You are on page 1of 2

ETIOPATOLOGENESIS

Urtikaria terjadi karena vasodilatasi disertai permeabilitas kapiler yang meningkatkan akibat
pengelepasan kapiler yang meningkat akibat pengelepasan histamin dari sel mast dan basofil. Sel mast
adalah sel efektor utama pada urtikaria, dan mediator lain yang turun berperan adalah serotonin,
leukotrien, prostaglandin, protease dan kinin. Berbagai mekanisme dapat meyebabkan aktivitas sel mast,
di golongkan menjadi:

1. Faktor imunologik yang terdiri atas:


- Hipersensitivitas tipe cepat yang diperantarai igE, contohnya alergi obat
- Aktivasi komplemen jalur klasik maupun alternatif, menghasilkan anakfilaktosis (C3a, C4a
dan C5a) yang menyebabkan pelepasan mediator sel mast.
2. Faktor non-imunologik yang mengakibatkan aktivasi langsung sel mast oleh penyebab, misalnya
bahan kimia pelepas mediator (morfin, kodein, media radio kontras, aspirin obat anti inflamasi
non steroid, benzoat), faktor fisik (sushu, mekanin, sinar x, ultraviolet, efek kolinergik).

Penyebab urtikaria sangat beragam, di antaranya: obat makanan dan foof additive, infeksi dan
keganasan, proses auto imun dan rangsangan fisik. Lebih dari 50% urtikaria kronis adalah idiopatik.

Obat merupakan penyebab trsering urtikaria akut dan dapat menimbulkan urtikaria secara
imunologik maupun non-imunologik. Jenis obat yang sering menimbulkan urtikaria adalah penisilin
dan derivatnya, sulfonamid, analgesik, aspirin dan obat anti inflamasi non-steroid lain, Angiotensi
converting enzyme (ACE) inhibitor, narkotik (kodein dan morfin), dan alkohol.

Makanan juga merupakan penyebab urtikaria akut, dan jenis makanan yang sering dihubungkan
dengan urtikaria adalah coklat, makanan laut, telur, susu, kacang-kacangan, tomat, strawberry, keju
dan bawang.sebagian kecil urtikaria kronis di sebakan oleh food additives misalnya rado, salisilat,
asam sitrat, asam benzoat, sulfit dan pewarna makan.

Urtikaria akut timbul akibat infeksi saluran nafas atas tertuma infeksi streptokokus. Infeksi tonsil,
gigi, sinus, kandung empedu, prostat, ginjal dan saluran kemih dapat menyebabkan urtikaria akut
maupun kronis. Infeksi virus dan infeksi jamur pada kulit dan kuku juga termasuk keadaan yang
dapat menimbulkan urtikaria . Infestasi parasit termasuk infekstasi cacing, giardia dan amuba perlu
di pertimbangka sebagai penyebab urtikaridi negara berkembang. Tungau debu rumah merupakan
alergen yang sering di jumpai dan sensitivitas terhadap tungau debu rumah telah terbukti pada
pasien urtikaria kronis.

Inflamasi kronis juga dapat menyebakan urtikaria, hal ini di buktikan pada gastritis, esofagitis
refluks, dan peradangan empedu.Urtikaria juga dpat berhubungan dengan penyakit sistemik dan
keganasan, misalnya keadaan hipertiroid maupun hipotiroid, penyakit hodkin dan leukimia limfositik
kronik. Pada sebagian pasien urtikaria kronik idiopatik, dijumpai adanya autoantibodi fungsional
terhadap reseptor IgE pada sel mast atauterhadap IgE yang dapat menimbulkan pelepasan mediator
dari sel mast dan dikenal juga sebagai urtikaria autoimun.
Berbagai rangsangan fisis dapat menimbulkan urtikaria diantaranya sushu ( panas atau
dingin), sinar matahari, radiasi dan tekanan mekanis (dermografisme dan delayed pressure urticaria).
Jenis urtikaria ini di sebut urtikaria fisik, dan sebagian ahli memisahkan dalam golongan sendiri.

You might also like