Professional Documents
Culture Documents
ASFIKSIA NEONATORUM
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan nepas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau
beberapa saat setelah lahir yang ditandai dengan keadaan PaO2 didalam darah rendah
(hipoksemia), hiperkarbia (PaCO2 meningkat) dan asidosis.
Merupakan penyebab kematian paling tinggi.
- Kejadian : sekitar 25,2% bayi baru lahir menderita asfiksia di RS provinsi di Indonesia
(jawa barat)
- Angka kematian sekitar 41,94% di RS pusat rujukan provinsi.
- Penyebab asfiksia dapat berasal dari factor ibu, janin dan plasenta
- Asfiksia perinatal dapat terjadi selama antepartum, intrapartum maupun postpartum.
Volume ekspander
Indikasi :
Bayi baru lahir yang dilakukan resusitasi mengalami hipovolemia dan tidak ada
respon dengan resusitasi.
Hipovolemia kemungkinan akibat adanya perdarahan atau syok. Klinis ditandai
adanya pucat, perfusi buruk, nadi kecil lemah dan pada resusitasi tidak
memberikan respon yang adekuat.
Jenis cairan :
Bikarbonat
Indikasi:
Pada keadaan hiperosmolaritas, kandungan CO2 dari bikarbonat dapat merusak fungsi
miokardium dan otak.
Naloksan
Naloksan hidrochlorida adalah antagonis narkotik yang tidak menyebabkan depresi
pernapasan.
Indikasi:
- Depresi pernapasan pada bayi baru lahir yang ibunya menggunakan narkotik 4 jam
sebelum persalinan.
- Sebelum diberikan naloksan ventilasi harus adekuat dan stabil.
- Jangan diberikan pada bayi baru lahir yang ibunya baru dicurigai sebagai pemakai obat
narkotika sebab akan menyebabkan with drawl tiba-tiba pada sebagian bayi.
Dosis : 0,1 mg/kgBB (0,4 mg/ml atau 1 mg/ml)
Cara : IV, endotrakeal atau bila perfusi baik diberikan i.m atau s.c
1.3.3 Bedah
Tidak ada tindakan bedah pada kasus bayi baru lahir dengan asfiksia.
1.3.4 Suportif
Jaga kehangatan
Jaga saluran napas agar tetap bersih dan terbuka.
Koreksi gangguan metabolic (cairan, glukosa darah dan elektrolit)