You are on page 1of 7

FARMASAINS Vol 2 No.

4, Oktober 2014

PENGGUNAAN PROTON-PUMP INHIBITORS (PPI) PADA ANAK DENGAN KASUS GASTROESOPHAGEAL


REFLUX DISEASE (GERD)

Using The proton-pump inhibitors (PPI) for Children with Case Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Muhamad Syaripuddin
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Badan Penelitian dan Pengmbangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Naskah diterima tanggal 8 Oktober 2014

ABSTRACT
Gastroesophageal reflux disease (GERD) defined as reflux dysfunction occurring between
gastric to the esophagus. It is signed by the weakening of pressure or function of the
Lower Esophageal Spincter (LES). Almost 18% of babies suffering from GERD were
caused by the weakening of LES. The PPI drugs have been used frequently for adult but
not yet clear its safety for children usage. This paper aimed to identify the considerations
using PPI for children with GERD symptom. Several literatures related with the use of
PPI for children with GERD have been searched and collected. The keywords being
used were efficacy and safety, proton pump inhibitors, children dan use in PDF format
using google search engine. The chosen literatures that in accordance with this paper’s
aim, then being analyzed qualitatively, discussed and finally concluded. This review
concluded that the efficacy data of PPI has been widely found. However it is critical to
consider the benefit and harm emerge if it is going to be used in Indonesia. Children
aged one year up can use PPI for GERD cases but those less than one year are
suggested to use procinetic and H2-receptor antagonist drugs.
Keywords : Proton-Pump Inhibitors usage, Gastroesophageal Reflux Disease, children

ABSTRAK
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kelainan reflux yang terjadi antara
lambung dengan esofagus yang berhubungan dengan melemahnya tekanan atau fungsi
dari Lower Esophageal Spincter (LES). Hampir 18% populasi bayi menderita GERD dan
kebanyakan disebabkan karena lemahnya LES. Obat golongan PPI merupakan obat
yang sering digunakan pada kasus GERD pada orang dewasa namun belum jelas
penggunaannya pada anak. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang
perlu dipertimbangkan dalam menggunakan PPI untuk terapi GERD pada anak. Literatur
yang berkaitan dengan penelitian penggunaan PPI pada anak dengan kasus GERD
dicari dan dikumpulkan. Pencarian dilakukan dengan menggunakan kata kunci efficacy
and safety, proton pump inhibitors, children dan use dalam format pdf dengan google
search engine. Literatur yang didapat dipilih sesuai dengan tujuan, dianalisis secara
kualitatif, dilakukan pembahasan dan pada akhirnya ditarik kesimpulan. Kesimpulan
yang dapat diambil dari review ini adalah data efektifitas obat golongan PPI sudah banyak
ditemukan, namun perlu dipertimbangkan manfaat dan kerugian yang akan ditimbulkan
apabila obat tersebut ingin digunakan di Indonesia. Anak dengan usia diatas 1 tahun
dapat menggunakan obat golongan PPI pada kasus GERD namun anak dengan usia
dibawah 1 tahun obat golongan prokinetik dan obat golongan antagonis H2-reseptor
merupakan obat pilihan.
Kata kunci : penggunaan, Proton-Pump Inhibitors, Gastroesophageal Reflux Disease,
anak.

PENDAHULUAN berhubungan dengan melemahnya tekanan atau fungsi


Gastroesophageal reflux disease (GERD) dari spingter esofagus bagian bawah atau Lower
adalah kelainan reflux yang terjadi antara lambung Esophageal Spincter (LES). Penyakit GERD ini banyak
dengan esofagus. Dalam beberapa kasus GERD menyerang pada usia lebih dari 40 tahun dan 10-20%
penduduk di negara-nagara barat menderita simtom
penyakit ini. Walau kematian karena penyakit ini jarang
Alamat korespondensi: terjadi namun dapat menurunkan kualitas hidup bagi
BALITBANGKES Jl. Percetakan Negara No. 29, Jakarta penderitanya. Keparahan simtom penyakit GERD tidak
Pusat, 10560 selalu berhubungan dengan keparahan esofagitis tetapi
email : madsyarirsa@yahoo.co.id

196
Penggunaan Proton-Pump Inhibitor (PPI) ...... (Muhamad Syaripuddin)

lebih berhubungan dengan lamanya reflux yang terjadi. menyebabkan GERD, berhenti merokok dan
Tujuan pengobatan penyakit GERD adalah mengurangi menghindari alkohol (Williams and Schade, 2008).
simtom, mengurangi frekuensi terjadinya penyakit, Pembedahan dilakukan apabila terjadi kegagalan dalam
meningkatkan pengobatan luka mukosa dan mencegah terapi GERD secara farmakologi. Teknik pembedahan
komplikasi (Williams and Schade, 2008). yang tinggi dan laporan yang kontinyu tentang hasil
Secara umum obat yang digunakan untuk pembedahan sangat diperlukan untuk pasien anak
kasus GERD dibagi menjadi 4 golongan yaitu : (Tovar et al., 2007).
golongan pertama adalah obat prokinetik seperti Apabila selama dua minggu modifikasi gaya
betanekol, metoklopramid, domperidon, dan cisaprid. hidup dan terapi sendiri tidak memberikan respon yang
Golongan kedua adalah golongan protektif mukosa baik maka terapi dirubah dengan menggunakan supresi
seperti sukralfat dan asam alginat. Golongan ketiga asam. Obat golongan supresi sama yang sering
adalah golongan antasid seperti aluminium hidroksida digunakan adalah golongan antagonis H2-reseptor dan
dan magnesium hidroksida. Golongan keempat adalah golongan PPI. Obat golongan antagonis H2-reseptor
golongan obat supresi asam seperti Antagonis H2- yang sering digunakan diantaranya : simetidin,
reseptor dan PPI (Maton, 2003). Proton-pump Inhibitors famotidin, nizatidin dan ranitidin. Obat golongan PPI
merupakan inhibitor selektif terhadap enzim H +K+- yang sering digunakan adalah esomeprazol,
Adenosin trifoafat (ATPase) yang mengkatalisis langkah lansoprazol, omeprazol, rabeprazol dan pantoprazol.
akhir sekresi asam lambung. Lima jenis obat yang Pasien dengan simtom ringan sampai sedang dapat
termasuk dalam Proton-pump Inhibitors adalah menggunakan obat golongan antagonis H2-reseptor
pantoprazol, omeprazol, esomeprazol, lansoprazol dan sedangkan pasien dengan simtom sedang hingga berat
rabeprazol (Walage, 2003). Pada semua jenis PPI dapat menggunakann obat golongan PPI (Williams and
terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah obat Schade, 2008). Beberapa data penelitian menunjukkan
terpapar dengan respon farmakodinamik yang bahwa obat golongan PPI lebih baik daripada golongan
dihasilkan (Shi and Klotz, 2008). antagonis H2-reseptor dalam mensupresi asam
Pengobatan penyakit GERD dilakukan dengan (Guimaraes et al., 2010).
berbagai tahapan yaitu pertama dengan modifikasi gaya Diantara obat golongan PPI sendiri terdapat
hidup dan pengobatan mandiri pasien dengan antasid, kelebihan satu dengan yang lainnya, sebagai contoh
obat bebas golongan antagonis H2-reseptor dan obat esomeprazol dengan dosis 40 mg sehari lebih efektif
bebas golongan PPI. Kedua dengan intervensi dalam mengontrol asam lambung dibandingkan dengan
farmakologi yaitu menggunakan obat golongan supresi omeprazol, lansoprazol, pantoprazol dan
asam yang kuat. Ketiga adalah dengan intervensi terapi rabeprazolpada pasien dengan kaus GERD (Miner et
seperti bedah anti reflux atau terapi endoskopi. al., 2003). Pada kasus erosif esofagitis lansoprazol
Modifikasi gaya hidup dapat dilakukan dengan dengan dosis 30 mg tidak memiliki perbedaan efektifitas
menurunkan berat badan, mengatur sudut aantara dengan omeprazol secara meta analisis (Sharma and
kepala dengan tempat tidur, mengkonsumsi makanan Leontiadis, 2001).
yang kecil dan tidak makan 3 jam sebelum tidur, Hampir 18% populasi bayi menderita GERD
menghindari makanan atau obat yang dapat dan kebanyakan disebabkan karena lemahnya LES.

Tabel I. Obat yang Digunakan pada Kasus GERD untuk Bayi dan Anak

Tipe Rekomendasi dosis


pengobatan
Antagonis H2-
reseptor
Simetidin 40 mg/kg/hari dalam 3 dosis, maksimum 150 mg dalam 2 dosis
Ranitidin 5-10 mg/kg/hari dalam 3 dosis, maksimum 300 mg dalam 2 dosis
Famotidin 1 mg/kg/hari dalam 2 dosis, maksimum 20 mg dalam 2 dosis
Nizatidin 10 mg/kg/hari dalam 2 dosis
Proton-pump
Inhibitors
Omeprazol 1 mg/kg/hari dalam 4 atau 2 dosis, maksimum 20 mg dalam 2 dosis
Lansoprazol 15 mg dalam 4 dosis (BB<30kg), atau 30 mg dalam 4 dosis (BB>30 kg)
Pantoprazol Dosis dewasa 40 mg dalam 4 dosis, anak belum direkomendasikan
Esomeprazol 0.7-3,3 mg/kg/hari
Rabeprazol 20 mg sehari
Prokinetik
Cisaprid 0,8 mg/kg/hari dalam 4 dosis, maksimum 20 mg dalam 4 dosis
Metoklopramid 0,1-0,8 mg/kg/hari dalam 4 dosis, maksimum 15 mg dalam 2 dosis
Erythromisin 9 mg/kg/hari dalam 3 dosis

197
FARMASAINS Vol 2 No. 4, Oktober 2014

Penggunaan obat golongan PPI sering digunakan dilakukan di berbagai negara. Penelitian yang
walau Food Drug and Administration (FDA) belum mendukung penggunaan PPI pada anak akan
mengijinkan penggunaannya pada anak (Williams and dipaparkan dibawah ini. Satu penelitian menyatakan
Schade, 2008). Uji klinik menunjukkan bahwa bahwa dosis lansoprazole untuk kasus reflux esofagitis
penggunaan PPI pada bayi tidak efektif. Data yang aman dan efektif untuk anak sebesar 30 mg/m2
keamanan yang lebih besar dan uji klinik randomized, atau 1,4 mg/kg (Faure et al., 2001). Penelitian di Amerika
placebo-contrroled trial diperlukan untuk meyakinkan menyatakan bahwa pantoprazol belum disetujui untuk
penggunaan obat golongan PPI pada anak (Tolia, digunakan oleh mereka yang berusia dibawah 18 tahun,
2010). Pasien anak yang pernah menderita GERD sedangkan di Eropa pantoprozol boleh digunakan oleh
juga beresiko untuk mengalami kembali penyakit mereka yang berusia diatas 12 tahun (Tolia, 2008).
tersebut setelah beranjak dewasa (Park and Chang, Omeprazol yang diberikan pada dosis 0,3-3,5 mg/kg
2012). sekali sehari yang diberikan selama 12 minggu efektif
Berdasarkan umur, perkembangan anak dari untuk mengobati esofagitis pada anak (Monzani and
bayi hingga dewasa dapat digolongkan menjadi 3 Oderda, 2010). Penelitian penggunaan esomeprazol
tahap. Tahap pertama adalah bayi berusia antara 1 yang diberikan dengan dosis 0,2-1,0 mg/kg selama 8
hingga 12 bulan, tahap kedua adalah balita dan anak minggu pernah dilakukan pada anak usia 1-11 tahun.
berusia antara 1 hingga 10 tahun dan tahap ketiga Hasilnya menunjukkan bahwa esomeprazol efektif untuk
adalah anak dewasa berusia antara 11 hingga 18 tahun mengatasi kasus erosif esofagitis pada populasi anak
(Bharwani, 2011). Zat promolitik dan antagonis H2- dengan GERD (Tolia et al., 2010).
reseptor sering digunakan untuk menangani kasus Data penelitian lain menyebutkan bahwa PPI dapat
GERD pada anak dan bayi. Dosis obat golongan digunakan oleh mereka yang berusia diatas 11 tahun
antagonis H2-resseptor dapat dilihat dalam tabel (Hassall et al., 2007). Penelitian di India menyebutkan
berikut (Lorenzo et al., 2006; Lightdale and Gremse, bahwa berdasarkan terapi empirik yang dilakukan di
2013). India, PPI dapat digunakan pada anak dewasa untuk
Obat golongan PPI merupakan obat yang mengatasi simtom reflux (Poddar, 2013). Penelitian lain
sering digunakan pada kasus luka lambung, GERD menyatakan bahwa pasien anak yang menderita reflux
dan infeksi oleh helicobacter pylori baik pada orang esofagitis tanpa penyakit lain yang berbahaya dapat
dewasa atau pada anak diatas usia 1 tahun. Semua disembuhkan dengan obat supresi asam (Park and
obat golongan PPI belum memiliki dosis yang tepat Chang, 2012).
untuk anak dibawah 1 tahun kecuali omeprazol untuk Efektifitas obat golongan PPI dalam mengobati luka
kasus erosi esofagitis (Ward and Kearns, 2013). lambung, GERD dan infeksi Helicobacter pylori sudah
Pada kasus penggunaan PPI, data dengan bukti yang terbukti untuk anak berusia diatas 1 tahun. Bagi pasien
cukup merupakan alasan yang kuat untuk dijadikan anak yang berusia dibawah 1 tahun efektifitas obat
alasan menggunakan obat pada anak tanpa studi klinik golongan PPI belum terbukti kecuali omeprazol pada
lebih lanjut (Tafuri et al., 2009). Strategi pengobatan kasus erosif esofagitis. Pengobatan jangka panjang
kasus GERD pada anak didasarkan kepada studii pada pasien anak dengan kasus GERD tidak
pengobatan pada orang dewasa. Strategi ini menimbulkan kanker dan kelainan yang signifikan (Ward
didasarkan kepada sedikitnya jumlah kontrol dan and Kearns, 2013). Pernyataan diatas diperkuat dengan
randomisasi pada pasien anak (Guimaraes et al., penelitian yang melibatkan anak usia 3 sampai 12 bulan
2006). Oleh karena itu artikel ini bertujuan untuk dengan kasus GERD atau esofagitis yang diberikan
mengidentifikasi hal-hal yang perlu dipertimbangkan omeprazol selama 4 minggu. Penelitian ini menyatakan
dalam menggunakan PPI untuk terapi kasus GERD bahwa omeprazol mereduksi paparan asam esofagus
pada anak. dibandingkan dengan plasebo secara signifikan (Moore
et al., 2003). Data lain menyatakan bahwa esomeprazol
METODOLOGI memiliki sifat farmakologi yang lebih baik dari
Literatur yang berkaitan dengan penelitian omeprazol. Esomeprazol juga memiliki kemampuan
penggunaan PPI pada anak dengan kasus GERD yang sama dengan omeprazol untuk mengobati kasus
dicari dan dikumpulkan. Pencarian dilakukan dengan GERD pada anak (Guimaraes et al., 2010).
menggunakan kata kunci efficacy and safety, proton Penelitian yang kurang mendukung penggunaan obat
pump inhibitors, children dan use dalam format pdf golongan PPI pada anak akan dipaparkan dibawah ini.
dengan google search engine. Literatur yang didapat Sistematik review untuk melihat efektifitas dan kemanan
kemudian dipilah dan dipilih sesuai dengan tujuan PPI pernah dilakukan dan hasilnya menunjukkan bahwa
penulisan artikel. Artikel yang dipilih, dianalisis secara PPI tidak efektif dalam mengurangi simtom GERD pada
kualitatif, dilakukan pembahasan dan pada akhirnya bayi. Walaupun PPI dapat ditoleransi dengan baik pada
ditarik kesimpulan. anak namun percobaan PPI yang menggunakan placebo
PenelitianPenggunaan PPI pada Anak dengan dan kontrol pada anak masih jarang (Van der Pol et al.,
Kasus GERD. 2011). Sistematik review tentang penggunaan obat
Beberapa penelitian yang mendukung dan kurang supresi asam untuk mengobati GERD pada bayi dan
mendukung penggunaan PPI pada anak pernah anak pernah dilakukan. Hasilnya menunjukkan bahwa

198
Penggunaan Proton-Pump Inhibitor (PPI) ...... (Muhamad Syaripuddin)

penggunaan antagonis H2-reseptor dan PPI anak. Mempertimbangkan manfaat dan kerugian yang
berhubungan erat dengan kejadian infeksi akan dialami merupakan langkah yang tepat dalam
gastrointestinal, pneumonia, sepsis dan nekrosis mengobati GERD pada anak. Bagi anak yang berusia 1
enterokolitis pada bayi dan anak. Berdasarkan hasil tahun atau lebih, data yang mendukung sudah cukup
analisis ini maka perlu diperhatikan penggunaan obat namun perlu dipertimbangkan penggunaan obat lain untuk
supresi asam (antagonis H2-reseptor dan PPI) dalam mengatasi kasus GERD pada anak seperti obat golongan
kasus GERD pada bayi dan anak (Chung and Yardley, antagonis H2-reseptor dan obat golongan prokinetik.
2013). Data terbaru merekomendasikan penggunaan kombinasi
Sistematik review tentang efektifitas PPI kedua golongan obat ini untuk bayi dan anak. Sedangkan
untuk kasus GERD pada anak sudah dilakukan pada anak yang berusia kurang dari 1 tahun penggunaan
12 studi yang melibatkan anak usia 0 hingga 17 tahun. golongan antagonis H2-reseptor dibolehkan seperti
Hasilnya menyatakan bahwa untuk bayi penggunaan ranitidin mulai usia bayi 1 bulan.
PPI lebih efektif pada 1 studi, tidak efektif pada 2 studi, Hal ini berkaitan dengan fungsi motilitas
dan sama efektif pada 2 studi dibandingkan dengan saluran cerna pada bayi yang belum sempurna sehingga
plasebo dalam mereduksi simtom GERD. Hasil diperlukan obat yang meningkatkan fungi motilitas
analisis menyatakan bahwa PPI tidak efektif dalam saluran cerna. Penggunaan obat prokinetik akan
mereduksi sim tom PPI. Percobaan yang meningkatkan motilitas saluran cerna. Dengan
menggunakan kontrol dan plasebo jarang dilakukan meningkatkan motilitas saluran cerna maka proses
dan data yang mendukung keamanan penggunaan PPI pergerakan esofagus akan meningkat dan proses
jarang dilakukan (Lightdale and Gremse, 2013). pengosongan lambung akan lebih cepat. Hal ini akan
Penelitian lain yang menilai efek PPI dengan satuan mendorong isi lambung lebih cepat kedalam usus,
waktu minggu pernah dilakukan terhadap pasien anak sehingga gerakan reflux saluran cerna bisa dihindari.
dengan GERD. Hasilnya menunjukkan bahwa PPI Studi literatur ini kurang lengkap tanpa
tidak berpengaruh terhadap total kejadian reflux, pengalaman klinik, penelitian khusus tentang
jumlah cairan yang di keluarkan namun dapat penggunaan PPI pada anak dan pendapat dari para ahli
menurunkan keasaman dari cairan tersebut. hasil khususnya dokter anak spesialis gastrohepatologi anak
penelitian ini juga menyatakan bahwa esofagitis dapat di Indonesia. Sehingga perlu langkah koordinasi yang
disembuhkan dengan menggunakan PPI selama 2 menghasilk an kesepakatan tertulis yang
bulan (Turk et al., 2013). merekomendasikan penggunaan obat golongan PPI
pada kasus GERD baik pada bayi balita dan anak.
PEMBAHASAN Kesepakatan ini penting agar para dokter atau perawat
Data penelitian tentang efektifitas tidak ragu dalam melakukan terapi menggunakan obat
penggunaan obat golongan PPI untuk kasus GERD golongan PPI pada kasus GERD anak. Kesepakatan
pada anak sudah banyak dipublikasikan dari berbagai ini akan lebih baik jika dibuat dalam bentuk panduan
negara. Sebagian data mendukung dan sebagian data pengobatan GERD pada bayi, balita dan anak. Panduan
lagi kurang mendukung penggunaan obat golongan ini dapat disebarluaskan ke seluruh rumah sakit atau
PPI untuk kasus GERD pada anak. Namun dari puskesmas di Indonesia. Dengan adanya buku panduan
litaratur yang merekomendasikan dosis pemakaian diharapak an tidak ada keragu-raguan dalam
untuk kasus GERD pada anak maka dapat dikatakan menggunakan obat golongan PPI untuk mengonbati
bahwa obat golongan PPI dapat digunakan untuk anak kasus GERD pada bayi, balita dan anak.
usia diatas 1 tahun.
Walaupun beberapa sistematik review dan KESIMPULAN
meta analisis sudah dilakukan untuk menilai Dari beberapa literatur dan hasil pembahasan
penggunaan PPI pada kasus GERD anak, namun yang dilakukan dapat diambil kesimpulan diantaranya :
untuk penerapan di Indonesia m asih perlu 1. Data efektifitas obat golongan PPI sudah banyak
dipertimbangkan. Petimbangan itu perlu didukung oleh ditemukan namun perlu dipertimbangkan manfaat
data yang komprehensif dan terstruktur tentang dan kerugian yang akan ditimbulkan. Sehingga
pengalaman atau penelitian yang melibatkan anak di diperlukan panduan pengobatan GERD dengan
Indonesia. Data ini sangat penting mengingat kondisi menggunakan PPI yang sesuai dengan kondisi anak
anak Indonesia berbeda dengan kondisi anak di di Indonesia.
negara lain, baik dari segi sifat genetik, asupan 2. Obat golongan PPI dapat digunakan pada kasus
makanan, paparan penyak it dan lingkungan GERD untuk anak dengan usia diatas 1 tahun
disekitarnya. Dengan lengkapnya data tersebut maka sedangkan anak usia dibawah 1 tahun bisa
akan mudah bagi dokter anak atau dokter lain yang menggunakan obat golongan prokinetik seperti
merawat anak untuk merekomendasikan penggunaan metoklopramid dan obat golongan antagonis H2-
obat golongan PPI pada anak dengan kasus GERD. reseptor seperti ranitidin.
Saat ini diperlukan pertimbangan yang
matang untuk menggunakan obat golongan PPI pada

199
FARMASAINS Vol 2 No. 4, Oktober 2014

DAFTAR PUSTAKA gastroesophageal reflux. The Journal of


Bharwani, S. 2011. GERD ic children from infancy to Pediatrics, 143, 219-223.
adolescence. Journal of Medical Sciences, Park, K. Y. & CHANG, S. H. 2012. Gastro-Esophageal
4, 25-39. Reflux Disease in Healthy Older Children and
Chung, E. Y. & YARDLEY, J. 2013. Are there risk Adolescents. Pediatric Gastroenterology,
associated with empiric acid suppression Hepatology & Nutrition, 15, 220.
treatment of infant and children suspected of Poddar, U. 2013. Diagnosis and management of GERD
having gastroesophageal reflux disease ? indian perspective. Indian Pediatrics, 50, 119-
Hospital Pediatric, 3, 16-23. 126.
Faure, C., MICHAUD, L., SHAGHAGHI, E. K., Sharma, V. K. & LEONTIADIS, G. I. 2001. Meta-analysis
POPON, M., LAURENCES, M., of randomized controlled trial comparing
MOUGENOT, J. F., HANKARD, R., NAVARO, standard clinical doses of omeprazole and
J. & JACQZ-AIGRAIN, E. 2001. Lansoprazole lansoprazole in erosive oesophagitis. Aliment
in children: pharmacokinetics and efficacy in Pharmacol Ther, 15, 227-231.
reflux oesophagitis. Aliment Pharmacol Ther, Shi, S. & KLOTZ, U. 2008. Proton Pump Inhibitors: an
15, 1397-1402. update of their clinical use and
Guimaraes, E. V., GUERRA, P. V. & PENNA, F. J. pharmacokinetics. Eur J Clin Pharmacol, 64,
2010. Management of gastroesophageal reflux 935-951.
disease and erosive esophagitis in pediatric Tafuri, G., TROTTA, F., LEUFKENS, H. G., MARTINI,
patients: focus on delayed-release N., SAGLIOCCA, L. & TRAVERSA, G. 2009.
esomeprazole. Ther Clin Risk Manag, 6, 531- Off-label use of medicines in children: can
7. available evidence avoid useless paediatric
Guimaraes, E. V., MARGUET, C. & CAMARGOS, P. trials? The case of proton pump inhibitors for
A. 2006. Treatment of gastroesophageal reflux the treatment of gastroesophageal reflux
disease. J Pediatr (Rio J), 82, S133-45. disease. Eur J Clin Pharmacol, 65, 209-16.
Hassall, E., KERR, W. & EL-SERAG, H. B. 2007. Tolia, V. 2008. Pantoprozole in pediatric
Characteristic of children receiving PPI gastroesophageal reflux disease. Pediatric
continuosly for up to 11 years duration. The Health, 2, 135-140.
Journal of Pediatrics, 262-267. Tolia, V. 2010. What’s New About Gastroesophageal
Lightdale, J. R. & GREMSE, D. A. 2013. Reflux Disease in Pediatric Population. Revista
Gastroesophageal reflux: management de Gastroenterologia de Mexico, 2, 279-281.
guidance for the pediatrician. Pediatrics, 131, Tolia, V., YOUSSEF, N. N., GILGER, M. A., TRAXLER,
e1684-95. B. & ILLUECA, M. 2010. Esomeprazole for the
Lorenzo, C. D., BLANK, C. & SAPS, M. 2006. Special treatment of erosive esophagitis in children: an
consideration in dosing/consideration in international, multicenter, randomized, parallel-
special populations: Children. In: WOLF, M., group, double-blind (for dose) study. BMC
DAVIS, G. L., FARRAYE, F. A., GIANELLA, Pediatr, 10, 41.
R. A., MALAGELA, J.-R. & STEER, M. L. Tovar, J. A., LUIS, A. L., ENCINAS, J. L., BURGOS, L.,
(eds.) Therapy of Digestive Disorder. Second PEDERIVA, F., MARTINEZ, L. & OLIVARES,
ed.: Elsevier Inc. P. 2007. Pediatric surgeons and
Maton, P. N. 2003. Profile and assessment of GERD gastroesophageal reflux. J Pediatr Surg, 42,
pharmacotherapy. Cleveland and Clinic 277-83.
Journal of Medicine, 70, 51-70. Turk, H., HAUSER, B., BRECELJ, J., VANDENPLAS,
Miner, P., KATZ, P. O., CHEN, Y. & SOSTEK, M. 2003. Y. & OREL, R. 2013. Effect of proton pump
Gastric Acid Control With Esomeprazole, inhibition on acid, weakly acid and weakly
Lansoprazole, Omeprazole, Pantoprazole and alkaline gastro-esophageal reflux in children.
Rabeplazole: A Five-Way Crossover Study. World J Pediatr, 9, 36-41.
The American journal of Gastroenterology, 98, Van Der Pol, R. J., SMITS, M. J., VAN WIJK, M. P.,
2614-2620. OMARI, T. I., TABBERS, M. M. & BENNINGA,
Monzani, A. & ODERDA, G. 2010. Delayed-release M. A. 2011. Efficacy of proton-pump inhibitors
oral suspension of omeprazole for the in children with gastroesophageal reflux
treatment of erosive. Clinical and disease: a systematic review. Pediatrics, 127,
Experimental Gastroenterologi, 3, 17-25. 925-35.
Moore, D. J., TAO, B. S.-K., LINES, D. R., HIRTE, Walage, L. S. 2003. Pharmacologic Properties of Proton
C., HEDDLE, M. L. & DAVIDSON, G. P. 2003. Pump Inhibitors. Pharmacotherapy, 23, 74-80.
Double-blind placebo-controlled trial of Ward, R. M. & KEARNS, G. L. 2013. Proton pump
omeprazole in irritable infants with inhibitors in pediatrics : mechanism of action,

200
Penggunaan Proton-Pump Inhibitor (PPI) ...... (Muhamad Syaripuddin)

pharmacokinetics, pharmacogenetics, and W illiams, D. B. & SCHADE, R. R. 2008.


pharmacodynamics. Paediatr Drugs, 15, 119- Gastroesophageal Reflux Disease. In: DIPIRO,
31. J. T., TALBERT, R. L., YEE, G. C., MATZKE,
G. R., WELLS, B. G. & POSEY, L. M. (eds.)
Pharmacotherapy A Pathophysiologic

201
FORMULIR BERLANGGANAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Alamat :

Telp.

Fax.

Instansi :

berminat berlangganan FARMASAINS

Biaya dikirimkan melalui:

W esel ke alamat Redaksi

Transfer melalui rekening

Nama Jelas

You might also like