You are on page 1of 5

Skenario C Blok 14 Tahun 2018

Maya, anak perempuan, usia 2 tahun, dibawa ibunta ke dokter dengan keluhan
batuk dan sukar bernapas disertai demam sejak 2 hari yang lalu, dan hari ini
keluhannya bertambah berat.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum: tampak sakit berat; kesadaran: kompos mentis; RR: 60x/menit;
nadi: 110x/menit, regular; suhu: 39oC;
Panjang badan: 85 cm; berat badan: 12 kg; saturasi O2 = 90%
Keadaan spesifik:
Kepala: terdapat napas cuping hidung, tidak terdapat head bobbing
Toraks: Paru: inspeksi: simetris, retraksi intercostal
Palpasi: stem fremitus kiri=kanan
Perkusi: redup pada basal kedua lapangan paru,
Auskultasi: peningkatan suara napas vesikuler, ronki basah halus
nyaring, tidak terdengar wheezing.
Pemeriksaan lain dalam batas normal.
Informasi tambahan: tidak ada riwayat atopi dalam keluarga, anak tidak mendapat
imunisasi, tidak mendapat ASI eksklusif.

Pemeriksaan Laboratorium:
Hb: 11,1 gr/dL, Ht: 34 vol%, leukosit: 25.000 mm 3, LED = 25 mm/jam, trombosit
= 280.000/mm3, hitung jenis leukosit = 0/2/1/80/13/3, CRP = 24.
Pemeriksaan Radiologi:
Toraks AP: infiltrate di parahilar kedua paru

A. Klarifikasi Istilah
1. Batuk : ekspulsi udara dari dalam paru yang tiba-tiba
sambil mengeluarkan suara berisik.
2. Demam : peningkatan temperatur tubuh di atas normal.
3. Napas cuping hidung : kondisi dimana cuping hidung ikut bergerak pada
saat bernapas akibat adanya kesulitan bernapas.
4. Head bobbing : anggukan kepala pada balita dan sebuah tanda dari
gangguan bernapas pada balita, yang terjadi ketika balita menggunakan M.
scalenus dan M. sternocleidomastoideus untuk membantu bernapas dan
otot ekstensor leher tidak kuat untuk menahan.
5. Retraksi interkostal : tertariknya otot-otot intercostal akibat
meningkatnya pemakaian otot-otot leher dan dada sebagai usaha untuk
bernapas.
6. Stem fremitus : pemeriksaan palpasi yang digunakan untuk
mengetahui adanya getaran yang timbul di daerah dada kanan dan kiri
dengan mengucapkan tujuh tujuh.
7. Compos mentis : kesadaran normal, sadars epenuhnya, dapat
menjawab pertanyaan sekelilingnya.
8. Vesikuler : memiliki frekuensi bunyi yang rendah seperti
bunyi napas normal pada paru selama ventilasi.
9. Riwayat atopi : predisposisi genetik untuk membentuk reaksi
hipersensitivitas cepat terhadap antigen lingkungan umum.
10. Ronkhi basah : suara tambahan di samping suara napas yaitu
bunyi gelembung-gelembung udara yang melewati cairan (bubbling)
terutama pada fase inspirasi.
11. Parahilar : daerah di sekitar hilus paru.
12. CRP : C-reactive protein; protein yang dihasilkan oleh
hati dan levelnya akan meningkat apabila terjadi inflamasi.
13. ASI eksklusif : pemberian ASI saja kepada bayi tanpa diberi
makanan dan minuman lain sejak dari lahir sampai usia 6 bulan, kecuali
pemberian obat dan vitamin.
14. Imunisasi : proses membuat subjek menjadi imun.
15. Wheezing : suara pernapasan berfrekuensi tinggi yang nyaring
berbunyi tinggi di akhir pernapasan.

B. Identifikasi Masalah
1. Maya, anak perempuan, usia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan
keluhan batuk dan sukar bernapas disertai demam sejak 2 hari yang lalu,
dan hari ini keluhannya bertambah berat.
a. Apa hubungan antara umur dan jenis kelamin dengan keluhan yang
dialami oleh Maya? Desti, eva
b. Bagaimana anatomi dan histologi dari saluran pernapasan (pada
anak)? Eva, haiqal
c. Bagaimana fisiologi pernapasan (pada anak)? Rere,flo
d. Apa penyebab dan bagaimana mekanisme dari gejala? jurgen,
maya
e. Apa makna demam sejak 2 hari yang lalu? Jurgen, maya
f. Mengapa keluhan bertambah berat? Jurgen, maya
g. Bagaimana tatalaksana awal untuk keluhan yang dialami? Jurgen,
maya
2. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: tampak sakit berat; kesadaran: kompos mentis; RR:
60x/menit; nadi: 110x/menit, regular; suhu: 39oC;
Panjang badan: 85 cm; berat badan: 12 kg; saturasi O2 = 90%
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik umum di atas? Enot,tj
b. Bagaimana mekanisme dari hasil pemeriksaan fisik yang
abnormal? Enot,tj
c. Bagaimana cara menentukan keadaan umum pada pasien? Enot,tj
d. Bagaimana klasifikasi dari tingkat kesadaran? ulfi, maya
e. Bagaimana grafik Z-score menurut WHO? Flo, jurgen
3. Keadaan spesifik:
Kepala: terdapat napas cuping hidung, tidak terdapat head bobbing
Toraks: Paru: inspeksi: simetris, retraksi intercostal
Palpasi: stem fremitus kiri=kanan
Perkusi: redup pada basal kedua lapangan paru,
Auskultasi: peningkatan suara napas vesikuler, ronki basah
halus nyaring, tidak terdengar wheezing.
Pemeriksaan lain dalam batas normal.
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik spesifik? Enot, tj
b. Bagaimana mekanisme dari hasil pemeriksaan fisik spesifik yang
abnormal? Enot, tj
c. Bagaimana klasifikasi suara napas pokok dan tambahan? Haiqal,
rere
4. Informasi tambahan: tidak ada riwayat atopi dalam keluarga, anak tidak
mendapat imunisasi, tidak mendapat ASI eksklusif.
a. Apa makna dari tidak ada riwayat atopi dalam keluarga? Enot, tj
b. Apa makna dari tidak mendapat imunisasi? Enot, tj
c. Apa makna dari tidak mendapat ASI ekslusif? Enot, tj
d. Apa saja imunisasi yang dibutuhkan oleh anak umur 2 tahun dan
jadwal pemberiannya? Eva,haiqal
e. Apa manfaat imunisasi dan ASI ekslusif bagi anak? desti, flo
f. Apa dampak anak tidak mendapatkan imunisasi dan ASI ekslusif?
Rere, eva
5. Pemeriksaan Laboratorium:
Hb: 11,1 gr/dL, Ht: 34 vol%, leukosit: 25.000 mm 3, LED = 25 mm/jam,
trombosit = 280.000/mm3, hitung jenis leukosit = 0/2/1/80/13/3, CRP = 24.
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium? Frilla, ulfi
b. Bagaimana mekanisme dari hasil pemeriksaan laboratorium yang
abnormal? Frilla, ulfi
6. Pemeriksaan Radiologi:
Toraks AP: infiltrate di parahilar kedua paru
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik spesifik? Frilla, ulfi
b. Bagaimana mekanisme dari hasil pemeriksaan fisik spesifik yang
abnormal? Frilla, ulfi
c. Bagaimana citraan dari infiltrat di parahilar kedua paru? Frilla, ulfi
d. Apa gold standard untuk diagnosis pada kasus? Frilla, ulfi
7. Apa saja data tambahan yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis? Rere,
eva
8. Bagaimana diagnosis banding pada kasus yang dialami pasien (batuk non
pneumonia dll)? Desti, flo
9. Bagaimana diagnosis kerja pada kasus yang dialami pasien? Haiqal, flo
10. Bagaimana epidemiologi kasus yang dialami pasien? Eva, haiqal
11. Bagaimana etiologi dari kasus yang dialami pasien? rere, desti
12. Bagaimana faktor resiko dari kasus yang dialami pasien? jurgen, frilla
13. Bagaimana patogenesis kasus yang dialami pasien? Maya, desti
14. Bagaimana patofisiologi kasus yang dialami pasien? Ulfi, tj
15. Bagaimana klasifikasi kasus yang dialami pasien? Flo, haiqal
16. Bagaimana manifestasi klinis pada kasus yang dialami pasien? desti, jurgen
17. Bagaimana mendiagnosis kasus yang dialami pasien (+algoritma penegakan
diagnosis)? Haiqal, rere
18. Bagaimana tatalaksana kasus yang dialami pasien?
a. Farmako (farmakodinamik, farmakokinetik, dosis, sediaan, indikasi,
kontraindikasi, ESO) rere
b. Non farmako desti
19. Bagaimana edukasi terhadap pasien mengenai kasus yang dialami pasien?
eva,haiqal
20. Bagaimana pencegahan kasus yang dialami pasien? tj
21. Bagaimana komplikasi kasus yang dialami pasien? desti, eva
22. Bagaimana prognosis kasus yang dialami pasien? jurgen, flo
23. Apa kompetensi kasus? enot

C. Learning Issue
1. Pneumonia (pada anak) (SEMUA WAJIB)
2. Anatomi, histologi sistem pernapasan anak (eva, haiqal,desti)
3. Fisiologi sistem pernapasan anak (rere, flo)
4. Mekanisme keluhan (jurgen, maya)
5. Pemeriksaaan fisik (umum, spesifik) (enot, tiara)
6. Pemeriksaan lab, radiologi (frilla, ulfi)

D. Hipotesis
Maya, perempuan usia 2 tahun, mengeluh batuk, sukar bernafas, dan demam
sejak 2 hari yang lalu diduga karena menderita pneumonia.

Kirim ke atika.akbari@yahoo.com hasil belajar mandiri dan kerangka


konsep hari Selasa malem jam 9.

You might also like