You are on page 1of 4

INISIASI MENYUSU DINI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/NEO/
RSI SITI HAJAR RSI-SH/I/2015 01 1/4
SIDOARJO
Tanggal Terbit Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
PROSEDUR 15 Januari 2015
OPERASIONAL
dr.H. HIDAYATULLAH,Sp.S
Pengertian Inisiasi Menyusu Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah
dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri
(putting susu tidak disodorkan ke mulut bayi)
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk inisiasi menyusu dini
sehingga dapat :
1. Membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif
2. Meningkatkan bounding attachment
Kebijakan Meningkatkan fungsi Rumah Sakit sebagai model dan Pembina teknis
dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian Air
Susu Ibu (ASI) eksklusif, sesuai dengan Peraturan Direktur No.
002.G/SK/RSI-SH/I/2014 tentang Kebijakan PONEK

Prosedur Inisiasi Menyusu Dini pada Partus Spontan :


1. Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu di kamar
bersalin
2. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi /
tidak menggunakan obat kimiawi.
3. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala,
kecuali tangannya, tanpa menghilangkan vernix, mulut dan
hidung bayi dibersihkan, tali pusat dijepit dengan penjepit tali
pusat.
4. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi ditengkurapkan di
dada-perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu, dan
mata bayi setinggi puting susu, keduanya diselimuti, bayi dapat
diberi topi.
5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi, biarkan
bayi sendiri mencari puting susu ibu.
6. Dukung dan bantu ibu untuk mengenali perilaku bayi sebelum
menyusu
7. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling
tidak 1 jam, bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap
INISIASI MENYUSU DINI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/NEO/
RSI SITI HAJAR RSI-SH/I/2015 01 2/4
SIDOARJO

biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam


8. Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan
mendekatkan bayi ke puting ibu, tapi jangan memasukkan puting
ke mulut bayi.
9. Biarkan kulit ibu dan kulit bayi melekat setidaknya 1 jam atau
selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang,
diukur, dicap dan diberi injeksi Vitamin K
10. RAWAT GABUNG BAYI
a. Bayi dirawat dalam satu kamar (dalam jangkauan ibu
selama 24 jam)
b. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain
kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng

Inisiasi Menyusu Dini pada Operasi Sesar :


1. Anjurkan Suami atau keluarga untuk menunggu ibu di ruang
tunggu
2. Begitu bayi lahir diletakkan di meja resusitasi untuk dinilai,
dikeringkan secepatnya terutama kepala tanpa menghilangkan
vernix kecuali tangannya. Bersihkanmulutdanhidungbayi,
talipusat dijepit dengan penjepit tali pusat.
3. Kalau bayi tak perlu diresusitasi, bayi dibedong dan dibawa ke
ibu. Diperlihatkan jenis kelaminnya pada ibu kemudian
diciumkan ke pipi ibu.
4. Tengkurapkan bayi di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada
kulit ibu. Kaki bayi agak sedikit serong melintang menghindari
sayatan operasi. Bayi dan ibu diselimuti. Bayidiberitopi
5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati
puting. Biarkan bayi mencari sendiri putting ibu.
6. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu minimal 1 jam
7. Bila bayi menunjukkan kesiapan untuk minum, bantu ibu dengan
mendekatkan mulut bayi ke puting ibu, tapi tidak memasukkan
puting ke mulut bayi.
8. Bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan. Kemudian ibu
dipindahkan dari meja operasi ke ruang pulih (RR).
INISIASI MENYUSU DINI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSI SITI HAJAR 001/SPO/NEO/
SIDOARJO RSI-SH/I/2015 01 3/4
9. Bila kondisi ibu stabil, ibu dapat dipindahkan ke ruang rawat
inap, dan bila memungkinkan ibu dan bayi dirawat dalam satu
kamar, bayi dalam jangkauan ibu selama 24 jam atau bisa juga
dilakukan rawat gabung parsial. Berikan ASI saja tanpa
minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis.

Inisiasi Menyusu Dini pada bayi Kembar :


1. Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu di kamar
bersalin
2. Bayi pertama lahir, segera keringkan secepatnya terutama
kepala, kecuali tangannya, tanpa menghilangkan vernix. Mulut
dan hidung bayi dibersihkan, tali pusat dijepit denganpen jepit
tali pusat.
3. Bila bayiti dak memerlukan resusitasi, bayiditengkurapkan di
dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata
bayi setinggi putting susu. Keduanya diselimuti .Bayi dapat
diberi topi.
4. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan
bayi sendiri mencari putting ibu.
5. Bila ibu merasa akan melahirkan bayi kedua, letakkan bayi
pertama di bawah infant warmer dan bungkus bayi dengankain
atau selimut yang bersih, hangatdan kering
6. Bila bayi kedua lahir, segera keringkan bayi secepatnya terutama
kepala, kecualitangannya, tanpa menghilangkan vernix. Mulut
dan hidung bayi dibersihkan, talipusat dijepit dijepit dengan
penjepit tali pusat.
7. Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi
ditengkurapkan di dada-perutibu dengan kulit bayi melekat pada
kulit ibu.
8. Letakkan kembali bayi pertama di dada ibu berdampingan
dengan saudaranya, ibu dan kedua bayinya diselimuti. Bayi
dapat diberitopi.
9. Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu minimal 1
jam
10. Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibud engan
mendekatkan bayi keputing tapij angan memasukkan puting ibu
ke mulut bayi.
INISIASI MENYUSU DINI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/NEO/
RSI-SH/I/2015 01 4/4
RSI SITI HAJAR
SIDOARJO
11. Rawat gabung bayi :
 Ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar dalam jangkauan
ibu selama 24 jam
 Berikan ASI saja tanpa meminum ataum makanan lain
kecuali atas indikasi medis

Unit terkait 1. Unit Neonatus


2. Unit VK Bersalin
3. Kamar Operasi

You might also like