Professional Documents
Culture Documents
Herawati Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Purworejo Kampus Dukuh Waluh PO - BOX. 202 Telp. (0281) 630463
Herawati Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Purworejo Kampus Dukuh Waluh PO - BOX. 202 Telp. (0281) 630463
Abstract
Background: Red ginger has some bio active component like oleoresin atsiri and gingerol that optimize some
organ function in the body. The atsiri also has anti inflamacy and anti bacteria function. In addition, red ginger
contain vitamine and mineral. This research was conducted to study the Broiler production performance that
given red ginger (Zo) as phytobiotics.
Methods: Two hundred at five days old chicken were randomly divided into five groups, i.e., P 0 (ration without
Zo); PI (ration with 0.5% Zo); PII (ration with 1% Zo); PIII (ration with 1.5% Zo); and P IV (ration with 2%
Zo). The ration was iso-caloric and iso-protein, containing 21–23 % crude protein, 3150 Kcal ME /Kg, Ca 1%,
and P 0.5%. Each treatment was replicated five times with eight animals per group. The production performance
variable included average daily gain, feed intake, and feed convertion were measurred every weeks. At the fifth
weeks blood sample were examined to know the blood profile (erythrocyte, leukocyte, hemoglobin). Analysis of
variance in Completely Randomized Design was used to analyze data. Only the significant differences between
all treatments were analyzed by the Duncan Multiple Range Test (DMRT).
Result: The results showed that the additional red ginger of 1.5 – 2 % increased average daily gain (P<0.05), less
amount of feed intake (P<0.01) and better feed conversion (P<0.05). Addition of phytobiotic red ginger were
also increased the total erythrocyte (P<0,05). However, the addition of red ginger phytobiotic at the range of 1,5-
2% gave negative effects on the amount of leukocyte and hemoglobin.
Abstrak
Latar Belakang: Jahe merah banyak mengandung komponen bioaktif yang berupa atsiri oleoresin maupun
gingerol yang berfungsi untuk membantu di dalam mengoptimalkan fungsi organ tubuh selain itu adanya
kandungan vitamin dan mineral yang terdapat di dalam rimpang jahe makin meningkatkan nilai tambah tanaman
ini sebagai jenis tanaman berkhasiat. Minyak atsiri juga bersifat anti inflamasi dan anti bakteri. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penampilan produksi ayam broiler yang diberi jahe merah (Zo) sebagai fitobiotik.
Metode: Dua ratus ekor broiler berumur lima hari ditempatkan secara acak pada lima kelompok perlakukan
pakan, yaitu P 0 (tanpa tambahan Zo), P I (dengan tambahan Zo 0,5%) P II (dengan tambahan Zo 1 %), P III
(dengan tambahan Zo 1,5 %) dan P IV (dengan tambahan Zo 2%). Pakan yang digunakan dirancang iso-kalori
(3150 Kcal ME/Kg) dan iso-protein (21-23%), , Ca 1% dan P 0,5%. Setiap perlakuan diulang 5 kali, masing-
masing terdiri 8 ekor ayam. Setiap akhir minggu, ayam ditimbang untuk mendapatkan penambahan berat badan
(PBB), konsumsi dan konversi pakan. Setelah berumur 5 minggu, dilakukan analisis profil sel darah merah, sel
darah putih dan zat warna darah (Hb). Data dianalisis varians menggunakan Rancangan Acak Lengkap (CRD)
dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT).
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa penampilan produksi ayam broiler yang diberi fitobiotik jahe merah
memberikan PBB lebih cepat (P <0,05), konsumsi pakan yang lebih rendah (P < 0,05). Total sel darah merah
yang lebih baik (P<0,01) dibandingkan tanpa fitobiotik jahe merah. Hasil lain juga menunjukkan bahwa
fitobiotik jahe merah hingga 1,5-2% memberikan efek negatif (P<0,05) pada jumlah sel darah putih dan Hb.
1
Herawati, Jurnal PROTEIN
2
Vol. 14 No. 2 Tahun 2006 Pengaruh Penambahan Fitobiotik Jahe Merah
Tabel 2. Penampilan produksi ayam broiler yang mendapatkan pakan tambahan fitobiotik jahe
merah
Level jahe merah (%)
Parameter yang diamati
0 0,5 1,0 1,5 2,0
Konsumsi pakan (g/ekor)** 4180,00q 4 4054,50 4108,00q 4196,50q 4 3966,70p
Pertambahan bobot badan (g/ekor)* 1899,71 1888,44 1858,25 1955,53 1859,50a
b
Konversi pakan* 2,27 2,15 2,20 2,15 2,14a
a,b
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05)
3
Herawati, Jurnal PROTEIN
p,q
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan jahe merah 1,5% (1955,53 g/ekor) dan
rata-rata konsumsi pakan ayam broiler yang kelompok ayam yang diberi tambahan pakan
digunakan dalam penelitian ini relatif baik, 0,5% memiliki laju pertumbuhan yang paling
yaitu antara 3966,70 hingga 4196,50 g/ekor. rendah (1888,44 g/ekor).
Pemberian penambahan fitobiotik jahe merah Kelompok ayam broiler yang
dalam ransum basal memberikan sedikit mendapatkan pakan tambahan jahe merah 1,5%
peningkatan pada pertambahan bobot badan, dalam ransumnya memiliki laju pertambahan
yaitu dan 1899,71 menjadi 1955,53 g/ekor. bobot badan yang lebih tinggi dibandingkan
Selanjutnya, penambahan fitobiotik jahe merah kelompok lain karena pakan tambahan jahe
dalam ransum ternyata menurunkan konversi merah mengakibatkan proses pencernaan
pakan. (digestion) berlangsung lebih baik. Penambahan
jahe merah dalam ransum diduga juga
Konsumsi pakan menyebabkan proses pencernaan pakan
Data hasil penelitian menunjukkan terstimulasi, sehingga konversi pakan menjadi
bahwa konsumsi pakan ayam broiler daging berjalan lebih optimal. Jahe merah
mengalami penurunan setelah mendapatkan memiliki sifat sebagai digestant dan stimulant.
tambahan pakan fitobiotik jahe merah. Apabila proses konversi pakan menjadi daging
Penambahan pakan fitobiotik jahe merah berjalan dengan baik, maka laju pertumbuhan
menurunkan konsumsi pakan (P<0,01) dari (pertambahan bobot badan) akan menjadi lebih
4180,00 g/ekor (P-0%) menjadi 4054,50 g/ekor baik (Conley, 1997).
(?-0,5%), 4108,00 g/ekor (P-1,0%), 4196,50
g/ekor (P-1,5%), dan 3966,70 g/ekor (P-2,0%). Konversi pakan
Penurunan konsumsi pakan ini diduga Kelompok ayam yang mendapatkan
disebabkan karena penetrasi senyawa-senyawa pakan tambahan jahe merah memiliki konversi
aktif yang terdapat pada rhizome jahe merah, pakan lebih baik (P<0,01). Kelompok ayam
seperti : minyak atsiri (a-pinen, 3-felandren, yang diberi pakan tambahan 2,0% memiliki
borneol, kamfen, limonen, linalool, sitral, konversi pakan yang lebih baik (2,14) bila
nonilaldehida, desilaldchida, metilhepte-non, dibandingkan dengan kelompok yang tidak
sineol, hisaholen, 1-a kurkuinin, farnesen, diberi pakan tambahan (2,27).
humulen, zingiberon, zingiberol), serta
oleoresin (yang mengandung zat berasa pedas, Profil Darah
seperti : gingerol, zingeron, shogaol, tanin, Pada penelitian ini dilakukan
gingerdiol, damar). pengamatan pada 3 parameter utama profil
darah, yaitu : keadaan sel darah merah
Pertambahan bobot badan (erythrocyte), sel darah putih (leukocyte), dan
Rata-rata pertumbuhan ayam broiler zat warna darah (hemoglobin). Hasil
yang digunakan sebagai materi percobaan pengamatan dan pengukuran profildarah ayam
cukup bagus. Laju pertambahan bobot badan broiler yang dipakai sebagai materi percobaan
tertinggi selama penelitian dicapai oleh dapat dilihat pada Tabel 3.
kelompok ayam yang mendapatkan tambahan
Tabel 3. Jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan zat warna darah (Hb) ayam broiler yang
mendapatkan pakan tambahan fitobiotik jahe merah
Parameter Level jahe merah (%)
Yang diamati 0 0,5 1,0 1,5 2
Sel darah merah (jt/µL)* 2,13a 2,44b 2,43b 2,13a 2,40b
Sel darah putih (rb/µL)** 8088,89q 6357,50p 6376,32p 6720,59p 6717,50p
Zat warna darah (g/dL)ns 8,97 8,93 8,78 8,32 8,63
a,b
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05)
p,q
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)
ns
Non Signifika
4
Vol. 14 No. 2 Tahun 2006 Pengaruh Penambahan Fitobiotik Jahe Merah