You are on page 1of 135
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 901 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat bahwa melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 745 Tahun 2016, telah ditetapkan Rencana Induk Pelabuhan Nasional; bahwa dalam rangka menampung perkembangan lingkungan strategis di bidang kepelabuhanan, perk dilakukan penataan ulang lokasi dan _hierarki pelabuhan serta rencana pengembangannya dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional; bahwa berdasarkan pertimbangan —_sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan hurof b, _ perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional; Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 2. Undang-Undang ... Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849); Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5070} sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5731); Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5093); Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia. Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5108) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109); 8. Peraturan Menetapkan PERTAMA KEDUA KETIGA, 8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 9. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 6 Tahun 2010 tentang Cetak Biru Pengembangan Transportasi Penyeberangan Tahun 2010-2030; 11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL. Menetapkan Rencana Induk Pelabuhan _ Nasional sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. Rencana Induk Pelabuhan Nasional sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA berlaku untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun Rencana Induk Pelabuhan Nasional merupakan pedoman dalam penetapan lokasi, pembangunan, pengoperasian, pengembangan pelabuhan, dan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan. KEEMPAT: KEEMPAT KELIMA KEENAM Direktur Jenderal Perhubungan Laut —melakukan pembinaan dan pengawasan teknis penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional. Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013 tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan _Nasional sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 745 Tahun 2016, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Desember 2016 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ted BUDI KARYA SUMADI SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman; Menteri Pertahanan; Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; Menteri Perindustrian; Menteri Perdagangan; Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; 1 2. 3. 4. 5. Menteri Keuangan; 6. 7. 8. 9. . Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 10. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 11. Menteri Kelautan dan Perikanan; 12. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; 13. Menteri Badan Usaha Milik Negara; 14. Menteri Sekretariat Negara; 15. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 16. Kepala Staf Angkatan Lat 17. Para Gubernur Provinsi; 18. Para Bupati/Walikota. Salinan sesuai dengan aslinya mn sest smbina Utama Muda (IV/c) NIP.19620620 198903 2 001 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 901 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL, DAFTAR ISI BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013 tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional 1.3. Peninjauan Kembali (reviu) atas Rencana Induk Pelabuhan Nasional yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 tahun 2013 1.4, Peninjauan Kembali (reviu) atas Cetak Biru Penyeberangan Transportasi Penyeberangan Tahun 2010-2030 KM No. 6 Tahun 2010... 14 1-3 14 1-5 BAB 2 KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL DAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN 2.1. Kebijakan Pelabuhan Nasional 2.2. Pelaksanaan atas rencana aksi di bidang pengaluran dan pelaksanaan kebijakan BAB 3 PROYEKSILALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA 3.1. Latar Belakang 3.2. Perkembangan Kebutuhan Pergerakan. 3.3. Implikasi Terhadap Rencana Pengembangan Pelabuhan 3.4, Transportasi Penyeberangan : f Se 24 2-9 BAB 4 LOKASI DAN HIERARKI PELABUHAN 4.1, Definisi/Pengertian.....cnsscsennetnienennanieene 44 4.2. Kriteria Pelabuhan........ 4.3. Hasil Penetapan Lokasi Dan Hierarki Pelabuhan Nasional... LAMPIRAN SUB LAMPIRAN Ai (Lokasi Pelabuhan Laut Yang Digunakan Untuk Melayani Angkutan Laut); SUBLAMPIRAN A2___(Lokasi Witayah Kerja Pelabuhan); SUB LAMPIRAN A3_—_(Rencana Lokasi Pelabuhan); SUBLAMPIRAN 4 (Lokasi Terminal Umum); SUBLAMPIRAN AS (Pelabuhan Laut Yang Digunakan Untuk Melayani Angkutan Penyeberangan); SUBLAMPIRAN AG (Pelabuhan Sungai dan Danau), BAB I PENDAHULUAN 4.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki lebih dari 17.000 (tujuh belas ribu) pulau yang membentang dari 6 derajat LU sampai 11 derajat LS dan 95 derajat BT sampai 141 derajat BT dengan garis pantai sepanjang kurang lebih 95 ribu km, Dilihat dari keberadaannya di atas bumi, Indonesia terletak di antara benua Asia dan Australia dengan demikian memiliki posisi silang yang sangat strategis dan memiliki kekayaan alam yang melimpah yang meliputi_sumber daya alam, serta jumlah penduduk yang cukup besar. Oleh karena itu kegiatan transportasi laut, sungai, danau dan penyeberangan yang menghubungkan daerah pedalaman dan pulau-pulau di Indonesia serta menghubungkan Indonesia dengan luar negeri terutama dalam angkutan barang eksporimpor, mempunyai peran yang sangat strategis dan penting sebagai pendukung kegiatan perekonomian, industri, pembangunan dan perdagangan. Saat ini transportasi laut, sungai, danau dan penyeberangan digunakan oleh sekitar 90% perdagangan domestik dan internasional Namun peran dimaksud tentunya tidak akan terwujud tanpa kehadiran pelabuhan yang berfungsi sebagai titik simpul antara moda air dengan moda darat. Pelabuhan dapat dikatakan pula sebagai salah satu mata rantai dalam rangka penyelenggaraan total transport (berpindahnya barang/penumpang dari tempat asalnya ke tujuan akhir dari barang/penumpang dimaksud yang memerlukan paling tidak 2 (dua) jenis moda transport yang berbeda. Bahkan dalam perkembangannya sekarang, pelabuhan dapat dipandang pula sebagai bagian dari kegiatan logistik. Selain itu keberadaan pelabuhan di sesuatu daerah akan menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi perdagangan di daerah yang bersangkutan. Keberadaan suatu pelabuhan yang bersifat multi fungsi dan memberikan berbagai jenis jasa kepelabuhanan tidak terlepas dari kebutuhan akan adanya wilayab/lokasi tertentu (daratan dan perairan) yang memadai, tersedianya kelengkapan prasarana 1 dan sarana pelabuhan dan adanya kegiatan pengelolaan pelabuhan baik dari aspek penyediaan dan pelayanan jasa kepelabuhanan (pengusahaan) maupun dati aspek pengaturannya (pemerintahan). Kesemua itu harus dirancang dan ditata kelola sedemikian rupa, sehingga dapat memenubi kebutuhan akan jasa kepelabuhanan baik untuk kapal, penumpang maupun barang, baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang, yang makin berkembang sesuai dengan perkembangan lingkungen strategis baik nasional maupun internasional Dalam hubungannya dengan fungsi dan peran pelabuhan, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran Pasal 1 nomor 16 mendefinisikan pelabuhan sebagai berikut: “Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/ateu perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasiltas keselamatan den keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi”. Selanjutnya fungsi dan peran pelabuhan juga dijelaskan dalam kutipan pernyataan dari The Conference on Trade and Development (UNCTAD), sebagai berikut: “Seaports are interfaces between several mode of transport and they are centers for combined transport. Furthermore they are multifunctional markets and industrial areas where goods are not only in transit but they are also sorted, manufactured, and distributed, As a matter of fact, seaports are multi dimensional system which must be intergrated within logistic chains to fulfil properly their function. An efficient seaport requires besides infrastructure, superstructures and equipments, adequate connection to other transport modes, @ motivated management and sufficiently qualified employees". Menyadari akan peranan pelabuhan yang multi fungsi sebagaimana diuraikan di atas, dan menyadari pula kenyataan bahwa di Indonesia terdapat ribuan pelabuhan (besarikeci!), Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran mengamanatkan kepada Menteri Perhubungan untuk menetapkan Rencana Induk Pelabuhan Nasional yang berlaku untuk jangka waktu 20 tahun (pasal 71 ayat 4) yang di dalamnya harus memuat: a. Kebijakan Pelabuhan Nasional, dan b. Rencana Lokasi dan Hieraki Pelabuhan (pasal 71 ayat 3). Rencana Induk Pelabuhan Nasional dimaksud merupakan pedoman dalam penetapan lokasi, pembangunan, pengoperasian, pengembangan pelabuhan dan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan (pasal 71 ayat 1). 4.2. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013 tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional Amanat yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran pasal 71 ayat 4 dimaksud yang diulang/dipertegas pula dalam pasal 8 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, telah dilaksanakan oleh Menteri Perhubungan dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013 tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional yang pada intinya mengureikan hal hal sebagai berikut: * Kebijakan pelabuhan nasional dan strategi implementasinya disertai uraian mengenai Rencana aksi dibidang pengaturan dan pelaksanaan kebijakan © Proyeksi lalu lintas muatan melalui pelabuhan dan implikasinya terhadap pembangunanan kepelabuhanan di Indonesia, * Hierarki, lokasi dan rencana pembangunan pelabuhan disertai_uraian mengenai Pelabuhan strategis dalam koridor ekonomi, Parameter Perencanaan dan Strategi Pengembangan Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Rencana Pengembangan Pelabuhan. KEBUAKAN PELABUHAN PASAL?1AVATS UU NO. RENCANA LOKASI DAN /ASIONAL (KEN) 47/2008: RIPN memuat: HIEARKI PELABUHAN (RLHP) [iaianera ama ie a Beare TUUAN ee a ‘F LOKASIDAN RENCANA LOKAS! [; BAB L NO. KP 414/2013 PELABUHAN/TERMINAL DAN HIERARK! PELABUMAN, (1260 eb) | ARAH KPN { [7 ner oibioanencana PENGATURAN Off PELAKSANAAIE eave | KESUIAKAN: BAB S | | | PROVESSIALU UTS HUATAR LAL. a ABuNOUDSRHEKASHIYRTERKOP Pengsnecunan PeARuHAn (83) Deas Ls! DW RENCANA DPEMRAGUNAN PEABUHA[@AB4) | sraarecs Pecatren pels, UU Pelayaran | ptenentasiny | a7 butir) 848 2 4 2. Paraturan pelals, PP 61/2009 [ 3. Rencana sks pets, Kabijatan 4. Inllaup Jangke pendek otk mang |_ ge etecomn” || name ‘PPELABURANSTRATEGIS DLMKORIOOR =| EXOMONAI(LAMPIRAN Ch | PARAMETER PERENCANAANDAM STRATES | PENGEIAUANGANFELADUHAW BEEDASAREAN onIoOREKoNoHHfAeIAND) | >rmveanapenceusancia pesunan (voarney Gambar 4.1. Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) sebagaimana dirumuskan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013 1.3. Peninjauan Kembali (reviu) atas Rencana Induk Pelabuhan Nasional yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 tahun 2013 Meskipun Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013 baru berusia 3 (tiga) tahun, namun dengan terjadinya lingkungan strategis yang berkembang/berubah khususnya perkembangan di daerah serta perubahan wilayah administratif dalam penyebutan lokasi pelabuhan, dipandang perlu ditakukan reviu atas Rencana Induk Pelabuhan yang sudah dirumuskan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013. Pertimbangan untuk melakukan reviv meliputi antara fain : * Pemekaran wilayah Propinsi_~ maupun —_Kota/Kabupaten _serta pengembangannya; * Perlu memadukan simpul-simpul moda transportasi perairan (laut, sungai, danau dan penyeberangan): Ditetapkannya 9 (sembilan) Agenda Pembangunan Pemerintahan yang dikenal NAWACITA yang diantaranya akan diwujudkan dengan program Tol Laut; ¢ Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada awal Tahun 2016; ° 10 destinasi wisata prioritas nasional. Hal-hal tersebut di atas menjadi dasar pertimbangan untuk melakukan peninjauan Kembali atas beberapa substansi Keputusan Menteri Perhubungan tersebut sehingga dapat disinkronkan dengan perkembangan lingkungan strategis tersebut di atas. Peninjauan kembali (reviu) dimaksud utamanya difokuskan pada rencana, lokasi dan hierarki pelabuhan beserta rencana pengembangannya, sedangkan mengenai rumusan Kebijakan Pelabuhan Nasional, secara umum masih relevan dengan kebijakan pemerintahan saat ini. 1.4 Peninjauan Kembali (reviu) atas Cetak Biru Pengembangan Transportasi Penyeberangan Tahun 2010-2030 KM No. 6 Tahun 2010 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 6 Tahun 2010 selama ini selalu menjadi acuan awal dalam perencenaan lintas penyeberangan, pembangunan pelabuhan dan penyediaan armada penyeberangan. Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan baik di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota berkoordinasi agar program pengembangan terkait transportasi penyeberangan selalu selaras dengan visi dan misi Cetak Biru Transportasi Penyeberangan 2010-2030, Semangat pembangunan tersebut berjalan dengan sangat dinamis baik dari sisi spasial lokasi maupun percepatan pembangunan ataupun penyediaan layanan_transportasi penyeberangan di daerah, Perkembangan tata ruang, pemekaran otonomi daerah, pengembangan jaringan Jalan dan jalan rel maupun perkembangan informasi kebijakan lain yang lebih rinci terkait kebutuhan pengembangan transportasi penyeberangan di daerah menjadikan optimisme atas strategi pengembangan saat ini. Optimisme tersebut mengakibatkan pelaksanaan atas strategi pengembangan tersebut menjadi lebih cepat dari yang dijadwalkan, perubahan lokasi pelabuhan maupun lintas penyeberangan, 15 BAB II KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL DAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN 24. Kebijakan Pelabuhan Nasional 2.1.1, Kebijakan Pelabuhan Nasional dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013 ‘Sebagaimana telah dirumuskan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013, kebijakan Kepelabuhanan Nasional khususnya pada pelabuhan- pelabuhan utama akan merefleksikan perkembangan sektor kepelabuhanan menjadi industri jasa Kepelabuhanen kelas dunia yang kompetitif dengan sistim operasi pelabuhan sesuai standar internasional baik dalam bidang keselamatan pelayaran maupun perlindungan lingkungan meritim Kebijakan Pelabuhan Nasional diarahkan dalam upaya: Mendorong investasi swasta Partisipasi swasta/badan usaha merupakan salah satu sektor yang menunjang keberhasilan dalam percepatan pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan karena kemampuan finansial sektor publik terbatas. Mendorong Persaingan Mewyjudkan iklim persaingan yang sehat dalam usaha kepelabuhanan diharapkan dapat menghasilan jasa kepelabuhanan yang efektif dan efisien. Pemberdayaan Peran Penyelenggara Pelabuhan Upaya perwujudan peran Penyelenggara Pelabuhan sebagai pemegang hak pengelolaan lahan daratan dan perairan dapat dilaksanakan secara bertahap. Terwujudnya Integrasi Perencanaan Perencanaan pelabuhan harus mampu mengantisipasi dinamika pertumbuhan kegiatan ekonomi, dan terintegrasi dalam sistem transportasi nasionel, sistim logistik nasional, rencana tata ruang wilayah serta keterlibatan masyarakat setempat. © Menciptakan kerangka kerja hukum dan peraturan yang tepat dan fleksibet Peraturan pelaksanaan yang menunjang implementasi yang lebih operasional perlu diterbitkan untuk meningkatkan keterpaduan perencanaan, mengatur prosedur penetapan tarif jasa kepelabuhanan yang lebih efisien dan mengatasi kerungkinan kegagalan pasar. ¢ Mewujudkan sistem operasi pelabuhan yang aman dan terjamin Sektor pelabuhan harus memiliki tingkat keselamatan kapal dan keamanan fasilitas yang baik serta mempunyai aset dan sumber daya manusia yang andal. ¢ — Meningkatkan perlindungan maritim Pengembangan pelabuhan akan memperluas penggunean wilayah perairan yang akan meningkatkan dampak — terhadap _lingkungan _maritim. Penyelenggara pelabuhan harus lebih cermat dalam mitigasi lingkungan guna memperkecil kemungkinan dampak pencemaran lingkungan maritim. * — Mengembangkan sumberdaya manusia Pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi dalam _upaya meningkatkan produktivitas dan tingkat efisiensi Upaya dimaksud pada hakikatnya merupakan penjabaran dari amanat yang tercantum dalam Konsiderans (”Menimbang”) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran huruf d yang menyebutkan bahwa perkembangan jingkungan strategis nasional dan internasional_menuntut penyelenggarean pelayaran (termasuk kepelabuhanan) yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, peran swasta, dan persaingan usaha, otonomi daerah, dan akuntabilitas penyelenggara negara, dengan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan pelayaran demi kepentingan nasional. Sejalan dengan itu, dari aspek kelembagaan, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran memperkenalkan kebijakan baru dalam penyelenggaraan pelabuhan yaitu: © Dipisahkannya fungsi regulator dan operator dalam penyelenggaraan pelabuhan di pelabuhan-pelabuhan yang diusahakan secara komersial (disingkat pelabuhan komersial) yang diwujudkan dengan pembentukan Otoritas Pelabuhan (OP) sebagai regulator dan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) sebagai operator. * Pembentukan Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) sebagai penyelenggara pelabuhan di pelabuhan yang belum diusahakan secara komersial (disingkat pelabuhan non komersial) yang memiliki fungsi rangkap yaitu sebagai regulator dan operator pelabuhan. ¢ — Diciptakannya hubungan kontraktual antara Otoritas Pelabuhan dan Badan Usaha Pelabuhan dalam — rangka penyediaan dan pelayanan jasa kepelabuhanan dalam bentuk pemberian konsesi atau instrumen hukum dalam bentuk lainnya (selain pemberian konsesi). * Pembentukan Syahbandar sebagai lembaga yang berdiri sendiri di pelabuhan komersial. Sesuai Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan, pada Bab X, Ketentuan Lain-Lain, pasal 162 menjelaskan bahwasannya pelabuhan laut serta pelabuhan sungai dan danau yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan yang diusahakan secara komersil untuk kegiatan pengaturan dan pembinaan, pengendalian dan pengawasan kegiatan pelabuhan dilaksanakan oleh Otoritas Pelabuhan Laut yang Digunakan untuk Melayani Angkutan Penyeberangan (Otoritas Pelabuhan Penyeberangan, sesuai dengan PM No. 85 Tahun 2011) Penyelenggaraan pelabuhan laut serta pelabuhan sungai dan danau yang digunakan untuk meiayani angkutan penyeberangan yang belum diusahakan secara komersil dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Pemerintah, Unit Pelaksana Teknis Pemerintah Provinsi atau Unit Pelaksana Teknis Pemerintah Kabupaten/Kota, 2.1.2. Implementasi Konsep Tol Laut Perumusan Kebijakan Pelabuhan Nasional sebagaimana diuraikan diatas bertitik tolak dari Undang Undang Pelayaran, namun perlu diperhatikan pula lingkungan strategis yang terjadi saat ini yaitu dengan ditetapkannya 9 (sembilan) Agenda Pembangunan pemerintahen dalam Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 yang dikenal dengan Nawacita yaitu: 4. Akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh warga negara. 2, Akan membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola Pemerintah yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. 3. Akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan 4, Akan menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya 5, Akan meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia melalui : Indonesia Pintar, Indonesia sehat, indonesia Sejahtera. 6. Akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Intemasional. 7. Akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik. 8, Akan melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Akan memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial. Nawacita dimaksud khususnya butir 3 (tiga), yang menyebutkan “akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan’ akan diwujudkan dengan program Tol Laut yang dapat diartikan sebagai upaya untuk memperkuat penyelenggaraan angkutan laut yang menghubungkan wilayah Indonesia yang sudah maju dan wilayah Indonesia yang bellum maju atau tertinggal termasuk daerah perbatasan secara tetap dan teratur (berjadwal). Disamping itu, dalam upaya untuk melaksanakan program Tol Laut, Dirjen Perhubungan Laut dalam Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Laut Nomor ALA08/6/2/DJPL-18 Tanggal 26 Oktober 2015 tentang Jaringan Trayek Penyelenggaraan Kewaliban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut, yang telah diubah dengan Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Laut AL.108/7/8/DJPL-15 Tanggal 21 Desember 2015 tentang Jaringan Trayek Pelayaran Tol Laut Tahun Anggaran 2016 dan Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaannya telah menetapkan 6 (enam) jaringan Trayek Angkutan Barang Melalui Laut atas dasar Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) yaitu: «Trayek 1: Tg. Perak - Wanci - Namiea ~ Fak-fak ~ Kaimana — Timika - Kaimana — Fak-fak — Namlea - Wanci - Tg. Perak * Trayek 2: Tg Perak — Kalabahi — Moa - Saumlaki — Dobo — Merauke — Dobo — Saumlaki ~ Moa — Kalabahi — Tg. Perak * Trayek 3 : Tg Perak ~ Larantuka - Lewoleba - Rote — Sabu ~ Waingapu - Sabu ~ Rote — Lewoleba — Larantuka — Tg. Perak * Trayek 4 : Tg Priok ~ Makassar — Manokwari — Wasior — Nabire ~ Serui - Biak — Serui — Nabire - Wasior — Manokwari ~ Makassar ~ Tg. Priok * — Trayek 5 : Makassar ~ Tahuna — Lirung ~ Morotai — Tobelo — Ternate - Babang ~ Temate — Tobelo - Morotai - Lirung — Tahuna ~ Makassar * Trayek 6: Tg, Prick ~ Tarempa ~ Natuna — Tarempa ~ Tg. Priok Untuk menunjang kelancaran penyelenggaraan transportasi laut dalam trayek-trayek dimaksud, maka pelabuhan-pelabuhan yang akan dikunjungi kapal yang bersangkutan harus dilengkapi sarana dan prasananya yang memadai serta ditingkatkan kinerja operasionainya, Di samping itu salah satu program untuk menunjang konsep “Tol Laut” adalah program pengembangan kepelabuhanan antara__ lain melalui _perubahan kelembagaan Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) yaitu : dengan merubah pola pengelolaan keuangan beberapa Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU), sepanjang (khususnya) yang berkaitan dengan tugasnya sebagai pelayanan umum penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan. Selanjutnya tugas Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) yang bersifat menjalankan fungsi pemerintahan (Keselamatan Pelayaran) menjadi unit yang terpisah 2.1.3. Kebijakan Sabuk Penyeberangan Nasional Salah satu kebijakan untuk menunjang konsep tol laut adalah pengembangan Sabuk Penyeberangan Nasional Kebijakan Sabuk Penyeberangan Nasional adalah konsepsi spasial_terkait pengembangan jaringan transportasi penyeberangan nasional sebagai jembatan bergerak yang menghubungkan jaringan jalan nasional dan jaringan jalan rel yang terputus oleh perairan sehingga menjadi suatu kesatuan pengembangan transportasi darat nasional yang utuh dan tidak terpisahkan. Sabuk Utara adalah koridor pengembangan jaringan penyeberangan nasional di bagian utara Indonesia. Sabuk Tengah adalah koridor pengembangan jaringan penyeberangan nasional di bagian tengah Indonesia. Sabuk Selatan adalah koridor pengembangan jaringan penyeberangan nasional di bagian selatan Indonesia dan penghubung Antar Sabuk adalah koridor dan lintas penyeberangan yang menghubungkan antar sabuk dari arah utara ke tengah ke selatan Indonesia. Untuk mewujudkan kebijakan sabuk penyeberangan nasional harus didukung dengan penyelenggaraan pelabuhan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, pada Bab X, Ketentuan Lain-Lain, pasal 162 menjelaskan bahwasannya pelabuhan taut serta pelabuhan sungai dan danau yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan yang diusahakan secara komersil untuk kegiatan pengaturan dan pembinaan, pengendalian dan pengawasan kegialan pelabuhan dilaksanakan oleh Otoritas Pelabuhan Laut yang Digunakan untuk Melayani Angkutan Penyeberangan (Otoritas Pelabuhan Penyeberangan, sesuai dengan PM No. 85 Tahun 2011). Penyelenggaraan pelabuhan laut serta pelabuhan sungai dan danau yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan yang belum diusahakan secara komersil dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Pemerintah, Unit Pelaksana Teknis Pemerintah Provinsi atau Unit Pelaksana Teknis Pemerintah Kabupaten/Kota Gambar 2.4 Kebijakan Sabuk Penyeberangan Nasional 2.1.4, Kebijakan Pengembangan Pelabuhan Sungai dan Danau 21.4.4. 21.4.2. 21.4.3. Peran jaringan pelayanan talu-lintas angkutan sungai sebagai penghubung antar wilayah, mencakup: * Penghubung wilayah antar negara; + Penghubung wilayah antar provinsi; * Penghubung wilayah antar kabupaten dalam provinsi; + Penghubung wilayah dalam kabupaten Peran jaringan pelayanan talu-lintas angkutan sungai sebagai penghubung antar simpul dalam jaringan prasarana transportasi secara terpadu, intra atau antar moda, mencakup: * Penghubung Antarmoda Sungai-Laut; * Penghubung Antarmoda Sungai-Udara; * Penghubung Antarmoda Sungai-Kereta Api; * Penghubung Antarmoda Sungai-Jalan Raya Peran jaringan pelayanan lalu-lintas angkutan sungai sebagai penghubung logi * Penghubung Logistik Batubara; * Penghubung Logistik CPO; ik, mencakup: * Penghubung Logistik Karet; * Penghubung Logistik BBM dan Gas; ¢ — Penghubung Logistik Hasil Hutan. © Penghubung Logistik Tanaman Pangan dan Perikanan Darat 2.4.4.4. Peran jaringan pelayanan lalu-lintas angkutan sungai sebagai penyedia jasa perpindahan orang atau barang, mencakup: + Penyedia Jasa Perpindahan Orang-Barang; + Penyedia Jasa Perpindahan Barang 2.1.5. Aksesibilitas 10 Destinasi Wisata Nasional Pelabuhan-pelabuhan yang menunjang 10 destinasi wisata nasional sesuai surat Sekretaris KabinetNomor B.652/Seskab/Maritin/2015 tanggal 06 November 2015 tentang Tutorial Presiden Republik Indonesia tentang Pariwisata, adalah sebagai berikut 1. Destinasi wisata Danau Toba dapat dilayani oleh pelabuhan laut Belawan dan pelabuhan danau Tigaras, Simanindo, Muara, Sipinggan Nainggolan, Tomok, Ajibata, Onanrunggu dan Balige; 2. Destinasi wisata Tanjung Kelayang dapat dilayani oleh pelabuhan laut Tanjung Pandan, Tanjung Batu dan Tanjung Ru; 3. Destinasi wisata Tanjung Lesung dapat dilayani oleh pelabuhan laut Banten, Labuhan, Panimbang, Anyer Lor dan Merak; 4, Destinasi wisata Kepulauan Seribu dapat dilayani oleh pelabuhan laut P. Pramuka, P. Bidadari, P. Kelapa, P. Lancang, P. Pari, P. Payung, P. Sebira, P. Tidung dan P. Untung Jawa; 5, Destinasi wisata Borobudur dapat dilayani oleh pelabuhan laut Tanjung Emas dan Tanjung Intan; 6. _Destinasi wisata Bromo-Tengger-Semeru dapat dilayani oleh pelabuhan laut Tanjung Perak, Tanjung Tembaga, Tanjung Wangi dan Ketapang; 7. Destinasi wisata Mandalika dapat dilayani oleh pelabuhan laut Kayangan dan Lembar, 8. Destinasi wisata Labuhan Bajo dapat dilayani oleh pelabuhan laut Labuhan Bajo; 9. Destinasi wisata Wakatobi dapat dilayani oleh pelabuhan laut Baubau, Wanci, Kaledupa, Tomea dan Binongko; 40. Destinasi wisata Morotai dapat dilayani oleh pelabuhan laut Daruba dan Wayabula. 2.1.6. Kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) berlaku awal tahun 2016 yang merupakan integerasi ekonomi regional 10 negara Asia Tenggara. Perdagangan bebas lintas bates akan mengalir cepat dan massal, Aliran bebas investasi, modal, dan tenaga kerja profesional akan mewarai pergerakan ekonomi ASEAN. Potensi pasar ASEAN cukup besar yaitu 622 juta orang, dimana 250 juta orang diantaranya ada di Indonesia. Total nilai perdagangan Intra ASEAN sebesar 1,5 Trilyun $ US pertahun dan produk domestik bruto ASEAN sebesar 2,6 Trilyun $ US pertahun. Sebagai antisipasi dari diberlakukannya kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan meningkatkan volume perdagangan regional ASEAN yang pada gilirannya akan meningkatnya kunjungan kapal dan angkutan barang melalui laut ke pelabuhan-pelabuhan di Indonesia perlu kesiapan pelabuhan dari aspek penyediaan fasilitas fisik pelabuhan serta kinerja operasionalnya perlu menjadi perhatian. Untuk mendukung kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah direncanakan pengembangan lintas penyeberangan internasional Dumai ~ Malaka (Malaysia), Belawan — Penang (Malaysia) dan Bitung ~ General Santos (Filipina). 2.2. Pelaksanaan Atas Rencana Aksi Dibidang Pengaturan dan Pelaksanaan Kebijakan Dalam rangka menciptakan kerangka kerja hukum dan peraturan yang tepat dan fieksibel telah dirumuskan rencana aksi dibidang pengaturan dan pelaksanaan kebijakan yang metiputi : * Peraturan pelaksanaan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran; ° Peraturan Pelaksanaan yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan; Rencana aksi lebih lanjut_ untuk menunjang pelaksanaan kebijakan; Inisiatif jangka pendek untuk mengimplementasikan kebijakan Dalam kurun waktu hampir 3 (tiga) tahun setelah dikeluarkannya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013 telah banyak dikeluarkan regulasi dalam rangka pelaksanaan rencana aksi dimaksud antara lain’ Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan; Peraturan Pemerintah Nomor PP 15 Tahun 2016 tentang Tarif dan Pelayanan Jasa Kepelabuhanan; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2014 tentang Pencegahan Pencemaran Lingkungan Maritim; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 74 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 62 Tahun 2011 tentang Pengerukan & Reklamasi; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 136 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 52 Tahun 2011 tentang Pengerukan & Reklamasi; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 93 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 60 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Dan Pengusahaan Bongkar Muat Barang Dari Dan Ke Kapal; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM §1 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 15 Tahun 2015 tentang Konsesi Dan Bentuk Kerjasama Lainnya Antara Pemerintah Dengan Badan Usaha Pelabuhan Di Bidang Kepelabuhanan. BAB III PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN Di INDONESIA 3.1. Latar Belakang Proyeksi lalu lintas muatan melalui pelabuhan di masa mendatang dibuat dengan memperbaharui (updating) prediksi kebutuhan pergerakan transportasi laut pada RIPN sebelumnya yang berbasis kepada pergerakan sampai dengan tahun 2009, dengan menyertakan data pergerakan dan bongkar muat di pelabuhan pada tahun 2013 dan 2014 Pendekatan utama dalam prediksi kebutuhan pengembangan pelabuhan dalam reviu RIPN ini adalah dengan pendekatan tingkat pertumbuhan pergerakan di pelabuhan, yang dalam pola distribusinya memperhatikan kebijakan pemerintah dalam pengembangan Tol Laut, dan kebijakan pemerintah dalam konektivitas multimoda. Dengan demikian, perkembangan lalu lintas di pelabuhan dan pola distribusinya didasarkan kepada pendekatan tingkat pertumbuhan kebutuhan pergerakan di pelabuhan dan juga memperhatikan pendekatan model jaringan multimoda untuk melihat peran pelabuhan dalam pengembangan Tol Laut dan Short-Sea Shipping. Dengan tumbuh dan berkembangnya lalu lintas muatan di masa mendatang memberikan implikasi terhadap pembangunan kepelabuhan di Indonesia, tidak hanya dalam pengembangan kapasitasnya, melainkan pula peningkatan konektivitasnya dengan wilayah yang dilayaninya. 3.2. Perkembangan Kebutuhan Pergerakan 3.2.4. Tingkat Pertumbuhan Eksisting Dalam RIPN terdahuly, tingkat pertumbuhan kebutuhan pergerakan yang digunakan untuk Skenario Dasar (Base Case) adalah 7.6% rata-rata untuk seluruh jenis komoditas, Sementara itu, data muatan pelayaran setelah tahun 2009 menunjukkan kecenderungan penurunan tingkat pertumbuhan (perlambatan) dengan rata-rata tingkat pertumbuhan 5,09%. Sementara pola pergerakan nampak tidak jauh berbeda ‘abel 3.1. Perkembangan Muatan di Pelabuhan indonesia Tahun 2009-2013 Perkembangan No | Tahun | Muatan (Ton) Tr x 7_| 2009 79,953,771 2 [2010 93,805,476 | 13,851,705 | 17.32! 3_|_2011 97,636,973 |__ 3.831497 | 4.08! 4 | 2012 108,601,276 [10,964,303 | __11.23 6 | 2013, 117,870,322 [3,269,046 | _3.01 Perkembangan Kumulatif| 31,976,551] 36.65 Perkembangan Rata-Rata per Tahun| —_4,559,507| __5.09| Bila dilihat untuk masing-masing komoditas (berdasarkan jenis kemasan), kecenderungan perkembangan volume bongkar muat adalah seperti pada tabel berikut Tabel 3.2, Tingkat Perkembangan Muatan menurut jenis kemasan tahun 2004-2014 Komoditas Menurut Perkembangan (“aitahun) Jenis Kemasan | 2004-2009 | 2009-2014 | Rata-rata General Cargo “735 BA 30 Bag Cargo “13 4a) 13 Curah Cair 35 14 “Ad Curah Kering 79.7 10.1 149 Petkemas 79 79.2 135 Lain-ain tal 19) 18 Tampak bahwa dalam 5 tahun terakhir terjadi pertumbuhan volume bongkar muat barang yang cukup signifikan, kecuali pada tahun 2014 dan setelahnya yang mengalami perlambatan. Tingginya pertumbuhan volume peti kemas didorong juga oleh kontainerisasi. Sementara komoditas curah cair cenderung mengalami penurunan sedangkan curah kering pertumbuhannya masih tinggi Ditinjau dari total bobot (ton), proporsi masing-masing jenis kemasan komoditas mengalami perubshan yang berbeda-beda seperti dapat digambarkan sebagai berikut: ProporsiBobot 20 24 Tahun Caran Car a Cu Petiemas a Laintain Gambar 3.1. Proporsi Bobot Bongkar Muat Menurut Jenis Kemasan Barang curah kering pada tahun 2014 meliputi 58,4% total bobot barang yang dibongkar-muat di pelabuhan, naik dari 30,3% pada tahun 2005. Sebaliknya curah cair yang pada tahun 2005 cukup mendominasi dengan 45,8% dari total bobot, turun menjadi 20,9% pada tahun 2014. Sementara itu, komoditas jenis kemasan lain tidak banyak berubah proporsi bobotnya dengan peti kemas yang cenderung mengalami sedikit kenaikan. Khusus, untuk peti kemas, pertumbuhannya dalam 7 tahun terakhir mengalami fiuktuasi yang cukup signifikan (lint gambar di bawah), dengan perbedaan yang mencolok pada tahun-tahun tertentu antara bobot muatan (ton) dengan TEUs-nya. Perbedaan ini dimungkinkan karena adanya pergerakan peti kemas kosong. Namun secara rata-rata, bobot muatan per TEUs tidak banyak berubah, yaitu sekitar 11,5 - 12,8 ton/TEU. Gambar 3.2. Fluktuasi Perkembangan Volume Bongkar Muat Peti kemas dalam TEUs dan Bobot Muatan (ton) 3.2.2. Peran Pelabuhan dalam Pengembangan Tol Laut dan Short-Sea Shipping Dalam RIPN yang terdahulu, terdapat beberapa rencana pengembengan transportasi faut yang belum dielaborasi sejaun mana peran pelabuhan serfa pengaruh dari implementasi rencana-rencana_tersebut_ terhadap —pelabuhan. Rencana pengembangan atau kebijakan yang kemudian dikaji dalam reviu RIPN. ini diantaranya adalah: * Pengembangan Jaringan Tol Laut + Pengembangan Jaringan Short Sea Shipping (SSS) Kajian_kebijakan-kebijaken tersebut dilakukan dengan menggunakan alat bantu pemodelan jaringan multimoda-multikomoditas', yang memperhitungkan jaringan pelayaran, jaringan jalan dan jaringan kereta api untuk komoditas barang berdasarkan jenis kemasan. Di mana pelabuhan (dan terminal atau stasiun) juga dimodelkan sebagai ruas dan titik dimana arus barang berpindah dari satu moda ke moda lainnya. Terdapat beberapa definisi mengenai Tol Laut, salah satu yang cukup mengemuka adalah bahwa Tol Laut merupakan jaringan pelayaran peti kemas terjadwal (liner) yang menyinggahi beberapa pelabuhen utema di Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Papua. * Hasil pemodelan dan kajian kebijakan ini juga dibahas dalam tulisan berjudul Analisis Kebijakan Jaringan ult ian IPC, 34 Kapal yang digunakan adalah kapal peti kemas berukuran di atas 1000 TEUs. Tentu saja pengembangen jaringan pelayaran ini (rutenya lihat gambar) akan didukung dengan pengembangan terminal peti kemas yang dapat mengakomodasi kapal peti kemas dengan ukuran tersebut serta ketersediaan dermaga dan kinetja bongkar muat yang tinggi. Samudera Pasifik Belawan Samudera Hindia Gambar 3.3 Rute Tol Laut ‘Sementara itu, di dalam Dokumen Sistem Logistik Nasional, direkomendasikan untuk dikembangkan Jaringan Pelayaran Short Sea Shipping yang merupakan jaringan rute pelayaran yang bergerak di sepanjang garis pantai atau di antara pulau-pulau yang berdekatan, yang tujuan utamanya adalah mengurangi penggunaan truk di jalan, Rute yang direkomendasikan dapat dilihat pada gambar berikut : Pengembangan Jaringan Pelayaran Tol Laut dan Short Sea Shipping maupun kombinasinya diprediksi akan meningkatkan share moda laut. Namun, Jaringan Tol Laut ini seharusnya didukung oleh pengaturan rute pelayaran lain yang membentuk rute feeder. Dengan sistem rute seperti ini, diperkirakan akan memperbaiki biaya transporiasi total (semua moda) sebesar 2,66% (atau sekitar 20% dari total biaya transportasi laut saja) dan mengurangi biaya transportasi moda jalan sebesar 8,64% dari kondisi eksiting. Sebaliknya tanpa pengaturan rute feeder, yang berarti harus bersaing dengan pelayaran yang mempunyai jadwal yang lebih fleksibel dan sering, Tol Laut dengan ukuran kapal 3000 TEUs diperkirakan akan memiliki muatan yang lebih rendah, sehingga efesiensi biaya transport tidak terwujud. Skenario Short Sea Shipping mempunyai biaya transportasi total yang lebih mahal dan hanya memberikan sedikit kontribusi pada peningkatan sharing moda transportasi laut untuk pergerakan dalam pulau, akibat dari biaya yang dikeluarkan pemilik barang bila menggunakan rute Short Sea Shipping yang jauh lebih mahal di bandingkan dengan transportasi menggunakan moda truk. Short Sea Shipping belum memberikan perbaikan yang signifikan, kecuali untuk rute antar pulau. Hal ini disebabkan tarif yang lebih murah dengan menggunakan truk untuk pelayanan door-to-door dari pada menggunakan moda laut. Peraturan dalam operasi truk, pendanaan dan subsidi untuk Short Sea Shipping serta penegakkan peraturan tersebut akan meningkatkan manfaat Short Sea Shipping. 3.2.3. Prediksi Pertumbuhan Kebutuhan Pergerakan Dengan kondisi perkembangan kebutuhan pergerakan barang berdasarkan data tahun 2013 yang menunjukkan sedikit perlambatan, maka untuk prediksi kebutuhan pergerakan di masa yang akan datang dalam studi ini digunakan tingkat pertumbuhan berdasarkan skenario yang terkoreksi seperti tabel berikut: Tabel 3.3 Tingkat Pertumbuhan Pergerakan Barang di Pelabuhan : : Pertummburan/Tahan Toy denis Skenario a5 [Rerdah 3.2 27 23 Domestik [Basar 34 40 28 Fringst 5a 4a a2 Rerdah Pa a7 44 Internasional [Dasar 75 2a ia Fringst Tia 30 27 Maka besamya total kebutuhan pergerakan di pelabuhan menurut skenario dan jenis perdagangan serta tahun prediksi dapat ditentukan sebagai berikut ‘Tabel 3.4 Prediksi Kebutuhan Pergerakan Barang Total di Pelabuhan ; ‘Total Kebutuhan Pergerakan (uta tonith) denis Skenatio Sor a 2030 Rendah 523.7 597.6 7519 Domestik — [Dasar. 5844 714.4 947.4 Tinggi 594.1 736.1 1,012.5 Rendah 6157. 670.0, 7697. Intemasional |Dasar 836.4 (929.8 7115.6 Tinggi 1,022.2 7185.2 1,547 5 Rendah 1,139.5 1,267.6 1,267.6 Total Dasar 1,420.5 4,640.9, 2,056.7 Tinggi 1,616.3 7,921.3 2,560.1 Selanjutnya hasil prediksi yang didetailkan menurut jenis komoditas akan digunakan untuk mengidentifikesi kebutuhan pengembangan fasilitas petabuhan. Hal ini, berarti secara umum, kebutuhan pengembangan fasilitas pelabuhan akan sedikit melambat namun lebih merata. 3.2.4. Pola Pergerakan Barang Pola pergerakan peti kemas (domestik) tidak banyak mengalami perubahan antara tahun 2009 dan 2013, seperti yang dapat dibandingkan pada gambar-gambar dibawah ini: Gambar 3.6 Pola Pergerakan Peti kemas Domestik tahun 2013 Hanya terdapat beberapa pergerakan (pasangan asal-tujuan pelabuhan) yang meningkat terutama di bagian timur indonesia. Sementara itu, untuk komoditas curah kering (domestik) yang cukup mendominasi secara bobot, juga memiliki pola yang hampir mirip antara 2009 dan 2013. 3. Implikasi Terhadap Rencana Pengembangan Pelabuhan 3.3.4. Pengembangan Kapasitas Pelabuhan Dengan perkembangan muatan yang diprediksi dilayani di masa mendatang, tentu mengharuskan pelabuhan Indonesia mengembangkan kapasitas pelayanannya, baik melalui perbaikan kelembagaan (institusional), peningkatan kinerja pelayanan dalam bentuk produktivitas bongkar muat, maupun pengembangan fisik pelabuhan. Tidak hanya pada pelabuhan yang sudah beroperasi, melainkan pula pelabuhan- pelabuhan baru yang menjadi kebijakan pemerintah, Dalam RIPN yang terdahulu, terdapat beberapa rencana pengembangan transportasi laut yang belum dielaborasi sejaun mana peran pelabuhan serta pengaruh dari implementasirencana-rencana _tersebut _terhadap -—pelabuhan. ~_Rencana pengembangan atau kebijakan yang kemudian diadopsi dalam reviu RIPN ini adalah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Yaitu antara tain: a. Pengembangan Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung Provinsi Sumatera Utara; b, Pengembangan Pelabuhan Hub Internasional Bitung Provinsi Sulawesi Utara; c, Pelabuhan KEK Maloy Provinsi Kalimantan Timur; d, Pembangunan Pelabuhan Jawa Barat (Utara) Provinsi Jawa Barat; e, Pembangunan Pelabuhan Sorong Provinsi Papua Barat; — Pembangunan Pelabuhan Kalibaru Provinsi DK! Jakarta; g. Makassar New Port Provinsi Sulawesi Selatan; h, — Pengembangan Pelabuhan Wayabula, Kepulauan Morotai Provinsi Maluku Utara; i Pengembangan Pelabuhan Palu (Pantoloan, Teluk Palu) Provinsi Sulawesi ‘Tengah; j. Pengembangan kapasitas Pelabuhan Parigi Provinsi Sulawesi Tengah; k. Pengembangan Pelabuhan Kijing Provinsi Kalimantan Barat; |. Pengembangan Pelabuhan Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sebagai penjelas, berikut ini uraian singkat mengenai penetapan fungsi Pelabuhan Tanjung Priok sebagei pelabuhan hub internasional petikemas, terkait dengan rencana pengembangan Pelabuhan Intemasional Kuala Tanjung dan rencana pembangunan Pelabuhan Patimban di Pantai Utara Jawa Barat Wacana untuk mengembangken Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan hub internasional petikemas di Indonesia dipandang tidak tepat. Permintaan lalu lintas eksporlimpor yang utama pada kondisi eksisting terjadi di antara pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) — Singapura. Penerapan kebijakan semua arus petikemas eksporimpor melakukan konsolidasi/distribusi melalui Pelabuhan Kuala Tanjung akan menyebabken biaya total transportasi meningkat 1,31%. Hal ini diakibatkan oleh arus lalu lintas truk yang lebih tinggi yang mengakses Pelabuhan Kuala Tanjung darifke Jawa dan Sumatera. Dengan demikian sudah tepat kebijakan pemerintah dalam Peraturan Presiden Republik indonesia Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Yaitu, yang antara lain menetapkan fungsi Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung Provinsi Sumatera Utara sebagai pelabuhan intemasional, dan bukan sebagai pelabuhan hub internasional. ‘Adapun rencana pengembangan Pelabuhan Patimban termuat dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, yang menyebutkan salah satu proyek infrastruktur strategis adalah Pelabuhan Jawa Barat (Utara) Propinsi Jawa Barat. Memang belum dinyatakan spesifik lokasinya, tetapi dalam berbagai kesempatan Kementerian Perhubungan mendeklarasikan salah satu lokasi, dan bukan satu-satunya alternatif, adalah berlokasi di Patimban Kabupaten Subang Dasar hukum rencana pembangunan Pelabuhan Patimban adalah Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2016 tentang Penetapan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat sebagai Proyek Strategis Nasional Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Desa Patimban, Kecamatan Pusakanegara Kabupaten Subang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional. Penyelenggaraan Pelabuhan Patimban meliputi kegiatan perencanaan, pembangunan, pengoperasian dan pengusahaan, pembinaan teknis dan pembinaan manajemen pengoperasional pelabuhan serta pembinaan untuk menjamin keselamatan pelayaran dan lingkungan. Pelabuhan Patimban dikembangkan sebagai komplementer Pelabuhan Tanjung Priok, yang dimasa mendatang industri yang berkembang di Jawa Bagian Barat tidak bisa lagi mengandalkan Pelabuhan Tanjung Priok. Kedua pelabuhan dikembangkan, dengan industri di Jabodetabek yang dekat ke Pelabuhan Tanjung Priok, dan untuk industri di Cikarang, Karawang dan sekitarnya, yang akan lebih dekat ke pelabuhan baru Patimban. Pada intinya, pemerintah mendorong terbangunnya pelabuhan utama di pantai Jawa Barat yang mampu melayani industrialisasi yang besar di wilayah Jawa Barat Dengan uraian tersebut di atas, maka kebijakan pemerintah yang menetapkan fungsi Pelabuhan Tanjung Prick (bersama dengan Pelabuhan Patimbang secara komplementer) sebagai pelabuhan hub intemasional petikemas adalah tepat. Karena skenario pengembangan pelabuhan hub internasional diperkirakan akan meningkatkan mode share angkutan laut sebesar 6,42% atau sekitar 0,30% dari kondisi eksisting. Terlebih pelabuhan tersebut memiliki posisi sentral dalam pengembangan Tol Laut, terutama dalam menyediakan waktu serta biaya pelayanan yang rendah yang berkontribusi meningkatkan efisiensi biaya logistik nasional 3.3.2. Pengembangan Konektivitas Antarmoda di Pelabuhan Pada dasarnya pelabuhan tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terhubung dengan moda lainnya. Tingkat keterhubungan atau lebih dikenal dengan konektivitas ini semestinya dapat dikuantifikasi. Untuk Konektivitas pelabuhan dan moda jalan dapat dinyatakan dalam indikator kualitas keterhubungan yang dapat dikorelasikan dengan besamya kebutuhan pergerakan di Pelabuhan, sedemikian sehingga dapat diidentifikasi kebutuhan (kapasitas) jalan akses Pelabuhan seperti pada tabel berikut: ‘Tabel 3.5 Kebutuhan konektivitas pelabuhan dan jaringan jalan (jalan akses pelabuhan) Total Kebutuhan Pergerakan Barang (juta ton/tahun) Kebutuhan Jalan Akses Minimum Referensi (tahun 2012) Kurang dari 5 2 tajur 2 arah Bitung ~ 5 jt ton/th 5-10 4 lajur 2 arah Makassar ~ 12 jt tonith Lajur Khusus Truk Pontianak ~ 30 jt tonith 10-40 Lebih dari 40, Jalan Bebas Hambatan | Tj. Perak ~ 70 jt ton/th Ti. Priok ~ > 75 jttonith Diharapkan, dengan penyediaan jalan akses seperti di tabel di atas, aksesibilitas pelabuhan dapat dipertahankan, atau tidak terjadi kemacetan yang terlalu parah Itupun bila hambatan samping dan guna lahan di sekitar pelabuhan bisa tetap terkontrol dengan baik. Sementara itu, akses jaringan kereta api ke/dari pelabuhan disarankan masuk sampai kepada lapangan penumpukan atau gudang, supaya kecepatan dan jadwal bongkar muat kapal dapat diimbangi oleh jadwal dan kapasitas angkut kereta api atau sebaliknya Merupakan perkembangan baru bahwa pemerintah merencanakan pembangunan Inland WeterwaysiCBL Cikarang-Bekasi-Laut Jawa, di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat, yang menjadi salah satu moda konektivitas Pelabuhan Tanjung Priok/Kelibaru dengan wilayah belakang (hinterland) nya. Proyek tersebut merupakan salah satu proyek infrastruktur strategis yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. 3.4, Transportasi Penyeberangan Angkutan penyeberangan merupakan angkutan yang berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan jaringan jalan atau jaringan jalur kereta api yang dipisahkan oleh perairan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya (Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran) Keberadaan angkutan penyeberangan, mampu mengatasi keterbatasan angkutan jalan atau angkutan Kereta api dalam menghubungkan dua lokasi yang terpisah oleh perairan atau dapat dikatakan sebagai penyambung sistem jaringan yang terputus oleh perairan. Pengembangan transportasi penyeberangan sebagai penghubung jaringan jalan atau jalan rel menjadi cukup mendesak mengingat laju perkembangan otonomi daerah yang ditandai dengan semangat pemekaran wilayah, yang disertai pesatnya pembangunan infrakstruktur wilayah terutama jalan raya. Beberapa daerah yang semula relatif terisolasi pun diharapkan dapat dikembangkan dengan penyelenggaraan moda penyeberangan ‘Transportasi penyeberangan untuk mendukung pengelolaan wilayah pesisir dan kepulauan, dimana berdasarkan Peraturan presiden RI nomor 86 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Nusa Tenggara Pasal 6 ayat 8 Stategi untuk pengembangan jaringan prasarana dan sarana yang terpadu untuk mewujudkan poros Indonesia bagian tenggara meliputi : a, Mengembangkan lintas penyeberangan untuk meningkatkan keterkaitan antar pulau dan antar wilayah b. Mengembangkan jaringan jalan yang terpadu dengan jaringan transportasi penyeberangan, pelabuhan dan Bandar udara. c. Mendorong pengembangan pelabuhan disepanjang ALKI Il, ALKI IIIA, ALKI IID untuk mendukung pelayaran internasional d. Mengembangkan Bandar udara untuk meningkatkan keterkaitan antar wilayah dan antar Negara Selain mendukung pengelolaan wilayah pesisir dan kepulauan, transportasi penyeberangan juga mendukung sistem logistik nasional. Dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang jalan pasal 5, disebutkan bahwa jalan memiliki fungsi: a. sebagai bagian dari prasarana transportasi mempunyai peran penting dalam ekonomi sosial budaya politik, pertahanan dan keamanan, dan lingkungan hidup serta wajib dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; b. sebagai prasarana distribusi barang dan jasa yang merupakan urat_ nadi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, ¢. sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan mengikat seluruh wilayah Republik Indonesia. Selanjutnya pengembangan jalan mengacu kepada rencana tata ruang untuk mendukung terwujudnya kerangka strategis penataan ruang nasional. Jaringan jalan yang ada tidak saja berfungsi untuk meningkatkan aksesibilitas kawasan, tapi juga berperan untuk ~—menyeimbangkan pengembangan kawasan, mengamankan teritorial dan sebagai perekat keutuhan NKRI. 3.4.1 Tingkat Pertumbuhan Eksisting Berdasarkan data produksi angkutan penumpang tahun 2011 sampai dengan 2015, pertumbuhan produksi angkutan penumpang pada lintas penyeberangan komersil di Indonesia menunjukkan kecenderungan meningkat dengan rata-rata peningkatan 3,54% per tahun. ‘Tabel 3.6. Perkembangan Produksi Angkutan Penumpang di Indonesia Tahun 2011-2015 Tahun Penumpang Perkembangan | _{orang) orane ae [201 53.12.4021 = _ | 2012 58,122,058 9.637 [2013 60.736.082 2.604.024 4287__—| (“2014 65.72.21 | 5.036.129 | 7,657_—_—| 2015 61.793.202 (3.979.009), (6,439) |_Perkembangan Komulatif_ 8.680.781 14,14 [Perkembangan Rata-rata per tahun 2.170.195 3,54 Disamping angkutan penumpang, muatan dalam angkutan penyeberangan juga berupa kendaraan beserta barang yang ada didalamnya, Pada umunya muatan 3413 angkutan untuk kendaraan akan terbagi menjadi 2 (dua), yaitu angkutan kendaraan roda dua (R2) dan angkutan kendaraan roda empat (R4) Tabel 3.7. Perkembangan Produksi Angkutan Kendaraan R2 di Indonesia Tahun 2011-2015 Tahun |-—Kendaraan R2 Perkembangan | (unit) Eattetd alt sit % 2011 5.472.872 2012 5.467.651, (5.224) 0,095 | 2013 761 | 4.928110 | 26,070 2014 8037416 | 6.655 | 7,983, 2015 7.733.716 (303.700) 927 Perkembangan Komulatit 2.260.844 30,03 Perkembangan Rata-ratapertahun | 565.211 | 7,52 Berdasarkan data produksi angkutan kendaraan R2 tahun 2011 sampai dengan 2015 tersebut diatas, pertumbuhan produksi angkutan penumpang pada _intas penyeberangan komersil di Indonesia menunjukkan kecenderungan meningkat dengan rata-rata peningkatan 7,51% per tahun. ‘Tabel 3.8. Perkembangan Produksi Angkutan Kendaraan Ré di Indonesia Tahun 2011-2015 Kendaraan R4 i Perkembangan Tahun T (unit) [ unit % [8 i i 2012 7.212.450 28.769 0,399 | 2013 7,663,029 | 450.579 5,880. [08 8.498.154 | 836.125 9827 2015 : 72 | __ (419.382) 191 | Perkembangan Komulatif 895.091 10,91 Perkembangan Rata-rata per tahun | 223.773 2,73 Dari data produksi angkutan kendaraan R4 dari tahun 2011 hingga 2015 menunjukkan peningkatan rata-rata per tahun mencapai 2,73%, 3.4.2, Peran Angkutan Penyeberangan Transportasi penyeberangan saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam sektor transportasi sejalan dengan program pemerintah melalui konsep NAWACITA, dimana transportasi penyeberangan dapat menghubungkan daerah yang terluar, terpencil, terdepan serta sebagai feeder transportasi laut untuk mendukung konsep Tol Laut. Transportasi penyeberangan secara tidak langsung berperan sebagai penghubung lintas pada jalur pelayaran laut maupun pelayaran perintis. Keberadaan transportasi penyeberangan juga dapat bersifat sebagai shortcut atau memperpendek jarak tempuh, sebagaimana definisi dari angkutan penyeberangan. Pada prinsipnya transportasi penyeberangan menyediakan layanan ulang alik yang memiliki jadwal tetap dan teratur yang menghubungkan dua titik, dimana barang yang diangkut harus dimasukkan dalam kendaraan atau bukan barang lepes. Ditinjau dari sisi pelayanan, dalam merencanakan layanen transportasi penyeberangen diawali dengan membuka lintasan, membangun pelabuhan serta armada (kapal Ro-Ro) hingga transportasi penyeberangan dapat beroperasi secara optimal baik secara komersil_ maupun perintis melalui subsidi angkutan. Hal ini sebagai bentuk upaya transportasi penyeberangan dalam membuka keterisolasian wilayah, dimana periu didukung dengan pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang merupakan alat mobilitas penduduk di wilayah tersebut. 3.4.3, Prediksi Pertumbuhan Angkutan Penyeberangan Dari data angkutan penyeberangan tahun 2011 sampai dengan 2015 menunjukkan adenya fluktuasi pertumbuhan pada setiap tahunnya, maka untuk memprediksi produksi angkutan penyeberangan baik penumpang, kendaraan roda dua (R2) maupun kendaraan roda empat (R4) di masa mendatang dianalisa dengan mengggunakan metode pertumbuhan linear. Tabel 3.9. Proyeksi Produksi Angkutan Penumpang Tahun 2020 - 2030 Tahun Penumpang Proyeksi 53.112421 2012 58,132,058, 2013 | 60.736.082 now | 5.772.231 2015 61.793.202 2020 | 2025 87,502,872 2030 104,126.941 3-15 Dari hasil perhitungan proyeksi produksi angkutan penumpang pada tahun 2020 — 2030, menunjukkan bahwa pada tahun akhir pengembangan jangka panjang, produksi angkutan penumpang diproyeksi akan mencapai 104 juta penumpang dengan laju pertumbuhan rata-rata 3,64% per tahun. Grafik pertumbuhan sebagaimana dalam Gambar 3.7. Proyeksi Produksi Angkutan Penumpang Tahun 2020-2030 329000.000 © ooo 5 ersons2 2 E somoow vasa z cman, z 337.055 60736082" g__ 62.7980 © cocaoore sannzan®** : j : 2 coomo 3 moon zou m2 201s OLN 200 Totun Penumpers —~Provelsi Gambar 3.7. Proyeksi Produksi Angkutan Penumpang Tahun 2020-2030 Berdasarkan data produksi kendaraan roda dua (R2), maka hasil perhitungan proyeksi produksi angkutan kendaraan R2 pada tahun 2020 - 2030 adalah sebagai berikut ‘Tabel 3.10. Proyeksi Produksi Angkutan Kendaraan R2 Tahun 2020 ~ 2030 [Tahun Penumpang. __Proyeksi [2010 4.834.217 L2011 5.472.872 L__ 2012 5.467.651 2013 oH [2014 L205 [ze a7 aS I 15,954.26 l 2.915.068 3-16 Hasil perhitungan proyeksi produksi angkutan kendaraan R2 pada tahun 2020 - 2030 dengan laju pertumbuhan rata-rata 7,51%, mencapai 11 juta unit kendaraan R2 sedangkan pada tahun 2030 mencapai 22 juta penumpang. Jika digambarkan dalam grafik, maka proyeksi produksi angkutan kendaraan roda dua (R2) adalah sebagaimana dalam Gambar 3.8. Proyeksi Produksi Angkutan Kendaraan Roda Dua (R2) ‘Tahun 2020-2030 eon) Perl! Angkuton Kenda poo ort 201270132 2HD Tahun Gambar 3.8. Proyel rroduksi Angkutan Kendaraan R2 Tahun 2020 - 2030 Dari data produksi kendaraan roda empat (R4), maka hasil perhitungan proyeksi produksi angkutan kendaraan R4 pada tahun 2020 — 2030 adalah sebagai berikut ‘Tabel 3.10, Proyeksi Produksi Angkutan Kendaraan R4 Tahun 2020 - 2030 Tahun | ___ Penumpang Proyeksi 2010 3.085.785 | 2011 7.183.681 | 2oi2 | 7.212.450 2013 7.663.029 2014 8.498.154 2015 8.078.772 Z [2020 | Hee 9.243.401 |___2025 10.575.922 2030 12.100.538 Hasil perhitungan proyeksi produksi angkutan kendaraan roda empat (R4) pada tahun 2020 - 2030, sebagaimana digambarkan dalam Gambar 3.9. Proveksi Angkutan Kendaraan Roda Empat (R4) Tahun 2020-2030 5 reno. osiso z Fema ssa009. 9 Bacco zoo 201120122013 DOS 2mm Tan Gambar 3.9. Proyeksi Produksi Angkutan Kendaraan R4 Tahun 2020 ~ 2030 Dengan laju pertumbuhan rata-rata 2,73% per tahun, maka proyeksi angkutan kendaraan roda empat (R4) pada tahun 2020 mencapai 9 juta unit kendaraan R4 sedangkan pada tahun 2030 mencapai 12 juta unit kendaraan R4. BAB IV LOKASI DAN HIERARKI PELABUHAN 4.4. Definisi/Pengertian 444, 44.2. 4.4.3. 4.1.4, Pelabuhan Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. Pelabuhan Utama Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alin muatan angkutan faut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi. Pelabuhan Pengumpul Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, dalam jumlah _menengah dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dar/atau barang serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi. Pelabuhan Pengumpan Pelabuhan Pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muatan angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam 415. 4.1.6. provinsi. Wilayah Kerja Pelabuhan Wilayah Kerja Pelabuhan adalah satuan tugas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan atau Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan yang membawahinya. Wilayah kerja pelabuhan mempunyai tugas melakukan kegiatan pemberian pelayanan alu lintas dan angkutan laut, keamanan dan keselamatan pelayaran dan/ atau penyediaan pelayanan jasa kepelabuhanan di perairan pelabuhan untuk mempelancar angkutan laut. Terminal Terminal adalah fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar dan tempat kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan, tempat menunggu dan naik turun penumpang, dan/atau tempat bongkar muat barang Terminal Umum adalah terminal yang terletak di dalam atau di luar Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan yang merupakan bagian dari pelabuhan terdekat untuk melayani kepentingan umum yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Pelabuhan yang telah atau akan diberikan hak untuk meyelenggarakan kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanen tertentu dalam jangka waktu tertentu dan kompensasi tertentu yang diatur dalam perjanjian konsesi atau bentuk kerjasama lainnya Terminal Khusus adalah terminal yang terletak di luar Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan yang merupakan bagian dari pelabuhan terdekat untuk melayani kepentingan sendiri sesuai dengan usaha pokoknya Terminal Untuk Kepentingan Sendiri adalah terminal yang terletak di dalam Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan yang merupakan bagian dari pelabuhan untuk melayani kepentingan sendiri sesuai dengan usaha pokoknya. 4.4.7. Rencana Lokasi Pelabuhan Rencana Lokasi Pelabuhan adalah usulan lokasi pelabuhan yang masih memerlukan dokumen perencanaan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku 4.2. Kriteria Pelabuhan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor PP. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, dalam Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Hierarki Peran dan Fungsi Pelabuhan sebagai berikut : 4 Pelabuhan Laut Yang Melayani Angkutan Laut a. Pelabuhan Utama Pelabuhan Pengumpul b ¢. Pelabuhan Pengumpan d. Pelabuhan Pengumpan Lokal Pelabuhan Laut Yang Melayani Angkutan Penyeberangan : a. Pelabuhan Kelas | b. Pelabuhan Kelas Il c. Pelabuhan Kelas Il! Pelabuhan Sungai dan Danau 4.2.4. Pelabuhan Laut Yang Melayani Angkutan Laut : 4.2.1.1. Pelabuhan Utama Lokasi Pelabuhan Utama berpedoman pada kriteria teknis sebagai berikut: 4 Berada dekat dengan jalur pelayaran internasional kurang dari 500 mil dan jatur pelayaran nasional kurang dari 50 mil; Memiliki jarak dengan pelabuhan utama lainnya minimal 200 mil; Kedalaman kolam pelabuhan minimal -9 m-LWS; Memiliki dermaga dengan kapasitas minimal 10.000 DWT; Panjang dermaga minimal 350 m’; Luas lahan pelabuhan minimal 50 Ha; 7. Memiliki peralatan bongkar muat sesuai jenis angkutan barang. 4.2.4.2. Pelabuhan Pengumpul Lokasi pelabuhan pengumpul berpedoman pada kriteria teknis sebagai berikut 1. Berada dekat dengan jalur pelayaran nasional kurang dari 50 mil; 2. Memiliki jarak dengan pelabuhan pengumpul lainnya minimal 50 mil 3. Kedalaman kolam pelabuhan mulai -7 sampai dengan -9 mLWS, 4. Memiliki dermaga dengan kapasitas minimal 3.000 DWT; 5. Panjang dermaga 120 - 350 m’; 6. _ Luas lahan pelabuhan minimal 10 Ha; 7. Memiliki peralatan bongkar muat sesuai jenis angkutan barang 4.2.4.3. Pelabuhan Pengumpan Regional Lokasi pelabuhan pengumpan regional berpedoman pada kriteria teknis sebagai berikut: 1. Memiliki jarak dengan pelabuhan regional lainnya minimal 20-50 mil; 2. Kedalaman kolam pelabuhan mulai ~ 5 sampai dengan -7 mLWS; 3. Kapasitas dermaga maksimal 3.000 DWT; 4. Panjang dermaga 80 - 120 m’; 5. Memiliki peralatan bongkar muat sesuai jenis angkutan barang, 4.2.4.4, Pelabuhan Pengumpan Lokal Lokasi pelabuhan pengumpan lokal berpedoman pada kriteria teknis sebagai berikut: 1. Memiliki jarak dengan pelabuhan lokal lainnya minimal 5-20 mil, 2. Kedalaman kolam pelabuhan maksimal - 5 m-LWS; 3. Kapasitas dermaga maksimal 1.000 DWT; 4. Panjang dermaga maksimal 80 m’; 4.2.2. Pelabuhan Laut Yang Melayani Angkutan Penyeberangan: 4.2.2.1, Pelabuhan Kelas | Penetapan pelabuhan laut yang melayani angkutan penyeberangan kelas | harus memperhatikan kriteria teknis sebagai berikut 1. 4, Pelabuhan yang berfungsi sebagai simpul jembatan bergerak (lintas penyeberangan); Menghubungkan Jalan Arteri Primer (JAP); Jalan tol, Jalan Kolektor Primer 4 (JKP-1), jalan strategis nasional dan antar negara; Lokasi pelabuhan secara strategis berada pada sabuk penyeberangan nasional dan penghubung antar sabuk; Pelabuhan yang diusahakan secara komersil 4.2.2.2. Pelabuhan Kelas I! Penetapan pelabuhan laut yang melayani angkutan penyeberangan kelas {| harus memperhatikan kriteria teknis sebagai berikut 1. 2. 3. 4, Pelabuhan yang berfungsi sebagai simpul jembatan bergerak (lintas penyeberangan); Menghubungkan JAP, jalan tol, JKP-1 dan jalan strategis nasional; Lokasinya tidak berada pada konsepsi sabuk penyeberangan nasional; Pelabuhan yang belum diusahakan secara komersil. 4.2.2.3, Pelabuhan Kelas III Penetapan pelabuhan laut yang melayani angkutan penyeberangan kelas Ill harus memperhatikan kriteria teknis sebagai berikut 1 Pelabuhan yang berfungsi sebagai simpul jembatan bergerak (lintas penyeberangan); Berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan jalan JKP-2, JKP-3, JKP-4 dan jalan yang tidak termasuk pada kriteria pelabuhan untuk angkutan penyeberangan kelas 1 maupun kelas 2. 3. Lokasinya tidak berada pada konsepsi sabuk penyeberangan nasional; 4. Pelabuhan yang belum diusahakan secara komersil. 4.2.3. Pelabuhan Sungai dan Danau: 4.2.3.1. Hierarki Pelayanan Dalam Tatanan Kepelabuhan Nasional pelabuhan sungai, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 15, PP 61/2009, secara hierarki pelayanannya terdiri atas: 1. pelabuhan sungai dan danau yang digunakan untuk melayani angkutan sungai dan danau; dan/ atau 2. pelabuhan sungai dan danau yang melayani angkutan penyeberangan, hierarki pelayanannya adalah sebagai berikut: © antar provinsi dan/atau anter negara; * antar kabupaten/ kota dalam 1 (satu) provinsi; dan/ atau © dalam 4 (satu) kabupaten/kota. 4.2.3.1. Tatanan Trayek Trayek lalu-lintas angkutan sungai terdiri dari trayek tetap teratur, dan tidak tetap dan tidak teratur. Hierarki trayek tetap dan teratur lalu-lintas angkutan sungai ditentukan berdasarkan fungsi simpul transportasi sungai yang terhubung dan cakupan wilayah pelayanan, terdiri dari 1. Trayek utama sebagaimana huruf 2 menghubungkan antar pelabuhan sungai yang berfungsi sebagai pusat penyebaran. Trayek Utama dapat berupa: @. Trayek lalu-lintas angkutan sungai antar propinsi; atau b. Trayek lalu-lintas angkutan sungai antar kabupaten dalam propinsi 2. Trayek cabang sebagaimana dimaksud pada huruf b menghubungkan antar pelabuhan sungai yang berfungsi sebagai pusat penyebaran dengan yang bukan berfungsi sebagai pusat penyebaran atau antar pelabuhan sungai yang bukan berfungsi sebagai pusat penyebaran. Trayek Cabang dapat berupa: a, Trayek lalu-lintas angkutan sungai antar kabupaten dalam propinsi; atau b. Trayek lalu-lintas angkutan sungai dalam kabupaten. LAMPIRAN-LAMPIRAN REKAPITULASI JUMEAH PELABUHAN LAUT | YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAY/ NI : ANGKUTAN LAUT” ae ee PELABUHAN UTAMA (PU) 26 28 29 30 PELABUHAN PENGUMPUL (PP) 1e7__| 181 ne6__|_ 185 PELABUHAN PENGUMPAN REGIONAL (PR) 4is_| 105 | 103 | 103 PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL (PL) 32 26 22 22 ‘TOTAL PELABUHAN 34o_| 340 | 340 | 340 _ LOKASIDAN TERMINAL UMUM q oe |WILAYAH KERJA PELABUHAN 339 389 389 389 FRENCANA LOKASI PELABUHAN 1246 | 1246 | 1246 | 1246 TERMINAL (BAGIAN DARI PELABUHAN) 36. 36 36, 36 Keterangan : 1) Wilayah Kerja Pelabuhan adalah satuan tugas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kantor penyelenggara pelabuhan yang membawahinya. 2) Terminal Umura adalah terminal yang terletak di dalam atau di luar Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan yang merupakan bagian dari pelabuhan terdekat untuk melayani kepentingan umum yang dikelola oleh Penyelenggera Pelabuhan atau Badan Usaha Pelabuhan yang telah atau/dapat diberikan hak untuk melakukan kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan tertentu dalam jangka waktu tertentu dan kompensasi tertentu yang diatur dalam perjenjian konsesi atau bentuk Kerjasama lainnya. 3) Rencana Lokasi Pelabuhan adalah usulan lokasi pelabuhan yang masih memerlukan dokumen perencanaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, *JTerdapat Kantor UPT Dijen Hubla sesual : 4) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelabuhan Batam; 2) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Utama; 3) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 130 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan; 4) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 135 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan; *) Kantor Pelabuhan: SUB LAMPIRAN A1 LOKAS! PELABUHAN LAUT YANG DIGUNAKAN UNTUK ANGKUTAN LAUT. KETERANGAN Kantor Pelabuhan [Aceh Selatan [Aceh Singkdt cet eh ae 8 |Lhoksoumawerkreung Geukeh 9 |ruala Langsa pe | pe [T9. Balai Asshan/Bagan Asahan Kus Toning |Pangkalan Dodek 6 Fann Tam i 8 Corr Lar "[eeiBerontore 18 [tabaten aur Haring Sarong io 10 [Labuten Basie fretaong [Pangkatan Susu [Panakalan Brandan Pulau Kampat ‘raiure Pure INatal/ Skara-kara [Bolanan Nias Barat 18. |Sirombu [Nias Selatan 16 [Pulau Tato [Teluk Dalam ‘Serdang Bedagal 31 [sorong Beaegat [2 |stomo [35 [FosenulTenoah ovina Sunaia Baal [kep.tenavai 35 Ke. Mento [Teluk Bayur {Tetuk Tapang {iv Provingl Kopulauai Riau | 40 [Batam a 2 [Teluk Senimba lLobam [Sei Kolak Kijang ‘Tanjung Berakit [Tanjung Uber. / Buiang Linggt Malarko IKarimun ‘Tanjung Balai Karimun Karimun [Tanjung Batu Kundur op. Anambas [Tarempa [Dabo singkep [Pekajang [Senayang [Selat Lampe [Tanjung Pinang [Bengkalls 57° [Bengkals 58 |Bengkats Bengkalis 60 [Dumai Indragi itr [Sungai Guntung ine ie 4 ina as [Tembtshan RengatiCuala Cinaku 65. |Kepulauan weranti Selat Panjang Kepaauen vero 71 [Meroe - |Pekanbara See “42. [Pekanbana 68 olan ie 12 [eae Gowg ‘60 [otanHe v6 [Boon Sapoh = |Sinaboi 72 sie Ti Preaea ca a [Tanjung Buion _PENETAPAN LOKASI DAN Hi ovis Bona 74 [Bengkulu Utara MaiakoniiP. Enggano 78 {aur Bintuhenitinaw Bengkulu Pew Sat ovine Jambi ‘77 [Maro Jambi [Fatang Duta 1 78 [t.burg Bara 2 fee Tonka fate terra | 20 | 4 fara Sabak a TE fear @2 [To snung Tina [ure stung 83. [Banyuasin 1 [Tanjung Apk-Api & logankomerng tir | 2 [Sungai Lumpur [Palembang [3 [Boom BarwiPalembang Pelembang 4 |kertapatr z 1 [Belinys PP. PP 2 [Munk ee PP. PP 9 |Bangka Seiatan 3. PR PR “80 [Bengka Selatan Te] PP PP [et [Bettung Hee 5 = “pe [ee | pp | pp [Bettung Timue . e pe} ef et | PL alpine 7 a pe | pe | pp | PP [xc Proving! Lampang [Bandar Lampung 4 [Panjang 96 [Bandar Lampung Feiuk Betung | 96 [Lampung Selatan [Sebsiang é 97 Lampung Timur Labuan Meringgai pr | PR | PR | eR 2 |pmesui [Labuhan lanyer Lor PR pe | PP PR | PR “Hlerar Pelabuhan ; : [Pamanukan-Bianakan Indramayur.osarang PL [Pangandararvojongsaiawe PL. PL [Patmban [Palabuhan Ratu [Jakarta Utara 113. [Jakarta Utara Marunda [Jakarta Utara Muara Angke Jakarta Utara Jakarta Utara \Jawarta Utara ep. Seribu etn eaaa ae 2 ates ae ees 3 rang non wf | 122 lesa “& epara pe 123 bear 5 fearunJore pe “pe [ cee [er {2 [eau Gg [0 ava pe | pa or | 125 potiogca [Ct pettnsan [pre a [ae frembang “8 fRembanTsieaoua 127 [Remsen [2 faone = 128 [semana | [20 reps a frelaga Bir PR [Tanjung Wengi |e Gresik lLamongan Brondong a lLamongan Tanjung Pakis Pamekas Brenta EE fF Pesuwan 188 |Probotinggo [Proboingge 139 |Sampang 144 _|sepuai 145 [Sumenep [Sepeken 16 Rr Bulelong (Sangsi) eueieg Cetnan Boveng bapa Beno0 0 160 |mbvane tina ae | 151 Korgesen 3 [tan amuivTaatanpe |p| er | pe | pe} | 152 [Kargeson cee acing Bae BL lau 183 [knoung | 7s Poi foyapaeny | PR 7 {kvl Bovine Noga Teng 164 [Bins on [an [ven TOTES ape ST 168 Joop] “3 Joa 167 [Lombok Boat “ener 158 [Lombok Timur “a [canna Lonbae 189 onvox Ure “8 Pemenana 160 [Sumbava 7 feeses 181 [sumbere Bat in 1 | 2_[Kalabant 3 [atepupu pp | pp | pe | [4 endo i pe | pe | pe] | 5 |tareniuke PP z 8 ul “pu [| Pu 7 ee 3 | - pe | PP | ° | pp | pe | Pe | 40 es ee PL 3 iia 4 pp | + | 5 pp [| * 477 |Sumba Barat Daya 6 pr | 178 [Suma Timur 7 pp | | {se ~ at 1 [Tak Weta Bore 5 [ietapeng IKetapang 183 |Kubu Raya 184 [Pontianak [sinvete PalohiSakura| [Ranga tung [Batanjong ‘|Pesetan wendawai fiumai [Pangkalan Bun [samp [samuaa Kotawartngin Timur Putang Pisau @ [Pulang Pisau Soren ; Kuala Pembuong [Feluk SigintunaiSeruyan lsuamare 1 [Bulungan eealita 200 |Nunukan 2 [Sungai Nyamul/Sebatik “| PP PP 201 [Nunukan _ 4 |Nunukan/Tunon Taka PP -P | “202 |Teraken | 5. FFarakantctundung ——=« pu | pu | pu [Banjrmasin ¢ [otaberu kotabaru Kotabera 3 : on = [anes # zoe (casters | 6 Tanna Sats aa 209 fanen ae 7 [eaisedanay ato 210 fan Burda inp Eat eau cn | “PP - [21 fon tau ofa pre pe [ee | [Batitpapan [Tanjung Redeb . fein : Boman oning tn [re | C ca Kener sn Sento fis aioe Eig Sein ; ita Tin 219 al Tn 220 |kutai Timor zat fase 10” ae PaerPonig 222_|Penajam Pasi Utara 11 [Pensjam Pacer |Samaringa 12. |samaringa rovingl Sulawesi Vigra 2 3 4 228 5 | 228 |kep. Sitaro [es PL 230 [Kep, Tataud a _|-pp | pp | pp | ee | 231 |kep.Talaua 8 |Liung : pr | pr | pr | PR | = | 252 Kep. Talaud ~ | 9 litiengas eae (EEE “pp | PP 238 [Manado [10 finned | PP “ep | ep : = PL 236 [Boatemo 1 237 [corer 2 [Goons cae zee [oor tte [3 erage = . fara 4 |Kwandang | 5 [eurntass Pe _ Peovins| Sblawesi Tengah. 245 [Bangget [Banggst 247 [Benggai [Bancoat leangoai Kepuiouan lot [Donggaia [Dongaala [Donogala 254 [aorowatl PR Went pe | pp | pp | PP PP hae ia 258 [Tojo Una-Una 260 [Toi-Ton yinsi Sulawesi Tenguara ee re ra i 2 |kenaaweurghoio pp [Pe kon 3 {koi pe [pe [pe 284 [Kolaka ee ee ¥ 7 | PR Pe 285 |Konave Keulavan i" 7 i 260 [ina 3 ae °P | aaa (etee PP [Garongkona 3 [Baoo 4+ [Patria Suki 3 [eiaamaeraepc's ep | ep |p | pp Buku | Te [Meccn'sah P| oP | PP lJeneponto a |Jeneponto/Bunging PR PR un Tn 8 fiat Surge : “pe | PP 2 [Makasar | 8 asta Now Pon pu Pu 277 [iar Fo | aoe EEE pr | PR ~ [11 [Patoparta:Ringsit [pe | pe | Tt oviokasi [pepe 280 |Pare-pare 3 Pp | PP Peo | PP PR | PR IP. Jampea (Banteng) PR | SeayartBentong Raut Rahman PB Galsorgataor | SjalLareree a SwarBngsaoe . Pe [ [Halmanera Barat PR IHamanereSeaan i pe | ep | fe | pp sate Sleton [= [ee | | aimaner Sloan : Pe [ pe | pF Halmanera Tengah e pr | pr | PR 203 [Halmanera Timur RKI PELABUHAN almanere Ure 7_[Tobeio PP [keputevan Sua 8 [Fatabisanaya PR 2 [banore PR ae 10” Joana : PR oe pe Te haya a P| Hamacin Yan Bu a Peas Hides Kepuouen ger ae ae Tire epee : ep |e |p| pp amon | 304 [Buu ei pp | PP 305 |Buru Selatan PR PR ae 206 | pp PP ~ | 7 fas eat Dave oes eee [aks Tenoan Pe | Maths Tense a : Mauka Terash a : aoe Tengen oe : li Tenaga Bart PP Berm Bagin Bat | eee [Sera Bagian Timur PP [Seram Bagian Timur PL [Tuat BP ick inal Ra eR 317 [Pakfak ate [Faicrak - 319 |kab. Sorong 0 — 4 |eaimena 321 [Manokwac 5 [Manokwari 322 |tanokwan Seiaian | 6 Oransbai een oe 2 = 3 Provinsi Papua 328 [Asmat 329 [Biak Numfor 380 [leyapure 351 \leyapura L 332 [appl 5 [Bade pep | pp [| pp | pp | Merauke lAmamapare [Pomako Nabice [sarmi [surion lwaropen 10 SUB LAMPIRAN A2 LOKASI WILAYAH KERJA PELABUHAN I: Provinei Aceh 1 [Aven Selatan 1 | ivaden “2 [Aceh singiil | 2. |P. Banyak quel e 3_ [Aceh Singh _ | 8 [P sarox a 4 ane 4 |SaH a nt EE fae Lebunan Bik 1 BL 2 |Parlimbungan Ketek : PL PL PL & |iias eat @ fate [re PL las Seaton [sco a [aL : q Sikabaluan | Pokal [Tua Peat PR Muara Padang PL [Tika ‘Air Bangis leintan 19 |karimun 20_|Kep. Anambas 21 [Lingoa Lingga luingga atu INatune INatuna 27 |Natuna 28 |atuna 29 |[Natuna 30 [Tanjung Pinang 18 |Dompak pr | PR | PR | PR 31 [ Tanjung Pinang 14 [Tanjung Mocon 22 [Boots + [ooo a [a | 33 lindragiri lie 2 | Kuala Mandan PL PL PL PL fai ie 3 fPueu ing afm a 38. [kep.Merant “| -4 Franiuna Samak “Te fata fa | 26 [Rekan cc a fate pal oT |Siak [6 |Siak Sxl indrapura PL PL PL PL 88. [Mako ~ Muko PR 39_[To, Jabung Timur PL 40 [To. Jabung Timur PL P ‘Jabung Timur “PL 4. [Faniung Batu pu] me Pt |e 43. [Lampung Selatan 4 feagunt pL [PL | PL 44 |Lampung Selatan 2 |alianda | pL [ opt | i 45_ {Lampung Selatan | 3. |p. Sebest pc fee] | 46 [Lampung Tengah 4 [Way Seputin ec | pt | | om 47 [Lampung Timur 5 [Kuala Penat ec | | mt] [48 |Lampung Timur 6 [Way Sekampung fe oe ae 48. |Pesisi Barat 7 (Ke Hi pot ee | | 50. [Tanggamus 8 a [51 [Tuiang Bawang 8 PL ‘52 [Tulang Bawang a_| 58 [Tangerang 4 |eiuis eet P| ‘84 [Fangorang 2 |kresexrkronjo po [pt | PL 55 [Bekast 1 [Muara Gembong pe f pt | pt | PL 58. [cirebon 2 |Muara Gebang pf pt | P| mL 1 [Lagok Bejak pL | PL PL lWiradesa 4 [Pemalang LXV. Provi i a Fe 61 [Banyu Wangi 1 “e2 [Pactan 2 PL. 6 3 PL ot 4 PL 5 [5 [etimandangin PL 6 |Sampang a m| [a Te] 10 He Pu | ee [Butotong 4 [Lebunen Latang [Buleteng 2_|Lovina PL Kiungkung 3 [Nusa Lembongan ee | Pt il Provinel Nusa Tenggara Baral (Bima Lombok Timur buon i 4 5 6_|cark 7 [Dutionona Ikebe 9t [Flores Timur 92 [Flores Timur a 98 [Flores Timur : zi 94 [Flores Timur 14 |waiwerang 98 [Flores Timur [Waiwuring “Hierarki Pel labuhan | 2011 | 2015 Naik INunbaun Sabu (Nemosain) [Pt [Lembata !Manggarat IManggarai anggerei Barat IManggarat Timur [Sabu Raiua [Sabu Raia 35. [Saba Timur pL [PL 36 [Hepang 37 [Pane ‘Sumba Tengah |sumba Tienur |sumba Timor [Pulau Satu ( Provingi Kalimantan Barat [timor Tengah Selatan “4 [Boking HimorTenseh Saison Kotbano yng Lac ayn ee 2 [Tenne Sa mpm [om nah "3 Wempovar | I santas + fen a 120 [Sanbas [5 rma apa | ape {at [santas “6. Pomenakt A aay “a2 sembes 7 [snake pR_[ PR | PR | PR {20 [shakavarg _fehacine 7 7 Barto Sela kapues Kotawaringin Timur [Bagendang eo | ee IKereng Benakirai Kuala Jetay [Simenggaris [Sesayap Matutuang Noainaena [Para FFamako iBiaco [Bunias ee | iorarkt Pelabuh an ‘Wilayan i 322222 Iarampit [Metangoane Rainis Belang IKema Munten.icupang Bar rovinsi Sulawesi Baral [Mamuju lambo PL [amu Hee | Budong-Budon9 PL IMamuju — IPopongan PL 181 |Maruia P 162 |Mtamuju ce 103 |Mdamujy Utara 1184 [Polewal Mander 185 [Polewali Mander 1 + oped ‘ ss [ [Parigi Moutong ts a PR [Pariol Moutong [7 PL IPoso 8 Hee pf PL [Tojo Una. Te i pe PL Tojo una-una 70 - pu [pL [Tojo Una-Une | 11 |Pasoken : a | | Un [22 PPopot pe [PL zi [os pope | Pe HTojo Ura-Une ac PR | PR [Tot-Tot E Cai XV, Provinsi Sulawesi Tenguara 201 [Bawsau Binongko (202 |au-Bau ‘Toma [Boepinang : z Ikasipute ‘sia senbuii Pasco asain a lLaweie PL “|e featw ates PL kedatua PL Hiorarki Pelabuha | 2015. Buton Utara pu pt | Pk. [auton Tengan 12 |Liona Banagai pu f pt | pt | ee [auton Tengah 13 [Talaga Raya Fi PL PL [Buton Tengah 14_[wamengkot pL] PL |e Buton Uiara [auton Utara Ikotoka IKotaka IKotaka 221 [Kolaka 222 |kolaka Utara 22 fone Via 224 |konawe Selatan 24 [Lakara IKonawe Utara IKonawe Utara [Barebborkading \Uloe Pano IP. Katoketukuang [Pangkajene Kepulauon ieyune Pangkayene Kepulauen P. inate 12 |p Sanus Pensajne Kepuauen Penghajene Kepinian_|_18 [P Sapaa sey inant swayar dampen Wing Ton) |Selayar 16 |Pamatata PL PL eee ouster cafe fe EE : af mf a Sinjai 19 |Tuju-Tuju es PL PL] PL Pantone Keuluon LOKASI WILAVAH KERJA ‘Hierarki Pelabuhan- |Haimanera Barat [Halmanera Barat |Halmahera Selet 265 |HaieneraSeistn Haimanora Setatan aimanera Setatan Haimehera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan akmahera Selatan 262 [Ha era Selatan | 288 |Holmehera Selatan 264 [Halmanera Selatan 255 |Haimahera Selatan iaimaer Stan [Halmahera Selatan IHalmanera Selatan Hatmanera Selatan Haimahera Selatan Halmahera Tengah [Hatmanera Tengah [Hatmanera Tengah IHalmanera Tengah [Halmahera Tengah Halmahera Tengah |Haimahera Tengah Haimahera Timur Halmahera Timur [Dorosagu [Haimanere Timur lManitingting [SubaimWasito 285 [Haimanora Utara 206 |Halmahera Utara Healmahera Utara Kepulauan Sula 282 |Kepulaven Sula Pulau morotel [Pulau Taiabu ‘Kabupaten /Kota | N [Pulau Taiabu [Pulau Taiabu 200 [Temate 300 |Temete hon 30% [Temate Hritura 302 |Tidore Kepulauan lciterPayane | 204 |TidoreKepulaven Provins! Maluku |Gudeng Arang lair Buaya /Buru Selatan PL Kepulauan Are [7 PL Ikepulauan ane 8 |Benjna PL PL Kepuiewan Aru IMeluku Barat Daya Maluku Barat Daya Maluku Barat Maluku Barat Daya ilarRomang Maluku Barat Daya riwaki Maluku Barat Daya 322 [Maluku Barat Daya 228 [Maluku Barat Daya 326 [Maluku Barat Daya Lang 325 [Maluku Barat Daya Lurang “ais [tau Boar oya anata 22 foi Barat Daya 23, Masia 24 [senara 328 |Meluku Barat Daya |SaparuarHaria [Fehon PL 326 [iaiuks Tengah 34 [Tobaha PL 320 [Maluku Tengah IWILAYAH KERUA Matuku Tenggara 1842 [Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Barat [Maluku Tenggara Barat ‘Maluku Tenggara Barat sera agin ert Ser agin Bart Secan Bagin Bert [Seram Bagian Serat leerumGapan Timur | 47 emo se Sain Tinie 22. [sonar sem BupnTinw | 9 [Katwonionao |Manokwari Selatan fsa amoat oss fain ost [Rai rat 268 raat Fatanlap Kabare 250 [soong sana] = 20 [soon Sain ‘sr fnew 222 [rantran ‘ars frou sin ‘374 |Teluk Wondama zigeizee Fe = i 1 aya] slag aja mf 3 pL | Pl PL 4 a [oe [oe 278 fos ar te mea 280 [eovon Dau @ ape Da Bzei2|2 PL PL PL jzjejzjzizizielays ziz22ei|2 22 “ SUB LAMPIRAN A3- RENCANA LOKAS! PELABUHAN, [Johan Pahlawen Kuala Bubon 3. [Aceh Barat 3 |weureubo 2. {Aceh Barat 6 6 IMeulinoge ["7 [7 [uno Kruet 8 ‘@ |Labunan Haji [8 Aceh Selatan “|teuiek 10 |asen Singtal [Gosong telaga |Aceh Tamiang ISeniway "12 [Aceh Timur _ 12 |kuale Beukan 13 [Aceh Uiara 13. [thot Nae Pulau Aceh pe [ pe | pe] Kuala Raja [Sei Nangka [Sel Sembitang |silau Bora Kampung Laleng dang Deras 28 [Deli Serdang 29. [Deli Serdang 30. |Labuhan Batu 34 {Labuhan Batu 32 |Labuhan Batu Rantau Panjang lAjamu \cejah [Pantat Pukat [Set Kubung 38. |Labuhan Batu 34 |Labuhan Batu Utara 13. {Simandulang [35 |Langkat ia “14 |kula Sarapun r 18 _[Tapak Kuda E “97 [Mandailing Natal 46. |Batahan 38 [Mandating Natat a7 |Singkuang sbupaten / Kota isrcaling Nata 78 [Tape as Sten ‘a Janutan a = as sien Nias Selatan 23. [Pulau Simuk 24 [Pulau Tanah masa 25 [Puta Nias Setaten 26 |Pulew Nias Setatan Nias Selatan INias Utara Nias Utara [een dopa fring aia HFapanuii Tengah — se frapana eran 5 fapen eran siaiang Buah frei Nibung IMenduamas abuikeuk [Pagai Seiatan [Saaite: 63. |kep. Mentawai [Selat Bunga 64 |kep. Mentawai [Simabuk 65_|Kep. Mentawai Sinakak 18 |Carecok Terusan +8 paraman 72 [Pasan Parmer +8 ftom 75 Basement [18 avae “4 [Pais Seiten <7 fur iti 75. [Pesisir Selatan 18. {Surentin wins) Kepulauan Riau ep ae [Batam 1 |AirRaja| | 2 |patu Besar 3 |Belakang Padang 2 [Bulang Lintang ICengiui lJaton Ikampung Baru Ikepala Jenin ‘|lengkang INgenang [Pantai Gelam [Pecong [Pemping [Pulau Abang [Sembuiang [Setokok | Sjantung [Subang Mas [Tanjung Riou Franjung Uma [Fetuk Bakeu [Femoyong ___RENCANA LOKASI DAN HIERARKIPELABUHAN Hierarki Pelabuhar | 2014 48 [P. Buon PL 49. |P.Gobing PL 50 |P.Hanty “|e 81 |P.Kelong PL 52. |P. Koyan HeeeH eee! 83. |P, Mantang : a | iP, Teiang [Pelantar Korindo sigs [Semen Tokojo [Sungai Enam [Sungai Kecit_ [Teluk Bintan Hrikora lakat [Batu Gajah (Desa Tulang) lkarimun [Batu Lipai Ikarimun laueh Rawa Ikarimun [Buna Kota [Degongiserengen Ikarimun [Dural Kota lousun Nylurt IGabion lkarimun [Germuruh [Hang LukuwGetugur |Jang Luar Kampung Barw Selat Mie lkampung Benteng 164 |Karmun 79 {Kampung Kang 188 |karimun 20 [Kampung Tanjung Seta mie | 156 |kacimun 81 |kampung Tengah “167 |Karimun | 82 ‘|eban Ikericic 169 |Karmun 160 |Karimun Karimun 161 |kerimun 162 |Karimun “168 |Karimun a {ef me | om “pa pefafe 165 |karimun 90 [Pasir Panjang afm | me] 166 |Karinun 91 {Sekumbang po | ptf PL [167 |kaimun 92. [Tanjung Beran pe fm | “| 168 |Karimun [8 lie pu] ee fom | ce 169 |kanman |_9%4 |P.BehanDaiem pL | PL. Petes | 170 |karemun [98 fPamak taut pet me [et fee : | a7 96 [Pangte pf ef me | om 172 |Karimun | 87 Panta a ef ptf me | om | 173 |karimun 98 [Patt —fefelelea | | 174 |karimun "| 89. [Part Rempak: ypc | pc | Pt : 475 |kaciman | 100 [Pasal _ a fe fal] | 176 |Karimun tor [PasiTogak | mL | me | mt | ml i 177 |kariman 102 [Paunisimbs “ee f pe [ pe | ee | 178 |Karimun ____| 108 |pet Penumpangreni | px | ec | ma | me | 179 |Karmun | 104 |Pet Perkanan ParitRempak | pL | PL | PL | PL HT 180 |karimun 105 [Pengaram 161 |karimun 106 |Perasi 182 [Karimun ‘07 |Ponakari 163 |Karimun 108 [Pulau Jaga 4184 | arimun 109 [Pulau Kes 165 |Karimun 110 |PuauPatatyDesaselet mie | pL | PL | PL | PL 166 |Karimun 111 |SandanvSemedang pc | pe] ee | oP 187 |Karimun 112, [Sangiar pL | PL PL 168 |Kaimun 113 |[Sawang / Muka Linus pu | pe | pL | PL 189 |Karimun 114 |sobote pe [pe | pe [Pe 180 |Karimun 118 |SoiBuunialanEnek Daud | pL | PL | PL | PL 491 |Kerimun 116 {Sei Pasir ptf pe] mt | om | 192 |Karimun 7 | 117 [Sei skop Ae Ee eae (fees (rete | He : [499 |Kerimin [116 fssivna | mt | Pe] ef PL 194 |iadmun “| 119 |SetatBinga pe [ ptf | 195 |karimun 120 [Souatnicr | | | | | 196 |karimun 121 |Semikot fe fe fm fe 197 |karimon [Sopa Desa Sotat me a fret ma | |] | 198 |Karimun : 23 |Setoteng va [| me | 489 |Karimun 424 |r Manda Saroja apelal| ae | 200 |karmun | 126 len taniung Gelang nex | Pe | pe pL| PL 201 |karimun 126 [Tanjung Bat KecwOoketPT | pL | PL | PL | PL 202 [Karim 427 [Tanjung Hutan pu | pe} pe | Pe 128 [Tanjung Kilang [Tanjung Magom/Selat Beta [Tanjung Polanduk Hranjung Perai lrebing {T9. Batu Alai HTulang kep. Anambas kuata Maras PR IKep. Anembas 136. [Metak PL 212 |Lingga 137 [Beran a | pt | P| FI | 213 [Linge : 138 [Bemmala pr | pe | PR | 214 |Lingga ~_| 139 [compa ? ef ee | pt | ot 216 |Lingga “| 440 [ak Linge eu | pe fk acu “216 |Lingga | [afm | a “| 217 |Lingga a | PL “218 |Lingga Marok Tua a [ape] a | 219 |Lingga [wedang Ta falajal | | 220 [Lingga P. a |e | a | | 221 |[Lingga — falafa le “| 222 |Lingga 147 [Sei Tenam ce pa fa | a | "223 |Lingga | ne | 224 |Lingga a Be 228 |Lingga “pe | pL] pL | Pt 226 |Nauna 151 [einjal a | | 227 |Natuna ~_| 182 [ketene “PR [ PL | = [Putau Laut [Pulau Tiga 'Sabang wawang [Semedang 160 [Tanjung Kumbik 236 |Natuna [Totuk uton 2237 [Tanjung Pinang [Daeng Ceak 298 {Tanjung Pinang [Daeng Marewa 289 {Tanjung Pinang [Dompak Sebrang 240 [Tanjung Pinang Ikampung Bugis 241 [Tanjung Pinang 166 |Kempung Lama Dompak 242 [Tanjung Pinang 167 |Kelam Pagi 248 [Tanjung Pinang 168 |[Madong 244 [Tanjung Pinang 169 [P. Penyengat 248 [Tanjung Pinang 170 [Petantar Asam 246 [Tanjung Pinang 171 [Petantar! 247 [Tanjung Pinang 172 |Pelentartt_ 248 [Tanjung Pinang 173 |Sei sang 249 | Fanjung Pinang 174 |sei Laci 250 [Tanjung Pinang 175. |Sekatap Darat 251 [Tanjung Pineng [Senggarang [Tanjung Pinang [Tanjung Ayun [Fanjung Pinang 178 [Tanjung Duku [Tanjung Pinang 179 [Tanjung Getiga [Tanjung Pinang 160 [Tanjung Lanjut 256 [Tanjung Pinang 181 [Tanjung Sebauk 287 [Tanjung Pinang [Tanjung Siamang 258 {Tanjung Pinang 163 [Tanjung Unggat 259 [Tanjung Pinang 184 |Wiesta Penyengat [vrovingt Ri [Bengkatis [Bengkatis [Bengkatis [Bengkatis Teli Rhu [Bengkatis [Bantan Tengah [Beltung |Bengkatis 7__|Bukt Batu eon oe 267 |Bengkalis 8 [oaruraAman [Gunap \Lubuk Muda |Selat Morong [Tanjung Kapat [Teluk Pambang HT Akar 276 |indregin Fir 277 [Indra 278 |lndvragi Hilr 281 |Patalawan Pelabuan zizisls z zial ziziz zizis (Be 3 { zal e 282 |Pelalawan IRokan Hilr IRokan Huir [Rokan Hii 28 PPulou Jemur PL 1 [ketanur ec] pe [ pe] 2 [Pulau Tikus PL. [T9. dabung Barat 1 284 [Tg Jabung Barat 2 [Muara Det pe | ptf PL 3_[airHtar Laut PL 4 kata Jambi PL [Ta dabung Timur Hg. Jabung Timur Ha. ebung Timur 8 [Lamour Luar 6 [Pamusiran 7 [Pangkal Dun pe | pu | PL 2 elzizlelelz 200 |Banyuasin 1 20% foonyusin 2 fPenuan ape papa to [a |ssnosi sembione apa pap [ats earvasin «anon me | 204 [Benyeacin [os fen tags beet 305 |Banyuasin i 6 |Karang Agung i PL PL Fe 208 [eanyussin 7” Imus Roves Ts F 207 hts any 2 [beng Leu : tsi any Asin 5 i 309 [oxi 310 fox! 317 [Palemoang 312 [Palembang [Putau Winuk [Sungai Liat [Tanjung Kalan |Bangka Selatan 322 |Bangka Selatan 823 [Bangka Selatan 324 |Bangka Selatan [Puiau Colagen [Bangka s [Pulau Kelapan Banga eltan [Bangia Selaen 18 [Pulau Pongok (Pulau Liat) [Bangka Selatan 14 [Pulau Tukak |Bangka Selatan 16 [Tanjung Gading (Penutuk) [Petabunan Kura IBangka Tengah [Pulau Nangka lBangka Tengah [Sungai Setan [Bangka Tengah [Tanjung Berikat lBangka Tengah [Bangka Tengah 23 [Tanjung Tedung [Pulau Sumedang [Pulau Lengkuas Pulau Mendanau Puiau situ [Tanjung Roo Franjng elon Hanks Nyato Petaling lr [Betitung Timur 82. |Dendang 347 [Baitang Timur 33 |Puau Batu i 348 [Bolitung Timur | 34 [Pulau Buku Limau aa 9 |Betitung Timur 35. [PulauKetapang zi Beltung Timur | wauLong [Beitung Timur [Pulau Sokunyit [Bettung Timur [Teluk Asam [Pangkalpinang (38 [Pulau Sema pe i Provinai Lampung 354 |Lampung Satstan "366 [Lampung Selatan 366 [Mesut 367 [Mesut 366 [Mesut | 359 [Pesisir Barat PL [Bengkunat | Kabupaten /Kota | [Fanggamus [Tanggamus Kian [Tulang Bawang 2 [Dente Tetadas ef mf mT he. Binvangeun [Panimbang [Gcenyang-Puloampe! [Pasauran _[Pulopariang-Puloampel [Fanjung Leneng Frerate Pulotunda-Tinayase 1 Prarumajaya 5 |Cianjur ~ [2 [Sindang Barang [cirebon _| 3 [Astanajapure lcirebon | 4 |ponaet [Cirebon 5__|Gebang tekar é Kejawanan |Pakenjong |cerngin [Balongan |Juntinyuat |karengsong Pato! “a [sutra incramay [Pangandaran 8 [Pangandaran 16 |Majingkiak JPangandaran 47 |Pameungpeute [Pangandaran 18 [Pant Muara Bendera [Sungai Bumntw [Ciasem iz PL Mayangan PL har Tawar [Ujung Genteng 10 _ RENCANA LOKASI DAN HIERARKI PELABUHAN [Cipatujan IPangkelan Pasir Kalibars [Gakung Drain Ciincin Marina Ancot Iiuara Kamal [Pantai Mutiara IP. Bidadart |P.Harapan IP. Panggang IP. Pani iP. Payung IP. Seba IP. Kelapa IP.Lencang IP. Tung [oiiacap 421 [cilacap HTegaikarnulyan |Morodemak lBangsr [Desa Kemujan [Bangkalan [Bangkatan | [Bangkalan 482 |Bangkalan 483 [Bangkalan 484 [Banyu Weng [timbing Sa 7_|Granjangan @ [uncer 9 iPancer _RENCANA LOKASI DAN HIERARKI 438 439 440 PL PL PR 444 PL 442 [Malang [Sendang Bie PCr ee 449 |Pasurvan 18. |Grat PL pL | PL “44 [Pasuruan 16 |Lekox PL | PL | 448 |Probotn Katibunty pf pf PL na a8 Paiton pL |! i 447 ic PR 448 PL 449 [Situbondo mar PL 480 |Situbondo 2 PL 451 |Stubondo 23 |leimbo PL 452 |Situbondo | 24[Pasic Putin PL 455 |Sumenep [amounten PL 464 |Sumenep 455 |Sumenep se |e 488 |Sumenep ~ | 28 [eit Genting [ 487 |Sumenep “| 28. [etiraja 488 |Sumenep | 30 leityang 459 |Sumenep 31 [Longos Sumenep 2 |Masakarbing aumenep [se Teena eurung Sumenep 4 |[PogarSau umenep ~ [5 |Pesennaan a Be BL ounen ae rssonsensan m a “a unenep da Sepang a ane nnee eng sc cee seven ssa mL Frenpoack a ae po | pr | pa faten a er bapa pa po a7 fstan [aa earene Aare a |p : | ning Aver nar aja fa || 1 [Banyu Wedang 2 |Bromeong 3 [Penuitukan lBuleieng 5 [Pemaron |Denpasar IKedonganan 12 ‘Hierarki Pelabul [Denpasar [Denpasar [Denpasar [Tanjung Benoa PL [Gunaksa_ “| 10 [eunaksa C | embrana 11 [Pengambengan lkarangasem 12 |kubu |Karangasem ung [kiungkuno IKiungkung Kilo [Setonaa Teluk Cempt \Jeranjang |Labunan Poh-Sekotong [Sengoigi HTeluk Awang [Teluk Sept rawr [Tanjung Luar [Lomook Timur Lombok Utara [Telong Eiong Iknayangan oo |Petabunan Jambu [Pulau Moyo. [Taluk Santong |Labunan Latar [Poto Tano [Alor Koei \Beang Kelana IManatang [Paitoko [Pulau Marica [Wanakaka Flores Timur Flores Timur Flotes Timur #8. |Waiaoko Fee iseno Kupang. : 18 |Cepoli icon 10” seneu iors 20” [sar ‘Manggarai Barat i 21 [Kampung Ujung nasa ar 2a_fcasn enor Barat 23. _engat BL iano Timur” | 24 fiona Bares Be ioata “Trine Be 7 : 8 |Wasbela — PL PL i Be PL PL PL Hi Plo tana Be a son Be aaa | Pulau Besar Be | = af a Po a eo Be fe [so |riorTengah lag” | 98 ek ut mp ae [Ri Proving Kalimantan Barat [Tanjung Gondo! eke ener kee Rares Ete aa IKayong Utara IKeria Satong pL PL Parser | mm [Mempawan [Mempawan [Sungei Dur |Mempawan 10 [Sungai Kakep _ [Teluk Pakedai No. | 2020 562 | 13. [Serasen PL 559 14 [Temeluk PL 3 Proving aS Ikapuas lkuala Kapuas Ikapues 2 [Tanjung Tawas 3 [Pulau Damar seus |Kotawaringin Timur 6 [Kuala aan \kstavangnTinr or papas |Palangkaraya 7 |eukit Pinang “a7 [Paurtarye” | 8 Pot Sabena [Pulang Pisa a [sukamara 10. [Balai Riang 11 [vamos 12. [Pulau Nibung [Sei Linuah Kayan ss Sembotung T \Kelapis/Matinay T [Balansiu [Sebais [Sebuku [Sebati [Bangkuduiis [Bebatu 2 pie zlzlz|2 B/e B/R [XXil, Provinsi Kalimantan Soiat [Kotataru 1 [Gunung Betu Besar Ikotatars ‘2 |tvaradapan [Tanah Bumbu 3 | [Tanah Bumbu 4 [Tanah Bumbu 5 [Tanah Bumbu é i [Tanah Bumbu 7_|Seterap [Tanah Bumbu 8 [Sungai toban @ [Tanah Bumbu 15 [Sanga-Sanga aikpapan 1 Beau 2 oe lKutai Kertanegara [3 s kta Ketanesars 4 rang tel Ketanegare Oe Mowe lava 604 |Kutai Kerianegara 6 |Senipan a 7 [Toluk Apar | 8 |wentawic 3 tenakan as TT ar Bera +2 : Blin Some Ua 610 |B. Mangondow 688 [Minahasa Utara 1 fart att fe. Mangondow Setan | 2 [Motbegu 2 [8 Nanondow Timur 3 fun akoblnge a |p Be MangondovUtaw | 4 (Boro I Mangondowttara | 8 Tun ‘t lating 6 lhrTembane i eo Sane 7 2 Ikep. Sangine 8 ff 5 10 |p Beng oat PL sp Sena [a Pe eengtaw B ap Senin “2 [Pitonangsiarg | ALY PL lop Sanaine | 18. (PTakonenn PL oy ep. Senge 14 [Paranor Paap ep |Kep. Sitaro EE PL pe | ep Sta a | | ke. Sta ma | PL 7| PL “PL oe “PL PL «2s htaeao 20 [secon a 620 finahasa a heaters aff ot fiinehesaTenooara | 2 i 22 |hianasa ia 2 16 624 |tinahasa Utara 28 (Montehage 655 ftnatese ina 2 fran a {86 fiastosaviae | 2 rte Ee |e 2 aneo mL 29 jGemeh HE PL | 30 [Intata eu | pe | PL [XV Provinsi Gorontalo [Gorontato Utara [Gorontalo Utera [Fotingguta lLemto |iarise Popayato. “Hierarki Pelabuhan [Frappe lBambaloka lkayuangin /Potewali Mandar Langnga [xkVil. Provinsi Sulawesi Tengah ae [Basabungan [Buaiemo along Post aaah Dondola IKameani Leme-Leme Pangkalasia [Pulau Paling 0 tt [Pulau Weleabahi 7 [Banggai Kepulauan jBanggal Kepulauan 583 [Banggai Kepuiauan [26 faenos Repuauan 6 686 887 [Banggai Kepulauan lbangoai Kepulauan [Banggai Kepulauan |Sanggai Kepulauan |Banggai Kepulauan [Banggai Kepulauan [Banggai Kepulauan lBanggai Kepulauan [Banggal Kepulauan [Banggai Kopulauan [ 701 [Banggai Kepulauan 702 |Banggal Kepulauan 708 |Banggai Kepulauan naga Kepulauan IPonding - Pending nggal Kepulauan " |Sabang, Peleng [Banggai Kepulauan |Banggai Kepulauan [Banggal Kepulauan [eanggai Kepul [Banggai Kepulauan [Banggal Kepulauan [Banggai Kepulauan |Sanggal Kepulauan leanggai Kepulauan lBanggai Laut 717 |Banggai Laut 746 |Banggai Laut 719 [Ba 720 |Banggai Laut 724 |Banggal Laut [Banggai Laut lLampio [Benggai [57 |Cokotoy’ [Banggai Laut | 88 [Matera [Banggai Laut | 59 |Naindibung [Banggai Laut 60. |Paisubebo [Benggaieut 61 [Panapat Ba = [62 [Panapati Konalu 63 [PanapauDendek ~__ | 64 |Panapaiitendel Benggel Laut 65 [Ponisi [Bangual Laut “| 66 [Finakin Laut [Banggai Laut [87 |Bungin |Banggat Laut [Gasuang [Banggei Leut {Lantibung [Banggai Laut IMansaiean [Banggai Laut [Mbuang-abuang [Banggei Laut : [Soni (1) 798 [Banggai Laut [Timpaus 740 [Banggei Laut ‘Troropot of 75 |Kumaigon 76 |Lokodidi | F JPateen 744 |Donggale 78 {Labean 746 |Donggaia —_ [79 |sabang 748 [Donggeia a 80 |Rerang 747 |Moroweh ~ | at (ke if IMorowalt 2 IMorowati Uiara [88 [Parigh Moutong “| 84 [Parigit robot [Tojo UnaUna 85 |Kabalutan [Tojo Una-Una | e8 i Un | a7 88_|kuling Kinan 89 [tabu 90 [Lebit - St [Posi iH 2 |Lauias “759 [Tonto ~~ [7 93 |tingian fToi-ros a | 94 |L.Salendo roto z 95. [ogowa ‘96 |Simateng zjalzlzizi2|2 ie lButon Selatan 778 |Buton Tengah [Soropia ‘Malombo (Ole-olono IKonawe Kepulauan IMunse 786 |ikonawe Selatan ‘787 |kkonawe Selatan 788 [htuina 791 [Muna Sarat 792 [Muna Barat | Fanjung Batu lPapaia [Pulau Kapota Baleiz zjalz eie/2 2|zzale|zalaje zieie [Pulau Runduma lWanaiusuKu [Bulukumba 803 |Bulukumba {804 |Jeneponto 14_|Lebuange Makasar 45. [Kaya Bangkoa akasar 16. [Pulau Garang Goa itakasar fa [Paltu Bereng Lampe hMakaser Pulau Bonetambung a iaasor alow Kedngareg a takasar [ae fewauusetse PL akasar Fat tau Langs a akasar 22 [Pulau Saneiona f PenokajeneKendavan” | 20. [pee " [Pangkajene Kepulauan 24 _[P. Balo-Baloang Lompo 25. |. Dewakang Lomoo PonoajneKepuaven 28 _|P. Doang-Doangan Lompo |Pangkajene Kepulauan IP. Gondong Bal [Pangkajane Kepulauan IP. Kapoposang Ba |Parokajene Kepulavan [Panokejene Kepuiauan 2a |P. Karangrang [Pangkajene Kepulauan | 30. |p. Kulambing [PangksjeneKepulauan | 31 |P. Langkeitang IPangkajene Kepulauan | 32 |p zi [Pangkajane Kepulavan P. Samia |Pangksjene Kepulauan 34 |P. Karumpa ang 7 35 |P. Madu |Pangkajane Kepuiauan 36. |P. Rajan Pinang «|87_|Langgn ae [Pinang “| 38 [ujung tere 7 [Selayar 39. [Appatana [Selayar 49. |P.Komba-Komba 50 |P.Lambego P. Padang P.Tanupa 849 [Selayar 88 |P. Tambolongan ‘850 [Selayar ‘54 |P.Tanakeke / Satanga [sinjat_ fTakaier 58 |P.Kambuno [Takalar 59. |Salomekko 30 | ldalang/Cendrane ||Denggae ‘XXX, Provinsi Maluku Utara £859 |Halmahera Barat [Haimanora Barat |Haimahera Beret Haimanora Barat lHaimahera Barat aaron Bart 6 Ramana rt | 7 Sopa sano Stn [ela Siang Halmanera Selatan 8 [Bibina: [Halmanera Selatan 10 [Bajo Haimanera Selatan 12. [Dok |Halmanera Selatan 13. [Fulai [Hoimahera Selatan 14 [Gene Dalam IHaimahera Setatan 48. [Gane toar [Haimahera Sofatan 16 |Gonng |Haimahera Selatan 17 |Getitama [Haimahera Selatan 18 jindong [Haimanera Selatan 19 |kawasi Ey 2 lHalmahera Selatan | 23 |Haimahera Selatan 24 [Laromabati 28 |Latadata 26. |Letei Loieo oni IMosri lHamanera Selatan 6 |Hamanera Selatan lHalmahera Selatan INang Kokotw nahera Selatan Nusa |Halmanera Selatan 31 [Obiatu [Haimanera Selatan 2 [Halmahera Selatan [Pulau Tapa [Halmahera Selatan 24 [Pulau waa {898 |Halmanera Selatan 00¢ fare Seltan (Halmahera Tengah 44 [Mesa ‘895 |Halmanera Selatan PL 896 |Haimanera Selatan _— ii PL ce i ee a é : 2 ae 899 |Halmenera Selatan a PL Seer 800 |Haimahera Selatan MTobalaiwol Pu | PL ‘801 [Halmahera Tengah ~ [48 |Foya - pf | 0 aT PL [Halmahera Tengah 45 |sikonai [Halmanera Tengen Letter lHelmahera Tengah [Haimahera Tengah 47 _|Loleo lHalmahera Tengah 48 |e sayat alm ~_ | 49" [SakamvPat_ lHalmahera Tengah 50 [Umiyal imahera 51 [waien ‘810 [Halmanera Tengah Voi ‘11 [Halmahera Timur ‘Akelamo 9812 |Halmahera Timur [Bilo1o [Ekor [Haimahera Timur [Haimanera Timur lHalmahera Timur |Haimanera Timur Haimanera Timur Halmanera Utara 921 |Halmanera Utera 922 |Haimahera Utara 928 [Halmanera Utara 924 |Haimanera Utara 926 |Haimahera Utera [Halmahera Utara 68 [Guna [Haimanera 69 |kakara [Haimahera Utara ; |Haimahera Utara IKupe-Kupa [Halmahera Utara INgajem \Pacao lHatmanera Utara 73_|Salimut lHalmahera Utara 74 |Sopu |Haimanera Utara 75 [Susupu |Halmahera Utara 76_[Fanjung Pilawang 23 965 |Halmanera Utara [Tetewang Kao 996 |Halmanera Utara Ikeputauan Sula 940 |Kepuleuan Sula 941 |kepulauan Sula Keputauan Sula IKepuleuan Sula Kepuiauan Sula kepulauan Sula Kepulauan Sula [Pulau Morotai Pulau Morotal |sangowo PL Pulau Morotai [Tiey PL Pulau Tatiabu lBapenu i BL PL “PL Pulau Tatiabu 96 |Gela pL PL | [Pulau Taliabu \Jorioga [ PL Pulau Taliabu ica eeeseereECa PL | PL [Pulau Taiabu 99 [Nose PL | PL PL Pulau Taliabu “| 100. |Pancorang pL | Pt | PL [PuiauTatabu | 101 ‘[Pavigh : PL [Pulau Taiabu | 102 Pen PL [Pulau Taliabu 108. [Samuya PL ~ [104 fouteDuta He PL ~ | 108" fF [Jamouta 960 |Tidore Kepulauan ‘870 {Tidore Kepulauan [Tidore Kepulauan [Tidore Keputauan 974 [Tidore Kepulauan 975 |Tidore Kepulauan 976 |Tidore Kepulauan 977 [Tidore Kepulauen lmarate IMaitara 978 |Tidore Kepulauan [mare 24 _ RENCANA LOKASI DAN HIERARKI PELABUHAN ‘Polabuhan 979 [Tidore Kepulauan HTidore Kepulauan ain | [Fetuk Bara hairs bveirieng “fami oe 028 [eviuan Au 2 [ana eon [904 |kepueuanaw | 13 (Neral ~ £25 [Kepler Ant 026 [Ketan A 18 loreoa : 207 [Repueuan Aru | 16 er s 98 |Keputauan Anu Ikepulauan Aru IKepulauan Aru Ikepulauan Aru [Maluku Barat Daya [Maluku Barst Da [Maluku Barat Daya [Maluku Barat Daya IMaluku Barat Daya 7 [Maluku Barat Baya Maluku Barat Saya [Maluku Barat Daya Maluku Tengah Maluku Tengah Maluku Tengah [Maluku Tengah [Maluku Tengah Maluku Tengah [Maluku Tengan [Maluku Tengah Maluku Tengah Maluku Tengah Maluku Tengah Paa 40 [Tahoku PL] PL aw 41 [Teon an | pL | PL | PL aa Seta acoso cet Ta “| al Tronic HI es ae me Maluku Tenggara 44 |Langgiar a a] om | om | | ‘G25 futaersgee 08 fn (sepa | tl ep tl 1027 |aukaTengoee | a6 [oneal aaa] "ize anau Tonge | a7 sanean fe eck suecaf eect inccalree (Maluku Tenggara “| 46 lUrManDenar “ef me | a] oe a suse Taige i : me | saree RL va PL Be [Maluku Tenggara Barat [Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara IRumean IRumyaen [Soyanin. [Bly Besar IMatuiu Tenggara Barat [Seram Bagian Barat Sera Bagian Barat Ey Seram sasion Barat eo | seram Baglan Ba 1 |Seram Bagian Barat [ez Serom Bavian Bart | 63. [Peta aya [Seren Bagian Sarat” | 64 |Waley [seram Basin Barat | 68 _|WalslaMacita Jaya [Sera Bapian Timur os Seram Baan Timur or Sera Gagian Tm 68 fetmur Undue Sera Bagian Tur | 60 |p. MenawotarAmarskans ual 20. Pat orien Ta pepe | Fuat ~ 7 [Pak : my Pe i 72. [Pulau Fri fe 4 “Pos Pata kaimer ee [a Pulau Langgiar Pala Mona a [as Pe tam ff aoe eva ee Pus] ae ar aaa eee >| 76 [puawvamw a 79. |Utmar Tnue aa Ikaimana J kaimana kaimana PL Kaimana PL [Pc [ye BPR) Bele ee ee) ee ppp 21 |Kenoka PL PL 2 eis ind ape 23" [War (reac ay mPa at opmare : mp 2a rasan gee P | 1088 ftanowar 28 voor z B 1087 eros 2 Wan “a pa pet 36 |Fafaniap PL. [Raja Ampat Isag pL | PL [Raja Ampat lHarapan Jaya (Pulau Miso) | PL [PL ala Amat [Raja Ampat Raja Ampat Ea iE __-RENCANA LOKASI DAN HIERARI [Raja Ampat PL [Raja Ampat 48_[Saloiot PL mp 49 [Salawati PL "50. |Setfeie BL Z ‘1 [Urbinacopen “PL | [Raja Ampat [52 |waito: aera] eee | [Raja Ampat [waigeo PL jaAmpat lWaisiip se |e mee re | | 58. Wersamben PL PL | PL | [Raja Ampat [86 [repeat i a frafla |e] [Raja Ampat——_ &7_[velu ee [Sorong ~_ [58 |iwarana po { pe | pL | Pt lsomng eH at me | [Sorong a [Sorong Selatan | 81 [Mugin |Sorong Selatan ats [Sorong Selatan 63. |Kiamono Satan 64 [Kokode |Sorong Selatan 65 [Konda |Sorong Selatan 66 [Saga [Sorong Selatan [sain 1128 |Sorong Selatan ISaremuk frambrauw 1192[TelukBinuni | 72 [Arendal ae 1138 Teluk Wondama “73. |Aisandami (1134 [Fetuk Wondama __|_ 74 [asema: [1196 |TelukWondama «| 75 _—|Kuriwamesa 1196 [Telok Wondama Roswar [1137 [Teluk Wondama “| 77 |P.Roon uk Wondama 78 |Sabubar 1141 [Teluk Wondame at [Teluk Wondama |Sogoni 28 _ RENCANA LOKAS! AN HIERARKI PELABUHAN “Hira | 2014 | 2015 | | PL P| ‘Suator [ope | PL Wow a “oP PL lYamas : Ca PL [Asmat 12 [Yaosakor EE po {| pe | Pe [Biak Numfor “13 [ee po [ee fet an po [pe [PL [Biak Numfor 15_|Korem pu [ee | et [Biak Numfor 16 |uanggar i [Biak Numfor 17 [Mascam He [me [re fe [Blak Nummfor 2 fe [a | [Biak Numfor ze PL | lBiak Numtor ie - lBiak Numfor [Biak Numtor eee Biak Numvor iBoven Digul | Boven Digut [25 langgamburan |Boven Digul 26 [Boma _| [Boven Digul i [cetenteri [ingiptanan [Pomako Dua (Urumuga |Supion Supion Supion [supiot |waropen |waropen 20. |P. Naw pL | PL |Waropen 91 {Sungai Senggei_ PL PL oper [sungal waren PL] PL |Waropen [Yahukime 102 |Sumberbaba |e P| PL “| 108" fwainept PL po | pL 104 |Wooi PL P| PL 3 LAMPIRAN A4 LOKASI TERMINAL UMUM (BAGIAN DARI PELABUHAN) [Batu bara 1. [Terminal Multipurpose Kuala Tanjung 1 2 (Medan 2__ [Terminal Petikemas Bolawan Fase 1 3 |Meaan| 3__|Terminal Petikemas Bolawan Fase 2 Suna] SoMa Bue 2 |Nongsa 3_|Sekupans 4 _[Telaga Punggur Batam 5 [Batam Center Batam 6 [Harbour Bay 10_|Tanjuna Pinang 7__| Bala Adat Indra Saket 11 [Tanjung Pinang 8 [Batu Anam 12. [Batam 9_ | STS Perairan Nipah-Pulau Sambu 13 [Batam 10 _|STS Perairan Salat Durien-Pulau Sambu 14 |Karimun 11_ [STS Tanjung Balai Karimun 48 [Jakarta Utara [Terminal Petikemas Kalibary 49 [Jakarta Utara 2 [Terminal Umum KON Marunda 20 |Jakarta Utara 3. [Terminal Tarumanegara 21 [Gresik + |Manyar 22. | Gresik 2_ [Terminal Mutipurpose Teluk Lemong 23_|Bangkalan 3._[Socan 24 [Bangkaien 4 [Tanjung Buu Pandan 27 |Mempawan 1. _|Kiing Sei Kunyit 28 |Mompawan 2 _ [Terminal Pontianak Baru (Jungkat) 29. [Pontianak [Terminal Jeruju (Indo Kontainer Serana) Banjarmasin ‘32 |Balikpapan 1 |ariangaw 33 |Samarinda 2 |Peleran 34 [Kutai Kertanegara 3__|stsMuare Jawa 36 |Samarinda 4 |stSMuara Berau 36 [Makassar 4 [Terminal Petkemas Makassar New Port SUB LAMPIRAN AS PELABUHAN LAUT YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAYANI ANGKUTAN PENYEBERANGAN No.| Naina Pelabuhen Penyeberangan Kabupatonvkota ‘Status Poncapaian | Hierarki Pelabuhan [i aset ee ne 4 [Betohan Operas reusi | 2 [Utes how “Operas Kes! | 3 [Lamteng Kab. Kab. Aceh Besar Operas KELASI 4 [Meuiabon : cab coh Barat Operas KELAST 5 [Labuan Hai Kab, Aceh Selatan Operasi KELAS 6 [Sinatiang Kab. Simeuiow Operasi KELAS I 7 [Snot Kab. Acoh Sing - Operas (ELSI 8 [Pulau Banyak Kab. Aceh Singk Operas KELAS I @ [sme Kab Sireuve enc KES 2 [Simatera Uiara oe eee acne Ae 1 [svoga sibolge —Operasi KELAS| 2 [eunungston Keb. Nias Rencana KELAST 2 [Teluk Dalam Kab. Nias Selatan Rencana | KELAS | 4 [PuleuTeo kat Nias Selatan encore’ KES [5 [Franek Messa e kab Nas Selatan encana ELAS HH 6 |Taneh Balla Kab, Nizs Selatan Renoana KELAS Ui 7 [Pulau Pit Kab, Nise Selatan Rencana ELAS i [8 [fanjung Batai Kota Tenjung Belch Reneana KELAS ti [72 ewan aren re sedan Beas caer ELAS 10 ats [eb Mandolin Notat Rencana ELAS + fFotuk Bungus Kote, Padang Operast KELAS | 2 [borat kab. Keputouan Mentowel Operas KELAS Hi 3 [Tua Pojat kab, Kepulauen Mentaweai z Operast ELAS tt 4 [sitakop Kab. Kepatauan Mental Operasi ELAS 5 [Pagei salen Ka. Kepalauan Mentawa Roncana KELAS € [SinekaktGarocok ka Kepulauan Mentawa Roncana Kelas | 7 [skabaan ab. Kepilauan Mentawah Rencana KELAS ([e Iseota Kab. Kepuavn Mentawad Rencana KELAS IH 4 | Kopulauan Ria ei Gua i ie 4. [Fanjung Bale Karimun [kab Karimun Oporai wexssi | 2 [Feloga Punggur ota Batam porast KES 3 [Fanjung Uban Kab. Bintan operas ~_KELAS 4 [Pabattegon Keb. Linaae Operast ELAS 5. [Dompsk/Fanjuna Pinang ‘Operasi KELASI 6 [Set Bela Operast ELAS 7 | Pula Lingga/Penaric Koputavan Rlaurab nega Operas ELAS 8 [Watak Kas. Anambas Roncana ELAS 9 |SelatLampan / Penagi kab. Netuna Rencana KELAS 10 [Tambelan i. Ratna Rencana KES! NNo.| Nama Pelabunan Penyeberangan | -Kabupatonikota | Status Pencapaian | Hierard Pelabulan 11 [Serasan Kab Natune Rencana KELAS I 72 [Terempa ab, Natur encane KELAST 13 |Ssbangka Kab. Lingga Rencana KELAS Ill = 14 [Pulau Lotung Kab, Natune Roncana KELAS | 15 danas Ia, Natina Rete ELAS [Riad Tew aa a é [ir PuthvBenokals Kab, Sengkas ‘Operas KELAS I wengkepan kab Sak ‘Operas ro [Rupat kab, Bongkalis ‘Operasi KELAS It [Sei Setar Kab. Siok — ‘Operasi KELAS |Kampung Belak |Kab. Bengkalis ~ Operasi KELAS| |Dumai Z [Kota Dumai Operasi KELASI Peceh Bayung kab Songraie Rencara KELAST Pulau Padang kab, Sengkals Rencana ~__KELASI [Sei Guntung |Kab. Siak Rencana KELAS It 10 [Alene kab. Sak — Rencone | _KELAS 71 [kala Grok Keb nde Rencana KELAS | 12 [P. Burang "| kab. indragi Hie Rencana KELAS I [8 ferent Baniag kab, Kepulvan Waren Rencara usu] [a atau era kab, Kepiavan Morand Rencana KELASTH [is Joa Kab, Kepulauan Meron Rencana eas [6 [Kota Put ~ [kab Bengkals| ~~ Rencana KELAS I a [Tanjung Medeng Kab Bengkalis Rencana KELAS il © [Smale Seiatan KELAS | + Frastg a ee Ee Z 5 + fa Taga eb, Tennng ang Barat pee ELSI 2 [Feneh Tent ab. Bingo foocae ves @ [Bonga 5 re + Prue oo Op ao 2 eatvene a. Bera ia oped [ras 2 Iikona eb. aero eare resi 7 fle Kabaw feara Tesi = roan ab. eg Ui Fear ‘eusm © |eaao ban orgsh Fear ‘eu (or [Lampung Lee ae [oats jobLanpur Son Opa EAS! 2 kapare Cape bara Slaton Rvs reins 2 fraten ab apg Stn roreara reas 4 |Madang \Kab. Tanggamus Rencana KEI 2 fru soe Kot Lampung San feara reg ow ab Lars Seton Funeaa| RELA 7_|Teluk Batung EE [Kota Bandar Lampung Rencana KELAS I 2 |vo,|. ame Pelabunan Penyeberangan | Status Pencapsian | Hierarki Pelabunan lBanakaBeiting : fi i ee + Muntok/Tanjung Kalin Kab, Bangka Selatan Operas KELAS | 2 [Sadat [kab. Bangka Selatan Opera KELAST 3. [Tanjung RU Kab. Beltung: Operasi Kelas! _| [7a |Menager [ ab. Boltung Timur Operasi KELAS| [5 [Pulau Lepar Keb, Bangka Selatan Rencana KELAS Hi [e [Mendanaw Kab. Beltung Reneana ELAS 7 [Sungai Seton Kab. Bangka Tengah Rencana ELAS @ [Pulau Basar ab. angka Tengah Rencana ELAS @ [Tanjung Pura Kab, Bangka Selatan Reneana KELAS 10 |Gersik Kab. Belitung = Rencana [kets at 11 | Tanjung Nyato ae Kab. Belitung: Rencana KELAS | 12 [Teluk Gembira ~ |Kab. Belitung Rencana KELAS Ill 13 [sem kab, Bettung Roneana KELAS Hh 14 [Belinyu |Kab. Bangka Rencana [___KeLas a 15 [Tanjung Pandan kab. Geitung Rencana | _-KELAST Kaan ae 2 eas ae Pua Tsung kab, Kepulauan Sorbu Rencana KELAS Pulau Ketapa Keb, Kepulavan Serbu Rencana KELAS Pulau Pram Keb. Kepulavan Sorbu KELAS Pulau Unting Jawa Keb, Kepulauen Serbu KELAS Muara Anake Kota Jakarta Utera KELAS i ee ae + [Majngkiak [Pengandacan Oporasi _KELAS I Gijaieea De 2 zi [a ae 1 [kena Keb. Kendat Operast KELAS! [2 Prepare Keb. Jepara Operas KELAS | [2 erimun Jawa Kab. epara Operas KELASI [a Peace a Jopara Rengana | KELAS [75 [eentng [Kab.dopara Reneana 6 [Nauk [kab opara Reneana | 4 [Sawa Timah Ey DE ne ] 1 |Paciran kab. Larmongen KELAS! | 2 [Bawean kab, Gres resi | 3 [Kamal (Kab. Bangkalan KELAS I rf @ [ojuna [kota Surabaya e KES! | 3 [katianget kab. Sumenep ‘Operasi IGELAS 6 [Jengker Kab, Stubondo ‘Operast KELAS I 7 [Sepeken| Kab, Sumenep Opera ELAS @ [Pueu Reas kab, Sumenep ‘Oparact KELAS © [Rangean Kab. Sumonop ‘Oparasi ICELAS 10 |Sapuci IKab, Sumenep Operasi KELAS Il 11 [Ketepang Kab. Banyuwangi ‘Operas KELAS! 12 [oti Ketapang a kab, Probolinggo Reneana KELAS no Nama Pelabuban Penyeberangan _Kabupatonncota Status Pencapaian | Mierark Pelabuhan 13 [Probotnauo Keb. Proboinggo Reneana KELASI 14 [Pulau Poeran Keb, Sumenep Rencana ELAS 15 [Pulau Masalembo Kab. Sumenep Rencana ELAS 1 [Pulau Sepaniang Kab. Sumenep Reneana ELAS 16 [Benen File Morak Kab. Serang Operas KELAS! 2 |Margagid (Banten) kab. Serang Rencana KELAS! 46 |Bati sa ay Gian kab. Jembrana KELAS | 2 [Padang Bai |Kab. Karengasem ~_ Operasi KELAS | | 2 [Nusa Penida Keb, Klunaking Operash KELASIN 7 [eunatsa Keb, Klunoking Rencan KELAST 5 [Singaraia Kab, Buleleng Rencana RELISH a7 [Ne 2 + |Lembar kab, Lomboie Barat KELAS! [7 Fravangan Kab, Lombok Timur Opera KELAST 2 |Pototano a |Kab. Sumbawa Barat Operasi KELAS | 4 [seve Kab, Sumbawa Barat Operas KELAST 5 [Sexotong [Kab Lombok Barat Reneana KeLAS [Teng Etong [Kab Lombok Timur Roneane KELAS 7 [eenete Kab, Sumbawe Barat Reneana KELAS 3 [eros ab. Lombok Barat [7 Reneana KELAS I © [Fawn [Kab Lombok Barat Reneana KELAS 10 [Tek Santora kab, Sumbawa Rencana KEL I 11 [oma kab Bima Rncana ELAS 72 [carbas ab, Dompu Rencana KELAS I 18 [Labuan Kenanga __[Kab. Bima Rencana KELAS 14 [Empang ~_|kab. Sumbawa Rencana Kes | 15 |Mieworoda Kab. Bima Rencana REUSH 16 [oom kab. Boma Rencana resi | 17 [Peau mayo kab, Ba Reneana Kelas | 16 [lve ir kab, Bina Reve | KeLASI Ty eee ae 2 OG + [Wake Kab. Surba Barat Daya Ones ELAS 2 [Labuan Bajo kab. Manggara Barat perasi KGLAST 3 [Amore ic. Nose Sperast KELAST 4 [Waingapa kb, Suma Tar Operas KELASI [Maranckot kab. Naoekeo Operas KELASI 6 [Seba Ika, Sabu Rajjua Operas KELAS | 7 [Book kab. Koper Operas Weust © [katara kab. Aor Operas KeUsr @ [Tetuk Gurta kab, Bolu Opera —_—| KELASI 10 |Hansisi |Kab. Kupang Operas KELAS Itt 71 |Adonera kab. Fores Timur Operas KELASI No.| Nama Pelabuhan Penyeborangan Kabupatenota Statue Pencapaian Hierarki Pelabuhan 12 [Pulau Solr Kab, Floces Timur KELAS I 13 [Panta BaruiRote Kab, Rote Nao KeLAsi | “4 [dao ib, Rote Naso KELAS 15 |Kewapante [kab Sikke | ‘es 16 |Pamana [kab Sitka KELAS I 17 |Nangakeo ‘Kab. Ende KELAS I [is [earanusa [ka Alor | KeLasi [ie wainorana —_ [kab Flores Timur KES! 20 [Levanta Kab, Flores Timur KELAS! 21 [Lewoteba “|iab. tembata ‘Operast KELAS I 22 | Reiua Kab, Rote Noo Reneana KELASI 23 | Weibatan Kab, Foros Timur Reneana KELAS I 26 |P. Ende kab. Endo Rencana KELAS I 25 | Wiiriang kab. Lembata Rencana KELAS it 26 |Mulez Keb. Manager Timur Rencana ELAS 27 |Weiwole kab. Manggarat Timur Rencana KELAS ii 26 |Terang kab, Manggarai Sarat Rencana ~KELAS I 28 flanges Kab, Manggarai Barat Reneana KELAS 30 [kad Kab. Ska Rencona ELAS i 3 [Soka ke Sik Rencene reas] 32 |Maritaing Kab. Alor Rencana KELAS | | 33 [Bekalong Kab. Alor Reneena KELAS 234 |i Kab. Timor Teagan Utara Rencana KELASI 235 [Nat kab. Kupana Rencona | KELASII 36 [Alumang IKab.Ar Rencena KELAS KALIMANTAN BARAT. e : oe Telok Kalong kab, Sambas ‘Operasi KEL I 2 [Tanjung Harapan kab. Sambas [_ Operesi es 23 [Rasau Jaya kab. Kubu Raye [ Operasi KELAST 4 [Pinang tuar Kab. Kubu Raya | operesi KELaS 5 [Totuk Batang [ka Kayong Utara Operasi KELAS 6 [Part Sarem Kab. Kubu Raya Operasi ELAS 7 [Sungai Nipah Kab. Kubu Raya Operasi KELAS Hh & [Ketapang Kab. Ketapang Operasi KELASI 9 [ene kab, Sarbas Rencana 1ST "0 [Pulau aya Kab. Kayong Utara Renesna KELAS 11 [kermata Kayong Utara Rencana KELAS II 12 [Sedau Singkawang Kota Singkawang Rencana KELAS It "6 [Sekadaw ab, Sokadau Rencana ELAS 20 |Ratimantan Tongan ae g a [71 |kumai kab, Kota Waringin Barat Operasi KELAS! 2 [Bskaur Kab. Kepuss "(7 “Rencona | __KELAST 3 [letapat Kab, Barto Kuala Rencana KELASII Ne [Aue an hay Conpeteraopen | Kaun iat Pencapaian | ever Peitanay 1 |Kalimantan: ees 8 Z Batulin Kab. Tanah Burt Operas Faniung Sereno Kat Kota Baru Operas KELASiI ‘Pulau Laut Timur Kab. Kota Baru Operasi KELAS I | [Sebuku Kab. Kota Baru ~ Rencana [Pandalaman Kab. Kota Baru ~_Rencana KELAS 2) |Kalimantan Timur i z 5 Zi 1 |Karangau Kota Baikpapan ‘Operast KELAS | 2. [Penajam [Kab, Penajam Paser Utara ‘Operasi KELas! 3 [Desa Sakka |Kkab. Kutal Timur Rencana Kelas ‘| 4 [Tenggarong |Keb, Kutai Barat = Rencana KELAS Ih 5 |S. Moriam ae |Kab, Kutai Barat — Renoana KELAS IIL [6 |Hanai i —__|Rab, Kotai Barat Rencana KELAS It [7 |Gunung Tabur |Kab, Berau Rencana KELAS | Bi | Kelivantan Via Tae 1 + [ouwata Laut Tarakan KotaTorakan “| Overesi— | —_CKELASI 2 |Ancam \Kote Tarakan = Operasi | KELAS 3 |Sebetk ~_|kab, Nunukan Operasi KELAS I [= [simanaoas Kab, Nunukan Operas GLAS [75 [sai tepun ab, Nunukan Rencana KES [6 [Lang Bunya KotaTarakan Rencana Kes | [7 [Pulau Bunya ‘Kab. Bulungan z Rencana KELAS I | ca i gi ae ne PO Tamang Tkab, Mnanasa Selatan Opera KELAS! 2 [Metonguene [kab Kop, Talaud Operas KELAS I 3 [Panananu [kab Kop. Sangine Operas ELAS 4 |Marore [kab. Kep. Sangine Operasi—_—| KELAS I 5 [Likupang Kab. Minahasa Utara Operasi KELAS Ih 6 |Bitung Kota Bitung Operas KELAS! 7 [Siew Kab. Kep. staro Operas KELASH 3 [temben Kota Stung Operas KELASHT 9 |Biaro |Keb. Kep. Sitaro ~ Operasi KELAS Il 40 |Tagulandang ~ |ikab. Kep, Stare. Operas KELAS IIL Kab. Kep. Talaud ‘Operasi KELAS I 12 [Maram Keb Kep.Taiaud Operas ELAS 18 [kabaruan Keb Kop. Talaud Operas 1 [tangs Kab. Kop. Tatu Rencane 15 |Kawaluso, IKeb. Kep. Sangihe Rencane 18 |Buneken [Kota Manado ~ Reneana_ KELAS lll 17 [sagen Kota Manado Rencana ELAS [16 [ratse Ikeb. Minahasa Utara Reneana ELAS I 19 [Manado Tua [Kota Manado Rencans, KES 20 |Mangarang |Kab. Kop. Tataud ~___Reneane KKELAS lil 21 |Molibagu Kab. Boleang Mongindow Gelaten | __ Rencane KELAS I [22 [Makai Kab. Kep. Staro Reneana KELAS It No,| Nama Pelebihan Penyepstenpan | ahupatenikota | Status Poneapaian | Herark Polabunan 23 [Buia Keb. Kop. Skaro Rencane RELISH 24 |Ruang |Kab. Kep. Sitaro iz Rencana KELAS Ii 25 |Pahepa Kab, Kep, Staro : Rencane "KELAS I 26 |Kawio |Keb. Kep. Talaud ~ Rencana KELAS tit 27 |[Upang |Kab. Kep. Sangihe Rencana KELAS It 23 [Para kab, Ken Sanaihe Reneana KELAS 29 |Kahakitang |Kab, Kep. Sangihe Rencana | KELAS Ill 30 |Mahangetang |Kab. Kep. Sangihe : Rencana ELAS Ui 31 [Kalama |Kab. Kep. Sangihe ~] Rencana KELAS Il 32 [Pete Kab. Kep. Sangihe Rencana ELAS It 33 [Gemeh [kb Kep Talaud Reneana Kevemn [34 |Karatung |kab. Kep. Talaud Rencana, KELAS IL 35 |Kakorotan_ |Kab. Kep. Taleud 7 Rencana ~_KELAS i 26 [Bangkorona ab. Kep. Sanane Rencana KELASIN 237 [Pulau Salebabu : kab. Kep. Talaud Rencana KELAS I | BB orontais, Cas i hee 5 rte Gorontalo Geroniao perch KELAGY 2 [Marisa [Panwato Operasi KELAST 2 [Batantak | [Goroniato Rencana ELAS 25 [Suwesitengaiy E 1 [Totter kab Tottok Operas KELAS | 2 [Taina [kota Pata Operest KELAST 2 fTobol [Kab Parigi outong Operas KELAS I 4 |ampana [Kab Tojo Unauna Operas ELAS 5 [warar Ika Teja Unauna Operast KELAS 6 |Kolonedale Kab Morowal ‘Operasi KELASI 7 [Batnibe a Kab Morowatl ‘Operast KELAS 8 |Psoimana kab. Banggal | Operasi keLasi | 8 [Luwak [kab Banggei | Operasi KELASI 10 |Banggat Kab. Banggai Kepulauan Operasi KELAST 71 [Saleken - Kab Bangoai Kepulauan Operasi ELAS 12 [Pasokan E Kab Tojo Unauna Rencana KELAS 48 [Bonton Kab Banggal Kepulauan Rencana KELAS 14 [Pulau Unauna Kab. Tojo Unauna Rencena KELAS i 45 [Kebone {ab Tojo Unauna ~Rencana | _KELAS 16 [Putau Bangkorung ‘ab. Banggai Kepulavan Rencana | __KELAS 17 |Sebana ka, Dongoata Rencara | -KELASH 46 |Kabonge kab, Donggata Rencana KELASTH 19 |Poso |Kab. Pose Renoana [_KeLasin 20 |Menui |Kab. Pose ae Rencana ~~ KELAS ti 21 [Datong kab, Toio Unaune | Rencana KELAS i 2 [botou kab. Morowar Rencane KES I 23 [Botantak kab. Banogal Rencana KELAS It 24 [Toting Kab. Banggal Kepulauan Reneana KELAS kab. Baru 2 +_|earonakona 1st 2 [Siva kab Siva KELASI 3 [esioe kab Bone Kelas 4 fore ik, uukambe rer 3 [Patombuean kab. Selayar pera KELAS 6 |[Pometata kb. Selayar Operas KES 7 mama kab, Sirep Opera Gus! @ [bau kab. Sirop encane res 9 [kaya Kab, Soloyar Rencane ELSI 1 [Boner Keb, Seleyar Rencana ELAS 71 [kaaton Kab, Selayar Rencana ELAS 72 [Manto Kab, Lown Ula Rencana KES 15 [SiiniPasimarane Kota Sn Rencana eas 7 [Gano Kab, Gone Rencane revs 15 [Takatar Kab. Tokar Reneana KEvIs 16 [vmpoa Kab, Seleyar Rencana KELAS Sulawesi Barat a Marui KELAS Pasonakaye KEUIST Balrboekang KES (a Sino ae + flasuove KELAS | 2 [Rooke kab. Kolaka ‘Sporas KEUS! 3 flenggara Keb, Kenda ‘Operas! ELAS 4 [Renda Kota Kendon ‘Opera KELASU 5 frorebae Keb, Konave Selatan Operas KELAS A 6 [Wewent Keb. Konave Kepulaaan Operas ELAS 7 ffolandona kab. Suton Opera ELAS @ [Bonokaia kab. Sombana Opera ELAS 2 [Fondos! kab. bana ‘Operas KELAS 70 [Baubau Kota Bawbau ‘Opes ELAS “1 [Tampo kab. bane Opera KELAS I 12 [Weare Kab. Buton Tengah Operas eS 13 |Mawasenoka ab. Bton Tengah Opera ELAS H 14 [kamanu ab. Guten Opera HELIS 15 jamaiongo Kab. Konawe Selatan Opes KELAS 18 |Labuen kab. Buon Operas ELAS 17 [Wane kab, Wakatabi Rencana REVS 10 [ser Sulawes!TenagaraBombana Reneana ELAS 19 [BambeatBombana Kab, Bombana Reneane ELAS 20 [ane kab. Mana Reneana ELAS 21 [Pure Keb. Muna Reneane KELAS 22 [Siompa Kab, Buton Selatan Reneana FELIS 23 [Respite Keb. ombana Rencana ELAS 24 koncwo Ura Kab, Kenawe Vara Reneane RELA No.| Nama Pelabuhan Penyeberangan Kabupateniicota ‘Slatus Pencapaian, | Hierarki Pelabuhan [28 [kaleduna ab, Waketobi Rencana KELAS 25 [Tomia/Tomes kab, Wakatot Rencana EUS 27 [Binongko kab, wakatot Rencana KELAS 26 |P. Siompu 2 kab. Buton Selatan Rencana KELAS TH 29 |P. Batu Atas i |Kab. Suton Tengah Rencana KELAS ti 20 |P. Kadota kab, Buton Selatan Rencana KELAS I 31 |F.Talage Kab. u1on Tengah Rencana KELs 22 [Pca ka. Muna Barat, Rencana KELAS 33 [P.Ketoa ab. Mana Bart Reneana KEUSII 34 [Laon Keb. Konaw Selatan Rencana WELSH 35 [Liana Banga! [Buton Barat Renan KELAS 30 Ra EEG a a 7 |iomien kab. eu Operas KELAS! 2 [Ambaiau Ikab. Guru Selatan ‘Operasi KELAS 3 |Teluk Bara |Kab. Bury Operasi KELAS| 4 [Gataa Kota Ambon Operas EASE 5 [Poke Kota Ambon ‘Operas KELAS 6 [Geser kab, Seram Baglan Timur ‘Operas EUS! 7 [oa ab, Seram Bangin Bart ‘Operas KELAST 8 |Waisala agian 8 Operasi KELAS I © [Weha Operas KELASI 10 [Hui Kab. Maui Tengeh Operas KES! 1 Weetiang Keb, Maia Tengah Opera ELAS 12 [Sapania ab. haa Tengah ‘Operas KELASI 12 [lezran Salita Kab. Mauka Tengah ‘Opera ELAS 14 |Lewurang Keb. Maluku Barat Daya Operasi KELAS | 18 |Lakor [Kab. Maluku Barat Daya Operasi KELAS | 16 |ksar Kab, Mak Beet Daya pera KELAS 17 [ald Kab, Nu Bert Daya pares KES! 16 [Har Kab, Maluku Tengah ‘Opera KES! 19 |Tepa |Kab. Maluku Barat Daya Ee KELAS | [ 20 [Nusa Laut kab. Maluku Tengah KELAS 21 jLarat Kab. Maluku Tenggara Barat ‘| __Operast KELAS | 2 |Smumia kab, Nauk Tenggara Barat Operas KELAS! 22 [Puaw Tayand Kota ual Operas KELAS! 24 [Fu ota ual Opera Kaus! Kab. Aru ‘Operasi | __—_CKELAST Kab. Aru Operast “KELAS Lamerana kab. Aru ‘Operas KELAS IH 28 |imenang Kab, Seram Bagian Timur Opera KELAS | 22 [amanei kab, Sram Bagi Timur ‘Opera ELAS 30 {Gorom |Keb. Seram Bagian Timur Operasi KELAS| 31 [Tor _ [eb Seram Bagian Timur Rencana KELAS 32 [Kest Keb, Seram Basin Timur Rencana ELAS 33 wey kab, Seram Bagian Sart Rena KELASI 34 ea kab. Mauka Tengah Rencana ELAS 35 [Umm Kab. Maui Tengeh Reneana | ELAS ° Kota Ambon Renan ELAS a. Bune encana ELAS Kab. Bura Selatan encana KELAS 40 [Nemroie Kab, Bru Selatan Rencana ELAS 41 [amana Ka. Maluku Tengah Rencana KELAS 7 [Tetons ce Melua Tengah Rencana KELAST “6 [Banda Kab, Malu Tenga encana ELAS 44 [Comte ca Mat Tengah Rencana ELAS 45 [Faan ab, Maluks Tenagara encane KELAS 26 [Pulau Sarat Kab, Malus Barat Daye Rencane KELASI 47 [Servaru Kab. Maluku Barat Daye Rencane KELAST #6 flew Kab, Maluku Barat Daye Rencana KELAST 48 [Moa Kab, Mal Baral Daya Rencana KELASH 30 [Damer Kab, Males Barat Daya Rencana ELAS H 31 [Puiu Urang [Matha Beret Daya Rencana KELAS 32 [iat eb, Maes Tenggara Bart Rencara KELAS I 58 [sere kab, Matis Tenggara Barat Rencana KELAS 54 [Yors Keb Maluku Tenggare Barat encana KELAS 55 ania eb, Ma Tenggara Barat Rencane ELAS 56 [Se kab, Mai Tenggara Barat Rencane KELAS 7 [adeut Kab, Maui Tenaaore Barat encane KELAS A 38 [Ohokaut Kab. Malu Tenooara Rencona KELAS 56 [Palau Kur Kota Toa Rencana KELASt 60 fur Kota Tua! Rencana EUS 34 [Toor Kota Tua Reneane evs 32 [Baw Goyang Kab. Aw Reneare ies 33 [ror Kab. Au Rencana KELASH 64 [Tabarone Kab. Kop. Aw Rencana Reus 85 [Wokam Kab. Kop Aa Reneana ELS 26 [tuo Kab, Sora Barat Rencana REVS se avs ee Te 1_[Tebeto |Kab. Halmahera Utara Operasi KELASH | 2 [Doro Keo Keb, Halmehera Ure Operas KELAS 3 [Panibe Kab Puleu Moot ‘para KELAS 4 [Bastions Kota Temate ‘Operas KELAS 5 [Rayo Kb, Haimahora Selatan ‘Opera KELASE 6 [naian Kab, Halmahora Selon Operas ELAS 7 [saketa Kab, Halmahera Selotan Operas KELASH 8 |Babeno Keb, Halrahera Selotan Operas KELAS | 2 [Patan ab, Halrahera Tengah Opera KELAST 10 [Gabe Kab, Halrahera Tengah Spee KELAST 1 [Stange Kab, Halrahora Tengah Opera KELASI 72 [Rum Kab. Tore Kepalauan Overs KELASH 13 [Sot kab. Tdore Kepulauan Opes KELASI 14 [Subsim kab, Haimahora Tin Opes KELASI 15 [Mangoe Kab, Tore Kepalausn Operas KEAS | 10 ‘No.| Nama Pelabuhan Panyeberangan “ Kabupatenikota | Status Pencapaian |. Hierarki Pelabuhan 16 [Senane Keb Kepulausn Sula Oneresi | _—KELASI 17 ot Kab, Kepulouan Obi Operas ELAS I 18 [Botng Doe Kab Sula Opes ELAS 49 |Bobong Kab. Sula [operas KELAS 20 [ob Kola Terao Rencane ELAS 21 [Pulau Kesrata Kab, Halmehera Tenoah ~Rensane KELAS 2 [Pulau Mandi “|kab. Halmahera Tenoah “[ Rencana ELAS tt 23 |Weda Kab. Halmahera Tengah | Rencana KELAS tt 24 [Morel Kab Pulau Mooi [Renee KES 32 [Papua eS i ees pane 1. |lokmer kab. Bak Numfor [___Operes KELASI 2 |Kabuens aa ‘Kab. Kep. Yapen Operasi KELAS | 3 |[Samebusanabre Kab. Nabie peas WeUst + [Pomako ab, Mika peas KELAS 5. |Kelapalima Merauke Kota Merauke Operasi ~_KELAST 6 |Waren Kab. Waropen Z Rencana KELAS| 7 |Saubeba ny Kab. Kep. Yapen_ 7 Rencana KELAS I 8 |Agats i |Keb, Asmat Rencana KELAS| 9 [Sawai _ |Kab. Sarmi Rencana KELAS! 40 |Mamberamo kab, Mamberamo Raya Reneana KELAS it 11 |Bade |Keb, Mappi Rencana KeAS! | 12 |Kepi |Kab, Mappi | __Rencana Kes! | 13 |Kaonda_ _ |Kab. Kep. Yapen | Rencana KELAS 14 |Numfor ~ |Kab, Biak Numfor Reneana KELAS 15 |keam Kab, Morake Reneane KELASI t ee Sy atc (ee 1 Wwalgeo (Raja Ampat) Kab, Reja Ampat Operas KELAS | 2 |kKadernak Kota Sorong Operasi ELAS I [75 Pacer Georona) Kab. Sorong Operast KELAST 4 [Manokwad [kab. Manokwart Operasi KELAST 5 [FakFak [ kab. Faketake Operas ~KELAS 6 [Foley Kab. Raja Ampat Rencana KELAS it 7 [Waser Reb. Tek Wendana Rencana KELAS 6 [Salawat Keb. Raja Ampat Rencana KELAS it [9 |Batanta [Kab. Raja Ampat Reneana KELAS 16 |kaana Rab. Kaiana Rencana Kes! 11 |inanwatan |Kab. Sorong setatan Rencana zi KELAS I 12 |Aranday |Kab. Teluk Bintuni ae Rencana KELAS 13 |Kokas noe |Kab. Fak-fak ” Rencana KELAS i 1" [L2alLengpur Pangumpan (25)nam ae Peunpen 2|Demaga Dana Argel Gl rencane Pongumpan 27|denmags Dano Ang Gia rencana Pengumpan 2[Denmege Daneu Ur rencana Pongumpon MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ud BUDI KARYA SUMADI Saliali:sesuad dengan aslinya ‘i@PAiA BIRO HUKUM, if lle . - SRLLESTARI RAHAYU Pembina Utama Muda (IV/c} NIP, 19620520 198903 2 007 ‘Status Pencapaian No.| Nama Polabuhan Sungai Danau ierarki 52|Banamepe - operasi Pengumpan 53 |Bayun operasi Pengumpan 84|Kamur 7 operasi Pengumpan 55|Boven Digul rencana "| Pengumput '56|Dermaga Denati Sentani ‘operasi Pengumpan 57|Demmaga Danau Rombebai ‘operasi Pengumean 50 |Dermaga Danau Bin yencana Pengumpan 59|Denmaga Danau Paniai operasi Pengumpan 60|Demaga Danau Ti Bt [ ‘eneana Pengumean 61|Dermaga Danau Tonjida [rencana Pengumpan 62|Dermaga Danau Yamur [ ‘encana Pengumpan 63|Dermaga Danau Yamasi | rencana Pengumpan (27|Papia Barat” e | ee 4}Sorong oporasi Pengumpul 2[Segun ~ rencana Pengumpan 3|taidan reneana Pengumpan 4[Faictak operasi Pengumpan 5|inanwatan: a operasi Pengumpan 4 rencana Pengumpan 7 reneana Pengumpan 8|Matemani Kais rencana engumpan 9|Sungei Kesuwer Teneana Pengumpan 10)Kaitami rencana Pengumpan 14] Wunini 7 rencana Pengumpan "2|Aranday reneana Pengumpan +13|Temburi rencana Pengumpan 14) Tafereh ~ rencana Pengumpan: [s|ainiri rencana Pengumpan [Trelaace [ operasi Pengumpan [a7 [aroba 1 ~~ rencana Pengumpan: (elKambrau t rencana “Pengumpan *19|Arguni Bawan rencana Pengumpan 20|Kaimana rencana Pengumpan 2i[Solawa rencana Pengumpan 22) Tobu-tobu rencana | Pengumpan 23|Kaimana Fencana I 18 SUB LAMPIRAN AG PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU ‘No.| Nama Pelabuhan Sungai Danau ‘Status Pencapaian ~ Hlerarkd fe alaeen e ei ee e 1[Dermaga Danau Laut Tawar rencana Pengumpan 2|Dermaga Danau Laut Realoih rencana I Pengumpan 3|Dermaga Danau Aneuk Lact fencana Pengumpan 2|Sumatera Utetal x u i 1|Dermaga Heranggaot ‘operasi Pengumpan| | | 2[Dermaga Tiga Ras ‘operasi Pengumipan 3|Dermaga Tiga Raja operasi a Pengumpan 4|Dermaga Aji Bata operasi Pengumpan 5|Dermaga Femy Aji Bata a operasi Pengumpan 6[Dermaga Balige operasi Pengumpan 7 |Dermaga Kl Putin Muara | operasi Pengumpan | e|Dermaga ‘Swasta P. Sibandang operasi Pengumpan ‘9|Dermaga P. Sibandang —_ operasi Pengumpan 0 |Demaga Muara operasi Pengumpan 17[Dermaga Simangu Lape operasi Pengumpan 12 |[Dermaga Onen Labu Sele operasi ‘Pengumpan | 13|Dermaga Marbun Taruan operasi Pengumpan’ | 14] Dermaga Tipang operasi Pengumpan | 15|Dermaga Onan Baru “operasi Pengumpan| 146|Dermaga Mogang operasi a Pengumpan| 17|Dermaga Nainggolan operasi | Pengumpan_ ‘18 |Dermaga Sipinggan operas [ Pengumpan |Dermaga Sitinjak operasi Pengumpan ara IDermaga Onan Runagu operas Pengumpan 21|[Dermaga Sitamiang operasi Pengumpan 22|Dermaga Wisata Onan Runggu operasi Pengumpan 25 |Dermaga Lagundi eperasi Pengurpan (24|Dermaga Pardamuan Lottung “operasi Pengumpan 25|Dermaga Lapo Parindo operasi “Pengumpan 26|Dermaga Wt ‘operasi Pengumpan 27 |Dermaga Sumber Sac operasi Pengumpan 28|Dermaga Feny Tomok operas! Pengumpan il 26|Dermaga Wisata Tukiuk a Pengumpan 30|Dermaga Simanindo operasi Pengumpan 31[Denmaga Parbaba operasi Pengumpan 32|Dermaga Aek Rangat operasi Pengumpan 33|Dermaga Silalahl operasi Pengumpan ‘34|Dermaga Tangging é ce operasi Pengumpan ~| ‘No.| Nama Pelabuhan Sungai Danau ‘Status Pencapaian: 5 Hierarki '35|Dermaga Siallagan ‘operas Pengumpan 36 |Dermaga Pantai indah Situngkir operasi Pengumpan ~ | a[sinasa esa | ; 1[Dermaga Danaw Meniniau operas Pengumpan 2|Dermaga Danau Diatas operasi Pengumpan 3]Dermaga Ganau Singkarak operas engumpen 4|Demaga Danau Kerine: operasi Pengumpan 5|Dermaga Danau Dibawah | operasi Pengumpan: aR a ‘[ounei opera Pengumpan 2|Kepenuhan rencana ~~ Pengumpan ~afenah Pun Tanjung Matawan operas Pengumpen 4[Bonai Darussalam ~reneana Pengumpan '5|Kunto Darussalam Bat rencana Pengumpan ]Rokan v Koto operas Pengumpen 7|Parawang rencana Pengumpan 8[Pekaler ele rencana Pengumpan | 9|Siak Kecil rencana Pengumpan | 7o|Sungai Mandau operas | 11] Mandau a operasi Pengumpan | 12 |Pekenbaru operas Pengumpul | 13/Teluk Dalam operasi Pengumpan } 14] Pangkalan Keine opera [ Pengurpan 15 |Lanosam operat I Pengumpan 16|Kampar Kiri Huly operasi | Pengumpan 17 [Teratahbuieh reneana Pengumpan 1 |Bangknang reneana Pengumpan 18|Fembianan opera Pengurpul 20[KualaGaung operas Pengumpan 21]Lanang Tengah reneana I Pengumpan 22|Simpang Gaung rencana | Pengumpan 23)Pulau Pisang rencana Pengumpan a 24[ Sungai Guntane opera Pengumpan 25|Rentau Penang reneana Pengumpan 25|Rotan Semuts rencana Pengumpan 27|Teluk Sebeh ‘eneana Pangumpan 25| Tet Kiel rencana Pengumpan "28 Teluk Kiambang operasi Pengumpan 30)/Rengat operasi Pengumpan | aif retuk Kuantan reneana Pengumpan a2|Cerent rencana Pengumpan No.| Nama Pelabuhan Sungai Danau ‘Status Poncapaian Hierarkd [salPerenap a ei Soar [aimee Pet oe Pengumpan (as ening Pasir cporal cn | 36) Kuala Enok operasi Pengumpan 37) Sungai Udang rencana Pengumpan ((seltiau Kiang cpersi a [ssl kertane cc cee Pengumpan [aol kueta Cena ae aaa [ai] Pangkalansai fencana Pengumpen 42|Batang Cenaku ae rencana_ Pengumpan 43) Teluk Lancang ‘operasi i Pengumpan 4 Buaten a a [as] Rinbapandan aa Pengumpan [asl sick Sr nero oe ain 4 |Sabak Ah rencana Pengupan 48] Sungai Apit FE operasi Pengumpan (49) Merbau_ operasi if Pengumpan 50| Tebing Tinggi operasi Pengumpan| | |Sumatera Selatan E 16 tir operasi Pengumpul 2|Sei Lais ras Pengumpan 3|ApiApi operasi ~_Pangumpan 4{Upane operas Pengumpan 5|Makart Jaya operasi Pengumpan 6| Muara Telang Fencana Pengumpan 7|Upana agian hile operas Pengumpan 8) Merah Mata es operat Pengumpan 9 [atu Jaya rencana Pangumpan 10|Gasing reneana Pengumpen’ 1 Fanjung Lago rencana Pengumoul “2 |Sebaik rencana Pangumpan | Sri Menanti operas Pengumpan 14|Karangbaru a operasi Pengumpan’ 46|Simpang PU operasi Pengumpan ‘16|Sungseng | operas Pengumpan ‘7 |Bayung Lencir operasi Pengumpan | +18|Karang Agung operas _Pengumpan 49|Sungai Liin| operasi Pengumpen 20|kuala Puntian operasi Pengumpan 21[Penuguan operasi Pengumpan 22[Teluk Botung operas Pengumpan 2] Suke Damai operas Pengumpan’ "Statue Pencapaian 'Salek Mukti Pengumpan| 24) operasi 25|Muara Padang operasi Pengumpan 26|Cinta manis operasi Pengumpan 27|Desa Kanal Suginan operasi Pengumpan 28|Muara Suginan operasi Pengumpan 29|Desa di sungai Batang operasi Pengumpan 30|RRambutan operasi Pengumpan 34) Tulung Selapan operasi Pengumpan 32|Desa Sungei Pasi feneana Pengumpan 33 [Desa Jenuju operas Pengumpan 34|Sungai Lumpur reneana Pengumpan 35|Lebung ita reneana Pengumpan 36|Desa Pidada operas Pengumpan 37|Cengal operasi Pengumpan 38|Pagar Dewa (Sumsel) operas Pengumpan 39|Sungai Menang rencana Pengumpan 40|Pedemaran Timur operas Pengumpan 41|Lompuing Jaya operasi Pengumpan 42)tesuj Raya operasi Pengumpan 43] Wiralaga operasi Pengumpan 44| Sungai Sidang rencana Pengumpan 45|desa kawasan pesisic operasi Pengumpan 45|Jaka Baring operasi Pengumpan 47| Kays Agung operasi Pengumpan 48] Madang Suku t rencana Pengumpan 48 |ejaw reneana Pengumpan '50|Siran Pulau Padang rencana Pengumpan s1|Pampangan ‘operasi Pengumpan '52|Pangkalan Lapam rencana Pengumpan 53|Cempaka rencana Pengumpan 54|Semendawal Barat rencana Pengumpan 55 |Buay Pemuka Peliung reneana Pengumpan $6 |tMartapura ‘operasi Pengumpan 57 |thuoradua ‘operasi Pengumpan 56indralaya Utara ‘operas Pengumpan 59[Beringin rencana Pengumpan 60|indrataya rencana Pengumpan 61 ]Peninjauen fencana Pengumpan 62 |Pemuiutan Barat ‘operas Pengumpan 63|Pemulutan reneana Pengumpan 64{ Tanjung Batu reneana Pengumpan ‘65|Pemulutan Selatan operasi Pengumpan [Tanjung Raja ‘operasi Pengumpan No.| Nama Pelabuhan Sungai Danau “Status Pencapalan Hau 07 Kandis eee “_rencana Pengumpan 66|Rantau Ali ‘eneana Pengumpan 9 |Lubuk Ketat rencana Pengumpsn | 7olMuara Kuang operasi [___Pengumpan 71|Penghumbuk operas Pengumpan 72|Penukal Utara rencana Pengumpan Talvera Boise reneana [oo Penesipen 74|Sungai Rotan operasi Pengumpan 75{Tebat Agung reneana Pengumpan 76 ituara Enim operasi Pengumpan| 7|\Merapi Barat tencana af Pengumpan| 7|Tangga Buntung operasi Pengumpan 7olPangkalan Bufan opera a 80|Tanah Abang operasi Pengumpan 84 Teuk Bintat ‘eneana Pengumpan 82|Sukasuban operasi Pengumpan 3 [Teluk Kling rencana ____ Pengumpan 84|Sekayu reneana Pengumpul a5 |Babat fae (ee operasi Pengumpan 26 |tMuere Rupit operasi Pengumpan 87] Muara Rawas (Sangadesa) tencana Pengumpan 88|Bingin Teluk Pengumpan 20[Rawas Uw operasi Pangumpan i 90] Kerang Jaya operasi Pengumpan 91 [Muara Ketingi operas Pengumpan ‘92|Bulen Tengah Suku Ulu operasi Pengumpan | 95 [Muara Bei operasi Pengumpan | 94|Muare Lakitan z operasi | Pengumpan | elJeci rencana L Pengumpan | 96 [Banding Agung ‘encana [ Pengumpan 97 [Kota Batu operasi I Pengumpan 196 Pariwisata Air Panas operasi I Pengumpan | 99|Dermaga Danau Teloko eneana | Pengumpan +100] Dermaga Danau Ranau Sumsel reneana | Pengumpan 101|Dermaga Danau Matana reneana | Pengumpan “102|Dermaga Danau Jembawan rencana Pengumpan 1105|Dermaga Danau AlrHitam __feneana Pengumpan Bllambi z + |Muara Tembe reneana Pengumpan 2[MuaraTebo rencana | Pengumpan | 3|uara Sabak operasi { Pengumpan 4[ipan Panjang operasi Pengumpan No,| Nama Pelabuhan Sungai Danau_| Status Penicapaian, i: Hiorarki 8[dambi operasi Pengumpan 7|Muara Bulian operasi Pengumpul EE alPaun operas Pengumpan 9) Sarolangun fae operasi Pengumpan 10) Kuala Tungkal operasi Pengumpan 1i]Mendahara rencana Pengumpan 12|[Dermaga Danau Dacampat ~~ rencana’ ~___Pengumpan 13) Dermaga Danau Sipin reneana Pengumpan 7 [Berka ee aa g 1 |Dermaga Danau Tes rencana Pengumpan 2[Dermaga Danau Emas reneana Pengumpan ‘3|Dermaga Danau Dendam Tak Sudah| ncana Pengumpan| Bldempung © ee : “| Wiralaga operas Pengumpul 2|Mesull Timur operasi pengumpan : ~_3|Sungai Sidang operasi engumpan [Pagar Dewa a operas ‘pengumpan| 3 rencana pengumpul na pengumpan’ 7|[Rawajits rencana pengumpan élechiae ‘eneana vengurpan 1 [Tulane Bawang ‘eocana engumpul | 40[Kuata i rencana pengumpan | 11 |Dermaga Lombok ‘operasi pengumpan | 12|Sekeu operasi | pengumpan 15|[Bermaga Danas Ranav Lanpang operas a 14[Dermaga Danau Jepara fencana pengumpan 15|Dermaga Waduk Way Ralom reneana engurpan | 16[Heniarong rencana : pengumpan 17 |Sukabanjer rencana engumpan ‘elkote Agung reneana pengumpen 9} DKi Jakarta es 1 |Penjaringan reneana pengumpan 2|Tambora - rencana pengumpan 3|Patmeran rencena pengumpan “[Tenah Abang rencana pongumpan : 5 |Ctincing rencana pengumpan @[Cakung rencana pengumpul | 7censkarene rencana peraumpan No.| Nama Pelabuiban Sungai Danau | Status Pencapatan _ Hlerarki 10|Jawa Barat 4]Ciamaya Kulon rencana pengumpan 2|Patox Beusi rencana pengumpan 3|Sagalaherang rencana Pengumpan 4|Muaragembong operasi pengumpul iz B|ktuara Bendere operasi pengumpan 6|Citarum Fir rencana "| engumpan 7|atitunur operasi engumpul 3|Tegatbuloud operasi pengumpan 9|Sindangkerta ame fencana pengumpan “0|cibeber rencana pengumpan 1 [Bojenapicuna ‘eneana pengumpan +12 |Sukatuyu rencana engumpan 13] iranian rencana pengumpan 14) Saguting operasi pengumpan 15|Cihampelas SE operasi = pengumpul 16 |Batujajar rencana : pengurpan 47}!bun operasi | pengumpan 418 |Sincang —tencana pengumpan | 79]tohbener reneana ~ | penguin Natbarang rencana | pengumpan Widasar rencana | pengumpan | 22|Kertesemaya ee reneana | engumpan 23|Bengodua rencana engumpan | 2alLosar rencana HE engumpan 25|Ciledug rencana 7 pengumpan 26|Wealea rencana engumpan | 27|cidanu fencana pengumpan 26|Astensjapure reneana ___Pengumpan 22|Lemahabang rencana pengumpan 30 Gunung Sembong rencana pengumpan 31{Tomo A rencana Pengumpan 32)|Panyingkiran fencana_ pengumpan oa] 33|Jatigede rencara pengumpan 34)Losarang_ = rencana Kawio 35 |Cikedung rencara pengumpan 36|katp operasi engumpul "37 |Padaherang rencana engumpan 35|Lakbok operas pengumpan 39|Langonsart operas pengumpan 40|Purwaharja Tencana pengumpan 4i[Pateruman operas pengumean 42|ciulano rencana engumpan | Nam Situs Pencapatan fea «Pati reneana pengumpan “4|isews ‘eocane pengumpan 4|caaun reneana engupan aelralogong reneana engurmpan 47|Neringgu rencana ae a|Wenungkara rencend pengurpan 4 |ckember rencana angurpan SolNyaindng ae eangurpan si[cegertuna reneana engupan 2 |sindangbarang reneana engumpan salcbinong rencana aaaee ifiawa fonda ee ‘ftohmenis operas pengumpul 2|Wijeyapure operasi Pengumpan 3|sodong operas pengumpen a[Prence opera pengurpan Aas Nain pera pengumpan efook opera pengumpan 7|Pekuyen operas ae e|ciantune reneara pengumpan afitorenan opera pengumpan 10}Kiaces a pengumpan “ilonen cperaa pengurpan 12 |Wedasiniang cpereal nie 13] Waryarto er pengurpan 14] wonoai reneana ages 18 Beturetne reneana penguman “elEiemoke caeee pengumpan 17|Giriwoyo: rencana pengumpan 12|Seloait raneana engumpan ‘8] arangdowo reneana ae 2a Tengen operas pengutpan zi pera pengumpan 2a|sumberawang operas pengunpan 2lGanna pera fae 2 Rejingan rereana enguman 25)tojatengan roneana ae 28|Seleko rencana pengumpan Bi Yoovekara [Dermaga Waduk Sermo pengumpan 2|kkokap rencana pengumpan No, | Nama Pelabuhan Sungai Danau Statue Peneapaion Hierark 48 |Jawe Timur a a : Os “lk rencana engumpan 2[Poreng rencena I engumpan 3/Bangsal ~ reneana | __Pengumpan 4|Mojosari rencana | pengumpan 5|Pungging rencana i] pengumpan 8|Ngoro faa rencana L pengumpan 7|Noraho aes rencana I pengumpan 8 |Bojonegore rencana | engumpul 8 |Kepanjen ‘oparasi { engumpan| 10 [Pakisal operas engumpan| 11|Butulawang ‘operasi I pengumpan “12)Kanigoro ~eperasi { engumpan 73[Binangun operasi pengumpan 14)Gecen, eras pengumpan 15 ots operas engumpul 16|Sumberpucun rencana ~pengumpan 17 |karangkates z rencana pengumpan _ 44) Banten a e = 3 . Hi oe e Se *|Panimbang tencana pengumpan 2[Boiongmanik rencana "_pengumpan z 3|Pontang ‘encana pengumpan aftinayasa reneana pengumpan 5|Carenang ee rencana pengumpan 6|Kragian rencana zi pengumpan az 7|Gikende ‘encana pengumpan | alkesemen rencana pengumpan 9|Cinara ae rencana pengumpan | 10[Pakshai rencana pengumpan ‘i[Sepetan rencena | pengumpan | ie lBal ne ae z : 4]Dermaga Danau Bratan z operasi pengumpan 2|Dermaga Danau Tamblingan [ operasi pengumpan [Dermaga Danau Buyan operasi pengumpan [Dermaga Wisata Danau Bedugul operas pengumpan [Dermaga Oanau Desa Kedisan operas engurapan [Dermaga Danau Trunyan operasi engumpan [Dermaga Danau Kuburan Temnyan operasi engumpan [Dermaga Danau Toyabungkah operas engumpan No.| Nama Pelabuhan Sungal Danaw ‘Status Pencapaian Hierarki 46 | KALIMANTAN BARAT. Oe y 1|Putussibau operasi Pengumpul 2) Tayan Fr ‘encana Pengumpan ~3|Sanggau operas Pengumpul 4[Enticong operasi Pengumpan 5[Bettang reneana Pengumpan 6|Betang Hol rencana — Pengumpan 7 | Ketungau Hie ‘encana Pengumpan 8|{kotungau Tengah rencana Pengumpan 9[Ketungau Hule fencana Pengumpan 10]ssiat Hie operasi F Pengumpan [sat Huts operasi Pengumean *2|Setmbau operasi Pengumpan 19) Batang Lupar operasi Pengumpan 14 Sintang operasi Pengumpul 45[Nanga Pinon ee operasi Pengumpan 16) Putussibau Utara fencana__ Pengumpan 17|Sekadau operasi | Pengumpan 18|Nanga Mahap reneana { Pengumpan 19[Dedei operasi [____Pengumpan 20 [Ambala operasi [ Pengumpan 21 funut Fir operasi Pengumpan 22 Embaluh Fir Zz rencana Pengumpan reneana Pengumpan 24|Ngabang ope Pengumpan 25|Air Besar reneana __Pengumpan 26|Rasau Jaya operas Pengumpan 27 |Pontianak a operasi Pengumpul 26 [Batu Ampar : operasi Pengumpan 20|Kubu operasi Pengumpan 30|Sungal Kakap operasi Pengumpan 31[Terentang : oparasi Pengumpan | 32)Pemanokat rencana Pengumpan 38 [Tanjung Harapan rencana Pengumpul 34|Sekura operasi_ Pengumpan 35 [Gating operasi Pengumpan 36|Teluk Batang operasi Pengumpan 37|Toba eae | eee ee Teena! Pengumpan 38|Simpang Hil operasi Pengurpan 39|Sencai operasi Pengumpan 40|Nanga Tayap operasi Pengumpan “41|Sungai Lasr rencana Pengumpan 10 | No.| Nama Pelabuhan Sungai Danau. ‘Status Poncapalan Hierarki F a2] Matan Hil Selatan rencana Pengumpan 43[Delta Pawan i operasi “Pengumpull | “al Sukamara : i operasl Pengumpan 45[Manis Mata Seca rencana Pengumpan 46|air Fitam Besar I operasi Pengumpan | 47|Dermaga Danau Sentarum reneana Pengumpan 48|Dermaga Danau Bekuan ~rencana aE Pengumpan 49|Dermaga Danau Belida fencana Pengumpan | 50|Demmaga Danau Genak rencana Pengumpan '51|Dermaga Danau Tang rencana Pengumpan 52|Tebas Kuala Operas Pengumpan 53|Pergi Pia ‘Operas Pengumpan 54)Sumpit ~ Operasi Pengumpan: 55|Ciremal Operas Pengumpan 56|Tayan E Operasi Pengumpan_ er |Teraja “_ Operasi Pengumpan 58|Sei Asam Operasi Pengumpan 39] Sekadau Overesi Pengumpan [eoleeraan Operas Pongumpan ("ei [siantan Operasi Pengumpan [e2|Part Sarem Operasi Pengumpan Be £63|Sungai Nipah Operasi Pengumpan 64 [Telok Batang Operasi Pengumpan 65|Madya Rencana Pengumpan a 6|Mayam Zs Rencana_ Pengumpan | 67|Buayan BHD Rencana Pengumpan “| ‘68|Sunyat Rencana Pengumpan_ 69|Kenanai a Rencana Pengumpan 70|Sejangkung = Rencana Pengumpan 7] Nun Rencana Pengumpen 72|Prapakan Jawai Rencana Pengumpan 73/Rengas Rencana 7 Pengumpan 74|Jungkat Rencana Pengumpan 75 Wajok Rencana Pengumpan 7a| Sungei Ayake Rencana Pengumpan 77 |Tetuk Mate Rencana Pengumpan 72 [Kuba Rencana Pengumpan 79\Jangkang Dua Reneana ~Pengumpan 80/TI. Kelang Kubu Rencana Pengumpan | | 81|Padang Tikar Rencana Pengumpan 82|Kendawangan Kola Rencana Pengumpan 83] Kendawangan Kanan Rencana Pengumpan 84|Parit Raja Rencana Pengumpan 1" No.| Nama Pelabuhan Sungai Danau "Status Pencapaian ~ Hierark 85|Semitau a Rencana | Pengumpan {86 |Semitau Seberang Rencana Pengumpan 7 Peril Kin ( Nanga Stat) Kab, Kapvas| Reneana Pengumpan 36 Peril Kanan (Nanga Stat) Rencana Pongumpan 38 |Kemboja Rencana Pengumpan 47|Kalimanian Tengah i a j 1JBuntok operasi Pengumpul 2|Sumber Barto rencan Pengumpan 3|uare Teweh operasi pengumpull a|denames operas Pengumpan 3|kurau Kuale operas Pengumpan 6|Danaw Panggang operas | Pengumpan 7|Dusun Utara operas Pengumpan 6 |Pematang Karau operasi Pengumpan 3|tontaat operasi Pengumpan 10 Gunung Pure operas Pengumpan *i|tanel operasi Pengumpan 12|Permata intan ‘encana "Pengumpan 13)Puruk Gahu operas Pengumpul iKepuas Kusia operas Pengumpan frimpah operas Pengumpan 76) Kapvas Halu operas Pengumpan | 77 [Mentangai operas Pengumpan 18] Banamatingang ~_eperasi Pengumpan 19|Pahandut operasi Pengumpan | 20)ivining Raya operasi Pengumpan 21|Damang Batu rencana i ~~ Pengumpan 22|Bapuiy ~_|______feneana Pengumpan | 23 |Kenamit rencana Pengumpan | 24 Manuhing rencana Pengumpan | (25|Sebangau Kuala operasi a Pengumpan j 26 |Tembangnas rencana Pengumpan 27| Katingan Hulu / Tumbangsenaman rencana Fengumpan | 28|Katingan Hie operasi Pengumpan | 22 Petenokarave operasi Pengumpul | 30|Sampt operas | 31 |Pegatan Hie operas | operas Pengumpan | rencana Pengumpan 34|Pulau Ranaut operasi Pengumpan 35 Mentaya Hulu operas Pengumpan 12 Me Gensou Gaga ead cane ieee 36|Antang Klang rencena Pengumpan ‘37 |Kuala Pembueng operasi i Pengumpan 236 [Tenjung Kanau Teneana Pengumpan 39[Tumbang Manjul __operasi Pengumpan 40 |Serayan Tengah operas Pengumpan 4 [Pangkalen Lada reneana Pengumpan 42|Pandau ae rencana Pengumpan’ 43|Lemandeu operasi Zi ~_Pengumpan 44|Delang rencana I Pengumpan 45 Kotawaringin Lama operast | Pengumpan 48|Pangkalanbun operasi ~ Pengumpul a7) Kumal operasi Pengumpan 48 (Kuala Jelei operas Pengumpan 49|Beiei Riam operasi Pengumpan 30) Dermaga Danau Mare operasi Pengumpul 54 Dermaga Danau Tete rencana Pengumpan 52|Dermaga Danau Terusan ~reneana Pengumpan 83] Dermaga Danau Sembuluh Tensena Pengumpan| 54) Dermaga Danau Raya rencana Pengumpan '55|Dermaga Danau Mepara rencana Pengumpan $6 |Demaga Danau Matur rencana Pengumpan 57) Dermaga Danau Limut rencana Pengumpan '58[Dermaga Danau Kenampul ‘rencana Pengumpan 52 |Demaga Danau Gatel rencana Pengumpan 66|Dermaga Danau Ganting rencana Pengumpan 61 [Dermaga Danau Cembulu ___feneana Pengumpan 2 bermaga Canes Sambenen reneana Pensa | “| Kelimantan Selatan a CoS oe a 1 ]Betawang operas | Pengumpan 2|Bakumpal operas { Pengumpan | 3|Margesari operasi _ Pengumpan | 4lLabuan Amas Utara rencana { Pengumpan | 5|Negara operasi Pengumpan @|Babirik a operasi Pengumpan 7[amuntar operasi Pengumpul @|lMarabanan ‘operasi Pengumpul 3|kurpan operas Pengumpan 70) Tabuken operant Pengumpan 1[Paminagie : reneana Pengumpan 12|Tabunganen a ‘operast ~Pengumpan "3|Avuh-aiun operas Pengumpan 14{Tamben eperasi Pengumpan 8 No.| Nama Pelabuhan Sungal Danau_ Status Pencapaian S Hierarié 15 [Mekarsari operasi Pengumpan 16|kurau operasi ~Pangumpan | 17|Tabanio/Takisung a ‘operasi Pengumpan 10 [Pasar Baro operasi Pengumpan 19)/Sei Tabu vencana Pengumpan 20|Martapura Barat operasi Pengumpan 24|Martapura Zz operasi Pengumpan 22|Materaman fencana Pengumpan 25|Pengaron operasi Pengumpan 24|Danau Arenio ‘eneana | Pengumpan 25|nau iain rencana lee Pengumpan 26|Pasar Banu operasi I Pengumpan 27|Aialek "_operasi { Pengumpan 26|Mandastana ‘operasi | ~~ Pengumpan 29 |Jejangkit ‘operasi Pengumpan E 30] |Simpang Empat He rencana_ Pengumpan 31|Satui rencana_ | Pengumpan Bee 32) Kintap operasi Pengumpan 33)Batu Licin ~ operasi Pengumpan 34] Kusan Hulu rencana ; Pengumpan 35) operasi Pengumpan 96 |Pamukan Selatan operasi Pengumpan 37|Pamukan Utara T operasi Pengumpan 38|Sampanahan operasi Pengumpan 39|Sungai Durian i operas Pengumpan 40|Kelumpang Barat rencana | Pengumpan “41|Dermaga Danau Sangkau rencana Pengumpan ~42|Dermaga Danau Bitin ~reneana Pengumpan 43|Banjar Raya : Operasi Pengumpan “44| Saka Kajang Rencana Pengumpan | 45|Mantuil Reneana | Pengumpan | 46 |Temban c Rencana [____Pengumpan 47|Sei Gampa Reneana I " Pengumpan {a [Raimantan tinue Le Cie 1]Long Kali operasi | Pengumpan 2|Fench Grogat reneana Pengumpan afsebuts operas Pengumpan 4|Kota Bangun: operasi | Pengumpan 8|Muara Pahu | operasi Pengumpan 6livelak operasi Pengumpan Itong arm operasi Pengumpan “4 Nama Pelabuhan Sungai Danau Status Pencapaian, Hlierark 8|Long Hubung rencana Pangumpan ‘9|Long Bagun operasi Pengumpan: ” 10|Long Pahangai aaa rencana Pengumpan 11 |Long Apari ~ operasi a Pengumpan 12[Tenggarong onerasi Pengumpan 73[Loa Kulu onerasi Pengumpan 14/Penyinggahan - operasi Hn Pengumpan 15/Muara Muntai operasi faa Pengumpan 16|Bongan reneana Pengumpen 17|Situg Nourai z rencana Pengumpan 18|Musra Lawa rencana Pengumpan 19[Damat ‘operasi [ Pengumpan 20) Kayan Selatan ~ operas a Pengumpan 2i|Kenohen operasi Pengumpan 22|Kembang Janggut fencana Pengumpan | tlTabang - a ey 24|Semarinda operas Pengumpul 25|Muara Wis operas Pengumpan Muara Kaman 7 operasi Pengumpan Muara Bengkat rencana Pengumpan Long Mesangaat ‘encana Pengumpan 23|Mvera Wahau operasi Pengumpan 30|Muara Ancalong operasi Pengumpan 31fBusang reneana engumpan | 32|Karangan ae operasi Pengumpan 33 |Sengkulrang operas Pengumpan | '34|Kaliorang operasi | Pengumpan - 25[Tenjung Redeb operasi | Pengumpan ee ne | Se 37|Segah rencana 1 Pengumpan 38|Sambalung operas! Pengumpan| 39|Kelay reneana Pengumpan 40|SSekatak operasi Pengumpan 41 | Tanjung Selor operas Pengurmpan| 42) Tanjung Palas Barat rencana_ see Pengumpan 43|Peso Hilir operasi Pengumpan oe 44)Peso_ operas '45|Dermaga Danau Semayang i -rencana Z Pengumpan 46 |Dermaga Danau Jompang reneana Pengumpan 26|Keimanian Vlora z HTarakan operasi Pengumpul |Sesayap Hilir operasi Pengumpan 18 ‘Status Pencapaian ‘Nama Pelabuhan Sungai Danau | Sesayap operas Pengumpan| Malinau Kota operasi Pengumpan| /Mentarang operas Pengumpan Malineu Barat operas Pengumpan| Mating Selatan rencana Pengumpan| Tana Lia operas Pengumpan| [Sembakung operasi Pengumpan Lumbis rencana Pengumpan| Dermaga Danau Malintang rencana Pengumpan| (Sulawesi Ug ee Dermaga Danau Tondano Pengumpan| [Demmaga Danau Moat Pengumpan| Dermaga Danau Linouw Pengumpan| Dermaga Danau Tondok Pengumpan| Dermaga Danau Malakehi Pengumpan| [Gorontalo 4 [Dermaga Danau Limboto 4|Dermaga Danau Poso ‘operas Pengumpan 2|Dermaga Danau Lindu rencana Pengumpan 24| Sulawesi Selatan “|Demaga Danau Towut reneana 2|Dermaga Danau Tempe reneana Pengumpan 3[Demmaga Danau Matano operasi Pengumpan 3|Dermaga Danau Sndereng vencana Penguripan 5 |Dermaga Danau Mahalona Teneana Pengumpan 4[Tor Atas: Pengumpan 2[Sermi operasi Pengumpan 3[Apawer Hulu reneana Pengumpan 4|Dabre ‘operasi Pengumpan 5[Burmeso ‘operas Pengumpan 6 |Kasonawela operasi Pengumpan 7/[Bagusa operasi Pengumpan alkeiy operasi Pengumpan 6 9|Pagai operasi +10 |Batom Hauser operasi Pengumpan 11/Demba operasi Pengumpan *12|Risei Sayet rencana Pengumpan 13 | Wapoga ‘encana Pengumpan ‘14|waren ‘perasi Pengumpan 15|Pomako ‘operas Pengumpan elute rencena Pengumpan 17|Kamora reneana Pengumpan 18|Fanamo ‘encana Pengumpan 79|,ita rencana Pengumpan 20|Sawaenma rencans Pengumpan 2i [Agate operast Pengumpan 22)Akat rencana Pengumpan 23|Atsy operas Pengumpan 2alFayit rencana Pengumpan | 25|Komor operasi Pengumpan 26 |Buagani operasi Pengumpan 27|Yugurs rencana Pengumpan 26|Ndunga rencena Pengumpan 29|Binam rencana Pengumpan 30|DeKat rencana Pengumpan 31 [Menggetum operasi Pengumpan 32|Tanah Merah ‘operasi Pengumpan 36|Mingiptana Tencana Pengumpan 34|Gatenti operasi Penguinpan 36|Harapan rencana Pengumpan 36|inak operasi Pengumpan 37|Keppi rencana Pengumpan 36|Kelapa Lina operasi Pengumpan 38|Kimaam operasi Pengumpn 40|Dodalim feneana Pengumpan alanimna rencana Pengumpan 42[ Bade operasi Pengumpul 43|Tomor reneana Pengumpan 44|Wagana fencana Pengumpan 45|Cabang Tiga rencana Pengumpan 46|Amasue rencana Pengumpan 47 |ingarmur yencana Pengurapan 48) Haj Lsiyuliana Tencana Pengumpan 48|Moor operas Pengumpan ‘50|EcvAsgon operasi Pengumpan 51[Senggo operas Pengumpan v No, [Noma Pelabuhan Sung Banau Hlerara 52)Banamepe operas Pengumpan 32)Bayun operasi ~Pengumpan [scam pera Pengurpen [ sslboven dia rencana Pengumpul | S6[Dermaga Danau Sentani operasi Pengumpan |_57|Dermaga Danau Rombebat operasi Pengumpan [Sa[Dermaga Danau Bier reneana Pengumpan Dermaga Danau Psniai operasi 7 Pengumpan Dermaga Danau TI Bi rencana Pengumpan [61] Dermaga Danau Tonia reneana Pengumpan | e2lDemaga Danau Yamur rencana engumpan [Gs] Dermaga Danau Vamasi reneana Pengumpan Lee (ei[Bapaa Bae” 5 g ae [-_1]sorong operasi Pengumpul ["]sequn reneana ‘Pengumpan [Maidan reneana Pengumpn 4|Faktak operaei engumpan Slinanwatan operast Pengumpan 6|Yahadian rencana Pengumpan a 7|Purasi reneana Pengumpan 8) Matemani Kais rencana Pengumpan’ [Sungai Kasuwer rencana Pengumpan 10| Kata rencana Pengumpan 14] Wunini ae rencana Pengumpan: 72 |Aranday rencana Pengumpen 73[Tembuni rencana Pengumpan 14|Tatereh rencana Pengumpan| 15|Bintani ~rencana Pengumpan “elab0 operasi Pengumpan t7laroba rencana Pengumpan *16|Kambrau rencana Pengumpan 79|Arguri Bawah reneana Pengumpan 20|Kaimana Z rencana Pengumpan 21|Sokuwa ie rencana Pengumpan 22|Tebutobu reneana Pengumpan 23)kaimana “reneana Pengumpan 18 26 |Dermaga Danau Uler 24]Lenggura reneana | 25|ttinamo reneane : Pengumpan 25|Dermaga Danau Angi Gict rencana Pengumpan | 27|Demaga Daneu Anggi Gide rencana | Salifigisesuai dengan aslinya KSPAUA-BIRO HUKUM, \ gif it SRUDEStAR Rana’ Pembina Utama Muda (IV/c} NIP. 19620620 198903 2 001 wa, Wah" MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ted BUDI KARYA SUMADI

You might also like