You are on page 1of 8

JURNAL TEKNIK VOL.3 NO.

1/APRIL 2013

ANALISIS PRODUKSI PADA MESIN SPEED DENGAN PENDEKATAN


TAGUCHI UNTUK MENGURANGI CACAT PRODUK DI PT INDUSTRI
SANDANG NUSANTARA

Suseno1, Sawaludin2
1
Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Teknologi Yogyakarta, Yogyakarta
2
Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Teknologi Yogyakarta, Yogyakarta
Jl. Ringroad Utara, Jombor, Sleman, Yogyakarta,
telp. (0274) 623310, fax. (0274) 623306
e-mail : suseno2009@yahoo.com

PT Industri Sandang Nusantara (PT ISN) is a yarn spinning company located at Secang, Magelang. The
company currently produces the kind of yarn use raw material polyester. Polyester are sent by PT ISN
center. PT ISN using a variety of machines in the production process, one that is machine Speed / Roving
machine. Problems encountered in machine Speed is yarn unevenness (CV%).
Methodology used in this is identify factor control and factor noised; and what impact on output. Second,
choosing orthogonal arrays (OA) is appropriate. Third, after identifying and influence, the next step is to
conduct experiments. Forth, the data processed using ANOVA test and S/N Ratio. Fifth, confirmation of the
results of research use Loss Function.
From the analysis of the data collected on the PT ISN, the obtained results : total failure occurring is 7% of
the total production, with the contribution of failure unevenness is 42.30%. Taguchi method is used to
determine design the best configuration parameters of machine. The design of machine configurations
obtained from this study shown to reduce losses due to defects obtained deviation decrease in yarn
unevenness (CV%) of 67.30%. Based on the facts in the field any defect in the engine speed will return to the
beginning of the blowing machine and could cost Rp 15.000/product disability. As for the total loss function
before the application is Rp 15.300 and after the application of the method Rp 5.300, so the company could
save Rp 10.000.

Keywords : roving machine, orthogonal arrays, ANOVA, S/N Ratio, Taguchi loss function.

PENDAHULUAN mencapai 7% (data perusahaan bulan Januari


2013) sehingga membutuhkan waktu yang
Penjagaan,kualitas produk dan jasa lebih untuk melakukan konfigurasi mesin.
diperlukan untuk menjaga konsistensi Hal ini mengakibatkan waktu dan juga bahan
kualitas produk dan jasa yang dihasilkan yang dibutuhkan untuk percobaan masih
dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar, cukup banyak. Berhubung banyaknya mesin
perlu dilakukan pengendalian kualitas atas yang digunakan pada perusahan tersebut,
aktivitas proses yang dijalani. Dari maka dipilihlah satu jenis mesin yaitu mesin
pengendalian kualitas yang berdasarkan speed untuk dilakukan penelitian karena
inspeksi dengan penerimaan produk yang mesin inilah yang akan memiliki standar
memenuhi syarat dan penolakan yang tinggi. Alasan lain mengapa mesin speed
tidak memenuhi syarat sehingga banyak yang digunakan yaitu banyaknya mata
bahan, tenaga, dan waktu yang terbuang spindel dalam satu mesin dan juga output
muncul pemikiran untuk menciptakan sistem produksi dari mesin speed sendiri yaitu
yang dapat mencegah timbulnya masalah roving dimana awal kapas menjadi benang.
mengenai kualitas agar kesalahan yang terjadi Konfigurasi mesin-mesin untuk
tidak terjadi lagi mengurangi cacat produksi sangat diperlukan
Salah satu hambatan yang dihadapi Karena faktor-faktor inilah penyebab utama
dalam pemintalan benang di PT Industri sebuah produk menjadi cacat, oleh sebab itu
Sandang Nusantara Patal Secang adalah perusahaan selalu melakukan percobaan-
masih adanya percentase cacat produk yang

41 ISSN 2088 - 3676


Analisis Produksi……………Sandang Nusantara Suseno, Sawaludin

percobaan guna mendapatkan konfigurasi 4. Penentuan Jumlah Level dan Nilai Level
yang tepat, sehingga bisa meningkatkan hasil
produksi serta mengurangi kecacatan produk Faktor Pemilihan jumlah level
dari faktor konfigurasi. penting artinya untuk ketelitian hasil
eksperimen dan biaya pelaksanaan
Metode Taguchi eksperimen. Makin banyak level yang
diteliti maka hasil eksperimen akan lebih
Metode pengendalian mutu ini dicetuskan teliti karena data yang diperoleh lebih
oleh Dr. Genichi Taguchi pada tahun 1949 banyak. Tetapi banyaknya level akan
saat mendapat tugas untuk memperbaiki meningkatkan jumlah pengamatan
sistem komunikasi di Jepang. Taguchi sehingga menaikan biaya eksperimen.
memiliki pandangan yang berbeda mengenai Dari alternatif- alternatif faktor-faktor
kualitas, ia tidak hanya menghubungkan biaya terkendali yang ada, maka dapat
dan kerugian dari suatu produk saat proses ditentukan level dari masing-masing
pembuatan produk tersebut, akan tetapi juga faktor yang diteliti. Penemuan level ini
dihubungkan pada konsumen dan masyarakat. dilakukan atas pertimbangan:
“Kualitas adalah kerugian setelah produk a. Nilai masing-masing level masih
digunakan oleh masyarakat di samping dalam batas rentang yang ditetapkan
kerugian yang disebabkan oleh mutu produk perusahaan
itu sendiri”. b. Titik-titik level yang menunjukkan
Tahap Perencanaan nilai ekstrim
Ada beberapa langkah yang diusulkan c. Level tersebut masih dapat ditangani
Taguchi untuk melakukan percobaan secara oleh teknologi proses yang ada.
sistematis, yaitu: 5. Perhitungan Derajat Kebebasan
1. Penentuan Variabel Tidak Bebas Perhitungan Derajat Kebebasan dilakukan
(Karakteristik Kualitas) untuk menghitung jumlah minimum
Variabel tidak bebas adalah variabel eksperimen yang harus dilakukan untuk
yang perubahannya tergantung pada menyelidiki faktor yang diamati.
variabel-variabel lain, disebut juga 6. Pemilihan Orthogonal Array (OA)
variable respon. Dalam merencanakan Dasar untuk mendesain eksperimen
suatu eksperimen harus dipilih dan dengan menggunakan metode Taguchi
ditentukan dengan jelas variabel tak adalah matriks orthogonal. Meskipun
bebas mana yang akan diselidiki. banyak tipe klasik dari desain, seperti
2. Identifikasi Faktor (Variabel Bebas) faktorial penuh dan banyak jenis faktorial
Variabel bebas (faktor) adalah variabel fraksional yang dapat digunakan, matriks
yang perubahannya tidak tergantung pada orthogonal telah mentradisi dengan teknik
variabel lain. Pada tahap ini akan dipilih eksperimen Taguchi. Matriks orthogonal
faktor-faktor mana saja yang akan sangat efisiensi dalam memperoleh jumlah
diselidiki pengaruhnya terhadap variabel data yang relatief kecil dan mampu
tak bebas yang bersangkutan. menterjemahkan ke kesimpulan yang
3. Pemisahan Faktor Kontrol dan Faktor berarti dan jelas. Lebih jauh, desain
Ganggu eksperimen yang menggunakan matriks
Faktor-faktor yang diamati terbagi atas orthogonal pada dasarnya lebih mudah
faktor kontrol dan faktor gangguan. untuk dimengerti dan petunjuknya sangat
Dalam metode Taguchi keduanya perlu mudah untuk diikuti, seperti yang
diidentifikasi dengan jelas sebab diharapkan. Pemilihan matriks orthogonal
pengaruh antara kedua faktor tersebut yang sesuai bergantung dari nilai faktor
berbeda. Faktor kontrol adalah faktor dan interaksi yang diharapkan dan nilai
yang nilainya dapat diatur atau dapat level dari tiap-tiap faktor. Penentuan ini
dikendalikan, atau faktor yang nilainya akan mempengaruhi total jumlah derajad
ingin kita atur atau kendalikan. kebebasan yang berguna untuk
Sedangkan faktor gangguan adalah faktor menentukan jenis matriks orthogonal yang
yang nilainya tidak bisa kita atur atau dipilih. Misalnya faktor A, derajat
kendalikan, walaupun dapat kita atur kebebasan menggunakan rumus:
faktor gangguan akan mahal biayanya. VA = (Jumlah level faktor) – 1

ISSN 2088 – 3676 42


JURNAL TEKNIK VOL.3 NO.1/APRIL 2013

7. Tahap Pelaksanaan percobaan Tabel 1. Jenis Cacat proses produksi

Pelaksanaan percobaan meliputi Jenis Cacat % dari total


penentuan jumlah replikasi percobaan dan
randomisasi pelaksanaan eksperimen. CV % 42.30

U% 20.07
METODE PENELITIAN
End Break 10.11
Langkah-langkah pemecahan untuk penelitian Berat
ini adalah sebagai berikut : 27.52
Roving
1. Penelitian Pendahuluan, dengan
Total 100
melakukan wawancara dengan pihak
perusahaan, pengamatan langsung Sumber : Data Perusahaan mesin speed bulan
keperusahaan mengamati permasalahan Januari 2013
yang terjadi di perusahaan.
2. Perumusan Masalah dan mencari Sedangkan konfigurasi faktor mesin yang
solusinya. sudah diterapkan perusahaan saat ini yaitu :
3. Merumuskan tujuan dan hasil yang ingin Tabel 2. Level Faktor Kontrol dan Noise
dicapai dalam penelitian. Faktor Kode Level 1 Level 2
4. Studi Pustaka, mencari dan memahami
Faktor
metode yang dapat digunakan untuk
Kontrol :
memecahkan permasalahan yang terjadi. 1. Front
5. Menentukan faktor-faktor yang A 60% 70%
Roll
berpengaruh terhadap karakteristik 2. Ne
kualitas yang diukur yaitu kualitas kain B 0.12 Hank 0.15 Hank
Roving
poliester, hal ini dilakukan dengan
3. Speed C 850 Rpm 900 Rpm
beberapa cara yakni brainstorming,
flowcharting, fishbone atau cause effect 4. TPI D 0.70 grein 0.60 grein
diagram.
6. Mengidentifikasi interaksi antar faktor, 5. Back
E 80% 70%
7. Mengidentifikasi faktor kontrol dan faktor Roll
noise, kedua faktor ini perlu 6. Roda
F 46 T 52 T
gigi
diidentifikasikan secara jelas agar
pengaruh faktor tersebut dapat dilihat 7. Efesiensi G 80% 90%
pengaruhnya terhadap output dan dicari Faktor
hubungan antar keduanya. Noise :
8. Memilih orthogonal arrays (OA) yang
tepat. 1. Warna W Cerah Kusam
9. Pelaksanaan eksperimen. Sumber : Hasil pengamatan di perusahaan,
10. Pengolahan data dengan menggunakan uji 2013
Anova dan S/N Ratio.
11. Konfirmasi eksperimen dengan 2 Pelaksanaan Eksperimen
menggunakan Loss Function.
12. Analisis Tahap pertama adalah menguji dan
13. Kesimpulan dan saran. menentukan adanya interaksi antar faktor
dengan melakukan eksperimen kecil antar
HASIL DAN PEMBAHASAN faktor yang dilanjutkan dengan uji anova.
Adapun data interaksi yang dihimpun oleh
1 Pengumpulan data perusahaan adalah sebagai berikut :
Karakteristik kualitas yang menjadi
Tabel 4. Front roll dan ne roving
tujuan perbaikan adalah karakteristik yang
A1 A2
akan dilakukan perbaikan yaitu nilai
Ketidakrataan benang ( CV % ) yakni 1.3 ± B1 0.9 0.7 1.0 1.0
0.3 B2 1.0 0.9 1.1 1.1

43 ISSN 2088 - 3676


Analisis Produksi……………Sandang Nusantara Suseno, Sawaludin

Tabel 5. Front roll dan speed Tabel 13. Ne roving dan roda gigi
A1 A2 B1 B2
C1 0.8 0.8 1.0 1.1 F1 1.0 1.0 1.0 1.1
C2 0.9 0.8 1.1 1.1 F2 0.8 0.7 0.8 0.8

Tabel 6. Front roll dan TPI Tabel 14. Ne roving dan efesiensi
A1 A2 B1 B2
D1 0.8 0.8 1.0 1.1
G1 0.8 0.8 0.7 0.8
D2 0.9 0.8 1.1 1.1
G2 1.1 1.2 1.2 1.1

Tabel 7. Front roll dan back roll


A1 A2 Tabel 15. Speed dan TPI
C1 C2
E1 0.8 0.8 1.0 1.1
D1 1.1 1.1 1.1 1.3
E2 0.9 0.8 1.1 1.1
D2 0.9 0.9 1.0 1.0

Tabel 8. Front roll dan roda gigi Tabel 16. Speed dan back roll
A1 A2 C1 C2
F1 0.9 1.0 1.1 1.2 E1 0.8 1.0 0.9 1.1
F2 0.7 0.8 0.9 0.8 E2 0.8 1.2 1.2 1.0

Tabel 9. Front roll dan efesiensi Tabel 17. Speed dan roda gigi
A1 A2 C1 C2
G1 0.8 0.8 0.9 1.2 F1 1.0 0.9 1.1 1.1
G2 1.2 1.1 1.4 1.4 F2 0.8 0.8 0.8 1.0

Tabel 18. Speed dan efesiensi


Tabel 10. Ne roving dan speed
C1 C2
B1 B2
G1 0.8 1.0 1.0 0.9
C1 0.8 1.0 1.0 1.1 G2 1.1 1.3 1.2 1.3
C2 0.9 1.0 1.1 1.1

Tabel 19. TPI dan back roll


Tabel 11. Ne roving dan TPI D1 D2
B1 B2 E1 1.1 1.2 0.9 0.8
D1 1.2 1.1 1.2 1.2 E2 1.1 1.1 0.9 0.7
D2 0.9 0.9 1.0 0.9

Tabel 20. TPI dan roda gigi


Tabel 12. Ne roving dan speed D1 D2
B1 B2 F1 1.3 1.3 1.0 1.1
E1 0.8 0.9 0.9 1.0 F2 1.2 1.1 0.8 0.8
E2 0.9 1.1 1.0 1.2

ISSN 2088 – 3676 44


JURNAL TEKNIK VOL.3 NO.1/APRIL 2013

Tabel 21. TPI dan efesiensi


D1 D2 [∑ ( ) ] SSA -

G1 1.1 1.3 0.9 1.0 SSB= + + + - -


G2 1.5 1.6 1.2 1.3 6.125 –3.125= 750.5 – 741.125 – 6.125 –
3.125 = 0.125
SSf = SST – SSA- SSB- SSAXB = 11.875-
6.125 –3.125 – 0.125 =0.125
Tabel 22. Back roll dan roda gigi Tabel 26. Anova untuk Front roll dengan
E1 E2 Ne roving
F1 1.1 1.2 1.0 1.2
Source SS d.o.f MS F
F2 0.7 0.8 0.8 0.7 A 6.125 1 6.125 9.8
B 3.125 1 3.125 5
AXB 0.125 1 0.125 0.2
Tabel 23. Back roll dan efesiensi Error 2.500 4 0.625
E1 E2 Total 11.875 7
G1 0.9 0.9 0.8 1.0 Menentukan Ho dan H1
G2 1.2 1.3 1.3 1.1
Ho = tidak ada pengaruh terhadap CV%
Hi : ada pengaruh terhadap CV%
α = 0.05
Tabel 24. Roda gigi dan efesiensi F ( V1,V2 ) = F ( 1,4 ) 0.05 = 7.71
F1 F2 Untuk Source A : F hitung = 9.8
G1 1.2 1.2 0.8 0.8 F tabel = 7.71
Keputusan
G2 1.5 1.6 1.3 1.2 F hitung > F tabel tolak Ho
Kesimpulan Front roll berpengaruh terhadap
CV%
Tabel 25. Front roll dengan Ne roving Untuk Source B : F hitung = 5
A1 A2 F tabel = 7.71
B1 0.9 0.7 1.0 1.0 Kesimpulan Speed tidak berpengaruh
terhadap CV%
B2 1.0 0.9 1.1 1.1
Untuk Source AxB : F hitung = 0.2
F tabel = 7.71
Contoh perhitungan untuk mempermudah Keputusan
perhitungan maka tiap faktor dikalikan 10 F hitung > F tabel terima Ho
maka diketahui bahwa : Kesimpulan :
A1 = 35 A2 = 42 B1 = 36 B2 = 41 T = 77 Tidak ada interaksi front roll dan speed
nA1 = 4 nA2 = 4 nB1 = 4 nB2 = 4 N = 8 Contoh ke dua
Maka perhitungannya menjadi :
∑ = 92 +72 Dari hasil pengujian interaksi antar
faktor, diperoleh hasil bahwa tidak ada
interaksi antar faktor kontrol dengan faktor
+102+92+102+102+112+112 – = 11.875 kontrol yang berpengaruh terhadap
Ketidakrataan benang ( CV% ) adalah front
[∑ ( ) ] = roll (A), TPI (D) Roda gigi (F) Efesiensi (G)

+ - = 6.125 Tahap selanjutnya adalah melakukan


eksperimen lengkap dengan menggunakan
[∑ ( ) ] = orthogonal array, faktor yang diuji 4 faktor
yaitu : (A, D, F dan G) tidak ada interaksi
+ - = 3.125 terhadap faktor – faktor tersebut. Sehingga
orthogonal array yang digunakan untuk inner

45 ISSN 2088 - 3676


Analisis Produksi……………Sandang Nusantara Suseno, Sawaludin

array adalah L8 dengan 7 kolom. Sedangkan 4


untuk outer array digunakan L2, karena
faktor noise hanya 1 yaitu warna (W) untuk 3
setiap level dilakukan 2 repetisi. Hasil yang
didapat tercantum dalam tabel di bawah ini : 2
Series1
Setelah dihasilkan data seperti di atas 1
maka terlebih dahulu dihitung rata–rata ,
standar deviasi (σ) serta S/N Rasio dari data 0
percobaan. Untuk mencari nilai rata – rata F1 F2
dari data tersebut kita dapat mengggunakan
rumus sebagai berikut:
Gambar 1. S/N grafik F

ŷExp =

Karena dilakukan replikasi sebanyak 2 kali 3.8


maka perhitungan rata–rata dari data ke-1 3.6
sampai data ke -8 menggunakan rumus 3.4
sebagai berikut: 3.2 Series1
∑ 3
ŷExp =
2.8
G1 G2
Untuk mencari nilai S/N Rasio dari data
tersebut dapat menggunakan rumus sebagai
berikut : Gambar 2. S/N grafik G

S/N RasioEXp = - 10 Log ( ∑ ) Faktor yang terpilih adalah :


A = front roll = level 2 = 70 %
Dari perhitungan menggunakan
D = TPI = Level 2 = 0.60 Green
persamaan diperoleh tabel rata–rata (ŷ) dan
F = Roda gigi = level 1 = 46 T
S/N Rasio dari data ke – 1 sampai ke -8 yaitu
G = Efesiensi = level 2 = 90%
sebagai berikut :
Dengan Lost Function
Perhitiungan Standar rasio : Setelah diperoleh faktor–faktor dari level
Tabel 27. S/N Rasio yang terbaik maka dilakukan percobaan
Outer Array : L4 ӯExp = S/N konfirmasi yakni percobaan dengan
∑ RasioEXp = membandingkan tingkat kerugian dengan
Faktor Noise ( W) - 10 Log
No membandingkan antara data sebelum
(
Trial CV% ( % ) ∑ )
dilakukan percobaan dengan data setelah
dilakukan percobaan setelah menggunakan
1 2 data taguchi.
1 1.2 1.1 0.9 0.8 1.0 3.010
2 1.1 1.1 0.8 0.8 0.950 2.565 Tabel 28. Data aktual & konfirmasi percobaan
3 1.5 1.6 1.4 1.4 1.475 6.385
No. Data Data setelah
4 1.4 1.3 0.9 1 1.150 4.224 Trial awal Percobaan
5 1.3 1.4 1.2 1.2 1.275 5.121 1 0.9 1.2
1.175 4.411 2 1.2 1.3
6 1.3 1.2 1.1 1.1
3 1.1 1.4
7 1.2 1.3 1.1 1.1 1.175 4.411
4 1.3 1.5
8 1.3 1.4 1.2 1.2 1.275 5.121 5 1 1.2
6 0.8 1.6
7 1.1 1.2
8 0.9 1.5
9 1.3 1.3
10 1.1 1.2
11 1 1.3

ISSN 2088 – 3676 46


JURNAL TEKNIK VOL.3 NO.1/APRIL 2013

No. Data Data setelah 1. Berdasarkan hasil perhitungan dengan


Trial awal Percobaan memanfaatkan analisis Signal to Noise
12 1.1 1.1 Ratio (S/N) dan Anaysis of Variance
13 1 1.5 (ANOVA) juga melihat plot grafik
14 1.3 1.2 yang ada, didapatkan bahwa faktor-
15 1.2 1.1 faktor yang berpengaruh terhadap
output adalah faktor A (Front roll), D
(TPI), F (Roda gigi), dan G (Efesiensi).
Hasil pengamatan perusahaan setelah
2. Rancangan level-level yang terbaik
pengujian Kemudian dihitung dengan rumus
dalam menghasilkan Ketidakrataan
loss Function
(CV%) benang yang mendekati target
L (y) = k . ( y – m )2 1.3 ± 0.3 dan memiliki S/N ratio tinggi
berdasarkan percobaan atau langkah
Taguchi adalah :
Untuk di perusahaan sendiri setiap kerugian a. Faktor A atau Front roll
dalam cacat produksi akan dilakukan menggunakan level 2 sebesar 70%.
kembalikan lagi ke mesin awal yaitu mesin b. Faktor D atau TPI menggunakan
blowing dengan biaya Rp 15.000/produk. level 2 sebesar 0.60 green
3. Berdasarkan Loss Function, perbaikan
Tabel 29. Loss function yang didapat dengan menggunakan
setting parameter faktor kontrol optimal
Tabel 29. Loss function adalah terjadi penurunan tingkat kerugian
Loss Data Loss function sebesar 67.30%.
No. Data function setelah Konfirmasi 4. Berdasarkan fakta dilapangan setiap
Trial awal awal Percobaan cacat produksi pada mesin speed akan
1 0.9 2400 1.2 150
150 0
kembali lagi ke proses awal yaitu mesin
2 1.2 1.3
3 1.1 600 1.4 150 blowing dan bisa menghabiskan biaya Rp
4 1.3 0 1.5 600 15.000/produk cacat
5 1 1350 1.2 150 5. Total loss function sebelum penerapan
6 0.8 3750 1.6 1350 yaitu 15300 dan setelah penerapan
7 1.1 600 1.2 150 metode yaitu 5300.
8 0.9 2400 1.5 600
9 1.3 0 1.3 0
600 150
DAFTAR PUSTAKA
10 1.1 1.2
11 1 1350 1.3 0
12 1.1 600 1.1 600 Bagchi, Tapan P., 1993, Taguchi Methods
13 1 1350 1.5 600 Explained : Practical Step to
14 1.3 0 1.2 150 Robust Design, Prentice-Hall of
15 1.2 150 1.1 600 India Private Limited, New Delhi.
Total 15300 5250
Loss
Function Fitria, Nana., 2009, Analisis metode Desain
Rata - dalam analisis mutu, skripsi Malang:
rata 1.087 13.07 UIN Malang.

Diperoleh kesimpulan bahwa dengan Rasjid, Djufri, 1973, Teknologi


diterapkan metode Taguchi terjadi penurunan Pengelantangan, Pencelupan, dan
loss function sebesar mencapai 67.30 %. Pengecapan, ITT Bandung.
KESIMPULAN Soejanto, Irwan., 2009, Desain Eksperimen
dengan Metode Taguchi, edisi
pertama, Penerbit Graha Ilmu :
Dari analisis hasil dan pembahasaan
Yogyakarta.
data yang dikumpulkan pada PT. Industri
Sandang Nusantara Unit Patal Secang, maka
Sulam, Abdul latief,.2008, Teknik
dapat disimpulkan sebagai berikut :
pembuatan benang dan pembuatan

47 ISSN 2088 - 3676


Analisis Produksi……………Sandang Nusantara Suseno, Sawaludin

kain jilid 2, Direktorat pendidikan Widiaswanti, Ernaning, 2007. Aplikasi


Nasional : Jakarta. Metode Taguchi Untuk Optimalisasi
Kualitas dalam Proses Produksi
Keramik Hias (Studi Kasus : Sentra
Industri Keramik Dinoyo), Penelitian
Pascasarjana universitas Brawijaya,
Malang.

ISSN 2088 – 3676 48

You might also like