You are on page 1of 5

Vol. 14 No.

2 Tahun 2006 Pengaruh Penambahan Fitobiotik Jahe Merah

Pengaruh Penambahan Fitobiotik Jahe Merah (Zingiber Officinale Rosc)


terhadap Produksi dan Profil Darah Ayam Broiler

Effect of Red Ginger (Zingiber officinale Rosc) Phytobiotic Addition to the


Broiler Performance and Blood Profile
Herawati
Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Purworejo
Kampus Dukuh Waluh PO.BOX. 202 Telp. (0281) 630463
email : vmandarani@yahoo.com

Abstract
Background: Red ginger has some bio active component like oleoresin atsiri and gingerol that optimize some
organ function in the body. The atsiri also has anti inflamacy and anti bacteria function. In addition, red ginger
contain vitamine and mineral. This research was conducted to study the Broiler production performance that
given red ginger (Zo) as phytobiotics.
Methods: Two hundred at five days old chicken were randomly divided into five groups, i.e., P 0 (ration without
Zo); PI (ration with 0.5% Zo); PII (ration with 1% Zo); PIII (ration with 1.5% Zo); and P IV (ration with 2%
Zo). The ration was iso-caloric and iso-protein, containing 21–23 % crude protein, 3150 Kcal ME /Kg, Ca 1%,
and P 0.5%. Each treatment was replicated five times with eight animals per group. The production performance
variable included average daily gain, feed intake, and feed convertion were measurred every weeks. At the fifth
weeks blood sample were examined to know the blood profile (erythrocyte, leukocyte, hemoglobin). Analysis of
variance in Completely Randomized Design was used to analyze data. Only the significant differences between
all treatments were analyzed by the Duncan Multiple Range Test (DMRT).
Result: The results showed that the additional red ginger of 1.5 – 2 % increased average daily gain (P<0.05), less
amount of feed intake (P<0.01) and better feed conversion (P<0.05). Addition of phytobiotic red ginger were
also increased the total erythrocyte (P<0,05). However, the addition of red ginger phytobiotic at the range of 1,5-
2% gave negative effects on the amount of leukocyte and hemoglobin.

Keywords: red ginger, phytobiotic, production performance, blood profile

Abstrak
Latar Belakang: Jahe merah banyak mengandung komponen bioaktif yang berupa atsiri oleoresin maupun
gingerol yang berfungsi untuk membantu di dalam mengoptimalkan fungsi organ tubuh selain itu adanya
kandungan vitamin dan mineral yang terdapat di dalam rimpang jahe makin meningkatkan nilai tambah tanaman
ini sebagai jenis tanaman berkhasiat. Minyak atsiri juga bersifat anti inflamasi dan anti bakteri. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penampilan produksi ayam broiler yang diberi jahe merah (Zo) sebagai fitobiotik.
Metode: Dua ratus ekor broiler berumur lima hari ditempatkan secara acak pada lima kelompok perlakukan
pakan, yaitu P 0 (tanpa tambahan Zo), P I (dengan tambahan Zo 0,5%) P II (dengan tambahan Zo 1 %), P III
(dengan tambahan Zo 1,5 %) dan P IV (dengan tambahan Zo 2%). Pakan yang digunakan dirancang iso-kalori
(3150 Kcal ME/Kg) dan iso-protein (21-23%), , Ca 1% dan P 0,5%. Setiap perlakuan diulang 5 kali, masing-
masing terdiri 8 ekor ayam. Setiap akhir minggu, ayam ditimbang untuk mendapatkan penambahan berat badan
(PBB), konsumsi dan konversi pakan. Setelah berumur 5 minggu, dilakukan analisis profil sel darah merah, sel
darah putih dan zat warna darah (Hb). Data dianalisis varians menggunakan Rancangan Acak Lengkap (CRD)
dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT).
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa penampilan produksi ayam broiler yang diberi fitobiotik jahe merah
memberikan PBB lebih cepat (P <0,05), konsumsi pakan yang lebih rendah (P < 0,05). Total sel darah merah
yang lebih baik (P<0,01) dibandingkan tanpa fitobiotik jahe merah. Hasil lain juga menunjukkan bahwa
fitobiotik jahe merah hingga 1,5-2% memberikan efek negatif (P<0,05) pada jumlah sel darah putih dan Hb.

Kata kunci: jahe merah, fitobiotik, tampilan produksi, profil darah

PENDAHULUAN Ayam pedaging merupakan salah satu


sumber protein hewani yang dibutuhkan

1
Herawati, Jurnal PROTEIN

masyarakat Indonesia, karena harganya relatif fitobiotik, oligosakarida, enzim, asam-asam


terjangkau dan pertumbuhan ayam broiler organik, zat warna serta hormon.
relatif lebih cepat dengan siklus hidup yang
lebih singkat dibanding dengan ternak Penelitian ini bertujuan untuk
penghasil daging lain. Biaya pakan dalam usaha mengevaluasi potensi Jahe Merah (Zingiber
budidaya ternak unggas (ayam pedaging), Officinale Rosc) sebagai sumber fitobiotik
merupakan komponen terbesar, yaitu sekitar dalam pakan ayam broiler dan manfaatnya
70% dari total biaya produksi. Salah satu upaya terhadap penampilan produksi (konsumsi
menghasilkan pakan unggas dengan harga yang pakan, respons pertumbuhan, pertambahan
terjangkau peternak adalah dengan penggunaan bobot badan harian, Feed Conversion Ratio)
bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. dan profil darah.
Penambahan feed additive dalam pakan dengan
tujuan untuk membantu meningkatkan MATERI DAN METODE
pemanfaatan bahan dari tumbuh-tumbuhan
sebagai bahan pakan. Penggunaan pakan Materi yang digunakan dalam
tambahan berbahan dasar kimia yang sekarang penelitian ini adalah ayam broiler, pakan basal,
banyak digunakan cenderung kurang baik bagi tepung jahe merah (Zingiber officinale Rosc),
manusia yang mengkonsumsinya. Hal ini dan filler. Ayam broiler yang digunakan adalah
disebabkan adanya residu dalam daging ayam ayam broiler Strain Hubbard umur 5 hari yang
tersebut. dipasarkan oleh PT. Cipendawa Agro Industri
Tbk. Pakan basal yang digunakan adalah pakan
Jahe merah banyak mengandung komersial BR-I yang diproduksi oleh PT.
komponen bioaktif yang berupa atsiri oleoresin Central Proteina Prima, Semarang. Tepung jahe
maupun gingerol yang berfungsi untuk mcrah diproses tersendiri dari kumpulan
membantu di dalam mengoptimalkan fungsi rhizome (rimpang) jahe merah yang dibeli dari
organ tubuh. Adanya kandungan vitamin dan Pasar Beringharjo - Yogyakarta. Sebagai
mineral yang terdapat di dalam rimpang jahe penggenap, digunakan filler yang berupa pasir
makin meningkatkan nilai tambah tanaman ini halus.
sebagai jenis tanaman berkhasiat (Rismunandar,
1988). Minyak atsiri juga bersifat anti inflamasi Ransum penelitian ini dibuat secara iso-
dan anti bakteri (Achyad dan Rosyidah, 2000). kalori dan iso-protein dengan rata-rata
kandungan protein kasar (PK) sebesar 21-23%,
Produk unggas umumnya dipenuhi dari energi sebesar 3150 kcal ME/kg, kalsium (Ca)
ayam (seperti: aneka macam ayam kampung, 1%, serta fosfor (P) 0,5%. Pakan dan air minum
ayam pedaging/broiler, serta ayam diberikan secara adlibitum. Kandang yang
petelur/layer), itik dan kalkun. Para nutrisionis dipergunakan berupa kelompok kandang litter
percaya bahwa pakan yang baik secara kualitas bersekat dengan ukuran masing-masing
maupun kuantitas, akan memberikan kelompok (lxl) m2 dengan dinding kawat
pertumbuhan yang baik pula. Berdasarkan strimin setinggi 0,8 m. Untuk kebutuhan normal
alasan tersebut maka para praktisi dan peneliti sehari-hari, masing-masing kandang dilengkapi
tertarik untuk menggunakan bahan additive dengan 2 tempat pakan dan 2 tempat minum.
dalam pakan unggas. Additive pakan adalah
bahan yang tidak mengandung nutrien, sengaja Peralatan lain yang digunakan
ditambahkan dalam pakan ternak (pakan jadi) meliputi : oven 55 °C, Hammer mill, timbangan
dalam jumlah sedikit, dengan tujuan untuk duduk kapasitas 5 kg (kepekaan 20 g), Neraca
mendapatkan penampilan ternak yang lebih Ohaus kapasitas 20 kg (kepekaan I g),
baik (Zuprizal, 2004), sehinga dapat .timbangan digital kapasitas 1,2 kg (kepekaan
meningkatkan produktivitas hasil peternakan. 0,1 g),
Additive pakan yang sering dipergunakan Komposisi dan kandungan nutrient
antara lain adalah: antibiotik, probiotik, ransum yang dipergunakan dalam penelitian
disajikan pada Tabel 1.

2
Vol. 14 No. 2 Tahun 2006 Pengaruh Penambahan Fitobiotik Jahe Merah

Tabel 1. Komposisi dan kandungan nutrien ransum penelitian (%)


Komposisi bahan
Bahan
P 0% P 0,5% P 1,0% P 1,5% P 2,0%
1
Ransum basal (%) 98, 00 98,00 98,00 98,00 98,00
Jahe merah (%) 0 0,50 1,00 1,50 2,00
Filler (%) 2,00 1,50 1,00 0,50 0
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Kandungan nutrient2
Air (%) 10,81 10,86 10,92 10,97 11,03
Abu (%) 8,15 8,20 8,26 8,31 8,37
Protein Kasar (%) 17,83 17,87 17,91 17,95 17,98
Lemak Kasar (%) 5,54 5,59 5,63 5,68 5,72
Serat kasar (%) 5,77 5,79 5,82 5,84 5,86
Kalsium (%) 1,61 1,61 1,62 1,62 1,62
Fosfor (%) 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17
1. Ransum Basal BRI – 1 diproduksi oleh PT. Central proteina Prima, semarang.
2. Hasil analisis di Laboratorium Uji Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fak Teknologi Pertanian
UGM Yogyakarta

Dua ratus ekor ayam broiler ditempatkan pada 5


kelompok perlakuan pakan yang berbeda., Seluruh ayam dipelihara dalam waktu 5
setiap kelompok perlakuan pakan diberikan minggu. Setiap minggu, seluruh ayam pada
replikasi 5 kali. Pada penelitian ini, masing- masing-masing kelompok perlakuan ditimbang
masing kelompok terdiri dari 8 ekor, sehingga untuk mendapatkan data bobot badan
seluruh anak ayam broiler tersebut terdistribusi mingguan, total konsumsi, dan konversi pakan.
secara merata pada 25 unit kandang (ayam). Setelah berumur 5 minggu, ayam broiler
diambil sampel darahnya untuk dianalisis profil
Jahe merah segar yang telah dicuci sel darah merah, sel darah putih dan zat warna
bersih, diiris tipis-tipis, lalu dikeringkan di darah (Hb).
bawah sinar matahari selama 1-2 hari. Untuk
mengoptimalkan proses pengeringan, irisan HASIL DAN PEMBAHASAN
jahe merah dikeringkan dalam oven 55 °C
selama 24 jam. Setelah kering, irisan jahe Pengamatan penampilan ayam broiler
merah tersebut kemudian digiling dilakukan pada 3 parameter utama, yaitu :
menggunakan Hammer mill dengan diameter konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan
penyaring 1 mm. Selanjutnya, untuk konversi pakan (FCR). Setelah dilakukan
menghindari kerusakan secara khemis maupun penelitian (pemeliharaan) selama 5 minggu,
mikrobiologis, tepung jahe merah tersebut maka hasil pengamatan dan perhitungan data
disimpan dalam tabung kaca (toples) yang statistik adalah sebagaimana tertera pada Tabel
tertutup rapat. 2
.

Tabel 2. Penampilan produksi ayam broiler yang mendapatkan pakan tambahan fitobiotik jahe
merah
Level jahe merah (%)
Parameter yang diamati
0 0,5 1,0 1,5 2,0
Konsumsi pakan (g/ekor)** 4180,00q 4 4054,50 4108,00q 4196,50q 4 3966,70p
Pertambahan bobot badan (g/ekor)* 1899,71 1888,44 1858,25 1955,53 1859,50a
b
Konversi pakan* 2,27 2,15 2,20 2,15 2,14a
a,b
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05)

3
Herawati, Jurnal PROTEIN

p,q
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan jahe merah 1,5% (1955,53 g/ekor) dan
rata-rata konsumsi pakan ayam broiler yang kelompok ayam yang diberi tambahan pakan
digunakan dalam penelitian ini relatif baik, 0,5% memiliki laju pertumbuhan yang paling
yaitu antara 3966,70 hingga 4196,50 g/ekor. rendah (1888,44 g/ekor).
Pemberian penambahan fitobiotik jahe merah Kelompok ayam broiler yang
dalam ransum basal memberikan sedikit mendapatkan pakan tambahan jahe merah 1,5%
peningkatan pada pertambahan bobot badan, dalam ransumnya memiliki laju pertambahan
yaitu dan 1899,71 menjadi 1955,53 g/ekor. bobot badan yang lebih tinggi dibandingkan
Selanjutnya, penambahan fitobiotik jahe merah kelompok lain karena pakan tambahan jahe
dalam ransum ternyata menurunkan konversi merah mengakibatkan proses pencernaan
pakan. (digestion) berlangsung lebih baik. Penambahan
jahe merah dalam ransum diduga juga
Konsumsi pakan menyebabkan proses pencernaan pakan
Data hasil penelitian menunjukkan terstimulasi, sehingga konversi pakan menjadi
bahwa konsumsi pakan ayam broiler daging berjalan lebih optimal. Jahe merah
mengalami penurunan setelah mendapatkan memiliki sifat sebagai digestant dan stimulant.
tambahan pakan fitobiotik jahe merah. Apabila proses konversi pakan menjadi daging
Penambahan pakan fitobiotik jahe merah berjalan dengan baik, maka laju pertumbuhan
menurunkan konsumsi pakan (P<0,01) dari (pertambahan bobot badan) akan menjadi lebih
4180,00 g/ekor (P-0%) menjadi 4054,50 g/ekor baik (Conley, 1997).
(?-0,5%), 4108,00 g/ekor (P-1,0%), 4196,50
g/ekor (P-1,5%), dan 3966,70 g/ekor (P-2,0%). Konversi pakan
Penurunan konsumsi pakan ini diduga Kelompok ayam yang mendapatkan
disebabkan karena penetrasi senyawa-senyawa pakan tambahan jahe merah memiliki konversi
aktif yang terdapat pada rhizome jahe merah, pakan lebih baik (P<0,01). Kelompok ayam
seperti : minyak atsiri (a-pinen, 3-felandren, yang diberi pakan tambahan 2,0% memiliki
borneol, kamfen, limonen, linalool, sitral, konversi pakan yang lebih baik (2,14) bila
nonilaldehida, desilaldchida, metilhepte-non, dibandingkan dengan kelompok yang tidak
sineol, hisaholen, 1-a kurkuinin, farnesen, diberi pakan tambahan (2,27).
humulen, zingiberon, zingiberol), serta
oleoresin (yang mengandung zat berasa pedas, Profil Darah
seperti : gingerol, zingeron, shogaol, tanin, Pada penelitian ini dilakukan
gingerdiol, damar). pengamatan pada 3 parameter utama profil
darah, yaitu : keadaan sel darah merah
Pertambahan bobot badan (erythrocyte), sel darah putih (leukocyte), dan
Rata-rata pertumbuhan ayam broiler zat warna darah (hemoglobin). Hasil
yang digunakan sebagai materi percobaan pengamatan dan pengukuran profildarah ayam
cukup bagus. Laju pertambahan bobot badan broiler yang dipakai sebagai materi percobaan
tertinggi selama penelitian dicapai oleh dapat dilihat pada Tabel 3.
kelompok ayam yang mendapatkan tambahan

Tabel 3. Jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan zat warna darah (Hb) ayam broiler yang
mendapatkan pakan tambahan fitobiotik jahe merah
Parameter Level jahe merah (%)
Yang diamati 0 0,5 1,0 1,5 2
Sel darah merah (jt/µL)* 2,13a 2,44b 2,43b 2,13a 2,40b
Sel darah putih (rb/µL)** 8088,89q 6357,50p 6376,32p 6720,59p 6717,50p
Zat warna darah (g/dL)ns 8,97 8,93 8,78 8,32 8,63
a,b
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05)
p,q
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)
ns
Non Signifika

4
Vol. 14 No. 2 Tahun 2006 Pengaruh Penambahan Fitobiotik Jahe Merah

Sel Darah Merah


Hasil penelitian menunjukkan bahwa KESIMPULAN
kelompok ayam broiler yang mendapatkan
pakan tambahan fitobiotik jahe merah 0,5% Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
dalam ransumnya memiliki jumlah sel darah bahwa penambahan jahe merah dalam pakan
merah yang paling banyak (2,44 jt/µL). hingga 2,0% dalam ransum memberikan
Sebaliknya, kelompok ayam yang tidak pengaruh yang relatif baik pada pertambahan
mendapat pakan tambahan fitobiotik jahe merah bobot badan, total konsumsi pakan, konversi
memiliki jumlah sel darah merah yang paling pakan (FCR) dan total sel darah merah.
sedikit (2,13 jt/µL). Hal ini menunjukkan Sedangkan penambahan pakan fitobiotik jahe
bahwa pemberian pakan tambahan fitobiotik merah hingga level 2% tersebut belum begitu
jahe merah dapat meningkatkan jumlah baik pada produksi sel darah putih dan zat
kandungan sel darah merah (P<0,05). warna darah (Hb).

Sel Darah Putih DAFTAR PUSTAKA


Jumlah sel darah putih ayam broiler
yang terendah adalah 6357,50 rb/µL (R-0,5%) Achyad, D.E dan R. Rasyidah. 2000. Jahe.
dan yang tertinggi adalah 8088,89 rb/µL (R- http://www.Asiamaya.com/jamu/isi/jah
0%). Berdasarkan hasil penelitian nampak e zingiberoffinale.htm, diakses tanggal
bahwa pemberian pakan tambahan fitobiotik 11 Oktober 2004.
jahe merah justru menurunkan kemampuan
Anonim. 2005. Darah. Available at:
tubuh dalam memproduksi sel darah putih,
http://ms.wikipedia.org/wiki/darah.
padahal sel darah putih (leukocyte) memiliki
Diakses pada 14 Juli 2005
peranan sangat penting dalam proses
pembekuan darah, system imunologi tubuh, Conley, M., 1997. Ginger - Part II. Available
serta bertugas memusnahkan agen penyebab at : http://www. accessnewage.com/
penyakit (Anonim, 2005). articles/health/ginger2.htm. Diakses pada
19 Juli 2005.
Zat Warna Darah Rismunandar, 1988. Rempah-rempah.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Cetakan Pertama. Penerbit CV. Sinar
kelompok ayam yang tidak diberi pakan Baru, Bandung.
tambahan fitobiotik jahe merah memiliki
kandungan zat warna darah (Hb; Hemoglobin) Winters, J., L. 2004. Adventorial. PT. Supreme
yang paling tinggi (8,97 g/dL) dan kelompok Indo Pertiwi. Available at :
yang diberi pakan tambahan fitobiotik jahe http://www.sip-
merah 1,5% memiliki kandungan Hb yang mlm.com/adventorial.htm. Diakses
sedikit lebih rendah (8,32 g/dL). Zat warna pada 18 Juli 2005.
darah yang terkandung di dalam sel darah Zuprizal, 2004. Antibiotik, Probiotik, dan
merah (erithtocyte) ini berfungsi untuk Fitobiotik dalam Pakan Unggas –
mengikat dan mengantar oksigen ke seluruh Ilmiah Populer. Majalah
bagian tubuh, serta memberi warna merah pada
darah (Winters, 2004).

You might also like