Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Latar belakang: Penggunaan kateter jangka panjang bersifat kontroversial karena
risiko infeksi yang berkaitan dengan kateter, namun luas hingga sejauh mana
risiko ini meningkat dari seiring dengan penambahan tidak diketahui. Oleh karena
itu kami menilai risiko infeksi terkait kateter yang bergantung pada waktu hingga
waktu 15 hari.
Metode: Analisis kami didasarkan pada German Network for Regional
Anesthesia, yang mengikutsertakan 25 pusat pengobatan. Kami memperhitungkan
44.555 pasien yang menjalani operasi antara tahun 2007 dan 2014 dan menjalani
anestesi regional kontinyu serta memiliki rincian kovariabel yang lengkap.
Analisis regresi cox dilakukan dan disesuaikan untuk kovariabel perancu untuk
meneliti hubungan antara durasi kateter dan kemungkinan penggunaan kateter
bebas infeksi.
Hasil: Setelah dilakukan penyesuaian untuk faktor-faktor perancu, kemungkinan
untuk penggunaan kateter bebas infeksi menurun dengan masing-masing hari
penggunaan kateter perifer dan epidural. Pada kateter perifer, tingkat penggunaan
kateter bebas infeksi ini adalah 99% pada penggunaan kateter selama 4 hari, 95%
pada hari 7, dan 73% pada hari 15. Hanya 31 pasien (0.07%) yang mengalami
infeksi berat yang membutuhkan intervensi pembedahan. Diantara kasus-kasus
ini, terdapat lima kateter yang awalnya hanya menunjukkan tanda infeksi yang
ringan atau sedang dan dbiarkan tetap pada posisi in situ; yang semuanya
memburuk menjadi infeksi berat.
Kesimpulan: Risiko infeksi pada penggunaan kateter meningkat dari waktu ke
waktu, terutama setelah empat hari. Kateter yang terinfeksi harus diangkat
sesegera mungkin.
Abstrak visual: suatu tinjauan visual online tersedia untuk artikel ini pada
http://links/lww.com/ALN/B683.
Anestesi regional kontinyu meningkatkan perbaikan analgesik perioperatif 1,2 dan
mungkin mengurangi morbiditas dan mortalitas.3-5 Namun, penggunaan kateter
jangka panjang meningkatkan risiko infeksi terkait kateter, 6-9 yang menimbulkan
rasa nyeri, meningkatkan morbiditas, dan memperlama rawat inap. 10-12 Bergantung
pada tempat insersi kateter, insidensi infeksi dilaporkan berkisar dari 0 hingga 7%
untuk kateter perifer.9,13-15 Untuk kateter epidural, risiko yang dilaporkan berkisar
dari 0.8 hingga 4.9 %.6,11,16,17
Hingga sejauh mana risiko infeksi terkait kateter akan mengalami
peningkatan terkait dengan durasi penggunaan kateter masih belum jelas –
sebagian karena penelitian yang berpengaruh sebelumnya tidak dengan jelas
mendefinisikan mengenai penggunaan kateter jangka panjang,6-9 dan
kemungkinan akibat fakta bahwa durasi penggunaan kateter saraf perifer dan
epidural sangat berbeda diantara beberapa negara yang berbeda: Di Amerika
Serikat, durasi kateter maksimal yang biasa diterapkan dilaporkan selama 1
hingga 4 hari18,19; dan di Swiss, 1.5 hingga 5 hari 14,20; Di Australia,1 hingga 13
hari6; dan di Jerman, 1 hingga 36 hari8,9,16,17 Pendekatan mana yang lebih
dianjurkan masih tidak diketahui. Oleh karena itu kami mengevaluasi hingga
sejauh mana infeksi terkait kateter saraf perifer dan kateter epidural akan
meningkat seiring dengan berjalannya waktu pada orang dewasa dengan
menggunakan registri multisenter sukarela di Jerman. Kami berhipotesis bahwa
penambahan masing-masing hari penggunaan kateter berkaitan dengan
peningkatan risiko infeksi terkait kateter.
Pemilihan kasus
Kami mengikutsertakan pasien yang berusia 0 hingga 100 tahun yang
menjalani insersi kateter epidural atau perifer untuk tindakan pembedahan,
memiliki informasi mengenai waktu kateter in situ, dan informasi mengenai
infeksi terkait kateter. Pasien-pasien dieksklusikan dari analisis kami ketika
kateter terpasang lebih dari 15 hari – suatu kejadian yang jarang. Penggunaan
kateter untuk analgesik obstetri juga dieksklusikan karena jarang digunakan
selama lebih dari 48 jam (gambar 1).23
Definisi infeksi
Diantara rincian yang dicatatkan secara prospektif terdapat data mengenai
durasi kateter. Tanda-tanda infeksi dilaporkan oleh perawat atau dokter nyeri
selama ronde bangsal pascaoperasi. Infeksi pada tempat insersi kateter ditetapkan
secara prospektif sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya24,25: (1) infeksi
ringan didefinisikan sebagai sekurang-kurangnya dua dari tiga tanda-tanda infeksi
(kemerahan, pembengkakan atau nyeri lokal); (2) infeksi sedang didefinisikan
sebagai infeksi ringan ditambah sekurang-kurangnya salah satu dari temuan-
temuan berikut: peningkatan protein C-reaktif, leukositosis, demam, atau pus
pada tempat tusukan; dan (3) infeksi berat ditetapkan sebagai membutuhkan untuk
bedah atau revisi. Status infeksi dievaluasi sekurang-kurangnya setiap hari selama
ronde bangsal bedah. Pengumpulan data berakhir ketika kateter diangkat.
Hasil
Hasil primer adalah gabungan adanya infeksi terkait kateter ringan, sedang
atau berat hingga 15 hari. Hasil sekunder adalah perburukan infeksi derajat rendah
(ringan/ sedang) yang dibiarkan in situ hingga infeksi derajat tinggi
(sedang/berat).
Analisis data
Masing-masing pasien dengan penggunaan kateter jangka panjang hanya
diikutsertakan dengan infeksi yang diamati pertama kali. Karakteristik populasi
dilaporkan sebagai perbedaan standar absolut (nilai rata-rata absolut (penggunaan
kateter bebas infeksi dikurangi infeksi terkait kateter) dibagi dengan SD
gabungan).
Kurva kelangsungan hidup Kaplan-Meier diplotkan untuk memeriksa
hubungan antara durasi kateter dan kemungkinan penggunaan kateter bebas
infeksi. Analisis regresi Cox dilakukan, dan kurva kelangsungan hidup yang telah
disesuaikan diplotkan. Kurva kelangsungan hidup regresi Cox diperkirakan
dengan menggunakan pengaturan standar SPSS Statistic 19 (IBM, AS): satu
pasien dengan rata-rata seluruh kovariat. Analisis ini digunakan dalam populasi
penelitian akhir: pasien dengan kumpulan kovariat yang lengkap, yang disebutkan
dalam tabel 1 dan 2. Perancu yang berpotensi adalah jenis kelamin, usia, IMT,
status fisik dari American Society of Anesthesiologist, diabetes, tusukan kulit
multipel, spesialitas pembedahan, tempat kateter, tahun operasi, dan rumah sakit.
Usia dan IMT dimasukkan sebagai variabel kontinyu; semua kovariat lain
dimasukkan sebagai variabel kategorik. Variabel dengan korelasi positif atau
negatif yang lebih dari 0.3 dan kurang atau sama dengan – 0.3 dievaluasi untuk
interaksi. Asumsi untuk bahaya proporsional diperiksa untuk semua variabel yang
diikutsertakan. Uji omnibus dilakukan untuk menghitung nilai P dari statustik uji
rasio likelihood.
Hasil
Terdapat 65291 pasien dengan blok saraf kontinyu dan memiliki informasi
mengenai durasi kateter dan infeksi (analisis sensitivitas). Sejumlah 44555 dari
pasien ini memiliki data kovariabel yang lengkap (gambar 1), yang disebutkan
dalam tabel 1 dan 2 (populasi penelitian akhir). Analisis kami didasarkan pada
sejumlah 693 infeksi kateter saraf perifer dan 804 infeksi kateter epidural.
Diantara 24103 pasien dengan kateter perifer, sebanyak 941 berusia kurang
dari 18 tahun (6 kasus dengan infeksi), dan sebanyak 153 kurang dari 12 tahun (1
kasus dengan infeksi). Diantara 20452 pasien dengan kateter epidural, sebanyak
387 berusia kurang dari 18 tahun (16 kasus dengan infeksi) dan 90 berusia kurang
dari 12 tahun (5 kasus dengan infeksi).
Kateter perifer
Karakteristik pasien dengan data kovariabel yang lengkap disajikan dalam
tabel 1. Pasien-pasien tanpa infeksi berusia lebih muda, cenderung lebih
berkemungkinan berjenis kelamin perempuan, dan lebih berkemungkinan kecil
memiliki penyakit penyerta. Pasien tanpa infeksi juga lebih berkemungkinan
untuk menjalani operasi pada bidang traumatologi atau ortopedi dan cenderung
lebih berkemungkinan untuk mendapatkan blok pada psoas. Perbedaan yang jelas
dengan perbedaan standar yang absolut (> 0.2) diantara kelompk ditemukan untuk
IMT (perbedaan standar absolut, 0.33), diabetes (perbedaan standar absolut, 0.22),
departemen bedah (perbedaan standar absolut, 0.68), tempat pada femoralis
(perbedaan standar absolut, 0.27), dan tempat pada psoas (perbedaan standar
absolut, 0.46).
Sebelum eksklusi data, insidensi infeksi pada kelompok pasien yang lebih
besar dengan informasi yang tidak lengkap mengenai durasi kateter adalah 3.0%
pada 36.300 kateter perifer. Dalam populasi penelitian akhir, insidensi infeksi
terkait kateter perifer adalah 2.9% pada 24.103 pasien. Derajat infeksi bernilai
ringan pada 593 kasus (2.5%), sedang pada 83 kasus (0.3%), dan berat pada 17
kasus (0.07%).
Kemungkinan penggunaan kateter bebas infeksi perifer pada pasien-pasien
dengan kovariabel yang lengkap adalah 95% pada hari 4 durasi kateter, 91% pada
hari 7, dan 57% pada hari 15 (gambar 2). Dengan analisis regresi Cox,
kemungkinan penggunaan kateter bebas infeksi perifer adalah 99% pada hari 4
durasi kateter, 9 6% pada hari 7, dan 73% pada hari 15 (gambar 3). Informasi rinci
mengenai model ini dilaporkan dalam Isi digital tambahan 1A
(http://links.lww.com/ALN/B615). Kurva kelangsungan hidup Kaplan Meier yang
dihitung dari populasi yang lebih besar yang memiliki kekurangan rincian
kovariabel bersifat serupa secara umum (gambar 2, analisis sensitivitas). Dalam
populasi yang lebih besar yang terdiri atas 32.172 pasien, 972 kateter terinfeksi
(3.0%).
Kateter epidural
Karakteristik pasien dengan informasi yang lengkap mengenai kovariabel
disajikan dalam tabel 2. Pasien-pasien tanpa infeksi cenderung lebih
berkemungkinan berjenis kelamin perempuan dan juga lebih berkemungkinan
kecil untuk memiliki penyakit penyerta. Pasien-pasien tanpa infeksi juga lebih
berkemungkinan memiliki kateter epidural lumbar dan cenderung lebih
berkemungkinan menjalani operasi di bidang traumatologi dan ortopedi. Mereka
juga lebih kurang berkemungkinan untuk membutuhkan beberapa tusukan kulit.
Perbedaan yang jelas dengan perbedaan standar absolut sebesar > 0.2 diantara
kelompok ditemukan untuk traumatologi dan ortopedi (perbedaan standar absolut,
0.44), departemen bedah lain (perbedaan standar absolut, 0.51), dan tempat
epidural thorakal (perbedaan standar absolut, 0.44).
Sebelum eksklusi data, insidensi infeksi pada kelompok pasien yang lebih
besar dengan informasi yang inkomplit mengenai durasi kateter adalah 3.9% pada
43.568 kateter epidural. Dalam populasi penelitian akhir, insidensi infeksi terkait
kateter epidural adalah 3.9% pada 20.452 pasien. Derajat infeksi bernilai ringan
pada 676 kasus (3.3%), sedang pada 114 kasus (0.6%) dan berat pada 14 kasus
(0.07%). Kemungkinan penggunaan kateter bebas infeksi epidural pada pasien
dengan kovariabel yang lengkap adalah 99% pada hari 4 dari durasi kateter, 93%
pada hari 7, dan 65% pada hari 15 (gambar 2). Dengan analisis regresi Cox yang
telah disesuaikan, kemungkinan infeksi penggunaan kateter bebas infeksi epidural
adalah 99% pada hari 4 dari durasi kateter, 95% pada hari 7, dan 73% pada hari 15
(gambar 3). Rincian informasi mengenai model ini dilaporkan dalam isi Digital
tambaha 1B (http://links/lww.com/ALN/B615). Kurva kelangsungan hidup
Kaplan-Meier yang dihitung dari populasi yang lebih besar yang kekurangan
rincian kovariabel secara umum serupa (gambar 2, analisis sensitivitas). Dalam
populasi yang lebih besar yang terdiri atas 33.119 pasien ini, 1441 kateter
terinfeksi (4.4%).
Pembahasan
Setiap penambahan hari penggunaan kateter, yang dimulai pada hari
keempat setelah insersi, sangat berhubungan dengan peningkatan risiko infeksi
terkait kateter baik untuk kateter perifer maupun epidural. Penelitian sebelumnya
juga mengidentifikasi penggunaan kateter jangka panjang sebagai faktor risiko
untuk infeksi,6-9 namun hasil multisenter kami meningkatkan pemahaman terkini
dengan secara spesifik mengevaluasi risiko infeksi sebagai suatu fungsi durasi
kateter. Fakta bahwa risiko infeksi meningkat dari waktu ke waktu sesuai dengan
pengalaman dengan kateter vena sentral.26,27
Insidensi keseluruhan infeksi terkait kanker perifer adalah 2.9% dalam
penelitian kami, yang lebih tinggi dibandingkan yang telah dilaporkan
sebelumnya.9,13-15 Insidensi sebesar 3.9% untuk infeksi terkait kateter epidural
nonobstetri lebih tinggi dibandingkan pada laporan sebelumnya.6 Namun,
demikian pula, kemungkinan penggunaan kateter bebas infeksi adalah 99% pada
hari 4 untuk baik itu kateter perifer maupun epidural. Kemungkinan bahwa
insidensi kami lebih tinggi karena durasi kateter maksimum kami adalah 15 hari,
yang lebih lama dibandingkan pada penelitian sebelumnya. 6,9,13-15 Dalam penelitian
sebelumnya, peningkatan insidensi infeksi terkait kateter pada pasien trauma
teramati.7,9,15 Dalam penelitian ini, pasien trauma menjalani lama rawat inap di
unit perawatan intensif yang lebih lama, yang diidentifikasi sebagai faktor risiko
yang independen untuk infeksi terkait kateter.
Selama periode observasi tujuh tahun, diduga terdapat perbaikan dalam hal
pengetahuan, keterampilan, teknik, dan metode desinfektan. Namun, hasil kami
disesuaikan untuk tahun operasi. Terdapat heterogenisitas dalam insidensi infeksi
diantara rumah sakit dalam analisis kami, dan ini ditambahkan sebagai perancu
dalam model multipel. Registri secara kritis bergantung pada kualitas pemasukan
dan penanganan data; validitas analisis registri oleh karena itu selalu bergantung
pada kualitas data yang mendasari. Meskipun analisis kami bersifat retrospektif,
data infeksi dalam registri kami secara spesifik dikumpulkan secara bersamaan
dengan perawatan pasien dengan menggunakan definisi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Kesimpulannya, risiko infeksi terkait kateter epidural sangat meningkat dari
waktu ke waktu. Ketika kateter membentuk tanda-tanda infeksi, perhatian
dibutuhkan untuk menghindari perburukan infeksi.