Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
masa dewasa yang dimulai dari usia 10-18 tahun. Remaja akan mengalami
kematangan organ seksual pada remaja dapat ditandai dengan masa pubertas.
pubertas yaitu dimulai dengan awal berfungsinya ovarium, dan akan berakhir
saat ovarium berfungsi dengan baik dan teratur (Sarwono 2009). Pada remaja
putri akan terjadi suatu perubahan fisik seperti pembesaran payudara, rambut
pada ketiak, panggul yang membesar, dan mulai terjadi kematangan dari
kali yang disebut menarche, sebagai ciri dalam masa pubertas (Tarwoto,
2010).
yang dialami seorang remaja awal di tengah masa pubertas, hal ini terjadi
sekresi di lanjutkan pada ovarium dan uterus. Pada saat ini Usia seorang anak
dikatakan normal apabila terjadi pada usia 12-14 tahun (Susanti 2012). Saat
ini usia menarche pada anak mengalami pergeseran ke yang lebih muda
(Wahyu 2013). Pergeseran usia anak bervariasi. Beberapa anak mengalami
menarche pada usia 12 tahun, namun pada beberapa anak lainnya mengalami
menarche pada usia 8 tahun kondisi ini seperti ini berkaitan dengan pubertas
kurun waktu 25 tahun terahir, usia rata- rata menarche lebih cepat. Usia
menarche yang awalnya terjadi pada usia 12,75 tahun bergeser menjadi 12,54
di Indonesia sangat cepat dan menempati urutan ke-15 dari 67 negara dengan
Rikesdas (2010) pada responden berusia lebih tua yaitu 55-59 tahun, usia
menarche 13-14 tahun sekitar 26,5% dan yang mengalami menarche usia
dibawah 12 tahun sebanyak 15,3%, dan yang dibawah usia 12 tahun sebanyak
30%. Remaja yang mengalami menarche dini lebih berisiko untuk mengalami
siswi. Dari 181 tersebut yang mengalami menarche sebesar 96% yaitu 174
positif dengan teman sebaya merupakan hal yang penting pada anak usia
dini. Dari jumlah remaja keseluruhan, 2/3 nya menyukai informasi yang ada di
media massa mengenai hal-hal yang berkaitan Pengawasan orang tua terhadap
anak yang mengakses media seperti, cetak atau elektronik sangat perlu
dilakukan, karena media massa selain meberikan banyak informasi juga dapat
yang berhubungan dengan olahraga, konsumsi fast food dan soft drink food.
aktivitas pada ovarium menurun sehingga kadar kadar esterogen lebih rendah.
Soft drink dan Fast food mengandung pemanis buatan, lemak dan zat aditif
Menurut Anurogo (2011) Usia menarche awal dapat menjadi salah satu
faktor risiko terjadinya disminore primer. Terjadinya Usia menache yang lebih
(Lakshman, 2009). Maka dari itu upaya yang dilakukan oleh Sekolah yaitu,
karakter diri sendiri. Supaya tidak mudah terjerumus dalam pergaulan yang
kurang baik. Komunikasi orang tua terhadap remaja di perlukan, untuk dapat
pergeseran usia menarche ke usia yang lebih muda dapat dipengaruhi oleh
faktor lingkungan dan gaya hidup terhadap usia menarche maka peneliti
Apakah ada hubungan Peer Group dan Gaya hidup , terhadap usia
menarche ?
Menarche.
Muhammadiyah Surabaya
Muhammadiyah Surabaya
3. Bagi siswa
kejadian menarche.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Menarche
14 hari setelah ovulasi dan merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita yang
tidak hamil dan sehat. (sartika,2010). Menarche adalah menstruasi pertama yang
terjadi pada masa pubertas seorang wanita akibat proses sistem hormonal yang
seseorang yang memasuki masa pubertas, yang biasanya muncul pada usia 11-14
kematangan pada jiwa dan raganya. Hal ini menandakan bahwa anak tersebut
sudah memasuki tahap kematangan organ seksual dalam tubuhnya, dan menarche.
menstruasi yang pertama kali pada usia yang lebih muda. Ada yang berusia 12
tahun saat ia mengalami mentruasi pertama kali, tapi ada juga yang 8 tahun sudah
tahun baru mendapat menstruasi pun dapat terjadi. Umumnya menarche terjadi
pada usia 11-15 tahun, namun rata-rata terjadi pada usia 12,5 tahun. Namun, ada
juga yang mengalami lebih cepat atau dibawah usia tersebut. Menarche yang
faktor, antara lain faktor suku geneti, gizi, social, ekonomi, dll. Di inggris usia
rata-rata untuk mencapai menarche adalah 13,1 tahun, sedangkan suku bunding di
papua ,menarche pada usia lebih muda dari usia rata-rata. Sebaliknya anak wanita
yang menderita cacat mental dan mongolisme akan mendapat menarche pada usia
wanita yang menunjukkan adanya produksi hormon yang normal yang dibuat oleh
hipotalamus dan kemudian diteruskan pada ovarium dan uterus, Setelah panca
Terjadi paling awal pada usia kurang dar 10 tahun (8-13 tahun).
dikelenjar adrenal, dan terletak diatas ginjal. Peruban ini terjadi secara
androgen adrenal.
Hal ini karena di pengaruhi oleh growth hormone, estradiol dan insulin
ekonomi,dan gaya hidup. Hal ini dibuktikan oleh penelitian dari Soetjiningsih,
(2007), bahwa faktor yang mempengaruhi menarche meliputi, ras/ suku, genetik,
1. Ras/Suku
sebelum usia 11 tahun, keadaan ini disebut sebagai menarche dini. Menarche
Adanya perbedaan dalam tinggi dan berat badan menujukkan bahwa anak
rangka tubuh dari anak perempuan kulit putih. Tetapi pada saat mereka
membandigkan anak perempuan kulit hitam dan kulit putih pada usia yang
sama, berat dan tinggi badan, mereka mendapatkan anak perempuan kulit
hitam masih lebih dini mengalami menstruasi dari pada anak perempuan kulit
putih. Pada peneliti David S. Freeman, Phd pada bagian gizi dan aktibvitas
fisik di CDC serta koleganya mendapat kesan bahwa perubahan tinggi badan
2. Genetik
antara usia menarche ibu dengan usia menarche anak (Ottle, 1996). Faktor
terjadinya menarche yaitu antara usia menarche ibu dengan usia menarche
dimodifikasi .
3. Sosial ekonomi
Semakin banyak jumlah uang yang diperoleh makin besar sumber- sumber
orang tua dalam memenuhi kebutuhan remaja, sedangkan orang tua yang
Perilaku peer group merupakan salah satu perilaku teman sebaya yang
mepengaruhi perilaku individu lain, yang dapat menjadi penyebab faktor usia
menarche yang berupa ajakan dan pengaruh dari rangsangan dari audio visual
dewasa, baik berasal dari percakapan maupun tontonan dari film-film atau
seperti membaca majalah dewasa, komik porno, film porno di tv, hp dan
menarche (Fajriyanti,2008)
Perilaku seksual merupakan tingkah laku dan sikap remaja yang didorong
oleh hasrat baik dengan lawan jenis atau sesama jenis, imajinasi, khayalan
(Himawan,2007)
5. Gaya hidup
kegiatan fisik (olahraga) seperti berenang, lari, Bulu tangkis, basket, volley
dll. Latihan fisik yang berat pada masa prapubertas, telah menunda usia
Mengkonsumsi makanan siap saji (fast food) seperti burger, pizza, ayam
tepung goring, fish and cipz, mie instan, makanan dalam kaleng, nugget,
fanta, coca-cola, sprite, pepsi dll. Kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji
(fast food) yang mengandung tinggi gula, garam, zat adiktif dan juga terdapat
sedikit vitamin dan serat yang dapat mempengaruhi kejadian menarche dini
1. Hormone Esterogen
endometrium. efek psikologis mulai tertarik misalnya rasa kasih saying, mulai
2. Hormon progesterone
pada masa reproduksi aktif hormone ini, mengubah endometrium menuju fase
ena yang terjadi dilingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai
diri mereka.
berkisar anatara usia 11-15 tahun, dikarenakan masa itulah manusia menghadapai
Remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa,
umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan
fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam, hal
tersebut membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan
Remaja putri adalah sosok yang sedang berkembang baik dari segi fisik
maupun seksual. Pada masa remaja, seseorang remaja belum mempunyai tempat
seksual pada remaja merupakan hal yang sangat tidak dapat dipisahkan justru
maupun di luar badan juga sangat menentukan dalam pola perilaku, sikap, dan
kepribadian.
(Asrori,2011):
Selama periode ini terjadi gejala-gejala yang hamper sama antara remaj
pria maupun wanita. Pertumbuhan fisik belum tampak jelas, tetapi ada remaja
cengeng, tetapi juga cepat merasa senang atau bahkan perasaan meledak-
ledak.
perubahan fungsi alat kelamin karena perubahan alat kelamin semakin nyata,
menyendiri sehingga merasa terasing, kurang perhatian dari orang lain, atau
dirinya bertambah sulitdan mereka cepat marah dengan cara yang kurang
tanggung jawab tidak hanya datang dari anggota keluarganya tetapi juga dari
remaja.
disebut baik atau buruk Akibatnya, remaja seringkali ingin membentuk nilai-
nilai mereka sendiri yang mereka anggap benar, baik dan pantas untuk
dikembangkan di kalangan mereka sendiri. Lebih- lebih orang tua atau orang
remaja tanpa disertai dengan alas an yang masuk akal menurut mereka.
semakin dewasa. Oleh sebab itu, orang tua dan masyarakat mulai
orang tua juga menjadi lebih bagus dan lancar karena mereka sudah
memilikki kebebasan penuh serta emosinya pun mulai stabil. Pilihan arah
hidup sudah semakin jelas dan mulai mampu mengambil pilihan dan
keputusan tentang arah hidupnya secara lebih bijaksana meskipun belum bisa
secara penuh. Meraka juga mulai memilih cara-cara hidup yang dapat
dengan remaja dewasa, intelektual dan kognitif juga mengalami perubahan, yaitu
dengan merasa lebih dari yang lain, cenderung bekerja secara lebih kompleks dan
abstrak, serta lebih tertarik untuk memahami kepribadian mereka sendiri dan
berperilaku menurut transisi social yang dialami oleh remaja ditunjukkan dengan
adanya perubahan hubungan social. Hal yang penting dalam perubahan social
pada diri remaja adalah meningkatnya waktu untuk berhubungan dengan rekan-
rekan mereka, serta lebih intensif dan akrab dengan lawan jenis (Poltekes Depkes
Jakarta I, 2010).
Beberapa tahapan tersebut remaja melalui lima diantaranya. Lima tahapan yang
Tahap ini terjadi dari 1-2 tahun awal kehidupan anak belajar untuk
bantuan.
dan awal usia sekolah. Anak cenderung aktif bertanya untuk memperluas
kemampuannya melalui bermain aktif, bekerja sama dengan orang lain, dan
kognitif menjadi lebih produktif dalam groupnya. Disini anak- anka belajar
percaya diri, mandiri dan penuh inisiatif, serta termotivasi untul belajar
lebiih tekun.
pertanyaan siapa, “siapa ya?. Mereka melkuakan tindakan yang baiak sesuai
dengan sistem nilai yang ada. Namun demikian sering terjadi penyimpangan
yang diinginkan.
2.3 Lingkungan
dan tingkah laku mahluk hidup. Segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
antara guru dengan siswa yang meliputi: kegiatan pembelajaran, interkasi sosial,
Teman sebaya atau peer group adalah orang dengan tingkat umur dan
dalam perkembangan seseorang, slaah satu fungsi pernana teman sebaya atau
dunia diluar pernana keluarga (Santrock, 2007) peer group juga bisa disebut
dengan sekelompok anak-anak atau remaja yang memiliki umur yang sama atau
maturasi yang sama. Jadi dapat disimpulkan peer group atau teman sebaya
merupakan sekelompok anak atau remaja yang memiliki usia yang sama atau
kemandirian lepas dari orang tua atau pun orang dewasa lainnya (Hurlock,2012).
Tidak adanya tempat benrgantung dan belum mampunya untuk berdiri sendiri
menyababkan remaja membutuhkan orang lain untuk dapat bertahan dan melalui
masa remaja ini dengan baik. Oleh karena itu remaja, memebentuk kelompok-
kelompok yang didalamnya mereka dapat saling mendukung, baik secra individu
1. Teman dekat
sama yang memiliki minat dan kemampuan yang sama. Teman dekat,
biasanya terdiri dari dua atau tiga orang yang dekat dan bersahabt karib.
terjadi perselisihan.
2. Kelompok kecil
Kelompok ini dpat terbentuk dari suatu jenis kelamin ataupun beberapa
jenis kelamin.
3. Kelompok besar
kelompok kurang baik. Hal ini karena kelompok ini terdiri dari banyak
4. Kelompok terorganisir
yang mengikuti kelompok ini. Namun ada juga remaja yang tidak mau
5. Geng
Geng adalah kelompok yang berisi remaja yang tidak tergabung dalam
anak yang sejenis dan memiliki minat yang sama untuk mengahadapi
Menurut E Mavis dan Parke dalam Wulan (20007), Kelompok sosial yang
lain, maka kelompok teman sebaya (peer group) juga mempunyai fungsi yaitu:
Peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai suatu
status.
memmiliki suatu syarat yang ditetapkan oleh kelompok tersebut santrock (2004).
menyebabkan remaja diterima oleh teman sebaya, yaitu ketertarikan secara fisik,
perasaan serta kebutuhan orang lain. Hal diatas membuat seorang remaja diterima
kedalam suatu kelompok teman sebaya. Akan tetapi, hal-hal diatas belum tentu
dapat membuat remaja bertahan atau tetap diakui atau menjadi bagian dari
kelompok tersebut. Oleh karena itu, remaja yang termasuk dalam kelompok
tersebut sering kali berusaha menjaga syarat tersebut serta menyesuaikan diri dan
mengikuti keinginan kelompok agar dapat tetap menjadi bagian dalam kelompok
tersebut. Selain itu Ruth (2008) remaja cenderung memilih teman yang hamper
sama dengan mereka dan teman yang saling memepengaruhi agar menjadi
semakin mirip.
norma kelompok teman sebaya memberikan pengaruh yang besar pada inisiatif
remaja melakukan hubungan seks. Sedangkan kinsman damal putri (2010) teman-
total mulai dari cara berpakaian, cara bersikap atau berperilaku, model rambut,
musik yang disukai, dan menyesuaikan tata bahaa meskipun harus mengorbankan
keinginann sendiri atau individualities dan tuntutan diri. Menut Wong (2009), Hal
ini dilakukan oleh kelompok remaja memiliki hal atau peranan yang penting.
2.3.3.5 Perilaku
perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus. Oleh karena
perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organism, dan
kemudian organism tersebut merespon, maka teori Skiner ini disebut teori “S-OR”
(stimulus-organism-respon).
itu untuk membentuk jenis respons atau perilaku perlu diciptakan adanya suatu
kondisi tertentu yang disebut operant conditioning. Prosedur pembentukan
komponen tersebut.
hadiahnya diberikan.
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor perilaku dan faktor di luar perilaku.
Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor.
kesehatan, dan keturunan yang mempunyai peran kecil terhadap status kesehatan.
Kesehatan akan tercapai secara optimal jika keempat faktor tersebut secara
bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Jika salah satu faktor
berada dalam yang tidak optimal, maka status kesehatan akan bergeser kearah
dibawah optimal.
Konsep hidup sehat HL. Blum sampai saat ini masih relevan untuk
diterapkan. Kondisi sehat secara holistik bukan saja kondisi sehat secara fisik
kondisi sehat seperti ini diperlukam uatu keharmonisan menjaga tubuh. H.L Blum
sampai saat ini masih relevan untuk diterapkan. Kondisi sehat secara holistik
bukan saja kondisi sehat secara fisik melainkan juga spiritual dan sosial dalam
keharmonisan dalam menjaga kesehatan tubuh. H.L Blum menjelaskan ada empat
budaya) faktor perilaku/gaya hidup (life style), faktor pelayanan kesehatan (jenis
perorangan dan derajat kesehatan masyarakat. Diantara faktor yang tersebut faktor
perilaku manusia merupakan faktor determinan yang paling besar dan paling
sukar ditanggulangi, disusul dengan faktor lingkungan. Hal ini disebabkan karena
masyarakat.
Di era global yang semakin maju seperti saat ini teruntuk cara pandang tiap
menyembuhkan orang yang sakit dimana terjalin hubungan seorang dokter dengan
pasien (dokter dan pasien). Namun sekarang konsep yang dipakai yaitu paradigma
sehat, dimana upaya sehat dipandang sebagai suatu tindakan untuk menjaga dan
kesehatan, dan 4). Hereditas. Status kesehatan di pengaruhi oleh beberapa faktor
faktor yang disebutkan diatas dapat dilihat dalam gambar skema berikut ini
Genetik
Pelayanan
Menarche Lingkungan
kesehatan
Perilaku
Dalam konsep H.L Blum ada 4 faktor determinan yang dikaji, diantaranya yaitu:
1. Lingkungan
fasilitas kesehatan dan genetik lingkungan sosial yang berperan. Sebagai mahluk
sosial kita membutuhkan bantuan orang lain, sehingga interaksi sosial yang
2. Perilaku
keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di
dirinya. Contoh: riwayat menonton media massa dewasa, perilaku seksual, dan
gaya hidup.
3. Pelayanan kesehatan
dijangkau atau tidak. Yang kedua aadalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan,
anggaran.
yang benar sedini mungkin dalam proses perubahan yang akan terjadi pada
dirinya sendiri dan lebih siap menghadapi menarche, dengan masalah seksualitas
4. Genetik
diintervensi karena bersifat bawaan dari orang tua faktor genetik mempengaruhi
usia menarche, anak dari seorang ibu yang mengalami perkembangan cepat atau
lambat biasanya juga akan menurunkan pada anaknya. Pada kembar identik
paling dekat mengalami usia menarche, tidak terlalu dekat adik dari ibu yang
Menurut Ari (2010), Gaya hidup individu yang dicirikan dengan pola
perilaku individu, akan memberi dampak pada kesehatan individu dan kesehatan
orang lain. Dalam “kesehatan pada saudara yang kembar tidak identik dan akan
cukup jauh pada kakak” gaya hidup seorang dapat diubah dengan cara
Harus disadari bahwa tidak ada aturan ketentuan buku tentang gaya hidup yang
“sama dan cocok” yang berlaku untuk semua orang. Budaya, pendapatan, struktur
kerja, menciptakan berbagai gaya dan kondisi kehidupan lebih menarik, dapat
Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakan dan
disekitarnya. Gaya hidup adalah suatu seni yang dibudayakan oleh setiap orang.
Gaya hidup sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan kecanggihan
teknologi masa kini. Semakin majunya perkembangan zaman atau teknologi maka
akan semakin berkembang luas pula penerapan gaya hidup yang dapat
ini, gaya hidup sering disalah gunakan oleh sebagian besar remaja. Apalagi para
remaja yang berada dalam kota metropolitan. Mereka cenderung bergaya hidup
dengan mengikuti mode masa kini. Tentu saja, mode yang mereka tiru adalah
mode dari orang barat. Mereka dapat memilih dengan baik dan tepat, maka
pengaruhnya juga akan positif. Sebaliknya, jika tidak pandai dalam memilih mode
dan mengikuti mode orang barat, maka akan berpengaruh dan berdampak negative
hidup (life style) seorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu
seorang ada 2 faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor
yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan
1. Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan
pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat
3. Kepribadian
Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk
suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan
aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif.
Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan
membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis
(Nugraheni,2003).
2.5.5 Persepsi
sebagai berikut : faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup berasal dari dalam
(internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi sikap, pengalaman dan
(Nugraheni, 2003)
2.6 Kerangka Konseptual
5. Gaya hidup
Hormone yang memepengaruhi menarche
- Hormone esterogen
Berkembangknya seks sekunder
mentruasi anovalulator dan
mengatur menstruasi
- Hormone progesterone
Keterangan :
Diteliti
Tidak diteliti
Berhubungan
jumlah LH menstimulasi produksi hormone seks steroid oleh sel granul pada
akhirnya membantu pematangan folikel pada ovarium. Salah satu faktor yang
mempengaruhi usia menarche ialah perilaku peer group dan gaya hidup.
remaja putri yang disebabkan oleh rangsangan- rangsangan psikologis dari luar.
Yang menimbulkan libido meningkat dan alat sekunder mulai dirangsang seperti
Gaya hidup merupakan kebiasaan sehari- hari yang dilakukan oleh seorang
remaja putri yang meliputi olahraga, konsumsi soft drink, makanan fast food.
selama fase luteal (masa saat ovulasi menjadi menstruasi). Pada masa luteal
terjadi peningkatan asupan makanan atau energi. Sedangkan makanan fasf food
banyak mengandung pemanis buatan, lemak, dan zat aditif sendiri bisa
antara Perilaku Peer Group dan gayahidu terhadap Usia menarche pada siswi
METODE PENELITIAN
keilmuan (Nursalam, 2008). Pada bab ini akan di uraikan (1) desain penelitian, (2)
Kerangka kerja, (3) Populasi, sampel dan sampling, (4) Variabel penelitian, (5)
Definisi Operasional, (6) Strategi pengumpulan data, (7) pengolahan data, (8)
bahwa desain penelitian merupkan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian
yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penentu penelitian pada
menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan
Populasi
Teknik Sampling
Sampel
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional
Pengumpulan Data
Lembar observasi
Analisa Data
Pengolahan Data
Perubahan /Hasil
kesimpulan
Gambar 3.1 kerangka kerja penelitian Hubungan Perilaku Peer group dan Gaya
hidup terhadap Usia menarche di SMP 01 Muhammadiyah Surabaya
3.3 Populasi, Sampel, dan Sampling
3.3.1 Populasi
Populasi adalah subjek atau obyek dengan karakteristik tertentu yang akan
diteliti, bukan hanya subjek atau obyek yang akan dipelajari saja tetapi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki objek atau subyek tersebut (Sugiyono, 2009).
Populasi dikatakan sebagai kumpulan orang, individu, atau obyek yang akan
diteliti sifat - sifat atau karakteristiknya (Aziz, A.H, 2010). Berdasarkan Populasi
dalam penelitian ini adalah siswi putri di SMP 01 Muhammadiyah Surabaya yang
3.3.2 Sampel
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi menurut Hidayat, (2010).
1. Siswi yang sudah mengalami menarche kelas VIIA, VIIB, VIIIA, VIIIB,
IXA,IXE.
Adapun sampel yang diambil pada penelitian ini adalah Siswi yang
penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili
Random Sampling adalah suatu cara pengambilan sampel bila objek yang diteliti
atau sumber data sangat luas atau besar, yakni populasinya heterogen dan terdiri
atas kelompok yang heterogen, maka caranya adalah berdasarkan daerah dari
diiteliti terlebih dahulu, setiap kleas diberi kode menggunakan nomor. Penentuan
daerah dilakukan dengan melempar dadu diperoleh kelas VII , VIII, XI dikelas
VII sendiri terdiri dari 2 kelas, tetapi yang di jadikan sampel dalam penelitian
hanya kelas VIIA,VII B, jadi yang 1 kelas tidak masuk dalam kriteria. Sedangkan
dikelas VIII terdapat 4 kelas namun hanya diambil 2 kelas yang memenuhi
Kriteria. Dan untuk kelas IX terdapat 4 kelas hanya 2 kelas yang di ambil dalam
sampel penelitian. setelah ditentukan siswi yang akan diteliti, diperoleh jumlah
populasi sebanyak 174 siswi, kemudian dari 174 siswi tersebut dihitung
Besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus penentuan besar sampel
yaitu:
(Hidayat, 2010) :
n= N. Zα 2. P. q
d2 (N - 1) + Zα2. P. q
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Populasi penelitian
α = 5%
Zα = 1,96
P = 0,5
q = 0,5
d = 0,05
n = N.Zα2P.q
d2.(N-1) + Zα2.P.q
= 82.(1,96)2.(0,5).(0,5)
(0,05)2.(82-1)+(1,96)2.(0,5).(0,5)
= 82.(3.8416).(0,25)
(0,0025).(81)+(3,8416) (0,25)
= 79
1,1629
= 67 Siswi
masing - masing cluster tersebut dengan rumus menurut Umar dalam Sukidin dan
Mundir (2005).
n = fi. Sn
Keterangan :
Berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel untuk masing - masing cluster
1. Kelas VII A 13 13
82 x 67 = 10,6 (11)
2. Kelas VII B 9 9
82 x 67 = 7,35 (8)
3. Kelas VIII A 19 19
82 x 67 = 15,5 (16)
4. Kelas VIII B 11 11
82 x 67 = 8,9 (9)
4. Kelas IX A 12 12
82 x 67 = 9,8 (9)
5. Kelas IX E 18 18
82 x 67 = 14.7 (14)
Jumlah 82 67
Variabel adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu
variabel lain (Nursalam, 2008). Pada penelitian ini variable independennya adalah
menjadi akibat karena variabel bebas (Aziz, A.H, 2010). Pada penelitian ini
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau
dilakukan oleh peneliti dengan cara mewawancarai siswi kelas VII, VIII, dan
dan gambar. Data awal yang telah diperoleh dipilih sesuai kriteria inklusi pada
penelitian ini yaitu Siswi yang sudah mengalami menarche dan criteria ekslusi
pada penelitian ini adalah siswi yang belum mengalami menarche. Setelah data
kuisioner kepada sisiwi putri yang sudah menjadi sampel. Kuisioner tersebut
diberikan dalam tiap-tiap kelas yang sudah terpilih menjadi sampel yang
peniliti inginkan. Peneliti pada saat memberikan kuisioner pada remaja putri
dibantu oleh guru BK dan teman peneliti, guna untuk memudah berjalannya
proses penelitian.
berikut :
1). Siswi kelas VII yang menjadi resonden akan diberikan kuisioner yang
2). Siswi kelas VIII yang yang menjadi resonden akan diberikan
kuisioner yang berisikan item tentang Perilaku peer group dan gaya
kedalam SPSS.
3). Siswi kelas IX yang yang menjadi resonden akan diberikan kuisioner
yang berisikan item tentang Peer Group dan gaya hidup yang
SPSS.
2. Instrumen Penelitian
4. Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul dari yang telah di isi responden kemudian di
1) Editing
apakah sudah jelas, relevan dan konsisten. Jika terdapat jawaban yang tidak
jelas penulisannya atau ada daftar pertanyaan yang tidak berarti maka
melengkapinya.
2) Coding
analisa data. Maka setiap jawaban kuisioner yang telah disebarkan diberi
kode.
3) Scoring
Lembar pertanyaa kuisioner untuk lingkungan peer group.gaya hidup,
yaitu dengan skor nilai sebagai berikut:
Sering = 3
Kadang-kadang = 2
Jarang = 1
Tidak pernah = 0
Keterangan:
T = Nilai responden
x = Skor responden
S = Standar deviasi
(Azwar, 2008)
Dikategorikan dalam :
𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
T mean = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
Sering = 3
Kadang-kadang = 2
Jarang = 1
Tidak pernah = 0
Keterangan:
T = Nilai responden
x = Skor responden
S = Standar deviasi
(Azwar, 2008)
Dikategorikan dalam :
a. Gaya hidup dikatakan gaya hidup baik bila nilai skor = T ≥ T Mean
b. Gaya Hidup dikatakan gaya hidup kurang bila nilai skor = T < T
Mean
𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
T mean = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
4) Tabulation
rupa sehingga mudah untuk dijumlah dan disajikan secara bentuk table
atau grafik.
3.5.2 Analisa Data
a. Analisa univariat
variabel independen yaitu peer grooup dan gaya hidup sedangkan variabel
b. Analisa bivariat
mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua variabel yang berskala
hubungan antara variabel dengan skala data ordinal dan tingkat kemaknaan
berarti ada hubungan antara perilaku peer group dan gaya hidup terhadap
usia menarche, akan tetapi jika p > 0,05 maka Ho diterima H1 di tolak,
berarti tidak ada hubungan antara perilaku peer group dan gaya hidup
sebagai berikut:
serta memberikan hak untuk menolak menjadi responden, dan lembar persetujuan
lembar tersebut. Pada penelitian ini kode yang digunakan adalah inisial nama
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang disajikan atau dilaporkan sehingga
rahasianya tetap terjaga dan kerahasiaan responden dijamin tidak akan menyebar
ataupun bocor kemanapun karena sifatnya adalah rahasia. Serta hanya responden,
Surabaya.
bedakan subjek maupun perlakuan yang diberikan. Pada penelitian ini peneliti
dalam pengambilan data yang diteliti, tidak ada yang dibuat perbedaan atau
mebedakan antara satu dengan yang lainnya, semuanya diperlakukan secara sama
yang sama untuk menjadi responden dan juga mendapatkan info penelitian yang
sama.