You are on page 1of 2

KASUS I

Seorang laki-laki (36 tahun) dirawat diruang bedah dengan diagnosa medis
adrenocortical karsinoma stage II (T2, N0, M0) dari kelenjar adrenal. Keluhan utama
pasien bengkak kedua kaki sampai lutut. Pasien pernah dirawat di rumah sakit dengan
diagnosis trombosis vena dalam, yang telah ditangani secara medis dengan heparin.
Pasien juga memiliki riwayat dua kali episode transient ischemic attack. Saat ini tidak
ada gejala sisa kelainan otak. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan semua hasil
tes laboratorium pernafasan normal, kecuali untuk protein C reaktif (CRP) positif dan
nilai cardiolipin 36. Hasil USG menunjukkan massa 13 × 6,8 cm di kelenjar adrenal,
yang dikonfirmasi oleh hasil CT scan. Pasien saat ini sudah menjalani adrenalektomi
hari-1. Hasil pemeriksaan diagnosis patologi anatomi adalah pheochromocytoma.
Saat ini pasien mengeluhkan nyeri di luka operasi dengan skala nyeri 6. Luka operasi
belum dilakukan perawatan luka. Hasil pengkajian tanda-tanda vital didapatkan
frekuensi nadi 98x/menit, TD 125/70 mmHg, frekuensi napas 24x/menit, dan suhu
tubuh 37,70C.

Pertanyaan:
1. Jelaskan terminologi istilah yang ada di kasus di atas!
2. Buat dan jelaskan WOC secara teoritis untuk kasus di atas?
3. Buatlah pengkajian secara lengkap berdasarkan 11 fungsional Gordon!
4. Jelaskan pemeriksaan penunjang yang belum dan sudah dilakukan pada pasien!
5. Buatlah asuhan keperawatan pada pasien tersebut!
KASUS II
Seorang laki-laki (46 tahun) dirawat dirumah sakit dengan keluhan lemah dan
penurunan berat badan 7 Kg. Pasien mengeluhkan dyspnea ringan saat aktivitas dan
penurunan nafsu makan. Pasien memilik iriwayat hipertrigliseridemia, hipotiroidisme
primer, dan defisiensi vitamin D. Hasil tes tuberkulin didapatkan indurasi (diameter
diketahui) dan itu dihubungkan dengan vaksin BCG yang dijalani pasien. Hasil rontgen
dada ditemukan adanya TB paru. Pemeriksaan fisik menunjukkan distensi abdomen
dan asites negatif. Selajutnya pasien diterapi dengan OAT (Isoniazid, Rifampisin,
pirazinamid, dan etambutol). Satu bulan setelah memulai terapi pasien dirawat
kembali di rumah sakit dengan keluhan kelelahan, muntah, libido menurun, dan
disfungsi ereksi. Hasil pemeriksaan pasien memiliki tekanan darah rendah dan kurus.
Selain itu pasien memiliki hiperpigmentasi kulit, mukosa mulut, dan kuku. Hasil
laboratorium didapatkan hiponatremia, hiperkalemia, dan hiperkalsemia ringan. Hasil
kortisol 2,5 mcg/dL dan ACTH dari 531,2 PCG/mL. Sebuah computed tomography
scan abdomen dengan kontras intravena didapatkan pembesaran kelenjar adrenal
bilateral (4 cm x 3,3 cm di sebelah kanan, 2,3 cm × 2,1 cm sebelah kiri). Pasien
didiagnossis dengan Tuberkulosis kelenjar adrenal.

Pertanyaan:
1. Jelaskan terminologi istilah yang ada di kasus di atas!
2. Buat dan jelaskan WOC secara teoritis untuk kasus di atas?
3. Buatlah pengkajian secara lengkap berdasarkan 11 fungsional Gordon!
4. Jelaskan pemeriksaan penunjang yang belum dan sudah dilakukan pada pasien!
5. Buatlah asuhan keperawatan pada pasien tersebut!

You might also like