You are on page 1of 8

Macam-macam Bakteri

Berdasarkan Letak Flagella

Berdasarkan keberadaan, jumlah dan letak flagelanya, bakteri dibedakan menjadi :

 Atrik
adalah bakteri yang tidak mempunyai flagella

 Monotrik
adalah bakteri yang mempunyai flagella yang berjumlah satu pada salah satu ujung
Selnya

 Lofotrik
adalah bakteri yang mempunyai flagella lebih dari satu (satu berkas) pada salah
satu ujung selnya

 Amfritik
adalah bakteri yang mempunyai flagella satu atau lebih dari satu (satu berkas) pada
kedua ujung selnya.

 Peritrik
adalah bakteri yang mempunyai flagella yang jumlahnya banyak dan tersebar pada
seluruh permukaan sel tubuhnya.
Try Nur Hidayati. Pendidikan Biologi UHAMKA 2011.

Klasifikasi bakteri dapat dilihat dari beberapa penggolongan. Diantaranya


klasifikasi bakteri berdasarkan bentuk tubuh, klasifikasi bakteri berdasarkan
flagela, dan terakhir klasifikasi bakteri berdasarkan pewarnaan gram.

Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagel dan
fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa
bakteri juga memiliki kapsul yang beperan dalam melindungi sel bakteri dari
kekeringan dan fagositosis. Struktur kapsul inilah yang sering kali menjadi
faktor virulensi penyebab penyakit, seperti yang ditemukan pada Escherichia
coli dan Streptococcus pneumoniae.

Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom, dan beberapa spesies lainnya


memiliki granula makanan, vakuola gas, dan magnetosom. Beberapa bakteri
mampu membentuk diri menjadi endospora yang membuat mereka mampu
bertahan hidup pada lingkungan ekstrim.

Clostridium botulinum merupakan salah satu contoh bakteri penghasil


endospora yang sangat tahan suhu dan tekanan tinggi, dimana bakteri ini
juga termasuk golongan bakteri penyebab keracunan pada makanan kaleng.

I. Klasifikasi bakteri Berdasarkan bentuk tubuh:

1. Bakteri Kokus (bulat)

a) Monokokus
Berupa sel bakteri kokus tunggal. Contoh : Chlamydia trachomatis
(penyebab penyakit mata).

b) Diplokokus
Berupa dua sel bakteri kokus berdempetan. Contoh :Diplococcus
pnemoniae (penyebab penyakit pneumonia) , Neisseria gonorhoeae
(penyebab penyakit kelamin raja singa).

c) Tetrakokus
Berupa empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
Contoh : Pediococcus cerevisiae.

d) Sarkina
Berupa delapan sel bakteri kokus berdempetan berbentuk kubus.
Contoh : Thiosarcina rosea (bakteri belerang).
e) Streptokokus
Berupa lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk
rantai. Contoh : Streptococcus mutans (penyebab gigi berlubang).

f) Stafilokokus
Berupa lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk
seperti buah anggur. Contoh : Staphylococcus aureus (penyebab
penyakit radang paru-paru).

Gambar : bentuk – bentuk bakteri kokus

2. Bakteri Basil (batang)

a) Basilus/monobasil
Berupa sel bakteri basil tunggal. Contoh : Eschericcia coli (bakteri usus
besar manusia), Propionibacterium acnes (penyebab jerawat).

b) Diplobasil
Berupa dua sel bakteri basil berdempetan.

c) Streptobasil
Berupa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai. Contoh :
Azotobacter (bakteri tanah yang mengikat nitrogen) , Bacillus
anthracis (penyebab penyakit antraks pada hewan ternak).
Gambar : bentuk – bentuk bakteri basil

3. Bakteri Spirilia

a) Spiral
Bentuk sel bergelombang. Contoh : Thiospirillopsis floridina (bakteri
belerang).

b) Bakteri Vibrio (koma)


Bentuk sel seperti tanda baca koma. Contoh : Vibrio cholera
(penyebab penyakit kolera).

c) Bakteri Spiroseta
Bentuk sel seperti sekrup. Contoh : Treponema pallidum (penyebab
penyakit kelamin sifilis).

Gambar : bentuk – bentuk bakteri


II. Klasifikasi bakteri berdasarkan kedudukan alat gerak

a) Monotrik
Monotrik, berflagel satu pada salah satu ujung tubuh bakteri. Contoh :
Pseudomonas araginosa.

b) Amfitrik
Amfitrik, flagel masing-masing satu pada kedua ujung tubuh bakteri.
Contoh : Spirillium serpen.

c) Lofotrik
Lofotrik, berflagel banyak pada salah satu ujung tubuh bakteri. Contoh
: Pseudomonas flourencens.

d) Peritrik
Peritrik, berflagel banyak pada semua sisi tubuh bakteri. Contoh :
Salmonella thypii.

Gambar : Kedudukan alat gerak bakteri


III. Klasifikasi bakteri berdasarkan pewarnaan Gram

1. Bakteri gram-positif
Bakteri gram-positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana, banyak
mengandung peptidoglikan. Misalnya bakteri Micrococcus,
Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus.

2. Bakteri gram-negatif
Bakteri gram-negatif memiliki dinding sel yang lebih kompleks,
kandungan peptidoglikan lebih sedikit. Misalnya bakteri Escherichia,
Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio, Aeromonas,
Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium.

Gambar : Perbedeaan Warna Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif

Gambar : Perbedaan Dinding Sel Bakteri Gram Positif Dan Gram Negatif
Berkut ini adalah karakteristik dari bakteri Gram positif dan Gram negatif :

Karakteristik Gram positif Gram negatif

Homogen dan tebal (20-80 nm) Peptidoglikan (2-7 nm) di


serta sebagian besar tersusun antara membran dam dan luar,
dari peptidoglikan. Polisakarida serta adanya membran luar (7-8
Dinding sel
lain dan asam teikoat dapat ikut nm tebalnya) yang terdii dari
menyusun dinding sel. lipid, protein, dan
lipopolisakarida
Bulat, batang atau filamen Bulat, oval, batang lurus atau
melingkar seperti tanda koma,
Bentuk sel heliks atau filamen; beberapa
mempunyai selubung atau
kapsul
Pembelahan biner Pembelahan biner, kadang-
Reproduksi kadang pertunasan

kemoorganoheterotrof Fototrof, kemolitoautotrof, atau


Metabolisme kemoorganoheterotrof

Kebanyakan nonmotil, bila Motil atau nonmotil. Bentuk


motil tipe flagelanya adalah flagela dapat bervariasi-
Motilitas petritrikus (petritrichous) polar,lopotrikus (lophtrichous),
petritrikus (petritrichous).

Anggota Biasanya tidak memiliki Dapat memiliki pili, fimbriae,


tubuh apendase tangkai
(apendase)
Beberapa grup dapat Tidak dapat membentuk
Endospora membentuk endspora endospora
IV. Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen

1. Bakteri aerob
Bakteri aerob membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan
energi. Misalnya Nitrosomonas, Nitrobacter, Nitrosococcus.

2. Bakteri anaerob
Bakteri anaerob tidak membutuhkan oksigen bebas untuk
mendapatkan energi. Misalnya Micrococcus denitrificans.

V. Klasifikasi bakteri berdasarkan cara memperoleh makanan (bahan


organik)

1. Autotrof
Bakteri yang dapat menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan
anorganik. Berdasarkan sumber energinya bakteri autotrof dibedakan
menjadi :
 Fotoautotrof (sumber energi dari cahaya)
 Kemoautotrof (sumber energi dari hasil reaksi kimia).

2. Heterotrof
Bakteri yang tidak dapat menyusun makanan sendiri. Bakteri ini
memanfaatkan bahan organik jadi yang berasal dari organisme lain.
Bakteri yang termasuk kedalam bakteri heterotrop adalah bakteri yang
bersifat parasit dan saprofit, yaitu bakteri yang mendapat makanan
dengan menguraikan sisa-sisa organisme.

You might also like