You are on page 1of 2

Town Contaminated

Moscow – A Russian journalist has uncovered evidence of another Soviet nuclear catastrophe, which
killed 10 sailors and contaminated an entire town.

Yelena Vazrshavskya is the first journalist to speak to people who witnessed the explosion of a
nuclear submarine at the naval base of shkotovo – 22 near Vladivostock.

The accident, which occurred 13 months before the Chernobyl disaster, spread radioactive fall-out
over the base and nearby town, but was covered up by officials of the Soviet Union. Residents were
told the explosion in the reactor of the Victor-class submarine during a refit had been a ‘thermal’ and
not a nuclear explosion. And those involved in the clean up operation to remove more than 600
tones of contaminated material were sworn to secrecy.

A board of investigators was later to describe it as the worst accident in the history of the Soviet
Navy.

Artinya:

Kota Yang Terkontaminasi

Moskow-wartawan Rusia telah menemukan bukti lain tentang bencana nuklir Soviet, yang
menewaskan 10 pelaut dan menkontaminasi seluruh kota.

Yelena Vazrshavskya adalah jurnalis pertama yang mewawancarai orang-orang yang menyaksikan
ledakan kapal selam nuklir di pangkalan angkatan laut shkotovo-22 dekat Vladivostok.

Kecelakaan, yang terjadi 13 bulan sebelum bencana Chernobyl itu, menyebarkan radioaktif ditempat
ledakan dan kota terdekat, tapi hal ini ditutup-tutupi oleh para pejabat Uni Soviet. Penduduk
diberitahu bahwa ledakan pada reaktor kapal selam selam jenis vektor itu pada saat reparasi hanya
sebuah thermal (panas) dan bukan sebuah ledakan nuklir. Mereka yang terlibat dalam operasi
pembersihan dengan mengangkat lebih dari 600 ton bahan yang terkontaminasi disumpah untuk
menjaga rahasia.

Dewan penyidik kemudian menggambarkannya sebagai kecelakaan terburuk dalam sejarah angkatan
laut Soviet.
National scene: Six fishermen arrested in Malaysia (Text
7)
Malaysian powers have confined six anglers from West Brandan, Langkat, North Sumatra, on
Langkawi Island.
“Six customary anglers from Langkat were captured and kept in Langkawi, Malaysia,” executive of the
North Sumatra office of the Indonesian Traditional Fishermen Association (KNTI) Tajruddin Hasibuan
said as cited by Antara.
The captures were made as the anglers were returning home from a three-day trip. Tajruddin said that
Malaysian oceanic police captured the anglers on May 9. The anglers were recognized as Abdul Rais,
Daiman, Zailani, M. Zais, Radit and Hery. Hasibuan encouraged the administration to help discharge
the six anglers.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia:


Berita Nasional: Enam nelayan
ditangkap di Malaysia
Pihak berwenang Malaysia telah menahan enam nelayan dari Barat Brandan, Langkat, Sumatera
Utara, pada Pulau Langkawi.
“Enam nelayan tradisional dari Langkat ditangkap dan ditahan di Langkawi, Malaysia,” ketua kantor
Sumatera Utara Asosiasi Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Tajruddin Hasibuan mengatakan
seperti dikutip Antara.
Penangkapan itu dilakukan sebagai nelayan pulang ke rumah dari tiga hari perjalanan. Tajruddin
mengatakan bahwa polisi maritim Malaysia ditangkap nelayan di Mei 9. nelayan diidentifikasi sebagai
Abdul Rais, Daiman, Zailani, M. Zais, Radit dan Hery. Hasibuan mendesak pemerintah untuk
membantu melepaskan enam nelayan.

You might also like