Professional Documents
Culture Documents
Standar akuntansi untuk melakukan suatu bisnis internasional serta transaksi pertukaran
dalam mata uang asing itu sudah dimulai tahun 1939 dengan dikeluarkannya Accounting
Research Bulletin (ARB) NO. 4. Dimana prosedur utama akuntansi untuk bisnis
Internasional tidak berubah sampai dibentuknya FASB (Financial Accounting Standard
Board) pada tahun 1973.
a. Metode lancar - tak lancar , yang dimana menjelaskan secara detail akun lancar pada
kurs sekarang, serta akun yang tidak lancar pada kurs historis.
b. Metode moneter - nonmoneter, yang dimana mengubah aktiva dan kewajiban moneter
pada kurs sekarang serta aktiva dan kewajiban nonmoneter pada kurs historis.
c. Metode temporal, yang dimana mengubah aktiva dan kewajiban yang dinilai pada harga
masa lalu, sekarang, maupun masa depan dengan sedetail mungkin.
d. Metode kurs sekarang, yang dimana menjelaskan keseluruhan aktiva dan kewajiban
pada kurs sekarang.
1
b) Dari suatu negara yang kekuatan persaingan dan perundang- undangannya
sebagian besar menentukan harga jual dari barang dan jasanya.
2. mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, biaya bahan baku dan
biaya-biaya lain dari pengadaan barang atau jasa (mata uang ini seringkali
menjadi mata uang dimana biaya-biaya tersebut didenominasikan dan
diselesaikan).
Indikator Kedua
Faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan berikut ini juga dapat memberikan bukti dari mata
uang fungsional suatu entitas:
1. Mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan
instrumen hutang dan instrumen ekuitas) dihasilkan
2. Mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya
ditahan
Tujuan penjabaran laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Konsep mata uang fungsional Mata uang fungsional adalah mata uang yang digunakan dalam
wilayah operasi utama perusahaan, mata uang dimana perusahaan tersebut menghasilkan serta
membelanjakan uang kas mereka. Syarat suatu mata uang dapat menjadi mata uang fungsional
adalah sebagai berikut:
a) Harga jual Jika harga jual produk dari suatu entitas luar negeri lebih banyak
ditentukan oleh persauingan ditingkat local atau regulasi pemerintah local, maka
mata uang local dari entita luar negeri tersebut dapat dipakai mata uang
fungsional.
b) Pasar penjualan Jika pasar penjualan berada seluruhnya dinegara perusahaan
induk maka mata uang Negara perusahaan induk tersebut dapat digunakan
sebagai mata uang fungsional.
2
c) Pengeluaran Pengeluaran perusahaan seperti upah pekerja serta biaya material
yang merupakan biaya local dapat membenarkan dijadikannya mata uang local
dari entitas luar negeri sebagai mata uang fungsional.
d) Pendanaan Ditentukan oleh mata uang local dari entitas luar negeri, serta jika
dana yang dihasilkan dalam operasi perusahaan cukup untuk melunasi hutang,
baik hutang saat ini maupun untuk masa yang akan datang. Maka mata uang
local dari entitas luar negeri dapat dijadikan mata uang fungfsional.
e) Perjanjian serta transaksi antar perusahaan dalam volume yang besar.
Kurs adalah nisbha atau rasio antara satu unit mata uang dengan jumlah mata uang lain
yang setara degan mata uang tersebut pada suatu waktu. Kurs yang digunakan dalam akuntansi
untuk transaksi luar negeri selain kontrak berjangka adalah sebagai berikut :
1. Kurs spot (spot rate) yaitu kurs tunai yang berlaku pada saat transaksi.
2. Kurs sekarang (current rate) adalah kurs dimana satu unit mata uang dapat
dipertukarkan dengan mata uang lain pada tanggal neraca atau pada tanggal transaksi.
3. Kurs historis adalah kurs yang berlaku pada tanggal tertentu terjadinya transaksi.
4. Kurs penutup (closing rate) adalah nilai tukar spot pada tanggal neraca.
Kurs spot merupakan cerminan nilai pasar, sementara kurs sekarang dan kurs historis
merupakan terminasi akuntansi. Kurs sekarang untuk transaksi mata uang asing adalah kurs
spot sebagai akibat penyesuaian langsung atas jumlah yang dinyatakan dalam mata uang asing
pada tanggal transaksi. Kurs historis adalah kurs spot yang mengacu pada tanggal kejadian atau
trasaksi tertentu. Kurs spot, kurs sekarang maupun kurs historis dapat merupakan kurs tetap
atau mengambang, tergantung pada mata uang tertentu yang dilibatkan.
3
2. Penentuan Kurs
Kurs berubah karena sejumlah faktor ekonomi dimana mempengarui permintaan dan
penawaran suatu Negara. Penurunan nilai mata uang itu dicerminkan oleh penurunan nilai mata
uang tersebut terhadap nilai mata uang asing. Dimana faktor lain yang menyebabkan fluktuasi
kurs adalah kurs pembayaran, tingkat investasi, perubahan suku bunga serta tata kelola.
3. Perubahan Kurs
Melemahnya rupiah membantu neraca perdagangan Indonesia , dimana dengan hal tersebut
mengurangi kuantitas barang impor yang menjadi mahal dan membuat produk local lebih
murah dinegara-negara lain. Perubahan nilai mata uang rupiah sangat mempengaruhi daya beli
masyarakat dalam membeli barang import. Pemerintah membiarkan rupiah melemah karena
untuk mengurangi defisit perdagangan. Para eksportir dapat menjual barang mereka ke luar
negeri sehingga menguntungkan dan meningkatan pendapatan yang akan mereka peroleh.
Otomatis impor akan berkurang karena barangnya lebih mahal dan otomatis meningkatkan
pembelian dan minat masyarakat dalam menggunakan produk lokal.
4. Perhitungan kurs
Tujuan dari suatu mata uang adalah menyediakan suatu standar nilai, alat pertukaran
serta unit pengukuran. Pertukaran mata uang asing dapat dilakukan dalam dua cara,
yaitu :
1) Perhitungan langsung yaitu menbandingkan mata uang domestic dengan mata uang
asing (dinyatakan dalam rupiah).
2) Perhitungan tidak langsung yaitu membandingkan mata uang asing dengan mata
uang domestic (dinyatakan dalam mata uang asing).
Kurs langsung (direct exchange rate (DER) merupakan banyaknya unit dari pada mata
uang lokal yang dibutuhkan untuk mendapakan satu unit mata uang asing.
4
Kurs tidak langsung (indirect exchange rate – IER) merupakan kebalikan dari kurs
langsung
1 FCU
IER =
nilai setara rupiah
Dalam Ketentuan PSAK No.10 tentang Transaksi Mata Uang Asing. Transaksi
dalam mata uang asing adalah transaksi yang didenominasi atau membutuhkan
penyelesaian dalam suatu mata uang asing, termasuk transaksi yang timbul ketika suatu
perusahaan:
a. Membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasi dalam suatu mata
uang asing;
b. Meminjam (utang) atau meminjamkan (piutang) dana yang didenominasi dalam suatu
mata uang asing;
c. Menjadi pihak untuk suatu perjanjian dalam valuta asing yang belum terlaksana; atau
5
d. Memperoleh atau melepaskan asset, dan menimbulkan atau melunasi kewajiban yang
didenominasi dalam suatu mata uang asing.
Perlakuan akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing selain kontrak
berjangka adalah:
a. Pengakuan awal
Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada
saat terjadinya transaksi. Kurs tunai yang berlaku pada tanggal transaksi sering disebut
kurs spot (spot rate). Suatu transaksi dalam mata uang asing adalah suatu transaksi
yang didenominasi atau membutuhkan penyelesaian dalam suatu mata uang asing,
termasuk transaksi yang timbul ketika suatu perusahaan:
1) Membeli atau menjual barang dan jasa yang harganya didenominasi dalam
suatu mata uang asing.
2) Hutang atau Piutang dana yang harganya didenominasi dalam suatu mata uang
asing.
3) Menjadi suatu pihak untuk suatu perjanjian dalam valuta asing yang belum
terlaksana, atau
4) Memperoleh atau melepaskan aktiva, menimbulkan atau melunasi kewajiban
yang harganya didenominasi dalam suatu mata uang asing.
Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada
saat terjadinya transaksi.
Contoh 1:
Pada tanggal 24 februari 2011, PT F melakukan penjualan ekspor dengan nilai US$
100.000, KTBI yang berlaku pada tanggal tersebut sebesar 1 US$ = Rp. 9.000
Ayat Jurnalnya adalah
24 Feb Piutang Usaha 900.000.000
Penjualan 900.000.000
*) 100.000 x 9.000 = 900.000.000
Contoh 2:
Pada tanggal 25 Maret 2011, PT F melakukan impor mesin dari swedia US$ 200.000,
KTBI yang berlaku pada tanggal tersebut sebesar 1 US$ = Rp. 9.500
Ayat Jurnalnya adalah
25 Mar Mesin 1.900.000.000
Utang Usaha 1.900.000.000
6
*) 200.000 x 9.500 = 1.900.000.000
Contoh:
Dari dua contoh diatas, misanya KTBI pada 31 desember 2011 1 US$ = Rp. 9.750
Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir tahun adalah
31 Des Piutang Usaha Rp.75.000.000
Keuntungan Atas Selisih Kurs Rp. 75.000.000
(data didapat dari perhitungan berikut)
Piutang pada tanggal neraca 975.000.000
Carrying amount 900.000.000
Keuntungan Atas Selisih Kurs 75.000.000
Penjualan Rp.900.000.000
7
PT. F
Neraca (Parsial)
Per 31 Desember 2011
Aset Lancar
Piutang Usaha Rp. 975.000.000
Aset Tetap
Mesin Rp. 1.900.000.000
Kewajiban
Utang Usaha Rp. 1.950.000.000
Contoh Transaksi
1) Transaksi selesai dalam suatu periode akuntansi
Contoh Pembelian Impor
Pada 26 November 2010, PT. F melakukan impor bahan baku dengan nilai sebagai
berikut, CIF US$ 10.000, Bea Masuk 5%, PPN Impor 10%, PPh Pasal 22 yang
dipungut Bea Cukai 2%. Kurs KMK 9.000 dan KTBI 9.100. Pada tanggal 26
Desember 2010 PT. F melunasi hutang impor tersebut, pada tanggal tersebut Kus
KMK 9.050 dan KTBI 9.150.
a) Pencatatan pada saat impor
CIF US$ 10.000 x 9.100 Rp.91.000.000
BM 5% (US$ 10.000 x 9.000) Rp. 4.500.000
Harga Perolehan Rp. 95.500.000
PPN Impor 10% (US$ 10.000 x 9.000) Rp. 9.000.000
PPh Pasal 22 2,5% (US$ 10.000 x 9.000) Rp. 2.250.000
8
Kas/Bank 15.750.000
Utang Usaha 91.000.000
b) Pencatatan pada saat pelunasan
Nilai utang tercatat Rp. 91.000.000
Nilai utang pada saat pelunasan US$ 10.000 x 9.150 Rp. 91.500.000
Kerugian Selisih Kurs Rp. 500.000
9
CIF US$ 10.000 x 9.100 Rp. 91.000.000
BM 5% (US$ 10.000 x 9.000) Rp. 4.500.000
Harga Perolehan Rp. 95.500.000
PPN Impor 10% (US$ 10.000 x 9.000) Rp. 9.000.000
PPh Pasal 22 2,5% (US$ 10.000 x 9.000) Rp. 2.250.000
Ayat Jurnalnya adalah
26 Nov Bahan Baku Rp.95.500.000
PPN Masukan Rp. 9.000.000
Piutang Pajak PPh Pasal 22 Rp. 2.250.000
Kas/Bank Rp.15.750.000
Utang Usaha Rp.91.000.000
b) Pencatatan pada tanggal neraca
Nilai utang tercatat Rp.91.000.000
Nilai utang pada tanggal neraca US$ 10.000 x 9.200 Rp.92.000.000
Kerugian Selisih Kurs Rp. 1.000.000
10
b) Pencatatan pada tanggal neraca
Nilai piutang tercatat Rp.188.000.000
Nilai piutang pada tanggal neraca US$ 20.000 x 9.200 Rp.184.000.000
Keuntungan Selisih Kurs Rp. 4.000.000
Ayat Jurnalnya adalah
31 Des Piutang Usaha Rp.4.000.000
Keuntungan atas Selisih Kurs Rp.4.000.000
c) Pencatatan pada saat pelunasan
Nilai piutang tercatat Rp.184.000.000
Nilai piutang pada saat pelunasan US$ 20.000 x 9.300 Rp.186.000.000
Kerugian Selisih Kurs Rp. 2.000.000
Ayat Jurnalnya adalah
25 Mar Kas/Bank Rp.184.000.000
Kerugian atas Selisih Kurs Rp. 2.000.000
Piutang Usaha Rp.186.000.000
Kontrak forward adalah suatu kontrak di mana kedua belah pihak yaitu pembeli dan
penjual bernegosiasi dan menandatangani kontrak tertulis yang berisi kesanggupan kedua belah
pihak untuk memperjualbelikan suatu komoditi atau aset tertentu (dalam jumlah dan kualitas
tertentu), pada tingkat harga tertentu di kemudian hari. Mekanisme ini ditujukan untuk
mengurangi risiko ketidakpastian harga komoditi atau aset tertentu di masa datang. Instrumen
forward merupakan instrumen keuangan derivatif yang paling tua. Kontrak forward berbeda
dengan kontrak spot dalam hal penyerahan barangnya. Kontrak spot memiliki arti harga
berlaku saat ini dan penyerahan barang dilakukan pada saat ini juga sedangkan dalam kontrak
forward harga ditetapkan saat ini tetapi penyerahan barang dilakukan pada masa mendatang.
Jenis-jenis Kontrak Forward adalah sebagai berikut ini.
1. Currency Forward Contract
Dalam currency forward contract, maka suatu pihak wajib untuk membeli atau menjual
mata uang tertentu dengan nilai tukar tertentu, dalam jumlah tertentu, di tanggal yang sudah
ditentukan di masa depan.
2. Equity Forward Contract
11
Dalam equity forward contract, maka suatu pihak wajib membeli atau menjual
instrumen ekuitas ataupun indeks saham pada waktu tertentu di masa depan. Jenis
kontraknya bisa saham tertentu, portfolio maupun indeks.
3. Commodity Forward Contract
Commodity forward contract adalah kontrak dengan underlying asset berupa komoditas
seperti minyak, emas, jagung, dan lainnya. Kontrak ini memungkinkan suatu pihak untuk
membeli atau menjual komoditas dengan harga tertentu di masa depan. Jadi, kontrak ini
mengantisipasi terjadinya perubahan harga di masa depan. Untuk produsen, kontrak ini
bermanfaat dalam mengurangi risiko jika harga komoditas menguat di masa depan.
4. Bond Forward Contract
Bond forward contract hampir serupa dengan equity forward contract, hanya saja
obligasi punya jatuh tempo, sehingga kontrak forward pasti kadaluarsanya sebelum tanggal
jatuh tempo. Obligasi yang umum dijadikan bond forward adalah T-bills yang dikeluarkan
Depkeu AS. Pada kontrak ini, satu pihak sepakat untuk membeli T-bills pada harga yang
telah dipatok saat ini, pada masa depan, sebelum tanggal jatuh tempo T-bills tersebut.
5. Interest Rate Forward Contract
Interest Rate Forward contract disebut juga dengan Forward Rate Agreement (FRA)
dimana underlying assets berupa pembayaran bunga dalam mata uang tertentu. Jadi, dalam
FRA ini merupakan kesepakatan untuk meminjamkan atau meminjam dana tertentu secara
fixed rate.
Entitas multinasional mengelola risiko MUA mereka dengan menggunakan beberapa jenis
keuangan seperti :
1. Kontrak masa depan dalam mata uang asing (foreign currency - denominated forward
exchange contract)
2. Opsi mata uang asing ( foreign currency option)
3. Mata uang asing berjangka ( ( foreign currency future)
Akuntansi untuk derivatif dan aktivitas lindung nilai (hedging )berpedoman pada dua standar :
PSAK 50 , : Instrumen Keuangan : " Penyajian dan pengungkapan"
12
PSAK 55, : Instrumen Keuangan " Pengakuan dan Pengukuran" , mendefinisikan derivatif dan
menetapkan aturan umum dalam pengakuan derivatif baik sebagai aset atau
kewajiban dalam neraca dan mengukur instrumen keuangan tersebut pada nilai
wajar.
Instrumen keuangan (financial instrument) adalah kontrak yang akan meningkatkan nilai aset
dari suatu entitas dan instrumen utang atau ekuitas pada entitas lain. contoh, bukti kepemilikan,
wesel bayar dan wesel tagih serta berbagai jenias kontrak keuangan lainnya.
Derivatif (derivative) adalah suatu instrumen keuangan yang :
1. Memiliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasarinya (underlying) dan satu atau lebih
jumlah nosional (notional amount) .Di mana nilainya mengalami perubahan karena ada
perubahan variabel yang mendasarinya seperti tingkat bunga, harga komoditas, atau surat
berharga atau index.
2. Tidak memerlukan investasi awal neto atau kalaupun memerlukan investasi maka nilainya
lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjian lainnya
yang diperkirakan akan menghasilkan efek yang sama terhadap perubahan dalam faktor-
faktor pasar.
3. Persyaratan perjanjian mengharuskan adanya settlement (pelunasan) pada tanggal tertentu
di masa yang akan datang.
contoh, derivatif adalah kontrak pertukaran mata uang asing masa depan yang nilainya
diturunkan dari perubahan kurs mata uang asing sepanjang kontrak.
13
b. Jumlah nosional (notional amount) adalah banyaknya unit mata uang , saham, ukuran
kapasitas, berat atau unit lain yang ditetapkan dalam instrumen keuangan.
2. Instrumen keuangan atau kontrak lain tidak memerlukan investasi awal neto atau jikapun
ada maka investasi neto awal dari pada yang diperlukan untuk jenis kontrak yang
diharapkan mempunyai tanggapan yang serupa pada perubahan faktor pasar.
3. Persyaratan kontrak :
a. memerlukan atau memperbolehkan suatu penyelesaian neto (neto settlement)
b. menyediakan penyerahan aset yang menempatkan penerima dalam posisi ekonomi yang
secara substansial tidak berbeda dengan penyelesaian neto atau
c. kontrak yang siap untuk diselesaikan neto oleh pasar atau mekanisme lain diluar kontak.
contoh, sebuah kontrak masa depan (forward contract) mengharuskan penyerahan atas
sejumlah saham namun ada mekanisme pasar opsi yang menawarkan kesempatan untuk
siap menjual kontrak atau untuk masuk ke dalam suatu kontrak yang saling
menghapuskan atau saling mengompensasi ( offsetting contract).
Derivatif dapat ditujuhkan untuk melindungi nilai atau mengurangi risiko . Beberapa
perusahaan menggunakan derivatif bukan untuk lindung nilai namun sebagai instrumen
keuangan yang bersifat spekulatif. Contoh, perusahaan dapat menandatangi kontrak masa
depan yang tidak mempunyai tujuan untuk saling menghapuskan nilai apapun. Dalam hal ini,
kerugian atau keuntungan derivatif dicatat dalam laba periode berjalan.
1. risiko kurs mata uang asing dimana kurs dapat berubah setiap saat
2. risko tingkat bunga khususnya untuk perusahaan yang mempunyai utang yang bersifat
variabel
3. risiko komoditas dimana harga masa depan dapat berbeda dari harga tunai.
Suatu instrumen derivatif dapat diklasifikasikan sebagai instrumen lindung nilai jika dan hanya
jika seluruh kriteria berikut dipenuhi :
14
1. Dokumentasi yang cukup harus disajikan pada awal jangka waktu lindung nilai untuk
menentukan tujuan dan sasaran dari lindung nilai. Instrumen lindung nilai dan hal-hal yang
dilindungi serta bagaimana aktivitas lindung nilai tersebut akan dievaluasi secara
berkesinambungan.
2. Lindung nilai harus sangat efektif dalam mengompensasi seluruh perubahan dalam nilai
wajar maupun arus kas yang dihubungkan dengan nilai yang dilindungi dan seluruh strategi
manajemen untuk melakukan lindung nilai tersebut secara konsisteen harus
didokumentasikan selama jangka waktu lindung nilai.
3. Untuk lindung nilai arus kas, transaksi yang diperkirakan sebagai subjek lindung nilai harus
dapat memiliki kemungkinan yang sangat tinggi (highly probable) dan harus menunjukkan
adanya eksposur yang tinggi pada arus kas yang dapat menyebabkan timbulnya untung dan
rugi akibat risiko tersebut.
4. Efektivitas lindung nilai harus dapat dihitung dengan meyakinkan, seperti lindung nilai atas
nilai wajar atau arus kas harus dapat dihubungkan dengan risiko lindung nilai dan instrumen
lindung nilai tersebut dapat dihitng dengan tepat.
5. Lindung nilai ditentukan secara berkesinambungan dan nilai pada bagian efektifnya
ditentukan secara aktual sepanjang periode pelaporan keuangan.
15
2. Lindung nilai arus kas (cash flow hedges)
digunakan untuk melindungi risiko perubahan nilai arus kas yang diantisipasi yang masuk
atau keluar dari perusahaan untuk aset dan kewajiban yang diakui seperti (pembayaran
bunga masa depan atau utang bunga dengan tingkat bunga variabel) atau transaksi yang
diperkirakan sangat pasti terjadi dan dapat memengaruhi laba dan rugi. Bagian laba atau
rugi atas instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai bagian efektif harus dilaporkan
sebagai bagian dari ekuitas dan akan dipindahkan dalam laporan laba rugi ketiks trsndskdi
lindung nilai ketika lindung nilai tersbut memengaruhi laba rugi berjalan.Bagian efektif
didefinisikan sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian instrumen lindung nilai yang
menghapuskan kerugian atau keuntungan pada pos yang dilindungi.Bagian perubahan nilai
pasar wajar ini berkaitan dengan nilai intrinsik dari perubahan variabel pokok yang
mendasari.Sisa keuntungan atau kerugian pada instrumen lindung nilai didefinisikan
sebagai bagian yang tidak efektif.Perubahan pada nilai pasar wajar derivatif ini berkaitan
dengan nilai waktu derivatif tersebut dan menjadi nol pada tanggal masa berlaku derivatif
tersebut habis.Jika lindung nilai atas transaksi yang diperkirakan akan menyebabkan
pengakuan aset atau kewajiban keuangan maka setiap untung atau rugi dari setiap
instrumen keuangan - yang sebelumnya diakui langsung sebagai bagian ekuitas - langsung
dipindahkan dalam laporan laba rugi pada periode yang sama dimana aset atau kewajiban
keuangan tersebut menghasilkan laba atau rugi. contoh penentuan bagian efektif dan tidak
efektif dari perubahan nilai derivatif disajikan dalam lampiran 11B sehubungan dengan
lindung nilai arus kas yang menggunakan opsi untuk melindungi nilai pembelian
persediaan yang diantisipasi di masa depan.
3. lindung nilai dari investasi neto operasi di luar negeri
Derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai untuk jenis risiko mata uang asing ini
mempunyai keuntungan atau kerugian yang dilaporkan dalam pendapatan komprehensip
lainnya sebagai bagian dari penyesuaian translasi kumulatif .
Empat kasus berikut ini mengilustrasikan akuntansi untuk empat penggunaan forward
exchange contract:
16
Kasus 1 Mengelola Posisi Aset Atau Kewajiban Neto Yang Terkena Eksposur Mata Uang
Asing : Bukan Instrumen Lindung Nilai
Penggunaan paling umum dari kontrak pertrukaran mata uang asing adalah untuk
mengelola posisi mata ang asing, baik posisi aset neto yang terkena eksposur maupun
kewajiban neto.Kontrak pertukaran mata uang asing akan menyeimbangkan antara kewajiban
dalam suatu mata uang asing dalam piutang mata uang asing yang sama sehingga akan
menghapuskan risiko fluktuasi mata uang asing . Contoh, perusahaan Indonesia membeli
barang dari perusahaan Amerika yang mengaruskan pembayaran dalam dolar AS. Jika
transaksi didenominasi dalam dolar AS, maka perusahaan Indonesia terkena risiko perubahan
nilai kurs antara rupiah dan dolar.Agar dapat terlindungi dari dampak fluktuasi nilai dolar,
maka perusahaan Indonesia memasuki kontrak pertukaran mata uang asing untuk menerima
dolar pada tanggal pelunasan di masa depan .Perusahaan Indonesia kemudian menggunakan
dolar tersebut untuk menyelesaikan komitmen mata uang asing yang timbul dari transaksi
pembelian.
PSAK 55 menjelaskan aturan umum bahwa kurs yang relevan untuk menilai kontrak
pertukaran mata uang asing adalah kontrak masa depan pada tiap tanggal penilaian . Ingat
bahwa PSAK 10 menjelaskan bahwa piutang usaha atau utang usaha yang didenominasi dalam
mata uang asing dinilai dengan menggunakan kurs tunai pada tanggal penilaian. Kontrak
pertukaran harus disesuaikan atas perubahan nilai wajarna. Karena dua kurs yang digunakan
berbeda-kurs tunai dan kurs masa depan - umumnya akan timbul perbedaan antara jumlah
keuntungan atau kerugian.Perbedaan ini tidak terlalu besar namun akan menimbulkan sedikit
volatilitas dalam arus laba.
Nilai Waktu (time value) dan arus kas masa depan adari kontrak pertukaran
17
anggota. Nilai bunga yang disajikan pada contoh berikut (untuk memfokuskan point utama
untuk akuntansi lindung nilai) dianggap tidak signifikan.
1 Pada tangal 1 Oktober 2011, Pt Induk membeli barang secara kredit dari Tokyo Industries
dengan nilai 2.000.000 yen
2 Transaksi tersebut didenominasi dalam yendan PT Induk menhapuskan risiko dalam
kewajiban mata uang asingnya dengan kontrak pertukaran untuk menerima 2.000.000 ywn
dari pedagang mata uang asing.
3 Jangka waktu kontrak pertukaran MUA = periode kredit 6 bulan yang diberikan oleh Tokyo
Industries
4. Tanggal akhir tahun PT induk adalah 31 Desember sementara utang akan dilunasi pada
tanggal 1 April 2012.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----
Nilai setara rupiah dari 1 yen
Tanggal Kurs Tunai Kurs Masa Depan
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----
1 Okt 2011(tanggal transaksi) Rp 80,- Rp 85 (240 hari)
31 Desember 2011 (tanggal neraca) 90,- Rp 87 ( 90 hari)
1 April 2012 (tanggal pelunasan) 86,-
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---
Ayat Jurnal yang diperlukan :
1 Oktober 2011
18
Utang rupiah ke broker 170.000.000,-
Menyesuaikan piutang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara dolar AS
sekarang menggunakan kurs masa depan sesuai dengan PSAK 55.
Rp 174.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 87,- Kurs masa depan 90 hari pada 31 Desember
2011
Rp 170.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 85,- kurs masa depan 180 hhr sejak tgl. 1 Oktober
Kasus 2 Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui : Lindung Nilai Atas
Nilai Wajar Mata Uang Asing
Perusahaan dapat mengalami risiko MUA sebelum terjadi transaksi pembelian atau penjualan.
contoh, perusahaan dapat menandatangani pembelian yang tidak dapat dibatalkan untuk
membeli barang dari entitas asing di masa depan yang akan dibayar dalam mata uang
asing.Dengan menyetujui harga beli pada saat ini untuk pembelian masa depan , perusahaan
telah terikat dalam komitment mata uang asing yang dapat diidentifikasi walapun pembelian
belum terjadi . : yaitu kontrak pembelian masih executory (belum diakui) . Perusahaan belum
mempunyai kewajiban hinga barang diserahkan tetapi perusahaan mempunyai risiko
perubahan kurs sebelum tanggal transaksi (tanggal penyerahan barang).
19
PSAK 55 menjelaskan perlakuan akuntansi untuk penggunaan kontrak masa depan atas
lindung nilai komitment mata uang asing belum diakui (hedging unrecognized foreign
currency firm comitment. Perusahaan dapat memisahkan komitmen menjadi aspek instrumen
keuangan (kewajiban untuk membayar yen ) dan aset nonkeuangan (hak untuk menerima
persediaan ). Kontrak pertukaran yang dipisahkan tersebut adalah lindung nilai atas perubahan
nilai wajar dari komitmen untuk risiko mata yang asing yang dilindungi nilainya. PSAK 55
menjelaskan bahwa lindung nilai atas komitmen termasuk dalam kategori akuntansi untuk
lindung nilai atas nilai wajar dan kontrak pertukaran akan dinilai pada nilai wajarnya.
Menarik untuk dicatat bahwa terdapat perbedaan perlakuan akuntansi untuk lindung nilai
transaksi yang diperkirakan ( lindung nilai arus kas) dibandingkan lindung nilai atas komitmen
mata uang asing belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar). Transaksi yang diperkirakan
(forcasted)adalah transaksi yang diantisipasi (anticipated) namun tidak dijamin (guaranteed).
Transaksi yang diperkirakan dapat terjadi sebagaimana diperkirakan , tetapi lindung nilai atas
transaksi yang diperkirakan diperlakukan sebagai lindung nilai arus kas.dengan bagian efektif
dari perubahan nilai wajarnya diakui dalam pendapatan komprehensif. Dilain pihak, komitmen
adalah perjanjian dengan pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa yang bersifat mengikat
dan umumnya mempunyai kekuatan hukum, Perjanjian tersebut mempunyai karakteristik sbb:
1. Perjanjian menjelaskan semua hal-hal yang signifikan seperti kuantitas, harga yang tetap,
dan waktu terjadinyatransaksi .Harga dapat di denominasi dalam mata uang fungsional
entitas atau dalam mata uang asing.
2. Persetujuan harys berisi provisi finalti yang cukup besar hingga menyebabkan
kemungkinan besar terjadi pelaksanaan perjanjian.
Transaksi yang diperkirakan dapat menjadi komitmen jika perjanjian dengan karakteristik
tersebut diatas dibuat antara pihak-pihak terkait. Setiap lindung nilai arus kas atas transaksi
yang diperkirakan dapat berubah menjadi lindung nilai atas nilai wajar pada saat dibuatnya
perjanjian komitmen. Akan tetapi semua transaksi yang dicatat dalam pendapatan
komprehensif lain-lain dalam lindung nilai arus kas tidak diklarifikasi ke laba samapi transaksi
yang diperkirakan tersebut memengaruhi perhitungan laba.
PSAK 55 memberikan panduan untuk manajemen perusahaan untuk memilih dasar yang akan
digunakan untuk pengukuran efektivitas lindung nilai.manajemen dapat memilih kurs masa
depan , kurs tunai, atau nilai intrinsik untuk mengukur efektivitas.Contoh yang digunakan
dalam hal ini, menggunakan kurs masa depan yang komitmen dengan aturan umum untuk
20
penilaian kontrak masa depan yang diharuskan dalam PSAK 55.Pengukuran perubahan nilai
wajar dalam kontrak masa depan menggunakan kurs masa depan selama jangka waktu kontrak
dan kemudian, jika bunga signifikan, perubahan dalam kurs masa depan didiskontokan untuk
mencerminkan nilai waktu dari uang.
Kasus 3 Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui : Lindung Nilai Arus
Kas Mata Uang Asing
Menarik untuk dicatat bahwa perbedaan perlakuan akuntansi untuk lindung nilai
transaksi yang diperkirakan sebagai lindung lindung nilai arus kas dengan lindung nilai
komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar.
Transaksi yang diperkirakan (forcasted) adalah transaksi yang diantisipasi (anticipated) namun
tidak dijamin (guaranteed). Transaksi yang diperkirakan dapat terjadi sesuai dengan yang
diperkirakan , tetapi lindung nilai atas transaksi yang diperkirakan diperlakukan sebagai
lindung nilai arus kas dengan bagian efektif dari perubahan nilai wajarnya diakui dalam
pendapatan komprehensif. Jenis lindung niali ini adalah lindung nilai terhadap perubahan
dalam arus kas yang mungkin terjadi di masa depan yang akan timbul dari perubahan dalam
kurs mata uang asing. Transaksi yang diperkirakan dapat menjadi komitmen jika pihak-pihak
yang terlibat membuat perjanjian yang mengikat. contoh, Pembelian persediaan diperkirakan,
tetapi tidak terdapat perjanjian yang mengikat untuk pembelian tersebut.
21
2) KONTRAK BERJANGKA
Kontrak berjangka (futures contract) sangat mirip dengan kontrak masa depan kecuali
kontrak berjangka mempunyai termin kontrak yang sudah distandarisasi, diperdagangkan
dipasar yang terorganisasi, dan para pedagang harus merealisasikan setiap kerugian atau
keuntungan dari setiap dan seluruh hari perdagangan. Kontrak berjangka adalah kontrak antara
dua pihak - seorang pembeli dan seorang penjual - untuk membeli atau menjual sesuatu pada
tanggal yang sudah ditetapkan, yang disebut tanggal kadaluarsa atau tanggal penyelesaian
(expiration date). Kontrak diperdagangkan di bursa berjangka seperti di Chicago Board of
Trade (CBOT) atau Chicago Merchantile Exchange(CME) . Kontrak berjangka
diperdagangkan secara aktif untuk beberapa komoditas termasuk biji-bijian, ternak dan daging
ternak , buah dan sayuran serta logam dan energi.Bahkan dimungkinkan melakukan kontrak
berjangka atas mata uang asing. Perusahaan yang memperdagangkan kontrak berjangka
umumnya diharuskan untuk menyerahkan kas dalam akun margin yang disimpan oleh bursa
atau badan kliring (clearing house), dan keuntungan (kerugian) dari kontrak berjangka
ditambah (dikurangi) dari margin tersebut.Akun margin ini diperhitungkan setiap hari untuk
perubahan dalam nilai kontrak. Akun margin adalah sebesar persentase tertentu (umumnya
samapi 5 persen) dari nilai kontrak.Sebagin besar investor tidak mengharapkan untuk
melakukan pertukaran aktual dari kontrak berjangka atas item yang diopsikan; kontrak
berjangka hanyalah alat investasi untuk mendapatkan kurva nilai dari pos yang diopsikan dan
investor akan menggunakan transaksi penutp (closing transaction) untuk menyelesaikan
kontrak berjangka. Jika perusahaan merupakan pembeli dari kontrak berjangka maka
dinamakan posisi "go long", Jika perusahaan melakukan kontrak untuk menjual dengan
menggunakan kontrak berjangka maka dinamakan "go short".Kontrak berjangka sering disebut
kontrak masa depan likuid( liquid forward contract) karena kontrak berjangka diperdagangkan
secara terpisah. Akuntansi untuk kontrak berjangka sangat mirip dengan akuntansi untuk
kontrak masa depan untuk mata uang asing.
Baik kontrak berjangka maupun kontrak masa depan adalah kewajiban untuk menyerahkan
sejumlah tertentu pada waktu tertentu. Terdapat potensi keuntungan dalam situasi yang
menguntungkan dan potensi kerugian dalam situasi yang tidak menguntungkan. Kontrak
berjangka distandarisasi sehubungan dengan durasi dan jumlah tetapi lebih mudah untuk
diakses karena diterima secara luas dalam arena bursa berjangka.
22
3) KONTRAK OPSI
Kontrak opsi antara dua pihak - pembeli dan penjual- memberikan pembeli (pemilik opsi)
hak. tetapi bukan kewajiban, untuk membeli dari atau menjual sesuatu ke penjual opsi
(pembuat opsi) pada tanggal tertentu dimasa mendatang pada tanggal yang disetujui pada saat
kontrak opsi diperdagangkan . Opsi dapat dibuat atas berbagai komoditi seperti biji-bijian,
makanan dan sayuran, minyak, tumbuhan, logam, tingkat bunga, dan berbagai mata uang asing.
Pembeli opsi membayar penjual dengan jumlah tertentu uang yang biasa disebut premi, untuk
mendapatkan hak tersebut. Opsi untuk membeli sesuatu disebut "beli" (call), sedangkan opsi
untuk menjual sesuatu disebut "jual" (put).Opsi diperdagangkan di pasar terorganisasi seperti
pasar modal. Bursa dimana opsi diperdagangkan adalah Chicago Board Option
Exchange(CBOE) , Philadephia Stock Exchange (PHLX), American Stock Exchange
(AMEX), dan Pasific Stock Exchange (PSE).
Kontrak opsi memberikan pembeli masa depan atas sejumlah besar saham atas pos (item) lain
sebesar biaya nominal dari opsi. Kemampuan pengendalian masa depan dari opsi disebut nilai
waktu dari opsi. Sepanjang jangka waktu opsi, nilai waktu menurun sampai nol pada tanggal
jatuh tempo opsi.Perubahan dalam nilai waktu opsi selalu dimasukkan dalam laba tahun
berjalan. Pihak yang menjual opsi adalah pembuat opsi; pihak yang membeli hak adalah
pemegang opsi. Pemegang opsi memiliki hak antuk melaksanakan atau tidak melaksanakan
opsi. Pemegang opsi tidak akan melaksanakan hak yang terdapat dalam opsi jika akan
menimbulkan kerugian. Akan tetapi pembuat opsi mempunyai risiko karena pemegang opsi
dapat melaksanakan opsinya dan memaksa pembuat untuk melakukan penyerahan pada kondisi
yang tidak menguntungkan untuk pembuat. Nilai intrinsik opsi terkait langsung dengan
perubahan dalam nilai mendasari pos (item) yang dilindung nilai. Perubahan nilai intrinsik
dalam lindung nilai atas nilai wajar dimasukkan langsung dalam laba tahun berjalan. Perubahan
dalam bagian efektif nilai intrinsik lindung nilai arus kas dimasukkan dalam pendapatan
komprehensif lainnya.(contoh terlampir).
Opsi dijual dengan harga pelaksanaan (strike price) tertentu, yaitu dimana pemegang
mempunyai opsi untuk membeli atau menjual sesuatu. Jika investor memiliki opsi beli untuk
membeli satu lembar saham PT Induk seharga Rp 5.000 per lembar dari pembuat opsi maka
pemegang opsi dapat melaksanakan opsi pada saat harga pasar dari saham lebih tinggi dari
harga pelaksanaan. Jika harga pasar saham Rp 6.000 per lembar maka maka pemegang opsi
dapat menghemat Rp 1.000 dengan melaksanakan opsi dan membeli saham seharga Rp 5.000.
23
JIka pemegang opsi berkeinginan untuk mengubah penghematan tersebut menjadi keuntungan
tunai maka investor akan menjual saham tersebut yang dibelinya dengan harga Rp 5.000,
seharga Rp 6.000 ke pasar.Alternatif lain adalah pemegang opsi dapat langsung menjual opsi
sebesar Rp 1.000 sebesar nilai intrinsiknya. Pada saat harga pasar lebih tinggi dari harga
pelaksanaan maka opsi yang akan dibeli disebut "in the money" , sedangkan harga pasar lebih
rendah dari harga pelaksanaan maka opsi yang dibeli disebut "out of the money".
JIka investor adalah pemegang hak opsi untuk menjual saham PT Induk senilai Rp 5.000/
lembar kepada penerbit, pemegang opsi akan melaksanakan opsinya jika harga pasar saham
dibawah harga pelaksanaannya. JIka harga pasar saham Rp 4.000/lembar maka pemegang opsi
akan melaksanakan haknya untuk menjual opsi pada harga Rp 5.000/lembar dibandingkan
menjual saham tersebut dipasar yang hanya memiliki harga Rp 4.000/lembar.Ketika harga
pasar lebih rendah dari harga opsi maka opsi tersebut dijual "in the money". Contoh :
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------
Opsi umumnya dibeli dengan membayar biaya yang umumnya hanya berupa persentase kecil
dari nilai sekarang pos (item) yang diopsikan ( yaitu 1 sampai 7%) .Persyaratan opsi
menyatakan apakah opsi dapat dilaksanakan pada setiap saat selama periode opsi atau hanya
pada akhir periode pelaksanaan. Nilai minimum dari opsi jual adalah nol karena opsi jual tidak
perlu dilaksanakan.Karena itu opsi jual tidak pernah punya nilai negatif dan kerugian
maksimum dari pemegang opsi adalah premi yang pada awal dibayar untuk memperoleh opsi
tersebut.
4) SWAP
Swap adalah perjanjian dimana kedua pihak dapat menukarkan arus kas selama periode
tertentu. Swap dapat ditujukan untuk swap mata uang, tingkat bunga atau komoditas. Dua jenis
swap keuangan yang paling umum adalah (1) swap mata uang dan (2) swap tingkat bunga.
Contoh dari swap mata uang adalah PT Induk menjual produk ke Inggeris, dimana dari
24
transaksi tersebut ia menerima poundsterling. Perusahaan lain yang berlokasi di London,
Inggeris menjual produk ke Indonesia dimana ia menerima rupiah. swap mata ang dapat timbul,
sebagai contoh jika PT Induk (perusahaan Indonesia) setuju bahwa arus kas uang berkala dalam
poundsterling dari operasinya di Inggris akan diberikan ke pihak lain di Inggris dan penjualan
dalam rupiah di Indonesia oleh perusahaan London akan diberikan ke PT Induk. Pada akhir
tiap periode, kedua perusahaan setuju untuk menyelesaikan setiap perbedaan dalam jumlah
nosional swap pada akhir periode. Oleh karenanya, kedua pihak yang terlibat dalam swap mata
uang menghindar untuk berurusan dengan mata uang selain mata uang lokal dan menghindari
pertukaran mata uang asing.
contoh lain dari swap adalah swap tingkat bunga dimana kedua pihak setuju untuk menukarkan
pembayaran bunga atas jumlah pokok tertentu ( disebut juga "jumlah nosional"). Umumnya
swap tersebut merupakan pertukaran antara tingkat bunga variabel (mengambang) dan tingkat
bunga tetap. Sebagai contoh, PT Induk dapat mengeluarkan utang dengan tingkat bunga
variabel tetapi perusahaan ingin membuat tingkat bunganya tetap karena perusahaan yakin
tingkat bunga akan meningkat. PT Induk dapat membuat kontrak dengan pihak lain yang
mempunyai obligasi dengan tingkat bunga tetap tetapi juga sedang mengusahakan tingkat
bunga variabel karena perusahaan mengasumsikan bahwa tingkat bunga akan menurun.
.Kontrak tersebut sering memasukkan perantara keuangan dengan mana penyelesaian neto
dilakukan dan akan membebankan biaya nominal untuk jasanya. Kadangkalapihak lain adalah
dealer yang merupakan bank atau perusahaan perbankan investasi ( investment banking firm)
yang menciptakan pasar swap dan derivatif tingkat bunga lainnya. Jumlah nosional (pokok)
ditetapkan sama untuk ke dua pihak. dan PT Induk memperoleh tingkat bunga tetap atas jumlah
nosional dan pihak lain mendapatkan tingkat bunga variabel sesuia yang diinginkannya.
25
REFERENSI
Richrad E Baker, Valdean C. Lembake, Thomas E. King, Cynthia G. Jerffrey, Amir Abadi
Jusuf, Sylvia Veronica NPS, Etty Retno Wulandari, dan Dwi Martani. 2014. “Akuntansi
Keuangan Lanjutan (Perspektif Indonesia)”. Salemba Empat. Jakarta.
26