Professional Documents
Culture Documents
FX Anton
Fakultas Ekonomi, Universitas AKI Semarang
Abstract
Agency theory assumes that there are two parties involved in the existence of the
company, namely the principal and agent. In the analogy in this case, principals are
shareholders while the agent is a manager of the company concerned. In agency theory, the
assumptions used are self serving, meaning that both principal and agent, will attempt to
fulfill their interests (maximum utility).
Stewardship theory comes from a different model of human behavior that is applied
within an organization. Both models of behavior are self-serving behavior model and the
model pro-organizational behavior. Agency theory developed on the basis of the assumption
of self-serving, while the stewardship theory is more based on the assumption that a manager
will act in accordance with what is to be achieved by a company (pro-organizational
behavior). The selection pattern of the relationship between principal and agent may be
analogous, such as game theory analysis. In this election both agents and principals face the
state of "Prisoner's dilemma". Where both agents mapun principals can not maximize utility
at the expense of each other party utilities. This will lead to demotivation in other parties,
which ultimately will affect the company's overall performance. The right choice, it is good
or agent prinscipal choose to have a separate agency or stewardship relationships separate.
Each of these options will have an impact on the potential cost minimization and
maximization of potential performance.
-61-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010
dan tidak hanya terpaku pada ilmu-ilmu perbedaan budaya organisasi, dan
ekonomi dan manajemen saja tetapi kepemimpinan dalam pencapaian tujuan
merambah keberbagai disiplin ilmu lain bersama tanpa menghalangi kepentingan
seperti psikologi, sosiologi, teknologi masig-masing.
informasi, dan lain-lain. Banyak teori- Teori organisasi dan kebijakan
teori baru yang muncul dan berkembang bisnis sangat dipengaruhi oleh teori agensi,
dengan adanya pengaruh-pengaruh dari yang menggambarkan para manajer
ilmu-ilmu lain ini yang menjadikan puncak di perusahaan-perusahaan modern
akuntansi dapat memberikan lebih banyak besar sebagai para agen yang
dan lebih luas kontribusinya dari kepentingannya mungkin berbeda dari
sebelumnya. Dan Stewardship Theory kepentingan para prinsipal mereka, yaitu
merupakan salah satu teori dalam para pemegang saham dimana kedua pihak
akuntansi yang muncul sejalan dengan tersebut adalah pemaksimal utilitas/utility
adanya perkembangan akuntansi yang maximizer (Jensen & Meckling, 1976).
merambah pada displin ilmu lainnya. Menurut teori agensi, kerugian bagi para
Stewardship Theory berangkat prinsipal yang diakibatkan dari perbedaan
dari perpektif pemikiran akuntansi kepentingan tersebut mungkin bisa
manajemen yang banyak didasari teori- dibatasi dengan memberikan struktur-
teori psikologi dan sosiologi. Dalam struktur kontrol kepada agen. Meskipun
pengelolaan Stewardship Theory teori agensi tampak sebagai paradigma
pengelolaan organisasi difokuskan pada yang dominan yang mendasari sebagian
harmonisasi antara pemilik modal besar penelitian tentang pengaturan, para
(principles) dengan pengelola modal peneliti di dalam psikologi dan sosiologi
(steward) dalam mencapai tujuan bersama. telah menunjukkan batas-batas teoritis dari
Stewardship theory dalam akuntansi teori agensi (Hirsch, Michaels, &
menjelaskan sebuah konstruk pola Friedman, 1987; Perrow, 1986).
kepemimpinan dan hubungan komunikasi Khususnya, asumsi-asumsi yang dibuat di
antara shareholder dan manajemen,atau dalam teori agensi mengenai motivasi
dapat pula hubungan antara top utilitas individualistik yang menyebabkan
manajemen dengan para manajer di perbedaan kepentingan prinsipal-agen
bawahnya dalam sebuah organisasi mungkin tidak berlaku bagi semua
perusahaan dengan mekanisme situasional manajer. Oleh karena itu, ketergantungan
yang mencakup filosofis manajemen dan pada teori agensi adalah tidak diinginkan
-62-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)
-63-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010
ada memungkinkan agen akan secara mereka akan menjadi termotivasi untuk
rasional memaksimalkan utilitas yang berperilaku dengan cara konsisten dengan
dimilikinya. Walsh & Seward (1990: 44) kepentingan pemegang saham. Mekanisme
berargumen bahwa “jika manager kedua bertujuan membawa perilaku agen
perusahaan berkubu pada kepentingan pada pelurusan dengan kepentingan
mereka sendiri dengan semata-mata prinsipal adalah struktur yang kuat. Dewan
bertujuan menjamin kekuatannya, prestis, direktur menjaga potensi self-serving
dan keuntungannya, organisasi manager dengan mengecek pelaksanaan
kemungkinan kehilangan posisi pada audit dan evaluasi kinerja. Dewan
lingkungan yang kompetitif dan akan mengkomunikasikan tujuan pemegang
gagal.” Jika mekanisme kontrol yang saham dan kepentingannya pada manajer
diusulkan oleh agen secara teoritis gagal, dan memonitor mereka untuk menjaga
mekanisme pengawasan eksternal akan biaya agensi selalu dalam pengawasan.
mengkontrol self-serving manager (Walsh Mekanisme pengawasan yang kuat adalah
& Seward, 1990). Karena biaya ditentukan, karena teori agensi
mekanisme eksternal pada utilitas prinsipal mengasumsikan bahwa kepentingan agen-
lebih besar, mekanisme internal umumnya prinsipal dapat berbeda dan peluang yang
yang dipilih (Walsh & Seward, 1990). diberikan pada agen akan memaksimalkan
Untuk melindungi kepentingan utilitas individualnya pada biaya
pemegang saham, meminimalkan biaya agensinya.
agensi dan menjamin kesesuaian Agency Theory tidak
kepentingan agen-prinsipal, teori agensi menspesifikasikan total kontrol pada agen.
memberikan berbagai mekanisme. Dua Jika berupa total kontrol, kemudian agen
mekanisme yang diterima adalah alternatif tidak leluasa dan perusahaan akan dikuasai
skema kompensasi eksekutif dan struktur seorang diri. Hal yang pokok dari teori
yang kuat (antara lain:Demsetz & Lehn, agensi adalah bahwa prinsipal
1985; Jensen & Meckling,1976). Skema mendelegasikan otoritasnya pada agen
insentif financial menyediakan reward dan untuk bertindak atas namanya.
punishment yang bertujuan menyelaraskan Pendelegasian ini memberikan agen
kepentingan agen dan prinsipal. Jika peluang membangun utilitasnya pada
manajer menerima kompensasi yang biaya utilitas prinsipalnya (kekayaan),
menjadi subyek kesuksesan tujuan demikian, teori agensi menspesifikasikan
pemegang saham (misal: long term reward pada kondisi kontrol intermediate, yang
tergantung pada kinerja perusahaan), mana pertama pendelegasian dan
-64-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)
-65-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010
-66-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)
-67-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010
-68-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)
-69-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010
-70-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)
Kekuatan personal merupakan dasar yang Proposisi 6 : Orang yang ada dalam
mempengaruhi dasar pertanggungjawaban situasi yang berorientasi
hubungannya dengan prinsipal. keterlibatan lebih
Berdasarkan teori tersebut diajkan mungkin menjadi steward
proposisi : dalam hubungan steward
Proposisi 5 : Orang yang lebih suka prinsipal dari pada orang
menggunakan personal ada dalam situasi yang
power sebagai dasar berorientasi pengendalian
untuk mempengaruhi (control).
lainnya akan lebih suka b. Budaya
menjadi steward dalam Paham individual - kolektif
hubungan steward- merupakan aspek budaya yang
prinsipal, daripada orang berpengaruh dalam memilih hubungan
yang menggunakan power agen dan stewardship. Paham individual
institusional. karakteristiknya ditekankan pada tujuan-
tujuan personal diluar tujuan kelompok.
2.2.2. Faktor Situasional Paham kolektif ditekankan pada tujuan-
a. Filosofi Manajemen tujuan personal subordinat pada tujuan-
Filosofi manajemen yang tujuan kolektif. Dalam budaya kolektif,
digunakan dalam hubungannya dengan seorang merupakan bagian anggota dari
Stewardship Theory adalah filosofi suatu group misalnya keluarga,
manajemen yang berorientasi pada universitas, organisasi. Sikap individual
keterlihatan. Filosofi ini konsisten dengan melihat pertentangan sebagai kesempatan
Argyris (1973) yang menyatakan bahwa untuk melakukan pekerjaan dan
desain organisasi yang didasarkan pada komunikasi diadakan secara langsung, dan
asumsi ekonomi menciptakan pemenuhan berorientasi jangka pendek, tingkah laku
sendiri yang diperkirakan menghasilkan bisnis tidak tergantung pada hubungan
perilaku yang konsisten dengan asumsi. personal, memakai analisis cost benefit
Jika mengikuti alasan ini, evolusi (model ekonomi) untuk mengevaluasi
manajemen yang berorientasi keterlibatan bisnis dan mengurangi resiko pada kontrak
adalah lebih dominan dalam model yang bisnis.
mengarah pada timbulnya perilaku yang Proposisi 7 : Seseorang dalam budaya
lebih konsisten dengan Stewardship kolektif lebih suka untuk
Theory. mengembangkan
-71-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010
Mekanisme situasional
: Berorientasi pengawasan Berorientasi partisipasi
Filosofi manajemen Mekanisme kontrol Kepercayaan
Orientasi resiko Jangka pendek Jangka panjang
-72-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)
-73-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010
-74-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)
-75-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010
-76-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)
-77-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010
-78-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)
-79-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010
-80-