adil dan
semua bahan pangan dengan kandungan makmur, yang dinikmati secara merata
yang berbeda-beda. oleh seluruh lapisan masyarakat indonesia
Tetapi minyak seringkali seperti yang ditegaskan dalam Garis-garis
ditambahkan dengan sengaja ke bahan Besar Haluan Negara (GBHN) 1998.
makanan dengan berbagai tujuan. Dalam Pembanguan Nasional Indonesia
pengolahan bahan pangan, minyak yang berdasarkan pada kebijakan ekonomi
berfungsi sebagai media penghantar berdasarkan pada strategi pemenuhan
panas, seperti minyak goreng, mentega kebutuhan dasar ( Basic Need Strategi )
dan margarin. Minyak goreng adalah yang pada dasarnya bertujuan untuk
salah satu kebutuhan pokok masyarakat menjamin :
Indonesia dalam rangka pemenuhan 1. Usaha peningkatan produksi maupun
kebutuhan sehari-hari. Minyak goreng pendapatan dari lapisan masyarakat
yang kita konsumsi sehari-hari sangat yang belum mencapai kebutuhan
erat kaitannya dengan kesehatan kita. pokok minimum .
Masyarakat kita sangat majemuk dengan 2. Mengurangi perbedaan yang
tingkat ekonomi yang berbeda-beda. Ada menyolok dalam pola konsumsi
masyarakat yang menggunakan minyak rumah tangga, pemakaian umum dan
goreng hanya untuk sekali pakai, namun perlengkapan kebutuhan hidup .
ada juga masyarakat yang menggunakan 3. Menciptakan kelembagaan yang
minyak goreng untuk berkali-kali pakai. efektif untuk menciptakan dan
Untuk itu ingin diteliti kualitas dari meningkatkan partisipasi masyarakat
minyak goreng yang belum pernah pembangunan yang berpola pada
dipakai, minyak goreng yang sudah strategi pembangunan pemenuhan
dipakai satu kali, dan minyak goreng kebutuhan pokok ddan lain
yang sudah dipakai dua kali dengan sebagainya (Sagir , 1987:88).
parameter viskositas dan indeks bias. Selain sebagai sumber energi,
Stabilisasi harga barang-barang kelapa sawit juga dapat menghasilkan
kebutuhan pokok termasuk di dalamnya produk turunan (industri hilir) yang
minyak goreng merupakan salah satu dari sangat beragam dan mempunyai nilai
sekian rupa program kebijakan tambah lebih tinggi dibandingkan dengan
pemerintah yang secara tidak langsung CPO. Beberapa industri hilir yang
dilakukan dalam upaya menjaga standar potensial untuk dikembangkan di Riau
kelayakan hidup masyarakat. Produk adalah industri minyak goreng,
minyak goreng menjadi salah satu barang margarine, serta industri bahan-bahan
yang penting untuk dikendalikan untuk sabun dan kosmetik, baik untuk
pemerintah karena menyangkut memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri
kepentingan masyarakat banyak (yang maupun ekspor. Peluang pengembangan

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 2


industri hilir kelapa sawit di Riau sangat Tabel 1 : Perkembangan Harga
besar karena didukung oleh sumber Bahan Pokok di Kota Dumai
bahan baku yang cukup dan letak Tahun 2008-2012
geografis yang sangat strategis bagi Harga eceran bahan pokok pada akhir bulan
N Jenis
satuan desember tahun
pengembangan industri berorientasi o barang
2008 2009 2010 2011 2012
ekspor. 1 Beras Kg
733, 7529 8656 9062 1013
1 ,36 ,76 ,68 0,6
Pembangunan perkebunan kelapa Gula 7.00 1175 1183 1075 12.8
2 Kg
sawit mempunyai dampak positif pasir 0 0 3,33 0 33
4125 30.0 3466 4750 4891
terhadap perekonomian Riau terutama 3 Ikan asin Kg
0 00 6,67 0 6,67
untuk menciptakan kesempatan kerja, 4 Garam Bks
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
0 0 0 0 0
meningkatkan pendapatan masyarakat, Minyak 4160 4160 8.00 8485 9486
5 Ltr
serta mendorong pertumbuhan dan tanah ,17 ,17 0 ,28 ,83
Minyak 6914 8.00 9654 1030 1107
pemerataan ekonomi daerah. Tumbuhnya 6
goreng
Ltr
,07 0 ,89 ,48 2,04
perkebunan dan industri sawit 7 Sabun Bh
2710 2815 3.00
3500 3700
menyebabkan munculnya sumber-sumber ,33 ,12 0
8 Telur Bh 500 700 950 1000 1200
pendapatan yang lebih bervariasi bagi 25.0 24.0 2750 3150 3250
9 Tekstil Mtr
masyarakat, seperti di sektor 00 00 0 0 0

perdagangan, pengangkutan, transportasi,


restoran, keuangan, dan jasa-jasa. Selain Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun
itu juga meningkatkan mobilitas 2008-2012
penduduk dari satu daerah ke daerah lain, Perubahan–perubahan harga bahan
serta mendukung tumbuhnya pusat-pusat kebutuhan pokok tersebut mengalami
perekonomian di wilayah sekitarnya. kenaikan yang disebabkan oleh
Selain itu perkembangan minyak pergeseran waktu terhadap nilai uang dan
goreng di Provinsi Riau semakin harga barang tersebut. Pada tabel 1
meningkat di karenakan perkebunan diatas diketahui bahwa harga minyak
kalapa sawit yang ada di Riau khususnya goreng mengalami kenaikan dari tahun
Kota Dumai semakin meningkat juga. ke tahun dimana tahun 2008 harganya
Apalagi dengan banyaknya macam- Rp. 6914,07, tahun 2009 naik menjadi
macam minyak goreng, ada yang Rp. 8.000, tahun 2010 terus meningkat
kemasan dan ada juga minyak goreng menjadi Rp. 9654,89, sedangkan pada
curah dimana harganya yang terjangkau. tahun 2011 harga minyak goreng
Dari uraian di atas, menjelaskan bahwa mengalami kenaikkan Rp. 1030,48,
usaha pemenuhan kebutuhan pokok sedangkan pada tahun 2012 harga
tersebut pada hakikatnya adalah minyak goreng Rp. 11072,04.
bertujuan umtuk lebih menjamin Namun demikian peningkatan
terpenuhinya kebutuhan pokok dan kebutuhan akan minyak goreng yang
produktivitas yang selanjutnya akan dikonsumsi masyarakat dimungkinkan
mendorong pada partisipasi oleh banyak faktor, diantaranya semakin
pembangunan. membaiknya tingkat penghasilan
masyarakat, disamping meningkatnya
penduduk kota Dumai dengan bertambah
besarnya anggota keluarga dari suatu
rumah tangga.

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 3


Perumusan Masalah maka konsumen cenderung untuk
Berdasarkan uraian di atas, maka membelinya dalam jumlah yang lebih
penulis dapat merumuskan masalahnya besar.
sebagai berikut : Faktor-faktor apakah Permintaan adalah banyaknya
yang mempengaruhi permintaan jumlah barang yang diminta pada suatu
konsumen terhadap minyak goreng di pasar tertentu dengan tingkat harga
Kota Dumai. tertentu pada tingkat pendapatan tertentu
dan dalam periode tertentu (Drs.
Tujuan Penelitian Muhammad, 2004 : 113).
Adapun tujuan penelitian yang ingin Permintaan adalah berbagai
dicapai dalam penelitian ini adalah : kombinasi harga dan jumlah yang
1. Untuk mengetahui faktor- menunjukkan jumlah sesuatu barang yang
faktor pendapatan, jumlah ingin dan dapat dibeli oleh konsumen pada
penduduk, dan harga barbagai tingkat harga untuk suatu periode
mempengaruhi permintaan tertentu (Nopirin, 2008 : 32).
minyak goreng di kota Permintaan (demand) adalah
dumai. berbagai jumlah (kuantitas) suatu barang
2. Untuk mengetahui di mana konsumen bersedia membayar
perkembangan permintaan pada berbagai alternatif harga barang
minyak goreng pendapatan, (Soeharno, 2007 : 13).
jumlah penduduk, dan harga. Menurut Pratama dan Mandala (1999 :
25) permintaan adalah keinginan
Manfaat Penelitian konsumen membeli suatu barang pada
Manfaat yang diharapkan dari hasil berbagai tingkat harga selama periode
penelitian ini adalah : waktu tertentu. Supaya lebih akurat kta
1. Sebagai penerapan dan memasukkan dimensi geografis.
pengembangan ilmu dan Misalnya ketika berbicara tentang
pendidikan serta untuk permintaan akan minyak goreng di kota
menambah wawasan penulis Dumai, kita berbicara tentang berapa
tentang hal-hal yang jumlah minyak goreng yang akan dibeli
berkaitan dengan disiplin pada berbagai tingkat harga dalam satu
ilmu yang penulis dapatkan. periode waktu tertentu, per hari, per
2. Dengan penelitian ini minggu atau per tahun .
diharapkan dapat dijadikan
bahan referensi dan informasi Hukum Permintaan
bagi penelitian lain yang Hukum permintaan menyatakan
ingin meneliti lebih lanjut bahwa apabila harga suatu barang naik,
dalam masalah yang sama maka jumlah barang yang diminta akan
pada masa akan datang turun, ceteris paribus (apabila hal lain-hal
lain tetap).yang dimaksud denagan hal-hal
TINJAUAN PUSTAKA lain ialah variabel-variabel lain yang dapat
Teori Permintaan mempengaruhi jumlah barang yang
Teori permintaan diturunkan dari diminta selain harga barang yang
Teori konsumsi. Konsumen mau bersangkutan. Misalnya tingkat
“meminta”suatu barang pada harga pendapatan konsumen, selera konsumen,
tertentu karena barang dianggap berguna harga barang lain selain barang yang
baginya. Makin rendah harga suatu barang dibicarakan, jumlah penduduk, saluran

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 4


distribusi dan sebagainya (M. Suparmoko perubahan relatif jumlah barang yang
dan Maria R. Suparmoko, 2000 : 27). diminta atau jumlah barang yang
Menurut (Nicholson, 1992 : 157) ditawarkan sebagai akibat perubahan dari
kurva permintaan pasar adalah jumlah salah satu faktor yang mempengaruhinya.
keseluruhan yang diminta oleh seluruh
pembeli potensial untuk barang tersebut. Pendapatan
Kurva permintaan pasar memperlihatkan Pendapatan adalah total penerimaan
hubungan antara jumlah keseluruhan yang ( uang dan bukan uang )seseorang atau
diminta dengan harga pasar barang yang suatu rumah tangga selama periode
bersangkutan bila seluruh faktor-faktor tertentu. Pendapatan merupakan konsep
penentu permintaan yang lain dianggap aliran ( flow concept ). Tingkat pendapatan
tetap. masyarakat merupakan cerminan tingkat
kesejahteraan yang dinikmati suatu
Elastisitas Permintaan masyarakat. (Arsyad, 1999 : 26).
Perubahan pendapatan konsumen
Permintaan menjelaskan perubahan dalam arti normal harga tetap tidak
antara jumlah barang yang diminta akibat berubah, pada umumnya berakibat
perubahan harga. Konsep tersebut tidak perubahan jumlah barang yang dibeli.
menjelaskan seberapa besar perubahan Terutama, untuk jenis barang normal atau
jumlah barang yang diminta akibat superior, kenaikan pendapatan konsumen
adanya perubahan harga. Untuk akan mendorong naiknya permintaan,
mengukur besar kecilnya perubahan sebaliknya pengurangan pendapatan
jumlah barang yang diminta akibat konsumen akan mendorong berkurangnya
adanya perubahan harga digunakan permintaan kedua jenis barang tersebut.
konsep elastisitas. (Sudarman, 2004 :39).
Elastisitas permintaan merupakan
suatu ukuran kuantitatif yang Pertumbuhan Penduduk
menunjukkan besarnya pengaruh Penduduk merupakan unsur penting
perubahan harga atau faktor-faktor dalam kegiatan ekonomi serta usaha untuk
lainnya terhadap perubahan permintaan membangun suatu perekonomian karena
suatu komoditas (Sugiarto, 2005:102). penduduk menyediakan tenaga kerja,
Elastisitas harga permintaan tenaga ahli, pimpinan perusahaan tenaga
(elastisity of demand ) adalah persentase usahawan dalam menciptakan kegiatan
perubahan kuantitas yang diminta yang ekonomi (Sukirno, 2005:142).
disebabkan oleh perubahan harga barang Pertambahan penduduk adalah
tersebut yang dinyatakan dalam 1% jumlah kelahiran dikurangi jumlah
(Sumarsono, 20007:34). kematian. Semua faktor yang
Menurut (Firdaus, 2008 : 75) mempengaruhi kedua variabel ini akan
elastisitas adalah konsep elastisitas mempengaruhi pertambahan penduduk.
digunakan untuk mengukur sampai Faktor-faktor yang mempengaruhi
seberapa besar tingkat perubahan relatif kelahiran adalah kesehatan, gizi,
dalam jumlah unit barang yang diminta kesadaran penduduk akan keluarga
atau tingkat perubahan jumlah unit berencana, dan teknologi. Faktor-faktor
barang yang ditawarkan sebagai akibat yang mempengaruhi kematian adalah
adanya perubahan salah satu faktor yang peperangan, wabah penyakit, bencana
mempengaruhinya. Dengan demikian, alam, kelaparan, kekurangan gizi, dan
elastisitas dapat diartikan sebagai kesehatan. Selama ini telah terjadi

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 5


penguasaan teknologi, perbaikan faktor pendapatan, jumlah anggota rumah
kesehatan dan lain-lain sehingga jumlah tangga, dan harga.
kematian dapat dikurangi, tetapi jumlah
kelahiran tetap tinggi, dengan akibat laju METODE PENELITIAN
pertambahan penduduk sangat tinggi Penelitian ini dilakukan di kota
seperti yang terjadi di Indonesia Dumai. Lokasi ini dipilih berdasarkan
(Partadiredja, 2002:208). pertimbangan bahwa kota dumai
merupakan salah satu kota industri dan
Penelitian sebelumnya perdagangan yang pesat, yang akan
direncanakan pemerintah sebagai kota
Darnilawati (1998) dengan perdagangan bebas yang terus mengalami
skripsinya yang berjudul “analisis pertumbuhan jumlah penduduk, angkatan
permintaan konsumen terhadap minyak kerja, dan perkembangan ekonomi
makan di Kota Pekanbaru “. Penelitian ini terutama industri, perdagangan, dan
nertujuan untuk mengetahui faktor-faktor konstruksi serta fasilitas-fasilitas lainnya
apa saja yang mempengaruhi permintaan menyebabkan tingginya minat masyarakat
minyak makan dan untuk mengetahui untuk datang ke kota Dumai dari berbagai
faktor-faktor mana yang paling dominan daerah. Dengan perkembangan ini
mempengaruhi permintaan minyak makan permintaan akan kebutuhan pokok juga
di kota pekanbaru. meningkat dimana kebutuhan pokok
Rusmadi dengan jurnalnya yang tersebut dapat memuaskan masyarakat
berjudul “ Analisis Finansial Industri tersebut.
Minyak Goreng Kelapa Sawit di Adapun populasi dalam penelitian
Provinsi Kalimantan Timur “. Penelitian ini adalah rumah tangga yang berdomisili
ini bertujuan untuk mengetahui apakah di kota dumai dengan mengambil 2
pengembangan industri minyak goreng kecamatan yang ada di kota dumai. Yaitu
kelapa sawit layak diusahakan agar kecamatan Dumai Kota dengan memiliki 5
memberikan manfaat bagi perekonomian kelurahan dan Dumai Selatan dengan
daerah. memiliki 5 kelurahan, dimana setiap
Rachmad Fauzan (2003) membahas kelurahan diambil 10 masyarakat untuk
tentang Pra Perancangan Industri dijadikan sampel. Metode pengambilan
Pemurnian Minyak Goreng Bekas Skala sampel yang digunakan adalah cara
Usaha Kecil. Penelitian ini bertujuan stratifikasi (Stratified random sampling)
untuk mendapatkan pra rancangan yaitu populasi yang dianggap heterogen
industri pemurnian minyak goreng bekas menurut suatu karakteristik tertentu
yang layak didirikan dalam skala industri terlebih dahulu dikelompok-kelompokkan
kecil ditinjau dari aspek teknis dan dalam beberapa subpopulasi, sehingga tiap
finansial. subpopulasi yang ada memiliki anggota
sampel yang relatif homogen. Lalu dari
Hipotesis tiap subpopulasi ini secara acak diambil
Berdasarkan latar belakang dan anggota sampelnya. Dasar penentuan strata
perumusan masalah dan tinjauan pustaka bisa secara geografis dan meliputi
yang telah dikemukakan diatas, maka karakteristik populasi seperti pendapatan,
dapat diambil hipotesis atau dugaan pekerjaan, jenis kelamin, dan sebagainya
sementara yaitu diduga bahwa faktor- (umar, 2011:84). Keuntungan
faktor yang mempengaruhi permintaan menggunakan cara ini ialah anggota
minyak goreng di Kota Dumai adalah sampel yang diambil lebih representatif,

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 6


sedangkan kelemahanya ialah lebih banyak terkait dengan memakai daftar
memerlukan usaha pengenalan terhadap pertanyaan (Questioner).
karakteristik populasinya. Jumlah yang 2. Questioner, yaitu dengan membuat
diambil adalah jumlah 2 kecamatan dari 7 daftar pertanyaan yang diajukan
kecamatan pada tahun 2013 yang ada di pada responden yang menyangkut
Kota Dumai yaitu Dumai Selatan dan masalah penelitian.
Dumai Kota sebanyak 90.874 orang. Untuk menganalisa faktor-faktor
Maka dari populasi ini, sampel ditentukan pendapatan, jumlah penduduk, dan harga
dengan menggunakan rumus Slovin permintaan Minyak Goreng di kota dumai
sebanyak 100 orang. dilakukan analisa dengan metode yang
Besarnya ukuran sampel dalam digunakan metode Analisis Regresi
penelitian ini ditentukan dengan Berganda (Sarjono, 2011:91).
menggunakan rumus slovin (umar, a. Metode Analisis Kuantitatif.
2011:78). Metode analisis kuantitatif yang
digunakan penulis adalah dengan
menggunakan analisis regresi linier
Dimana berganda dengan model rumus sebagai
n = Jumlah anggota sampel / berikut :
elemen Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
N = Jumlah anggota populasi +......... bnXn
e = Error level (tingkat
kesalahan), misalnya 0,1. b. Untuk mengetahui perkembangan
Adapun jenis data yang digunakan permintaan minyak goreng
dalam penelitian adalah data primer dan pendapatan, jumlah penduduk, dan
data sekunder, yaitu: harga menggunakan Metode Analisis
1. Data primer adalah peneliti Kualitatif.
penghimpunan data mentah dan Metode Analisis Kulitatif adalah
mengolahnya sampai dapat metode yang membahas permasalahan
dikomunikasikan ke masyarakat, penelitian dengan menguraikan dan
yang diperoleh secara langsung dari menjelaskan berdasarkan data yang di
responden (konsumen rumah tangga) peroleh sehingga menggambarkan
di kota dumai melalui Questioner. masalah-masalah yang sedang dibahas
2. Data sekunder adalah data yang berdasarkan data yang diperoleh.
diperoleh dai instansi pemerintah Kemudian mengaitkan secara relevan
maupun swasta yang sebelumnya dengan masalah yang bersangkutan
telah diolah terlebih dahulu oleh sehingga dapat menggambarkan keadaan
instansi tersebut. Dalam hal ini yang terjadi (Kuncoro, 2009).
meliputi, BPS Dumai serta instansi Skala pengukuran yang digunakan
terkait lainnya. dalam penelitian ini adalah Rumus
Teknik pengumpulan data yang Perkembangan:
penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : 00
1. Interview (wawancara), yaitu suatu
teknik pengumpulan data dengan
cara melakukan wawancara (tanya
jawab secara langsung) kepada
responden dan pihak-pihak yang

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 7


masyarakat terhadap penyediaan fasilitas,
GAMBARAN UMUM utilitas perkotaan serta kebutuhan lainnya.
Terciptanya tertib pemerintahan dan
Keadaan Geografis Kota Dumai pembinaan wilayah yang cukup luas, maka
Kota Dumai yang di bentuk melalui
Wilayah Kota Dumai merupakan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1999,
salah satu kota yang termasuk dalam tanggal 20 April 1999 tentang
wilayah Provinsi Riau. Kondisi geografis pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat
wilayah terbagi atas wilayah daratan dan II Dumai yang terdiri dari:
wilayah perairan dengan posisinya berada 1. Wilayah Kota Administrasi Dumai
pada Bujur Timur yang terdiri dari:
dan a. Kecamatan Dumai Barat
Lintang Timur, mempunyai luas 1. 727, b. Kecamatan Dumai Timur
383 km dengan batas-batas administrasi c. Sebagian wilayah Kabupaten
wilayah adalah sebagai berikut: Bengkalis, yaitu seluruh
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bukit Kapur.
Selat Rupat Dengan demikian, wilayah
2. Sebelah Timur berbatasan dengan administratif Kota Dumai pada saat itu
Kecamatan Bukit Batu Kabupaten adalah terdiri dari 3 kecamatan, 13
Bengkalis kelurahan dan 9 desa. Konsekuensi dari
3. Sebelah selatan berbatasan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 22
Kecamatan Mandau dan Keamatan Tahun 1999 melalui Peraturan Daerah
Bukit Batu Kabupaten Bengkalis Kota Dumai Nomor 18 Tahun 2000 telah
4. Sebelah Barat berbatasan dengan merubah status 9 Desa menjadi Kelurahan,
Kecamatan Tanah Putih dan jadi Kota Dumai terdiri dari 3 Kecamatan
Kecamatan Bangko Kabupaten dan 22 Kelurahan.
Rokan Hilir. Dengan luas Kota Dumai
Kedudukan wilayah Kota Dumai sebagaimana tersebut di atas terlihat
pada dataran rendah di bagian utara adanya perbandingan antara luas dan
dengan sebagian dataran tinggi di sebelah jumlah penduduk serta tentang kendali
selatan. Pada umumnya struktur tanah pelayanan kecamatan terhadap kelurahan
terdiri dari tanah podsolik merah kuning dan masyarakat khususnya di kecamatan
dari batuan endapan dan alluvial serta Bukit Kapur. Berkaitan dengan hal
orgonosol dan gley humus dalam bentuk tersebut, pemerintah Kota Dumai membagi
rawa-rawa atau tanah basah. Daerah ini wilayahnya menjadi 7 kecamatan dan 33
beriklim tropis dengan suhu udara berkisar Kelurahan.
antara .
Dari beberapa sungai yang terdapat
di Kota Dumai dialiri oleh beberapa sungai HASIL PENELITIAN DAN
diantaranya Sungai Pelitung, Sungai PEMBAHASAN
Kepala Burung, Sungai Selinsing, Sungai Faktor – faktor yang mempengaruhi
Tanjung Leban, Sungai Kemeli, Sungai permintaan minyak goreng di Kota
Berbit, dan beberapa Sungai lainnya. Dumai
Peningkatan kegiatan pembangunan Ada beberapa faktor yang
menyebabkan meningkatnya kegiatan mempengaruhi permintaan konsumen
penduduk di segala bidang, sehingga terhadap minyak goreng di Kota Dumai,
meningkatkan pula tuntutan dan kebutuhan

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 8


antara lain pendapatan, jumlah penduduk, Tabel 11: Pendapatan Perkapita
dan harga. Kota Dumai Tahun
2007-2012
Pendapatan Perkapita Masyarakat Pertumbuhan
Tahun
Faktor Pendapatan (Rp) (%)
Pendapatan dapat dijadikan salah
2007 1.630.667,38 -
satu barometer atau ukuran tingkat
kehidupan ekonomi suatu masyarakat, 2008 1.771.906,27 8,66
dengan semakin meningkatnya pendapatan 2009 1.921.116,77 8,42
masyarakat di suatu daerah berarti semakin
2010 2.186.575,92 13,82
tinggi pula tingkat kehidupan ekonomi
suatu daerah tersebut sehingga 2011 2.290.606,28 4,76
kemampuan masyarakat untuk memenuhi 2012 2.618.188,74 14,30
kebutuhan semakin meningkat pula.
Perubahan penghasilan konsumen
(dalam arti normal) dengan asumsi ceteris Sumber : Badan Pusat Statistik
paribus pada umumnya dapat Kota Dumai Tahun 2013
mempengaruhi jumlah barang dan jasa Tabel 11 menunjukkan pendapatan
yang diminta (konsumsi) terutama untuk perkapita masyarakat di Kota Dumai, pada
jenis barang normal dan superior. tahun 2007 pendapatan perkapita
Kenaikkan tingkat pendapatan konsumen masyarakat di Kota Dumai sebesar
rumah tangga akan mendorong kenaikan Rp.1.630.667,38 yang kemudian terus
konsumsi dan sebaliknya penurunan meningkat sampai tahun 2012 yaitu
pendapatan konsumen rumah tangga akan sebesar 14,30% dengan besar pendapatan
mendorong berkurangnya konsumsi untuk sebesar Rp.2.618.188,74. Perkembangan
barang tersebut. pendapatan perkapita masyarakat yang
Untuk melihat perkembangan paling rendah pada tahun 2011 yaitu
pendapatan perkapita penduduk Kota sebesar 4,76% dengan jumlah pendapatan
Dumai dapat dilihat pada tabel dibawah Rp.2.290.606,28. Sedangkan
ini. perkembangan pendapatan perkapita
masyarakat Kota Dumai yang terbesar
pada tahun 2012 yaitu sebesar 14,30 %
dengan besar pendapatan Rp.2.618.188,74.

Anggota Rumah Tangga


Jumlah anggota rumah tangga responden
dapat mempengaruhi tingkat
kesejahteraan seseorang atau keluarga.
Identiknya jumlah anggota rumah tangga
yang lebih banyak cenderung
pengeluaran untuk konsumsi jga akan
banyak, dan sebaliknya pada anggota
rumah tangga yang sedikit tentu
pengeluaran untuk konsumsi juga sedikit.

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 9


Untuk melihat perkembangan jumlah menjadi makanan jadi, serta memiliki
penduduk Kota Dumai dapat dilihat pada kandungan minyak dan gizi yang
tabel berikut ini: dibutuhkan tubuh.
Tabel 13 :Jumlah Penduduk Kota Untuk melihat perkembangan harga
Dumai Tahun 2007-2012 minyak goreng di Kota Dumai dapat
Jumlah dilihat pada tabel berikut ini :
Pertumbuhan
Tahun Penduduk Tabel 15: harga rata-rata minyak
(%)
(jiwa) goreng tahun 2007-2012
2007 231.121 -
Harga Pertumbuha
2008 240.553 4,08 Tahu
rata-rata n
2009 250.367 4,08 n
(Rp) (%)
2010 253.178 1.12
2011 262.976 3.87 2007 Rp.6.914 -
2012 271.522 3.25 2008 Rp.8.000 15,71
Sumber :Badan Pusat Statistik Kota 2009 Rp.11.66 45,76
Dumai Tahun 2013 1
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa 2010 Rp.9.830 -15,70
perkembangan jumlah penduduk Kota 2011 Rp.9.825 -0,05
Dumai pada tahun 2007-2008 merupakan 2012 Rp.11.78 19,96
jumlah yang terbesar yaitu sebesar 4,08 %. 6
Sedangkan yang paling rendah pada tahun Sumber : Badan Pusat Statistik
2010 yaitu sebesar 1,12 % dengan jumlah Kota Dumai Tahun
penduduk sebesar 253.178 jiwa. 2013
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa
harga minyak goreng mengalami
Harga kenaikkan setiap tahun. Pada tahun
2007/2008 pertumbuhan harga minyak
Harga merupakan tingkat goreng sebesar 15,71 % dengan harga rata-
kemampuan suatu barang yang dapat rata Rp.6.914/Rp.8.000. Pada tahun 2009
dipertukarkan dengan barang lain yang meningkat menjadi 45,76 % dengan harga
nilainya ditentukan dengan satuan uang. rata-rata sebesar Rp.11.661. Sedangkan
Suatu barang dibutuhkan oleh seseorang pada tahun 2010 dan 2011 terjadi
karena barang tersebut memiliki nilai penurunan menjadi -15,70 dan -0,05
guna, bahkan seseorang ingin dengan harga rata-rata Rp.9.830 dan
mengorbankan apa saja guna memperoleh Rp.9.825. Kemudian pada tahun 2012
barang yang disukainya. Hal ini terjadi mengalami peningkatan sekaligus
karena beberapa alasan, disamping pertumbuhan yang paling besar yaitu 19,96
memiliki nilai tambah yang % dengan harga rata-rata Rp.11.786.
menguntungkan.
Sebagai contoh dalam penelitian ini Uji t ( t-test )
yang membahas tentang permintaan Uji koefisien regresi dengan
konsumen terhadap minyak goreng, menggunakan uji t adalah untuk
dimana minyak goreng memiliki nilai guna mengetahui seberapa besar pengaruh
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hubungan antara variabel bebas
hari. Minyak goreng juga mempermudah (pendapatan, jumlah anggota rumah tangga
kita untuk mengolah makanan mentah dan harga minyak goreng) terhadap

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 10


variabel tidak bebas (permintaan minyak
goreng di kota dumai). Koefisien Determinasi (R2)
Sesuai dengan hasil regresi dan Koefisien determinasi digunakan
variabel yang mempengaruhi permintaan untuk melihat seberapa besar persentase
minyak goreng di kota dumai dapat sumbangan variabel bebas (pendapatan
diterima secara statistik, maka dilakukan masyarakat, jumlah anggota rumah tangga
pengujian sebagai berikut. dan harga minyak goreng) terhadap
Membandingkan statistik hitung variabel tidak bebas (permintaan
dengan statistik tabel: konsumen terhadap minyak goreng di Kota
Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho Dumai). Pengukurannya adalah dengan
diterima/tidak signifikan menghitung angka koefisien determinasi
1. Fhitung terlihat dalam tabel (R2). Apabila semakin besar nilai koefisien
penghitungan adalah 12,824 determinasi (mendekati 1), maka semakin
2. Tingkat signifikansi α = 0,05 besar persentase sumbangan variabel bebas
terhadap koefisien variabel bebas, terhadap variabel tidak bebas.
dimana df 1 (jumlah variabel – 1) = Berdasarkan hasil penelitian dan
2 dan df 2 (jumlah variabel-2) adalah hasil pengujian diperoleh nilai R2 adalah
n-k-1 atau 100-3-1=96. sebesar 0,286. Hal ini menunjukkan bahwa
Hasil yang diperoleh untuk Ftabel adalah variasi perubahan bebas (pendapatan
sebesar 2,628. masyarakat, jumlah anggota rumah tangga
Fhitung sebesar 12,824 dan Ftabel sebesar dan harga minyak goreng) menentukan
2,628 pada tingkat keyakinan 5%. Maka variasi perubahan (permintaan konsumen
dengan demikian dapat diketahui bahwa terhadap minyak goreng di Kota Dumai)
Fhitung > Ftabel atau 12,824 > 2,628, sebesar 28,6%. Sedangkan sisanya 71,4%
sehingga terlihat pengaruh yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
kuat secara bersama-sama antara variabel tidak dibahas didalam penelitian ini.
bebas dan terikat. Oleh sebab itu hipotesa
yang dikemukakan bahwa faktor-faktor Pembahasan
yang terdiri atas pendapatan masyarakat, Pada dasarnya kebutuhan pokok
jumlah anggota rumah tangga dan harga manusia terdiri dari sandang, pangan,
minyak goreng mempunyai pengaruh perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
terhadap permintaan konsumen terhadap Seperti kita ketahui bahwa minyak goreng
minyak goreng di Kota Dumai dapat merupakan salah satu dari sembilan bahan
diterima. pokok yang termasuk penting bagi rumah
tangga untuk dikonsumsi.
Uji F (F-test) Bila dilihat dari unit ekonomi, maka
Uji F merupakan pengujian koefisien rumah tangga merupakan unit terbesar
secara serentak yang bertujuan untuk aktivitasnya dalam menghabiskan utility
mengetahui apakah variabel bebas atau konsumsi. Salah satunya dalam
(pendapatan masyarakat, jumlah anggota mengkonsumsi minyak goreng.
rumah tangga dan harga minyak goreng) Jenis minyak goreng yang tersedia di
yang digunakan dalam estimasi model tengah-tengah masyarakat ada yang
secara bersama-sama mempunyai berbentuk minyak goreng curah / kiloan
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dan ada juga minyak goreng kemasan.
terikat (permintaan konsumen terhadap Artinya ada dua pilihan masyarakat dalam
minyak goreng di Kota Dumai). mengkonsumsi minyak goreng.

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 11


Permintaan akan minyak goreng lebih murah dengan memberikan manfaat
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai yang sama misalnya minyka goreng curah
berikut antara lain: faktor pendapatan, / kiloan.
jumlah anggota rumah tangga, dan harga. Kemudian hasil pengujian hipotesa
Dari hasil perhitungan secara regresi terhadap variabel harga (X3) dimana Ho
dimana permintaan sebagai variabel ditolak, yang berarti variabel harga tidak
dependent dan faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan
mempengaruhi yaitu pendapatan (X1), minyak goreng di Kota Dumai.
anggota rumah tangga (X2) dan faktor Sedangkan dari hasil perhitungan
harga (X3) sebagai variabel independent. diatas diketahui bahwa faktor jumlah
Hasil koefisien regresi menunjukkan anggota rumah tangga merupakan yang
bahwa X1 sebesar 0.00000004 artinya paling besar pengaruhnya terhadap
kenaikkan pendapatan dalam suatu rumah permintaan minyak goreng di Kota Dumai.
tangga akan mempengaruhi permintaan Hal ini merupakan implikasi dari semakin
terhadap minyak goreng yang dikonsumsi. banyaknya jumlah anggota rumah tangga
Dimana kenikkan pendapatan bukan maka akan semakin besar jumlah
berarti bahwa rumah tangga akan permintaan minyak goreng.
menambah jumlah minyak goreng yang
akan dikonsumsinya, tetapi pendapatan Perbandingan Permintaan Minyak
mempengaruhi konsumen dalam memilih Goreng Curah / Kiloan dengan Minyak
mutu minyak goreng yang akan Goreng Kemasan di Kota Pekanbaru
dikonsumsi yaitu dari minyak goreng Untuk mengetahui bagaimana
curah / kiloan ke minyak goreng kemasan perbandingan permintaan minyak goreng
atau dari minyak goreng yang kualitasnya curah atau kiloan dengan permintaan
rendah ke minyak goreng kualitasnya lebih minyak goreng kemasan atau liter dapat
baik. dilihat pada penjelasan berikut.
Sedangkan hasil uji t dari variabel
pendapatan adalah sebesar 4,166 dengan α Tabel 18 :Perbandingan Permintaan
= 0,05 dan df = 96. Maka dengan demikian Responden Minyak Goreng
berarti variabel pendapatan tidak Curah dengan Minyak
berpengaruh nyata terhadap permitaan Goreng Kemasan
minyak goreng di Kota dumai. Berdasarkan Tingkat
Pengujian terhadap variabel harga Pendapatan di Kota Dumai
diperoleh angka koefisien sebesar 0,000 pada Tahun 2014
artinya apabila terjadi kenikkan harga Permintaan Responden
Tingkat
minyak goreng itu sendiri, maka kan (Orang)
Pendapatan
menyebabkan berkurangnya permintaan Minyak Minyak
(Rp/Bulan)
terhadap minak goreng tersebut. Curah Kemasan
Kenaikkan harga minyak goreng ini 1.000.000- 2 0
menyebabkan rumah tangga akan mencari 1.499.000
barang subsitusi dari minyak goreng yang 1.500.000- 11 2
semula dikonsumsinya. Sebagai contoh 1.999.000
jika terjadi kenaikkan harga minyak 2.000.000- 10 9
goreng kemasan, maka permintaan minyak 2.499.000
goreng kemasan akan menurun dan ada 2.500.000- 10 15
kecenderungan bagi konsumen untuk 2.999.000
mencari barang pengganti (subsitusi) yang

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 12


3.000.000- 8 5 permintaan responden terhadap minyak
3.499.000 goreng curah sebanyak 5 orang, sedangkan
3.500.000- 6 6 permintaan responden terhadap minyak
3.999.000 goreng kemasan sebanyak 5 orang.
4.000.000- 3 3 Dengan demikian terlihat bahwa
4.499.000 pada tingkat pendapatan yang relatif
>5.000.000 5 5 rendah permintaan responden terhadap
Jumlah 55 45 minak goreng curah/kiloan lebih besar
Sumber :Data Primer apabila dibandingkan dengan minyak
Dari tabel di atas dapat dilihat goreng kemasan dan sebaliknya semakin
permintaan responden yaitu rumah tangga tinggi pendapatan responden maka
terhadap minyak goreng dimana pada permintaan terhadap minyak goreng
tingkat pendapatan kecil dari kemasan akan semakin besar pula
Rp.1.000.000,- permintaan responden dibandingkan dengan minyak goreng
terhadap minyak goreng curah/kiloan kiloan.
adalah sebanyak 2 orang, Sedangkan pada Disamping faktor pendapatan, faktor
minyak kemasan tidak ada permintaan. lain yang mempengaruhi permintaan
Pada tingkat pendapatan Rp.1.500.000 – terhadap minyak goreng adalah harga
Rp.1.999.000 permintaan responden minyak goreng itu sendiri. Semakin tinggi
terhadap minyak goreng curah 11 orang, harga minyak goreng maka permintaan
sedangkan pada minyak kemasan 2 orang. akan semakin turun.
Selanjutnya pada tingkat pendapatan
Rp.2.000.000 – Rp.2.499.000 dan
pendapatan Rp.2.500.000 – Rp.2.999.000 KESIMPULAN DAN SARAN
permintaan responden terhadap minyak
goreng curah sebanyak 10 orang, Kesimpulan
sedangkan permintaan responden terhadap Berdasarkan pada hasil penelitian
minyak goreng kemasan sebanyak 9 orang dan pembahasan di atas maka penulis
dan 15 orang. Pada tingkat pendapatan dapat mengambil beberapa kesimpulan
Rp.3.000.000 – Rp.3.499.000 permintaan sebagai berikut :
responden terhadap minyak goreng curah 1. Diduga faktor-faktor yang
sebanyak 8 orang, sedangkan permintaan mempengaruhi permintaan minyak
responden terhadap minyak goreng goreng di Kota Dumai adalah faktor
kemasan sebanyak 5 orang. Tingkat pendapatan, jumlah anggota rumah
pendapatan Rp.3.500.000 – Rp.3.999.000 tangga dan harga. Faktor yang
permintaan responden terhadap minyak paling dominan mempengaruhi
goreng curah sebanyak 6 orang, sedangkan permintaan minyak goreng di Kota
permintaan responden terhadap minyak Dumai adalah pendapatan. Dimana
goreng kemasan sebanyak 6 orang. pada taraf level of signifikan 95%
Sedangkan pada tingkat pendapatan variabel pendapatan berpengaruh
Rp.4.000.000 – Rp.4.499.000 permintaan nyata terhadap permintaan minyak
responden terhadap minyak goreng curah goreng di Kota Dumai.
sebanyak 3 orang, sedangkan permintaan 2. Pengaruh dari ketiga faktor yaitu
responden terhadap minyak goreng pendapatan, jumlah anggota rumah
kemasan sebanyak 3 orang. Sedangkan tangga dan harga terhadap
pada pendapatan besar dari Rp.5.000.000 permintaan minyak goreng di Kota
Dumai sebesar 28,6% sedangkan

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 13


sisanya sebesar 71,4% dipengaruhi goreng kemasan, karena lebih
oleh faktor lain yang tidak di bahas hiegenis dan kandungan kolestrolnya
dalam penelitian ini. rendah dibandingkan dengan minyak
goreng curah/kiloan.
Saran 2. Kepada konsumen yang memiliki
Dari hasil kesimpulan di atas maka jumlah anggota rumah tangga yang
penulis memberikan saran-saran yang banyak dapat memilih alternatif lain
dapat membantu dalam membuat dalam mengolah makanan selain
kebijakan sehubungan dengan penelitian digoreng seperti dengan cara direbus,
yang dilakukan. dibakar dan digulai. Karena cara ini
Adapun saran-saran dari penulis lebih hiegenis dan dapat dilakukan
adalah sebagai berikut. apabila terjadi kenaikkan harga
1. Disarankan pada rumah tangga yang bahkan kelangkaan pada minyak
berpendapatan relatif tinggi goreng.
sebaiknya mengkonsumsi minyak

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 14


Daftar Pustaka
Partadiredja, Ace, 2002, Pengantar
Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Ekonomika, Penerbit BPFE
Pembangunan, Edisi 4. Penerbit UGM, Yogyakarta
STIE YKPN : Yogyakarta. Nopirin, 2008. Pengantar Ekonomi
Makro dan Mikro, BPFE-Yogyakarta.
Badan pusat statistik Kota Dumai, edisi
2008-2012. Dumai dalam angka. Raharja, Pratama dan Mandala
Badan Pusat Statistik Kota Dumai, Manurung, 1999. Teori Ekonomi
Dumai. Mikro, Edisi Kedua, LPFE-UI,
Jakarta.
Badan Pusat Statistik Dumai, 2013.
Dumai dalam angka 2013. Badan Sudarman, Ari. 2004. Teori Ekonomi
Pusat Statistik Kota Dumai, Dumai. Mikro, Edisi Keempat. Penerbit
BPFE: Yogyakarta.
Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen
Agribisnis. Penerbit PT Bumi Sugiarto, Dkk. 2007. Ekonomi Mikro
Aksara: Jakarta. Sebuah Kajian Komprehensif. PT
Garamedia Pustaka Utama:
Husein, Umar, 2011. Metode Penelitian Jakarta.
untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi
kedua. Suparmoko dan Maria R. Suparmoko.
2000. Pengantar Ekonomika
Jurnal Rusmadi Analisis Finansial Mikro. Edisi Ketiga. Penerbit
Industri Minyak Goreng Kelapa BPFE-Yogyakarta.
Sawit di Provinsi Kalimantan
Timur. Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi
Teori Pengantar. PT
Jurnal Rachmad Fauzan, 2003. Pra RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Perancangan Industri Pemurnian
Minyak Goreng Bekas Skala Usaha Sumarsono, Sonny, 2007. Ekonomi
Kecil. Mikro Teori dan Soal Latihan.
Graha Ilmu. Yogyakarta.
Ketetapan MPR, No, II / 1998. GBHN.
Muhammad, M. AG, 2004. Ekonomi Skripsi, Darnilawati, 1998. Analisis
Mikro dalam Perspektif Islam. permintaan konsumen terhadap
Penerbit BPFE-Yogyakarta, minyak makan di Kota Pekanbaru.
Yogyakarta. Universitas Riau, Pekanbaru.

JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 15

You might also like