You are on page 1of 3

PT BLASOSEM PUTRA

PTBP SAFETY PROGRAM


Proyek-BP CPP OM-BC 2.11
Dibuat Tgl. 27 April 2000
Pemberian Pengaman pada Mesin Stasioner Revisi No. 01/BP/VI/2017
Revisi Tgl. 01 Jun 2017
Pengesahan

Exec. VP - Gen Manager Sr. VP Operation Safety Manager

Coal Processing Plant Product Out Put Sizing and Quality

Construction Coal Processing Flow Mat’ls and ROM Management

Human Resources

1. TUJUAN

Standar ini memberikan pedoman pemasangan dan pemeliharaan alat


pengaman pada mesin-mesin stasioner atau tidak bergerak. Mesin stasioner
perlu diberi pengaman untuk mencegah kejadian di mana orang secara tidak
sengaja menyentuh komponen bergerak yang bisa menyebabkan kecederaan
serius.

2. CAKUPAN

Standar ini berlaku untuk seluruh operasi PTBP, perusahaan privatisasi dan
kontraktor independen yang bekerja di area Kontak Karya (PKP2B) PTBC.

Controlled Document No.

No Owner No Owner No Owner


01/00 General Manager 07/00 Concentrating Div. Head 13/00 Underground Safety Office
02/00 Operation Sr. V.P. 08/00 Construction Div. Head 14/00 Concentrating Safety Office
03/00 Safety & IH Manager 09/00 Prod. Services Div. Head 15/00 Priv’d Comp. Safety Office
04/00 Underground Div. Head 10/00 Mat’l. Management Div. Head 16/00 Adm. Safety Office
05/00 Ore Flow Div. Head 11/00 Human Resources Div. Head 17/00 Emergency Resp. Center
06/00 Surface Mine Div. Head 12/00 Surface Mine Safety Office Original NOSA Office

Page 1 of 3
2.11
Controlled Document No.

3. STANDAR

3.1. Pengaman yang memadai harus dipasang pada mesin atau equipment
stasioner yang memiliki komponen putar, di mana karyawan
dikhawatirkan dapat mengalami kontak langsung dengan komponen
dimaksud dan dapat mengalami cedera. Komponen putar, v-belt, dan
piston yang senantiasa bergerak secara resiprokal adalah sebagian
contoh dari equipment yang dapat menyebabkan cedera.
3.2. Pengaman harus terpasang pula pada mesin atau equipment stasioner
yang memiliki sumber panas yang dapat tersentuh secara langsung oleh
manusia dan berakibat pada kecederaan.
3.3. Pengaman mesin dirancang dan dipelihara agar dapat menahan
sentakan, vibrasi atau getaran, dan keausan yang dapat terjadi selama
mesin dioperasikan. Pengaman mesin harus tetap dipelihara dan
dipertahankan seperti kondisi sewaktu pertama kali dipasang.
3.4. Pengaman harus tetap terpasang di tempatnya selama mesin
dioperasikan, kecuali pada saat pengetesan atau perbaikan mesin yang
memerlukan pembongkaran pengaman dimaksud. Hanya petugas yang
berkompeten dan ditunjuk yang diijinkan untuk melepaskan pengaman
dari mesin. Setelah pekerjaan pada mesin tersebut selesai, pengaman
harus segera dipasang kembali.
3.5. Pengaman harus terpasang kuat dan benar pada mesin atau struktur
yang ada di sekitarnya untuk mencegah pelepasan pengaman secara
tidak sengaja.
3.6. Semua pengaman mesin harus dicat kuning. Bagian mesin di mana
pengaman dipasang juga harus dicat kuning dengan maksud agar
pengaman yang hilang dapat dengan mudah dikenali.
3.7. Dilarang membuat lubang atau bukaan (opening) pada pengaman
dengan maksud sebagai jalan untuk pelumasan atau penyetelan. Sistem
pelumasan harus berada di luar pengaman yang terpasang, untuk
menghindari pelepasan pengaman yang tidak perlu atau cedera pada
manusia.
3.8. Ukuran bukaan (opening) yang aman pada pengaman mesin stasioner
maksimum adalah ¼” (6mm) ditambah 1/8 jarak pengaman dari zona
bahaya (dalam inci). Ketentuan ini tidak berlaku apabila jarak dari
pengaman ke zona bahaya melebihi 12 inci (30 mm).
3.9. Dilarang meletakkan barang pada atau di sekitar pengaman sehingga
akses ke pengaman tersebut menjadi terhalang.

Pemberian Pengaman pada Mesin Stasioner


Page 2 of 3
2.11
Controlled Document No.

4. AKUNTABILITAS

4.1. Kepala Departemen (Manager / General Superintendent)


 Harus memastikan bahwa pengaman pada mesin-mesin atau
equipment stasioner di area yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai dengan standar ini dan memastikan standar ini sepenuhnya
dimengerti oleh semua karyawannya.

4.2. Pemilik Area (Superintendent / General Foreman)


 Harus melaksanakan inspeksi reguler untuk memastikan bahwa
semua permesinan dan peralatan memenuhi ketentuan yang
terdapat dalam standar ini.
 Harus mengadakan pengawasan yang memadai sehingga dapat
melihat dan memeriksa area kerja di sebelahnya untuk memastikan
terpenuhinya standar ini.

4.3 Karyawan
 Bertanggung jawab untuk bekerja sesuai standar ini.
 Melaporkan pengaman yang rusak dan atau hilang kepada
supervisor.

4.4. Departemen K3 (Safety) Tempatan


 Mengadakan inspeksi untuk memastikan bahwa standar ini benar-
benar diikuti.
 Mengadakan pengkajian ulang terhadap standar ini secara bekala.

5. REFERENSI
5.1. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi RI No. 555K/M.PE/1995
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di Pertambangan Umum,
Pasal 163 (1) dan (2).
5.2. United States Mine Safety and Health Administration (MSHA)
Regulations; 57.14107.
5.3. National Safety Council “Accident Prevention Manual”, Engineering and
Technology, 11th Edition, P.133.

Pemberian Pengaman pada Mesin Stasioner


Page 3 of 3

You might also like