You are on page 1of 20

Menuju Teori Stewardship Manajemen

FX Anton
Fakultas Ekonomi, Universitas AKI Semarang

Abstract

Agency theory assumes that there are two parties involved in the existence of the
company, namely the principal and agent. In the analogy in this case, principals are
shareholders while the agent is a manager of the company concerned. In agency theory, the
assumptions used are self serving, meaning that both principal and agent, will attempt to
fulfill their interests (maximum utility).
Stewardship theory comes from a different model of human behavior that is applied
within an organization. Both models of behavior are self-serving behavior model and the
model pro-organizational behavior. Agency theory developed on the basis of the assumption
of self-serving, while the stewardship theory is more based on the assumption that a manager
will act in accordance with what is to be achieved by a company (pro-organizational
behavior). The selection pattern of the relationship between principal and agent may be
analogous, such as game theory analysis. In this election both agents and principals face the
state of "Prisoner's dilemma". Where both agents mapun principals can not maximize utility
at the expense of each other party utilities. This will lead to demotivation in other parties,
which ultimately will affect the company's overall performance. The right choice, it is good
or agent prinscipal choose to have a separate agency or stewardship relationships separate.
Each of these options will have an impact on the potential cost minimization and
maximization of potential performance.

Key words : agency theory, stewardship theory, corporate performance

1. Pendahuluan Akuntansi masih dipahami sesuai dengan


konsep fundamentalnya dari terminologi
Secara umum perspektif dan
teoritis yang diajukan oleh para
pengertian masyarakat mengenai akuntansi
pakar/instutusi/akademisi sebelumnya
masih seputar akuntansi sebagai suatu
mengenai pengertian akuntansi.
proses pencatatan, pelaporan keuangan,
Dalam perkembangannya,
pemeriksaan pada suatu lingkup organisasi
sekarang ini akuntansi telah berkembang
khususnya pada profit company oriented.

-61-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010

dan tidak hanya terpaku pada ilmu-ilmu perbedaan budaya organisasi, dan
ekonomi dan manajemen saja tetapi kepemimpinan dalam pencapaian tujuan
merambah keberbagai disiplin ilmu lain bersama tanpa menghalangi kepentingan
seperti psikologi, sosiologi, teknologi masig-masing.
informasi, dan lain-lain. Banyak teori- Teori organisasi dan kebijakan
teori baru yang muncul dan berkembang bisnis sangat dipengaruhi oleh teori agensi,
dengan adanya pengaruh-pengaruh dari yang menggambarkan para manajer
ilmu-ilmu lain ini yang menjadikan puncak di perusahaan-perusahaan modern
akuntansi dapat memberikan lebih banyak besar sebagai para agen yang
dan lebih luas kontribusinya dari kepentingannya mungkin berbeda dari
sebelumnya. Dan Stewardship Theory kepentingan para prinsipal mereka, yaitu
merupakan salah satu teori dalam para pemegang saham dimana kedua pihak
akuntansi yang muncul sejalan dengan tersebut adalah pemaksimal utilitas/utility
adanya perkembangan akuntansi yang maximizer (Jensen & Meckling, 1976).
merambah pada displin ilmu lainnya. Menurut teori agensi, kerugian bagi para
Stewardship Theory berangkat prinsipal yang diakibatkan dari perbedaan
dari perpektif pemikiran akuntansi kepentingan tersebut mungkin bisa
manajemen yang banyak didasari teori- dibatasi dengan memberikan struktur-
teori psikologi dan sosiologi. Dalam struktur kontrol kepada agen. Meskipun
pengelolaan Stewardship Theory teori agensi tampak sebagai paradigma
pengelolaan organisasi difokuskan pada yang dominan yang mendasari sebagian
harmonisasi antara pemilik modal besar penelitian tentang pengaturan, para
(principles) dengan pengelola modal peneliti di dalam psikologi dan sosiologi
(steward) dalam mencapai tujuan bersama. telah menunjukkan batas-batas teoritis dari
Stewardship theory dalam akuntansi teori agensi (Hirsch, Michaels, &
menjelaskan sebuah konstruk pola Friedman, 1987; Perrow, 1986).
kepemimpinan dan hubungan komunikasi Khususnya, asumsi-asumsi yang dibuat di
antara shareholder dan manajemen,atau dalam teori agensi mengenai motivasi
dapat pula hubungan antara top utilitas individualistik yang menyebabkan
manajemen dengan para manajer di perbedaan kepentingan prinsipal-agen
bawahnya dalam sebuah organisasi mungkin tidak berlaku bagi semua
perusahaan dengan mekanisme situasional manajer. Oleh karena itu, ketergantungan
yang mencakup filosofis manajemen dan pada teori agensi adalah tidak diinginkan

-62-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)

karena kompleksitas dari kehidupan (Jensen & Meckling, 1976). Keduanya


organisasional diabaikan. Teori tambahan agen dan prinsipal dalam teori agensi
diperlukan untuk menjelaskan hubungan bertujuan mendapatkan sebanyak mungkin
yang didasarkan pada asumsi-asumsi non utilitas dengan pengeluaran terakhir yang
ekonomi yang lain (Doucouliagos, 1994). mungkin.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil Perusahaan modern menciptakan
pokok permasalahan sebagai berikut: pemisahan antara kepemilikan dan
a. Bagaimana perbedaan antara Agency pengawasan kekayaan (Berlee & Means,
Theory dan Stewardship Theory dalam 1932). Pemilik menjadi prinsipal ketika
akuntansi manajemen? mereka mengkontrak eksekutif untuk me-
b. Bagaimana model pengambilan manage perusahaannya. Sebagai agen,
keputusan prinsipal dalam memilih eksekutif secara moral bertanggungjawab
Agency Theory atau Stewardship memaksimalisasikan utilitas pemegang
Theory? saham. Eksekutif menerima status agen
karena anggapan pada peluang
2. Pembahasan memaksimalkan utilitasnya. Pada
2.1 Perbedaan antara Agency Theory perusahaan modern, agen dan prinsipal
dan Stewardship Theory dimotivasi oleh kesempatan untuk
Agency Theory memperoleh keuntungan pribadi. Prinsipal
Agency theory menguraikan menginvestasikan kekayaannya di
hubungan antara pihak prinsipal dan agen, perusahaan dan mendesain sistem yang
dimana prinsipal adalah pihak yang kuat sebagai cara memaksimalkan
memberikan mandat kepada pihak agen. utilitasnya. Agen menerima tanggung
Prinsipal mendelegasikan tanggung jawab jawab me-manage investasi prinsipal,
pengambilan keputusan kepada agen karena anggapannya terhadap
dimana hak dan kewajiban kedua belah kemungkinan peluang perolehan utilitas
pihak diuraikan dalam suatu perjanjian yang lebih besar daripada peluang lain.
kerja yang saling menguntungkan. Jika fungsi utilitas dari
Inti dari teori agensi adalah asumsi mementingkan diri sendiri agen dan
sebagai “manusia” yang dapat ditelusuri prinsipal berkesuaian, tidak ada masalah;
pada 200 tahun riset ekonomi. Model keduanya agen dan prinsipal akan
“manusia” yang mendasari teori agensi menerima kenaikan utilitas individualnya.
adalah bahwa aktor rasional, merupakan Cost of agency terjadi ketika kepentingan
individu yang memaksimalkan utilitasnya prinsipal dan agen berbeda. Peluang yang

-63-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010

ada memungkinkan agen akan secara mereka akan menjadi termotivasi untuk
rasional memaksimalkan utilitas yang berperilaku dengan cara konsisten dengan
dimilikinya. Walsh & Seward (1990: 44) kepentingan pemegang saham. Mekanisme
berargumen bahwa “jika manager kedua bertujuan membawa perilaku agen
perusahaan berkubu pada kepentingan pada pelurusan dengan kepentingan
mereka sendiri dengan semata-mata prinsipal adalah struktur yang kuat. Dewan
bertujuan menjamin kekuatannya, prestis, direktur menjaga potensi self-serving
dan keuntungannya, organisasi manager dengan mengecek pelaksanaan
kemungkinan kehilangan posisi pada audit dan evaluasi kinerja. Dewan
lingkungan yang kompetitif dan akan mengkomunikasikan tujuan pemegang
gagal.” Jika mekanisme kontrol yang saham dan kepentingannya pada manajer
diusulkan oleh agen secara teoritis gagal, dan memonitor mereka untuk menjaga
mekanisme pengawasan eksternal akan biaya agensi selalu dalam pengawasan.
mengkontrol self-serving manager (Walsh Mekanisme pengawasan yang kuat adalah
& Seward, 1990). Karena biaya ditentukan, karena teori agensi
mekanisme eksternal pada utilitas prinsipal mengasumsikan bahwa kepentingan agen-
lebih besar, mekanisme internal umumnya prinsipal dapat berbeda dan peluang yang
yang dipilih (Walsh & Seward, 1990). diberikan pada agen akan memaksimalkan
Untuk melindungi kepentingan utilitas individualnya pada biaya
pemegang saham, meminimalkan biaya agensinya.
agensi dan menjamin kesesuaian Agency Theory tidak
kepentingan agen-prinsipal, teori agensi menspesifikasikan total kontrol pada agen.
memberikan berbagai mekanisme. Dua Jika berupa total kontrol, kemudian agen
mekanisme yang diterima adalah alternatif tidak leluasa dan perusahaan akan dikuasai
skema kompensasi eksekutif dan struktur seorang diri. Hal yang pokok dari teori
yang kuat (antara lain:Demsetz & Lehn, agensi adalah bahwa prinsipal
1985; Jensen & Meckling,1976). Skema mendelegasikan otoritasnya pada agen
insentif financial menyediakan reward dan untuk bertindak atas namanya.
punishment yang bertujuan menyelaraskan Pendelegasian ini memberikan agen
kepentingan agen dan prinsipal. Jika peluang membangun utilitasnya pada
manajer menerima kompensasi yang biaya utilitas prinsipalnya (kekayaan),
menjadi subyek kesuksesan tujuan demikian, teori agensi menspesifikasikan
pemegang saham (misal: long term reward pada kondisi kontrol intermediate, yang
tergantung pada kinerja perusahaan), mana pertama pendelegasian dan

-64-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)

kemudian kontrol untuk meminimalkan prinsipal bersedia mengasumsikannya.


potensi penyelewengan pendelegasian Kontrak yang kuat antara pemilik dan
(Jensen & Meckling,1976). eksekutif, pemilik harus memutuskan
Sebelumnya, Stewardship Theory seberapa besar resiko yang mereka
terfokus pada kemungkinan struktur pada bersedia diasumsikan dengan
manager yang lebih tinggi (Donaldson and kekayaannya. Menolak resiko, pemilik
Davis, 1989, 1991, 1994; Fox & Hamilton, akan lebih mungkin menerima bahwa
1994). Sebagai contoh, Donalson dan eksekutif adalah bekerja untuk
Davis (1991) berargumen bahwa bagi kepentingan pribadi, dan akan menerima
CEO yang seorang stewards, tindakan pola hubungan agensi yang kuat.
mendukung organisasi adalah fasilitas Implementasi mekanisme stewardship
terbaik ketika struktur perusahaan kuat yang kuat pada agen akan sesuai dengan
memberikan mereka otoritas yang tinggi analogi pada pembentukan “kandang
dan keleluasaan. Situasi ini dicapai lebih ayam di lingkungan srigala”. Penerimaan
riil jika kursi CEO pada dewan direktur. biaya agensi dapat dipandang sebagai
Struktur ini akan dipandang sebagai biaya yang diperlukan untuk jaminan
disfungsi pada teori agency model of man. utilitas prinsipal terhadap peluang resiko
Bagaimanapun, pada model stewardship of bagi eksekutif. Dari perspektif ini,
man, stewards memaksimumkan pertanyaan yang lebih baik barangkali
utilitasnya sebagimana mereka mencapai mengapa pemilik akan mengambil resiko
tujuan organisasi daripada tujuan self penerimaan stewardship yang kuat?
servingnya. Kursi CEO adalah tanggung Sebelumnya, riset empiris berusaha
jawab mendua bagi nasib perusahaan dan untuk menvalidasi apakah agency theory
memiliki power untuk menentukan strategi atau Stewardship Theory sebagai “satu
tanpa ketakutan membatalkan dengan cara terbaik” untuk perusahaan yang kuat,
kursi diluar dewan. Demikian teori berasumsi bahwa semua manager agen
stewardship terfokus pada struktur yang atau stewards. Hasil studi ini
memfasilitasi dan memberdayakan menghasilkan penemuan yang tidak jelas;
daripada memonitor dan mengkontrol. antara keduanya Agency dan Stewardship
Keunggulan yang diberikan Theory dalam menjelaskan manajemen
stewardship pada prinsipal, mengapa tidak (Donaldson & Davis,1994). Sebagai
selalu hubungan sebagai steward, contoh, beberapa riset menemukan bahwa
daripada hubungan antar agen? agensi memahamkan kepemimpinan
Jawabannya terletak pada resiko yang dewan yang independen (sebuah jabatan

-65-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010

non executive board) adalah berhubungan steward berusaha mencapai sasaran


erat dengan tingginya performance organisasinya. Teori ini didesain bagi para
perusahaan (Berg & Smith, 1978; Daily & peneliti untuk menguji situasi dimana para
Dalton, 1994: Rechner & Dalton,1991). eksekutif dalam perusahaan sebagai
Peneliti lain menemukan bahwa pelayan dapat termotivasi untuk bertindak
stewardship eksekutif pada kursi dewan dengan cara terbaik pada principalnya
signifikan dengan lebih tingginya (Donaldson dan Davis, 1989, 1991).
performace perusahaan (misal: Donaldson Pada Stewardship Theory, model of
& Davis,11989,1991; Finkltein & man ini didasarkan pada pelayan yang
D’Aeni,1994). Yang lain masih memiliki perilaku dimana dia dapat
menyarankan tidak ada perbedaan dibentuk agar selalu dapat diajak
signifikan dalam performance perusahaan bekerjasama dalam organisasi, memiliki
antara eksekutif diluar kursi dewan perilaku kolektif atau berkelompok dengan
(Chaganti, Mahajan & Sharma, 1985; utilitas tinggi daripada individunya dan
Molz, 1988). Bukti-bukti empiris selalu bersedia untuk melayani. Pada teori
cenderung sama tidak jelasnya pada stewardship terdapat suatu pilihan antara
dimensi kekuatan yang lain (Donaldson & perilaku self serving dan pro-
Davis,1994). Dukungan untuk teori agensi organisational, perilaku pelayan tidak akan
dan stewardship menyarankan perlunya dipisahkan dari kepentingan organisasi
merekonsiliasi perbedaan ini. adalah bahwa perilaku eksekutif
disejajarkan dengan kepentingan principal
Stewardship Theory dimana para steward berada. Steward akan
Teori stewardship adalah teori menggantikan atau mengalihkan self
yang menggambarkan situasi dimana para serving untuk berperilaku kooperatif.
manajer tidaklah termotivasi oleh tujuan- Sehingga meskipun kepentingan antara
tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada steward dan principal tidak sama, steward
sasaran hasil utama mereka untuk tetap akan menjunjung tinggi nilai
kepentingan organisasi, sehingga teori ini kebersamaan. Sebab steward berpedoman
mempunyai dasar psikologi dan sosiologi bahwa terdapat utilitas yang lebih besar
yang telah dirancang dimana para pada perilaku kooperatif, dan perilaku
eksekutif sebagai steward termotivasi tersebut dianggap perilaku rasional yang
untuk bertindak sesuai keinginan prinsipal, dapat diterima.
selain itu perilaku steward tidak akan Mengacu pada teori stewardship,
meninggalkan organisasinya sebab perilaku steward adalah kolektif, sebab

-66-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)

steward berpedoman dengan perilaku penghasilan untuk tetap hidup. Perbedaan


tersebut tujuan organisasi dapat dicapai. antara agen dan prinsipal adalah
Misalnya peningkatan penjualan atau bagaimana kebutuhan tersebut dapat
profitabilitas. Perilaku ini akan bertemu. Steward mewujudkan tarik
menguntungkan principal termasuk outside menarik antara kebutuhan personal dan
owner (melalui efek positif yang tujuan organisasi dan kepercayaan bahwa
ditimbulkan oleh laba dalam bentuk dengan bekerja untuk organisasi, dan
deviden dan shareprices), hal ini juga kemudian dikumpulkan, maka kebutuhan
memberikan manfaat pada status personal akan bertemu. Di lain pihak
manajerial, sebab tujuan mereka ditindak kesempatan steward dibatasi oleh adanya
lanjuti dengan baik oleh steward. Para ahli persepsi bahwa utilitas yang dapat
teori stewardship mengasumsikan bahwa diperoleh dari orang yang berperilaku pro-
ada hubungan yang sangat kuat antara organisasional akan lebih tinggi
kesuksesan organisasi dengan kepuasan dibandingkan dengan mereka yang
principal. Steward melindungi dan bersikap individualistik dan berperilaku
memaksimumkan shareholder melalui self serving. Steward percaya bahwa
kinerja perusahaan, oleh karena itu fungsi kepentingan mereka akan disejajarkan
utilitas steward dimaksimalkan. dengan kepentingan perusahaan dan
Steward yang dengan sukses dapat pemilik. Dengan demikian kepentingan
meningkatkan kinerja perusahaan akan steward, motivasi untuk memperoleh
mampu memuaskan sebagian besar utilitas ditujukan langsung ke organisasi
organisasi yang lain, sebab sebagian besar dan tidak untuk tujuan personel.
shareholder memiliki kepentingan yang Sebelumnya para penganut teori
telah dilayani dengan baik lewat stewardship menitikberatkan pada suatu
peningkatan kemakmuran yang diraih struktur yang memungkinkan untuk
organisasi. Oleh karena itu, steward yang manajer-manajer pada tingkat yang lebih
pro organisasi termotivasi untuk tinggi (Donalson dan Davis, 1989, 1991,
memaksimumkan kinerja perusahaan, 1994; Fox dan Hamilton, 1994) sebagai
disamping dapat memberikan kepuasan contoh Donalson dan Davis (1991)
kepada kepentingan shareholder. berpendapat bahwa CEO yang bertindak
Penjelasan ini tidak sebagai steward akan mempunyai sikap
mengimplikasikan bahwa steward pro-organisasional pada saat struktur
memiliki kebutuhan untuk survive. manajemen perusahaan memberikan
Jelasnya, steward harus memiliki otoritas dan keleluasaan yang tinggi.

-67-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010

Struktur tersebut memperlihatkan adanya sebagai orang yang dibatasi oleh


disfungsional model of man dari teori kemampuan untuk mencapai full potensial.
agensi. Tetapi model of man pada Perbedaan khusus yang relevan
Stewardship Theory akan memaksimasi antara Agency Theory dan Stewardship
utilitas steward untuk mencapai tujuan Theory difokuskan pada motivasi,
organisasional dibandingkan dengan identifikasi dan penggunaan power dalam
tujuan untuk diri sendiri. konteks hubungan hirarki.
a. Motivasi
2.2 Faktor-Faktor yang membedakan Perbedaan utama antara Agency
antara Agency Theory dan Theory dan Stewardship Theory
Stewardship Theory difokuskan pada motivasi ekstrinsik dan
2.2.1 Faktor Psikologi intrinsik. Agency Theory difokuskan pada
Dalam hubungannya dengan faktor ektrinsic reward: nyata, komoditi yang
psikologi, perbedaan mendasar antara dapat dipertukarkan dan mempunyai
Agency Theory dan Stewardship Theory ukuran nilai pasar. Ekstrinsik reward
dapat ditelusuri pada perbedaan model of didasarkan pada sistem penghargaan yang
man. Menurut Agency Theory, manusia menggambarkan mekanisme pengendalian
adalah dasar atau akar dalam rasionalitas pada teori agency.
ekonomi. Pandangan atas economic man Stewardship Theory difokuskan
sebagai sesuatu penyederhanaan mengenai pada intrinsic reward (penghargaan yang
tingkah laku manusia atas suatu hakiki) yang tidak dapat diubah dengan
argumentasi more complex and humanistic mudah. Penghargaan ini merupakan
model of man, dapat memperjelas adanya kesempatan untuk meningkatkan
hubungan dengan teori organisasi pertumbuhan, prestasi, asosiasi, dan
(Argyris, 1973, Simon 1957). Argyris aktualisasi diri. Pada titik terendah dalam
mendukung the model of man yang hubungan stewardship pada hakikatnya
dikarakteristikkan sebagai self-actualizing memotivasi untuk bekerja keras untuk
man. Model ini didasari atas suatu kepentingan organisasi dengan
pendapat bahwa manusia mempunyai penghargaan yang tidak nyata.
kebutuhan untuk berkembang sesuai Stewardship lebih difokuskan pada
kebutuhan melebihi dari keadaan sekarang tingginya kebutuhan pada hierarki Maslow
dan akan mencapai level yang paling (1970), kebutuhan untuk berkembang
tinggi dengan sukses dan diasumsikan (Alderfer, 1972) atas prestasi dan
secara ekonomi manusia dipandang kebutuhan untuk berkumpul oleh Mc

-68-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)

Clelland (1975) dan Mc Cregor (1906). termotivasi oleh order


Dalam hubungannya dengan motivasi kebutuhan yang lebih
pekerja, model karakteristik jabatan tinggi.
Hockman dan Oldhan (1975,1976,1980) Proposisi 2 : Orang yang dimotivasi
mengemukakan bahwa ada tiga keadaan oleh faktor intrinsik akan
yang bersifat psikologi yaitu pengalaman lebih suka menjadi
memahami pekerjaan, pengalaman steward dalam hubungan
bertanggungjawab atas hasil, dan steward-principal,
pemahaman atas hubungan yang nyata. daripada orang yang
Sebagai penengah hubungan antara dimotivasi oleh faktor
karakteristik tugas dan motivasi kerja ekstrinsik.
internal. Untuk mencapai fasilitas yang b. Identifikasi
layak maka job perlu didesain kembali Identifikasi terjadi dimana manajer
untuk menambah keanekaragaman, menetapkan sendiri dirinya sebagai
keahlian, identifikasi tugas yang sesuai, anggota dalam organisasi khusus sesuai
kemandirian dan feedback. Semua faktor dengan misi, visi dan tujuan organisasi.
ini berhubungan menambah kesempatan Melalui identifikasi suatu organisasi
untuk berkembang dan bertanggungjawab menjadi eksistensi dari struktur psikologi
dari pekerjaan. Model ini pada motivasi steward (Borwn, 1969). Identifikasi
kerja adalah konsisten dengan asumsi memungkinkan manajer seolah-olah
bahwa Stewardship Theory menambah memperoleh penghargaan untuk
motivasi kerja internal dan berperan kesuksesan organisasi dan pengalaman
penting untuk meningkatkan tingkat frustasi akan kegagalan organisasi, hal ini
kinerja yang sama baiknya dengan dapat menambah hubungan kerja.
kepuasan kerja. Beberapa penulis mempunyai
Berdasarkan teori tersebut, dapat pendirian bahwa manajer yang
dikembangkan dua proposisi yaitu : diidentifikasi dengan atribut organisasi,
Proposisi 1 : Orang yang dimotivasi kesuksesan organisasi, dan atribut ini
oleh order kebutuhan memberikan kontribusi pada self-image,
yang lebih tinggi akan dan self concept. Ini menggambarkan
lebih suka menjadi bahwa identifikasi sosial konsisten dengan
steward dalam hubungan Stewardship Theory.
steward-principal, Seorang manajer dapat diidentikan
daripada orang yang tidak dengan orang yang bekerja untuk

-69-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010

mencapai tujuan organisasi, memecahkan menjadi steward


masalah dan mengatasi rintangan, hubungan steward-
mencegah dan menyelesaikan tugas. Dan principal, daripada orang
beban yang diberikan kepadanya dengan yang mempunyai
sukses (Bass,1960). Individu-individu identifikasi rendah
diidentikkan dengan organisasi, mereka dengan organisasi.
lebih siap diajak bekerja sama, altruastik Proposisi 4 : Orang yang tinggi dalam
dan spontan berperilaku sebagai bagian komitmen nilai akan lebih
dari organisasi yang tidak terlalu suka menjadi steward
mengharapkan imbalan (Mowday, Potter dalam hubungan steward-
dan Steer, 1982). Oleh karena itu manajer principal, daripada orang
dapat memotivasi dan memberikan yang rendah dalam
wewenang untuk pelaksanaan pekerjaan, komitmen nilai.
dengan menggunakan inisiatif untuk c. Penggunaan Kekuasaan
memajukan organisasi dan prinsipalnya. Kekuasaan aspek penting yang
Konsepnya diatas diidentikan menghubungkan antara prinsipal dan
sebagai komitmen organisasi, yaitu adanya manajer. Manajer menerima kepuasan dari
individu-individu tangguh dan termasuk dan oleh motivasi dengan menggunakan
dalam unsur utama organisasi (Porter, dkk, kekuasaan (Mc Clelland, 1970). Menurut
1974). Mayer dan Schoorman (1992), Mc Celland dan Burham (1976), motif
menyatakan bahwa karakteristik komitmen kekuasaan adalah daya gerak psikologi
organisasi sebagai suatu bangunan yang diperlukan untuk prestasi dan dapat
multidimensi yang berisi pengulangan mendukung tujuan organisasi.
komitmen yang disebut “belief individu Sistem pemberian intensif dan
and acceptance of goal of the pengakuan atas wewenang yang diberikan
organization”. Dalam teori agency nilai merupakan gabungan prinsip yang
komitmen tidak memiliki nilai ekonomis diperlukan dalam pengawasan. Kekuatan
dan tidak relevan untuk dijadikan sebagai personal melekat pada individu dalam
exchange agreement. konteks hubungan antara individu, yang
Berdasarkan teori tersebut diajukan tidak dipengaruhi oleh posisinya. Keahlian
dua proposisi : dan kelebihan kekuasaan merupakan
Proposisi 3 : Orang yang mempunyai karakteristik personal power, dimana
identifikasi tinggi dengan kelebihan suatu individu dalam bekerja
organisasi akan lebih suka dibandingkan dengan individu lainnya.

-70-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)

Kekuatan personal merupakan dasar yang Proposisi 6 : Orang yang ada dalam
mempengaruhi dasar pertanggungjawaban situasi yang berorientasi
hubungannya dengan prinsipal. keterlibatan lebih
Berdasarkan teori tersebut diajkan mungkin menjadi steward
proposisi : dalam hubungan steward
Proposisi 5 : Orang yang lebih suka prinsipal dari pada orang
menggunakan personal ada dalam situasi yang
power sebagai dasar berorientasi pengendalian
untuk mempengaruhi (control).
lainnya akan lebih suka b. Budaya
menjadi steward dalam Paham individual - kolektif
hubungan steward- merupakan aspek budaya yang
prinsipal, daripada orang berpengaruh dalam memilih hubungan
yang menggunakan power agen dan stewardship. Paham individual
institusional. karakteristiknya ditekankan pada tujuan-
tujuan personal diluar tujuan kelompok.
2.2.2. Faktor Situasional Paham kolektif ditekankan pada tujuan-
a. Filosofi Manajemen tujuan personal subordinat pada tujuan-
Filosofi manajemen yang tujuan kolektif. Dalam budaya kolektif,
digunakan dalam hubungannya dengan seorang merupakan bagian anggota dari
Stewardship Theory adalah filosofi suatu group misalnya keluarga,
manajemen yang berorientasi pada universitas, organisasi. Sikap individual
keterlihatan. Filosofi ini konsisten dengan melihat pertentangan sebagai kesempatan
Argyris (1973) yang menyatakan bahwa untuk melakukan pekerjaan dan
desain organisasi yang didasarkan pada komunikasi diadakan secara langsung, dan
asumsi ekonomi menciptakan pemenuhan berorientasi jangka pendek, tingkah laku
sendiri yang diperkirakan menghasilkan bisnis tidak tergantung pada hubungan
perilaku yang konsisten dengan asumsi. personal, memakai analisis cost benefit
Jika mengikuti alasan ini, evolusi (model ekonomi) untuk mengevaluasi
manajemen yang berorientasi keterlibatan bisnis dan mengurangi resiko pada kontrak
adalah lebih dominan dalam model yang bisnis.
mengarah pada timbulnya perilaku yang Proposisi 7 : Seseorang dalam budaya
lebih konsisten dengan Stewardship kolektif lebih suka untuk
Theory. mengembangkan

-71-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010

relationship steward antara prinsipal dan agen. Sedangkan


prinsipal dari pada orang budaya rentang kekuasaan rendah cocok
yang berada dalam digunakan untuk mengembangkan
budaya individualistic. hubungan leadership karena anggotanya
c. Rentang Kekuasaan menempatkan nilai yang lebih besar pada
Secara umum didefinisikan sebagai kesetaraan dari sesuatu yang esensial pada
perluasan powerfull anggota-anggota prinsipal dan manager.
institusi dan organisasi dimana suatu Proposisi 8 : Seseorang dalam budaya
negara mengharapkan dan menerima rentang kekuasaan rendah
distribusi kekuasaan yang tidak seimbang. lebih memungkinkan
Dalam budaya yang pasti, terdapat untuk mengembangkan
perbedaan kekuasaan antara anggota yang relationship steward
lebih besar tetapi mereka menerima dan prinsipal daripada orang
toleran terhadap perbedaan budaya yang berada pada budaya
tersebut. Budaya rentang kekuasaan yang rentang kekuasaan tinggi.
tinggi cocok digunakan untuk
mengembangkan hubungan keagenan
karena budaya seperti ini mendukung dan
melegitimasi ketidaksamaan inherent
Perbandingan Teory Agency dan Teori Stewardship
Teori Agency Teori Stewardship
Model manusia Berorientasi ekonomi Aktualisasi diri
Perilaku Melayani diri sendiri Melayani orang lain.
Mekanisme psikologi :
 Motivasi Kebutuhan yang lebih rendah Kebutuhan yang lebih tinggi
(psikologi, keamanan, (pertumbuhan, prestasi, aktualisasi
ekonomi) diri)
 Perbandingan Sosial Ekstrinsik Intrinsik
 Identifikasi Manajer Prinsipal
Menilai Komitmen Rendah Menilai Komitmen Tinggi
(legitimasi, memaksa, reward) (pakar, referen)
 Kekuasaan
Institusional Perseorangan

Mekanisme situasional
: Berorientasi pengawasan Berorientasi partisipasi
 Filosofi manajemen Mekanisme kontrol Kepercayaan
 Orientasi resiko Jangka pendek Jangka panjang

-72-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)

Teori Agency Teori Stewardship


 Kerangka waktu Pengawasan biaya Perbaikan kinerja
 Tujuan Individualis Kebersamaan
 Perbedaan Budaya Rentang kekuasaan tinggi Rentang kekuasaan rendah
Tabel 1 : Perbandingan Teory Agency dan Teori Stewardship

2.3 Pilihan antara Hubungan Agency yang merupakan dilema. Pertama,


dan Stewardship keputusan dibuat oleh pihak-pihak yang
Telah disajikan suatu model yang ada dalam hubungan tersebut. Kedua,
menduga bahwa ada faktor psikologis dan karakteristik situasional berpengaruh
situasional yang mempengaruhi individu terhadap pilihan. Dan ketiga, harapan
dalam pendekatan hubungan agency dan bahwa masing-masing pihak mempunyai
stewardship. Banyak penulis berpendapat yang lain akan mempengaruhi pilihan.
bahwa manusia lebih menyukai Proposisi : Jika suatu hubungan
pertumbuhan, tanggungjawab dan stewardship yang timbal balik
aktualisasi diri dan berpihak pada filosofi ada, maka kinerja potensial
manajemen yang berorientasi pada dapat dimaksimalkan,
partisipasi dan kepercayaan sebagai suatu sebaliknya jika hubungan
mekanisme untuk berhubungan dengan agency yang ada, biaya
resiko. Meskipun motivasi ini bersifat potensial dapat diminimalkan
universal – ada pada setiap orang, masalah dan jika pilihan motivasinya
tersebut merupakan suatu model yang campuran, pihak yang
mana karakteristik psikologis dan memilih stewardship akan
situasional dari principal dan manajer dikhianati dan pihak yang
merupakan antiseden (bagian yang memilih aktivitas adalah
mendahului) dalam memilih antara pihak-pihak yang mencari
hubungan agency dan stewardship. kesempatan.
Pilihan antara hubungan kegiatan Sifat dari dilema tersebut diilustrasikan
dan stewardship sama dengan keputusan pada gambar di bawah ini

-73-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010

Model Pilihan Principal-Manager


Pilihan Prinsipal
Agen Steward

Agen Minimalisir Biaya Agen Bertindak


Potensial Oportunistik

Hubungan Agensi Prinsipal Marah


Bersama Prinsipal Dikhianati
1 2
Pilihan
Manajer 3 4
Prinsipal Bertindak Memaksimalkan
Oportunistik Kinerja Potensil

Steward Manajer Frustasi Hubungan


Manajer Dikhianati Stewardship Bersama

Keterangan : demikian akan berperilaku


No.1. Ketika prinsipal ataupun manajer layaknya “serigala dalam kandang
memilih hubungan agency, ayam” dan akan mencari kepuasan
hasilnya adalah hubungan prinsipal sendiri dari organisasi atau
– agency yang nyata yaitu principal. Situasi tersebut tercipta
mencapai harapan masing-masing. karena principal memberi
Hubungan agency didesain untuk kekuasaan agen bekerja hanya
meminimalkan kerugian yang untuk melayaninya. Dengan
potensial timbul dari masing- demikian, profit secara psikologis
masing pihak. Dengan demikian dari manajer keluar dari
kedua pihak mempunyai kesamaan keharmonisan yang diciptakan
harapan dari hubungan tersebut dan principal. Principal akan merasa
biaya terkontrol. dikhianati dan marah, dan pada
No.2 Jika principal memilih hubungan akhirnya memperketat
steward dan manajer memilih pengawasan, menarik dari situasi
hubungan agency maka manajer tersebut, atau berusaha
akan bertindak mencari keuntungan memberhentikan manajer. Saat dua
sendiri dan mengambil manfaat pihak individual terlibat, pilihan
dari principal. Seorang manajer yang tepat adalah hubungan
yang berprofil psikhologis agency. Namun jika beorientasi

-74-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)

pada kebersamaan, saat masing- informasi akuntansi dengan sistem


masing pihak menyatukan tujuan informasi dari tipe lainnya. Sebuah sistem
pribadinya, maka hubungan informasi akuntansi melaporkan dan
stewardship yang dipilih. mengklasifikasikan perubahan yang dibuat
No.3 Dilema terjadi karena adanya dalam stewardship dari aset-aset tertentu.
kemungkinan perbedaan pilihan Sekali dicatat, informasi ini dibuat oleh
dari masing-masing pihak. Jika publik, pemegang kekuasaan (steward)
prinsipal memilih hubungan yang mempertanggung-jawabkan
agency dan manajer memilih kegiatannya. Dalam model agency,
hubungan stewardship, hasilnya akuntabilitas dimodel oleh definisi yang
akan menimbulkan rasa frustasi tepat tentang the insentive inducing
bagi manajer yang merasa protocol yang berhubungan dengan hasil
dikhianati principal. Steward pengamatan ke hasil pemegang steward.
diawasi seolah-olah mereka agent, Dalam hal ketidakhadiran protokol, bukti
mereka tidak dapat menikmati tipe experimen memberi kesan bahwa tindakan
imbalan internal yang diinginkan sederhana dalam mencatat perubahan
(contohnya pertumbuhan, steward menciptakan akuntabilitas yang
pencapaian, atau aktualisasi diri) menyebabkan dia memperbaiki perilaku
dan pada akhirnya mereka yang baik atas akuntansi ini. Seperti
berperilaku anti terhadap organisasi perbaikan perilaku secara sistematis terjadi
(Argryls, 1964). pada penyelenggaraan kontrak ditentukan
No.4. Principal dan manajer memilih dalam hasil dan dapat terjadi dalam
hubungan stewardship, hasilnya ketidakhadiran dari interaksi yang
adalah hubungan principal – berulang.
steward yang nyata didesain untuk a. Pendekatan Akuntansi Tradisional
memaksimalkan kinerja potensial terhadap Study Stewardship
dari kelompok. Injiri (1975) mendifinisikan
akuntansi sebagai sistem yang didesain
2.4. Dasar-Dasar Perilaku Akuntansi untuk memperhalus hubungan diantara
Stewarship dan Usulan Program kepentingan perusahaan. Injiri
Penelitian : Apakah yang mengidentifikasi 3 kelas dari partisipan:
Dimaksud dengan Akuntabilitas? Akuntan, orang yang mengukur kinerja
Umumnya dipercaya bahwa ekonomi dan akuntor (steward) adalah
akuntabilitas membedakan sistem orang yang bertanggungjawab terhadap

-75-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010

seseorang. Sejak hubungan akuntabilitas c . Tinjauan Konsep Stewardship Theory


diciptakan dengan banyak cara: dengan Sekitar tahun 1957, pendekatan
kontitusi, dengan hukum, dengan kontrak stewardship telah dipakai sebagai suatu
langganan atau kewajiban moral yang pendekatan untuk menentukan titik berat
sama. Injiri mengklaim”...ini tidak akan utama dari suatu laporan keuangan. Hal ini
menjadi pernyataan yang berlebihan untuk didasarkan pada suatu konsep bahwa
menyatakan bahwa kehadiran masyarakat manajemen dari suatu perusahaan
ditemukan dalam jaringan kerja dianggap bertanggungjawab kepada
akuntabilitas. Interaksi steward secara pemilik perusahaan (Susanto,1994).
tidak langsung dan sering kurang “face to Selanjutnya Injiri (1975) memperjelas
face” communication. konsep tersebut dengan mengidentifikasi
b. Pendekatan Alternative bagi Study tiga bentuk, dalam hubungan akuntabilitas
Stewardship (pertanggungjawaban keuangan
Seseorang adalah steward jika ia perusahaan), yaitu keberadaan Accountant,
dipercayakan bersama dengan modal yang Accoutee, dan Accountor. Ketiga partisan
lain dan ada kesempatan di masa yang tersebut saling berinteraksi dalam suatu
akan datang untuk mengembalikan modal jaringan akuntabilitas. Accountant adalah
itu. Akuntansi stewardship memperluas pihak yang mengukur kinerja ekonomi,
sejarah panjang bagi ekonomi dan Accountee (steward) yaitu pihak yang
pertukaran sosial dalam kelompok kecil bertanggungjawab, dan Accountor
yang meliputi banyak aktivitas seperti (principal) pertanggungjawaban diberikan
memelihara anak (termasuk memberi atas apa yang telah dikerjakan dalam
kepentingan dari berbagai rasa dalam organisasi tersebut.
hidup adalah tidak dapat disangkal, bahwa Stewardship Theory diperkenalkan
manusia punya perkembangan mental sebagai teori yang berdasarkan tingkah
khusus yang berhubungan dengan laku, prilaku manusia (behavior), pola
pemeliharan, menggunakan dan berhak manusia (model of a man), mekanisme
atas sumbernya). Kita berpendapat bahwa psikologis (motivasi, identifikasi dan
akuntansi stewardship meningkatkan kekuasaan) dalam sebuah organisasi yang
kepercayaan dengan memperluas steward mempraktikan kepemimpinan sebagai
(accountors) dan orang yang mempercayai aspek yang memainkan peranan penting
(accountee’s) agar supaya bagi sebuah pencapaian tujuan. Teori ini
mengembangkan kepercayaan dan perilaku berakar dari ilmu psikologi dan sosiologi
terpercaya. yang mengarah pada sikap melayani

-76-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)

(steward) (Donalson dan Davis, 1989- kepentingan perusahaan dan pemilik


1991). (prinsipal).
Masing-masing pihak bersedia
Stewardship merupakan suatu mempertaruhkan perbedaan kelas dan hak
pandangan baru tentang mengelola dan istimewa yang menjadi simbol eksistensi
menjalankan organisasi, suatu pergeseran mereka dalam mengejar penghayatan
pendapatan pada konsep kepemimpinan rangkaian nilai-nilai dan menciptakan
dan manajemen yang ada sekarang dari sikap pro organisasional dan rasa memiliki
konsep mengendalikan dan mengarahkan, yang tinggi untuk memperoleh manfaat
ke arah konsep pengaturan, kemitraan dan yang ditujukan langsung kepada organisasi
kepemilikan secara bersama oleh anggota dan tidak untuk tujuan individu, sehingga
atau tim dalam organisasi, yang merasa tercipta lingkungan kerja dimana setiap
organisasi menjadi sesuatu miliknya anggota organisasi berpikir dan bertindak
ataupun satu kesatuan yang tidak dapat seperti seorang pemilik yang senantiasa
dipisahkan dari diri sendiri. menjaga dan berorientasi pada tujuan
Lebih jauh Donaldson dan Davis organisasi jangka panjang.
menggambarkan bahwa Stewardship Stewardship Theory ini
Theory didefinisikan sebagai situasi mengasumsikan hubungan yang kuat
dimana para steward tidak mempunyai antara kesuksesan organisasi dengan
kepentingan pribadi tetapi lebih kinerja perusahaan, sehingga fungsi utilitas
mementingkan kepentingan prinsipal. akan maksimal. Asumsi penting dari
Kondisi ini didasari sikap melayani yang stewardship adalah pengelola meluruskan
demikian besar dibangun oleh steward. tujuan sesuai dengan tujuan pemilik.
Sikap melayani sebagai suatu sikap yang Pengelola akan berperilaku sesuai
menggantikan kepentingan pribadi dengan kesepakatan dan kepentingan bersama.
pelayanan sebagai landasan bagi pemilikan Ketika terjadi benturan antara kepentingan
dan penggunaan kekuasaan (power). dua pihak tersebut, steward akan berusaha
Dengan mengintegrasikan kembali bekerja sama daripada menentangnya
pengurusan pekerjaan, pemberdayaan, karena steward merasa kepentingan
kemitraan dan penggunaan kekuasaan bersama menjadi lebih utama dan
dengan benar, maka tujuan individu secara berperilaku sesuai dengan perilaku pemilik
otomatis terpenuhi dengan sendirinya. merupakan pertimbangan yang rasional
Steward percaya bahwa kepentingan karena steward lebih melihat pada usaha
mereka akan disejajarkan dengan untuk mencapai tujuan organisasi dan

-77-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010

bukan tujuan individu. Namun demikian d. Aspek Keperilakuan dalam


tidak berarti steward tidak mempunyai Stewardship Theory
kebutuhan hidup. Untuk mempraktekkan Dalam bagian ini menunjukkan
pendekatan ini, kunci utama terletak pada asumsi berdasarkan model non korperatif
prinsipal, apakah prinsipal benar-benar dari suatu perilaku dan perdebatan tentang
dapat meyakini dan mempercayai steward bagaimana batasan-batasan model ini
yang dipilihnya dalam membangun dapat diatasi dengan penggabungan secara
kemitraan organisasi tersebut. timbal balik. Garis besar asumsi
Apa yang ada dalam pendekatan berdasarkan model non korporatif pada
model stewardship ini, kontradiksi dengan stewardship. Apabila tidak ada faktor yang
pendekatan model agency theory. Teori dapat dipercaya dalam teori stewardship,
agensi mengindikasikan adanya hubungan asumsi-asumsi berikut ini secara umum
yang tidak harmonis antara pengelola dan dapat digunakan:
pemilik, karena sesuatu hal harus 1. Self interest, sebagai contoh fungsi
dituangkan dalam bentuk kontraktual individu hanya tergantung pada
formal kedua belah pihak. Teori keagenan konsumsinya sendiri.
mengasumsikan masing-masing pihak 2. Non satifacation, sebagai contoh,
selalu ingin memaksimalkan manfaat individu dapat selalu menambah
kepentingan individu. Karena adanya utiliti dengan kenaikan konsumsi,
perbedaan kepentingan tersebut, prinsipal dan
hanya mendelegasikan beberapa otorisasi 3. Contless domain independent
pembuatan keputusan kepada agen cognition, sebagai contoh,
(Tjahyono,1995). Hubungan keagenan ini hubungan antara tindakan agen dan
memerlukan spesifikasi insentif (reward), utilitinya dipahami tanpa
monitoring dan pembatasan hubungan memperhatikan keruwetan
yang bermuara pada minimalisasi agency hubungannya.
cost. Sementara kontrak kerja yang dibuat Berdasarkan asumsi-asumsi diatas,
antara agen dan prinsipal menimbulkan pembuat keputusan sering diasumsikan
beberapa permasalahan antara lain tidak mengalami kesulitan dalam
terjadinya ketidakseimbangan informasi memecahkan masalah-masalah secara
(asimetrys information) dan penyimpangan optimal, atau dalam penggabungan
moral yang dilakukan oleh agen (moral informasi menggunakan Teori Bayes.
hazard). Sebagai tambahan, dalam mengasumsikan
pilihan individual, current models sering

-78-
Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton)

memasukkan asumsi-asumsi tambahan Konsekuensi-konsekuensi standar budget


sebagai strategi bagaimana perilaku agar prestasi manajer tampak baik:
individu memperluas penyelesaian 1. Budget standar dibuat tampaknya
kelompok. menantang
Organisasi yang kompleks 2. Informasi akuntansi yang
berdasarkan pendekatan manusiawi adalah dilaporkan dimanipulasi agar
merupakan hasil adaptasi beberapa tahun prestasi manajer tampak baik.
yang lalu. Dihipotesiskan bahwa masalah - 3. Perilaku manajer akan dirubah
masalah tidak hanya diselesaikan oleh yang menimbulkan kerugian,
adanya perubahan biologi dan neurologi karena ia memaksimumkan angka
tapi juga adaptasi dalam kesadaran sosial. akuntansi (kepentingannya sendiri
Manusia mempunyai kekhususan dan daripada kepentingan organisasi
pengertian yang sangat tinggi untuk secara menyeluruh dan baik).
membangun mekanisme perlakuan dengan Idealnya masing-masing karyawan
masalah sosial sering juga diterapkan harus diinformasikan tingkat prestasi yang
dalam kerjasama. harus disempurnakan. Dalam kasus
Beberapa pengukuran biasanya penyelesaian pekerjaan, seperti
berhubungan dengan dua masalah yaitu manajemen devisional, interval pelaporan
kekurangan dan kontaminasi. Lebih baik akan seimbang dengan evaluasi manajer
menggunakan lebih dari satu pengukuran akan selalu sering ketika ia merasa
prestasi, karena pengukuran ganda dapat terancam dan merasa terlalu jarang jika ia
mengurangi kekurangan dan karena efek mendapatkan waktu tidak tepat untuk
kontaminasi harus dihubungkan untuk umpan balik atau pengakuan dari
membedakan area sehingga lebih jelas. perbaikan.
Ukuran yang cocok harus ditentukan untuk Sentral isue dalam sistem reward
memperkirakan bagaimana prestasi aktual adalah distribusi penghargaan sehingga
itu dikatakan baik. Misalnya, semua divisi mereka mempunyai dampak positif
diharapkan untuk mencapai ROI yang terhadap motivasi individu untuk ambil
sama, jika standar ini digunakan bagian dan berusaha pada aktivitas yang
bagaimana mereka ditentukan kapan diinginkan oleh manajemen puncak
individu akuntansi digunakan bersiap-siap organisasi agar menciptakan sistem
menghadapi standar yang mana hasil tidak penghargaan yang efektif, merupakan
dapat dimonitor, hal ini biasa digunakan suatu yang mendasar bila organisasi
informasi budget untuk menyusun standar. memiliki sistem penghargaan yang efektif

-79-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010

untuk memperkirakan prestasi karyawan. 2. Orang yang dimotivasi oleh faktor


Jika sistem penilaian prestasi tidak masuk intrinsik kemungkinan besar menjadi
akal atau tidak valid, penghargaan yang steward dalam hubungan dengan
didistribusikan atas dasar tersebut akan principal / steward dibandingkan
langsung rusak dan sedikit berdampak dengan yang dimotivasi oleh faktor
pada motivasi. ektrinsik.
3. Orang yang mempunyai pengenalan
3 Kesimpulan yang tinggi dengan organisasi,
Berdasarkan definisi bahwa Agency kemungkinan besar menjadi steward
Theory merupakan suatu teori yang dalam hubungan dengan principal /
menjelaskan hubungan antara dua pihak steward dibandingkan dengan
yaitu principal dan agen, sedangkan pengenalan yang rendah dengan
Stewardship Theory merupakan teori yang organisasi.
menggambarkan situasi dimana para
manajer atau eksekutif sebagai steward Daftar Pustaka
untuk bertindak sesuai keinginan principal. Anthoni, Denda Bedford, Management
Control System, Erlangga, Jakarta, 1990.
Model yang dipilih agen dan
principal dalam pengambilan keputusan James H. Davis, F. David Scoorman dan
Lex Donalson, Toward a Stewardship
ada empat macam:
Theory of Management, Academy of
a. Minimalisir biaya potensial Management Review Vol. 22, No. 1, page
22-47, 1997.
b. Agen bertindak oportunistik
c. Prinsipal bertindak oportunistik John W. Dichaut and Kevin A. Mc. Cabe,
The Behavioral Foundation of
d. Memaksimalkan kinerja
Stewardship Accounting and a Proposed
potensial Program of Research : What is
Accountability?, Behavioral Research in
Beberapa proposisi yang diusulkan
Accounting Vol. 9, page 60-87, 1997.
berhubungan dengan faktor-faktor
Lex Donaldson and James H. Davis,
psikologis dan sosiologis dalam
Stewardship Theory or Agency Theory :
penggunaan Stewardship Theory: CEO Governance and Shareholder
Returns, Australian Journal of
1. Orang yang memiliki dimotivasi oleh
Management, Vol. 16, page 49-64, 1 June
tingginya kebutuhan kemungkinan 1991.
besar menjadi steward dalam
Vernon Kam, Accounting Theory,
hubungan principal steward California State University Haywand,
California, 1989.
dibandingkan dengan yang tidak
dimotivasi oleh tingginya kebutuhan.

-80-

You might also like