Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Luka tembak diakibatkan oleh anak peluru pada sasaran atau tubuh manusia.
Luka tembak merupakan salah satu cedera pada tubuh yang diakibatkan oleh
senjata api. Di dalam dunia kriminal senjata api yang biasa dipergunakan adalah
senjata genggam yang beralur. Senjata api adalah suatu senjata yang
Luka tembak adalah luka yang disebabkan oleh penetrasi anak peluru
kedalam tubuh yang diproyeksikan lewat senjata api atau persentuhan dengan
tubuh. Luka tembak terbagi dua, luka tembak masuk dan luka tembak keluar.
Luka tembak masuk terjadi apabila anak peluru masuk suatu objek dan tidak
keluar lagi, sedangkan luka tembak keluar anak peluru menembus objek secara
keseluruhan.aya 3
Luka tembak terjadi karena transfer energi dari luar menuju ke jaringan
dengan efek perlambatan pada luka. Kerusakan yang terjadi pada jaringan
Energi kinetik yang terdapat pada proyektil jumlahnya sesuai dengan massa
dan kecepatan. Industri militer modern telah mengambil banyak manfaat untuk
4
pengembangan senjata dengan dasar masa yang rendah dengan kecepatan yang
jaringan. Sistem mekanik ini akan menyebabkan daya dorong peluru ke suatu
jaringan sehingga terjadi laserasi. Kerusakan sekunder dapat terjadi jika ada
rupture pembuluh darah dan terjadi luka yang sedikit lebih besar dari diameter
peluru. Jika kecepatan melebihi kecepatan udara, lintasan dari peluru yang
terjadi pada jaringan seperti otak, hati ataupun otot akan mengakibatkan
disebabkan gerakan sentifugal pada peluru sampai keluar dari jaringan dan
diameter rongga ini lebih besar dari diameter peluru, dan rongga ini akan
mengecil sesaat setelah peluru berhenti, dengan ukuran luka tetap sama. Organ
dengan konsistensi yang padat, tingkat kerusakan lebih tinggi daripada yang
berongga. Efek luka juga berhubungan dengan gaya gravitasi. master 8,9
kematian, yaitu:
5
seperti hati, cederanya itu sendiri tidak mengancam jiwa, tetapi perdarahan
menembus tubuh, peluru itu akan membuat lubang. Tergantung pada jenis
peluru dan bagian tubuh mana yang terkena, pelurunya akan membuat luka
Jika peluru masuk ke organ penting seperti, otak, sistem saraf, paru-paru,
masuk dapat membawa kuman. Jika tidak diobati dan luka yang dihasilkan
luas dapat memudahkan terjadinya infeksi. Infeksi yang berat dapat terjadi
pengotoran oleh darah sehingga pemeriksaan tidak dapat dilakukan dengan baik
akibat penafsiran atau kesimpulan mungkin sekali tidak tepat. Untuk menghadapi
penyulit pada pemeriksaan tersebut dapat dilakukan sesuai prosedur. Luka tembak
dibersihkan dengan hidrogen peroksida. Setelah 2-3 menit luka tersebut dicuci
dengan air untuk membersihkan busa yang terjadi dan membersihkan darah.
6
Dengan pemberian hidrogen peroksida tadi, luka tembak akan bersih dan tampak
tembak, diantaranya:
1. Jumlah luka
2. Lokasi
lokasi secara umum terhadap bagian tubuh, dan menentukan jarak luka
tembak dari puncak kepala atau telapak kaki, serta jarak luka ke sisi kanan
Bila pada tubuh korban terdapat luka tembak masuk dan tampak jelas
adanya jejas laras, kelim api, kelim jelaga atau tattoo, maka perkiraan atau
penentuan jarak tembak tidak sulit. Kesulitan baru timbul bila tidak ada
kelim-kelim tersebut selain kelim lecet. Bila ada kelim jelaga, berarti korban
ditembak dari jarak dekat, maksimal 30 cm, bila ada kelim tattoo, berarti
korban ditembak dari jarak dekat, maksimal 60 cm, bila hanya ada kelim
lukanya luka tembak tersebut merupakan luka tembak jarak jauh “, hal ini
7
mengandung arti memang korban ditembak dari jarak jauh, yang berarti
diluar jangkauan atau jarak tempuh butir-butir mesiu yang tidak terbakar
atau sebagian terbakar; atau korban ditembak dari jarak dekat atau sangat
dekat, akan tetapi antara korban dengan moncong senjata ada penghalang;
seperti bantal dan lain sebagainya, bila ada kelim api, berarti korban
ditembak dari jarak yang sangat dekat sekali, yaitu maksimal 15 cm.
c. Luka bakar
Api yang ikut keluar bersama anak peluru akan membentuk kelim api
berupa hiperemi atau jaringan yang terbakar, pada luka tembak masuk jarak
Ujung laras yang menempel pada kulit saat senjata api ditembakan akan
menimbulkan luka lecet tekan yang mengelilingi kelim lecet dengan sekitar
a. Grains powder
c. Tato
d. Metal stippling
5. Perubahan
6. Track
a. Penetrasi organ
a. titik penyembuhan
b. tipe misil
c. tanda identifikasi
d. susunan
8. Luka keluar
a. lokasi
b. karakteristik
tembak masuk dan keluar. Ciri luka tembak masuk biasanya memiliki bentuk yang
berentetan dengan abrasi tepi melingkar di sekeliling defek dari peluru. Abrasi
9
tepi tersebut berupa goresan atau lecet pada kulit yang disebabkan oleh peluru
Abrasi tepi dapat bersifat konsentris ataupun eksentris. Abrasi tepi yang
konsentris, yaitu goresan pada kulit yang berbentuk cincin dengan ketebalan yang
sama, terjadi karena peluru masuk secara tegak lurus terhadap kulit. Apabila ujung
peluru menetrasi pada kulit dengan membentuk sudut, maka akan menghasilkan
abrasi tepi yang eksentris. Abrasi tepi eksentris berbentuk cincin yang lebih tebal
pada suatu pada suatu area. Area yang tebal dari abrasi tepi yang eksentris
mengindikasikan arah datangnya peluru. Semakin tebal abrasi tepi, semakin kecil
Luka tembak masuk dapat tidak khas. Luka ini dapat diidentifikasi dengan
menemukan luka berbentuk ireguler dan mungkin memiliki sobekan pada tepi
luka tembak. Jenis luka masuk biasanya terjadi ketika peluru kehilangan putaran
mengenai media perantara. Hal ini menyebabkan terbentuknya abrasi tepi yang
tidak khas pada luka tembak masuk ketika peluru mengenai kulit.
Luka tembak tidak khas lainnya disebabkan oleh mulut senjata api mengalami
kontak langsung dengan kulit diatas permukaan tulang, seperti pada tulang
menghentikan gas secara langsung dari mulut kedalam luka disekitar peluru. Gas
meregang dan robek. Luka robek atau laserasi menyebar dari bagian tengah
1. Luka tembak masuk jarak jauh. Luka tembak masuk ini hanya dibentuk oleh
2. Luka tembak masuk jarak dekat. Luka tembak masuk ini dibentuk oleh
komponen anak peluru dan butir-butir mesin yang tidak habis terbakar.
tembak masuk jarak sangat dekat dibentuk oleh komponen anak peluru,
butir mesin, jelaga, dan panas api. Luka tembak masuk menempel dibentuk
11
berwarna hitam dan jejas laras akan tampak mengelilingi luka tembak
masuk sebagai luka lecet tekan akibat tekanan berbalik dari udara hasil
ledakan mesiu.izy e
Pada tempat anak peluru meninggalkan tubuh akan ditemukan luka tembak
keluar. Umumnya luka tembak keluar lebih besar dibandingkan luka tembak
ireguler, atau berjarak (gaping). Bentuk luka tembak keluar tidak dapat diprediksi.
1. Anak peluru terpental dari dalam tubuh sehingga keluar dari tempatnya
masuk.
3. Anak peluru hancur di dalam tubuh, sehingga keluar tidak dalam satu kesatuan
4. Anak peluru yang mengenai tulang atau tulang rawan, dapat membuat fragmen
tulang tersebut ikut terlontar keluar bersama anak peluru. Pada anak peluru
yang melewati tulang pipih, seperti atap tengkorak, akan berbentuk corong
5. Anak peluru yang melewati kulit yang tidak ditopang oleh struktur anatomi
apapun akan membuat kulit tersebut koyak, hal ini sedikit berhubungan dengan
Luka tembak keluar akan menghasilkan gambaran acak atau tidak teratur,
tergantung pada struktur anatominya serta tulang dan jaringan khasnya bergerigi,
laserasi yang tidak teratur dengan sisi luar yang membuka dan kemungkinan
fraktur kominutif. Luka tembak pada dada dan perut selalu sulit keluar karena
adanya hambatan yang cukup besar. Tidak adanya penahan pada kulit akan
menyebabkan anak peluru mengoyak kulit pada saat keluar. Dalam beberapa
keadaan dimana kulit memiliki penahan, maka bentuk luka tembak sirkular atau
pakaian, pada posisi bagian tubuh tertentu seperti pakaian yang sangat ketat,
bagian ikat pinggang dari celana panjang, celana pendek, atau celana dalam, bra,
kerah baju, dan dasi. Luka jenis sama juga terjadi karena bagian tangan menahan
tempat keluar anak peluru kemudian posisi pasien tiduran, duduk, menempel pada
objek yang keras. Tidak semua anak peluru dapat keluar dari tubuh.izy d
ditimbulkan pada setiap tembakan yang dilepaskan dari berbagai jarak. Dalam
balistik luka tembak diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu luka tembak masuk
Luka tembak masuk tempel pada umumnya merupakan luka pada kasus
bunuh diri. Pada luka masuk tempel, moncong senjata saat penembakan
diletakkan berlawanan dengan permukaan tubuh. Luka ini pada kulit umumnya
berbentuk tidak bulat, dapat berbentuk bintang apabila mengenai tulang dan sering
ditemukan cetakan atau jejas ujung laras. Terjadinya luka berbentuk bintang
disebabkan karena ujung laras ditempelkan keras pada kulit, sehingga seluruh gas
masuk ke dalam dan jalannya terhalang oleh tulang sehingga membalik keluar
Desakan keluar ini menimbulkan cetakan laras dan robeknya kulit. Pada
luka tembak tempel, semua unsur-unsur yang keluar dari laras masuk ke dalam
luka. Dalam tubuh, masing-masing anak peluru (pellet) yang berasal dari shot gun
seluruh tubuh yang dikenal dengan fenomena billiard ball richochet effect. master 8,9
Berdasarkan kontak terhadap kulit, luka tembak tempel dapat dibedakan menjadi:
Pada luka tembak tempel keras, moncong laras menekan kulit dengan sangat
keras, sehingga kulit menutupi moncong senjata. Pada luka jenis ini akan
didapatkan gas panas sisa penembakan pada tepi luka dan warna kehitaman dari
jelaga. Jelaga ini menempel pada kulit yang terbakar dan tidak dapat dihilangkan
yang tidak terlalu erat pada jenis luka ini. Gas yang keluar mendahului anak
peluru sehingga terbentuk temporary gap antara kulit dan moncong senjata. Jelaga
yang dibawa oleh gas, terkumpul di sekitar luka tembak masuk. Jelaga ini dapat
Untuk jenis luka tembak tempel bersudut ini, moncong senjata ditempelkan
pada sudut tertentu pada kulit sehingga tidak semua bagian moncong senjata
kontak dengan kulit. Kontak yang tidak komplit dengan kulit menyebabkan
bentuk jelaga yang esentrik. Jelaga terdapat dalam dua daerah yang berbeda. Pada
daerah yang nyata atau jelas terlihat (noticeable zone) akan tampak warna
kehitaman (black seared area) pada kulit dan berbentuk sirkular, oval atau pear,
sedangkan pada daerah tenang (light) akan tampak berwarna abu-abu dengan
sedikit jelaga dan berbentuk seperti kipas yang lebih mudah untuk dibersihkan.
Pada daerah ini terdapat bubuk mesiu yang tidak terbakar. master 8,9,17
kehitaman. Jika sudut tembak antara kulit dan laras memiliki sudut yang tinggi,
dimana posisi moncong laras mendekati arah tegak lurus dengan kulit, luka
tembak masuk akan ditemukan lebih ke arah pusat daerah yang berwarna
kehitaman. Sedangkan, jika sudut antara kulit dan laras memiliki sudut yang
16
semakin berkurang, akan terdapat sisa bubuk mesiu berupa tattoo pada letak yang
Variation Angle Contact Wound merupakan variasi dari luka tembak tempel
bersudut. Pada luka ini senjata ditempelkan berlawanan dengan kulit tapi karena
permukaan tubuh tidak datar, terdapat gap antara moncong senjata dan kulit.
Pada luka ini, sasaran sangat dekat dengan moncong laras sekitar dua
sampai tiga sentimeter (2-3 cm), sehingga semua unsur-unsur yang keluar dari
laras dapat mencapai sasaran. Pada luka akan dijumpai klim lecet, lingkaran
tattoage, jelaga, dan tanda-tanda luka bakar seperti rambut terbakar di sekitar luka
yang hiperemi. Pada luka tembak jarak sangat dekat, luka tembak masuk banyak
Pada umumnya luka tembak masuk jarak dekat ini disebabkan oleh
tanda-tada schot hand. Jarak mencegah disini diartikan tembakan dari suatu jarak
antara 60-90 cm, dimana pada sekitar luka tembak masuk masih didapatkan sisa-
sisa bubuk mesiu yang habis terbakar. Jarak ini tergantung jenis senjata, laras
panjang atau pendek, dan jenis mesiu, yaitu mesiu hitam atau smokeless. Luka ini
hitam), dan atau jelaga (kelim jelaga). Diameter lingkaran tattoage tergantung
pada jarak tembak. Makin jauh jarak tembak, diameter lingkaran tatoagenya akan
Pada luka tembak jarak jauh, tanda yang ditemukan pada target dihasilkan
karena adanya perforasi kulit oleh anak peluru. Luka ini terjadi antara moncong
senjata dengan tubuh korban lebih dari satu meter atau jarak tempuh butir-butir
Luka berbentuk oval atau bundar, dengan disertai adanya kelim lecet. Bila
senjata sering dirawat (contoh diberi minyak pelumas) maka pada kelim lecet
lemak. Pada luka tembak ini tidak ditemukan adanya jelaga atau tattoo. master 8,9
Luka tembak keluar akan terbentuk setelah peluru membentuk luka tembak
masuk dan saluran luka tembakan dan akhirnya peluru akan mengenai kulit lagi
dari sebelah dalam dan kulit terdorong ke luar. Jika batas kekenyalan kulit
dilampaui, maka kulit dari dalam menjadi robek dan akhirnya timbul suatu lubang
luka baru lagi, dan luka baru inilah yang dinamakan luka tembak keluar. Jika
sebuah peluru mengenai tulang (benda keras), maka bentuk dari peluru akan
berubah. Tulang- tulang yang terkena peluru akan menjadi patah, pecah, dan
kemungkinan remuk sehingga ketika peluru menembus terus dan mebuat lubang
luka tembak keluar, tidak hanya peluru yang akan berubah bentuknya, tapi diikuti
juga oleh pecahan- pecahan tulang yang ikut keluar karena dorongan dari
peluru.master8,,9
19
Hal inilah yang mengakibatkan luka tembak keluar yang besar dan lebih
lebar dari luka tembak masuk namun dengan bentuk yang irregular. Jadi, bentuk
luka tembak keluar bisa diakibatkan oleh dua hal, yaitu: master 8,9
jaringan. Hal ini disebabkan karena densitas jaringan yang lebih besar.
Tabel 2.1 Perbedaan Luka Tembak Masuk dan Luka Tembak Keluarmaster 9
No Luka Tembak Masuk Luka Tembak Keluar
1 Ukuran kecil karena peluru Ukuran lebih besar dan lebih tidak
menembus kulit seperti bor dengan teratur dibandingkan luka tembak
kecepatan tinggi masuk, karena kecepatan peluru
berkurang robekan jaringan
2 Pinggiran luka melekuk kearah Pinggiran luka melekuk keluar karena
dalam karena peluru menembus kulit peluru melekuk keluar
dari luar
3 Pinggiran luka mengalami abrasi Pinggiran luka tidak mengalami abrasi
4 Bisa tampak kelim lemak Tidak terdapat kelim lemak
5 Pakaian masuk ke dalam luka, Tidak ada
dibawa oleh peluru yang masuk
6 Pada luka bisa tampak hitam, Tidak ada
terbakar, kalim tato atau jelaga
7 Bisa tampak warna merah terang Tidak ada
akibat adanya zat karbon monoksida
8 Disekitar luka terdapat kelim Tidak ada
ekimosis
9 Perdarahan hanya sedikit Perdarahan lebih banyak
10 Pemeriksaan radiologi atau analisa Tidak ada
aktivitas netron mengungkapkan
adanya lingkaran timah atau zat besi
disekitar luka
Pada saat seseorang melepaskan tembakan dan mengenai sasaran yaitu tubuh
korban, maka pada tubuh korban tersebut akan didapatkan perubahan yang
diakibatkan oleh berbagai unsur atau komponen yang keluar dari laras senjata api
adalah:master 11
1. Anak peluru
4. Api
21
5. Partikel logam
Bila senjata yang dipergunakan sering diberi minyak pelumas, maka minyak
yang melekat pada anak peluru dapat terbawa dan melekat pada luka. Bila
pada tubuh korban, maka akan terdapat jejas laras. Selain itu bila senjata yang
dipakai termasuk senjata yang tidak beralur (smooth bore), maka komponen yang
keluar adalah anak peluru dalam satu kesatuan atau tersebar dalam bentuk pellet,
tutup dari peluru itu sendiri juga dapat menimbulkan kelainan dalam bentuk luka.
Komponen atau unsur-unsur yang keluar pada setiap peristiwa penembakan akan
Kecepatan
menimbulkan luka yang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan peluru yang
kecepatannya lebih rendah (low velocity). Kerusakan jaringan tubuh akan lebih
berat bila peluru mengenai bagian tubuh yang densitasnya lebih besar. master 10
Pada organ tubuh yang berongga seperti jantung dan kandung kencing, bila
terkena tembakan dan kedua organ tersebut sedang terisi penuh (jantung dalam
fase diastole), maka kerusakan yang terjadi akan lebih hebat bila dibandingkan
22
dengan jantung dalam fase systole dan kandung kencing yang kosong. Hal
bagian. Mekanisme terbentuknya luka dan kelim lecet akibat anak peluru: master 11
b) Bila kekuatan anak peluru lebih besar dari kulit maka akan terjadi
robekan
c) Oleh karena terjadi gerakan rotasi dari peluru (pada senjata yang
beralur atau rifle bore), terjadi gesekan antara badan peluru dengan
melintas dalam tubuh akan terbentuk lubang yang lebih besar dari
diameter peluru
f) Bila peluru masuk ke dalam tubuh secara tegak lurus maka kelim
i) Pada senjata yang dirawat baik, maka pada kelim lecet akan
tenaga dari peluru disertai pula dengan gas yang terbentuk akan
diameter lubang luka ditambah dengan lebar kelim lecet yang tegak
wound
c) Oleh karena penetrasi butir mesiu tadi cukup dalam, maka bintik-
bintik hitam tersebut tidak dapat dihapus dengan kain dari luar
60 cm
sedikit
akan terbakar
c) Jarak tempuh api serta gas panas untuk senjata genggam sekitar 15
sekitar 7,5 cm
a) Oleh karena diameter peluru lebih besar dari diameter laras, maka
pakaian korban
a) Jejas laras dapat terjadi pada luka tembak tempel, baik luka tembak
c) Jejas laras terjadi oleh karena adanya tenaga yang terpantul oleh
luka, sedangkan pada soft contact, jejas laras sebetulnya luka lecet
e) Bila pada hard contact tidak akan dijumpai kelim jelaga atau kelim
tato, oleh karena tertutup rapat oleh laras senjata, maka pada soft
contact jelaga dan butir mesiu ada yang keluar melalui celah antara
Jika tembakan mengenai tubuh korban yang ditutup pakaian dan pakaiannya
cukup tebal, maka dapat terjadi Asap, butir-butir mesiu dan api dapat tertahan
pakaian. Fragmen atau partikel logam dapat tertahan oleh pakaian. Serat-serat
pakaian dapat terbawa oleh peluru dan masuk ke dalam lubang luka tembakmaster11
Bila pada tubuh korban terdapat luka tembak masuk dan tampak jelas
adanya jejas laras, kelim api, kelim jelaga atau kelim tattoo, perkiraan atau
penentuan jarak tembak tidak sulit. Kesulitan baru timbul bila tidak ada kelim,
selain kelim lecet. Bila ada kelim jelaga, berarti korban ditembak dari jarak dekat,
maksimal 30 cm. Bila ada kelim tattoo, berarti korban ditembak dari jarak dekat,
maksimal 60 cm dan seterusnya. Bila hanya ada kelim lecet, cara pengutaraannya
1. Memang korban ditembak dari jarak jauh, yang berarti di luar jangkauan
atau jarak tempuh butir mesiu yang tidak terbakar atau sebagian terbakar.
2. Korban ditembak dari jarak dekat atau sangat dekat, akan tetapi antara
korban dengan moncong senjata ada penghalang, seperti bantal dan lain
sebagainya. Bila ada kelim api berarti korban ditembak dari jarak yang
menentukan terlebih dahulu sumbu terpanjang dan sumbu terpendek yang tegak
lurus sumbu terpanjang, menyatakan ukuran 4 koordinat kelim lecet tersebu, dan
menjelaskan ada atau tidaknya kelim mesiu, kelim jelaga disekitar lubang luka. niscu
z
puluh enam sentimeter diatas tumit, terdapat luka berbentuk bulat dengan
diameter lubang lima millimeter, disekitarnya terdapat luka lecet dengan lebar
sebagai berikut :
a. pada arah kanan atas dengan lebar dua millimeter
28
dipersulit oleh adanya pengotoran oleh darah, sehingga pemeriksaan tidak dapat
dilakukan dengan baik, akibat penafsiran atau kesimpulan mungkin sekali tidak
(3% by volume). Setelah 2-3 menit luka tersebut dicuci dengan air, untuk
hidrogen peroksidase tadi, luka tembak akan bersih, dan tampak jelas, sehingga
pasti bahwa luka tersebut luka tembak masuk; ini disebabkan oleh karena tidak
Perubahan mikroskopis yang tampak diakibatan oleh dua faktor yaitu akibat
a. Kompresi epitel, di sekitar luka tampak epitel yang normal dan yang
b. Distorsi dari sel epidermis di tepi luka yang dapat bercampur dengan butir-
butir mesiu.
basal.
d. Akibat panas, jaringan kolagen menyatu dengan pewarnaan HE, akan lebih
e. Tampak perdarahan yang masih baru dalam epidermis (kelainan ini paling
atau keoklatan.
1) Pada luka tembak tempel “hard contact” permukaan kulit sekitar luka
saluran luka.
2) Pada luka tembak tempel “soft contact” butir-butir mesiu terdapat pada
3) Pada luka tembak jarak dekat, butir-butir mesiu terutama terdapat pada
Pada “black gun powder” dapat ditemukan kalium, karbon, nitrit, nitrat,
sulfat, karbonat, tiosanat, dan tiosulfat. Pada “smokeles gun powder” dapat
ditemukan nitrit dan selulosa nitrat. Pada senjata api yang modern, unsur kimia
yang berasal dari laras senjata dan dari peluru sendiri dapat ditemukan ialah
timah, antimon, nikel, tembaga, bismut perak, dan thalium. Pemeriksaan atas
luka. Pada pelaku penembakan, unsur-unsur tersebut dapat dideteksi pada tangan
merupakan luka tembak terbuka, peluru mungkin pecah dan berada dalam
tubuh.
f. Sebagai bukti tertulis bahwa tubuh korban telah diperiksa dan adanya luka
akibat peluru.
beberapa karaterisktik adanya peluru dalam tubuh. Terdapat masalah yang tidak
luka tembak.aya 3
Foto rontgen dapat menyatakan ada peluru yang mungkin tidak berhubungan
dengan penembakan yang sedang diselidiki. Yang kedua, kaliber dari peluru tidak
dapat ditentukan dengan tepat dengan menggunakan foto rontgen. Adanya distorsi
dengan menggunakan foto rontgen besar dan tergantung jarak peluru dan film X-
Ray sangat sulit memperkirakan kaliber yang tepat dari peluru berdasarkan
kadang digunakan pada pemeriksaan luka tembak. Ini terdiri dari soft X-rays yang
memudahkan dalam mengetahui letak peluru dalam tubuh korban. Demikian pula
bila ada partikel-partikel yang tertinggal pada “tandem bullet injury” dapat
ditemukan dan peluru walaupun luka tembak masuknya hanya satu. Bila pada
tubuh korban tampak banyak pellet tersebar, maka dapat dipastikan bahwa korban
ditembak dengan senjata jenis “shoot gun” yang tidak beratur, dimana dalam satu
peluru terdiri dari berpuluh pellet. Bila pada tubuh korban tampak satu peluru,
Pada keadaan dimana tubuh korban telah membusuk lanjut atau tekah rusak
ini akan dengan mudah menentukan kasusnya, yaitu dengan ditemukannya anak
peluru pada foto rontgen. Pramono (1997) menyatakan luka tembak masuk dilukis
dalam keadaan asli atau dibuat foto. Pada luka tembak jarak dekat dibuat perobaan
parafin, yang kegunaannya untuk menentukan sisa mesiu pada tangan penembak
Pemeriksaan korban luka tembak tidak lengkap tanpa pemeriksaan defek baju
tersebut
ada di saku.
c. Baju harus dilepaskan dari korban, tapi jika hal ini dapat merusak
dipidana
b. Pasal 49 KUHP
1) Tidak dipidana, barang siapa melakukan perbuatan pembelaan
atau harta benda sendiri maupun orang lain, karena ada serangan atau
ancaman serangan yang sangat dekat pada saat itu yang melawan
hukum.
2) Pembelaan terpaksa yang melampaui batas, yang langsung disebabkan
d. Pasal 51 KUHP
1) Barang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan perintah
keahliannya.
2) Bentuk bantuan dokter bagi peradilan dan manfaatnya
a. Pasal 183 KUHAP
Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali
dibuktikan. izy A
yang bertahap. Tahap pertama adalah tindakan debridement. Sesudah bersih luka
Langkah-langkah debridement:
a. Insisi kulit.
f. Pada luka yang mendapat infeksi tindakan debridement dapat diulang secara
hati-hati.
ulang. Tahap kedua dilaksanakan pada saat luka sudah tenang, tak ada lagi tanda-
tanda infeksi pada luka, yaitu dilakukan penutupan luka primer (Delayed Primary
Closure) atau sekunder untuk memperkecil luas luka dengan penjahitan kulit atau
tindakan skin graff. Tindakan ini dikerjakan biasanya 5-10 hari sesudah tindakan
tahap pertama.
Daftar pustaka
- Aya
Y. http://library.med.utah.edu/WebPath/FORHTML/FOR018.html [Image
Izy
C. Umboh RVS, Mallo NTS, Tomuka MD. Pola Luka Pada Korban Mati Akibat
Senjata Api di Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Medikolegal FK UNSRAT -
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandoumanado Periode Januari 2007-Desember 2013. eCL.
2015; 3 (1): 36.
Master
1. Rilano V.2013. Pola Luka pada Korban Mati Akibat Senjata Api di Bagian
Ilmu Kedokteran Forensik Medikolegal. Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi.
2. Sinta A.2012. Referat Luka Tembak. Fakultas Kedokteran Muhammadiyah
Palembang.
3. Ahmad saiful.2014.Luka tembak. Bagian ilmu forensic dan medikolegal
universitas hassanudin
4. Suyanthi A. The Roll of Forensic Radiology in Identifying Gun Shot
Wound. Jurnal Medika Udayana; 2007
5. Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa
Aksara, 1997; p.131-168.
6. Dahlan,S., 2007, Ilmu Kedokteran Forensik, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.
7. Hueske E. 2006. Firearms and Tool Mark The Forensik Laboratory
Handbooks, Prectice and Resource.
38