Professional Documents
Culture Documents
By:
Surizal
Marzolina dan Rio. JM. Marpaung
Abstract
This study aims to find to determine effect training and leadership on teacher competence of
MTs in Selatpanjang, either simultaneously or partially and which variables are the most powerful
influence on teacher's competence of MTs in Selatpanjang.
The method used in this study is a descriptive statistical analysis and multiple linear regression
analysis. The sample was the entire population of teachers of MTs Selatpanjang totaling 42 people
with census techniques.
The results of the simultaneous regression test (Test-F) showed that all independent variables
consisting of leadership training and have a significant impact on teacher competence variables. Partial
regression test (t-test) showed that the training variables have the most significant effect on the
variables of teacher competence. The magnitude of the effect that (R²) by training and leadership
together to variable competence of teachers is 78.5%, while the remaining 21.5% is influenced by
other variables that are not observed in this study. Results and discussion of research and concluded
that training and leadership simultaneously positive and significant impact on teacher competence
MTs Selatpanjang. Demikianpula, training and leadership partially positive and significant impact on
teacher competence MTs Selatpanjang. Variables that most strongly to MTs Selatpanjang teacher
competence is training.
Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan kepemimpinan terhadap
kompetensi guru MTs Negeri di Selatpanjang, baik secara simultan maupun secara parsial dan
manakah variabel yang berpengaruh paling kuat terhadap kompetensi guru MTs Negeri Selatpanjang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis
regresi linear berganda. Sampel penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi guru MTs Negeri
Selatpanjang yang berjumlah 42 orang dengan teknik sensus.
Hasil uji regresi simultan (Uji-F) menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas yang terdiri dari
pelatihan dan kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kompetensi guru.
Uji regresi parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa variabel pelatihan memiliki pengaruh yang paling
signifikan terhadap variabel kompetensi guru. Besarnya pengaruh yang ditimbulkan (R²) oleh
pelatihan dan kepemimpinan secara bersama-sama terhadap variabel kompetensi guru adalah 78,5 %,
sedangkan sisanya sebesar 21,5 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak di amati
dalam penelitian ini. Hasil penelitian dan pembahasan menyimpulkan bahwa pelatihan dan
kepemimpnan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi guru MTs
Negeri Selatpanjang. Demikianpula, pelatihan dan kepemimpinan secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kompetensi guru MTs Negeri Selatpanjang. Variabel yang berpengaruh paling
kuat terhadap kompetensi guru MTs Negeri Selatpanjang adalah pelatihan.
2.2. Pelatihan
Konsep pelatihan selalu diartikan kemampuan kerja seseorang, baik karyawan
sejalan dengan pendidikan. Namun antara atau kelompok orang. (Nasution, 2007 : 71)
pendidikan dan pelatihan mengandung Menurut Undang-Undang Sistem
pengertian serta sasaran yang berbeda, dimana Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
pendidikan diarahkan untuk meningkatkan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
keahlian teoritis, konseptual dan moral untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
karyawan sedangkan pelatihan lebih terfokus pembelajaran agar peserta didik aktif
pada peningkatan keterampilan teknis mengembangkan potensi dirinya untuk
pelaksanaan. memiliki kekuatan spritual keagamaan,
Pendidikan adalah suatu proses, teknis pengendalian diri, masyarakat, bangsa dan
dan metode belajar mengajar dengan maksud agama.
mentransfer suatu pengetahuan dari seseorang Pelatihan yang dilaksanakan harus
kepada orang lain sesuai dengan standar yang mempunyai tujuan dan manfaat yang jelas dan
telah di tetapkan sebelumnya. Sedangkan pasti sehingga apa-apa yang diharapkan
pelatihan adalah suatu proses belajar mengajar perusahaan terhadap karyawannya atau
dengan mempergunaka teknik dan metode pegawainya benar-benar tercapai dan juga
tertentu, guna meningkatkan keterampilan dan dalam rangka mengukur apakah pendidikan
2.3. Kepemimpinan
Defenisi tentang kepemimpinan mengkoordinasikan kerja anggota kelompok.
bervariasi sebanyak orang yang mencoba Gambaran variabel ini diperoleh berdasarkan
mendefenisikan konsep kepemimpinan. skor kuesioner persepsi guru mengenai
Defenisi kepemimpinan secara luas meliputi kepemimpinan kepala sekolah. Semakin tinggi
proses mempengaruhi dalam menentukan skor seseorang maka semakin tinggi tingkat
tujuan organisasi, memotivasi pengikut untuk persepsi terhadap kepemimpinan kepala
mencapai tujuan, mempengaruhi untuk sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah dapat
memperbaiki kelompok dan budayanya. di ukur melalui dimensi sebagai berikut :
(Mangunhardjana, 2006 : 11) (Gary, 2004 : 60)
Kepemimpinan diartikan sebagai 1. Membuat keputusan
kegiatan untuk mempengaruhi orang lain agar Membuat keputusan dapat dilihat melalui :
orang itu berusaha mencapai tujuan atau penggunaan informasi, partisipasi
sasaran tertentu (Komaruddin, 2007 : 29) stakeholder serta kecepatan dan ketepatan
Kepemimpinan juga diartikan sebagai dalam pengambilan keputusan
pengaruh interpersonal antara perorangan yang 2. Mempengaruhi dan mengarahkan bawahan
dilakukan pada situasi dan kondisi tertentu Mempengaruhi dan mengarahkan bawahan
dengan proses komunikasi pada tercapainya dapat dilihat melalui : keteladanan dan
sasaran dan tujuan (Sunyoto, 2005 : 28) pengarahan yang dilakukan kepala
Kepemimpinan mempunyai arti yang sekolah.
lebih luas daripada hanya memberikan 3. Memilih dan mengembangkan personil
perintah-perintah. Dasar untuk pemimpin Memilih dan mengembangkan personil
manajemen dalam mencapai kemajuan dapat dilihat melalui dasar pemilihan dan
organisasi adalah menyadari : (Herujito, 2003 : pengembangan serta peluang
180) pengembangan terhadap guru.
a. Seseorang bisa mendapat salah satu 4. Mengadakan komunikasi
sumber kepuasan yang besar di dalam Mengadakan komunikasi dapat dilihat
pekerjaannya, misalnya pengakuan melalui : komunikasi formal dan kominasi
terhadap kebutuhan manusia. informal dari kepala sekolah.
b. Tugas seorang pemimpin adalah 5. Memberikan motivasi
menciptakan syarat-syarat yang membantu Memberikan motivasi dapat dilihat melalui
bawahannya mendapatkan kepuasan dalam : Mendorong kreativitas, Mendorong
pekerjaannya, seperti salah satunya adalah komitmen dan Menciptakan persaingan
peningkatan prestasi kerja. antar guru.
c. Setiap orang ingin memikul tanggung 6. Melakukan pengawasan
jawab. Melakukan pengawasan dapat dilihat
Kepemimpinan dalam penelitian ini di melalui : pengawasan langsung dan
artikan sebagai tindakan-tindakan spesifik pengawasan tidak langsung dari kepala
kepala sekolah dalam mengarahkan dan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA