You are on page 1of 8

Macam-Macam Tumbuhan Asam dan Mafaatnya

Asam gelugur
Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griffith et Anders.) adalah pohon hijau abadi yang
dimanfaatkan untuk bumbu masak dan bahan pengobatan. Tumbuhan ini masih sekerabat
dengan manggis dan asam kandis, berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Sebagai bumbu, buahnya yang dipotong dan dikeringkan dimanfaatkan sebagai pemberi rasa
asam pada sejumlah masakan, terutama masakan dari Sumatra. Ekstrak daun asam gelugur
yang diberikan secara oral dengan dosis 360mg/kg terhadap mencit memberi efek inhibitor
terhadap perkembangan Plasmodium berghei penyebab malaria.

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_gelugur

[tutup]

Asam kandis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
?Asam kandis

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Clusiaceae
Genus: Garcinia
Spesies: G. xanthochymus
Nama binomial
Garcinia xanthochymus
Hook. f. ex T. Anderson

Asam kandis (Garcinia xanthochymus) adalah pohon hijau abadi berukuran 15m - 30m yang
berasal dari India. Ia masih sekerabat dengan manggis serta asam gelugur.

Tajuknya berbentuk seperti piramid, dengan batang utama tegak dan cabang-cabang tumbuh
mendatar, seperti pohon manggis,kulit batang berwarna hitam keabuan, bergetah kuning
sampai kuning kecoklatan. Daunnya lanset memanjang, sempit, hijau tua, panjang 12-24cm.
Buahnya agak membulat, meruncing, dengan diameter mencapai 9cm, berwarna jingga pucat
atau kuning pekat. Tetapi varietas yang tumbuh di pulau sumatera terutama sumatera selatan
buahnya bulat dengan ujung buah cekung kedalam, dengan warna buah matang kuning
kecoklatan, sedikit bergetah berwarna kuning sampai kuning kecoklatan,buah yang masih
muda berwarna hijau muda.Buah terdiri atas kulit buah, 4 - 5 biji yang masing - masing di
selimuti daging buah.

Tumbuhan ini menyukai naungan dan suasana lembap. Pembungaan biasanya setelah masa
kering yang cukup panjang (minimal tiga bulan) dan bisa berbunga dua kali setahun.

Pengolahan buah menjadi asam kandis,menurut pengalaman penulis adalah dengan cara buah
yang sudah matang di iris tipis-tipis,lalu di jemur di terik matahari selama beberapa
hari,sampai kering.Asam kandis tahan di simpan bertahun - tahun Asan kandis yang baik
adalah yang berwarna merah kecoklatan,asam kandis yang sudah berwarna hitam
menunjukan proses pengeringan yang tak sempurna, masih lembab tapi sudah di simpan.

Asam kandis dimanfaatkan buahnya. Rasa buah masam, sedangkan kulit buah rasanya asam
kelat dan dijadikan bumbu dapur, selai, campuran kari, serta buah segar dibuat acar. Asam
kandis banyak dipakai dalam masakan dari Sumatera, seperti pindang ikan dan pindang
daging. Varietas asam kandis yang lain adalah kokum, bumbu yang dihasilkan dari tumbuhan
sekerabat (G. indica). Pemanfaatan lain adalah sebagai sumber bahan pewarna.

Sinonimnya G. tinctoria, Xanthochymus pictorius.

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_kandis

Asam jawa
Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Lompat ke: pandu arah, cari
Asam jawa
Pengelasan saintifik
Alam: Plantae
(tiada
Angiosperma
peringkat):
(tiada
Eudicots
peringkat):
(tiada
Rosids
peringkat):
Order: Fabales
Keluarga: Fabaceae
Subkeluarga: Caesalpinioideae
Tribus: Detarieae
Genus: Tamarindus
Spesies: T. indica
Nama binomial
Tamarindus indica
L.

Asam jawa atau celagi ialah sejenis pokok saka malar hijau yang menghasilkan buah asam
untuk kegunaan masakan harian di Malaysia.

Rekod dan sejarah menunjukkan yang ibu negeri Senegal diberi nama ‘Dakar’ dalam bahasa
tempatan yang bermaksud “pokok asam jawa”. Pokok asam jawa adalah tumbuhan semula
jadi di benua Afrika. Kini asam jawa telah tersebar luas ke serata dunia dan termasuklah yang
ada di Malaysia. Ia juga boleh menjadi pokok hiasan selain ditanam sebagai pokok tanaman.
Pokok ini diperkenalkan ke negara-negara di Asia melalui pedagang-pedagang Arab yang
datang singgah ke asia tenggara. India ialah negara yang mempunyai tanaman dan ladang
asam jawa yang paling luas di dunia. Didapati sebanyak 250,000 metrik tan asam jawa
dihasilkan setiap tahun seluruh dunia dimana 65% dihasilkan di India. Asam Jawa digunakan
untuk pelbagai kegunaan dimana sebanyak 3,000 metrik tan daripadanya dieksport ke Eropah
dan Amerika Utara. Pokok asam jawa mempunyai pelbagai gelaran dan nama tempatan.
Nama lain bagi asam jawa adalah Asam, Asam Jawa, Asam Kemal, Asam Kuning (Melayu);
Indian date, Sweet Tamarind, Tamarind (English); Anbli, Ambli, Chinh, Imalii, Tamarulhindi
(India), Da Ma Lin; Loa Wang Zi (China), Bakham Somkham (Thailand), Me chua
(Vietnam); Sempodok (Filipina), Tamarindo (Jepun); dan Khaam, Kok mak Kham (Laos).

Asam jawa merupakan sejenis ramuan masakan yang terkenal dikalangan masyarakat
Melayu. Biasanya asam jawa akan dilarutkan ke dalam air dan hanya airnya digunakan dalam
masakan. Hampasnya pada kebiasaannya dibuang. Selain digunakan dalam masakan, asam
jawa juga boleh dimakan begitu sahaja ataupun dengan ditambah dengan gula. Selain itu
asam jawa juga digunakan secara tradisional bagi mengubat batuk dan perit tekak. Pucuk
muda mentah atau yang telah dicelur, dimakan dengan budu, cencaluk, sambal belacan atau
pencecah lain dengan nasi. Buah muda asam jawa yang dikupas kulit dan ditumbuk kasar
atau diracik kecil, dicampurkan dengan sambal belacan, sesuai dimakan dengan nasi. Rasa
buah asam jawa adalah masam-masam manis manakala daunya berasa sedikit kelat dan
masam.

Pokok asam jawa sebenarnya merupakan tumbuhan anugerah Tuhan yang mempunyai
berbagai guna. Walaupun buah asam jawa merupakan komponen utama dalam masakan
seharian tetapi khasiat lain tidak boleh di ketepikan. Banyak kajian boleh dijalankan bagi
mengoptimakan penggunaan tumbuhan asam jawa. Malaysia mengimpot 60-80% asam jawa
dari negara jiran (terutama dari India) kerana pengeluaran tempatan sangat kurang. Kempen
dan usaha untuk menanam pokok asam jawa boleh dijalankan terutama di kawasan tanah
terbiar dan juga di kawasan tanah-tanah bermasalah seperti di kawasan tanah Bris, tanah
gambut, tanah bekas lombong dan juga tanah asid sulfat.

Emitologi

"Asam" adalah nama umum yang dipakai untuk semua bumbu dapur pemberi rasa masam pada
masakan, termasuk juga asam kandis dan asam gelugur. Nama "asam jawa" dipakai oleh orang
Melayu karena dipakai dalam masakan Jawa. Tumbuhan ini sendiri didatangkan oleh orang-orang
dari India.

Pemerian

Buah asam jawa


Pohon asam berperawakan besar, selalu hijau (tidak mengalami masa gugur daun), tinggi
sampai 30 m dan diameter batang di pangkal hingga 2 m. Kulit batang berwarna coklat
keabu-abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal. Tajuknya rindang dan lebat berdaun,
melebar dan membulat.[2]

Daun majemuk menyirip genap, panjang 5-13 cm, terletak berseling, dengan daun penumpu
seperti pita meruncing, merah jambu keputihan. Anak daun lonjong menyempit, 8-16 pasang,
masing-masing berukuran 0,5-1 × 1-3,5 cm, bertepi rata, pangkalnya miring dan membundar,
ujung membundar sampai sedikit berlekuk.[2][3]

Bunga tersusun dalam tandan renggang, di ketiak daun atau di ujung ranting, sampai 16 cm
panjangnya. Bunga kupu-kupu dengan kelopak 4 buah dan daun mahkota 5 buah, berbau
harum. Mahkota kuning keputihan dengan urat-urat merah coklat, sampai 1,5 cm.[2]

Buah polong yang menggelembung, hampir silindris, bengkok atau lurus, berbiji sampai 10
butir, sering dengan penyempitan di antara dua biji, kulit buah (eksokarp) mengeras berwarna
kecoklatan atau kelabu bersisik, dengan urat-urat yang mengeras dan liat serupa benang.
Daging buah (mesokarp) putih kehijauan ketika muda, menjadi merah kecoklatan sampai
kehitaman ketika sangat masak, asam manis dan melengket. Biji coklat kehitaman, mengkilap
dan keras, agak persegi.[2]

Penyebaran dan habitat

Anakan pohon asam

Asam jawa termasuk tumbuhan tropis. Asal-usulnya diperkirakan dari savana Afrika timur di
mana jenis liarnya ditemukan, salah satunya di Sudan. Semenjak ribuan tahun, tanaman ini
telah menjelajah ke Asia tropis dan kemudian juga ke Karibia dan Amerika Latin. Di banyak
tempat yang bersesuaian, termasuk di Indonesia, tanaman ini sebagian meliar seperti di
hutan-hutan luruh daun dan savana.

Pohon asam dapat tumbuh baik hingga ketinggian sekitar 1.000 m (kadang-kadang hingga
1.500 m) dpl, pada tanah berpasir atau tanah liat, khususnya di wilayah yang musim
keringnya jelas dan cukup panjang.
Hasil dan kegunaan

Daging buah asam jawa sangat populer, dan digunakan dalam aneka bahan masakan atau
bumbu di berbagai belahan dunia. Buah yang muda sangat masam rasanya, dan biasa
digunakan sebagai bumbu sayur asam atau campuran rujak. Buah yang telah masak dapat
disimpan lama setelah dikupas dan sedikit dikeringkan dengan bantuan sinar matahari. Asam
kawak --demikian ia biasa disebut-- inilah yang biasa diperdagangkan antar pulau dan antar
negara. Selain sebagai bumbu, untuk memberikan rasa asam atau untuk menghilangkan bau
amis ikan, asem kawak biasa digunakan sebagai bahan sirup, selai, gula-gula, dan jamu.[2][3]
Cara membuatnya adalah menjemur daging buah asam jawa yang sudah dibuang kulitnya
yang sudah bulatan-bulatan sekecil telur itik. Lebih jauh lagi, asam kawak ini dapat diolah
menjadi madu asam, dengan cara menjemur asam kawak dalam tempat yang teertutup,
hingga keluar suatu cairan coklat kehitaman. Cairan ini --madu asam-- digunakan untuk
mengobati seriawan (sariawan). Sebagai obat sariawan, bisa juga memakai kulit kayu untuk
dikumur-kumur.

Thailand juga menghasilkan asam jawa yang manis rasanya. Buah ini populer dan dimakan
dalam keadaan segar; karena itu diekspor dalam bentuk polong yang belum dikupas.

Biji asam biasa dimakan setelah direndam dan direbus, atau setelah dipanggang. Selain itu,
biji asam juga dijadikan tepung untuk membuat kue atau roti.

Di samping daging buah, banyak bagian pohon asam yang dapat dijadikan bahan obat
tradisional. Daun mudanya (Jw. sinom) digunakan dengan kunyit dan bahan ramuan lain
untuk membuat jamu jawa tradisional yaitu jamu sinom untuk minuman kesegaran, jamu
gepyok diminum untuk melancarkan dan memperbanyak air susu ibu dan juga bisa digunakan
sebagai tapal (dioleskan pada atau ditempelkan di permukaan kulit) untuk mengurangi
radang dan rasa sakit di persendian, di atas luka atau pada sakit rematik. Daun muda yang
direbus untuk mengobati batuk dan demam. Kulit kayunya yang ditumbuk digunakan untuk
menyembuhkan luka, borok, bisul dan ruam. Kulit kayu asam juga digunakan sebagai obat
kuat. Tepung bijinya untuk mengobati disentri dan diare. Daun asam jawa bersifat penurun
panas, analgesik, dan antiseptik. Kulit kayunya ini bersifat astringen dan tonik. Kemudian,
buahnya bersifat pencahar, antipiretik, antiseptik, abortivum, dan meningkatkan nafsu makan.
Kandungan polisakarida yang berkhasiat imunomodulator (1) dan L-(-)-di-n-butil malat yang
menghambat proliferasi sel embrio babi laut.

Kayu teras asam jawa berwarna coklat kemerahan, berat, keras, padat, awet dan bertekstur
halus, sehingga kerap digunakan untuk membuat mebel, kerajinan, ukir-ukiran dan patung.
Bagi anak-anak di Jawa Tengah, kayu asam merupakan kayu pilihan untuk membuat gasing.
Biji asam juga kerap digunakan dalam permainan congklak atau dakon.

Pohon asam biasa ditanam di tepi jalan sebagai peneduh, terutama terkenal di sepanjang jalan
raya Daendels, dari Anyer hingga Panarukan.

Pelaut-pelaut Bugis pada masa lalu diketahui menanam pohon asam jawa di pantai utara
Australia, di Northern Territory di saat mereka beristirahat menunggu datangnya angin untuk
kembali ke daerah asal. Pohon-pohon asam jawa ini menjadi petunjuk kontak orang Aborigin
setempat terhadap orang luar sebelum kedatangan orang Eropa.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Asam_jawa

Asam Jawa (Tamarind, Tamarindus indica Linn.)


Asam jawa merupakan kultivar tanaman tropis. Buahnya berupa polong berwarna cokelat
dengan rasa khas asam. Di dalam buahnya polong, selain terdapat kulit yang membungkus
daging buah, juga terdapa biji berjumlah 2-5 yang berbentuk pipih dengan warna cokelat
agak kehitaman.

http://klinikpengobatanalami.wordpress.com/2013/05/11/asam-jawa/

Kandungan zat giji dan fitonitrien :

 provitamin A dan vitamin C


 mineral kalsium, fosfor, dan kalium/potasium
 serat

Manfaat asam jawa untuk kesehatan :

 menghilangkan dahak dan mengobati penyakit batuk


 memperlancar saluran pencernaan dan mencegah konstipasi

http://jusbuahsayuran.blogspot.com/2013/01/kandungan-dan-manfaat-asam-jawa.html

Syarat Tumbuh
Asam tumbuh baik pada variasi kondisi tanah dan iklim yang luas. Tanaman ini tumbuh di
tanah berpasir atau tanah liat, mulai dataran rendah sampai dataran menengah (sampai
1000 m dpl., kadang-kadang 1500 m dpl.), yang di situ hujannya tersebar merata atau
musim keringnya panjang dan sangat kentara. Sistem perakarannya yang sangat ekstensif
berperan positif terhadap tahannya akan kekeringan dan angin kencang. Di daerah tropik
basah (curah hujan > 4000 mm) pohon asam tidak mampu berbunga, dan diperlukan kondisi
basah pada tahap akhir perkembangan buahnya.

Pohon yang masih muda akan mad oleh embun beku yang ringan saja, tetapi pohon
dewasanya rupa-rupanya lebih tahan dingin daripada pohon mangga, avokad, dan jeruk
nipis.

Pedoman Budidaya
Asam dapat diperbanyak dengan benih, pencangkokan, penyambungan, dan penempelan.
Anakannya yang berumur satu tahun atau kurang sudah cukup besar untuk .ditanam di
lapangan, tetapi mungkin sifatnya berbeda dengan induknya. Pohon induk yang baik
biasanya diperbanyak secara vegetatif.

Penempelan perisai (shield budding) dan penempelan tambalan (patch budding) serta
sambung-celah (cleft grafting) merupakan metode yang cepat dan dapat dipercaya, dan kini
digunakan dalam perbanyakan skala besar di Filipina, waktunya yang tepat adalah pada
bulan sejuk dan kering, yaitu November sampai Januari. Pohon hasil perbanyakan secara
penempelan atau penyambungan ditanam di kebun pada awal musim hujan (di Filipina jatuh
pada bulan Mei sampai Juni), dengan jarak tanam 8-10 m.
Pemeliharaan
Perawatan pohon asam pada umumnya minim, tetapi di perkebunan buah asam di wilayah
Delta Tengah, Thailand, dilakukan pemeliharaan secara intensif. Perlakuan ini dimungkinkan
karena pohon hasil penyambungan sudah dapat berbuah pada umur 3-4 tahun. Kultivar
yang manis ditanam, dan tanaman genjah yang berkualitas unggul tidak memerlukan
pertumbuhan perpanjangan; diduga tingginya permukaan air tanah yang menghambat akar
tumbuh lebih dalam itu menolong mengerdilkan pohon. Langkah-langkah pengaturan ukuran
pohon mencakup jarak tanam yang rapat (kira-kira 500 batang per hektar) dan
pemangkasan untuk memperbaharui cabang penghasil buah. Pohon asam memperoleh
perlakuan yang sama seperti pohon buah-buahan lainnya di wilayah itu, mencakup
pengairan, pemupukan, dan perlindungan tanaman.

Hama dan Penyakit


Pohon asam merupakan inang berbagai hama, seperti penggerek (shot-hole borers),
serangga (toy beetles), ulat pemakan daun, cacing (bagworms), kutu bubuk, dan kutu
perisai. Pada beberapa musim, hama penggerek buah mengakibatkan kerusakan serius
pada buah yang sedang dalam proses pematangan, menyebabkan berkurangnya hasil yang
dapat dipasarkan. Penyakit-penyakit seperti yang dilaporkan dari India meliputi berbagai
penyakit busuk pohon dan bakteri bercak daun.

Panen dan Pasca Panen


Panen Di Filipina, buah dari kultivar asam dipanen dalam dua tahap: polong hijau untuk
bumbu penyedap, dan polong matang untuk diproses. Buah kultivar manis dipanen dalam
dua tahap pula: setengah matang (tahap "maiasebo") dan tahap matang penuh. Pada tahap
setengah matang, kulitnya mudah dikupas; daging buahnya berwarna hijau
kekuningkuningan dan konsistensinya mirip daging buah apel. Pada tahap matang, daging
buahnya mengkerut karena hilang kelembapannya, dan berubah warnanya menjadi coklat
kemerah-merahan dan menjadi lengket.

Apabila seluruh polongnya akan dijual, buahnya harus dipanen dengan cara menjepitnya
untuk menghindari kerusakan polong. Akhirnya polong ini akan jatuh secara alami. Hasil
Catatan tentang hasil jarang dijumpai. Dari India dan Sri Langka diperoleh laporan mengenai
olahan daging buah per pohon (besar) mencapai 170 kg/tahun; hasil rata-ratanya 80-90 kg.
Untuk 100 pohon/ha angka di atas berarti 8-9 ton daging buah olahan per hektar per tahun.
Di Filipina, angka 200-300 kg polong/pohon dianggap hasil yang bagus. Kurangnya
informasi tentang pembuahan dua-tahunan menunjukkan bahwa pembuahannya cukup
teratur. Penanganan pasca panen Buah muda yang digunakan sebagai bumbu masak, dan
buah setengah matang atau buah matang yang dimakan dalam keadaan segar, dijual kiloan
di pasar. Buah matang untuk diproses mula-mula dikupas, serat-seratnya dibuang,
kemudian dijual kiloan dalam bungkus plastik. Buah asam kultivar manis harganya lebih
mahal daripada yang asam.

http://sentrapertanian.blogspot.com/2012/09/budidaya-asam-jawa.html

You might also like