Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH ;
ii | I n d u s t r i G e l a s B o t o l
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 BAHAN BAKU PEMBUATAN KACA......................................................................3
2.1.1 Komponen Utama.................................................................................................3
2.1.2 Komponen Sekunder.............................................................................................4
2.2 PROSES PEMBUATAN..............................................................................................6
2.2.1 Persiapan bahan baku (batching)..........................................................................6
2.2.2 Pencairan (melting/fusing)....................................................................................6
2.2.3 Pembentukan (forming/shaping)...........................................................................7
2.2.4 Annealing..............................................................................................................8
2.2.5 Finishing dan pengendalian kualitas (Quality Control)........................................8
2.3 SIFAT SIFAT................................................................................................................9
2.4 KETAHANAN KIMIA..............................................................................................10
BAB III PENUTUP...................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................12
iii | I n d u s t r i G e l a s B o t o l
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, dengan
ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Proses Industri Kimia dengan
judul "Industri Gelas Botol".
Adapun makalah Proses Industri Kimia tentang " Industri Gelas Botol " ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga
dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah Proses Industri Kimia ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Proses Industri Kimia tentang
"Industri Gelas Botol" ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi
terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari Anda kami tunggu untuk perbaikan
makalah ini nantinya.
Penyusun
iv | I n d u s t r i G e l a s B o t o l
BAB I
PENDAHULUAN
1 |I n d u s t r i G e l a s K i m i a
a. Apa saja bahan baku untuk membuat gelas dan kaca?
1.3 Tujuan
A. Mengetahui bahan baku yang digunakan dalam industri gelas dan kaca.
B. Menginformasikan cara pengolahan bahan baku menjadi gelas dan kaca.
2 |I n d u s t r i G e l a s K i m i a
BAB II
PEMBAHASAN
3 |I n d u s t r i G e l a s K i m i a
fluksnya yang kuat, boraks tidak saja bersifat menurunkan koefisien
ekspansi tetapi juga meningkatkan ketahana terhadap reaksi kimia
6. Cullet
merupakan pecahan-pecahan kaca atau kaca yang berasal dari produk tak lolos
quality control. Cullet berfungsi untuk menurunkan temperatur leleh dari
bahan baku. Cullet yang diumpankan sebanyak 25% dari total bahan baku.
6. Blok refraktori
Blok refraktori untuk industri kaca dikembangkan khusus berhubung
dengan kondisi yang hebat yang harus dialami dalam penggunaannya.
Zirkon, alumina, mulit (mullite), mulit aluminasinter dan zirkonia
alumina-silika, alumina, krom-alumina elektrokast banyak digunakan
sebagai refraktor pada tangki kaca.
4 |I n d u s t r i G e l a s K i m i a
No SiO2 B2O3 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO NaO
1 71.8 1.4 0.1 8.9 3.3 14.3
2 72.4 0.8 0.4 5.3 3.7 17.4
3 81.0 12.5 2.0 4.5
4 67.2 0.9 9.5
5 100
Keterangan :
1. Jendela amerika dan eropa
2. Bola Lampu
3. Pyrex
4. Alat makan minum
5. Silika Murni
Berbagai macam produk yang dihasilkan dari industri
kaca yang membedakan dari masing masing produk ialah
komposisi. Misalnya jendela kaca, bola lampu, dan pyrex.
Komposisi jendela di negara tropis dan subtropis berbeda. Hal
ini dikarenan musim yang berbeda dari masing-masing
negara. Namun, hal yang tepenting terdapat silikat, kalsium
dan natrium oksida. Komponen lainnya yaitu berupa senyawa
tambahan. Untuk membuat suatu bahan kaca yang tahan
panas dapat ditambahakan B2O3. Seperti dalam bola lambu
dan alat laboratorium.
Hal yang menarik dari kaca yaitu adanya warna. Warna pada kaca
membuat telihat lebih indah, elegant, dan menambah harga jualnya.
Pewarnaan dihasilkan oleh penyerapan langsung dari cahaya yang
dipantulkan melalu cahaya. Zat warna yang digunakan berupa golongan
transisi, terutama grup pertama Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, dan Cu.
5 |I n d u s t r i G e l a s K i m i a
2.2 PROSES PEMBUATAN
2.2.1 Persiapan bahan baku (batching)
6 |I n d u s t r i G e l a s K i m i a
sebagian kecil yang termanfaatkan untuk pencairan. Tanpa membiarkan
dindingnya sedikit karena radiasi, suhu akan menjadi terlalu tinggi sehingga
kaca cair itu dapat menyerang dinding dan melarutkannya. Untuk mengurangi
aksi kaca cair, pada dinding tanur kadang-kadang di pasang pipa air pendingin.
2.2.3 Pembentukan (forming/shaping)
Bahan kaca yang berbentuk cair lalu dialirkan ke dalam alat-alat yang
berfungsi untuk membentuk kaca padat sesuai yang diinginkan. Ada beberapa
jenis proses pembentukkan kaca, di antaranya adalah :
a. Proses Fourcault. Bahan cair dialirkan secara vertikal ke atas melalui sebuah
bagian yang dinamakan "debiteuse". Bagian ini terapung di permukaan kaca
cair dengan celah sesuai dengan ketebalan kaca yang diinginkan. Di atas
debiteuse terdapat bagian sirkulasi air pendingin yang akan mendinginkan
kaca hingga 650 – 670oC. Pada suhu tersebut kaca berubah menjadi pelat padat
dan akan bergerak dengan didukung oleh roda pemutar (roller) yang menarik
kaca tersebut ke atas. Gambar di bawah ini melukiskan skema proses
Fourcault.
b. Proses Colburn (Libbey-Owens). Jika proses Fourcault , gerakan kaca
berlangsung secara vertikal, maka pada proses Colburn kaca akan bergerak
secara vertical kemudian diikuti gerakan horizontal setelah melewati roda-roda
penjepit yang membentuk leburan gelas menjadi lembaran-lembaran.
c. Proses Pilkington (float process). Bahan cair dialirkan ke dalam sebuah
kolam berisi cairan timah (Sn) panas. Kecepatan aliran bahan cair ini
merupakan pengatur tebal tipisnya kaca lembaran yang akan diproses. Kaca
akan mengapung di atas cairan timah karena perbedaan densitas di antara
keduanya. Kaca ini tetap berupa cairan dengan pasokan panas yang berasal
dari pembakar di bagian atas kolam. Pengendalian temperatur di dalam kolam
dilakukan agar kaca tetap rata di kedua sisinya serta pararel. Bahan yang
biaanya digunakan untuk keperluan ini adalah gas nitrogen murni.
Selanjutnya, aliran kaca melewati daerah pendinginan (masih di dalam kolam)
dan keluar dalam bentuk kaca lembaran bersuhu ±600oC.
d. Proses tiup (blow). Proses ini digunakan untuk membuat botol kaca, gelas
kemasan, atau aneka bentuk kaca seni lainnya.
7 |I n d u s t r i G e l a s K i m i a
2.2.4 Annealing
Proses ini berlangsung di dalam "annealing lehr". Untuk jenis kaca lembaran,
annealing lehr ini dilewati oleh kaca-kaca yang bergerak di atas roda berjalan.
Semua kaca yang sudah disangai harus mengalami operasi penyelesaian yang
relative sederhana tetapi sangat penting. Beberapa proses penyelesaian akhir pada
industri gelas adalah cleaning and polishing, cutting, enameling, dan grading.
8 |I n d u s t r i G e l a s K i m i a
pemuaiannya sangat kecil. Gelas merupakan isolator listrik yang baik dan
penghantar panas yang buruk (terutama glass wool). Gelas kimia akan
berubah sifatnya setelah digunakan bertahun-tahun atau dalam waktu yang
lebih singkat lagi bila dipakai untuk temperatur yang lebih dari 150 oC.
Perubahan ini dimulai dengan teradinya kristalisasi pada beberapa tempat
dan akhimya pada seluruh tempat. Dengan demikian, gelas menjadi lebih
rapuh dan tidak dapat digunakan. Sifat khas bahan gelas sangat tergantung
pada jenis komposisi serta pengolahan pada tahap finishingnya, seperti :
Gelas sangat mudah rusak oleh lelehan alkali, alkali karbonat, (pH 10),
hidrogen, fluorida, dan agak mudah rusak oleh basa panas dengan pH 7 – 10,
serta larutan panas asam anorganik yang mengandung air, misalnya HCl 30%.
Pengolahan dan penggunaan: Gelas dapat dibentuk dengan cara
memanaskannya lagi (peniupan kaca). Selain itu gelas dapat digerinda
9 |I n d u s t r i G e l a s K i m i a
dingin, dibor, dipotong, direkat, diperkuat (dengan plastik/serat gelas) dan
bisa diberi tegangan (kaca pengaman) dengan pengerjaan panas.
Penggunaan: Gelas digunakan sebagai bahan bila dibutuhkan peralatan
yang tembus pandang dan mempunyai ketahanan kimia yang tinggi.
Contohnya pipa, kaca pengintip, organ penyekat, bejana kecil dalam
operasi, botol keranjang, botol kecil, alat penukar panas, pompa,siklon,
filter sinter, dan alat laboratorium. Secara khusus, gelas dapat digunakan
sebagai kaca pengaman, bahan isolasi, kaca optik (misalnya untuk filter),
kaca jendela, dan cermin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kaca atau gelas adalah salah satu alat rumah tangga yang terdiri
dari 3 bahan baku utama antara lain pasir kuarsa (SiO2), Soda ash
(Na2O), dan Limestone (CaCO3), serta bahan baku tambahan yang
mulanya di proses pada reaktor suhu tinggi (10000C-15000C). Reaksi
pembuatan kaca atau gelas secara umum:
10 |I n d u s t r i G e l a s K i m i a
Na2CO3 + aSiO2 → Na2O.aSiO2 + CO2
DAFTAR PUSTAKA
11 |I n d u s t r i G e l a s K i m i a
Austin GT. 2005. Shreve's Chemical Process Industries, 5th ed. New York:
McGraw-Hill Book Co.
tech.groups.yahoo.com/group/Teknik-Kimia/message/5567
www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia.../gelas-dan-kuarsa/
id.wikipedia.org/wiki/Gelas
12 |I n d u s t r i G e l a s K i m i a