Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang : Di Indonesia angka kejadian nyeri haid terdiri dari 54,89% nyeri haid
primer dan 9,36% nyeri sekunder. Biasanya gejala tersebut pada wanita usia reproduktif
3-5 tahun setelah mengalami haid pertama, dan pada wanita yang belum pernah hamil.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
dismenorea pada mahasiswi di Akademi Kebidanan Meuligo Meulaboh Tahun 2013
Metode Penelitian : Bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional dilakukan pada
tanggal 2 – 7 September 2013. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 139 orang, dengan
menggunakan rumus slovin didapatkan sampel berjumlah 58 responden.
Hasil Penelitian : Ada pengaruh antara status gizi dengan kejadian dismenore primer
terhadap mahasiswi di Akademi kebidanan meuligoe Meulaboh tahun 2013, ditandai
dengan nilai p-value (0,042) < α-value (0,05). Ada pengaruh antara umur menarche
dengan kejadian dismenore primer terhadap mahasiswi di Akademi kebidanan meuligoe
Meulaboh tahun 2013, ditandai dengan nilai p-value (0,047) < α-value (0,05). Ada
pengaruh antara Psikologis dengan kejadian dismenore primer terhadap mahasiswi di
Akademi kebidanan meuligoe Meulaboh tahun 2013, ditandai dengan nilai p-value
(0,010) < α-value (0,05)
Kesimpulan : Ada pengaruh antara status gizi, umur menarche dan psikologis dengan
kejadian dismenore pada mahasiswi di Akademi kebidanan meuligoe Meulaboh tahun
2013.
1
Mahasiswa STIKES U’Budiyah Indonesia Program Studi D-IV Kebidanan.
2
Dosen Pembimbing STIKES U’Budiyah Indonesia Program Studi D-IV Kebidanan
ABSTRACT
1
AT THE ACADEMY MEULABOH MEULIGO MIDWIFERY YEAR 2013
1
Student STIKES U'Budiyah Indonesian Studies Program Midwifery D-IV.
2
Dosen Advisors STIKES U'Budiyah Indonesian Studies Program Midwifery D-IV
PERNYATAAN PERSETUJUAN
2
Skripsi ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji
Pembimbing
MENGETAHUI
KETUA PRODI DIPLOMA IV KEBIDANAN
STIKES U’BUDIYAH BANDA ACEH
PERNYATAAN PERSETUJUAN
3
TERHADAP MAHASISWI DI AKADEMI
KEBIDANAN MEULIGO MEULABOH TAHUN
2013
NIM : 121010210045
MENYETUJUI :
PEMBIMBING
PENGUJI I PENGUJI II
MENYETUJUI MENGETAHUI
KETUA STIKES U’BUDIYAH KETUA PRODI D-IV KEBIDANAN
selawat dan salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW karena
4
dengan berkat dan karunia-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang
dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kata
U’Budiyah Indonesia.
U’Budiyah Indonesia.
5. Ibu Eva Purwita,. SST, M.Keb dan Bapak Zahrul Fuadi,. SKM. M.Kes
7. Teristimewa untuk ayah dan ibunda tercinta yang telah dengan sabar
Skripsi ini.
U’Budiyah Indonesia
5
sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi
Akhirnya semoga jasa dan amal baik yang telah disumbangkan peneliti
Skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan pendidik ke arah yang lebih baik.
Wahyu Fitriana
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN i
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
6
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 6
1. Tujuan Umum 6
2. Tujuan Khusus 6
D. Manfaat Penelitian 6
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 42
7
B. Saran 43
DAFTAR TABEL
8
Tabel 4.5 Pengaruh Status Gizi dengan Kejadian Dismenore Primer
terhadap Mahasiswi di Akademi Kebidanan Meulaboh
Tahun 2013 33
DAFTAR GAMBAR
9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 7 Kuesioner
10
Lampiran 11 Jadwal Kegiatan
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang perlu mendapat perhatian. Kesehatan reproduksi remaja putri tidak hanya
pertama kali dialami oleh seorang wanita biasanya terdapat gangguan kram,
beberapa wanita hal itu muncul dalam bentuk rasa tidak nyaman, sedangkan
beberapa yang lain menderita rasa sakit yang mampu menghentikan aktifitas
merupakan suatu kondisi yang umum dialami oleh kaum hawa yang sudah
peningkatan kadar Prostaglandin (suatu zat yang berkaitan antara lain dengan
rangsangan nyeri pada tubuh manusia), kejang pada otot uterus menyebabkan
terasa sangat menyakitkan, terutama terjadi pada perut bagian bawah dan kram
12
13
primer atau dismenore sekunder. Gejala dismenore primer terasa dari awal
rahim, penyakit radang panggul, tumor, infeksi, dan kehamilan yang abnormal
dengan gejala-gejala seperti kram dan sakit perut bagian bawah, sakit pada
kelemahan dan sakit kepala. Wanita yang kelebihan berat badan, merokok, dan
resiko yang lebih tinggi mengalami dismenore dan wanita yang minum alkohol
2007).
Masa remaja atau masa puber adalah suatu tahapan antara masa
yang pesat ini berlangsung pada usia 11-16 tahun, dan anak perempuan lebih
cepat dewasa dibandingkan anak laki- laki. Pada masa pubertas organ-organ
menstruasi. Datangnya menstruasi tidak sama pada setiap remaja putri, banyak
14
merupakan pertanda adanya suatu perubahan status sosial dari anak- anak ke
dewasa, merupakan suatu tanda yang penting bagi seorang wanita yang
2009).
alat-alat genital yang nyata. Nyeri ini timbul sejak menstruasi pertama biasanya
terjadi dalam 6-12 bulan pertama setelah menarche dan akan pulih sendiri
dengan berjalannya waktu, tepatnya saat hormon tubuh lebih stabil atau
perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan anak. Hampir 50%
dari wanita muda atau yang baru mendapatkan menstruasi mengalami keluhan
dismenore primer, gejalanya lebih parah setelah lima tahun setelah menstruasi
putri pasti pernah merasakan gangguan pada saat haid yaitu berupa nyeri haid
(dysmenorrhea) dengan berbagai tingkat, mulai dari yang sekedar pegal- pegal
di panggul dari sisi dalam hingga rasa nyeri yang luar biasa sakitnya.
Umumnya nyeri yang biasa terjadi terasa dibawah perut itu terjadi pada hari
pertama dan kedua haid. Rasa nyeri akan berkurang setelah keluar darah yang
kewanitaaan yang tidak dapat dihindari. Wanita yang menderita nyeri haid
hanya bisa menyembunyikan rasa sakitnya tanpa mengetahui apa yang harus
orang disekitar mereka yang menganggap bahwa nyeri haid adalah rasa sakit
yang wajar yang terlalu dibesar-besarkan dan dibuat-buat oleh wanita bahkan
beberapa orang menganggap bahwa wanita yang menderita nyeri haid hanyalah
wanita yang mencari perhatian atau kurang diperhatikan. Saat ini, karena
mampu melakukan kegiatan apapun. Telah diperkirakan bahwa lebih dari 140
juta jam kerja yang hilang setiap tahunnya di Amerika Serikat karena
Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia sangat besar, rata- rata lebih
terdiri dari 54,89% nyeri haid primer dan 9,36% nyeri sekunder. Biasanya
16
gejala tersebut pada wanita usia reproduktif 3-5 tahun setelah mengalami haid
dismenorea primer sebanyak 76,6% siswi tidak masuk sekolah karena nyeri
yang dialaminya. Nyeri haid yang paling sering muncul pada usia 12 tahun
(46,7%). Keluhan nyeri haid yang menyertai pusing (37,4%), sakit kepala
dismenorea sedang yang diakibatkan karena kurangnya asupan gizi dan faktor
psikologis yang lemah. Gejala yang dialami saat mentruasi sering sakit pada
sebagian dari mereka menyatakan harus minum obat terlebih dahulu lalu
B. Rumusan Masalah
2013?
17
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tahun 2013
2. Tujuan Khusus
Tahun 2013.
Tahun 2013.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Institusi
selanjutnya.
18
akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dismenorea
1. Pengertian
Dismenorea adalah haid yang nyeri atau sulit. Yang ditandai oleh
nyeri mirip kram yang terasa pada abdomen bagian bawah dan kadang-
mental, keadaan tidak enak badan serta perasaan lelah (Tiran, 2009).
adalah menstruasi yang nyeri, kram, mentruasi yang berat sering terjadi
pada wanita merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit yang
terjadi bilamana kadar progesterone dalam darah rendah. Nyeri haid ini
menampilkan satu atau lebih dari gelaja mulai dari nyeri ringan sampai
berpat pada perut bagian bawah, bokong dan nyeri spasmodic pada sisi
19
20
pelvik selama haid, maka istilah dismenore hanya dipakai untuk nyeri haid
dimaksud dismenore berat adalah nyeri haid yang disertai mual, muntah,
2. Klasifikasi Dismenorea
1) Dismenore Spasmodik
bawah perut dan terjadi sebelum atau segera setelah haid dimulai.
2) Dismenore Kongestif
pada dismenore kongstif, antara lain : pegal (pegal pada paha), sakit
(Nugraha, 2008).
b. Berdasarkan Kelainan
1) Dismenorea Primer
lebih, umumnya anovulatoar yang tidak disertai rasa nyeri. Rasa nyeri
pinggang dan paha, bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa
(Prawirohardjo, 2007).
2) Dismenorea sekunder
3. Gejala
a. Dismenorea Primer
pertama haid. Dan terjadi pada usia antara 15-25 tahun, kemudian hilang
pada usia 2-an atau awal 30-an tanpai dijumpai adanya kelainan pada
c. Nyeri sering disertai mual, muntah, diare, kelelahan dan nyeri kepala
d. Nyeri haid timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama
(Manuaba, 2008)
meninggalkan pekerjaannya.
c. Berat yaitu perlu istirahat beberapa hari dan dapat disertai sakit kepala,
6. Pengobatan
a. Pengobatan
dismenorea, tetapi hal itu tidak dinggap sebagai penggunaan yang tepat.
Namun hal itu dapat menjadi pengobatan yang sesuai bagi awanita yang
b. Rileksasi
hormone adrenalin dan semua hormone yang diperlukan saat kita stress.
diproduksi dari blok kimiawi yang sama, ketika kita mengurangi stress
24
kita juga telah mengurangi produksi kedua hormon seks tersebut. Jadi
c. Hipnoterapi
yang terpejam, sadari kondisi saat itu. Setelah benar-benar rileks dan
berbunyi “rasa sakit yang biasanya datang saat haid, hilang”. Ucapkan
klaimat itu berulang-ulang dalam hati sembari meyakini bahwa hal itu
d. Alternatif Pengobatan
atau botol berisi air panas di perut dan punggung bawah serta
2) Tidur dan istirahat yang cukup, serta olah raga, yang tidak hanya
3) Pada kasus yang sangat jarang dan ekstrim, kadang diperlukan eksisi
dapat menolong.
1. Status Gizi
bersamaan dengan pacu tumbuh tinggi berat badan dan otot. Rata-rata
antara asupan dan kebutuhan zat gizi menentukan kriteria status gizi
jangka waktu yang lama. Cara yang sederhana untuk menentukan status
status gizi yang paling mudah dan murah. Indeks masa tubuh (IMT)
IMT = BB
TBxTB
Keterangan :
IMT KATEGORI
< 18,5 Berat badan kurang
18,5 – 22,9 Berat badan normal
≥ 23,0 Kelebihan berat badan
23,0 – 24,9 Beresiko menjadi obesitas
25,0 – 29,9 Obesitas I
≥ 30,0 Obesitas II
Sumber : Centre of obesitas Research and Education (Paath , 2007)
gizi yang dianjurkan. Remaja putri sering melewatkan dua kali waktu
makan dan lebih memilih kudapan. “Makanan Sampah” (junk food) kini
darah, maka selain dismenore timbul pula diare, mual dan muntah.
29
menjadi kurus, berat badan turun, anemia dan mudah sakit. Status gizi
merupakan gambaran secara makro akan zat gizi tubuh kita. Termasuk
salah satunya adalah zat besi, bila status gizi tidak normal dikhawatirkan
status zat besi dalam tubuh juga tidak baik. Sehingga dapat dikatakan
bahwa status gizi merupakan salah satu faktor resiko terjadinya anemia
(Kristina, 2010).
2. Umur menarche
a. Pengertian
ciri khas kedewasaan seseorang wanita yang sehat dan tidak hamil
(Paath, 2008).
dewasa.
30
berasal dari bahasa yunan yang berarti “Permulaan Bulan”. Berlaku pada
walaupun ada yang lebih cepat sekitar umur 9 tahun dan selambat-
primer adalah menstruasi pertama pada usia amat dini (earlier age at
3. Psikologis
a. Pengertian
bagi orang lain, hal ini dipengaruhi oleh tingkat kematangan berfikir,
yang dapat membawa hasil yang positif), dan emotional deficit (rasa
karakteristik :
(Nasution, 2008).
32
(Isnaeni, 2010).
tubuh tegang termasuk otot rahim dan dapat menjadikan nyeri ketika
c. Pengukuran Stress
ukur stress menurut Tery dan Gredson. Penilaian ini berisi 20 pertanyaan,
4) Merasa gagal
masalah-masalah anda
8) Sulit berkonsentrasi
selesai
19) Mengalami hal-hal berikut lebih sering :nyeri punggung dan leher,
pusing myeri otot, kram dan kejang urat, sembelit, diare, hilang selera
C. Kerangka Konsep
V. Independen V. Dependen
Status Gizi
D. Hipotesa
Dari kerangka konsep diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi
2. Sampel
diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
berikut :
n= N
1 + N (d2)
36
37
Keterangan :
N : Besar Populasi
n : Besar Sampel
n= N
1 + N (d2)
n= 139
1 + 139 (0,12)
n= 139
1 + 139 (0,01)
n= 139
1 + 1,39
b. Berumur 17 – 21 tahun
1. Data Primer
responden.
38
2. Data Sekunder
E. Definisi Operasional
Primer, jika
jawaban benar
x ≥ 4,1
Sekunder, jika
jawaban benar
x < 4,1
Variabel Independen
1. Status Gizi Pengukuran Mengukur IMT Wawancara -Baik Ordinal
asupan gizi dengan Kriteria
seseorang Normal bila -Kurang
yang IMT 18,5– 22,9
dinyatakan
dengan Indeks Tidak Normal
Masa Tubuh bila IMT bukan
18,5-22,9
2 Umur Usia remaja Membagikan Kuisioner ≤ 12 tahun Ordinal
Menarche pertama kali kuisioner yang
mentruasi terdiri dari 1 > 12 tahun
pertanyaan
dengan kriteria
≤ 12 tahun bila
jawaban
pertama kali
menstruasi
dibawah 12
tahun
.No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
3. Psikologis Stress yang Membagikan Kuesioner - Ordinal
dirasakan kuisioner yang Mempengaruhi
seseorang terdiri dari 5
yang pertanyaan -Tidak
menyebabkan dengan kriteria Mempengaruhi
terjadinya
dismenore Mempengaruhi,
bila jawaban
benar x ≥ 3,8
Tidak
mempengaruhi,
bila jawaban
benar x < 3,8
F. Instrumen Penelitian
1. Pengolahan Data
penelitian.
40
analisis data.
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
f
P x100%
n
Keterangan :
P = Persentase
b. Analisa Bivariat
Analisa data yang digunakan adalah tabel silang. Untuk menguji hipotesa
41
bila P lebih kecil dari alpha (P < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima,
dan independen dan jika P lebih besar dari alpha (P > 0.05) maka Ho
1) Bila pada tabel contingency 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari
Correction.
3) Bila tabel Contingency yang lebih dari 2x2 misalnya 3x2, 3x3 dan
4) Bila pada tabel Contingency 3x2 ada sel dengan nilai frekuensi
Muhammadiyah
B. Hasil Penelitian
dikumpulkan melalui kuesioner, data dari hasil penelitian ini akan disajikan
1. Analisa Univariat
a. Kejadian Dismenore
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Kejadian Dismenore pada
Mahasiswi di Akademi Kebidanan Meuligoe
Meulaboh Tahun 2013
42
43
b. Status Gizi
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Status Gizi pada Mahasiswi
di Akademi Kebidanan Meuligoe
Meulaboh Tahun 2013
c. Umur Menarce
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Umur Menarche pada Mahasiswi
di Akademi Kebidanan Meuligoe
Meulaboh Tahun 2013
d. Psikologis
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Psikologis pada Mahasiswi
di Akademi Kebidanan Meuligoe
Meulaboh Tahun 2013
2. Analisa Bivariat
Tabel 4.5
Pengaruh Status Gizi terhadap Kejadian Dismenore pada
Mahasiswi di Akademi Kebidanan Meuligoe
Meulaboh Tahun 2013
primer lebih besar didapatkan pada remaja dengan status gizi normal
yaitu 95% dibandingkan remaja dengan status gizi tidak mormal yaitu
Tabel 4.6
Pengaruh Umur Menarce terhadap Kejadian Dismenore pada
Mahasiswi di Akademi Kebidanan Meuligoe
Meulaboh Tahun 2013
primer lebih besar terjadi pada remaja umur < 12 tahun yaitu 88,6%
dilakukan uji statistik diperoleh hasil yaitu terdapat pengaruh antara umur
Tabel 4.7
Pengaruh Psikologis terhadap Kejadian Dismenore pada
Mahasiswi di Akademi Kebidanan Meuligoe
Meulaboh Tahun 2013
primer lebih besar didapatkan pada remaja yang tidak terpengaruh oleh
C. Pembahasan
Tahun 2013. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.5 diatas, menunjukkan
dengan status gizi normal yaitu 95% dibandingkan remaja dengan status
gizi tidak mormal yaitu 71,1%. Setelah dilakukan uji statistik diperoleh
hasil yaitu terdapat pengaruh antara status gizi dengan kejadian dismenore.
Masalah gizi pada remaja timbul karena perilaku gizi yang salah,
yang dianjurkan. Remaja putri sering melewatkan dua kali waktu makan
dan lebih memilih kudapan. “Makanan Sampah” (junk food) kini semakin
(Kristina, 2010).
47
kurus, berat badan turun, anemia dan mudah sakit. Status gizi merupakan
gambaran secara makro akan zat gizi tubuh kita. Termasuk salah satunya
adalah zat besi, bila status gizi tidak normal dikhawatirkan status zat besi
dalam tubuh juga tidak baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa status gizi
terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian dismenore pada siswi
peneliti berasumsi bahwa status gizi merupakan salah satu faktor yang
masalah gizi pada remaja timbul karena perilaku gizi yang salah, misalnya
remaja yang terlalu banyak makan junk food. Apabila status gizi tidak
normal maka zat besi dalam tubuh pun tidak normal dan akan berpengaruh
Tahun 2013. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.6, menunjukkan bahwa
kejadian dismenore primer lebih besar terjadi pada remaja umur < 12
48
tahun yaitu 88,6% dibandingkan dengan remaja umur > 12 tahun yaitu
seseorang, jika organ tubuh orang tersebut dewasa pada saat belum cukup
umur atau < 12 tahun maka akan terjadi ketidaksiapan mental bagi orang
Tahun 2013. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.7, menunjukkan bahwa
kejadian dismenore primer lebih besar didapatkan pada remaja yang tidak
dismenore.
sehingga suatu stress bagi seseorang belum tentu sama tanggapannya bagi
orang lain, hal ini dipengaruhi oleh tingkat kematangan berfikir, tingkat
tegang termasuk otot rahim dan dapat menjadikan nyeri ketika mentruasi
(Isnaeni, 2010).
50
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ada pengaruh antara status gizi dengan kejadian dismenore pada mahasiswi
B. Saran
1. Bagi Responden
selanjutnya.
Jakarta : EGC
Ema, Hewari. 2008. Manajemen Stress Cemas dan Depresi. Jakarta : FKUI
Paath, dkk. 2008. Development Psychology: A Life Span Approach. 5th Edition.
Cipta
SKMUI
Sulistyowati. 2009. Rahasia Sehat dan Cantik Sampai Usila. Yogyakarta : C.V
ANDI
Januari 2013