You are on page 1of 7

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM (Studi

Pada Harga Saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2015)

Sugeng Abidin
Suhadak
Raden Rustam Hidayat.
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail : sugengabidin94@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study is to examine the effect of bid volume, past stock price and trading volume partially and simultaneously to the stock price by
using multiple linear regression analysis. Selection of the samples in this study using purposive sampling method, generating 17 companies as sample.
Results from this study indicate that; 1) Volume bid partially does not effect on stock prices; 2) Past stock price partially is positively significant effect on
stock prices; 3) Trading volume partially is negatively effect on stock prices; 4) Volume bid, past stock price and trading volume simultaneously
significant effect on stock prices. According from determinant 2 test show variability of dependent variable stock price can be explain from independent
variable from regression model about 85%, the percentage out from 2 value is 15% that can be affect dependent variable. The results of this study can be
used as one card at a practical investment analysis in doing stock trading for investors and traders.

Keywords: Technical Analysis, Bid Volume, Past Stock Price, Trading Volume, Stock Price.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh volume bid, harga saham masa lalu, dan volume perdagangan secara parsial dan
simultan terhadap harga saham dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling, menghasilkan 17 perusahaan sebagai sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Volume bid secara
parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham; 2) Harga saham masa lalu secara persial berpengaruh signifikat positif terhadap harga saham; 3)
Volume perdagangan secara parsial berpengaruh negatif terhadap harga saham; 4) Volume bid, harga saham masa lalu, dan volume perdagangan
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil uji koefisien determinan 2 menunjukan variabilitas variabel dependen harga
saham dapat dijelaskan oleh variabel independen pada model persamaan regresi sebesar 85%, persentase diluar dari nilai 2 sebesar 15%
merupakan faktor diluar model yang dapat memengaruhi variabel dependen. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu perangkat
analisis investasi praktis dalam melakukan perdagangan saham bagi para investor maupun trader.

Kata Kunci : Analisis Teknikal, Volume Bid, Harga Saham Masa Lalu, Volume Perdagangan, Harga
Saham.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 37 No. 1Agustus2016 | 21


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. PENDAHULUAN yang didasarkan dari pergerakan harga saham itu
sendiri di masa yang lalu (Syamsir, 2006:05).
Saham (stock atau share) adalah surat berharga
Pergerakan harga saham dimasa datang dapat
paling populer diantara surat berharga lainnya yang
dianalisis dengan melihat pergerakan harga
ada di pasar modal dan banyak di perdagangkan.
saham di masa lalu. Penelitian yang dilakukan
“Saham (stock atau share) merupakan tanda
Abdillah (2011) menyatakan bahwa harga saham
penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan
masa lalu berpengaruh secara signifikan terhadap
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas”
harga saham.
(Darmadji dan Hendi, 2008:6). Berinvestasi saham
Pergerakan harga saham selain dipengaruhi
memiliki potensi keuntungan dalam 2 (dua) hal,
oleh volume bid dan harga saham masa lalu juga
pembagian dividen dan kenaikan harga saham
dipengaruhi oleh banyaknya lembar saham yang
(capital gain). Investasi saham juga tidak lepas
diperdagangkan di pasar modal pada waktu
dari risiko kerugian jika terjadi penurunan harga
tertentu. Hasil penelitian yang dilakukan
saham.
Sandrasari (2010:66) menyatakan bahwa volume
Berinvestasi pada saham diperlukan analisis
perdagangan berpengaruh positif dan signifikan
yang tepat dalam memilih perusahaan yang baik
terhadap volatilitas (kecepatan pergerakan) harga
dan waktu yang tepat saat membeli dan menjual
saham. Ekspektasi dan opini trader akan
saham. Salah satu analisis yang sering digunakan
tercermin dalam volume perdagangan yang dapat
trader adalah analisis teknikal dengan melihat
menggerakkan harga. Semakin banyak jumlah
pergerakan harga saham di masa lalu. Analisis
lot saham yang berhasil diperjualbelikan dalam
teknikal lebih sering digunakan trader karena
satu hari maka pergerakan harga saham juga
lebih mudah melakukan analisis dan cepat dalam
akan semakin fluktuatif.
pengambilan keputusan.
Terdapat indeks 30 saham perusahaan yang
Analis teknikal dapat melihat tren pergerakan
memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi yang
harga saham. Terdapat dua tren pergerakan harga
besar di pasar modal Indonesia yaitu indeks
saham yaitu, up trend dan down trend. Up trend
IDX30. Perusahaan yang masuk ke dalam
adalah pergerakan harga saham yang cenderung
IDX30 sahamnya banyak diperdagangkan dan
terus naik dari waktu ke waktu, sedangkan down
memiliki kapitalisai pasar yang besar serta
trend adalah pergerakan harga saham yang
likuiditas yang tinggi. Saham-saham perusahaan
cenderung mengalami penurunan dari waktu ke
tersebut adalah saham-saham yang baik untuk
waktu. Para analis teknikal berprinsip bahwa
investasi saham, karena harganya stabil, tidak
harga pasar suatu saham ditentukan oleh
mudah dimanipulasi, dan memiliki risiko yang
kekuatan permintaan dan penawaran saham
lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan
tersebut di pasar modal.
yang kurang likuid dan sahamnya hanya sedikit
Pembentukan harga saham di pasar modal
yang diperdagangkan di pasar modal.
ditentukan oleh banyaknya permintaan dan
Saham perusahaan yang masuk IDX30
penawaran atas saham tersebut. Syamsir
memiliki volume perdagangan yang tinggi dan
(2006:5), “asumsi dasar dalam analisis teknikal
jumlah saham yang beredar juga sangat banyak,
adalah bahwa harga sangat ditentukan oleh
sehingga permintaan-penawaran dan jumlah lot
keseimbangan antara supply dan demand. Jika
yang diperdagangan setiap harinya pasti ada.
terjadi ekses supply (kelebihan supply atas
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka
demand), maka harga akan jatuh dan demikian
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
sebaliknya.” Jika jumlah permintaan suatu
terkait faktor-faktor teknikal (volume bid, harga
saham lebih banyak daripada penawarannya
saham masa lalu, volume perdagangan), dan
maka harga saham akan cenderung mengalami
harga saham dengan judul “Pengaruh Faktor-
kenaikan harga.
Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham
Analisis teknikal juga dapat dikatakan sebagai
(Studi pada Saham IDX30 di Bursa Efek
sebuah analisis tentang pergerakan harga saham
Indonesia periode 2012-2015).”
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 37 No. 1Agustus2016 | 22
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pencarian pola perulangan yang dapat diprediksi
2. KAJIAN PUSTAKA dalam harga saham” (Bodie et.al, 2008:481).
Investasi Analisi teknikal dapat dikatakan sebagai
Tandelilin (2010:03) menjelaskan bahwa istilah sebuah analisis tentang pergerakan harga saham
investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam yang didasarkan dari pergerakan harga saham itu
aktivitas. Menginvestasikan dana yang dimiliki sendiri di masa lalu. Asumsi dasar dalam analisis
pada aset riil (tanah, emas, mesin, atau bangunan), teknikal adalah bahwa harga sangat ditentukan
maupun aset finansial (deposito, saham, ataupun oleh keseimbangan antara supply dan demand.
obligasi) merupakan aktivitas investasi yang pada Jika terjadi ekses supply (kelebihan suplly atas
umumnya dilakukan oleh investor. demand), maka harga akan jatuh dan demikian
Investasi dapat dilakukan oleh banyak pihak, sebaliknya (Syamsir, 2006:5).
seperti investor perorangan, perusahaan, maupun Technical analysis in based on publised market
sebuah negara. “Investasi adalah komitmen atas data as opposed to fundamental data, such as
sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang earnings, sales, growth rates, or goverment
dilakukan pada saat ini, denagn tujuan regulations. Market data primarily include the
memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang price of a stock or a market index and volume
akan datang” (Tandelilin, 2010:2). Investasi data (number of shares stocks or indexes traded)
dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dimasa (Jones et.al, 2009:447).
yang akan datang.
Permintaan dan Penawaran
Pasar Modal McConnell dan Brue (2005:40) manyataan
Pasar modal merupakan sarana atau wadah untuk bahwa “Demand is a schedule or a curve that shows
mempertemukan antara penjual dan pembeli. “Pasar the various amounts of a product that consumers are
modal merupakan situasi yang mana memberikan willing and able to purchase at each of a series of
ruang dan peluang penjual dan pembeli bertemu dan possible prices during a specified period of time. ”
bernegoisasi dalam pertukaran komuditas dan Permintaan dapat diartikan sebagai skedul atau
kelompok komuditas modal” (Hadi, 2013:10). kurva yang menunjukkan jumlah produk yang
Modal disini berupa modal hutang (obligasi) konsumen ingin dan mampu untuk membeli pada
maupun modal ekuitas (equity). Tandelilin (2010:26) berbagai tingkat harga tertentu dan selama periode
menerangkan bahwa “pasar modal adalah pertemuan waktu tertentu. Permintaan atas suatu barang
antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan ditentukan oleh berbagai faktor.
pihak yang Interaksi antara permintaan dan penawaran
membutuhkan dana dengan cara akan menentukan keadaan keseimbangan pasar.
memperjualbelikan sekuritas.” Keseimbagan pasar akan menentukan tingkat
Lubis (2008:7) menyatakan bahwa pada harga yang berlaku di pasar dan kuantitas barang
dasarnya pasar modal hampir sama dengan pasar- yang akan diperjualbelikan dan perlu diproduksi.
pasar lain, terdapat penjual dan pembeli. Jika Keseimbangan pasar pada pasar modal ditentukan
jumlah orang yang ingin membeli lebih banyak oleh banyaknya permintaan yang dapat dilihat dari
dibandingkan dengan yang ingin menjual, harga jumlah permintaan lot saham (volume bid) dan
akan semakin tinggi dan bila tidak ada seorangpun banyaknya penawaran yang dapat diketahui dari
yang membeli dan banyak yang menjual maka jumlah lot yang ingin ditawarkan (volume ask).
harga akan jatuh. “Penawaran untuk membeli suatu saham atau
surat berharga lainnya disebut bid” (Syamsir,
Analisis Teknikal 2006:6). Volume bid menunjukkan banyaknya
Analisis teknikal adalah analisis yang digunakan jumlah lembar saham yang diminta dan ingin dibeli
oleh banyak trader maupun investor untuk oleh investor pada periode waktu tertentu. Volume
menentukan keputusan dalam melakukan jual-beli bid adalah banyaknya jumlah lembar saham atas
saham. “Analisis teknikal dimulai dengan cara saham emiten tertentu yang investor bersedia untuk
memperhatikan perubahan saham itu sendiri dari membelinya di pasar modal pada hari tertentu.
waktu ke waktu. Analisis ini beranggapan bahwa Semakin besar volume bid maka harga saham
harga suatu saham akan ditentukan oleh penawaran cenderung akan mengalami kenaikan harga.
(supply) dan permintaan (demand) terhadap saham
tersebut” (Halim, 2015:11). “Analisis teknikal pada
dasarnya merupakan upaya

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 37 No. 1Agustus2016 | 23


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Harga Saham Masa Lalu
Harga saham masa lalu menurut Erina dalam Faktor- Harga
Abdillah (2011:4), harga saham masa lalu dapat Faktor Saham
mempengaruhi harga saham sekarang karena
mengikuti pola tertentu dan berulang sehingga Gambar 1. Model Konseptual
berpengaruh secara psikologis terhadap investor
dalam melakukan transaksi perdagangan, banyak
analisis teknikal percaya bahwa gerakan saham Volume Bid
akan mengikuti pola. Pergerakan harga saham H1
selalu mengikuti pola yeng telah terjadi pada masa Harga Saham H1
Masa Lalu H2 Harga Saham
lalu, harga saham bergerak dalam sebuah tren dan
H1
akan mengalami pembelokan arah tren ketika Volume
mencapai titik harga tertentu.
Perdagangan
Volume Perdagangan Saham
“Trading volume is number of shares stocks Gambar 2. Model Hipotesis
or indexs traded” (Jones et.al, 2009:447). Volume
perdagangan merupakan banyaknya lembar saham 3. METODE PENELITIAN
yang diperdagangkan. “Trading volume is defined Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah
as the number shares bought and sold each day” explanatory research dengan menggunakan
(Abbondante, 2010:1). Volume perdagangan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui
saham dapat diartikan sebagai banyaknya lembar pengaruh Faktok-Faktor Teknikal (Volume Bid,
saham dari suatu emiten atau perusahaan yang Harga Saham Masa Lalu, Volume Perdagangan)
diperjual-belikan di pasar modal setiap harinya terhadap Harga Saham. Lokasi penelitian ini
dengan tingkat harga yang telah disepakati oleh Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan
pihak penjual dan pembeli saham melalui broker sampel menggunakan purposive sampling.
(perantara) perdagangan saham. Susanto dan Adapun populasi dalam penelitian ini adalah 46
Sabardi (2010:104) menyatakan bahwa secara saham perusahaan dan sampelnya adalah 17
historis volume perdagangan saham mempunyai saham perusahaan. Pengumpulan data dalam
kaitan dengan harga pasar di bursa, dikarenakan penelitian ini adalah teknik dokumentasi dengan
volume perdagangan saham dianggap sebagai cara menelusuri data historis dari website resmi
ukuran dari kekuatan atau kelemahan pasar sesuai BEI di www.idx.co.id dan PT Indonesian Capital
dengan hukum penawaran dan permintaan. Market Electronic Library. Teknik analisis dalam
penelitian ini menggunakan analisis statistik
Harga Saham deskriptif dan statistik inferensial yang meliputi:
Martalena dan Malinda (2011:57) uji asumsi klasik, Uji t, Uji F, serta Koefisien
menerangkan bahwa nilai suatu saham dapat Determinasi.
dilihat dari 4 (empat) konsep, yaitu:
a. Nilai nominal merupakan nilai perlembar 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
saham yang berkaitan dengan akuntansi dan Analisis Regresi Linier Berganda dan Uji t
b. hukum. Nilai ini diperlihatkan pada neraca Tabel 1. Koefisien Regresi dan Hasil Uji t.
perusahaan dan merupakan modal disetor
Model Unstandardized t Sig.
penuh dibagi jumlah lembar saham beredar.
c. Nilai buku merupakan nilai buku per lembar Coefficients

saham menunjukkan nilai aktivitas bersih B Std. Error


perembar saham yang merupakan nilai (Constant) 8,081 1,994 4,052 ,000
ekuitas dibagi dengan jumlah lembar saham.
Bid ,027 ,109 ,245 ,807
d. Nilai pasar merupakan nilai perlembar 1
saham yang ditentukan oleh permintaan dan HSML ,739 ,076 9,725 ,000
penawaran yang terbentuk dalam bursa Perdagangan -,286 ,132 -2,162 ,034
saham. Sumber : Output SPSS 21.0 Diolah,2016
Berdasarkan Tabel 1 persamaan regresi dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y= 8,081 + 0,027X1 + 0,739X2 – 0,286X3 + e

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 37 No. 1Agustus2016 | 24


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Berdasarkan uji t dan nilai signifikansi pada menunjukan tanda positif atau searah, bilamana
tabel 1 dapat disimpulkan bahwa: harga saham masa lalu meningkat maka harga
1. variabel volume bid tidak memiliki saham sekarang juga akan meningkat. Hasil yang
pengaruh signifikan terhadap harga saham didapatkan konsisten dengan penelitian yang
perusahaan yang masuk dalam indeks IDX30. dilakukan oleh Abdillah (2011), menyatakan ada
Permintaan yang diukur dengan volume bid tidak pengaruh signifikan positif antara harga saham
memiliki pengaruh signifikan terhadap harga masa lalu terhadap harga saham.
saham. Nilai positif pada koefisien volume bid 3. variabel volume perdagangan memiliki
menandakan hubungan positif antara volume bid pengaruh signifikan negatif terhadap harga saham
dan harga saham. Hasil positif tersebut sesuai perusahaan yang masuk dalam indeks IDX30.
dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Berdasarkan teoritis menunjukkan adanya
Syamsir (2006:5) yang menyatakan bahwa jika persamaan atas pernyataan yang diungkapkan
terjadi ekses demand (kelebihan demand atas Karpoff dalam Sandrasari (2010:69) bahwa volume
supply) maka harga saham akan naik. Peningkatan perdagangan berpengaruh terhadap volatilitas harga
jumlah volume bid akan menaikkan harga saham, saham karena volume mencerminkan informasi yang
tetapi tidak signifikan. diterima oleh pelaku pasar. Volume perdagangan
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya saham dapat menggambarkan kondisi efek yang
pengaruh signifikan tersebut berbeda dengan diperjualbelikan di pasar modal.
pernyataan yang diungkapkan oleh Syamsir Peningkatan volume perdagangan
(2006:5) bahwa harga saham sangat ditentukan mencerminkan meningkatnya jumlah permintaan
oleh keseimbangan antara supply dan demand, dan penawaran pada suatu saham. Volume
perubahan demand akan mempengaruhi perdagangan juga merupakan salah satu faktor yang
keseimbangan pasar yang akan berdampak pada memberikan pengaruh terhadap pergerakan saham.
perubahan harga saham. Keseimbangan pasar Hasil penelitian menunjukan nilai koefisien regresi
dalam bursa ditentukan oleh pergerakan volume pada model persamaan regresi linier berganda yang
bid dan volume ask yang berubah secara cepat menunjukan tanda negatif atau berlawanan arah,
karena banyaknya investor (pembeli dan penjual) bilamana volume perdagangan meningkat, maka
di bursa dan tingginya variasi ekspektasi antara harga saham akan menurun. Susanto dan Sabardi
investor satu dengan lainnya. (2010:104) menyatakan bahwa secara historis
Perusahaan dalam indeks IDX30 merupaakan volume perdagangan saham mempunyai kaitan
perusahan-perusahaan yang memiliki likuiditas dengan harga pasar di bursa, dikarenakan volume
yang tinggi di bursa, banyak investor yang perdagangan saham dianggap sebagai ukuran dari
melakukan transaksi pada saham perusahaan kekuatan atau kelemahan pasar sesuai dengan
tersebut sehingga pergerakan volume bid terjadi hukum penawaran dan permintaan. Semakin banyak
dengan cepat. Volume bid berubah dengan cepat jumlah lembar saham yang diperdagangkan, berarti
sehingga tidak berpengaruh terhadap harga saham semakin tinggi volume perdagangan saham,
secara signifikan. sehingga minat investor untuk menginvestasikan
2. variabel harga saham masa lalu memiliki modalnya dalam aktivitas jual dan beli saham akan
pengaruh signifikan positif terhadap harga saham berdampak pada pergerakan harga saham
perusahaan yang masuk dalam indeks IDX30. perusahaan. Jika permintaan investor lebih kuat dari
Hasil tersebut sesuai dengan pernyataan yang penawaran maka harga saham akan meningkat,
diungkapkan Erina dalam Abdillah (2011:4), sebaliknya jika penawaran lebih kuat dari
bahwa harga saham masa lalu mempengaruhi permintaan maka harga akan menurun.
harga saham masa sekarang yang mengikuti pola Hasil yang didapatkan menunjukan adanya
tertentu dan berulang sehingga berpengaruh secara perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh
psikologis terhadap investor dalam melakukan Sandrasari (2010) menyatakan volume
transaksi perdagangan, banyak analisis teknikal perdagangan berpengaruh signifikan positif secara
percaya bahwa pergerakan harga saham akan parsial terhadap volatilitas harga saham.
mengikuti pola tren tertentu. Data harga saham Perbedaan hasil juga ditunjukan pada penelitian
masa lalu mempunyai pengaruh terhadap harga yang dilakukan oleh Susilawati (2010)
saham yang terjadi saat ini dan yang akan menyatakan bahwa trading size tidak memiliki
mendatang sesuai dengan pergerakan saham yang pengaruh terhadap perubahan harga saham.
terjadi di dalam bursa. Hasil tersebut sesuai
dengan penjelasan nilai koefisien regresi pada
model persamaan regresi linier berganda yang
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 37 No. 1Agustus2016 | 25
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Hasil Uji F 5. KESIMPULAN DAN
Tabel 2. Hasil Uji Signifikansi F SARAN Kesimpulan
Model F Sig F Tabel 1. Variabel volume bid secara parsial tidak
b memiliki pengaruh signifikan terhadap harga
Regression 127,913 ,000 3,14
Sumber:Data diolah dari output SPSS 21, 2016 saham dari perusahaan dalam indeks IDX30.
Berdasarkan hasil analisis model persamaan Volume bid merupakan satu-satunya variabel
regresi linier berganda dengan uji signifikansi yang secara parsial tidak memilki pengaruh
simultan (Uji statistik F) dan pembuktian hipotesis yang signifikan.
kedua dapat disimpulkan bahwa variabel volume 2. Variabel harga saham masa lalu dan volume
bid, harga saham masa lalu, dan volume perdagangan secara parsial memiliki pengaruh
perdagangan memiliki pengaruh signifikan secara signifikan terhadap harga saham. Harga saham
simultan terhadap harga saham perusahaan yang masa lalu berpengaruh signifikan positif
masuk dalam indeks IDX30. Hasil tersebut terhadap harga saham berbeda dengan volume
menunjukan bahwa penelitian ini dapat perdagangan yang memiliki pengaruh
membuktikan dasar teoritis dari penggunaan signifikan negatif terhadap harga
model penilaian saham dengan menggunakan saham.Secara parsial perubahan nilai tukar
faktor-faktor analisis teknikal seperti volume bid, Yuan tidak berpengaruh terhadap nilai tukar
harga saham masa lalu, dan volume perdagangan USD. Di duga karena adanya informasi
yang dianalisis untuk memperkirakan harga asimetris antara Bank Sentral Tiongkok dan
saham. Hasil tersebut sesuai dengan pernyataan Bank Sentral Indonesia dapat membuat
yang diungkapkan oleh Jones et al, (2009:447) keputusan yang akurat.
bahwa harga saham dapat diprediksi dengan 3. Secara simultan ketiga variabel independen
analisis teknikal berdasarkan data pasar seperti yaitu volume bid, harga saham masa lalu, dan
harga saham, indeks pasar dan volume volume perdagangan berpengaruh signifikan
perdagangan. Diperkuat oleh pendapat yang terhadap harga saham. Kesimpulan yang
diungkapkan Syamsir (2006:5) bahwa analisis didapatkan bahwa dapat dibuktikan adanya
pergerakan harga saham didasarkan atas pengaruh signifikan secara simultan terhadap
pergerakan harga saham itu sendiri dimasa lalu harga saham.
dan harga saham sangat ditentukan oleh
Saran
keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
memper singkat rentan waktu dalam
Hasil Analisis Koefisien Determinasi pengambilan data penelitian. Semakin singkat
Tabel 3. Hasil Uji Koefisien Determinasi.
rentan waktu dalam pengambilan data dapat
Model R R Square Adjusted R memudahkan dalam menganalisis pergerakan
Square volume bid maupun harga saham yang
,926a berubah dengan cepat.
1 ,857 ,850
Sumber: Data diolah dari output SPSS 21, 2016 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi dari menambahkan variabel fundamental maupun
model persamaan regresi pada Tabel 16, menunjukkan teknikal lainnya dalam memprediksi harga
besarnya adjusted R square ( 2) adalah 0,850. Hasil saham. Penambahan variabel dapat
yang didapatkan bahwa pengaruh yang dijelaskan oleh
variasi dari variabel independen (volume bid, harga memprediksi pergerakan harga saham secara
saham masa lalu, dan volume perdagangan) terhadap lebih akurat.
variabel dependen (harga saham) sebesar 85%.
Penjelasan dari sisa persentase yaitu 15% (100% - 3. Bagi investor, hasil penelitian ini membuktikan
85%) merupakan faktor di luar model yang juga bahwa harga saham masa lalu dan volume
mempengaruhi harga saham. perdagangan berpengarug signifikan terhadap
harga saham. Investor dalam pengambilan
keputusna transaksi perdagangan saham lebih
baik investor juga memperhatikan faktor-faktor
teknikal seperti harga saham masa lalu yang
dapat membentuk pola pergerakan harga saham
dan volume perdagangan yang mencerminkan
kekuatan permintaan dan penawaran saham
untuk

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 37 No. 1Agustus2016 | 26


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
melakukan prediksi pergerakan harga saham Indonesia”, Skripsi. Fakultas Ekonomi.
masa depan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
(Online).
(http://core.ac.uk/download/pdf/1235047
DAFTAR PUSTAKA 2.pdf, diakses 20 Oktober 2015).
Abbondante, Paul. 2010. Trading volume and
stocks indices: A test of technical Susanto, Djoko dan Sabardi, Agus. 2010, Analisis
analysis. American Journal of Economics Teknikal di Bursa Efek. Edisi Dua.
and Business Administration, 2 (3): 287- Yogyakarta: UPP STIM YKPN
292
Susilawati, C.E. 2008. “Volume perdagangan dan
Abdillah, Hafidz. 2011. “Pengaruh Variabel perubahan harga saham: Analisis
Fundamental dan Teknikal Terhadap berdasarkan jenis informasi.”, Media Riset
Harga Saham Perbankan yang Go Public Bisnis dan Manajemen. (online). Vol
di Bursa Efek Indonesia Periode 2007- 8, No 3,
2009”, Skripsi. Fakultas Ekonomi. (http://www.online.fe.trisakti.ac.id/publik
Universitas Pembangunan Nasional Jawa asi_ilmiah/MRBM/MRBM%202008/MR
Timur. Surabaya. (Online). BM%20VOL.%208%20NO.%203%20D
(http://eprints.upnjatim.ac.id/1464/1/file1 ESEMBER%20%202008/PP285-
.pdf, diakses 21 April 2016) 304.pdf, diakses 20 Oktober 2015)
Bodie, Zvi. Kane, Alex and Marcus, Alan J. 2008. Syamsir, Hendra. 2006. Solusi Investasi di Bursa
Investasi : Terjemahan Investment. Buku Saham Indonesia Pendekatan Analisis
1. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat- Teknikal melalui Studi Kasus Riil dengan
McGrew Hill. Dilengkapi Formulasi MetaStock.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Darmadji, Tjiptonodan dan Hendi, M Fakhruddin.
2008. Pasar Modal di Indonesia Tandelilin, Erduardus. 2010. Portofolio dan
Pendekatan Tanya Jawab.Edisi Kedua. Investasi. Yogyakarta: Kanisius.
Jakarta: Salemba Empat.

Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal (Acuan Teoritis dan


Praktis Investasi di Instrumen Keuangan
Pasar Modal).Yogyakarta: Graha Ilmu.

Halim, Abdul. 2015. Analisis Investasi dan


Aplikasinya. Jakarta. Salemba Empat.

Jones, Charles P. Dkk. 2009. INVESTMENT:


Analysis and Management (An Indonesian
Adaptation). Indonesia. Salemba Empat.

Lubis, AF. 2008. Pasar Modal. Jakarta. Lembaga


Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.

McConnell, Campbell R. and Stanley L, Brue.


2005. Macroeconomics : Principles,
Problems, and Policies. United State: The
McGraw-Hill Companies, Inc.

Sandrasari, Widya T. 2010. “Analisis Pengaruh


Volume Perdagangan Frekuensi
Perdagangan, Dan Order Imbalance
Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada
Perusahaan Go Public Di Bursa Efek
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 37 No. 1Agustus2016 | 27
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like