You are on page 1of 15

METODE PELAKSANAAN DAN ANALISA TEKNIK

Kegiatan :

Pekerjaan :

Lokasi :

T.Anggaran :

PENDAHULUAN

Agar dalam pelaksanaan nanti didapatkan Kualitas maupun Kuantitas seperti yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknis, maka dengan ini kami selaku Calon Penyedia Jasa akan mengungkapkan tentang
Metode Pelaksanaan yang akan dilaksanakan apabila kami ditunjuk sebagai pemenang. Adapun
kesuksesan dari pelaksanaan pembangunan ini tidak luput dari faktor-faktor seperti yang tersebut
dibawah ini:

Lokasi Pekerjaan

Untuk Lokasi Pekerjaan tertentu yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup berat sedikit banyak akan
menghambat prosesnya pembangunan missal pada daerah yang jauh dari quarry material maka akan
menyebabkan suplai bahan baku perlu lebih diperhitungkan atau contoh lain untuk daerah yang
memiliki lansir cukup berat maka perlu perhitungan yang lebih teliti karena hal ini akan menyebabkan
membengkaknya pengeluaran. Khusus untuk pekerjaan ini kami telah melakukan survey lokasi dimana
dapat disimpulkan untuk pengadaan material memang masih memiliki jarak lansir tetapi masih dapat
diatasi karena jarak tersebut tidak memiliki kesulitan yang tinggi dan untuk sebagaian lokasi kendaraan
pengangkut material bisa langsung ke lokasi.

Manajemen Pekerjaan

v Organisasi Kerja

Untuk melaksanakan Pekerjaan Peningkatan Jalan ini maka perusahaan kami menyusun dan juga
menugaskan beberapa Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil dengan fungsi dan tugas masing-masing, sesuai
dengan bidang keahlianya.

Tugas – tugas masing – masing personil sebagai berikut :


I. Site Manager

Bertanggung jawab terhadap sistem mutu yang diterapkan

Bertanggung jawab terhadap masalah dilapangan, tugas dan wewenang yang diterapkannya.

mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Rencana Mutu Pekerjaan dan melakukan revisi bila
ada perubahan Rencana Mutu Kontrak.

Mengkoordinir penggunaan supplier atau sub kontraktor terutama yang berpengaruh terhadap mutu
yang diambil dari daftar rekanan terseleksi dari kantor wilayah.

Memantau penanganan terhadap barang/ alat yang dipasok pelanggan.

Mengevaluasi dan mnerima serta mendata perubahan (terhadap kontrak), termasuk pekerjaan tambah
kurang.

mengkoordinir dan memutuskan sesuai tingkatannya pelaksanaan penyelesaian Produk Tidak Sesuai
(PTS).

Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan pelanggan.

Mengkoordinir pelaksanaan pemberian tanda-tanda identifikasi dilapangan.

Memonitor pembuatan laporan rutin ke wilayah tentang progress pekerjaan, risalah RTM Pekerjaan dan
laporan keluhan dari pengawas lapangan atau direksi.

Memimpin Rapat Tinjauan manajemen di proyek.

Menempatkan personil yang cakap selama masa pemeliharaan sampai denga penyerahan pekerjaan
kedua.

Menyimpan/ memelihara bukti-bukti kerjanya.

Memastikan bahwa Sistem Mutu Kontrak berjalan dengan baik/ efektif, dengan mengontrol secara
berkala system mutu pekerjaan.

Menentukan apakah proses selanjutnya bisa dilaksanakan setelah proses sebelumnya selesai.

Melaporkan semua permasalahan yang menyangkut pelaksaanaan system mutu pada saat rapat
tinjauan manajemen ditingkat proyek.

Melaporkan semua permasalahan RTM yang penyelesaianya melibatkan Bagian Pelaksana Irigasi
Wilayah Kulon Progo.

Mengkoordinir tindak lanjut penyelesaian CAR hasil audit pada pekerjaan dan memeriksa kebenaran
penyelesaianya serta melaporkanya ketingkat diatasnya.

Menyimpan/ memelihara bukti-bukti kerjanya.


II. Pelaksana

1. Membuat laporan harian pelaksanaan pekerjaan

2. membuat laporan mingguan dan melaporkan pada RTM mingguan

3. Membuat laporan progres bulanan .

4. Membuat rencana kerja minggu selanjutnya.

5. Menyimpan dan memelihara gambar kerja.

6. Melakukan pengawasan langsung pada saat pelaksanaan pekerjaan.

7. Membantu membaca gambar kerja.

8. Menyimpan/ memelihara bukti kerjanya.

III. Logistik

Membantu pelaksana untuk pembuatan laporan harian

Membantu pelaksana untuk pembuatan laporan mingguan

Membantu pada pembuat progress bulanan

membuat rencana kerja mingguan

Membantu pengawasan pekerjaan lapangan

IV. Administrasi

1. Membuat dan mengendalikan gambar kerja pelaksanaan (shop drawing) termasuk membuat
catatan hasil konsultasi dengan pengawas lapangan atau direksi pekerjaan.

2. Menjamin kebaradaan dan mengendalikan buku-buku standar Internal dan Eksternal dengan status
“terkendali” pada pekerjaan sesuai kebutuhan.

3. Membantu site engineer/manager dalam melakukan tinjauan kontrak di tingkat pekerjaan dan
pembuatan amandemen/ addendum kontrak serta memberitahukanya kepada bagian pelaksana
kegiatan mengenai Dukomen Kontrak dan Amandemenya yang ada pada pekerjaan ini.

4. Menerima dan menyimpan dengan baik dokumen kontrak dengan status “terkendali” dan
menyimpan dengan baik gambar kerja dengan status “Master” .

5. Mencatat hasil progress pekerjaan, emalporkan prestasi dan memantau terhadap rencanaanya
(master Schedulle), serta melaporkan kepada site manager bila terjadi keterlambatan.

6. melakukan teknik statistic bila diperlukan untuk mengetahuipencapaian sasaran.


7. Membantu Pelaksana 1 untuk membuat atau memodifikasi Rencana Mutu kontrak.

8. Menyimpan dan memelihara bukti-bukti kerjanya.

V. Logistik

1. Melakukan seleksi supplier perorangan pada pekerjaan ini dan melakukan penilaian untuk setiap
supplier.

2. Melakukan pembelian barang sesuai dengan tingkatan pekerjaan dengan mengambil rekanan
(supplier), kepada rekanan yang telah dimiliki ijin perdagangan di wilayah kabupaten dimana pekerjaan
tersebut berada.

3. Melaporkan supplier yang dipakai atau ditunjuk.

4. Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik barang termasuk barang yang
dipasok oleh supplier.

5. memberi label keterangan pada setiap barang yang disimpanya untuk menghindari kesalahan
penggunaan.

6. Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan mencatat keluarnya barang dari gudang
.

7. Membuat rencana kebutuhan material mingguan dan mengatur jadwal pengadaanya.

VI. Keuangan

Membuat administrasi keuangan menyangkut pelaksanaan pekerjaan.

Membuat cash flow pelaksanaan pekerjaan ini.

Melaporkan penggunaan dana/ uang kepada site manager.

Memberikan klarifikasi atau kejelasan apabila didapatkan catatan yang tidak sesuai.

Menyimpan dan memelihara bukti-bukti kerjanya.

VII. administrasi teknis

Membuat gambar kerja (Shop Drawing) dan membuat revisinya.

Membantu pelaksana untuk plotting dilapangan terhadap semua gambar kerja yang dibuat dan telah
ditanda tangani oleh dikreksi pekerjaan.

Membuat As Built Drawing.

Menyimpan dan memelihara bukti-bukti kerjanya


Keadaan cuaca dan lingkungan

Cuaca adalah merupakan faktor alam yang tidak bisa diprediksi secara pasti, tetapi perusahaan kami
sudah memperhitungkan dengan matang bagaimana agar pekerjaan ini dapat berjalan dengan
semaksimal mungkin, cara yang kami tempuh adalah dengan mengusahakan untuk mempercepat proses
pembangunan agar jangan sampai waktu yang sudah direncanakan tertunda karena keadaan cuaca yang
tidak baik jadi pada saat pembangunan apabila ada pekerjaan yang sudah dapat dikerjakan walaupun
dari time shedulle belum saatnya maka kami akan mulai mengerjakanya.

Peralatan Pekerjaan

Pekerjaan ini tidak terlepas dari dukungan peralatan yang baik dan mencukupi. Adapun untuk
pelaksanaan nanti selain kami menggunakan tenaga manusia/ buruh maka kami juga menyiapkan
peralatan Pekerjaan yang terdiri dari :

Peralatan Utama

Adalah peralatan pokok yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

1. Asphal Mixing Plant, digunakan untuk membuat campuran aspal panas.

2. Asphal finisher, digunakan pada saat finishing pekerjaan pengaspalan.

3. Asphal Sprayer, digunakan untuk menyemprotkan aspal cair.

4. Compressor 4000- 6500 L/M, digunakan untuk pengecatan semprot mesin.

5. Concrete Mixer 0.3- 0.6 m³, digunakan utnuk mengaduk campuran beton atau mortar.

6. Dump Truck 3- 4 M³, digunakan untuk membawa material pekerjaan kelokasi proyek atau
membuang hasil pekerjaan yang disyaratkan untuk dibuang diluar lokasi.

7. Excavator, digunakan untuk pekerjaan galian atau keprasan yang menggunakan mesin atau
memiliki volume besar.

8. Flat Bed truck 3-4 m³, digunakan untuk membawa material atau bahan ke lokasi pekerjaan.

9. Generator Set, digunakan sebagai pembangkit listrik alternative untuk mendukung pekerjaan
lapangan.

10. Motor Grader > 100 HP, digunakan untuk penggelaran material berbutir baik pada pekerjaan bahu
maupun badan jalan.

11. Whell Loader, digunakan untuk mengangkut material dengan jarak dekat dan membantu untuk
menaikan material ke dumptruck.

12. Tandem Roller 6- 8 T, fungsinya sama dengan whell loader tetapi memiliki roda bukan karet dan
dapat digunakan pada kondisi kontur yang sulit.

13. Tire roller, digunakan untuk menggilas pekerjaan perkerasan.

14. Vibratory roller, digunakan untuk penggilasan bergetar pada saat pelaskanaan.
15. Concrete Vibrator, di gunakan untuk penggetar yang fungsinya agar pada saat pengecoran
didapatkan beton yang unporous.

16. Stone Chrusher, digunakan untuk membuat batu kali, menjadi agregat dengan ukuran tertentu.

17. Water Pump, digunakan untuk mengambil air dari sumber/ mata air untuk keperluan pekerjaan.

18. Water tanker, digunakan untuk membawa air dengan jumlah cukup banyak untuk keperluan
pekerjaan ini.

19. Stamper, digunakan untuk memadatkan bahu jalan atau area yang disyaratkan untuk dipadatkan
dengan menggunakan alat ini.

Peralatan Bantu

Adalah peralatan dengan nilai rupiah kecil tetapi berfungsi besar untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut diatas.

Alat Bantu (Peralatan Pertukangan) berupa Rollmeter, cangkul, Sekop, Gergaji, Linggis,
Waterpass/selang elevasi, Palu, dan sebagainya.

Kereta Dorong; digunakan untuk mengangkut material dalam jarak yang dekat.

Waterpass/ Thedolith, digunakan untuk menentukan elevasi dan jarak.

Peralatan/ Perlengkapan Pendukung

Adalah jenis peralatan yang digunakan tetapi tidak berhubungan secara langsung dengan proses
pelaksanaan pekerjaan.

Kantor direksi (direksi keet) dan perlengkapan, digunakan sebagai kantor kerja direksi dan tempat
berkumpul melakukan koordinasi yang berhubungan dengan kesuksesan pelakasanaan pekerjaan ini.

Kendaraan roda empat, digunakan untuk mobilisasi direksi.

Sepeda motor, alat transportasi dalam rangka menunjang pelaksanaan pekerjaan ini.

Komputer dan printer mendukung administrator dalam membuat data administrasi.

Material yang tersedia/ Dibutuhkan

Untuk material tertentu yang harus didatangkan dari luar daerah maka biasanya perusahaan kami
memasukan anggaran yang lebih untuk pengadaanya, sehingga ketimpangan dalam proses pelaksanaan
dapat dicegah dan untuk pelaksanaan Pekerjaan ini sesuai yang muncul pada RKS maka kami dapat
menyimpulkan bahwa material/ bahan baku yang dibutuhkan dapat kami penuhi dari daerah local
kabupaten setempat.
METODE PELAKSANAAN

Berikut adalah metode Pelaksanaan yang akan kami gunakan pada pekerjaan ini sesuai dengan
urutanya dan penjelasanya masing-masing :

2. MOBILISASI

Pekerjaan persiapan disini adalah meliputi segala pekerjaan awal yang bertujuan untuk mendukung
semua pelaksanaan pekerjaan fisik sehingga dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan ketentuan yang
dipersyaratkan.

Pekerjaan persiapan tersebut adalah :

a. Penyiapan lahan

Sebelum proyek dilaksanakan, untuk mendukung lancarnya proyek dan hasil pekerjaan, terlebih dahulu
dilakukan pembersihan lapangan (Clearing). Pekerjaan yang dimaksud adalah meliputi pembersihan
semak-semak pohon, rumput-rumput liar ataupun pepohonan yang menghalangi jalannya pelaksanaan
proyek. Kemudian untuk jalan akses material, bahan, ataupun jalur transportasi proyek menggunakan
jalan desa setempat, jalan kabupaten, ataupun jalan-jalan lain disekitar lokasi proyek dengan
mengajukan permohonan ijin atau persyaratan kepada pihak-pihak terkait setempat yaitu RT, RW, pihak
Dusun maupun Kelurahan setempat. Penyiapan lahan tersebut dilakukan sedemikian sehingga dapat
memperlancar segala aktifitas pekerjaan. Pengaturan penempatan material, bahan dan peralatan yang
diperlukan dapat disesuaikan kondisi dilapangan agar sirkulasi proyek dapat lancar sehingga mendukung
kinerja proyek dengan baik. Disamping pembuatan jalan kerja menuju lokasi penyimpanan bahan dan
peralatan, juga meliputi pekerjaan penyiapan air kerja dan penerangan bilamana diperlukan pekerjaan
lembur sesuai dengan kebutuhan pekerjaan di lapangan.

b. Administrasi dan dokumentasi

Administrasi dan dokumantasi dikerjakan dengan tertib dan baik sehingga dapat memperlancar
program-program pekerjaan sesuai dengan schedule tahapan pekerjaan yang telah direncanakan.

Pekerjaan administrasi meliputi :

A. Pembuatan Gambar Kerja (Shop Drawing)

B. Pembuatan Ijin Pelaksanaan Pekerjaan (Request)

C. Pembuatan Laporan Harian.


D. Pembuatan Laporan Mingguan.

E. Pembuatan Buku Laporan Cuaca

F. Pembuatan Buku Bahan atau Material.

G. Pembuatan Buku Tamu.

H. Pembuatan Buku Daftar Tenaga.

I. Proses Penarikan Termijn.

J. Pembuatan Gambar Terlaksana atau Terpasang (As Build Drawing)

K. Dan Lain-Lain.

Sedang untuk foto dokumentasi, pengambilan gambar harus berada di satu titik tetap dalam arti tidak
boleh berpindah-pindah. Dalam kondisi 0 %, 50 % dan 100% pengambilan gambar dilakukan berada
pada satu titik lokasi pemotretan. Hal ini bertujuan agar orang yang tidak tahu lokasi pekerjaan atau
orang awam bisa melihat kegiatan apa yang telah dilaksanakan hanya dengan melihat laporan visual
tersebut. Dokumentasi tersebut juga dilengkapi dengan photo-photo proses pelaksanaan, contoh
material maupun kontrol kualitas pekerjaan yang dapat diperlihatkan kepada Direksi atau Pengguna
Jasa.

c. Papan Nama Proyek

Kami membuat Papan Nama Proyek dengan ukuran sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan
dengan penyangga dari kayu usuk 5/7 yang ditanam dalam tanah dan dicor agar lebih kuat sebagai
pondasinya.

Untuk tulisan papan nama proyek, kami buat dan kami sesuaikan dengan gambar dari pemberi kerja.
Tempat atau pemasangan papan nama proyek mengikuti petunjuk dari Direksi, atau ditempat yang
strategis yang bisa dilihat dengan jelas, agar dapat memberikan informasi kepada siapa saja dengan
jelas.

d. Pengukuran (Uitzet)

Pedoman dalam melaksanakan pekerjaan adalah menggunakan posisi berdasarkan data ketinggian
umum (Bench Mark), yaitu menggunakan Bench Mark yang ditetapkan oleh proyek. Semua ukuran
ketinggian bangunan dan saluran serta peralatan operasional jaringan irigasi, yang tercantum dalam
lembar kerja mengacu pada referensi ketinggian bench mark tersebut.
Bilamana sulit untuk diterapkan di lapangan mengingat kondisi yang tidak memungkinkan, kami
menggunakan data ketinggian pembantu atau titik pinjaman ukuran yang mungkin diperlukan dalam
pelaksanakan pekerjaan dengan memohon persetujuan dari Direksi.

Untuk pekerjaan pengukuran ini akan kami laksanakan bersama-sama dengan pihak terkait dalam
proyek yaitu : Supervisi ataupun Direksi, yang bertujuan untuk menentukan titik awal elevasi (Bench
Mark) sebagai acuan kerja. Pekerjaan pengukuran ini akan sangat berpengaruh akan semua hasil
pekerjaan fisik. Pekerjaan pengukuran kami lakukan pada masing-masing item pelaksanaan pekerjaan
dengan dibuat laporan hasil pengukuran dan dimohonkan persetujuan pihak Direksi dan Supervisi
sehinga muncul suatu Berita Acara Uitzet yang ditandatangani atas persetujuan bersama dengan pihak
terkait proyek.

Hasil pengukuran ini akan disahkan sehingga dapat dibuat acuan dalam pembuatan laporan gambar
kerja (Shop Drawing) yang nantinya akan dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.
Setelah pengukuran dan penempatan titik diketahui, selanjutnya pada titik tersebut dibuat tanda
permanen dan dipakai untuk dasar elevasi maupun letak posisi dari pekerjaan dan ditentukan titik ± 0.00
sebagai Titik Dasar.

Peralatan pengukuran yaitu meliputi : theodolit, waterpass, pita ukur, patok-patok tanda dan alat-alat
lain yang diperlukan dan dalam kondisi yang baik siap pakai bilamana sewaktu-waktu diperlukan.

Semua pekerjaan bangunan maupun saluran sebelum dimulainya pelaksanaannya, harus mengajukan
permohonan dan mendapat persetujuan pihak Direksi maupun Pengguna Jasa. Dalam pelaksanaan
semua pekerjaan mengacu pada gambar Lelang dan Gambar Kerja atas persetujuan dari Direksi maupun
Pengguna Jasa.

Menejemen dan Keselamatan Lalu Lintas

Pekerjaan Menejemen dan Keselamatan Lalu Lintas meliputi pekerjaan pengamanan jalan lintas proyek
untuk pengiriman material dan bahan maupun peralatan. Dari pengguna jalan lain (masyarakat)
,sehingga jalan yang sedang mengalami peningkatan masih dapat di gunakan oleh masyarakat dan tidak
mengganggu aktifitas masyarakat sekitar.

Drainase

a. Galian Untuk Selokan Drainae dan Saluran Air

Untuk Pekerjaan ini kami membuat selokan baru yang di lapisi maupun tidak , dan perataan kembali
selokan lama yang tidak di lapisi sesuai dengan spesifikasi dan memenuhi garis, ketinggian dan detil yang
telah di tunjukan pada gambar. dan selokan yang dilapisi akan di buat dari pasangan batu dengan
mortar. Dan kami akan menggunakan tenaga manusia/buruh dengan mempergunakan peralatan bantu
seperti cangkul, linggis, sekop dan kereta dorong, yang perlu diperhatikan disini adalah area penggalian
sebelumnya harus dipetakan terlebih dahulu sesuai dengan perhitungan rekayasa lapangan dan kami
beri tanda dilapangan agar tidak terjadi kesalahan area pada saat melaksanakan pekerjaan penggalian
untuk selokan drainase dan saluran air dan kami awali dengan memohon ijin dan pengesahan
pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas dan Direksi lapangan.

b. Pasangan Batu Dengan Mortar

Setelah galian disiapkan dan telah dicek serta diketahui oleh Direksi dan pengawas maka pekerjaan
pasangan batu dengan mortar kami laksanakan namun sebelumnya pekerjaan ini akan kami cakupkan
dengan pelapisan sisi atau dasar selokan dan saluran air dan pebuatan “apron” (lantaigolak) , lubang
masuk dan struktur saluran kecil lainya dengan menggunakan pasangan batu dengan mortar yang di
bangun di atas suatu dasar yang telah di siapkan memenuhi garis, ketinggian , dan dimensi yang
ditentukan oleh Direksi dan Pengawas tentunya sesuai dengan spesifikasi teknik dimana menggunakan
tenaga tukang batu dengan kapasitas atau volume sesuai dengan analisa terlampir, untuk bahan baku
kami angkut dari quary disekitar lokasi terdekat menggunakan dump truck atau truck bak terbuka
dengan kapasitas ±4 m³, dan dilangsir dengan kereta dorong atau dengan tenaga manusia apabila lokasi
hanya dapat dijangkau dengan menggunakan kereta dorong dan apabila lokasi tidak memungkinkan
maka bahan batu diangkut dengan tenaga manusia, sedangkan batu yang dipakai menggunakan batu
putih dan untuk sela-sela pasangan akan kami padatkan dengan menusuk-nusuk sela antar batu
sehingga tidak ada bagian yang renggang, pekerjaan meliputi pemasangan plester sebagai penutup
bidang muka pasangan, sebelum pelaksanaan pekerjaan mengajukan ijin kerja pelaksanaan.

c. Beton K250 (fc’20) untuk struktur drainase beton minor

Pekerjaan ini kami lakukan secara mekanik Lokasi pekerjaan sepanjang jalan Material untuk pembuatan
saluran dari beton berada di Base Camp seperti agregat, pasir, semen dan besi. Jarak rata-rata Base
Camp ke lokasi pekerjaan 8.73 KM, Jam kerja efektif per-hari 7.00 Jam ,Kadar Semen Minimum
340 Kg/M3 ,Maksimum ukuran agregat 19 mm ,dan saluran beton bertulang dan penutup akan kami
buat sesuai garis dan elevasi , bagian permukaan dari saluran terbuka berbentuk U atau bagian
permukaan pelat penutup akan kami lakukan dengan profil yang rata elevasi akhir lapangan juga akan
sesuai dengan elevasi akhir dari perkerasan, dari kerb mempunya toleransi ±1 cm.dan plat penutup di
buat sebagai unit percetakan dan dapat dipindahkan. Urutan kerja Galian lokasi drainase sesuai elevasi
dan dimensi rencana Semen, pasir, agregat dan air diaduk dengan komposisi sesuai rancangan mutu
dengan menggunakan beton mixer Beton di-cor ke dalam bekisting dan diratakan dg vibrator
Penyelesaian dan perapihan setelah pengecoran Proses pelaksanaan dilapangan akan dilaksanakan
bertahap sesuai dengan pekerjaan pasangan atau struktur yang dilaksanakan, serta mengjukan ijin kerja
pelaksanaan kepada Direksi dan pengawas lapangan.

d. Baja Tulangan Untuk Struktur Drainase beton Minor


Pekerjaan dilakukan secara manual Lokasi pekerjaan sepanjang jalan Bahan dasar (besi dan kawat)
diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan 8.73 KM, Jam
kerja efektif per-hari 7 jam dan bahan baja yang akan digunakan adalah baja polos atau berulir dan
bermutu yang sesuai dengan gambardan tumpuan tulangan akan kami bentuk dari batang besi ringan
atau bantalan beton pracetak ,kawat pengikat untuk mengikat tulangan menggunakan kawat baja lunak
,Urutan kerja Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang diperlukan Batang tulangan
dipasang / disusun sesuai dengan Gambar Pelaksanaan dan persilangannya diikat kawat bahan Baja
Tulangan (Polos) U32 Kawat beton Penggunaan Alat Diperlukan Gunting Potong Baja 2 buah Kunci
Pembengkok Tulangan 2 buah Alat lainnya Dan tenaga yang kami gunakan kerja satu hari dibutuhkan
tenaga Mandor Tukang Pekerja. Proses pelaksanaan dilapangan akan dilaksanakan bertahap sesuai
dengan pekerjaan pasangan atau struktur yang dilaksanakan, serta mengjukan ijin kerja pelaksanaan
kepada Direksi dan pengawas lapangan.

3. PEKERJAAN TANAH

a. Galian biasa

Meliputi pekerjaan galian yang mana setelah dilakukan bouplank tanah digali sesuai dengan gambar
kerja. Untuk pekerjaan galian tanah kami menggunakan excavator dan tanah hasil galian di buang atau
di tempatkan dengan alat angkut berupa dump truk dan ditempatkan di tempat yang tidak mengganggu
jalanya lalu lintas dan proses kegiatan proyek area penggalian sebelumnya kami petakan terlebih dahulu
sesuai dengan perhitungan rekayasa lapangan dan kami beri tanda di lapangan agar tidak terjadi
kesalahan area pada saat melaksanakan pekerjaan penggalian dengan memohon ijin dan pengesahan
pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas dan Direksi lapangan.

b. Galian Batu Lunak

Hampir sama dengan proses pekerjaan galian tanah biasa, galian batu lunak menggunakan alat berupa ,
compressor , wheel loader , dan excavator yang di lengkapi dengan kuku baja khusus dan tanah galian
dibuang dengan alat berupa dump truck dan ditempatkan di tempat yang tidak mengganggu jalanya
lalu lintas dan proses kegiatan proyek area penggalian sebelumnya kami petakan terlebih dahulu sesuai
dengan perhitungan rekayasa lapangan dan kami beri tanda di lapangan agar tidak terjadi kesalahan
area pada saat melaksanakan pekerjaan penggalian dengan memohon ijin dan pengesahan pelaksanaan
pekerjaan kepada konsultan pengawas dan Direksi lapangan

c. Timbunan pilihan dari sumber galian

Pekerjaan ini kami lakukan/kerjakan apabila pekerjaan pekerasan permukaan penetrasi sebagian
atau keseluruhan telah selesai dan akan kami hamper urugan bahu jalan dengan sirtu lebar dan tebal
sesuai dengan gambar kerja shop drawing dan setelah bahu jalan terhampar maka kami kocor dengan
air dan selanjutnya kami padatkan dengan baby roller hingga mendapatkan kepadatan yang diminta dan
sesuai persetujuan direksi.

4. PERKERASAN ASPAL

a. Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair

Sebelum melakukan pekerjaan ini kami akan meminta ijin dan pengesahan pelaksanaan pekerjaan
kepada konsultan pengawas dan Direksi lapangan ,dan pekerjaan ini kami akan Menggunakan alat berat
(cara mekanik) Komposisi campuran Aspal Pen 60 atau Pen 80 Kerosene Berat isi bahan Aspal Pen 60
atau Pen 80 Kerosen Bahan dasar (aspal & minyak pencair) semuanya diterima di lokasi pekerjaan
Urutan kerja Aspal dan Minyak Flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair
Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air Compressor Campuran aspal
cair disemprotkan dengan Asphalt Distributor ke atas permukaan yang akan dilapis. Maksud dari
pekerjaan ini adalah pelapisan aspal cair pada permukaan jalan yang telah beraspal atau pun pada
permukaan berbutir, dasar dari teknik pelaksanaan pekerjaan ini adalah suhu dan prosentasi aspal yang
dipakai, dan untuk semua standart akan kami sesuaikan dengan RKS dan Gambar Kerja.

b. Lapis Perekat – Aspal Cair

Hampir sama dengan pekerjaan lapis resap pengikat – aspal cair yaitu Menggunakan alat berat (cara
mekanik) Urutan kerja Aspal dan Minyak Flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran
aspal cair Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air Compressor
Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Distributor ke atas permukaan yang akan dilapis.
Maksud dari pekerjaan ini adalah pelapisan aspal cair pada permukaan jalan yang telah beraspal atau
pun pada permukaan berbutir, dasar dari teknik pelaksanaan pekerjaan ini adalah suhu dan prosentasi
aspal yang dipakai, dan untuk semua standart akan kami sesuaikan dengan RKS dan Gambar Kerja.
c. Laston Lapis Aus Perata (AC-WC(L))

Pekerjaan ini meliputi Penyiapan bahan di base camp AMP, pencampuran bahan agregat dengan aspal,
pengiriman sampai lokasi pekerjaan, penghamparan dan pemadatan. AC-WC dibuat di Base Camp AMP
sesuai dengan spesifikasi kemudian dituangkan diatas dumptruck lalu hasil penuangan ditutup dengan
terpal untuk menahan suhu AC-WC tetap stabil lalu dikirm kelokasi pekerjaan yang telah siap peralatan
mekanik seperti finisher alat penhampar dan alat-lat pemadat. Bahan dituang ke bak finisher dari
dumptruck, finisher menhgampar campuran aspal panas ke permukaan Lapis Pondasi pada ketebalan
diatas rata-rata ketebalan padat dan hasil penggelaran didiamkan pada suhu yang telah ditetapkan
kemudian dipadatkan dengan mesin gilas roda besi, penggilasan sedemikian rupa hingga mendapatkan
kerataan dan kepadatan yang ditetapkan dan akhir pemadatan menggunakan mesin gilas roda karet
demikian seterusnya pekerjaan dilakukan atas arahan dari Direksi pekerjaan serta tentunya kami telah
mengajukan hasil pengujian bahan Campuran Aspal Panas serta ijin kerja, dan pekerjaan ini dilakukan
setelah memohon ijin dan pengesahan pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas dan Direksi
lapangan

d. Laston Lapis Antara Antara Perata (AC-BC (L))

Hampir sama dengan Pekerjaan Laston Lapis Aus Perata (AC-WC(L)) pekerjaan ini meliputi Penyiapan
bahan di base camp AMP, pencampuran bahan agregat dengan aspal, pengiriman sampai lokasi
pekerjaan, penghamparan dan pemadatan. AC-BC dibuat di Base Camp AMP sesuai dengan spesifikasi
kemudian dituangkan diatas dumptruck lalu hasil penuangan ditutup dengan terpal untuk menahan
suhu AC-BC tetap stabil lalu dikirm kelokasi pekerjaan yang telah siap peralatan mekanik seperti finisher
alat penhampar dan alat-lat pemadat. Bahan dituang ke bak finisher dari dumptruck, finisher
menhgampar campuran aspal panas ke permukaan Lapis Pondasi pada ketebalan diatas rata-rata
ketebalan padat dan hasil penggelaran didiamkan pada suhu yang telah ditetapkan kemudian
dipadatkan dengan mesin gilas roda besi, penggilasan sedemikian rupa hingga mendapatkan kerataan
dan kepadatan yang ditetapkan dan akhir pemadatan menggunakan mesin gilas roda karet demikian
seterusnya pekerjaan dilakukan atas arahan dari Direksi pekerjaan serta tentunya kami telah
mengajukan hasil pengujian bahan Campuran Aspal Panas serta ijin kerja kepada konsultan pengawas
dan Direksi lapangan
5. STRUKTUR

a. Pasangan Batu

Setelah galian disiapkan dan telah dicek serta diketahui oleh Direksi dan pengawas maka pekerjaan
pasangan batu dengan mortar kami laksanakan namun sebelumnya telah kami pasang profil bentuk
kepala bangunan per jarak yang ditentukan oleh Direksi dan Pengawas tentunya sesuai dengan
spesifikasi teknik dimana menggunakan tenaga tukang batu dengan kapasitas atau volume sesuai
dengan analisa terlampir, untuk bahan baku kami angkut dari quary disekitar lokasi terdekat
menggunakan dump truck atau truck bak terbuka dengan kapasitas ±4 m³, dan dilangsir dengan kereta
dorong atau dengan tenaga manusia apabila lokasi hanya dapat dijangkau dengan menggunakan kereta
dorong dan apabila lokasi tidak memungkinkan maka bahan batu diangkut dengan tenaga manusia,
sedangkan batu yang dipakai menggunakan batu belah hitam dan untuk sela-sela pasangan akan kami
padatkan dengan menusuk-nusuk sela antar batu sehingga tidak ada bagian yang renggang, pekerjaan
meliputi pemasangan plester dan siar sebagai penutup bidang muka pasangan, sebelum pelaksanaan
pekerjaan mengajukan ijin kerja pelaksanaan.

Dibawah ini kami lampirkan perhitungan Analisa teknik :

Setelah semua pekerjaan selesai kami bersama konsultan pengawas, direksi mengadakan opname
bersama dan menuangkannya ke dalam as built drawing. Setelah mendapatkan persetujuan pekerjaan
kami serahkan untuk yang pertama kalinya. Setelah 180 hari dari serah terima pertama kami
mengadakan pemeriksaan lapangan apabila ada kerusakan- kerusakan fisik kami akan memperbaiki
sesuai kontrak kerja kemudian kami lakukan serah terima pekerjaan ke II.

Penutup

Demikian uraian singkat metode pelaksanaan yang kami ajukan dalam hal keurang sempurnaan didalam
menyusun metode pelaksanaan kami selaku penyedia barang dan jasa sangat menerima masukan dan
kritik membangun agar didalam pelaksanaan pekerjaan mejadi legih baik dan teratur dan diucapkan
banyak terima kasih atas kerjasamanya yang baik

You might also like