You are on page 1of 25

Koordinat

Trase Jalan 1

No Titik Koordinat X Koordinat Y


1A 524930 345380
2 P1 525060 345550
3 P2 525290 345520
4B 525480 345330

Perhitungan Jarak

Trase Jalan 1

Jarak A ke P1 : ( Xb - Xa )² + ( Yb - Ya )²

: ( 525060 - 524930 )² + ( 345550 - 345380 )²

: 45800

: 214.00935 m

Jarak B ke C : ( Xc - Xb )² + ( Yc - Yb )²

: ( 525290 - 525060 )² + ( 345520 - 345550 )²

: 53800

: 231.94827 m

Jarak C ke D : ( Xd - Xc )² + ( Yd - Yc )²

: ( 525480 - 525290 )² + ( 345330 - 345520 )²

: 72200

: 268.70058 m

Total Jarak ( Ʃ ) : 714.65819 m


Perhitungan Sudut

Trase Jalan 1

α AP1 : Arc Tan ( XP1 - XA )


( YP1 - YA )
: Arc Tan ( 525060 - 524930 )
( 345550 - 345380 )
: Arc Tan ( 130 )
( 170 )
: Arc Tan 0.7647058824
Q. AP1 : 37.42 ° (Kwadran I)

α P1P2 : Arc Tan ( XP2 - XP1 ) Δ : α BC - α AB


( YP2 - YP1 ) : 97.43 - 37.42
: Arc Tan ( 525290 - 525060 ) : 60.01 °
( 345520 - 345550 )
: Arc Tan ( 230 )
( -30 )
: Arc Tan -7.666666667
: -82.57 °

Q. P1P2 : 180 - α P1P2


: 180 - 82.57
: 97.43 ° (Kwadran II)

α P2B : Arc Tan ( XB - XP2 ) Δ : Q. P2B - α BC


( YB - YP2 ) : 135 - 97
: Arc Tan ( 525480 - 525290 ) : 37.57 °
( 345330 - 345520 )
: Arc Tan ( 190 )
( -190 )
: Arc Tan -1
: -45 °

Q. P2B : 180 - α P2B


: 180 - 45
: 135 °
> Perhitungan Galian Trase Jalan 1

Perhitungan lebar permukaan jalan :

= ( 2.00 x lebar bahu jalan


= ( 2.00 x 2.00 )
= 12.00 meter

Perhitungan Timbunan

V = Luas x Lebar Permukaan


= 0.50 x
= 1,200.00 m3

V = Luas x Lebar Permukaan


= 164.01 x
= 7,872.48 m3
V = Luas x Lebar Permukaan
= 0.50 x
= 2,400.00 m3

V = (Luas 1 - Luas 2) x Lebar Permukaan


= ((0.5 x 50 x 1) -
= 150.00 m3

V = (Luas 1 - Luas 2) x Lebar Permukaan


= ((1x((25+50)/2)) -
= 300.00 m3

V = (Luas 1 - Luas 2) x Lebar Permukaan


= ((0.5 x 86.90 x 0.48) -
= 216.00 m3

Total Timbunan = 12,138.48 m3


Perhitungan Galian

V = (Luas 1 - Luas 2) x Lebar Permukaan


= ((0.5 x 84.96 x 0.52) -
= 255.43 m3

V = Luas x Lebar Permukaan


= 0.50 x
= 299.82 m3

V = Luas x Lebar Permukaan


= 31.95 x
= 364.23 m3

V = (Luas 1 - Luas 2) x Lebar Permukaan


= ((0.5 x 50 x 2) -
= 300.00 m3

V = (Luas 1 - Luas 2) x Lebar Permukaan


= ((0.5 x 269.24 x 8) -
= 3,323.52 m3

Total Galian = 4,543.00 m3


Perhitungan Galian & Timbunan

) + ( 2.00 x lebar jalur )


+ ( 2.00 x 4.00 )

50.00 x 4.00 x 12.00 m

4.00 x 12.00 m
100.00 x 4.00 x 12.00 m

Permukaan
(0.5 x 25 x 1)) x 12.00

Permukaan
(0.5 x 1 x 25)) x 12.00

Permukaan
(0.5 x 11.90 x 0.48)) x 12.00
Permukaan
(0.5 x 3.09 x 0.52)) x 12.00

49.97 x 1.00 x 12.00 m

0.95 x 12.00 m

Permukaan
(0.5 x 50 x 1)) x 12.00

Permukaan
(0.5 x 200 x 8)) x 12.00
PERHITUNGAN ALINYEMEN VERTICAL
TRASE JALAN 2

Tikungan 2
# Lengkung Vertikal Cekung
> Menghitung Kelandaian Rencana

g1 = PV - PVC x 100 %
d
g1 = 29.2 - 29.4 x 100 % = 0.17952 %
111.41

g1 = PVT - PV x 100 %
d
g2 = 29.3 - 29.2 x 100 % = 0.06977 %
143.33
A = ( 0.17952 + 0.06977 ) = 0.24929

S = 231.38

> Mencari Panjang L :


1) Berdasarkan jarak pandang penyinaran lampu depan :

L = A x S²
150 + 3.5s
= 0.24929 x 231.38 ²
150 + 3.5 x 231.38
= 13.90450355

Syarat : S<L , 231.38 < 13.9045 (tidak memenuhi)

L = 2s - 150 + 3.5s
A
= 2x 231.38 - 150 + ( 3.5 x 231.38 )
0.25
= -3387.55398

Syarat : S>L , 231.38 > -3387.6 (memenuhi)

2) Berdasarkan jarak pandang bebas di bawah bangunan :

L = A.S²
3480
= 0.25 x ( 231.38 )²
3480
= 3.84
Syarat : S<L , 231.38 < 3.84 (tidak memenuhi)

L = 2.S - 3480
A
= 2x 231.38 - 3480
0.24929
= -13497.1002

Syarat : S>L , 231.38 > -13497.1002 (memenuhi)

3) Berdasarkan kenyamanan pengemudi pada lengkung vertikal cekung :


L = A.V²
390
= 0.24929 x ( 151.18 )²
390
= 14.6091

4) Berdasarkan keperluan drainase :


L = 40 x A
= 40 x 0.24929
= 9.97145

5) Berdasarkan keluwesan bentuk, untuk lengkung cekung :


L = 0.6 x V
= 0.6 x 151.18
= 90.71

> Jadi panjang L adalah


1) Berdasarkan jarak pandang penyinaran lampu depan : : -3387.55
2) Berdasarkan jarak pandang bebas di bawah bangunan : : -13497.10
3) Berdasarkan kenyamanan pengemudi pada lengkung vertikal cekung : : 14.61
4) Berdasarkan keperluan drainase : : 9.97
5) Berdasarkan keluwesan bentuk, untuk lengkung cekung : : 90.71

Jika panjang lengkung yang hanya 231.38 m, Maka panjang L yang di ambil adalah 90.71

> Maka diambil nilai L yang terbesar : 90.71 m


- Dari rumus
Jarak Ev = A x L
800
= 0.24929 x 90.708
800
= 0.02827 m
AN ALINYEMEN VERTICAL
m
m
m
m
m

m
PERHITUNGAN ALINYEMEN VERTICAL
TRASE JALAN 2

Tikungan 1
# Lengkung Vertikal Cembung
> Menghitung Kelandaian Rencana

g1 = PV - PVC x 100 %
d
g1 = 31 - 30.9 x 100 % = 0.0697 %
143.47

g1 = PVT - PV x 100 %
d
g2 = 30.8 - 31 x 100 % = 0.17234 %
116.05
A = ( 0.0697 + 0.17234 ) = 0.24204

Jh = 120 (dari tabel 2.5, untuk Vr = 80 km/jam )

Jd = 550 (dari tabel 2.7, untuk Vr = 80 km/jam )

> Mencari Panjang L :


1) Berdasarkan jarak pandang henti :

L = A x Jh²
399
= 0.24204 x 120 ²
399
= 8.735295938

Syarat : Jh < L , 120 < 8.7353 (tidak memenuhi)

L = 2 Jh - 399
A
= 2x 120 - 399
0.24
= -1408.4845

Syarat : Jh > L , 120 > -1408.5 (memenuhi)

2) Berdasarkan jarak pandang mendahului :

L = A . Jd²
840
= 0.24 x ( 550 )²
840
= 87.16

Syarat : S<L , 120 < 87.16 (tidak memenuhi)

L = 2 Jd - 840
A
= 2x 550 - 840
0.24204
= -2370.49369

Syarat : Jh > L , 120 > -2370.49369 (memenuhi)

3) Berdasarkan keluwesan bentuk untuk lengkung vertikal cembung :


L = 0,6 x V

= 0.6 x ( 80 )

= 48

4) Berdasarkan lengkung cembung dengan kerb :


L = 40 x A
= 40 x 0.24204
= 9.68162

> Jadi panjang L adalah


1) Berdasarkan jarak pandang henti : : -1408.48
2) Berdasarkan jarak pandang mendahului : : -2370.49
3) Berdasarkan keluwesan bentuk : : 48.00
4) Berdasarkan pengaruh kerb : : 9.68

Jika panjang lengkung yang hanya 140.27 m, Maka panjang L yang di ambil adalah 48.00

> Maka diambil nilai L yang terbesar : 48.00 m


- Dari rumus
Jarak Ev = A x L
800
= 0.24204 x 48
800
= 0.01452 m
AN ALINYEMEN VERTICAL
m
m
m
m

m
DRAINASE JALAN
A) PENENTUAN DAERAH LAYANAN

-) Plot rute jalan di peta topografi


-) Panjang segmen 1 saluran (L) = 1383.3148 m di tentukan dari rute jalan yang telah di
plot di peta topografi dan topografi daerah tersebut memungkinkan adanya pembuangan
ke sungai di ujung segmen
-) Dianggap segmen saluran ini adalah awal dari sistem drainase sehingga tidak ada debit
masuk (Q masuk) selain dari A1, A2, A3

B) KONDISI PERMUKAAN JALAN EKSISTING

Panjang saluran drainase Jalan Trase II = 1383.31 meter


l1 = perkerasan jalan (aspal) = 4 meter
l2 = bahu jalan (tanah berbutir halus) = 2 meter
l3 = bagian luar jalan (Ladang) = 8 meter

Selanjutnya tentukan besarnya koefisien C :


-) : l1, koefisien C1 = 0,7 ……….(0,70 - 0,95)
-) : l2, koefisien C2 = 0,4 ……….(0,40 - 0,65)
-) : l3, koefisien C3 = 0,2 ……….(0,10 - 0,30)
Sumber : ( Tabel 8.7a : Standar Koefisien limpasan ( C )Drainase jalan )
( Shirley L. Hendarsin, Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - Hal. 281)

Kemudian tentukan luas daerah pengairan diambil permeter panjang :


-) Aspal A1= 4 x 1383.3148 = 5533.26 m²
-) Bahu jalan A2= 2 x 1383.3148 = 2766.63 m²
-) Ladang A3= 8 x 1383.3148 = 11066.52 m²
-) Fk perumahan padat (dari tabil 2) = 2
-) Koefisien pengaliran rata-rata (rumus 1)

Cw = C1.A1 + C2.A2 + C3.A3.Fk


A1 + A2 + A3
= 0.70 x 5533.26 + 0.40 x 2766.63 + 0.20 x 11066.52 x 2
5533.26 + 2766.63 + 11066.52
= 9406.54
19366.41
= 0.49
Sumber : ( Shirley L. Hendarsin, Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - Hal. 280)

C) HITUNG WAKTU KONSENTRASI

Selanjutnya tentukan besarnya koefisien hambatan :


-) : lt1, koefisien nd1 = 0.013 (Laston)
-) : lt2, koefisien nd2 = 0.1 (Permukaan halus dan padat)
-) : lt3, koefisien nd3 = 0.4 (Ladang)

Sumber : ( Tabel 8.5 : Koefisien Hambatan )


( Shirley L. Hendarsin, Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - Hal. 277)

Untuk menentukan waktu kensentrasi (Tc)

t1 = ⅔ x 3.28 x Lt x nd
(
k )
Sumber : ( Shirley L. Hendarsin, Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - Hal. 275)
t aspal = ⅔ x 3.28 x 4x 0.013 = 0.96 Menit
(
0.02 )

t bahu = ⅔ x 3.28 x 2x 0.10 = 1.21 Menit


(
0.02 )

t ladang = ⅔ x 3.28 x 8x 0.4 = 1.92 Menit


(
0.02 )

t1 dari badan jalan = 0.964 + 1.207 = 2.17 menit


t1 dari ladang = 1.919 menit
t2 = 1383.31 = 15.37 menit
60 x 1.5

tc = t1 + t2
= 2.17 + 15.37
= 17.542 menit

D) DATA CURAH HUJAN

Tabel - 1.1 : Data curah hujan tahun 2006 - 2015

Tahun Data curah hujan maksimal rata-rata per tahun (mm)


2006 177.00
2007 266.00
2008 175.00
2009 231.00
2010 290.00
2011 249.00
2012 214.00
2013 228.00
2014 263.00
2015 322.00

Sumber : (Pos Pengamatan BMKG, nama stasiun : Slamet Jalaludin, Lokasi : 0 38' 19" LU 122 51'08 E)

E) TENTUKAN INTENSITAS CURAH HUJAN MAKSIMUM

Menentukan intensitas curah hujan maksimum (mm/jam) dengan cara memplotkan harga
tc = 17.542 menit, kemudian tarik garis ke atas sampai memotong lengkung intensitas hujan rencana
pada periode ulang 10 tahun di dapat It = 116.00 mm/jam
Sumber : ( Gambar 8.2 : Kurva hubungan Intensitas hujan dengan Durasi hujan )
( Shirley L. Hendarsin, Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - Hal. 275)

F) HITUNG BESARNYA DEBIT

A = ( 5533.26 + 2766.63 + 11066.52 )


= 19366.41 m²
= 0.02 km²

C = 0.486

It = 116.000
Q = 1 x C x It x A
3.6
= 1 x 0.486 x 116.000 x 0.02
3.6
= 0.303 m³/detik

Sumber : ( Shirley L. Hendarsin, Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - Hal. 267, 8.1)

Keterangan :
A : Luas Total perencanaaan
C : Koefisien pengaliran
Lt : I tensitas Hujan
Q : Debit Limpasan

Kesimpulan : Besar kisaran debit limpasan dengan periode 2006 sampai dengan 2015 adalah 0.303
, dengan demikian debit limpasan tersebut mempengaruhi dimensi dari saluran drainase.

G) PENENTUAN DIMENSI SALURAN


Penentuan dimensi di awal dengan penentuan bahan
-) Saluran di rencanakan di buat dari beton dengan kecepatan aliran yang di ijinkan 1.50 m/detik (tabel 4)
-) Bentuk penampang segi empat
-) Kemiringan saluran memanjang yang di ijinkan : sampai dengan 7.5 % (tabel 5)
-) Angka kekakuan permukaan saluran manning -> n = 0.013

H) TENTUKAN KECEPATAN SALURAN (V) < KECEPATAN IJIN DAN KEMIRINGAN SALURAN (is)

-) V = 0.303 m/detik ( < V ijin = 1.50 m/detik ) …. Peraturan Bina Marga Tahun 2005

-) i1 = 3% (di sesuaikan dgn kemiringan memanjang, is)

V = 1 x J⅔ x S½
n
Sumber : ( Shirley L. Hendarsin, Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - Hal. 277)

Keterangan :
- V = kecepatan aliran air rata - rata - F =Luas penampang
- J = F/O jari-jari hydraulis - O = keliling penampang
- S = kemiringan muka air
- n = koefisien kekasaran manning

Dengan dimensi h = 0.5 m


maka R = f = (h x b) = 0.5 x b (Digunakan Penampang Berbentuk segi empat)
p (2h+b) 1+ b

Sumber : ( Shirley L. Hendarsin, Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - Hal. 369, Lampiran 4)

0.303 = 1 x 0.5b ⅔ x ( 3% ) ½
( 0.013 ) ( 1+b )

Maka lebar saluran (b) = 0.7 m


I) TENTUKAN TINGGI JAGAAN

W = 0.5.h
= 0.5 x 0.5 = 0.5 Meter

Jadi gambar dimensi saluran drainase permukaan :

J) KESIMPULAN :

Dalam memudahkan perhitungan dimensi saluran samping jalan, harus ditetapkan lebih dulu intensitas
hujan rencana (10 tahunan), lalu menghitung debit limpasan untuk panjang saluran samping jalan
1000 meter, baru kemudian dapat menetapkan bentuk dan dimensi DRAINASE yang direncanakan.
RAINASE JALAN
nama stasiun : Slamet Jalaludin, Lokasi : 0 38' 19" LU 122 51'08 E)

rik garis ke atas sampai memotong lengkung intensitas hujan rencana


0.303 m³/detik
debit limpasan tersebut mempengaruhi dimensi dari saluran drainase.

eton dengan kecepatan aliran yang di ijinkan 1.50 m/detik (tabel 4)

AN (V) < KECEPATAN IJIN DAN KEMIRINGAN SALURAN (is)

(Digunakan Penampang Berbentuk segi empat)

You might also like