You are on page 1of 2

BAB III

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif. Metode ini digunakan
peneliti karena sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu mendeskripsikan gambaran histopatologi
pada tikus wistar kelompok luka iris intravital perimortem dan post mortem yang
ditenggelamkan dalam air tawar. Populasi target dalam penelitian ini adalah tikus putih galur
Wistar. Sampel yang digunakan adalah mencit jantan dan betina Ratus norvegicus umur 8
minggu, berat 20-25 gram, dikandangkan dalam kandang dari bahan dari bahan plastik dan alas
serbuk gergaji dengan siklus pencahayaan 12 jam, mendapat makan dan minum ad libithum
dan suhu kandang 28-32°C. Karakteristik mencit ini juga mirip manusia dari data dasar
fisiologis.

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Ruang Kedokteran Forensik RSUP Kariadi, Jl. Doktor
Sutomo No.16, Randusari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah pada bulan Maret
2018.

Populasi dan Sampel


Pemilihan sampel digunakan dengan cara simple random sampling. Pada penelitian ini
menggunakan 10 sampel mencit yang mewakili masing-masing kelompok perlakuan. Kriteria
Inklusi peneltiian ini adalah tikus putih galur wistar, tidak ada kelainan anatomi yang tampak
dan tidak tampak penampakan rambut kusam, rontok,atau botak, dan bergerak aktif. Kriteria
eksklusi adalah jika terdapat penampakan rambut kusam, rontok atau botak dan keluarnya
eksudat yang tidak normal dari mata, mulut, anus dan genital serta jika ada kelainan anatomi
yang tampak. Sebelum penelitian dilakukan, ethical clearance telah dimintakan dari Komis
Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Seluruh
biaya yang berkaitan dengan penelitian ditanggung oleh peneliti.

Alat dan Bahan Percobaan Penelitian


Bahan percobaan penelitian menggunakan tikus wistar yamg diperoleh dari
laboratorium biologi UNDIP Semarang. Selama percobaan, hewan coba ditempatkan pada
kandang dan diberi pakanstandar dan minum secukupnya, cairan eter secukupnya serta cairan
pengawet (Unbuffer formalin) secukupnya. Alat-alat yang digunakan adalah kaleng tertutup 1
buah, scalpel 10 buah, bisturi no 22 10 buah, pinset antomis 1 buah, sarung tangan 10 pasang,
serta kandang tikus 1 buah.

Prosedur Penelitian
Pada kelompok intravital, lima ekor tikus dimasukkan ke dalam kaleng berisi kapas
yang telah dibasahi eter dan ditunggu hingga tikus pingsan (kurang-lebih 2 menit). Setelah
tikus pingsan, bagian ekor tikus ditandai dengan spidol sebanyak satu garis. Setelah itu
dilakukan insisi sepanjang 5 cm pada bagian punggung tikus. Kemudian tikus ditenggelamkan
dan diambil sediaan histopatologi pada luka. Pada kelompok post mortem, lima ekor tikus
ditenggelamkan ke dalam air tawar dan ditunggu hingga tikus mati. Setelah tikus mati, bagian
tikus ditandai dengan spidol sebanyak dua garis dan tikus didiamkan selama tiga puluh menit.
Setelahitu dilakukan insisi sepanjang 5 cm pada bagian punggung tikus. Kemudian diambil
sediaan histopatologi pada luka.
Pengolahan Data
a. Pengodean Data (Data Coding)
Tahap ini dilakukan dengan cara memberikan pemberian kode angka pada masing-masing
kelompok penelitian dengan tujuan untuk memudahkan proses memasukkan dan pengolahan
data. Tahap coding dilakukan terhadap hasil sediaan histopatologi pada masing-masing
kelompok penelitian (Notoatmodjo, 2012, hlm. 176).

b. Penyuntingan Data (Data Editing)


Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kembali terhadap pemberian kode pada sediaan
histopatologi, dan memastikan tidak ada sediaan yang belum diberikan kode ataupun kesalahan
dalam pemberian kode (Notoatmodjo, 2012, hlm. 177).

c. Pemasukan Data (Data Entry)


Pemasukan data dilakukan ke dalam kolom entry data berupa hasil coding sediaan
histopatologi (Notoatmodjo, 2012, hlm. 177)

d. Pengoreksian Data (Data Cleaning)


Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kembali data yang telah dimasukkan ke dalam kolom
program. Kemudian, pastikan tidak ada kesalahan dalam memasukan data. Hal ini dilakukan
agar tak mengganggu proses selanjutnya (Notoatmodjo, 2012, hlm. 177).

III.10 Analisis Data


Analisis data dilakukan dengan cara analitis menggunakan program statistik komputer.
Analisis data yang dilakukan berupa analisis univariat.

Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan hasil data yang diperoleh. Data tersebut
meliputi Penilaian histopatologi luka pada penelitian ini dilakukan dengan menilai serbukan
sel PMN dan perdarahan pada histopatologi luka. (Dahlan, 2012, hlm. 2).

You might also like