You are on page 1of 46

Nama-nama Alat Berat Pembuat Jalan Raya dan Prosesnya.

WELCOME TO MY THREAD

Jalan raya di indonesia pada umumnya menggunakan jalan asphalt, bagaimanakah cara membuat
jalan asphalt?

Berikut urutan kerja pembuatan jalan asphalt beserta alat-alat berat dan kegunaannya.

Quote:
EXCAVATOR

Sebelum jalan raya dibangun, lahan dibersihkan dahulu dari sampah maupun pepohonan
kemudian diratakan. Untuk membersihkan lahan dan menggali maupun mengurug tanah.

Quote:

BULDOZER
Setelah lahan dibersihkan kemudian dilakukan pekerjaan perataan tanah dengan menggunakan
alat buldozer.
Untuk memindahkan tanah bekas galian maka digunakan dump truk

Quote:

TENDEM ROLLER

Penghamparan material pondasi bawah. Penghamparan material pondasi bawah merupakan batu
kali menggunakan alat transportasi dump truk kemudian diratakan dan dipadatkan dengan
menggunakan alat tandem roller.
Pekerjaan perataan dengan tandem roller dilakukan lagi pada saat penghamparan lapis pondasi
atas, dan lapis permukaan.
Pada saat penghamparan material pondasi dilakukan pekerjaan pengukuran elevasi urugan
dengan alat teodolit dan perlengkapannya.
Untuk menambah bobot dari wheel roller ini, maka roda silinder yang kosong diisi dengan zat
cair (minyak atau air) atau kadang-kadang juga diisi dengan pasir. Pada umumnya berat
compactor ini berkisar antara 6-12 ton. Penambahan bobot akibat pengisian zat cair pada roda
silinder dapat meningkatkan beratnya 15% - 35%.

Quote:

ASPHALT FINISHER
Setelah lapisan pondasi bawah selesai dikerjakan, proses selanjutnya adalah penghamparan
asphalt yang sebelumnya sudah dipanaskan terlebih dahulu sehingga mencair. untuk
menghamparkan asphalt digunakan alat asphalt finisher

Quote:

DOUBLE DRUM ROLLER

Setelah asphalt berhasil dihamparkan dengan elevasi jalan raya yang sudah diukur menggunakan
theodolit sesuai perencanaan pekerjaan selanjutnya adalah pemadatan dengan double drum roller
hingga memenuhi kepadatan dan elevasi yang direncanakan.

Quote:

PENEUMATIC ROLLER

Pekerjaan selanjutnya adalah finishing pemadatan dan perataan jalan raya dengan alat
peneumatic roller.
Quote:

Kontruksi jalan yang telah jadi.

Spoiler for UPDATE ALAT BERAT:

Permintaan Agan-agan
Motor Grader berfungsi sebagai alat perata yang biasanya digunakan untuk meratakan dan
membentuk permukaan tanah. Selain itu, dimanfaatkan pula untuk mencampurkan dan
menebarkan tanah dan campuran aspal.

Loader adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan
untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat
pemindahan material.
Trailer digunakan untuk memobilisasi alat berat sejenis excavator dan bulldozer dari satu lokasi
kerja ke lokasi kerja yang lain.

Scraper adalah alat gali tanah yang mampu melakukan tiga tugas sekaligus : memuat,
mengangkut, dan membongkar muatan. Bentuk scraper mirip dengan truk biasa. Yang
membedakan, bak bawah scraper dapat diturunkan dengan ujungnya berbentuk seperti bilah.
Saat scraper bergerak maju, bilah akan menggaruk tanah mirip cara kerja sekop. Tanah garukan
ini langsung ditampung dalam bak.
Tridum roller, penggilas beroda tiga, depan satu dan di ikuti dua roda dibagian belakangnya.
Three wheel roller ini sering juga disebut macadam roller, karena jenis ini sering digunakan
dalam usaha-usaha pemadatan material yang berbutir kasar. Untuk menambah bobot dari three
wheel roller ini, maka roda silinder yang kosong diisi dengan zat cair (minyak atau air) atau
kadang-kadang juga diisi dengan pasir. Pada umumnya berat compactor ini berkisar antara 6-12
ton. Penambahan bobot akibat pengisian zat cair pada roda silinder dapat meningkatkan beratnya
15% – 35%.
Sheep Foot Roller
Penggilas tipe kaki kambing, prinsip dari sheep foot roller adalah sebuah silinder yang di bagian
luarnya dipasang kaki-kaki. Pada kaki-kaki ini terjadi tekanan yang tinggi, sehingga kaki-kaki ini
masuk ke dalam tanah dan memberikan efek “pemadatan dari bawah”. Sheep foot roller ini baik
digunakan untuk tanah berpasir dengan sedikit mengandung lempung, juga untuk tanah yang
plastis dan kohesif.
Vibro roller, hampir sama kaya sheep foot roller, yang membedakan hanya pada bagian shoe,
ada semacam getaran yang menumbuk ke tanah untuk pemadatan
Dump Truck berfunsi sebagai alat angkut material-material bangunan (tanah, besi tulangan,
semen, batu bata, dll)

Cold Milling, digunakan untuk mengeruk aspal.


Ini alat yang digunakan untuk mengukur jalan gan.
Pembakaran Asphalt
Lllllllllllllllll

Hallo guys para civil engineering yang hebat - hebat, pada artikel kali ini saya mau cerita
sedikit tentang alat - alat apa aja yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi jalan pada salah
satu proyek yang pernah saya ikuti, khususnya tipe jalan flexibel pavement atau yang sering kita
kenal sebagai jalan dengan bahan ikat aspal ( beton aspal ) tapi kalau omongin beton aspal ke
orang awam, pasti mereka tidak ngerti, dipikir beton dicampur aspal, hahaha...... seperti
pengalaman saya sih 😋. jadi ketika berbicara tentang konstruksi jalan, perhatikan juga lawan
bicara anda ya guys !!
Oke langsung aja saya mau jelaskan nih pada saat pembangunan suatu proyek, selain
diperlukan bahan bangunan berkualitas tinggi dibutuhkan juga adanya peralatan yang memadai,
baik peralatan sederhana maupun alat berat yang diperlukan pada pelaksanaan proyek. Alat kerja
ini diperlukan dapat memudahkan manusia. Penggunaan alat - alat tersebut dapat mendukung
kelancaran dari pembangunan proyek tersebut dan meningkatkan efisiensi kerja dari para
pekerjanya. Dalam menggunakan alat - alat kerja perlu ditinjau dari segi ekonomi apakah dalam
pemakaian alat-alat kerja tersebut cukup menguntungkan jika dibandingkan dengan tenaga
manusia.
Faktor - faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah alat kerja antara lain:
a. Kondisi di lapangan.
b. Biaya, waktu, dan pekerja yang tersedia.
c. Kemampuan dan kapasitas alat.
d. Kemampuan dan ketrampilan pekerja.
e. Luas, tinggi, dan volume pekerjaan.
f. Macam dan jenis pekerjaan di lapangan.
Jenis-jenis alat kerja yang digunakan pada proyek konstruksi jalan antara lain sebagai
berikut:
5.2.1 Excavator
Excavator adalah alat yang digunakan untuk pekerjaan galian dan timbunan tanah.
Excavator ini memiliki lengan (arm) yang dapat berputar, sehingga dapat lebih mudah untuk
menggali tanah dengan kedalaman tertentu.
Pada proyek konstruksi jalan, Excavator digunakan untuk menggali tanah dalam pekerjaan
cut and fill lahan proyek, gambar excavator dapat dilihat pada Gambar 5.6.

Gambar 5.6. Excavator

5.2.2 Dump Truck


Dump Truck adalah sebuah truk yang mempunyai bak material yang dapat di miringkan
sehingga untuk menurunkan material hanya dengan memiringkan bak materialnya sehingga
muatan akan dapat meluncur kebawah. Untuk memiringkan bak di gunakan oleh pompa hidrolik.
Pada proyek konstruksi jalan, Dump truk digunakan untuk mengangkut material seperti
agregat pondasi kelas A, aspal, pasir dan material timbunan. Dump truck yang di pakai dalam
proyek ini adalah dump truck merk Mitsubishi Fuso 220PS kapasitas . Alat angkut dump truck
ini di datangkan langsung dari kontraktor pelaksana. Gambar dump truck dapat dilihat pada
Gambar 5.7 dump truck Mitsubishi Fuso 220PS

Gambar 5.7. Dump truck

5.2.3 Water Tank Truck


Water tank truck digunakan untuk mengangkut air, yang digunakan untuk pekerjaan
pemadatan lapis pondasi agregat kelas A, setelah penghamparan material selesai kemudian di
padatkan dan di siram air menggunakan water tank. Water tank yang di gunakan proyek ini
memiliki kapasitas sebesar 5000 liter.
Pada proyek ini, water tank di datangkan langsung dari kontraktor. Berikut adalah alat
untuk menyiram yaitu water tank dapat di lihat pada Gambar 5.8.
Gambar 5.8. Water Tank Truck

5.2.4 Vibratory Roller


Vibratory roller adalah alat pemadat yang menggabungkan antar tekanan dan getaran.
Vibratory roller mempunyai efisiensi pemadatan yang baik. Alat ini memungkinkan digunakan
secara luas dalam tiap jenis pekerjaan pemadatan. Akibat sama efek ditimbulkan oleh vibratory
roller adalah gaya dinamis terhadap tanah cenderung mengisi bagian-bagian kosong terdapat
diantara butir-butirnya sehingga akibatnya tanah menjadi padat, dengan susunan yang lebih
kompak.
Pada proyek ini, alat penggilas Vibratory roller yang digunakan adalah tipe HAMM 3410
dan di datangkan langsung dari kontraktor. Gambar alat berat Vibratory roller dapat di lihat pada
Gambar 5.9 di bawah ini.

Gambar 5.9. Vibratory roller

5.2.5 Motor Grader


Sebagai bagian dari alat berat, motor grader berfungsi sebagai alat perata atau penghampar
yang biasanya digunakan untuk meratakan dan membentuk permukaan tanah. Selain itu,
dimanfaatkan pula untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan campuran aspal.
Pada proyek ini motor grader yang digunakan adalah merk komatsu tipe GD 555 berjumlah
1 dan di pakai untuk menghamparkan material lapis pondasi agregat kelas A. Alat tersebut di
datangkan langsung dari kontraktor pelaksana. Gambar alat berat motor grader dapat di lihat
pada Gambar 5.10.

Gambar 5.10. Motor Grader

5.2.6 Pneumatic Tire Roller


Untuk pneumatic tire roller, alat terdiri atas roda-roda ban karet yang dipompa (pneumatic)
maka area pekerjaan juga perlu dibebaskan dari benda-benda tajam yang dapat merusak roda.
Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-seling sehingga bagian yang tidak tergilas
oleh roda bagian muka maka akan digilas oleh roda bagian belakangnya. Alat ini baik sekali
digunakan pada penggilasan bahan yang bergranular, juga baik digunakan pada penggilasan
lapisan hot mix sebagai “penggilas antara”. Pada pekerjaan proyek ini, alat berat pneumatic
roller ini di pakai merk SAKAI TS-200 dengan jumlah 2 unit yang langsung di datangkan dari
kontaktor. Gambar alat pemadat pneumatic tire roller dapat di lihat pada gambar 5.11.

Gambar 5.11. Pneumatic tire Roller


5.2.7 Tandem roller
Tandem roller adalah alat penggilas atau pemadat terdiri atas berporos 2 (two axle) dan
berporos 3 (three axle tandem rollers). Penggunaan dari penggilas ini umumnya untuk
mendapatkan permukaan yang agak halus, misalnya pada penggilasan aspal beton dan lain-lain.
Tandem roller ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya, beratnya antara
8 - 14 ton, penambahan berat yang diakibatkan oleh pengisian zat cair (ballasting) berkisar
antara 25% - 60% dari berat penggilas. Untuk mendapatkan penambahan kepadatan pada
pekerjaan penggilasan biasanya digunakan three axle tandem roller. Sebaiknya tandem roller
jangan digunakan untuk menggilas batu-batuan yang keras dan tajam karena akan merusak roda-
roda penggilasnya. Pada proyek ini, alat penggilas tandem roller di datangkan langsung dari
kontraktor. Gambar alat berat tandem roller dapat di lihat pada Gambar 5.12 di bawah ini.

Gambar 5.12. Tandem Roller

5.2.8 Asphalt finisher


Alat ini berfungsi untuk menghamparkan aspal olahan dari mesin pengolah aspal, serta
meratakan lapisannya. Konstruksi Asphalt Finisher cukup besar sehingga membutuhkan trailer
untuk mengangkut alat ini ke medan proyek. Asphalt Finisher memiliki roda yang berbentuk
kelabang atau disebut dengan crawler track dengan hopper yang tidak beralas. Sedangkan di
bawah hopper tersebut terdapat pisau yang juga selebar hopper. Pada saat proses penghamparan,
awalnya dimulai dengan memasukkan aspal ke hopper. Kemudian aspal akan langsung turun ke
permukaan dan disisir oleh pisau. Untuk mendapatkan tingkat kerataan yang diinginkan akan
diatur oleh pisau tersebut.
Pada proyek ini, alat asphalt finisher yang digunakan merk NIGATA NFB6C dengan
jumlah 1 unit. Alat tersebut di datangkan langsung dari kontraktor. Gambar asphalt finisher
dapat di lihat pada Gambar 5.13.

Gambar 5.13. Asphalt Finisher

5.2.9 Alat-Alat konvensional


Alat-alat konvensional adalah peralatan sederhana yang digunakan untuk membantu
pekerjaan yang dilakukan oleh para tukang. Alat-alat konvensional tersebut seperti sekop tangan,
sapu lidi, garuk, traffic cone, kereta dorong dan lainnya. Gambar alat-alat konvensional dapat
dilihat pada Gambar 5.14.

Gambar 5.14. Alat-alat Konvensional


5.2.10 Termometer Iframerah
Termometer inframerah adalah alat untuk mendeteksi temperatur secara optik—selama
objek diamati, radiasi energi sinar inframerah diukur, dan disajikan sebagai suhu. Alat ini
menawarkan metode pengukuran suhu yang cepat dan akurat dengan objek dari kejauhan dan
tanpa disentuh – situasi ideal di mana objek bergerak cepat, jauh letaknya, sangat panas, berada
di lingkungan yang bahaya, dan/atau adanya kebutuhan menghindari kontaminasi objek (seperti
makanan, alat medis, obat-obatan, produk atau test, dll.)
Pada proyek ini, alat termometer iframerah digunakan untuk mengukur suhu dari beton aspal
yang di angkut oleh dump truck dan juga mengukur suhu dari beton aspal saat penghamparan
beton aspal hotmix dengan menggunakan alat asphalt finisher.

Gambar 5.15. Termometer inframerah

5.2.11 Aspal Distributor


Aspal distributor adalah truk yang dilengkapi dengan tangki aspal, pompa, dan batang
penyemprot. Pada proyek ini, aspal distributor di datangkan langsung dari kontraktor. Bentuk
aspal distributor diperlihatkan pada Gambar 5.16.

Gambar 5.16. Aspal distributor


5.2.12 Alat Core Drill
Core Drill adalah alat yang digunakan untuk menentukan/mengambil sample perkerasan
dilapangan sehingga bisa diketahui tebal perkerasannya serta untuk mengetahui karakteristik
campuran perkerasan.
Pada proyek ini, alat core drill di datangkan dari pihak kontraktor. Bentuk alat core drill
dapat dilihat pada gambar 5.17.

Gambar 5.17. Alat Core Drill

5.2.13 Alat Sand cone


Alat Sand cone adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan kepadatan tanah di lapangan
dengan menggunakan pasir Ottawa sebagai parameter kepadatan yang mempunyai sifat kering,
bersih, keras, tidak memiliki bahan pengikat sehingga dapat mengalir bebas. Pada proyek ini,
alat sand cone di datangkan langsung dari laboratorium milik kontraktor. Gambar alat sand cone
dapat dilihat pada gambar 5.18.
Gambar 5.18. Alat Sand cone
5.2.14 Alat CBR
Alat CBR (California Bearing Ratio) adalah alat yang digunakan untuk menentukan tebal
suatu bagian perkerasan. Alat CBR merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan (test
load) dengan beban standar (standart load) dan dinyatakan dalam presentase. Alat CBR
Lapangan yang di gunakan pada proyek ini, di datangkan dari kontraktor.

Gambar 5.19. Alat CBR


Home » Alat Berat » Proyek Jalan » Jenis dan Fungsi Alat Berat Untuk Pekerjaan Jalan

Jenis dan Fungsi Alat Berat Untuk Pekerjaan


Jalan
Rahmawati Ati
Add Comment
Alat Berat, Proyek Jalan
Friday, October 16, 2015

Jenis dan Fungsi Alat Berat Untuk Pekerjaan Jalan. Dalam pembuatan jalan raya, diperlukan
beberapa jenis alat berat untuk menunjang pekerjaan. Alat berat yang digunakan pun khusus
untuk pembangunan jalan. Karena di Indonesia rata-rata menggunakan jalan dengan material
asphalt, maka penjelasan alat berat dibawah ini hanya berkaitan dengan alat berat yang
digunakan untuk konstruksi jalan asphalt.

Jenis dan Fungsi Alat Berat Untuk Konstruksi Jalan Asphalt

Excavator

Excavator berfungsi untuk membersihkan lahan dari sampah maupun pepohonan kemudian
diratakan. Excavator bekerja dengan cara menggali maupun mengurug tanah.

Buldozer

Lahan yang sudah dibersihkan oleh excavator, selanjutnya akan di ratakan dengan menggunakan
bulldozer atau dozer. Bulldozer bekerja dengan meratakan tanah.

Dump Truck
Dump truck berfungsi untuk memindahkan tanah bekas galian dari lahan. Agar tidak
menghalangi pekerjaan disekitar area lahan.

Tendem Roller

Tendem roller berfungsi untuk meratakan dan memadatkan material pondasi bawah. Pondasi
bawah adalah batu kali yang di pindahkan oleh dump truk. Selain itu, pekerjaan perataan dengan
tandem roller dilakukan lagi pada saat penghamparan lapis pondasi atas, dan lapis permukaan.
Untuk menambah bobot dari wheel roller ini, maka roda silinder yang kosong diisi dengan zat
cair (minyak atau air) atau kadang-kadang juga diisi dengan pasir. Pada umumnya berat
compactor ini berkisar antara 6-12 ton. Penambahan bobot akibat pengisian zat cair pada roda
silinder dapat meningkatkan beratnya 15% - 35%.

Teodolit

Teodolit berfungsi untuk mengukur elevasi urugan material pondasi. Ini dilakukan saat
penghamparan material pondasi.

Asphalt Finisher

Asphalt finisher berfungsi untuk menghamparkan asphalt pada lahan jalan. Pekerjaan ini
dilakukan setelah lapisan pondasi bawah selesai dikerjakan. Proses ini disebut dengan
penghamparan asphalt dengan menggunakan asphalt yang sudah dipanaskan terlebih dahulu
sehingga mencair.

Double Drum Roller

Double drum roller berfungsi untuk memadatkan asphalt hasil hamparan oleh asphalt finisher.
Pekerjaan ini dilakukan setelah asphalt berhasil dihamparkan dengan elevasi jalan raya yang
sudah diukur menggunakan theodolit.

Peneumatic Roller

Peneumatic Roller berfungsi sebagai alat berat finishing pemadatan dan perataan jalan raya.

Tipe alat berat yang paling cocok digunakan dalam proyek jalan adalah :

1. Bulldozer tipe D40A,


2. Excavator tipe PC 300-7
3. PC 100 F6
4. Dump Truck 23 ton
5. Motor Grader tipe GD-200-A1,
6. Compactor tipe JV 100 A1
7. Water Tank Truck kapasitas 5000 liter
8. Asphalt Emultion Patcher: digunakan untuk membuat campuran aspal dingin dengan
kapasitas 150 kg/ batch
9. Asphalt Sprayer Model (BAS): merupakan salah satu mesin perawatan jalan
10. Asphalt Patch Mix (BAPM-3) adalah alat pencampur Agregat-Aspal secara panas (Hot
Mix) dengan kapasitas nominal produk 3 TPH (100 liter per proses).

Sumber referensi:
http://www.kaskus.co.id/thread/52e22ce80d8b4612298b463e/nama-nama-alat-berat-pembuat-jalan-raya-dan-
prosesnya/ diakses tanggal 17 september 2015
Gggggggggggggggggggggg

JENIS ASHPALT DAN ALAT DALAM


PENGASPALAN JALAN HOTMIX
asef hadromy asphalt hotmix

Ada beberapa klien kami sering menanyakan jenis aspal yang digunakan untuk kebutuhan desain
Kontruksi Jalan hotmix dan juga Alat yang digunakan dalam pengaspalan jalan,karena itu kami sebagai
Jasa pengaspalan jalan mencoba untuk memberikan penjelasan sesingkat mungkin .

Jenis aspal hotmix Dalam Pengaspalan

Berikut Jenis-jenis Ashpalt yang biasa digunakan dalam Pengaspalan Jalan

 Pengaspalan Binder Course (BC)

Biasanya digunakan sebagai lapis kedua sebelum Wearing Course dengan tebal minimum 4cm.Lapisan
ini tidak berhubungan langsung dengan cuaca,akan tetapi harus mempunyai ketebalan yang cukup
untuk mengurangi tegangan akibat beban lalu lintasy yang akan di teruskan ke lapisan di bawahnya

 Pengaspalan Ashpalt Treated Base (ATB)


digunakan sebagai lapisan pondasi atas konstruksi jalan dengan lalu lintas berat dan biasanya tepat
diatas Base Corse tebal minimum 5cm.

 Hot Roller Sheet (HRS)/Lataston/Laston 3

Dengan tebal gelaran minimum 3 s/d 4cm digunakan sebagai lapis permukaan Konstruksi Jalan dengan
lalu lintas sedang

 Fine Grabe (FG)

Biasanya diguakan untuk jalan perumahan dengan beban rendah tebal minimum 2,8cm maks 3cm..

 Shand Sheet

dengan tebal Maximum 2,8cm biasanya digunakan untuk jalan perumahan dan parkiran.

 Wearing Course(AC)/Laston

sebagai lapis permukaan dengan lalu linas berat,tebal gelaran minimum 4cm,
Itulah sedikit penjelasan tentang jenis Aspal Hotmix,Klien dapat memilih jenis ashpalt yang akan
digunakan

Alat berat dalam Pengaspalan

1.Exavator

Exavator

Exavator digunakan untuk membersihkan,menggali hingga menutup tanah,karena dalam proses


pembuatan jalan sebelum dihampar dengan batu sub base course harus dipastikan bahwa tanah harus
bersih dari sampah dan pohon lalu diratakan ,selain itu alat ini bisa juga digunakan untuk menghamparkan
Base Course agar pekerjaan cepat dan mempersingkat waktu.

2. Ashpalt Finisher

Mesin Finisher

Finisher adalah alat yag digunakan untuk menghamparkan aspal olahan dari mesin pengolah aspal dan
meratakan lapisannya.Ketinggian hamparan aspal dapat mencapai 14cm dalam keadaan belum
dipadatkan.Produksi alat ini dapat mencapai 50ton/jam dengan lapisanan 5cm dan kecepatan 1-1,5
meter/menit.

3.Tandem Roller

Double Drum
Tandem Roller

Tandem Roller adalah alat untuk memadatkan timbunan atau tanah yang akan di ratakan sehingga
tanah atau timbunan menjadi padat.biasanya alat ini digunakan untuk pembuatan jalan,yaitu untuk
pemadatan tanah,pemadatan Sub Base Couse,pemadatan Base Couse atau bahkan pemadatan Ashpalt
Hotmix.ada juga alat pemadat lainnya yang memiliki Fungsi dan kegunaan sama seperti contohnya
Double Drum Roller,Baby Roller dan lain-lain
Jjjjjjjjjjjjjjjjj

Macam-macam Alat berat dan Fungsinya


Posted by rengkodriders ⋅ November 9, 2011 ⋅ 77 Komentar
Filed Under Alat Berat, Dozer, Excavator, Loader, Truk

Eksistensi alat berat dalam proyek-proyek dewasa ini baik proyek konstruksi maupun proyek
manufaktur sangatlah penting guna menunjang Pemerintah baik dalam pembangunan
infastruktur maupun dalam eksplore hasil-hasil tambang, misalnya semen dan batubara.
Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan alat-alat berat antara lain waktu yang sangat
cepat, tenaga yang besar dan nilai-nilai ekonomis.

Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan
berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau
target yang telah ditentukan atau kerugian biaya perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena
itu, sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya sebaiknya dipahami
terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya.

Berikut Kami share macam-macam alat berat beserta fungsinya, agar dapat dipahami dalam
penggunaannya.

1. Pengertian Alat-alat berat

Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang digunakan
untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan.
Alat berat merupakan faktor pentingdidalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun
pertambangan dankegiatan lainnya dengan skala yang besar (Rostiyanti 2009)

Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah
dengan waktu yang relatif lebih singkat.

Alat berat yang umum dipakai dalam proyek kostruksi antara lain :
– Dozer,
– Alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell;
– Alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt;
– Alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain lain.

2. Klasifikasi alat-alat berat

Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah
klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat.

2.1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat

Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebutberdasarkan
fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi atas berikut ini
(Rostiyanti 2009)

a. Alat Pengolah Lahan

Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan
sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka
pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan
tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya

rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

Gambar.1.1

Dozer

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor
Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). Pada dasarnya
Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor
tersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser yang bisa untuk
menggusur tanah.

Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke samping,
tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoser khusus
yang disebut Swamp Bulldozer.

b. Alat Penggali

Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan untuk
menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe,
dragline, dan clamshell.

Gambar.1.2

Backhoe

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

c. Alat Pengangkut Material

Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat mengangkut
material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau
yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang
relatif jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan
alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.
Gambar1.3

Truk

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

d. Alat Pemindahan Material

Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat
transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain.
Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.

Gambar1.4

Loader

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

e. Alat Pemadat

Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan
pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan
dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah
tamping roller, pneumatictiredroller, compactor, dan lain-lain. Pekerjaan pembuatan landasan
pesawat terbang, jalan raya, tanggul sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal
mungkin. Pekerjaan pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan
cara menggenangi dan membiarkan tanah menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu
waktu lama dan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-benar mampat secara sempurna
diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan tanah.

Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin penggilas
(Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara lain adalah:

 Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik
traktor.
 Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (SteelWheel) dan ada
yang terbuat dari karet (pneumatic).
 Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaan halus (plain),
bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya.
 Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel), roda dua
(Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.
 Alat pemadat yang menggunakan penggetar (vibrator).


 Gambar.1.5

Tandem Roller

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

f. Alat Pemroses Material

Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan
ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen,
beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer
truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam
alat pemroses material seperti concretebatch plant dan asphalt mixing plant.

 Gambar. 1.6.

Concrete Mixer Truck

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

g. Alat Penempatan Akhir Material

Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material
pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara
merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di
dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat
pemadat.

Gambar. 1.7

Asphalt Paver

 Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

2.2. Klasifikasi operasional Alat Berat

Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat
lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya
dapat dibagi atas berikut ini.

a. Alat dengan Penggerak


Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin
menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban
karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

Gambar. 1.8

Crawlercrane

 Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

b. Alat Statis

Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton
maupun untuk aspal serta crusher plant.


 Gambar. 1.9

Tower Crane

Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam: Crane gelegar, cranekolom


putar, crane putar, crane portal, crane menara, crane kabel, dan mobil crane. Beberapa
jenis Crane banyak digunakan dalam proyek-proyek bangunan sipil yang berkaitan
dengan pemindahan tanah adalah mobile crane, sebab craneini dapat dengan mudah
dipindah-pindahkan, karena pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis membutuhkan
mobilitas alat yang relatif tinggi
3. Fungsi alat berat

Dirancang untuk melakukan berbagai aplikasi kehutanan dengan konfigurasi LogLoader,


Harvester/Processor, dan Road Builder.

Gambar. 1.10

Alat Berat Kehutanan

Sumber: Wedhanto (2009)

Backhoe Loadermerupakan gabungan dari dua alat berat yang berbeda fungsinya. Bagian depan
dilengkapi dengan bucket dan berfungsi sebagaimana loader dan bagian belakang dilengkapi
dengan perlengkapan yang sama dengan yang digunakan pada excavator

Gambar. 1.11

BACKHOE LOADER

Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu:

(1) Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang / track shoe (Crawler Excavator) dan

(2) Excavator yang menggunakan ban (Wheel Excavator).


Gambar. 1.12

HIDRAULIC EXCAVATOR

Sumber: catalogue Komatsu

Excavator digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti :

• Excavating (menggali)

• Loading (memuat material)

• Lifting (mengangkat beban)

• Hammering (menghancurkan batuan)

• Drilling (mengebor), dan lain sebagainya

Perbedaan mendasar antara Excavator dan Mass Excavator terdapat pada kapasitas implement
yang digunakan.

Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah secara mekanis;
dusamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain misalnya untuk penggusuran
tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali galian tanah dan
sebagainya; akan tetapi khusus untuk penggunaan pada pekerjaan pengurugan kembali galian
tanah hasilnya kurang memuaskan.
Gambar. 1.13

MOTOR GRADER

Sumber: Wedhanto (2009)

Beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh Grader antara lain adalah:

 · Perataan tanah (Spreading).


 · Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada “pekerjaan tanah”.
 · Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side cast/mixing).
 · Pembuatan parit (Crowning Ditching)
 · Pemberaian butiran tanah (scarifying)

Pada umumnya Grader digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan dan
pemeliharaan jalan, diantaranya :

• Grading, Spreading, Ditching

• Scarifying

• Side Sloping

• Dozing

• Ripping

Tergantung attachment (perlengkapan kerja) nya, Skid Steer Loader, disingkat SSL, dapat
digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya :

• Loading, Dozing,

• Digging,

• Clamping,

• Grading, Leveling, dan sebagainya.


Gambar. 1.14

Skid Steer Loader

Sumber: Wedhanto (2009)

Gambar. 1.15

Skidder

Sumber: Wedhanto (2009)

Ada dua jenis Skidder yang digunakan yaitu :

• Wheel Skidder

• Track Skidder

Kegunaan dari Skidder adalah untuk menarik batang kayu. Pekerjaan ini biasanya banyak
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kayu (logging).
Gambar. 1.16

Wheel Tractor Scrapper

Sumber: Wedhanto (2009)

Wheel Tractor Scrapper, disingkat WTS, digunakan untuk memuat, memindahkan,


menyebarkan dan mem-buang material dalam rangka pemeliharaan jalan. Alat ini digunakan
untuk menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan, kemudian
muatan itu disebagkan dan diratakan. Scrapper mampu menggali/ mengupas permukaan tanah
sampai setebal + 2,5 mm atau menimbun suatu tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm pula.
Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan, menggali
tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau lapangan terbang.
Efisiensi penggunaan Scrapper tergantung pada: (1) kedalaman tanah yang digali, (2) kondisi
mesin, dan (3) operator yang bekerja.

Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada dua macam yakni:

(1) Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan

(2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).

Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja dengan ditarik oleh
Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi yang kecil, sebab gerakan Buldoser
sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang ekonomis kurang dari 67 m. Self
Propelled Scrappers adalah jenis Scrapper yang modern dan saat ini banyak digunakan.
Scrapper ini memiliki mesin penggerak khusus sehingga gerakannya gesit dan lincah. Produksi
SelfPropelled Scrappers dapat tinggi, jika digunakan untuk mengangkut jarak yang sedang (+ 5
km) efektivitasnya dapat menyaingi truck, baik itu dalam produksi beaya tiap ton (m3) maupun
kecepatannya.
Gambar 1.17

Articulated Dump Truck

Sumber: Wedhanto (2009)

Articulated Dump Truck, disingkat ADT, digunakan untuk memindahkan dan membuang
material dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur.

Gambar 1.18

Off Highway Truck

Sumber: Wedhanto (2009)

Sama halnya dengan ADT, Off Highway Truckjuga digunakan untuk memindahkan material
dengan kapasitas yang besar mulai 40T sampai 360T.
Gambar.1-19.

Wheel Dozer

Sumber: Wedhanto (2009)

Mesin ini merupakan wheel loader yang dilengkapi dengan blade, dimana kegunaanya hampir
sama dengan dozer.

Gambar.1.20

Track Type Loader

Sumber: Wedhanto (2009)

Track Type Loaderdigunakan untuk memuat material, sama halnya dengan wheel loader, hanya
saja menggunakan track dan kapasitasnya lebih kecil.
Gambar 1.21.

Wheel Loader

Loaderadalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya seperti Buldoser, Grader
dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan alat pembantu untuk menngangkut material
dari tempat-tempat penimbunan ke alat pengangkut lain. Selain itu Loader dapat digunakan
sebagai alat pembersih lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur bongkaran, menggusur
tonggaktonggak kayu kecil, menggali pondasi basement dan lain-lain.

Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek, bila digunakan sebagai alat
pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik dari Buldoser, sebab dengan menggunakan
Loader tak ada material yang tercecer. Jenis Loader ada dua yaitu :

(1) Loader dengan roda rantai (CrawlerLoader), dan

(2) Loader dengan roda karet (Wheel Loader).

Dalam pemilihan Loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu diperhitungkan adalah beban
harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi berat dari loader itu sendiri, sebab
ada kemungkinan Loader dapat terjungkal ke depan, lebihlebih jika digunakan Wheel Loader.

Kegunaan dari Wheel Loader adalah untuk memuat material ke dalam ADT atau OHT. Pada
wheel loader kecil dan menengah, bisa juga digunakan untuk aplikasi lainnya (tergantung dari
attachment yang digunakan) seperti : WHA (Waste Handling Arrangement) Integrated
Toolcarrier, Forklift dan sebagainya.
Gambar. 1.22

Track Type Tractor

Sumber: Wedhanto (2009)

Track Type Tractoratau Bulldozer atau Dozer adalah alat yang dirancang untuk mendorong
material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas permukaan tanah dan penggunaan
lainnya yang sesuai.

Disamping itu ada kegunaan lainnya yang bisa dilakukan oleh machine ini, tergantung dari
attachment yang dipasangkan, yaitu :

• Ripping, bila dilengkapi dengan Ripper

• Skidding, bila dilengkapi dengan Winch

Gambar.1- 23

Telehandler

Sumber: Wedhanto (2009)

Penggunaan Telehandler tergantung dari attachment yang dipasangkan pada mesintersebut.


Misalnya bisa digunakan sebagai forklift dengan daya jangkau yang lebih jauh.

Power Shovel
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka disapatkan alat yang disebut
dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan
sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk mebuat
timbunan bahan persediaan (stock pilling).

Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh
keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel di
lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat
kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel
(cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).

Gambar : Front shovel


Cara kerja Power Shovel

Pekerjaan dimulai dengan mennempatkan shovel pada posisi dekat tebing yang akan digali,
dengan menggerakkan dipper/bucket ke depan kemudian ke atas sambil menggaruk tebing
sedemikian rupa sehingga dengan garukan ini tanah dapat masuk ke dalam bucket. Jika bucket
sudah penuh, bucket ditarik ke luar. Operator yang telah berpengalaman, akan dapat mengatur
gerakan sedemikian rupa sehingga bucket sudah terisi penuh pada saat bucket mencapai bagian
atas tebing.

Setelah terisi penuh, shovel dapat diputar (swing) ke kanan atau ke kiri menuju tempat yang
harus diisi. Segera sesudah shovel tidak lagi dapat mencapai tebing dengan sempurna, shovel
digerakkan/berjalan menuju posisi baru hingga dapat bekerja seperti semula. Pada dasarnya
gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:

1. Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing,


2. Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi,
3. Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing,
4. Swing (memutar) untuk membuang (dump),
5. Berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan
6. Menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan

You might also like