You are on page 1of 27
Bab 5 Pola Perilaku Biaya Dalam diskusi kita pada bab-bab yang lalu, kita pernah menyinggung bahwa perilaku biaya-biaya itu dapat diklasifikasikan. Adapun pengertian tentang perilakunya sendiri ialah bagaimana biaya itu memberikan reaksi terhadap tingkat aktivitas perusahaan, Suatu pengertian terhadap perilaku biaya merupakan kunci dalam kemungkinan mengambil keputusan dalam suatu organisasi; tergantung kepada anggapan sampai sejauh mana biayaitubereaksi, berdasarkan prediksi manajemen (sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai). Pengalaman-pengalaman akan menunjukkan bahwa usaha menetapkan keputusan tanpa memperhatikan perilaku biaya, kemungkinan akan ditemukan suatu pembiayaan yang mengubah aktivitas, dan dapat menimbulkan bencana bagi perusahaan. Suatu keputusan untuk melaksanakan produksi berganda dalam suatu arus produksi, umpamanya; mungkin akan membuahkan hasil dengan pembiayaan yang tidak begitu tinggi, dapat pula meningkatkan pendapatan. Untuk menghindari berbagai problema, seorang manajer harus mampu secara akurat meramalkan, biaya apa sajakah yang semestinya dibebankan pada setiap tingkat aktivitas. JENIS, POLA PERILAKU BIAYA Pada diskusi kita yang sudah-sudah, kita baru memperbincangkan adanya biaya variabel dan biaya tetap. Sebenarnya masih ada satu macam lagi, yaitu yang disebut biaya semi variabel. Ketiga macam biaya tersebut kita temukan pada sebagian besar organisasi. 5.1. BIAYA VARIABEL ‘Yang dinamakan biaya variabel itu, bervariasi dan berubah pada semua tingkat kegiatan/ aktivitas, Bila aktivitas perusahaan dalam suatu tingkat ternyata berlipat dua kali, maka biaya variabelnya pun berlipat dualah pula. Bila aktivitas usahanya hanya naik dengan 10% saja, maka variabel naiknya hanya 10% dari semula. Kiranya, akan benar bila orang mengatakan, bahwa : biaya variabel itu sangat dipengaruhi oleh banyaknya/frekwensi kegiatan perusahaan. Pertambahan biaya variabel itu, akan berjalan proporsional, seiring dengan bertambahnya aktivitas perusahaan, karena nilai satuan biaya variabel itu berjumlah konstan. Bila kita mengambil perumpamaan, biaya satuan adalah sebesar Rp 25 tiap buah ikat pinggang, maka : 118 Ikat pinggang yang Harga diproduksi ‘Tiap satuan Jumiah a 1 buah Rp25 Rp 25 10 buah Rp 25 Rp 250 100 buah Rp 25 | Rp 2.500 500 buah Rp25 Rp 12.500 1.000 buah Rp25 Rp 25.000 5.000 buah Rp25 Rp 125.000 10.000 buah Rp25 Rp 250.000 yang bila digambarkan dalam sebuah kurva, akan nampak seperti gambar 31. Mengenai konstanitas untuk tiap satuan biaya variabel itu, dan berkembang naik atau turunnya bervariasi jumlahnya yang tergantung kepada tingkat aktivitas perusahaan, adalah sangat penting bagi kita, sebagai pengertian akan perilaku biaya. Dasar aktivita, untuk menyatakan bahwa suatu jenis biaya itu berperilaku variabel, adalah harus variabel dalam beberapa hal. Kurva, Perilaku Biaya Variabel Rp 250.000 200.000 Jumtah Biaya Variabel 150.000 100.000 50.000 Satuan 2.000 6.000 10.000 Gambar 31 119 Hal-hal tersebut, pada dasarnya terdiri dari dua macam aktivitas yang dapat diukur, baik dalam aktivitias produksi, maupun dalam aktivitas penjualan, seperti satuan-satuan barang. Ukuran lainnya, adalah seperti : = Kilometer yang ditempuh dalam penjualan, oleh pelaksana penjualan. - Jumlah surat yang diselesaikan oleh pegawai kesekretariatan. — Jumlah meter kain yang dihasilkan masing-masing tukang tenun di pabrik teksti. dan sejenisnya. Supaya biaya variabel dapat direncanakan dan dapat dikendalikan, seorang manajer harus benar-benar mengenal dengan baik (be aquainted) tentang berbagai aktivitas perusahaan. Kendati, tidak secara pasti/persis. Perkembangan biaya variabel Jumlah dari jenis biaya variabel yang ada pada suatu organisasi tergantung kepada luasnya organisasi itu sendiri, menurut strukturnya dan tujuannya, Sebuah perusahaan yang sebagian besar modalnya ditanam dalam aktiva tetap seperti perusahaan yang bergerak untuk kepentingan umum (public utility), biasanya variabelnya sedikit sekali jenisnya, akan tetapi biay terbesar merupakan beban biaya tetap, karena pemeliharaan, perbaikan, penyusutan dan biaya pegawai. Akan tetapi, sebaliknya perusahaan industri sering kali/banyak merninta biaya variabel, karena ia harus memproduksi barang-barang yang akan dijualnya kepada pemesan/ langganannya. Perusahaan jasa atau perusahaan dagang biaya variabelnya berada diantara kedua jenis perusahaan yang kontras diatas itu. Dibawah ini, dicoba disajikan beberapa jenis biaya variabel yang biasa ditemukan diberbagai perusahaan. Jenis perusahaan Biaya variabel Perusahaan Dagang —_Harga pokok barang yang dijual Perusahaan Industri Biaya produksi Prime Costs. ~ Bahan langsung — Upah langsung. Overhead variabel — Bahan tidak langsung = Upah tidak langsung — Alat-alat pembantu Keduanya, perusahaan dagang dan industri —‘Biaya penjualan dan administrasi ~ Komisi penjualan — pengiriman Perusahaan jasa Bahan, perjalanan, tenaga. 120 5.2, BIAYA VARIABEL SEBENARNYA DAN BIAYA VARIABEL BERTAHAP Tidak semua biaya variabel itu pasti sama antara rencana/dugaan dengan perilakunya sendiri. Beberapa biaya variabel berjalan/berlaku sama dengan kenyataannya. Ada pula biaya variabel yang menunjukkan tahapan tersendiri. Biaya variabel sebenarnya. Bahan langsung, akan merupakan biaya variabel yang sebenamnya atau proporsional. Bahan dapat dibeli dalam jumlah yang eksak/sesuai dengan yang diperlukan, dan jumlahnya dapat berbeda dengan produksi. Sedangkan bila ada bahan yang belum digunakan, dapat dimanfaatkan untuk produksi dalam periode berikutnya. Biaya variabel bertahap. Upah tidak langsung juga termasuk kepada biaya variabel, tetapi ia tidak berjalan/berperilaku sama seperti bahan langsung. Misalkan saja upah untuk pekerjaan perbaikan jalannya berproduksi, ia digolongkan kepada upah tidak langsung. ‘Tidak sama dengan bahan langsung, waktu perbaikan itu hanya dapat diketahui dalam. suatu ukuran panjang, dan sulit dihitung secara eksak. Juga waktu yang dipergunakan untok perbaikan itu, sulit untuk ditransfer biayanya guna dibebankan kepada periode berikutnya. ‘Waktu yang digunakan nampaknya harus menjadi beban periode yang bersangkutan. Kita dapat mencatatnya, bahwa waktu perbaikan tersebut dianggap bermanfaat untuk Periode tersebut. Kurva, biaya variabel sebenarnya dan biaya variabel bertahap. an Biaya Biaya Volume Volume (bahan langsung) (waktu pemeliharaan) 121 5.3. ASUMSI LINIER DAN JARAK YANG RELEVAN Dalam membagi biaya variabel, kita mengasumikan suatu hubungan linier yang tepat antara biaya dan volume, juga dalam biaya variabel yang bertahap. Secara perhitungan ekonomis yang yang cermat, banyak biaya yang diklasifikasikan para akuntan sebagai biaya variabel dalam bentuk kurva linier. Lihat gambar 33, yang secara cermat dinyatakan linier hubungannya antara biaya dan volume dengan tidak dikatakan tinggi atau rendahnya volume. Meskipun akuntan mengakui bahwa banyak biaya yang tidak linier dalam hubungannya dengan volume dalam beberapa hal, namun ia akan mengkonsentrasikan dalam perilaku biaya dalam arti yang sempit aktivitas yang diketahui sebagai jarak yang relevan. Relevansi jarak, dapat diartikan sebgai suatu jarak yang ditetapkan berfluktuasi maksimal sepanjang suatu periode. Dengan jarak relevan itu, hubungan biaya dengan volume biasanya cukup stabil/normal, dan asumsi tentang linier yang tepat dapat dipakai dengan kerugian yang tak berarti. Kurva biaya linier dan jarak relevan. Biaya Volume Gambar 33 5.4. BIAYA TETAP Kita permah mendiskusikan tentang perilaku biaya, walaupun hanya sepintas lalu. Demikian pula tentang biaya tetap. Kita telah melihatnya, bahwa biaya tetap itu berlaku konstan. Jumlahnya tidak dipengaruhi oleh tingkat kegiatan/aktivitas perusahaan. Misalkan saja sebuah perusahaan yang menyewa sebuah bangunan pabrik untuk pembuatan produksinya berupa ikat pinggang dengan sewa Rp 100.000,- sebulan, jumlah sewa itu tidak akan dipengaruhi oleh jumlah ikat pinggang yang diselesaikannya dari bulan ke bulan. 122 Lihat gambar 34. dibawah ini. Kurva Perilaku Biaya Tetap Rp Biaya tetap, berlaku Konstan jumlahnya, melalui jangka waktu panjang 100.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 Gambar 34 Bila biaya tetap akan dibebankan kepada aktivitas produksi, akibatnya semakin kecil aktivitas/hasil produksi akan semakin mahallah harga satuan produksi. Akan tetapi semakin besar/banyak produksi yang dihasilkan, akan semakin murahlah harga satuan produksi perusahaan tersebut. Dalam penggunaan data keperluan internal perusahaan (malahan dalam laporan keuangan juga kebanyakan demikian), biaya tetap tidak dibebankan pada satuan- satuan produksi, tetapi di masukkan dalam daftar laba/rugi perusahaan (ingat direct costing). 5.5. KECENDERUNGAN BIAYA TETAP Lebih banyak perusahaan yang mengarah kepada membesamya biayatetap dibandingkan dengan biaya variabel. Sebabnya adalah lebih banyak perusahaan yang mengotomatisasikan sistem kerjanya, yang untuk itu perusahaan lebih banyak melakukan penanaman modalnya dalam mesin-mesin modem atau menyewanya. Sehingga oleh karenanya, apakah penyusutan atau sewanya akan meningkat. Disamping itu, tenaga-tenga kerja menjadi lebih suka diikat dengan perjanjian gaji tetap dari tahun ke tahun. itupun mengarah kepada penggolongan kepada biaya tetap pula. Keadaan demikian memberikan gambaran yang mengisyaratkan biaya variabel beralih ke biaya tetap. Misalnya saja dipabrik tekstil, dapat dikatakan bahwa padanya balok/balok biaya harus bergerak melalui otomatisasi yang didasarkan kepada biaya tetap yang tadinya tidak fleksible menjadi fleksibel, dan lebih cenderung disebutkan sebagai biaya variabe!. 123 5.6. JENIS BIAYA TETAP Biaya tetap itu kadang-kadang dihubungkan dengan biaya kapasitas, dengan alasan akan dipergunakan untuk biaya perumahan, perabotan rumah dan lain-lainnya yng diperlukan untuk mencapai pokok kapasitas dalam meneruskan operasi. Dalam mengajukan rencana, biaya tetap dapat dipandang sebagai didudukkan (committed) atau pilihan (discretionary) Biaya tetap didudukan/Commitied Fixed Costs. Biaya tetap itu didudukan sebagai biaya kapasita,s seperti peralatan dan lain-lain yang dipersiapkan sebaga fasilitas yang diperlukan untuk memperoleh produk minimal. Biaya seperti itu termasuk penyusutan, pajak kekayaan (di Indonesia mungkin PBB) asuransi, gaji manajemen dan staf. Faktor utama dari Committed Fixed Costs, ialah bahwa ia tidak dapat ditekan, dalam jangka pendek, tetapi ia meminta waktu yang cukup panjang. Seandainya, suatu rencana dihentikan di tengah-tengah perjalanan (katakanlah rencana 10 tahun, tapi baru lima tahun usaha sudah dihentikan), maka jumlah Committed Fixed Costs yang tersisa, akan tertunda pembebannya (menggantung/terdiamkan). Mungkin sekali perusahaan harus menjual seluruh aktiva yang tidak digunakannya itu. Oleh karena itu, perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk melindungi investasinya. Dari waktu ke waktu, perusahaan harus dapat berusaha terus menerus melaksanakan tujuan perusahaan, dengan memperoleh laba yang lebih besar dari pada yang direncanakan semula. Committed Fixed Costs, biasanya digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana jangka panjang perusahaan, yang memakan waktu bertahun-tahun. Komitmen dalam biaya ini, hanya dilakukan setelah analisis atas forecast penjualan jangka panjang dan ramalan kapasitas produksi, dilakukan dengan secepat mungkin. Artinya, suatu keputusan diambil oleh manajemen, bila penghayatan untuk masa depan perusahaan telah meyakinkan benar. Biaya Tetap Pilihan (Discreationary Fixed Costs), sering-sering dihubungkan dengan Biaya Tetap Terpimpin (Managed Fixed Costs), yang timbul karena keputusan tahunan untuk melakukan pembelanjaan biaya tetap tertentu. Seperti Biaya Iklan, Riset, pengembangan rencana dsb. Pada dasamnya terdapat dua macam perbedaan disekitar Discreationary Fixed Costs dan Committed Fixed Cost. Pertama, jangka waktu yang terkandung dalam Discreatioary Fixed Cost adalah jangka pendek, biasanya satu tahun saja. Kedua, dalam keadaan terpaksa dapat meminimalisasikan jangka waktu pelaksanaan usaha dalam penggunaan Discreationary Fixed Costs itu, hanya sampai tingkat kerugian minimal yang mungkin diderita oleh perusahaan. Misalkan perusahaan telah mengeluarkan ang Rp 5.000.000,- untuk keperluan pengembangan rencana, yang dikarena situasi ekonomi yang tidak memungkinkan, maka pengembangan Tencana itu tidak lebih disempurnakan lagi, dan dihentikan sampai tahun itu saja. Selanjtunya tentu tergantung keadaan dan kelonggaran dalam budget perusahaan itu sendiri, apakah pengembangannya akan dilanjutkan (ditambah), dikurangi (bila pelaksanaanya belum dilakukan), atau dibatalkan sama sekali. 124 Falsafah Pucuk Pimpinan (Top Management Philosophy). Diatas, kita pernah mendiskusikan Committed Fixed Costs dan Discreationary Fixed Costs. Secara praktis kedua jenis biaya tersebut, dapat dikatakan agak fleksibel juga. Beberapakelompok manajemen lebih sukamembiasakan diri untuk sebijaksana mungkin dalam penggunaan biaya. Mereka lebih senang meneliti kembali kejadian-kejadian dan transaksi biaya, serta menserasikan pembebanan biaya, dan dalam kondisi yang wajar menurut keperluannya. Kelompok-kelompok manajemen yang cenderung kearah ini, memegang pandangan akan biaya tetap itu sebagai suatu yang luas untuk bebas dipilih. Kelompok manajemen yang lain, secara lamban melakuan penyesuai dalam biaya, seandainya saja keadaan dan kebutuhan berubah. 5.7. BIAYA TETAP DENGAN JARAK YANG RELEVAN Konsep jarak yang relevan, selalu dipergunakan untuk membagi biaya tetap, kebanyakan dalam discretionary, program sudah siap dan budget pun sudah matang. Tingkat kebebaan untuk dipilih (discretionary) dari Fixed Costs biasanya dinyatakan sebagai sandaran yang diperlukan oleh programnya yang masuk dalam perencanaan. Pada tingkat aktivitas yang sangat tinggi, rencana disusun termasuk pengerjaan berbagai barang yang tidak dapat diteruskan pengolahannya, kendati baru sampai tingkat aktivitas yang masih renah. Oleh karena itu keadaan yang demikian menimbulkan kebutuhan/ resiko pada tingkat aktivitas yang lebih tinggi dari padanya. Misalkanlah, bahwa biaya iklan yang dikeluarkan oleh perusahaan menuntut/meminta supaya kegiatan perusahaan meningkatkan penjualan dengan 25%, andaikta pelaksanaan penjualan pada masa-masa awal periode mengalami kelambanan. Discretionary Fixed Costs adalah sangat mudah terkena (susceptible) untuk disesuaikan Karena adanya perubahan kebutuhan. Gambar 35, mengaplikasikan Committed Fixed Costs. Suatu perusahaan memperluas aktivitasnya, sehingga dapat tumbuh rencana yang ditetapkan, atau manajemen memandangnya akan melebihi rencana. Dapat kita perkirakan bahwa akibatnya akan meningkatkan Commit- ted Fixed Costs sampai sebesar aktivitas/kreasi yang diciptakan. Dilain kemungkinan, reaksi yang mungkin timbul dapat dikatakan bahwa Discretionary dan Committed Fixed Costs itu, adalah merupakan step variable costs (biaya variabel). Untuk mempelajarinya, apakah itu benar merupakan step variabel costs atau bukan, perhatikanlah gambar 32. dan gambar 35. Pertama, perbedaannya alah bahwa Step Variabel Costs, dapat disesuaikan secepatnya sesuai dengan kondisi perubahan aktivitas/produk, sedangkan Fixed Costs yang ditetapkan pada suatu saat, tidak dapat diubah secepatnya dengan mudah, sekalipun bersifat discre- tionary. Suatu Step Variabel Costs, biaya perbaikan, umpamanya; dapat dilakukan penyesuaian terhadap penyewaan dan pembakaran selama perbaikan tersebut, dengan penyesuaian yang lebih rendah atau lebih tinggi dari pengalaman yang lampau. 125 Kurva Fixed Costs dengan Jarak Relevan. Biaya Misal sebaliknya, bila suatu perusahaan telah didudukan terikat (committed) dalam rencana tertentukemudian menjadi biaya tetap pembantu (Attendant Fixed Costs), dan erjadi dalam periode budget yang sama. Seperti kontrak pemasangan iklan yang sudah ditanda tangani, untuk periode ini; kemudian perusahaan menjadi kunci untuk menentukan biaya tetap pembantu menandatangani kontrak lagi untuk periode mendatang. Kedua, perbedaannya ialah mengenai luas/lebar tahapan yang dipasang untuk Step Variabel Costs, adalah lebih sempit daripada luas tahapan untuk biaya tetap seperti yang nampak dalam gambar 35. Luas tahapannya dihubungkan dengan jumlah produksi atau tingkat kegiatan. Luas tahapan untuk biaya variabel, mungkin dapat ditetapkan dengan 40 jam aktivitas, atau lebih kecil, misalnya saja dalam hal pemeliharaan. Tetapi untuk biayatetap ‘mungkin sekali luas tahapannya dapat ditetapkan ribuan jam atau puluban ribu jam aktivitas. ‘Artinya luas tahapan untuk biaya variabel, pada umumnya adalah lebih sempit, sedangkan Tuas tahapan untuk biaya tetap adalah lebih luas dan dibatasi dengan jarak yang relevan. 5.8. BIAYA CAMPURAN (MIXED COSTS). Biaya campuran, merupakan biaya yang didalamnya terdapat biaya variabel dan biaya tetap, yang dikenal pula sebagai biaya semi variabel (semivariable costs). Pada aktivitas tertentu, biaya campuran ini dapat merupakan hal yang penting dan bercirikan seperti biaya tetap, sedangkan pada tingkat akivitas lainnya ia mempunyai ciri seperti biaya variabel. 126 Kita memisalkan sebuah perusahaan industri menyewa sebuah instalasi mesin pabrik untuk membuat satu macam buku tulis sebesar Rp 15.000.000,- setahun, dengan rencana operasi sebanyak 3.000.000 buah buku setahunnya, Dalam perjanjian sewanya termuat kewajiban harus membayar sewatambahan sebesar 10% dari harga sewa atas sewa setiap jilid buku yang dihasikan. Bila dalam tahun itu seluruh rencana perusahaan dapat dicapai/dilaksanakan sepenuhnya " sebanyak 3,000,000 jilid buku maka sewa tambahannya harus dibayar sebesar : 3.000.000 x 0,10 x Rp 2-00.00 _ ap 1.500.000 e—C“C ris Selanjutnya, bila kita melihat perilaku kedua biaya tersebut dalam sebuah kurva, maka akan jelas nampak sewa tahunannya sebagai biaya tetap akan berjalan konstan, sedangkan biaya tambahannya sebagai elemen biaya variabel, akan berjalan diatas biaya tetap secara proporsional dengan 10% dari tarifnya/dari sewa rata-rata satuan, untuk setiap satuan yang dihasilkan. Lihat gambr 36. Kurva biaya campuran/biaya semi variabel Biaya Rp 20.000.000 Elemen Biaya variabel 17.500.000 Looe ease 10% 15.000.000, 12.500.000 10.000.000 7.500.000 foe Biaya tetap 5.000.000 7 2.500.000 Produk 0 Gutaan 1 2 3 oe Gambar 36 127 5.9. ANALISIS ATAS BIAYA CAMPURAN (MIXED COSTS) Konsep mengenai Mixed Costs, kita pandang sebagai penting, terutama dalam hal perusahaan sudah meluas. Misalnya saja biaya-biaya mengenai kelistrikan dalam perusahan, pemanas, perbaikan-perbaikan, telepon, pemeliharaan dsb. Bagian biaya tetap dari biaya campuran dijadikan dasar dalam penetapan biaya, sampai batas-batas kapasitas minimal menurut rencana perusahaan. Bagian yang semi variabel dibebankan menurut kenyataan dalam aktivitas perusahaan. Dalam penyusunan rencana, kita perlu mempersoalkan bagaimana manejemen memperlakukan biaya campuran itu. (?) Pendekatan yang ideal, ialah sedapat mungkin menetapkan secara seksama, dan penerapan biaya jangan terlambat agar tidak menjadi penghalang dalam kelancaran operasi perusahaan. Analisis terhadap biayacampuran dilakukan secara cermat, biasanya dilakukan atas dasar keseluruhan, memperhatikan perilaku biaya pada berbagai tingkat aktivitas yang silam. Perkiraan/penaksiran elemen-elemen biaya tetap dan biaya variabel dapat kita hasilkan dengan upaya yang minim. Tetapi, akan sebaiknyalah bila kita menyelidiki 3 (tiga) metoda untuk menentukan biaya campuran, dalam elemen-elemennya, yang tetap dan variabel, yaitu : High low method - Scattergraph method - Least squares method. $.10. HIGH LOW METHOD. Metoda analisis biaya campuran ini, memerlukan penelitian sampai tingkat mana tinggi dan rendahnya aktivitas perusahan dalam jarak yang relevan. Perbedaan biaya pada kedua tingkat itu diobservasi dengan kedua tingkat yang ekstrem itu, dibagi dalam jumlah kegiatannya, guna menentukan besarnya biaya variabel yang dipergunakan. Dalam mengasumsikan caranyakita ambil data fiktif suatu perusahaan yang mempunyai beban biaya pemeliharaan, dengan memiliki jarak yang relevan, menggunakan 5.000 Jam Buruh Langsung (JBL) dan 8.000 Jam Buruh Langsung (JBL), sebagai aktivitas terendah dan aktivitas tertingginya. Data tersebut, misalkan diambil dari tabel berikut ini. a Nampaklah kepada kita, bahwa jumlah biaya pemeliharaan meningkat dikalapeningkatan aktivitasnya terjadi. Untuk membagikan elemen biaya variabel dari biaya tetapnya. kita memerlukan hubungan perubahan jam buruh langsung dengan selisih antara tingkataktivitas tertinggi dengan aktivitas yang terendah. Untuk itu dapat kita hitung seperti dibawah ini. Jam kerja Biaya pemeliharaan Jangsung (JBL) Bulan : Tingkat aktivitas tertinggi, 8.000 Rp 1.200.000 Tingkat aktivitas terendah, 5.000 900.000 Selisih/perubahannya 3,000 300.000 Tarif variabelnya, ialah : Perubahan pembiayaan 300.000 = Rp ————— = Rp 100,- Perubahan aktivitas 3.000 untuk setiap jam buruh langsung Untuk menetapkan berapa besar jumlah biaya tetapnya. kita sudah mempunyai pegangan bahwa dalam biaya pemeliharaan (yang diumpamakan diatas itu) sudah temasuk biaya variabel yang kita ketahui tarifnya (sekarang). Keadaan seperti diatas itu dapat menetapkan formula biaya tetap, sbb : (Jumlah biaya campuran) © __(aktivitas/produk yang dihasil-) (Mixed Costs) yang ada) (kan x tarip biaya variabel) Bila perumpamaan yang kita perbincangkan diatas kita pakai untuk menerapkan rumus diatas, maka akan melahirkan jumlah biaya tetap : Rp 1.300.000 — (8.000 x Rp 100) = Rp 1.300.000 — Rp 800.000 = Rp 500.000 Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa setiap ada kelebihan aktivitas dari 5.000 satuan*, setiap satuannya akan memikul biaya variabel sebesar Rp 100. Cotatan : * Bila kapasitasnya terbatas hanya sampai 5,000 satwan atau lebih rendah daripadanya, biayanya sudah tertutup dengan biaya tetap yang diatas sudah kita ketahui sebesar Rp 500.00 (Uji, dengan 5.000 x Rp 100) 129 Lihat gambar 37 Kurva Analisis Biaya dengan High Low Method Jarak Relevan Biaya Rp 1.250.000 1.000.000 oo - 500.000 250.000 ———o_"WW 2.000 4.000 8.000 10.000 Gambar 37 5.11. SCATTERGRAPH METHOD Dalam penganalisisan biaya campuran, manajer mencoba untuk menemukan tarif rata- rata dari variabilitas biaya campuran itu. Cara yang lebih baik dari pada high low method untuk itu, adalah memasukkan seluruh costs data untuk dianalisis dengan menggunakan sebuah grafik, seperti yang lihat dalam gambar 38, dibawah ini, yang menggunakan/ mengasumsikan sebuah perusahaan yang menggunakan air, dengan tabel : 130 Kurva scattergraph lengkap Biaya Rp 25.000 23.000 4 -------------2-2 Garis regresi : ' a ; (Regression line) i 15.000 7 10.000 ' ' Penggunaan air ow) q (Ribuan liter) 10.000 Gambar 38 Gambar tersebut, telah menunjukkan garis regresi, mulai bergerak dari titik Rp 15.000,- (biaya). Lukisan itu, memberikan isyarat bahwa biaya Rp 15.000,- merupakan biaya tetap. Gambar tersebut mengisyaratkan pula, jumlah biaya dihabiskan sebesar Rp 23.000,- pada tingkat pemakaian sebanyak 10.000 liter air. Artinya, ialah : Jumlah biaya yang dikeluarkan, dalam pemakaian 10.000 liter air Rp 23.000 Biaya tetap yang terkandung didalamnya Rp 15.000 Biya variabel saja berjumlah, Rp 8.000 atau sebanyak/sebesar Rp 8.000 : 10.000 = Rp 0,80 tiap liter air. Scattergraph, dapat dipergunakan sebagai alat oleh seorang analist yang ekstrem. Scattergraph method dipergunakan oleh analis biaya, sebagai analisis permulaan yang dapat dipergunakan untuk melatih peneliti. 5.12. LEAST SQUARES METHOD Least Squares Method, lebih merupakan pendekatan yang berpengalaman (sophisti- cated) atas aliran scattergraph. Lain halnya dengan high low mthod dan scatterpraph method, Least Squares Method mempunyai tehnik analiis secara statistik. Penghitungannya, didasarkan kepada persamaan tertentu, seperti bentuk : Y=ea+bY dengan (a) sebagai elemen yang tetap dan (b) sebagai berkadasar variabel. Dari dasar persamaan itu, dan data yang diketahui, dengan (n) sebagai jumlah; maka dua persamaan linier dapat dikembangkan dari garis regresi menjadi susunan data linier. Seperti IXY =aLy +bIX? ay LY = na+bEX Q) dengan : a= Biaya tetap, b= Biaya variabel, n= Jumlah aktivitas, X = Ukuran aktivitas, (jam, dsb) Y¥ = Jumlah biaya campuran. Sebuah pemisalan Least Square Penggunaan Least Square akan nampak jelas, bila kita mengambil pemisalan secara lengkap. Untuk itu, kita akan mengasumsikan sebuah perusahaan yang ingin menunjukkan nilai/biaya dari dayanya ke dalam elemen biaya tetap. Pada tahun yang silam biaya dari dayanya itu sebesar (Y) dimasukan dalam tabel dibawah. Jumlah jam mesin tercatat (X) yang juga dimasukkan dalam tabel dibawah ini : | | 16 353.000 3.487.000 11538 | Jumlah-jumlah diatas kita subtitusikan kedalam persamaan limer dibawah ini, Gan kita dapatkan : Rp 3.487.000 = 116a + 1.158b qd Rp 353.000 = 12a+ 116 Q) Untut memecahkan persamaan itu, perlu dieliminasikan kepada suatu keadaan. Keadaan tersebut dapat dieliminasikan dengan mengambil : Persaniaan (1) dan dikalikan dengan 12; dan persamaan (2) dengan diperkalikan dengan 116, kemudian hasil perkalian persamaan (2) dikurangkan terhadap hasil perkalian (1). Dimana tahap berikutnya, akan nampak : = 1.392a + 13.896b 1.392a + 13.456b 44b Rp 2.03636 = b Perkalian persamaan (1) dengan 12 Perkalian persamaan (2) dengan 116 Hasil pengurangannya, adalah Dari hasil perhitungan diatas, kita dapat mengatakan sekarang. bahwa biaya variabel untuk tenaga/dayanya itu adalah sebesar Rp 2.036,36/1.000 jam mesin atau Rp 2,04/jam mesin. Adapun biaya tetap dari pada tenaga/dayanya itu, kita dapat mensubtitusikan nilainya untuk keadaan (b) dalam persamaan (1) sehingga : Rp 3.487.000 = 1 16a + (1.158 x Rp 2.036,36) Rp 3.487.000 = 116a + Rp 2.358.104,88 Rp 1.128.895,12 = 116a Rp 9.731,85 =a Biayatetap tenaga/daya itu adalah Rp 9.731,85 sebulannya, Karenanya, kita mempunyai formula biaya dari biaya campurannya Rp 9.731,85 sebulan ditambah dengan Rp 2.036,36 untuk tiap-tiap 1.000 jam kerja mesin. Formula biaya yang relevansinya) (Rp 9.731,85 biaya tetap + meliputi 7.000 sampai ) = (Rp 2.036,36/1.000 jam 13.000 jam mesin ) (mesin Bila kita ingin menghitung berapa besar biaya campuran untuk daya/tenaga itu sebulan yang menggunakan 12.000 jam kerja mesin, kita akan sampai kepada jumlah : (a) Biaya variabel = (12.000 : 1.000) x Rp 2.036,36 = Rp 24.436,32 (b) Biaya tetap 721,85 Jumiah = Rp34.le8,17 5.13. PENGERTIAN TENTANG LEAST SQUARES Makna dari istilah least squares ialah bahwa nilai yang terkandung dalam lingkungan deviasi yang dibidangnya terhadap garis regresi, lebih kecil dibandingkan dengan garis lain yang cocok dengan datanya. Lihat gambar 39. Kurva Konsep Least Squares Biaya < ° \ Garis regresi Y=a+bx Tingkat aktivitas Gambar 39 5.14, PENYESUAIAN DALAM ANALISIS BIAYA Formula biaya, mempunyai penampilan yang pasti, pemakainya akan mengakui, bahwa penetapan biaya campuran dirumuskan dengan salah satu formula yang kita perbincangkan diatas, merupakan jumlah yang timbul dari-semacam estimasi. Jumlah tersebut dinyatakan sebagai kira-kira, baik biaya tetap maupun biaya variabel, karena sulit untuk dinyatakan dalam jumlah yang pasti sejak sebelumnya. Para manajer, harus siap untuk setiap langkah dalam analisis biaya dan menyesuaikan pethitungannya dalam keadaan tertentu sehubungan dengan penafsiran biaya bergabung yang dihadapi dalam masalahnya. Bagaimanapun juga, fakta yang dihadapinya itu tidak mungkin sama sekali eksak, dan perlu diperhatikan kaitannya dengan faktor-faktor penentu supaya penyesuaian perhitungan dapat dilakukannya, tanpa mencegah adanya data yang dapat dipergunakan demi kebaikan dalam pengambilan keputusan. 5.15. ANALISIS KELIPATAN REGRESI Dalam semua perhitungan yang kita lakukan tentang biaya campuran (Mixed costs), kita perlu mengasumsikan sesuatu faktor sebagai dasar perilaku elemen variabel. Faktor tersebut 134 berupa, tarif aktivitas, seperti: jam buruh langsung, jam mesin, produksi atau penjualan. ‘Asumsi itu akan tepat untuk berbagai biaya campuran, tetapi dalam beberapa hal mungkin diperlukan lebih dari satu faktor yang menunjukkan perilakunya dalam biaya variabel. Misainya saja, dalam bagian pengiriman barang; biaya pengiriman perlu diukur apakah menurut satuan yang dikirimkan atau menurut beratnya barang yang dikirimkan. Dalam hal yang demikian, persamaan yang sederhana dapat kita kemukakan dengan memuat : w = berat setiap satuan, dan a= faktor variabilitasnya Bila membaginya dalam suatu persamaan seperti itu, analisis yang sederhana atas suatu regresi, dapat kita lakukan dalam waktu yang tidak lama. Analisis kelipatan regresi itu penting. Biaya variabel yang akan dibebankan, mungkin sekali kompleks. Kendati pada prinsipnya perhitungan-perhitungan itu (yang meliputi biaya- biaya variabel), sama dengan yang pernah kita lakukan, namun bila ternyata terlalu kompleks, maka kita perlu menggunakan alat canggih untuk membantunya, seperti komputer. 5.16. PENDEKATAN TERHADAP STUDI BIAYA Banyak diantara perusahaan-perusahaan yang melakukan pendekatan terhadap studi biaya. Yang penting, dalam pendekatan itu ialah analisis kwantitatif tentang bagaimana perilaku biaya itu, dengan mendasarkan kepada: perencanaan industri, penggunaan metoda produksi, spesifikasi bahan, penggunaan tenaga buruh, penggunaan peralatan, efisiensi produksi, penggunaannya, dsb. Pendekatan studi biaya, dilaksanakan pada situasi-situasi yang sudah tidak menggunakan pola/dasar pengalaman yang lalu lagi, tentang penggunaan biaya, melainkan pada situasi yang sudah menggunakan hasil penelitian baru, atau yang sedang dalam percobaan dengan metoda lama dan metoda baru. 5.17. BENTUK YANG MEMBANTU Pada saatnya, seorang manajer mengelompokkan biaya-biaya kedalam biaya tetap dan biaya variabel, yang perlu kita lihat ialah mengapa ia berlaku demikian. (2) Jawabannya, tentulah akan berkisar kepada perilaku dari biaya itu sendiri, dampak apakah gerangan yang kita tarik setelah biaya itu terkelompokan (terpisah). Salah satu tujuan usaha, ialah berpengharapan untuk terus dapat berkembang. Dan karena itu, pemisahan biaya menjadi biaya variabel dan biaya tetap, biasanya dituangkan dalam suatu bentuk yang membantu yaitu yang dinamakan daftar laba/rugi (income statement). Mengapa harus dalam income statemen (?) Income statement (daftar laba/rugi), merupakan bagian dari laporan keuangan yang secara tradisional diterbitkan oleh perusahaan secara periodik, malahan biasanya diaudit dahulu oleh Akuntan Publik. Laporan keuangan yang juga disajikan untuk pihak-pihak 135 external perusahaan, dimanfaatkan untuk membantu pemikiran pengembangan perusahaan. Namun demikian pihak internal perusahaan (dalam hal ini manajemen), banyak memanfaatkan laporan keuangan itu, diantaranya daftar laba/rugi dalam penelitian costs data. Kalau dalam income statemen, kita dapati adanya, sales. costs of goods sold, selling expenses dan administrative expenses, maka kita mengetahuinya bahwa pos-pos itu adalah merupakan hasil pemisahan biaya-biaya menjadi biaya-biaya tetap dan variabel. Selain pemakai laporan yang berada diluar perusahaan (external), maka pihak internalpun, (manajemen) berarti menuangkan tanggung jawab dibidang ‘pelaksanaan’ pengurusan- perusahaan untuk periode yang dilaporkan. Juga dari laporan itu, manajemen menarik manfaat untuk keperluan perencanaan, pengenalian dan pengambilan-pengambilan keputusan periode berikutnya. Perlu pula kita catat, mengapa bentuk income statement dijuluki bentuk yang membantu. Sebabnya ialah : Pertama-tama, ja mengawali datanya dengan menunjukkan pendapatan Perusahaan. Kedua, ia menunjukkan jumlah biaya yang menjadi beban perusahaan secara terpisah dalam biaya tetap dan biaya variabel. Ketiga, menunjukkan selisih sebagai contri- bution marjin perusahaan. Contribution Margin, sebagai laba kotor penjualan, sangat diharapkan dapat menutupi biaya variabel penjualan (diluar Costs of Goods Sold), dan dapat menutup pyla biaya-biaya tetap, Malahan sangat diharapkan adanya sisa yang disebut laba sebelum pajak. Bagi internal ‘Manajemen perusahaan, akan mengilhaminya dalam menyusun rencana (dalam bentuk budget) perusahaan periode berikutnya, termasuk pendapatan (penjualan), pembiayaan tetap dan variabel, dan laba. Contoh pendekatan yang membantu : (Dengan biaya yang diorganisasikan menurut perilakunya) Penjualan Rp 12.000.000 Biaya-biaya variable — Biaya produksi, Rp 2.000.000 = Biaya penjualan, Rp 600.000 — Biaya administrasi, Bp 400,000 Rp.G.000.000) Contribution Margin, Rp 9.000.000 -Biaya-biaya tetap — .Biaya produksi, Rp 4.000.000 - Biayapenjualan. Rp 2.500.000 — Biaya administrasi Rp 1.500.000 Laba neto sebelum pajak i,:; . Rp. 1.000.000. 436 yang bila kita susun dalam bentuk daftar laba/rugi yang tradisional, akan mempunyai bentuk seperti berikut. Contoh pendekatan tradisional. (Dengan biaya diorganisasikan menurut fungsinya) Penjualan Rp 12,000,000 Harga pokok barang yang dijual (x) Rp: 6,000,000 Laba kotor penjualan, Rp 6.000.000 Biaya-biaya usaha : = Biaya penjualan Rp 3.100,000(x) - _ Biaya adminitrasi Rp 1.900.000(x) Rp 5.000.000 Laba neto sebelum pajak, Rp 1.000.000 Catatan (x) didalamnya terkandung biaya-biaya tetap dan variabel. 137 PERISTILAHAN Activity Base Step Variable Costs Relevant Range Curvilinear Costs Committed Costs Discreationary Costs Mixed Costs High Low Method Costs Formula Scattergraph Method Regresion Line Least Squares Method Multiple Regresion Analysis Contribution Approach Traditional Approach Contribution Margin LATIHAN & DISKUS! Bab 5. Pola Perilaku biaya. Jenis Pola Perilaku Biaya. 5.1. Biaya Variabel. tester We Wee en 20) G2 ti Aktivitas dasar. Biaya variabel bertahap. Jarak relevan, jarak yang relevan. Biaya variabel kurva linier. Biaya yang ditetapkan, biaya yang didudukkan/ disediakan/dipastikan. Biaya pilihan; biaya terpilih tempatnya. Biaya campuran, Fixed dan variabel, (semi variabel). Metoda analisis biaya antara tingkat aktivitas tertinggi & terendah. Rumus biaya. Penganalisisan biaya melalui grafik. Garis regresi. Methoda analisis biaya melalui statistik. Analisis kelipatan regresi. Pendekatan bantuan. Pendekatan tradisional. Laba kotor penjualan. 1. Ditingkat aktivitas manakah biaya variabel itu menurut anda, bervariasi. (?) Jelaskan. 2. Bagaimana menurut penghayatan anda, apakah biaya variabel itu tidak tergantung kepada besamnya aktivitas yang terjadi. (?) Mengapa. (?) Jelaskan. 3. Apakah proporsionitas. nampak dalam akumulasi biaya variabel. (?) 4. Ukuran-ukuran satuan apakah yang dapat anda gunakan sebagai satuan variabel, untuk menerapkan biaya dalam pengakumulasiannya atas dasar aktivitas yang terjadi. Soal: Sebuah pabrik sabun di Cirebon-Jawa Barat, membuat kalkulasi untuk membuat 1.000.000 batang sabun dengan kebutuhan tiap-tiap 1.000 batangnya : (a) Bahan baku seharga Rp 35.000 (>) Upah langsung Rp 15.000 Hitunglah, oleh anda : (1) Biaya variabel tiap batang sabun, dan (2) Biaya variabel 1.000.000 batang sabun. RR 5.2. 53. Biaya Variabel Bertahap. 1. Apakah biaya variabel itu akan selalu sama antara jumlah yang direncanakan dengan jumlah yang sebenamya. (7) Mengapa (2) Apakah anda mengenal adanya biaya variabel bertahap. (?) Jelaskan. Dalam keadaan atau kegiatan apa saja, kita ketemukan adanya biaya variabel bertahap. (7) 4. Apakah yang membatasi tahapan-tahapan biaya variabel bertahap itu. (?) Jelaskan. 5. Soal: Sebuah perusahan tekstil, memerlukan pekerjaan pemeliharaan mesin-mesin selama ia berproduksi, supaya dapat berjalan sebaik-baiknya. Selama seminggu biaya pemeliharaan mesin-mesin dibiayai sebesar : {a) Minyak lincir seharga Rp 10.000 (b) Serat pembersih, seharga Rp 3.000 (©) Upah pembersih dan pekerja lain Rp 22.000 sementara produksi tekstil mentah di pabrik tersebut selama minggu itu, ialah 10.000 meter. Hitunglah, oleh anda berapa biaya variabel pemeliharaan tersebut untuk setiap meter tekstil (2) Jarak Relevan. 1. Apakah yang dimaksud dengan jarak yang relevan itu. 2. Apakah kegunaan hubungan linier dengan jarak relevan dalam membagi beban biaya. (7) 3. Apakah dalam jarak relevan, biaya tetap ikut dibagi untuk tiap satuan produk/ aktivitas. 4. Apakah menurut pandangan anda, jumlah biaya satuan produk/kegiatan menurut relevan range itu, akan berbeda antara dalam tingkat aktivitas yang tinggi dengan tingkat aktivitas yang lebih rendah. (?) Apa yang menjadi alasan anda. (?) 5. Soal: Selesaikanlah, oleh anda perhitungan dibawah ini. ye Satuan produksi Biaya Variabel Biaya tetap Jumlah biaya Biaya tiap satuan : Biaya Variabel Biaya tctap Jumlah err 5.4. Biaya Tetap. 5.5. 1 if 2. Bagaimana perilaku biaya tetap itu menurut pendapat anda. (?) Apakah sifatnya tergantung kepada aktivitas yang terjadi. (?) Jelaskan. Bila demikian. bagaimanakah ia berjalan sepanjang periode yang dijalani. (7) Bagaimana cengaruh biaya tetep werhadap nilai/harga satuan produksi, bila biaya- biaya tetap itu dibebankan kepada setiap sutuan produksi, ‘Sampai berapa lamakah biaya tetap itu berjalan konstan. (2) Soal, selesaikan perhitungan dibawah ini oleh anda. Perhitungan, rata-rata beban biaya tetap tisp satuan produksi topi. Asumsi penyusutan pabrik dan mesin Rp 9.000.000/tahun Produksi selama Beban biaya tetap setabun tiap buah topi 100 bush Rp 500 buah Rp 1,000 bua Rp 2.500 buah Rp 6.000 buah Rp 9.000 buah Rp 12.000 buah Rp |. Kecenderungan Biaya Tetap. Literatur mengatakan masa modemisasi lebih mengarahkan perusahaan memperbesar biaya tetapnya, dibanding dengan biaya variabel. Apakah itu tepat. (7) Jelaskan. Kepada biaya tetap yang manakah anda kategorikan tenaga kerja yang dikontrak tahunan dan dibayar sekaligus lebih dahulu, dan mungkin diasuransikan, (7) Jelaskan. Kalau biaya tetap, dialihkan menjadi biaya variabel, apakah anda melihat suatu alasan yang kuat. (?) Sebutkan. Dan bagaimana cara mengukur variabilitasnya. (2) Uraikan. (!) . Soal, sebuah gedung diperoleh dengan harga beli termasuk biaya perolehannya, Rp 120.000.000 di tetapkan umur pakai ekonomisnya 20 tahun, dengan penyusutannya harus dilakukan tiap-tiap akhir bulan. Hitung oleh anda berapa besar biaya tetap perusahaan pada tiap-tiap bulannya. (?) Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi (jalan dan jembatan), menetapkan tethadap sebuah Barber Green yang diperoleh dengan harga Rp 160.00.000,- tahun yang berjalan ini disusutkan : (a) sebagai biaya tetap perusahaan, sehubungan dengan keausan tahunan Rp 20.000.000. (b) sebesar Rp 20.000.000,- lagi untuk tahun ini penyusutannya dilakukan berdasarkan prestasi kerja di lapangan berupa pekerjaan hot mix, yang dibudgetkan sebanyak 10.000 M? Selama bulan Januari saja diselesaikan pekerjaan hot mix Bandung arteri, seluas 1,500 M?. Hitunglah, oleh anda berapakah jumlah seluruh penyusutan dilakukan perusahaan tersebut selama bulan Januari. 5.6. Jenis Biaya Tetap. 1. Biaya-biayaapasajakah yang termasuk kepada Committed Fixed Costs. (?) Sebutkan. 2. Biaya-biayaapa saja yang termasuk kepada Discretionary Fixed Costs. (?) Sebutkan. 3. Suatu investasi dalam mesin-mesin pabrik pembuatan batu pecah di suatu lokasi/ daerah banyak batunya, dibelanjai dengan modal Rp 2.500.000.000,- telah berproduksi selama 4 (empat tahun) sejak tahun 1984. Nilai buku aktiva tetapnya masih menunjukkan jumlah Rp791.015.625. Sementara itu pembangunan jalan dan jembatan disckitarnya masih akan berlangsung kira-kira 5 (lima) tahun lagi, dan salvage value mesin-mesin itu ditetapkan lima tahun lagi akan bernilai Rp 250 juta saja, sedangkan karena kapisitasnya sudah nampak mulai menurun, selama lima tahun yang akan datang hanya diperkirakan dapat mensupply 25.000.000 M? batu pecah. Kalkulasi laba/rugi dari penjualan batu pecah tersebut menyatakan dapat mengembalikan modal investasi sebesar Rp 25,- dari tiap-tiap M? batu yang di jual. Pimpinan perusahaan tersebut berpendapat bila usahanya itu diteruskan sampai lima tahun lagi, masih tetap akan dapat dipertahankan. Bagaimana pendapat anda tentang sikap tersebut? 4. Biaya penyusunan sebuah rencana pekerjaan pada suatu perusahan jasa konstruksi. dalam menjajagi suatu pekerjaan yang mungkin dapat ia tangani selanjutnya temyata menghabiskan wang sebesar Rp 35.000.000. Pekerjaan tersebut pada akhirnya dapat direbutnya dan perjanjian pemborongan ditandatangani. Biaya penjajagan yang disebutkan diatas oleh pengusaha tersebut dinamai Setting Up Costs. Sebutkanlah, oleh anda; tergolong jenis biaya apakah pengeluaran uang itu, bila diketahui perusahaan tersebut : (a) Harus menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam tempo 3 (tiga) tahun. (b) Pengakuan pendapatannya dilakukan secara Cash Basis. (c) Kesempatan mengajukan penagihan, tiapt-tiap akhir bulan. 5.7. Biaya Tetap dengan Jarak yang Relevan. 1. Kapankah konsep biaya tetap berjarak relevan itu dipergunakan. (?) 2. Disaat-saat yang bagaimana perencanaan yang didasarkan kepada konsep jarak relevan itu suka menimbulkan resiko, sehingga meminta peningkatan prestasi. (?) mt » Berikan beberapa contoh atas jawaban anda no. 2, itu. Apakah mungkin, Discretionary Fixed Costd dan Commited Fixed Costs itu, merupakan Step Variabel Costs. (2) Apakah anda mempunyai garis pembatas, untuk tidak menganggap suatu jenis Fixed Costs sampai menjadi Step Variabel Costs. (7) 5.8. Biaya Campuran. 1. 2. 3. Jenis biaya apakah yang anda temui dalam biaya campuran itu. (2) Apakah anda dapat memberikan penjelasan yang terinci mengenai jawaban anda no. 1 itu. (2) Dalam suatu bulan, sebuah perusahaan tekstil di Rancaekek, mendapat surat tagihan listrik dari PLN yang memuat : (a) Langganan tetap, Rp 3.000 (b) Listrik penggerak Rp 211.500 (©) Penerangan Rp 49.000 Jumlah Rp 263.5000 Rincikanlah, oleh anda biaya apakah itu. (7) ‘Sebuah pabrik beras di Cilamaya, menggunakan motor untuk menggerakkan turbin air, yang dipergunakan : (a) menggerakkan mesin-mesin giling, 250 jam/bulan, (b) menggunakan diesel penerangan listrik, 360 jam setiap bulannya. Kalau mesin-mesin pabrik melulu dipergunakan untuk memproduksi beras saja, maka penerangan listrik semata-mata untuk penerangan kompleks pabrik diwaktu malam. Instalasi turbin dibuat dengan belanja sebesar Rp 250.000.000,- yang ditetapkan disusutkan nilainya setiap tahun 25% dari nilai buku (sesuai dengan ketentuan UU pajak penghasilan No. 7 th 1984), dan kini berjalan untuk tahun ke III. Bulan yang berjalan ini biaya riil yang dikeluarkan untuk operasi turbin tersebut berupa upah dan minyak lincir sebesar Rp 60.000,- sedangkan produksi beras bulan ybs sebanyak 240.000 kg. Hitunglah, oleh anda berapa biaya variabel yang melekat pada tiap kg beras yang dihasilkan dalam bulan itu. (?) 5.9. Analisis Biaya. High Low Method 142 Apakah anda dapat menguraikan secara ringkas tetapi jelas tentang bagaimana High Low Method Costs Analisis itu bekerja. Bila anda melihat dalam perkembangan aktivitas suatu perusahaan, ditengah sebarannya terdapat aktivitas yang terendah, biaya apakah yang melekat pada aktivitas minimal itu. (?) 3. Berikanlah tanda oleh anda dalam diagram dibawah ini untuk titik-titik aktivitas yang menunjukkan aktivitas tertinggi dan aktivitas terendah. i Aktivitas Biaya Sauan 20.000.000 8.000 15.000.000 6.000 10.000.000 4.000 2.000 Jan. Febr. Maret April Data yang terdapat dalam diagram diatas dipergunakan untuk soal ini juga. Perusahaan tersebut, adalah suatu perusahaan pembuat peti kosong, untuk pengiriman eksport teh, yang : (a) pada tingkat aktivitas tertingginya, menghabiskan biaya sebesar Rp 20.000.000. (b) pada tingkat aktivitas terendah, menghabiskan biaya sebesar Rp 10.000.000, Anda diminta, untuk menghitung biaya variabel untuk pembuatan tiap-tiap peti kosong. 5.10. Scattergrah Method Costs Analysis. 1 2. Darimanakah pangkal tolak analysis biaya menurut metoda Scattergraph. (2) Apakah pangkal tolak pemakaian normal itu, dijadikan biaya tetap patokan untuk setiap periode. (7) Bagaimana menghitung biaya variabel pemakainnya. (2) Apakah ada juga bagian pemakaian/penggunaan satuan-satuan yang terbebaskan dari biaya variabel, disini. (?) Hitunglah, oleh anda biaya variabel satuan pemakaian air di pabrik limun SEGAR, dengan data berikut : (a) Biaya tetap normal pemakian air, untuk pembersihan, percobaan dil tiap-tiap bulan disediakan sekitar 10.000 liter = Rp 1.000.000. (b) Produksibulan Maret 1985 berjumlah 80,000 botol limun. dengan menghabiskan pemakaian air sebanyak 48.000 liter air seharga Rp 4.800.000. Yang ditanyakan. alah harga tiap liter air yang menjadi bahan pembuatan 48.000 boto! limun dimaksud diatas. ee 5.11. Least Squares Method. 2. 3. Bagaimana pendapat anda mengenai metoda analisis biaya dengan Least Squares ini. (7) Apakah anda dapat memberikan keterangan singkat tentang cara kerja Least Squares Method ini. (?) Persamaan apakah yang dapat disusun, untuk kemudian dipergunakan untuk memecahkan nilai-nilai satuan biaya variabel dan biaya tetap. Bagaimana pengertian Least Squares Method ini dalam pendekatannya dengan garis regresi, menurut pandangan anda. (?) Tentukanlah, oleh anda berapakah nilai-nilai dari : (a) Biaya variabelnya, dan (b) Biaya tetapnya bila diketahui kenyataan, biaya memproduksi kopi bubuk yang simultan, sejak mentah, dibakar, digiling dan dikantongi, kemudian dipak. Disini hanya diperlihatkan biaya buruh yang pekerjaannya dianggap bersamaan saja : Bulan Jam kerja | Biaya 000 Rp xY x (x) (Y) 1 10. 30.000 300.000 100 0 12 36.000 432.000 144 tl ul 31.000 341.000 121 Iv 10 29,000 290.000 100 43 126.000 1.363.000 465 144

You might also like