Professional Documents
Culture Documents
Makalah Pemindah Material
Makalah Pemindah Material
(WHEEL LOADER)
Disusun Oleh
Kelompok 3
Gun Irmansyah (5202415010)
Husnul Ansaqi (5202415014)
Toni Catur Setiadi (5202415045)
Alif Dimas Sunaryo (5202415053)
Handy Nur Pratama (5202415054)
FAKULTAS TEKNIK
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pertambangan, alat berat barangkali sudah bukan sudah
hal asing lagi untuk didengar dan dilihat. Alat-alat ini digunakan untuk
menunjang proses pertambangan mulai dari pembukaan tambang,
pembuatan jalan, penggalian serta pengangkutan bahan tambang menuju
ke proses berikutnya. Jenis alat berat ini pun bermacam-macam
disesuaikan dengan aplikasinya, seperti untuk pemindah material.
Alat berat yang biasa digunakan sebagai pemindah material adalah
wheel loader. Wheel Loader adalah suatu alat berat yang mirip dengan
shovel dozer, akan tetapi beroda karet (ban) sehingga keampuan maupun
kegunaannya sedikit berbeda yaitu pada kemampuan beroperasi di daerah
yang keras dan rata, kering tidak licin, tetapi tidak mampu mengambil
tanah sendiri tanpa dibantu dozing/stock pilling terlebih dahulu dengan
bulldozer. Wheel loader merupakan alat berat yang digunakan untuk
mengangkat material yang akan dimuat kedalam dump truck atau
memindahkan material ke tempat lain. Saat loader menggali, bucket
didorongkan pada material, jika bucket telah penuh maka traktor mundur
dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya dipindahkan.
Untuk menjaga agar wheel loader mampu beroperasi normal ketika
digunakan, maka diperlukan suatu perawatan berkala dan pemeliharaan
yang diterapkan pada wheel loader tersebut. Pada pemilihan cara
perawatan dan pemeliharaan harus sesuai dan tepat karena setiap mesin
alat berat memiliki masa life cycle yang beragam dimana seluruh hal
tersebut harus diperhatikan secara serius karena akan berpengaruh dengan
kinerja mesin secara berkelanjutan. Dengan kondisi seperti yang telah
dijelaskan di atas maka perlu diberlakukan proses pemeliharaan yang tepat
pada tiap mesin. Hal ini bertujuan untuk bisa memenuhi kebutuhan
pelanggan/konsumen. Sistem pemeliharaan yang optimal terdiri dari
2
jumlah biaya yang digunakan dalam pemelharaan dan jaminan berhasilnya
proses proses produksi.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penyusun ingin memaparkan
proses perawatan dan pemeliharaan alat berat pemindah material jenis
wheel loader.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam makalah ini adalah:
1. Apa fungsi dari wheel loader ?
2. Jenis-jenis wheel loader ?
3. Bagaimana cara kerja wheel loader ?
4. Bagaimana cara melakukan perawatan pada alat berat wheel loader ?
C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk menentukan jadwal perawatan preventive komponen kritis alat
berat wheel loader
2. Mengetahui bagaimana cara perawatan yang tepat pada alat berat wheel
loadersehingga biaya perawatan bisa diminimalisir.
3. Menambah wawasan pengetahuan mengenai cara perawatan alat berat
pemidah material
3
BAB II.
ISI
Wheel Loader adalah suatu alat berat yang mirip dengan shovel dozer,
akan tetapi beroda karet (ban) sehingga keampuan maupun kegunaannya
sedikit berbeda yaitu pada kemampuan beroperasi di daerah yang keras dan
rata, kering tidak licin, tetapi tidak mampu mengambil tanah sendiri tanpa
dibantu dozing/stock pilling terlebih dahulu dengan bulldozer. Wheel loader
merupakan alat berat yang digunakan untuk mengangkat material yang akan
dimuat kedalam dump truck atau memindahkan material ke tempat laian. Saat
loader menggali, bucket didorongkan pada material, jika bucket telah penuh
maka traktor mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya
dipindahkan.
Wheel loader juga bergerak dengan articulated yang memberikan ruang
gerak fleksibel yang tidak bisa dilakukan crawler loader.
Pada dasarnya wheel loader memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Pembersihan lapangan atau lokasi pekerjaan (Land Clearing)
2. Penggusuran tanah dalam jarak dekat
3. Meratakan timbunan tanah dan mengisi kembali galian-galian tanah
4. Menyiapkan bahan-bahan dari tempat pengambilan material
5. Mengupas tanah bagian yang jelek (stripping)
4
6. Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata
(finishing)
Wheel loader bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan gerakan
bucket yang penting ialah menurunkan bucket diatas permukaan tanah,
mendorong ke depan (memuat/menggusur), mengangkat bucket, membawa
dan membuang muatan. Ada beberapa cara pemuatan yaitu:
5
b. L loading, truk di belakang loader, kemudian lintasan seperti membuat
garis tegak lurus.
6
4.1.4. Bagian-bagian Wheel Loader
1. Bucket
2. Tilt Lever
3. Lift Cylinder
4. Lift arm
5. Head lamp
6. Turn signal lamp
7. Front wheel
8. Rear Wheel
4.1.5. Pergerakan Arms pada Wheel Loader
Ada empat pergerakkan pada arms yaitu hold, raise, float dan
lower.
3.1. Perawatan Wheel Loader
Secara umum perawatan dapat didefinisikan sebagai usaha dan tindakan
yang diakukan untuk menjaga kondisi dan performa dari sebuah mesin/unit
selalu dalam kondisi prima, degan biaya perawatan serendah mungkin. Untuk
menjaga kondisi dan performa dari mesin agar tidak menurun diperlukan
perawatan secara terencana. Vibratory roller harus dijaga dalam kodisi yang
prima dan dapat bekerja secara maksimal dengan down time seminimum
mungkin tetapi dengan perawatan yang minimal.
Perawatan/maintenance dapat diartikan sebagai kegiatan service untuk
mencegah timbulnya kerusakan tidak normal (kerusakan) sehingga umur alat
sesuai dengan yang direkomendasika pabrik.
Mainetanace / perawatan bertujuan untuk :
7
1. Agar alat / unit selalu dalam keadaan siaga siap pakai (High availability=
berdaya guna physic yang tinggi)
2. Agar alat / unit selalu dengan kemampuan prima, berdaya guna mekanis
yang paling baik ( Best Performance )
3. Agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat ( Reduce repair cost ).
Setelah start, hidupkanlah engine kira - kira 5 menit pada putaran rendah
untuk memanaskan engine sebelum beroperasi.
Hindari menjalankan engine dengan putaran engine yang tinggi secara terus
menerus.
Hindari menjalankan atau menambah kecepatan mesin secara tiba – tiba.
Hindari pengereman mendadak serta membelok tajam jika tidak diperlukan.
Gunakan genuine part dalam setiap penggantian oli dan filter elemen.
Lakukan perawatan dan pemeriksaan berkala sesuai buku manual.
Gunakan bahan bakar dan minyak pelumas yang direkomendasikan.
8
Mencegah kerusakan tidak terduga
Mencegah kerusakan yang lebih parah.
Mencegah perbaikan diluar jadwal.
Mencegah perbaikan yang tidak perlu
Mencegah pengeluaran biaya tak terduga.
Hasil yang di harapkan:
High availability (berdaya guna tinggi / unit dalam keadaan
siaga siap pakai)
Best performance (agar suatu unit selalu dalam kondisi prima
/ kondisi terbaik)
Reduce repair cost (mengurangi biaya perbaikan alat / unit)
Keuntungan maksimal.
Kepuasan atas hasil yang dicapai
3.1.3. Jadwal Perawatan Preventive
Setiap 10 jam/pemeliharaan sehari-hari
a. Memeriksa batterei dan kekencangan konektor batterai
b. Memeriksa level oli mesin
c. Memeriksa level cairan pendingin
d. Memeriksa level oli hidraulik
e. Memeriksa fuel level
f. Membuang air dan endapan kotoran dalam fuel prefilter, primer
dan secondary filter.
g. Memeriksa secara visual fan dan driving belt.
h. Memeriksa lampu dan kondisi operasional dari instrumen panel.
i. Periksa tekanan dan kondisi ban dari kerusakan.
j. Memeriksa status operasional dari back-up alarm.
k. Melumasi ke berbagai as gardan menurut tabel pelumasan yang
terlampir (jika yang dilengkapi dengan auto lube periksa tanki
automatic lubrication system )
l. Melakukan pemeriksaan visual pada unit untuk melihat apakah
ada kebocoran dan kejadian abnormal pada berbagai sistem dan
secara visual periksa belt penggerak dan blower mesin.
9
Setiap 50 jam / pemeliharaan mingguan :
a. Lakukan pemeriksaan dan pekerjaan seperti pada service 10 jam
b. Memeriksa level oli transmisi.
c. Kencangkan bolt front dan rear drive shaft.
d. Jika unit dilengkapi AC periksa kekencangan belt kompresor,
dan bersihkan kotoran yang menempel pada kondensor.
e. Periksa kondisi pelumasan dari setiap lubricating points.
f. Periksa kondisi accumulator dan air inflating pressure
accumulator setelah 50 jam pertama.
10
e. Memeriksa level oli pada front dan rear axle.
f. Memeriksa dust indicator, jika sudah tersumbat bersihkan/ganti
filter udara.
g. Memeriksa air intake sistem
h. Ganti oli engine dan filter oli engine.
i. Ganti coolant filter engine
j. Bersihkan return filter element hidraulik system pada 250 jam
pertama, kemudian ganti setiap 1000 jam.
k. Chek kekencangan dan kerusakan dari fan belt dan compressor
belt.
l. Jika unit dilengkapi AC periksa refigerant, tambahkan jika
perlu.
m. Bersihkan iner dan outer filter cab.
n. Memeriksa kemampuan rem parkir dan rem utama.
o. Chek air inflating pressure pada accumulator pada 50 jam
operasi pertama.
11
c. Periksa kekencangan wheel shaft bearing dan fan axle housing
engine.
d. Ganti oli transmisi, filter oli transmissi dan bersihkan oil sump.
e. Ganti driving axle gear oil.
f. Ganti core return oil filter hidraulik sistem.
g. Bersihkan fuel tank.
h. Bersihkan dan kencangkan konektor batterei.
i. Periksa pre-charging nitrogen pressure dari accumulator.
j. Jika unit dilengkapi AC ganti outer filter cab.
12
Pastikan tekanan udara dalam ban sesuai dengnan
spesifikasi yang ditentukan, gunakan alat ukur untuk
mengukur tekanan udara dalam ban.
Pengisian tekanan ban yang berlebihan dapat
mengakibatkan ban meledak.
Jangan berada di samping ban selama mengisi ban dengan
udara.
13
2. Servis sistem pendingin
Anti Beku/anti freeze
Fungsi utama anti beku adalah untuk menurunkan titik
beku cairan pendingin dan meningkatkan titik didih
pendingin. Bila temperatur rendah, gunakan anti beku
untuk mencegah pembekuan sehingga tidak merusak
sistim pendingin mesin. Penggunaan pada suhu normal
dapat meningkatkan titik didih pendingin dan
mengurangi korosi. Penggantian anti beku harus sesuai
dengan spesifikasi. Semua air mempunyai sifat corrosive
oleh karena itu cairan pendingin harus ditambahkan
additive untuk mencegah komponen mesin dari karat.
Periksa adittive tiap 500 jam operasi mesin atau enam
bulan, dan tambahkan jika perlu
Pemeriksaan air radiator
14
Pastikan jarak ketinggiannya 1 cm dari tutup
(Filler).
Periksa kondisi cap radiator, ganti jika rusak.
Kencangkan tutup filler.
Jika air radiator berkurang setiap hari periksa
kemungkinan kebocoran para cooling siste
Prosedur penambahan air radiator
Penambahan air radiator adalah dengan cara
mencampurkan antara air dan anti beku menurut
persen yang telah ditentukan, menuangkan anti
beku ke dalam mesin sebelum mencampur dengan
air akan menyebabkan mesin menjadi panas.
15
Setelah cairan pendingin dikeluarkan, tutup katup
pembuangan di bawah radiator.
Periksa seluruh saluran air pendingan apakah ada
yang rusak, terjepit, atau bocor, ganti jika perlu.
Isi kembali radiator dengan air bersih tambahkan
adittive jika perlu.
Pastikan tutup pengisi radiator dalam keadaan
terbuka, hidupkan mesin selama 5 menit.
Matikan mesin dan buang cairan pembersih.
Tambahkan air bersih ke dalam sistem
pendinginan, level air sesuai kerja mesin normal,
dan jaga level air selama selama 10 menit.
Matikan mesin, buang air di dalam sistem
pendinginan. Jika cooling sistem masih kotor
ulangi langkah di atas hingga cooling sistem
bersih.
Ganti cairan pembersih pendinginan dengan yang
baru, tutup semua katup pembuangan dan pastikan
pengisian air pendingin sudah sesuai level
16
Jika dust indikator sudah menunjukan warna
merah, segera bersihkan atau ganti filter udara
Matikan mesin, buka penutup mesin.
Lepas penutup air cleaner bagian dalam dan bagian
luarnya.
Lepas mur pada bagian atas main filter element,
dan keluarkan main filter element.
17
Kencangkan mur safety filter element dengan
tangan, pengencangan yang berlebihan akan
merusak elemen.
18
Gunakan sebuah belt wrench untuk membukanya.
Keluarkan seal dari baut pengikat dan bersihkan.
19
kedalam mesin sampai ke bawah, dan tarik
kembali.
Periksalah level oli berada diantara skala “L” dan
“H”
Jika level oli berada dibawah skala “L” tambahkan
oli, dan jika level oli berada diatas skala “H”,
kurangi oli melalui drain port.
Mengganti Oli
Gantilah oli mesin secara teratur sesuai jadwal.
Posisikan unit pada tempat yang datar.
Hidupkan mesin selama 5 menit dan matikan
mesin.
Aktifkan rem parkir.
Drain oli melalui drain port dan ganti filter oli.
20
Gunakan belt wrench untuk membuka filter oil.
Gunakan kain untuk membersihkan gasket pada
mounting.
Jika menggunakan O ring gantilah O ring tersebut
Sebelum memasang o-ring yang baru lumasi
dengan oli bersih
Gunakan kain untuk membersihkan gasket.
21
Isi kembali oli transmissi dengan spesifikasi yang
sama dan sesuai level.
22
Buka drain plug dan periksa level oli pada drive
axle, jika oli masih mengalir berarti oli masih level.
Tambahkan oli jika level oli kurang.
Putar dengan kencangkan kembali drain plug.
Lakukan prosedur pemeriksaan untuk masing-
masing final drive.
Oil discharge
outlet
Oil filler
Oil discharge outlet
23
9. Pelaksanaan service ( hydraulik sistem )
Pemeriksaan level oli hidraulik
24
Buka hose yang menuju hidraulik cooling dan drain
oli.
25
Pasangkan mangkok filter di tempatnya pastikan filter
element tidak jatuh
Kencangkan dengan tangan dan tambah ½ sampai
dengan ¾ putaran
26
Pengetesan service brake
Sebelum melakukan pengetesan brake sistem ,
pastikan sistem rem parkir mesin beroperasi secara
normal agar berfungsi untuk pengereman keadaan
darurat.
Jalankan unit berjalan lurus, pada permukaan jalan
kering pada kecepatan 32 km/h.
Injak pedal rem untuk melakukan pengereman penuh.
Setelah unit berhenti , posisikan handle transmisi pada
posisi netral, aktifkan parking brake.
Periksa jarak pengereman unit dan jarak pengereman
haruslah tidak lebih dari 15m.
Jalankan unit pada kecepatan 32 km/h, injak pedal
secara mendadak, gejala pengereman harus cepat, dan
unit tidak boleh lari ke luar jalur.
27
Berat jenis elektrolit tidak boleh berbeda lebih dari
0,025 antara sel satu dan lainnya.
Periksa berat jenis elektrolit pada tiap cell dengan
menggunakan hydrometer.
Pemeriksaan dilakukan beberapa saat setelah
penambahan air suling.
Isi ulang battery sekurang-kurangnya 1 jam sebelum
melakukan pemeriksaan berat jenis electrolyte
battery.
Pakai kaca mata pelindung.
Jaga posisi battery tetap horizontal.
Jangan merokok dan bekerja dekat dengan nyala api.
Bekerja pada daerah yang berventilasi baik.
Apabila kulit atau mata kena percikan electrolyte,
bilas dengan air dingin selama 15 menit dan hubungi
dokter.
28
Bersihkan sekeliling gigi, snap ring dan pena, dan
pasang snap ring pada alur samping dari badan gigi
Pasang teeth yang baru.
Dari samping snap ring, sisipkan pena ke dalam snap
ring, sarung gigi dan badan gigi.
29
14. Pelaksanaan Service (penggantian air drier)
Bersihkan daerah sekitar element air drier
Gunakan belt wrench untuk membuka element air
drier
Lumasi O – ring element air drier dengan engine oil.
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data yang telah kami susun dapat disimpulkan bahwa perawatan dan
pemeliharaan wheel loader terdapat perawatan preventive, perawatan setiap 10
jam/harian, setiap 50 jam/mingguan, setiap 100 jam/2 mingguan, setiap 250
jam/bulanan, setiap 500 jam/3 bulanan, 1000 jam/6 bulanan, 2000 jam/tahunan
31
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Liu Gong, 2009. Operator manual & maintenance wheel loader CLG 856. Jakarta:
PT. Indotruck utama training centre
32