Professional Documents
Culture Documents
SUHU
Suhu termasuk suatu besaran pokok. Suhu dapat didefinisikan sebagal besaran
yang menyatakan ukuran derajat panas atau dingin suatu benda.
Untuk menentukan suhu suatu benda tidak dapat kita gunakan perasaan dengan
panca indera (peraba tangan) maka diperlukan suatu alat yang dapat digunakan
untuk mengukur suhu dan nienyatakannya dengan tangan, sebagai alat untuk
mengukur suhu disebut termometer.
Termometer Raksa
Keuntungan:
• Mudah dilihat karena mengkilap
• Pemuaiannya teratur
• Tidak membasahi dinding
• Jangkauan suhunya besar, yaitu : -39° C sarnpai 3570 C
Kerugian:
• Harga mahal
• Tidak dapat mengukur suhu yang sangat rendah, misal kurang dan -39° C.
• Merupakan bahan beracun, bila tabung pecah berbahaya.
Termometer Alkohol
Keuntungan:
• Harganya murah
• Lebih teliti untuk perubahan yang sangat kecil karena pemuaiannya cukup
besar.
• Titik bekunya, yaitu -112° C.
Kerugian:
• Titik didihnya rendah, yaitu 78° C, sehingga tidak dapat mengukur suhu yang
tinggi.
• Tidak berwarna sehingga sukar dilihat.
• Membasahi dinding
b. Termokopel
Termokopel terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk
rangkaian tertutup. Besarnya aliran listrik pada kawat berubah sesuai dengan
perubahan suhu. Keuntungan termokopel terletak pada kecepatan mencapai
keseimbangan suhu dengan sistem yang aKan diukur.
c. Termometer hambatan listrik
Prinsip kerja termometer ini adalah hambatan listrik dan logam akan bertambah
apabila suhu logam tersebut naik.
Soal
1. Pada termometer celcius, titik didih air adalah 100 derajat C. Pada
termometer fahrenheit nilai ini sama dengan ...
pada skala fahrenheit, titik didih air adalah 212 derajat C, atau dapat juga
dihitung dari rumus konversi skala celcius ke skala fahrenheit sebagai berikut :
dari soal diketahui t derajat C = 100 derajat C, maka :
2. Suatu zat memiliki suhu sebesar 333 K, jika diukur dengan menggunakan
termometer skala fahrenheit, maka suhu zat tersebut sebesar ...
maka :
Δt = t - to
= 80oC – 20oC
= 60oC
Dan l = lo {1 + α Δt}
= 2 {1 + (0,000011)(60)}
= 2 (1 + 0,000660)
= 2 (1,000660) = 2,00132 m
http://indonesiaindonesia.com/f/94232-bab-ii-suhu-pengukuran/
BAB VII
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara
umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu
dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang
dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah
maka kalor yang dikandung sedikit.
Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang
dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor
1. massa zat
2. jenis zat (kalor jenis)
3. perubahan suhu
Q = m.c.(t2 – t1)
Dimana :
Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda yaitu
kapasitas kalor (H) dan kalor jenis (c)
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
benda sebesar 1 derajat celcius.
H = Q/(t2-t1)
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1
kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk menentukan besar
kalor jenis adalah kalorimeter.
c = Q/m.(t2-t1)
H = m.c
Analisis grafik perubahan wujud pada es yang dipanaskan sampai menjadi uap.
Dalam grafik ini dapat dilihat semua persamaan kalor digunakan.
Keterangan :
Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah suhu
sampai pada 0 C kalor yang diterima digunakan untuk melebur (Q2), setelah
semua menjadi air barulah terjadi kenaikan suhu air (Q3), setelah suhunya
mencapai suhu 100 C maka kalor yang diterima digunakan untuk berubah
wujud menjadi uap (Q4), kemudian setelah berubah menjadi uap semua maka
akan kembali terjadi kenaikan suhu kembali (Q5)
Untuk mencoba kemampuan silakan kkerjakan latihan soal dengan cara klik
disini.
Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk kebentuk
yang lain. Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat
berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah
menjadi energi listrik. Dalam pembahasan ini hanya akan diulas tentang
hubungan energi listrik dengan energi kalor. Alat yang digunakan mengubah
energi listrik menjadi energi kalor adalah ketel listrik, pemanas listrik, dll.
Besarnya energi listrik yang diubah atau diserap sama dengan besar kalor yang
dihasilkan. Sehingga secara matematis dapat dirumuskan.
W=Q
W = P.t
Keterangan :
Bila rumus kalor yang digunakan adalah Q = m.c.(t2 – t1) maka diperoleh
persamaan ;
Asas Black
Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian
disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai
terjadi keseimbangan termal (suhu kedua benda sama). Secara matematis dapat
dirumuskan :
Q lepas = Q terima
Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang menerima
kalor adalah benda yang bersuhu rendah. Bila persamaan tersebut dijabarkan
maka akan diperoleh :
Q lepas = Q terima
m1.c1.(t1 – ta) = m2.c2.(ta-t2)
Catatan yang harus selalu diingat jika menggunakan asasa Black adalah pada
benda yang bersuhu tinggi digunakan (t1 – ta) dan untuk benda yang bersuhu
rendah digunakan (ta-t2). Dan rumus kalor yang digunakan tidak selalu yang
ada diatas bergantung pada soal yang dikerjakan.
https://alljabbar.wordpress.com/2008/03/23/kalor/
Besar tekanan udara dapat diukur dengan percobaan Torricelli yang dilakukan
oleh Evangelista Torricelli (1608-1647). Percobaan itu berhasil menciptakan
barometer, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara dan
menetapkan bahwa: Tekanan udara 1 atm = 76 cmHg “Setiap kenaikan 100 m
dari permukaan laut, tekanan udara berkurang 1cmHg”
keterangan:
Hukum Boyle
“Hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup selalu tetap/konstan
bila suhu gas tidak berubah”
Keterangan:
Tekanan Gas dalam Ruang Tertutup dan Konsep Tekanan Udara dalam
Kehidupan Sehari-hari
a. Manometer Raksa
Manometer raksa tertutup adalah sebuah tabung U yang salah satu ujungnya
tertutup.
b. Manometer Logam
Seperti pada tekanan zat padat dan zat cair, berikut diberikan beberapa
contoh kejadian yang berkaitan dengan tekanan udara.
a. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari
suatu tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang tekanannya lebih rendah.
Jika suatu daerah mempunyai tekanan udara yang sangat rendah, udara di
sekelilingnya akan mengitari daerah tersebut sehingga membentuk pusaran
angin. Kekuatan angin ini bisa sangat besar dan menerbangkan benda-benda
yang dilaluinya. Bentuk angin seperti ini disebut angin siklon. Angin ini bersifat
merusak jika tempat terjadinya pusaran dekat dengan tempat tinggal penduduk.
b. Prakiraan Cuaca
1. Kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 kg suatu zat cair yang
mempunyai kalor jenis 300 J/Kg.K dari 20oC menjadi 30oC adalah….
Pembahasan
Diketahui :
Ditanya : kalor (Q)
Jawab :
Rumus kalor :
Pembahasan
Tekanan hidrostatis:
P=ρxgxh
P = 1000 x 10 x 0,15 = 1500 Pascal
https://sumadewiblog.wordpress.com/tekanan/tekanan-pada-gas-2/
BAB VII
Intensitas cahaya
Intensitnsitas cahaya istilah asingnya adalah luminous intensity / candle
power. intensitas cahaya sebagaian besar diberi symbol ( I ) dan dinyatakan
satuan candela ( cd ). intensitas cahaya fluk cahaya persatuan sudut arah tertentu.
1. Intensitas Cahaya Sebagai Besaran Penerangan .
Intensiatas cahaya sebagai satuan penerangan sudah di bahas pada
pelajaran terdahulu yaitu 1/60 x jumlah energi radiasi setiap cm2. yang mana ini
didapat dari sebuah titik badan hitam. Ruang kosong ini berada dalam pelatina
cair yang mempunyai suhu 2043 derajat R .Badan hitam ini ternyata banyak
memancarkan energy dari pada pemancar – pemancar suhu lainnya. Oleh sebab
itu intensitas cahaya ini dibuat sebagai besaran dari penerangan.
Persamaan – persamaan yang ada pada intensitas cahaya ini diantara
lainnya :
I = F/W ………………….. cd (candela)
Maka
F = W x T……………….. lumen
Satuan – satuan dan notasi cahaya dari intensitas cahaya ini disebut dengan
candela (cd) dan diberi symbol huruf (I). yang asal katanya dari intensitas.
Untuk F = flux diukur dalam lumen dan W (omega) dalam steradian,
seperti table di bawah ini :
1.Suatu berkas cahaya dengan panjang gelombang 6,0 x 10-5 cm masuk dari
udara kedalam balok kaca yang indeks biasnya 1,5. Panjang gelombang cahaya
didalam kaca sama dengan... Pembahasan:
n2 / n1 = λ1 / λ2
1,5 / 1 = 6 x 10-5 / λ2
λ2 = 4. 10-5
2. Seberkas cahaya jatuh secara tegak lurus mengenai dua celah yang berjarak
0,4 mm. Garis terang tingkat ke-3 yang dihasilkan pada layar berjarak 0,5 mm
dari terang pusat. Jika jarak layar dengan celah 40 cm, panjang gelombang
cahaya tersebut adalah....
Pembahasan:
d = 0,4 mm = 4 x 10-4 m
y = 0,5 mm = 5 x 10-4 m
L = 40 cm = 0,4 m
n=3
λ=?
dy / L = n x λ
4 x 10-4 / 0,4 = 3 λ
5 x 10-7 / 3 = λ
λ = 1,7 x 10-7
3.Gambar dibawah ini merupakan sketsa lintasan sinar oleh difraksi dari celah ganda
Jika A adalah titik terang orde ke-3 dan panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah
500 nm maka jarak A dari pusat terang adalah....
Pembahasan:
d y / L= n x λ
6 x 10-5 y / L = 3 x 500 x 10-9
6 x 10-5 y= 1500 x 10-9 x 2
6 x 10-5 y = 3000 x 10-9
y = 500 x 10-4
y = 5 x 10-2 m
y = 5 cm
http://wahyuardil131.blogspot.co.id/
Arus Listrik
1. Pengertian dari arus listrik adalah sebuah gerakan dari arus listrik yang
bermuatan positif kedalam sebuah penghantar.
2. Arus listrik mengalir di dalam rangkaian yang tertutup dimana terdapat
sumber listrik yang berada di dalamnya.
3. Jika terjadi perbedaan potensial, maka arus listrik akan terjadi.
4. Sama halnya dengan sifat air, maka arus listrik akan mengalir dari area
yang memiliki nilai potensial tinggi ke potensial rendah.
5. Kuat arus listrik memiliki pengertian banyaknya muatan listrik per detik
yang mengalir di dalam sebuah penghantar.
6. Untuk perhitungannya dijabarkan rumus:
Keterangan:
I : kuat arus listrik dengan satuannya Ampere (A)
Q : muatan listrik yang memiliki satuannya coulomb (C)
T : waktu dengan satuannya detik (s)
Sementara pengertian untuk saklar adalah sebuah alat yang digunakan untuk
melakukan pemutusan dan juga menghubungkan arus listrik dalam sebuah
rangkaian. Jika saklar dalam keadaan terbuka, maka arus listrik putus.
Sementara kejadian sebaliknya akan terjadi jika saklar dalam keadaan tertutup,
arus listrik maka akan mengalir.
Sedangkan sekring memiliki fungsi sebagai alat yang dapat memutuskan aliran
listrik jika telah melebihi batas. Prinsip sekring sendiri merupakan sebuah
penghantar yang hanya dilewati oleh listrik dengan besaran tertentu. Ada 2
macam tipe sekring yaitu sekring kaca dan porselin. Sekring jenis kaca lebih
sering dipasang pada alat elektronik, sedangkan sekring jenis porselin dipasang
pada rangkaian listrik PLN.
Bagian utama sekring adalah kawat halus yang terbuat dari logam dimana
memiliki titik lebur yang rendah. Besaran sekring biasanya dinyatakan dalam
ampere (A). Sementara fungsi sekring adalah ::
Hambatan kecil
Arus listrik besar
Kawat sekring putus
Aliran listrik padam
2. Sepotong kawat dihubungkan pada beda potensial 6 V. Jika kuat arus yang
melalui kawat tersebut 2 A, berapakah hambatan kawat tersebut?
Jawaban:
Diketahui:
V = 6 Volt
I=2A
Ditanyakatan:
R....?
Penyelesaian:
I=V/R
R = V / I = 6 V / 2 A = 3 Ohm.
https://blograngkaianelektronika.wordpress.com/tag/materi-rangkaian-listrik-
arus-searah/
BAB X
Teori atom mengalami perkembangan mulai dari teori atom John Dalton,
Joseph John Thomson, Ernest Rutherford, dan Niels Henrik David Bohr.
Perkembangan teori atom menunjukkan adanya perubahan konsep susunan
atom dan reaksi kimia antaratom.
Gambar : Spektrum emisi natrium dan hidrogen dalam daerah yang dapat
dilihat dengan spektrum yang lengkap
Penjelasan mengenai radiasi cahaya juga telah dikemukakan oleh Max Planck
pada tahun 1900. Ia mengemukakan teori kuantum yang menyatakan bahwa
atom dapat memancarkan atau menyerap energi hanya dalam jumlah tertentu
(kuanta). Jumlah energi yang dipancarkan atau diserap dalam bentuk radiasi
elektromagnetik disebut kuantum. Adapun besarnya kuantum dinyatakan
dalam persamaan berikut:
Keterangan:
Pada Gambar
di atas dapat dilihat bahwa percikan listrik masuk ke dalam tabung gelas yang
mengandung gas hidrogen. Sinar yang keluar dari atom H (setelah melalui
celah) masuk ke dalam prisma, sehingga sinar tersebut terbagi menjadi beberapa
sinar yang membentuk garis spektrum. Ketika sinar itu ditangkap oleh layar,
empat garis yang panjang gelombangnya tertera pada layar adalah bagian yang
dapat dilihat dari spektrum gas hidrogen.
Salah satu alasan atom hidrogen digunakan
sebagai model atom Bohr adalah karena hidrogen mempunyai struktur atom
yang paling sederhana (satu proton dan satu elektron) dan menghasilkan
spektrum paling sederhana. Model atom hidrogen ini disebut solar system
(sistem tata surya), di mana electron dalam atom mengelilingi inti pada suatu
orbit dengan bentuk, ukuran, dan energi yang tetap. Semakin besar ukuran suatu
orbit, semakin besar pula energi elektronnya. Keadaan ini dipengaruhi oleh
adanya gaya tarik-menarik antara proton dan elektron. Dengan menggunakan
model atom hidrogen, Bohr menemukan persamaan energi elektron sebagai
berikut.
Keterangan:
A = 2,18 x 10-18 J
Pada atom hidrogen, elektron berada pada orbit energi terendah (n = 1). Jika
atom bereaksi, elektron akan bergerak menuju orbit dengan energy yang lebih
tinggi (n = 2, 3, atau 4). Pada saat atom berada pada orbit dengan energi yang
lebih tinggi, atom mempunyai sifat tidak stabil yang menyebabkan
elektron jatuh ke orbit yang memiliki energi lebih rendah. Perpindahan tersebut
menjadikan electron mengubah energinya dalam jumlah tertentu. Besar energi
tersebut sama dengan perbedaan energi antarkedua orbit yang dilepaskan dalam
bentuk foton dengan frekuensi tertentu.
Gambar : Perpindahan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi
lainnya
Meskipun teori atom Niels Bohr mampu menerangkan spektrum gas hidrogen
dan spektrum atom berelektron tunggal (seperti He+ dan Li2+), tetapi tidak
mampu menerangkan spektrum atom berelektron lebih dari satu. Oleh karena
itu, dibutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai gerak partikel (atom). Pada
tahun 1924, ahli fisika dari Perancis bernama Louis de Broglie mengemukakan
bahwa partikel juga bersifat sebagai gelombang. Dengan demikian, partikel
mempunyai panjang gelombang yang dinyatakan dengan persamaan berikut.
Keterangan:
p = momentum (m2s-1)
Keterangan:
Δx = ketidakpastian kedudukan
Δp = ketidakpastian momentum
h = tetapan Planck
Teori model atom Schrodinger memiliki persamaan dengan model atom Bohr
berkaitan dengan adanya tingkat energi dalam atom. Perbedaannya yaitu model
atom Bohr memiliki lintasan elektron yang pasti. Sedangkan pada model atom
Schrodinger, lintasan elektronnya tidak pasti karena menyerupai gelombang
yang memenuhi ruang (tiga dimensi). Fungsi matematik untuk persamaan
gelombang dinyatakan sebagai fungsi gelombang [ dibaca psi (bahasa Yunani)]
yang menunjukkan bentuk dan ener gi gelombang elektron.
Berdasarkan teori yang disampaikan oleh Schrodinger, diketahui bahwa
elektron menempati lintasan yang tidak pasti sehingga electron berada pada
berbagai jarak dari inti atom dan berbagai arah dalam ruang. Jadi, daerah pada
inti atom dengan kemungkinan terbesar ditemukannya elektron dikenal sebagai
orbital.
Soal No. 1
Tentukan kuanta energi yang terkandung dalam sinar dengan panjang
gelombang 6600 Å jika kecepatan cahaya adalah 3 x 108 m/s dan tetapan
Planck adalah 6,6 x 10−34 Js !
Pembahasan
E = h(c/λ)
E = (6,6 x 10−34 )( 3 x 108/6600 x 10−10 ) = 3 x 10−19 joule
Soal No. 2
Panjang gelombang cahaya yang dipancarkan oleh lampu monokromatis 100
watt adalah 5,5.10−7 m. Cacah foton (partikel cahaya) per sekon yang
dipancarkan sekitar….
A. 2,8 x 1022 /s
B. 2,0 x 1022 /s
C. 2,6 x 1020 /s
D. 2,8 x 1020 /s
E. 2,0 x 1020 /s
(Sumber soal : UM UGM 2004)
Pembahasan
Data :
P = 100 watt → Energi yang dipancarkan tiap sekon adalah 100 joule.
Energi 1 foton
E = h(c/λ)
E = (6,6 x 10−34 )( 3 x 108/5,5 x 10−7 ) joule
Jumlah foton (n)
n = 100 joule : [ (6,6 x 10−34 )( 3 x 108/5,5 x 10−7 ) joule] = 2,8 x 1020 foton.
Soal No. 3
Intensitas radiasi yang diterima pada dinding dari tungku pemanas ruangan
adalah 66,3 W.m−2. Jika tungku ruangan dianggap benda hitam dan radiasi
gelombang elektromagnetik pada panjang gelombang 600 nm, maka jumlah
foton yang mengenai dinding persatuan luas persatuan waktu adalah ….(h =
6,63 x 10− 34 J.s, c = 3 x 108 m.s− 1)
A. 1 x 1019 foton
B. 2 x 1019 foton
C. 2 x 1020 foton
D. 5 x 1020 foton
E. 5 x 1021 foton
(Sumber soal : UN Fisika SMA 2010)
Pembahasan
Data :
I = 66,3 W.m−2 → Energi yang diterima tiap sekon tiap meter persegi adalah
66,3 joule.
Energi 1 foton
E = h(c/λ)
E = (6,63 x 10−34 )( 3 x 108/600 x 10−9 ) joule
Jumlah foton tiap sekon tiap satuan luas adalah:
n = 66,3 joule : [ (6,63 x 10−34 )( 3 x 108/600 x 10−9 ) joule] = 2 x 1020 foton