Professional Documents
Culture Documents
Bandotan
Darmaga, Bogor
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Bangsa: Eupatorieae
Genus: Ageratum
Spesies: A. conyzoides
Nama binomial
Ageratum conyzoides
L.
Bandotan (Ageratum conyzoides) adalah sejenis gulma pertanian anggota suku Asteraceae.
Terna semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brasil, akan tetapi telah lama masuk
dan meliar di wilayah Nusantara. Disebut juga
sebagai babandotan atau babadotan (Sd.); wedusan (Jw.); dus-bedusan (Md.); rumput
balam (Ptk.); serta Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed, atau Whiteweed dalam bahasa
Inggris, tumbuhan ini mendapatkan namanya karena bau yang dikeluarkannya menyerupai
bau kambing.
Daftar isi
[sembunyikan]
1Pemerian botanis
2Penyebaran dan ekologi
3Manfaat
4Catatan kaki
5Pranala luar
Tumbuhan ini menyebar luas di seluruh wilayah tropika, bahkan hingga subtropika. Didatangkan
ke Jawa sebelum 1860, kini gulma ini telah menyebar luas di Indonesia.[1] Di Amerika Selatan,
tumbuhan ini malah dibudidayakan; menurut catatan sejarah, bandotan memang didatangkan
dari Meksiko.[3]
Bandotan sering ditemukan sebagai tumbuhan pengganggu di sawah-sawah yang
mengering, ladang, pekarangan, tepi jalan, tanggul, tepi air, dan wilayah bersemak
belukar.[2] Ditemukan hingga ketinggian 3.000 m, terna ini berbunga sepanjang tahun dan dapat
menghasilkan hingga 40.000 biji per individu tumbuhan. Karenanya, gulma ini dirasakan cukup
mengganggu di perkebunan.[1]
Di luar Indonesia, bandotan juga dikenal sebagai gulma yang menjengkelkan di Afrika, Asia
Tenggara, Australia, serta di Amerika Serikat[4][5].