You are on page 1of 7

.

Definisi Transplantasi SumSum Tulang


Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang
merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Ada dua jenis sumsum tulang:
sumsum merah (dikenal juga sebagai jaringan myeloid) dan sumsum kuning. Sel darah merah,
keping darah, dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah. Sumsum
kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang
banyak dikandungnya. Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak pembuluh dan
kapiler darah.
Transplantasi sumsum tulang merupakan prosedur dimana sumsum tulang yang rusak
digantikan dengan sumsum tulang yang sehat. Sumsum tulang yang rusak dapat disebabkan
oleh dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi. Selain itu, transplantasi sumsum tulang juga
berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker. Transplantasi sumsum tulang
dapat menggunakan sumsum tulang pasien sendiri yang masih sehat. Hal ini disebut
transplantasi sumsum tulang autologus. Transplantasi sumsum tulang juga dapat diperoleh dari
orang lain. Bila didapat dari kembar identik, dinamakan transplantasi syngeneic. Sedangkan
bila didapat dari bukan kembar identik, misalnya dari saudara kandung, dinamakan
transplantasi allogenik. Sekarang ini, transplantasi sumsum tulang paling sering dilakukan
secara allogenik.
Suatu transplantasi sumsum tulang (bone marrow) mungkin digunakan untuk merawat
pasien-pasien dengan bentuk-bentuk kanker tertentu, seperti leukemia, lymphoma, atau kanker
payudara. Tujuan dari suatu transplantasi jenis ini pada wanita-wanita dengan kanker payudara
adalah untuk mengizinkan mereka untuk menjalani kemoterapi dosis tinggi -- yang menyerang
secara agresif sel-sel kanker, namun juga merusak sel-sel darah yang normal - dan kemudian
menggantikan sel-sel yang rusak dengan sel-sel yang sehat.

B. Definisi Bone Marrow (Sumsum Tulang)


Bone marrow adalah jaringan seperti sepon yang ditemukan didalam tulang. Sumsum
tulang (bone marrow) pada tulang dada, tengkorak, tulang pinggul, tulang-tulang rusuk, dan
tulang belakang (spine) mengandung sel-sel induk (stem cells) yang menghasilkan sel-sel
darah tubuh. Tiga jenis sel-sel darah yang diperlukan tubuh untuk berfungsi -- sel-sel darah
merah yang mengangkut oksigen, sel-sel darah putih yang melawan/memberantas infeksi, dan
platelet-platelet yang membentuk bekuan -- adalah semuanya terbuat didalam sumsum tulang
(bone marrow).
Siapa Adalah Calon Untuk Suatu Transplantasi Sumsum Tulang (Bone Marrow).
Keputusan untuk menentukan suatu transplantasi sumsum tulang selalu dibuat pada suatu dasar
perorangan. Dokter anda akan mempertimbangkan umur anda, kondisi fisik keseluruhan,
diagnosis, dan tingkat penyakit. Dokter anda juga akan memastikan anda mengerti manfaat-
manfaat dan risiko-risiko yang potensial dari prosedur transplantasi.

C. Sumsum Tulang Yang Ditransplantasikan


Sumsum tulang (bone marrow) yang diberikan sewaktu suatu transplantasi datangnya
dari anda atau dari seorang donor yang sumsum tulangnya cocok dengan punyanya anda.
Proses pencocokan disebut human leukocyte antigen testing (HLA testing). Suatu
rentetan dari tes-tes darah mengevaluasi kecocokan atau kedekatan dari jaringan antara donor
dan penerima. Hasil-hasil tes ini digunakan untuk membantu lab tipe jaringan (tissue-typing
lab) mencocokan suatu cangkokan susmsum tulang donor pada anda.
Yang Terjadi Sebelum Transplantasi Adalah Sejumlah tes-tes dilaksanakan sebelum
prosedur transplantasi sumsum tulang untuk memastikan anda mampu secara fisik untuk
menjalani suatu transplantasi. Tes-tes ini juga membantu regu transplantasi mengidentifikasi
dan merawat persoalan-persoalan potensial apa saja sebelum transplantasi.
Fungsi jantung, paru-paru dan ginjal anda akan diuji. Dokter anda mungkin juga
memerintahkan tes-tes darah, suatu CAT scan, dan suatu biopsi bone marrow. Suatu
pemeriksaan gigi yang komplit diperlukan sebelum prosedur untuk mengecilkan risiko infeksi
anda, dan tindakan-tindakan pencegahan lain akan diambil seperti yang diperlukan untuk
mengecilkan risiko infeksi.
Tes-tes yang diperlukan sebelum transplantasi sumsum tulang biasanya dilakukan pada
suatu dasar sebagai pasien luar. Koordinator transplantasi anda akan membantu menyusun tes-
tes ini untuk anda.

D. Penempatan Central Venous Catheter


Sebelum transplantasi sumsum tulang dapat dilaksanakan, suatu central venous catheter
dimasukan melalui suatu vena di dada anda sewaktu suatu prosedur operasi yang sederhana.
Suatu central venous catheter adalah suatu tabung yang ramping, berongga dan lentur yang
mengizinkan cairan-cairan, larutan-larutan nutrisi, antibiotik-antibiotik, kemoterapi, atau
produk-produk darah diserahkan secara langsung kedalam aliran darah anda tanpa secara
berulang harus memasukan suatu jarum kedalam vena anda. Kateter dapat juga digunakan
untuk mengambil contoh-contoh darah.
E. Menstimulasi Sel-Sel Darah Putih Anda
"Colony-stimulating factors," yang adalah obat-obat seperti hormon, diberikan sebelum
transplantasi sumsum tulang anda untuk membantu sel-sel darah putih anda memulihkan diri
dari kemoterapi sehingga mereka dapat membantu melawan risiko infeksi. Mereka juga
meningkatkan jumlah dari sel-sel induk (stem cells) di darah anda.
Memanen Bone Marrow (Sumsum Tulang) yaitu Bone marrow ditarik/dikeluarkan
melalui suatu jarum yang dimasukan kedalam suatu tulang di pinggul. Prosedur ini
dilaksanakan di ruang operasi dan pasien diberikan pembiusan keseluruhan. Jika sumsum
tulang anda sendiri tidak dapat digunakan untuk transplantasi dan jika seorang donor tidak
ditemukan, sel-sel induk (stem cells) mungkin dipanen dari peredaran darah anda.

F. Kemoterapi Dan/Atau Terapi Radiasi


Dosis yang sangat tinggi dari kemoterapi dan/atau terapi radiasi diberikan untuk
menghancurkan sel-sel induk dan sel-sel darah yang abnormal. Terapi dosis tinggi pada
dasarnya "menghapus" sumsum tulang normal anda. Sebagai akibatnya, jumlah-jumlah darah
anda (jumlah sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, dan platelet-platelet) dengan cepat jatuh
ke tingkat-tingkat yang rendah.
Selama fase perawatan ini, anda akan diberikan cairan-cairan intravena untuk menguras
ginjal-ginjal anda dan mengecilkan kerusakan dari kemoterapi. Anda akan juga diberikan obat-
obat untuk mengontrol mual, karena kemoterapi seringkali menyebabkan mual dan muntah.
Karena anda akan berada di suatu keadaan kesehatan yang rapuh dan tidak akan
mempunyai cukup sel-sel darah putih untuk melindungi anda dari infeksi, anda akan diisolasi
di kamar rumah sakit anda hingga setelah sumsum tulang baru mulai tumbuh. Penyedia-
penyedia perawatan kesehatan anda akan memberikan anda petunjuk-petunjuk spesifik tentang
prosedur isolasi.
G. Yang Terjadi Sewaktu Transplantasi dan Efek sampingnya.
Pada hari anda menerima tranplantasi sumsum tulang anda, sumsum tulang yang telah
dipanen diinfusikan kedalam suatu vena melalui suatu tabung intravena. Sumsum tulang
tampak seperti darah yang gelap dan kental. Ia berpindah tempat ke rongga-rongga tulang yang
besar (tulang dada, tengkorak, pinggul-pinggul, tulang-tulang rusuk dan tulang belakang), dan
mulai menghasilkan sel-sel darah yang normal setelah beberapa minggu.
Pada akhirnya, jika semua berjalan lancar, seluruh sumsum tulang resipien akan
tergantikan dengan sumsum tulang yang baru. Namun, prosedur transplantasi sumsum tulang
memiliki kelemahan karena sel darah putih resipien telah dihancurkan oleh terapi radiasi dan
kemoterapi. Sumsum tulang yang baru memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu untuk
menghasilkan sejumlah sel darah putih yang diperlukan guna melindungi resipien terhadap
infeksi. Transplantasi sumsum tulang memerlukan kecocokan HLA 6/6 atau paling tidak 5/6.
Risiko lainnya adalah timbulnya penyakit GvHD, di mana sumsum tulang yang baru
menghasilkan sel-sel aktif yang secara imunologi menyerang sel-sel resipien. Selain itu, risiko
kontaminasi virus lebih tinggi dan prosedur pencarian donor yang memakan waktu lama.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat di tarik suatu kesimpulan antara lain:
1. Sumsum tulang adalah jaringan spons yang terdapat dalam tulang-tulang besar seperti tulang
pinggang, tulang dada, tulang punggung, dan tulang rusuk. Pada transplantasi ini prosedur yang
dilakukan cukup sederhana, yaitu biasanya dalam keadaan teranestesi total. Sumsum tulang
(sekitar 600 cc) diambil dari tulang panggul donor dengan bantuan sebuah jarum suntik khusus,
kemudian sumsum tulang itu disuntikkan ke dalam vena resipien. Sumsum tulang donor
berpindah dan menyatu di dalam tulang resipien dan sel-selnya mulai berproliferasi.
2. Pada akhirnya, jika semua berjalan lancar, seluruh sumsum tulang resipien akan tergantikan
dengan sumsum tulang yang baru. Namun, prosedur transplantasi sumsum tulang memiliki
kelemahan karena sel darah putih resipien telah dihancurkan oleh terapi radiasi dan kemoterapi.
Sumsum tulang yang baru memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu untuk menghasilkan
sejumlah sel darah putih yang diperlukan guna melindungi resipien terhadap infeksi.
Transplantasi sumsum tulang memerlukan kecocokan HLA 6/6 atau paling tidak 5/6.
3. Risiko lainnya adalah timbulnya penyakit GvHD, di mana sumsum tulang yang baru
menghasilkan sel-sel aktif yang secara imunologi menyerang sel-sel resipien. Selain itu, risiko
kontaminasi virus lebih tinggi dan prosedur pencarian donor yang memakan waktu lama.

B. Saran
Dari hasil penyusunan dan pembuatan makalah ini penyusun dapat memberikan saran
:
1. Semoga makalah yang relatif singkat ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga bagi para
pembaca, sehingga bertambah lagi pengetahuan yang baru dan dapat menjadi acuan untuk kita
semua.
2. Diharapkan tidak hanya membaca buku-buku, tetapi dengan membahas referensi lainya sperti
koran, majalah atau melalui media elektronik. Agar dapat pemahaman yang lebih baik lagi.

Efek Samping Transplantasi Sumsum Tulang pada Donor

Hanya sejumlah kecil sumsum tulang yang diambil dari donor sehingga tidak
benar-benar menimbulkan banyak kerugian.

Daerah di sekitar lokasi dimana sumsum tulang diambil mungkin terasa kaku
selama beberapa hari.

Sumsum tulang yang disumbangkan akan diganti oleh tubuh dalam beberapa
hari. Namun, waktu pemulihan akan bervariasi pada setiap individunya.

Sementara sebagian orang dapat kembali ke rutinitas dalam waktu seminggu,


sebagian yang lain mungkin membutuhkan 3-4 minggu sebelum semuanya
normal kembali.

Meskipun ada tidak ada efek samping berat bagi donor, komplikasi yang
dikaitkan dengan penggunaan anestesi mungkin perlu pula diperhatikan

Efek Samping Transplantasi Sumsum Tulang pada Penerima

Efek samping prosedur medis ini pada penerima bisa jauh lebih parah
dibandingkan dengan kemoterapi itu sendiri.

Dari berbagai risiko, perdarahan dan infeksi merupakan efek samping yang
sering terjadi.

Efek jangka pendek transplantasi sumsum tulang pada penerima termasuk mual,
muntah, kehilangan nafsu makan, kelelahan, dll.
Pada saat yang sama, pasien juga cenderung mengalami rambut rontok,
sariawan, dan reaksi kulit setelah transplantasi sumsum tulang.

Di sisi lain, efek jangka panjang akan meliputi ketidaksuburan, katarak,


pengembangan kanker sekunder, dll.

Sekitar 10-50 persen pasien yang memilih melakukan transplantasi alogenik –


dimana pasien menerima sel induk dari anggota keluarga terdekatnya –
menderita graft versus host disease (GVHD).

Pada kausu ini, sel-sel darah putih dari tubuh donor menganggap sel dalam
tubuh pasien sebagai benda asing dan menyerang mereka.

Akibatnya, pasien menderita berbagai masalah seperti ruam kulit, diare, dan
gagal hati.

Penurunan jumlah trombosit sebagai akibat dari sumsum tulang donor yang tidak
berfungsi dapat mengganggu proses pembekuan darah dan mengakibatkan
pendarahan di otak, paru-paru, usus, dll.

Mengapa transplantasi sumsum tulang


belakang dilakukan?
Transplantasi ini dilakukan untuk menggantikan kondisi sumsum tulang yang rusak dan
tidak lagi mampu menghasilkan sel darah sehat. Transplantasi juga biasa dilakukan untuk
menggantikan sel darah yang rusak atau hancur akibat perawatan kanker intensif.
Transplantasi sumsum tulang belakang biasa digunakan untuk mengobati beberapa kondisi
berikut ini:

 Anemia aplastik (gagal sumsum tulang belakang)


 Leukemia (kanker darah)
 Limfoma (kanker yang mempengaruhi sel darah putih)
 Myeloma (kanker yang mempengaruhi sel yang disebut sel plasma)

Gangguan kondisi darah tertentu, gangguan sistem kekebalan tubuh dan gangguan
metabolisme seperti anemia sel sabit, thalassemia, penyakit SCID (severe combined
immunodeficiency) atau penyakit yang membuat orang dengan penyakit ini tidak memiliki
sistem kekebalan tubuh, dan sindrom hurler adalah kondisi yang sangat membutuhkan
transplantasi sumsum tulang.

Transplantasi ini biasanya akan dilakukan jika perawatan lain tidak membantu. Potensi
manfaat transplantasi ini lebih besar dibandingkan risiko yang akan dialami karena kondisi
penyakit yang telah disebutkan.

You might also like