Variasi Diameter Pipa Kapiler

You might also like

You are on page 1of 5
JURNAL LOGIC. VOL. 18. NO. 3. NOPEMBER 2016 16 PENGARUH VARIASI DIAMETER PIPA KAPILER PADA SIKLUS TEMPERATUR RENDAH TERHADAP PERFORMANSI TRAINER UNIT SISTEM REFRIGERASI CASCADE IT Wayan Adi Subagia dan I Dewa Made Susila ‘Program Studi Telmik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Negeri Bali Bukit Jimbaran, P.O Box 1064 Tuban, Badung-Bali Tlp.(0361)701981, e-mail :subagiaadi@yahoo.com Abstrak: Sistem reftigerasi cascade merupakan salah satu sistem yang digunakan pada sistem refrigerasi temperatur rendab, keuntungan sistem ini dapat mengeunakan jenis refrigeran yang berbeda. Banyak parameter yang mempengarubi performansi sistem refrigerasi, salah satuava geomet (diameter) pipa kapiler sebagai alat ckspansi yang digunakan pada sistem refrigerasi kompresi vap. Oleh karena itu pada penclitian ini aken diakukan studi pengaroh pengguasan diameter pipa kopiler yang berbseda, pada sistem refrigerasi cascade dua ‘ingkat terhadap performansi sistem. Dari basil pengujian uatuk pengeuaaan diameter pipa kapiler 0,036" dan 0.042" didapat raso tekanan sebesar 4,01 dan 2,81 atau meningkat sebesar 42,6 ®% untuk peaggunaan diameter pipa kapiler yang lebih kecl, capaian temperatur evaporator terendal masing-masing sebesar 37.2 °C dan -20.9 °C, COP sistem 0,74 lebih rendah sebesar 22.9% dibandingkan dengan pengsunaan pipa kapiler 0,042" sebesar 0.91, dan konsumsi daya sistem sebesar 0.935 KW lebih besar 0.3 ° dibandingkan menggunakan pipa kepiler diameter 0,042" sebesar 0,932 KW. Kata Kunci : cascade, pipa kapiler, performansi Effect of Capillary Tube Diameter Variation in Low Temperature Cycle Toward Trainer Unit of Cascade Refrigeration System Performance Abstract: The cascade refrigeration system is one of system that 18 usually used in a low temperature refrigeration system, the advantage of this system may use a different type of refrigerants. Many parameters afject to the performance of refrigeration systems, such as the geometry (diameter) of the capillary tube which is aan expansion device for vapor compression refrigeration system. Therefore, in this study will be investigated the effect of using different diameter capillary tube on a nwo-stage cascade refrigeration system 10 system performance. From the rest results obtained that with using capillary tube diameter of 0.030 "and 0.042" i was obtained that the pressure ratio of 4.01 and 2.81, respectively or equivalent with 42.6% higher for the smaller capillary diameter. The lowest evaporator temperature can reach are -37.2 °C and -20.9 °C, respectively. The system COP of 0.74 was lower by 22.9% compared with the use of a capillary tube 0.042 "(COP 1s 0.91), and system power consumption of 0.935 kW or approximately 0.3% greater than the diameter capillary 0,042 " which consumed about 0.932 KV. Key words: cascade, capillary tube, performance I. PENDAHULUAN Sistem reftigerasi cascade merupakan salah sanw alteratif yang banyak digunakan pada sistem refrigerasi temperatur sendab, aplikasi di bidang Komersial pada pengawetan dan penyimpanan makanan dibutubkan temperatur -18 °C sampai dengsn -35 °C, sedangkaa pada aplikasi proses industri dibutubkan temperatur pendinginan yang lebih readah beckisar -35 °C sampai dengan -50 °C. UIP]. Penggunaan sistem refrigerasi runggal pada temperatur evaporasi dibawah -35 °C tidak efisien arena rasio tekanan yong tinggi akan menimbulkan permasalahan pada sisi tekanan tinggi dan efisiensi volummetik [3] Sistem reftigerasi cascade teri dari minimal. dua siklus komprest ap dimana satu sikius sebagai siklus temperatur tinggi atau high temperature cycle (HT) dan lainaya sebagai siklus temperatur rendab atau Jo temperature cycle (LT) kedva siklus ini dibnbungkan seri menggunakan kondensor cascade, dimana panns yang dilepaskan Kondensor LT akan diserap oleh evaporator HT [1] Keunruagan sistem refrigerssi cascade dapat menggunakan jenis refrigeran yang berbeda untuls 2 siklus, sehingga dapat dilalakan pemilihan pasangan refrigeran yang sesuai dengan femperatur evaporator yang aka dicapai dengan performansi sistem yang maksimal(-][3], Banyak studi yang telah dilakukan pada sistem cascade dengan mengguaakan berbagaipasangan reffigeran untuk mendapatkan unjuk kerja sistem yang efisien termasuk penggunaan reftigeran natural untuk JURNAL LOGIC. VOL. 16, NO. 3 NOPEMBER 2016 mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Xie etal (2008) melakukan studi komparasi pada sistem refrigerasi cascade dengan membandingkan peaggunaan pasangan R22/R23 dengan pasangan refrigeran —hidrokarbonR290/R170_—_tethadap performansi sistem, hasil yang didapat pasangan refrigeran hidrokarbon R290/R170 dapat diguaakan sebagai pengganti R22/R23 karena performansi sistem yang dihasilkan hampir sama (5]. Pyasi etal (2011) ‘melaukaa studi analisis performansi pada sistem refrigerasi cascade dengan menggumakan pasangan effigeran R404a/508b_mendapatkan, — babwa femperatur evaporator. LT sangat berpengaruh tethadap COP system[3]. Shah et.al (2011) das hasil omparasi sistem reftigerasi cascade dengan menggunakan berbagai pasangan reftigeran pada LS dan HS, secara umom didapat bahwa semakin rendah temperatur evaporasi pada LS maka COP sistem pun menurua[6). Pada sistem refrigerasi temperatur rendah perbedaan tekanan pada sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan senda cukup besar, perbedaan tekanan yang besar ini didapat dengan menggunakan alat ekspansi_ untuk menurunkan tekanan dan mengatur laju aliran refrigeran. Pipa kapiler merupakan salah satu jenis alat cokspansi yang banyak diguaakan pada unit refrigerasi dengan kapasitas kecil, seperti domestik reftigerator, sistem refrigerasi, penyejuk udara dan frezeer dengan kapasitas refrigerasi berkisar 10 kW. Ukuran dari diameter pips kapiler yang unum digunakan berkisar 0,5 - 2 mm, dengan variasi panjang berkisar 1- 6 m tergantung pada aplikasi. [7] Pipa kapiler sebagai alat ekspansi menjadi sangat penting Karena akan berpengaruh —terhadap performansi sistem refrigerasi kompresi_uap yang menggunakan pipa kapiler. Oleh karena itu, banyak studi yang dilakukan untuk mendapatkan pengarub, geometri pipa kapiler terhadap performansi sistem. Pathak (2014) dari review literatur yang dilakulan babwa geometrik pipa kapiler seperti panjang, diamater, pith koil berpengaruh terhadap penurunan tekanan, COP, laju aliran massa reftigeran(S). Hal ini yang melatarbelakangi dilakukaunya pengujian pada trainer unit sistem reftigerasi cascade, dengan menggunakan pasangan MC-22/R404A dan diameter ipa kapiler yang berbeda untuk mendapatkan profil performansi

You might also like