You are on page 1of 4

TUGAS ETNOFARMASI

Ringkasan Homalanthus nutans (Euphorbiaceae) dan Prostratin Sebagai


Sumber/Kandidat Obat Anti HIV/AIDS.

Disusun oleh:
Kelompok 2 Kelas
B:
1. Lilis Sapta Eka Lestari (152210101017)
2. Irawati Firdiyansari (152210101118)
3. Zidni Hafizha (152210101019)
4. Weka Agustin Pratesya (152210101021)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2018
ASPEK BOTANI
Homalanthus nutans, memiliki nama lokal sebagai pohon mamal yang merupakan
spesies dari Euphorbiaceae, tanaman tersebut ditemukan di pulau-pulau Pasifik Selatan.
Morfologi daunnya berbentuk hati atau segitiga dan tumbuh setinggi sekitar 12 kaki atau 4
m. (Encyclopedia Of Life) Pada Homalanthus nutans terdapat kandungan prostatin yang
diisolasi dari ekstrak kayu H. nutans, hal tersebut masih dalam tahap dalam pencarian
senyawa anti-AIDS baru. (Gus-tafson et al., 1992)
ASPEK ETNOFARMASI
Prostratin merupakan ester 12-deoxyphorbol nontumor yang terbukti mempunyai
manfaat sebagai penghambat kematian sel akibat HIV dan virus replikasi in vitro. Dari
hasil studi etnobotani di pulau Savai'i, Samoa, ditemukan aktivitas antivirus penyembuh
secara tradisional pada kulit homalanthus nutans. Penduduk setempat mengenal
tanaman tersebut sebagai ”Mamala”, untuk mengobati penyakit demam kuning, hepatitis,
sakit pungggung dan luka. Tanaman tersebut tumbuh pada daerah hutan hujan kecil (G.
Forst.) Guill. (Euphorbiaceae). Pemerintah Samoan membawa sampel akar pohon dan
ramuan penyembuh ke Cabang Produk Alami di Institut Kanker Nasional A.S. (NCI)
dengan tujuan sebagai pengujian. Dan ditemukan aktivitas yang ampuh dengan
sitoprotektif terhdap infeksi HIV yang tedeteksi pada in vitro tetrazolium berbasis assay.
( Gustafson, 1992). Identifikasi tanaman H. nutans menemukan hasil prostratin yang
sangat tinggi, sehingga perlu dibuat rekayasa rekayasa genetik untuk tetap mendapatkan
senyawa tersebut agar tetap ada sebagai bahan untuk mempertahankan produksi obat
dengan biaya rendah. (Encyclopedia Of Life)

Gambar 1: Struktur kimia prostratin


BIOAKTIVITAS
Homalanthus nutans merupakan tanaman yang di gunakan oleh masyarakat suku
samoan untuk mengobati penyakit hepatitis , tanaman ini menghasilkan senyawa
antivirus12-deoxyphorbal 13-asetate yaitu prostratin. Prostratin adalah ester 12-
deoxyphorbol yang merupakan bagian dari senyawa yang ada pada tanaman
Homalanthus nutans yang terbukti menghambat kematian sel akibat penyakit HIV dan
replikasi virus secara in vitro. aktivitas antivirus yang di temukan sebagai hasil dari studi
etnobotani di pulau Savai’i, Samoa, yang menggunakan penyembuhan secara tradisional
dengan kulit Homalanthus nutans (Euphorbiaceae), merupakan sebuah pohon hujan kecil
yang di sebut “mamala”
Senyawa prostratin yang di temukan dapat mengaktifkan protein kinase C secara
infitro pada sel CEM-SS, dalam konsentrasi mikromolar prostatin bias menghambt
terjadinya replikasi HIV secara in vitro dengan menurunkan regulasi dari receptor HIV
yaitu CD4 dan CXCR4. Prostatin terbukti menjadi promotor anti tumor. Mekanisme dalam
mediasi protein kinase C serta aktivitas biologis lainnya dari prostrain masih trus di
pelajari. Penemuan terbaru menemukan bahwa prostratin sangat efektif terhadap infeksi
HIV dan memiliki indeks terapeutik in vitro yang tinggi. Penggunaan senyawa prostratin
untuk membantu meamtikan virus laten di dalam tubuh meningkat saat penelitian tentang
senyawa ini menemukan sebagai activator yang kuat sebagai replikasi dan ekpresi HIV
pada sel yang terinfeksi HIV-1 secara laten.sel yang terinfeksi saat ini menjadi hambatan
utama dalam memberantasan virus HIV, bahkan pada beberapa pasien yang jumlah
kadar virus HIV-1 dalam darahnya sangat sedikit sehingga tidak dapat terdeteksi. Dalam
mode in vitro, senyawa prostratin yang di tambahkan dengan interferon di peroleh hasil
yang dapat menghilangkan 70-80% sel yang terinfeksi secara latek. Penggunaan
senyawa ini selama berabad-abad di antara orang samoan dan potensinya yang
menghilangkan virus laten, prostrarin sekadang di jadikan kandidat sebagai penelitian
terbaru menunjukkan bahwa prostratin memiliki efek cytoprotective pada sel limfosit
manusia yang terinfeksi virus HIV-1 yang merupakan penyebab utama sindrom AIDS.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
Pada tahun 1984 sebuah penelitian berkerja sama dengan U.S National Cancer
Institute dalam studi pembelajaran untuk Homalanthus nutans (euphorbiaceae), yang di
duga memiliki efek antihepatitis. Tim ini di pimpin oleh Michael Boyd, mereka menemukan
ekstrack untuk aktifitas in vitro tetrazolium yang bekerja untuk mendeteksi efek simtomati
dari virus (HIV-1). Yang akan menyebabkan imunodefisiensi sindrom (AIDS), bioaktifitas
tersebut didapat dari isolasi prostratis (12-dioxyphorbol 13-asetat). (Francesca et al.,
1997)
Pada 1992-an, ahli etnobotologi Paul Alan Cox dari University of California,
Berkeley mengirimkan sampel H. nutans dari Samoa ke NCI, dimana ia ditemukan
mengandung prostatin, sebuah senyawa yang berperan dalam pengobatan virus AIDS.
Ketika ditemukan bahwa senyawa aktif utama adalah ester phorbol, daya tariknya
menjadi berkurang karena diketahui bahwa ester phorbol adalah promotor tumor yang
kuat. Meskipun demikian, ekstrak dari tanaman ini diuji kemampuannya dalam
mempromosikan tumor. Lalu ditemukan bahwa senyawa ini tidak mendukung
pembentukan tumor dan menghentikan infeksi sel sehat oleh HIV, oleh karena itu
prostratin merupakan aktivator ampuh ekspresi HIV yang potensial dalam garis sel T, dan
nilai potensinya dalam terapi HIV lebih banyak lagi pada kemungkinan penggunaannya
sebagai aktivator virus daripada sebagai agen anti HIV (Vladimir et al., 2014).
Sejak saat itu pohon mamala dilakukan pelestarian serta uji klinis pada senyawa
aktif yaitu prostatin. Dalam pelestarian masyarakat samoa di edukasi agar ikut
melestariakan dan mengerti akan khasiat dari pohon mamala. Setelah pelestarian
berhasil dilakukan, Paul Alan Cox memngirim akar kulit kayu pohon mamala sebagi
sampel yang akan dilihat gen mana yang berperan aktif dalam biosintesis prostatin.
Sehingga prostatin dapat dibuat secara sintesis tanpa harus terus menerus merusak
alam. (Yarris, Lynn. 2004)
Daftar Pustaka
Fransesco Grifo, Joshua Rosenthal. 1997. Biodiversity and Human Health. Island Press
Champbel,D.2013. National Meuseum Of Natural History Collections.
http://eol.org/pages/1142931/overview / (Diakses pada Hari Selasa, 13 Maret 2018
pukul 16.28)
Gustafson, K.R., Cardellina II, J.H., McMahon, J.B., Gulakowski, R.J., Ishitoya, J.,
Szallasi, Z., Lewin,N.E., Blumberg, P.M., Weislow, O.S., Beutler, J.A., Buckheit
Jr., R.W., Cragg, G.M., Cox, P.A.,Bader, J.P., Boyd, M.R., 1992. J. Med. Chem.
35, 1978.
Yarris, Lynn, 2004. Samoa’s Gift To The World.
http://newscenter.lbl.gov/2004/11/05/samoas-gift-to-the-world/ (Diakses pada Hari
Rabu, 14 Maret 2018 pukul 14.09)
Prod. J. Nat. 2008. Variability in Content of the Anti-AIDS Drug Candidate Prostratin in
Samoan Populations of Homalanthus nutans. California : California State
University Fullerton
Vladimir Havlicek, Joroslav Spizek. 2014. Natural Products Analysis: Instrumentation,
Methods, and Application. John Wiley & Sons

You might also like