You are on page 1of 5

1. Hormon Auksin.

 Auksin adalah hormon yang dihasilkan pada koleoptil (pucuk tumbuh) tumbuhan.
 Fungsinya untuk memacu pemanjangan sel.

Lebih detil tentang Hormon Auksin.

2. Hormon Giberelin.

 Giberelin adalah jenis hormon yang berfungsi sinergis dengan hormon auksin.
 Fungsinya yaitu memacu pertumbuhan dan perkembangan embrio, merangsang
pembentukan biji, buah, bunga, serbuk sari, dan enzim amilase.

Lebih detil tentang Hormon Giberelin.

3. Hormon Sitokinin

 Sitokinin adalah hormon yang berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis).


 Fungsinya mengatur pertumbuhan daun, bunga, dan buah serta merangsang pembentukan
akar dan batang.

Lebih detil tentang Hormon Sitokinin.

4. Gas Etilen

 Hormon tumbuhan yang fungsinya berperan dalam proses pematangan buah dan
kerontokan daun.

Lebih detil tentang Gas Etilen.

5. Kalin

 Kalin adalah hormon yang berperan dalam proses organogenesis. Kalin berdasarkan
fungsinya dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
o Rizokalin, hormon yang memperngaruhi pembentukan akar.
o Kaulokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan batang.
o Filokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan daun.
o Antokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan bunga.

Lebih detil tentang Hormon Kalin.


6. Asam Absisat (ABA)

 Asam Absisat adalah jenis hormon tumbuhan yang bekerja antagonis (berlawanan)
dengan auksin dan giberelin.
 Fungsinya mempertahankan tumbuhan dari tekanan lingkungan, berperan dalam proses
penuaan dan gugurnya daun.

Lebih detil tentang Asam Absisat (ABA).

7. Asam Traumalin

 Hormon yang fungsinya untuk regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan
jaringan.

Lebih detil tentang Asam Traumalin.

a. Hormon Auksin
Hormon auksin adalah hormon pertumbuhan yang pertama kali ditemukan dan ditemukan oleh
Frits Went (1863-1935) pada tahun 1928 merupakan ahli botani Belanda yang mengatakan
bahwa "tak mungkin terjadi pertumbuhan tanpa adanya zat tumbuh. Jenis hormon auksin pada
tumbuhan yang telah dapat diekstraksi adalah asam indol asetat atau IAA. Auksin memiliki
tempat sintesis pada meristen apikal seperti pada ujung batang (tunas), daun muda, dan kuncup
bunga. Awalnya auksin diketahui terdapat di ujung kecambah gandum Avena sativa. Akan tetapi,
ternyata ada juga zat diujung-ujung tumbuhan yang sama dengan Auksin. Jenis-jenis auksin yang
telah ditemukan adalah aukin a dan auksin b. Auksin a sama dengan auksin b, hanya berbeda
pada kandungan airnya. Auksin a mempunyai mol air yang lebih banyak dan zat heteroauksin
yang diketahui sebagai asam indol Asetat (IAA).
Fungsi Hormon Auksin

 Merangsang perpanjangan sel


 Merangsang pembentukan bunga dan buah
 Merangsang pemanjangan titik buah
 Mempengaruhi pembengkokan batang
 Merangsang pembentukan akar lateral
 Merangsang terjadinya proses diferensiasi

b. Hormon Sitokinin
Hormon sitokinin adalah hormon yang bersama dengan hormon auksin dalam memengaruhi
pembelahan sel yang disebut dengan sitokinesis. Sitokin dapat diperoleh pada ragi santan kelapa,
ekstrak buah apel dan juga pada jaringan tumbuhan yang membelah. Jenis hormon Sitokinin
yang pertama kali ditemukan adalah kinetin. Sitokinin mempengaruhi berbagai proses
pertumbuhan. buktinya IAA berpengaruh terhadap sintesis DNA dan mitosis sedangkan pada
sitokinesis diatur oleh kinetin atau sitokinin. Dari eksperimen pada kultur jaringan terdapat bukti
bahwa IAA dan kinetin memiliki efek yang berbeda-beda. Jika tempat pemeliharaan jaringan
tumbuhan diberikan IAA dan kinetin maka yang terjadi adalah efek pertumbuhan dan
perkembangan jaringan tertentu pula, tapi kinetin tampa disertai oleh IAA maka tidak dapat
menggiatkan pembelahan sel.
Fungsi Hormon Sitokinin

 Mengatur pembentukan bunga dan buah


 Membantu proses pertumbuhan akar dan tunas pada pembuatan kultur jaringan.
 Memperkecil dominansi apikal dan juga dapat menyebabkan pembesaran daun muda
 Merangsang pembelahan sel dengan cepat. Bersama-sama giberelin dan auksin, dapat
membantu mengatur pembelahan sel yang terdapat didaerah meristem sehingga
pertumbuhan titik tumbuh normal
 Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah yang dilakukan dengan meningkatkan
transpor zat makanan ke organ tersebut.

c. Hormon Giberelin
Hormon giberelin adalah suatu zat yang diperoleh dari salah satu jenis jamur yang hidup sebagai
parasit pada padi di Jepang. Jamur tersebut adalah Gibberella fujikuroi. Giberelin pertama kali
ditemukan oleh Eiichi Kurosawa pada tahun 1926. Tumbuhan padi yang terserang jamur
tersebut memperlihatkan suatu gejala yang terjadi adanya pemanjangan abnormal. Percobaan
pemakaian hormon giberelin telah dilakukan kepada jagung kerdil, yang hasilnya ternyata
terlihat bahwa hormon giberelin dapat menambah tumbuh jagung tersebut. Semakin tinggi
konsentrasi dari giberelin, maka semakin tinggi juga respons pertumbuhannya. Giberelin
mempengaruhi pemanjangan sel maupun pada pembelahan pada jagung kerdil. Sedangkan
tumbuhan jagung normal dan tumbuhan normal pemakain hormon giberelin tidak memberikan
respons apapun. Giberelin jug mempengaruhi pemanjangan batang, perkembangan dan
pertumbuhan pada akar, bunga dan buah.
Fungsi Hormon Giberelin

 Mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel


 Memengaruhi perkembangan embrio dan kecambah
 Menghambat pembentukan biji
 Mempengaruhi pemanjangan batang
 Memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, bunga, dan bunga

d. Hormon Asam Traumalin (Hormon Luka)


Tanaman mampu memperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada tubuhnya. Kemampuan
tersebut dinamakan regenerasi (restitusi) yang dipengaruhi oleh hormon luka (asam traumalin).
Hormon Asam Traumalin pertama kali dipelajari oleh Haberland dimana pada percobaan yang
dilakukan dari jaringan tanaman yang dilukai lalu dicuci bersih, ternyata bekas bidang luka tidak
membentuk jaringan baru. Pada jaringan luka yang dibiarkan terbentuk jaringan baru di dekat
luka.
Fungsi Hormon Asam Traumalin
 Meregenerasi sel jika tumbuhan mengalami kerusakan jaringan

e. Hormon Gas Etilen


Hormon gas etilen adalah hormon yang dihasilkan dari buah yang sudah tua. Buah yang sudah
tua dan masih berwarna hijau disimpan dalam kantong tertutup maka yang terjadi buah tersebut
akan cepat masak. Tumbuh-tumbuhan menghasilkan etilen dari adanya respon stres (tekanan),
yang meliputi kebanjiran, kekeringan, luka, tekanan kimia dan infeksi. Etilen juga dihasilkan
pada saat pemasakan buah atau untuk merespon adanya peningkatan kadar auksin yang tinggi.
Etilen dimanfaatkan dalam mempercepat pematangan buah. Gas etilen menyebabkan
pertumbuhan batang menjadi tebal dan kukuh dan bersama hormon lain akan menimbulkan
reaksi dengan karakteristik seperti auksin dengan gas etilen yang dapat memacu perbungaan
mangga dan nanas. Dengan giberelin, gas etilen dapat mengatur bunga jantan dan juga bunga
betina pada tumbuhan yang berumah satu.
Fungsi Hormon Gas Etilen

 Mempercepat dalam pematangan buah


 Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal dan kukuh
 Memacu hormon lain dalam menimbulkan reaksi tertentu
 Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar
 Induksi sel kelamin betina pada bunga
 Merangsang terjadinya pemekaran bunga
 Mengakhiri masa dormansi
 Pembentukan akar adventif

f. Hormon Asam Absisat


Hormon Asam Absisat (Abscisic acid) adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tanaman
yang dilakukan dengan mengurangi kecepatan pembelahan sel maupun pada pembesaran sel,
atau dapat kedua-keduanya. Hormon Asam Absisat pertapa kali ditemukan pada tahun 1960 dari
sekelompok peneliti yaitu Davies dan kawan-kawan yang mempelajari perubahan pada senyawa
kimia yang menyebabkan terjadinya dormansi pada kuncup, dan perubahan kimia saat daun-daun
gugur.
Fungsi Hormon Asam Absisat

 Menghambat perkecambahan biji


 Mempengaruhi terjadinya dormansi pada kuncup
 Menghambat pembelahan sel dan pembesaran sel
 Membantu tumbuhan dalam mengatasi tekanan pada lingkungan yang kurang baik
 Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian

g. Hormon Kalin
Hormon Kalin adalah hormon yang dapat merangsang pembentukan organ tubuh. Kalin
dibedakan menjadi empat macam organ tubuh dengan fungsi yang berbeda-beda
Fungsi Hormon Kalin

 Kaulokalin : Kaulokalin adalah hormon yang memiliki fungsi dalam merangsang proses
pembentukan batang
 Rizokalin : Rizokalin adalah hormon yang berfungsi dalam merangsang pembentukan
akar
 Filokalin : Filokalin adalah hormon yang berfungsi merangsang dalam pembentukan
daun
 Antokalin : Antokalin adalah hormon yang merangsang pembentukan bunga

You might also like