You are on page 1of 18

JUDUL PERCOBAAN :PEMBUATAN TAWAS

ALK(SO4)2.12H2O
II. TANGGAL PERCOBAAN : 12 Mei 2016
III. TUJUAN PERCOBAAN : a. Memahami beberapa aspek kimia

tentang unsur aluminium.

b. Membuat tawas ALK(SO4)2.12H2O


IV. DASAR TEORI

Menurut Team Teaching (2010 : 163) menyatakan bahwa Aluminium adalah logam yang
ringan, stabil, mudah dibuat, kuat dan tahan terhadap korosi. Di antara logam golongan III (Boron,
Aluminium), Aluminium adalah logam terpenting. Aluminium menempati urutan ketiga di antara
unsur yang terbesar kelimpahannya di kerak bumi. Bijih aluminium yang terpenting adalah bauksit
yang mengandung Al2O3.

Menurut Syukri (1999 : 631) menyatakan bahwa tawas adalah garam sulfat rangkap terhidrat
dengan formula M+, M3+ (SO4)2.12H2O. Beberapa contoh tawas natrium aluminium sulfat
dodekahidrat (NaAl(SO4)2.12H2O), kalium aluminium sulfat dodekahidrat (KAl(SO4)2.12H2O),
ammonium kromium (III) sulfat dodekahidrat (NH 4Cr(SO4)2.12H2O) dan sebagainya.

Menurut Sugiarto (2003 : 44-45) menyatakan bahwa senyawa tawas merupakan senyawa
aluminium yang memiliki rumus molekul AlK(SO 4)2.12H2O, senyawa ini dapat dijumpai dengan
mudah di pasaran, bermanfaat dalam proses penjernihan air dan industri pencelupan dan
pewarnaan. Dalam proses penjernihan air, biasanya tawas dicampurkan dengan air kapur
Ca(OH)2 dan persamaan reaksi yang terjadi adalah :

Al3+ (aq) + SO42- (aq) + Ca+ (aq) + 3OH-(aq)  Al(OH)3 (s) + CaSO4 (s)

V. ALAT DAN BAHAN

A. ALAT

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah cawan penguap, satu set alat pemanas, gelas
kimia 100 mL, batang pengaduk dan corong.

B. BAHAN

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah kristal aluminium sulfat oktahedrat
(Al2(SO4)3.18H2O), kristal kalium sulfat (K2SO4) dan kertas saring.
VI. PROSEDUR KERJA

1. Dilarutkan 16,7 gram Al2(SO4)3.18H2O dalam 25 mL air.


2. Dilarutkan 4,35 gram K2SO4dalam 25 mL air.

3. Dicampurkan kedua larutan, dipindahkan campuran ini ke dalam cawan penguap untuk diuapkan.

4. Didinginkan pada suhu kamar sehingga terbentuk kristal.

5. Dicuci sedikit dengan air dan dikeringkan kristal dengan kertas saring.

Catatan :

- Suhu tidak lebih dari 80C karena akan terjadi hidrolisis.

- Kristal disimpan dalam botol coklat.

VII. HASIL PENGAMATAN

A. SEBELUM PERCOBAAN

NO. NAMA BAHAN BENTUK WARNA

1. Al2(SO4)3.18H2O Padat Putih

2. K2SO4 Kristal Putih

3. H2O Cairan Tidak


Berwarna

B. SESUDAH PERCOBAAN

I. 16,7 gram Al2(SO4)3.18H2O + 25 mL H2O  larutan berwarna putih

keruh.

II. 4,35 gram K2SO4 + 25 mL H2O larutan tidak berwarna.

III. Larutan I dan II dicampur Larutan berwarna putih keruh.

 ketika diuapkan menghasilkan suhu

mula-mula 35C, setelah diuapkan suhu

mencapai 75C.

 ketika didinginkan terbentuk kristal

putih AlK(SO4)2.12H2O dengan berat

16,18 gram.
VIII. REAKSI PERHITUNGAN

1. Al2O3 (s) + 2OH-  2AlO2- (Aq) + H3O+ (Aq)

2. 2AlO2- (Aq) + H3O+ (Aq) Al(OH)3 (s)

3. Al(OH)3 (s)  Al2O2 (s) + 3H2O

4. Al2+ + 6H2O  Al(H2O)3+

5. Al(H2O)63+ (Aq) + 3S2-(Aq) 2Al(H2O)3(OH)3 (s) + 3H2S

6. 2Al(H2O)63+ (Aq) + 3OH- (Aq) 2Al(H2O)3(OH)3 (s) + 3H2O

7. Al(H2O)3(OH)3 (s) + OH- (Aq) Al(H2O)3(OH)4 (Aq) + H2O (s)

IX. PEMBAHASAN

Praktikum kali ini membahas tentang pembuatan tawas menggunakan bahan aluminium.
Aluminium adalah logam yang ringan, stabil, mudah dibuat, kuat dan tahan terhadap korosi. Tawas
(Aluminium Kalium Sulfat) sudah digunakan di bidang obat-obatan dan pencelupan tekstil selama
kurang lebih 4.000 tahun.

Pembuatan tawas dilakukan dengan cara mereaksikan tawas aluminium kalium sulfat
dodekahidrat dengan kalium sulfat. Larutan ini diperoleh dengan mereaksikan padatannya pada suhu
75C. Pada proses pelarutan, suhu harus tetap dijaga agar proses pelarutan semakin cepat dan
menghindari pengendapan. Untuk mempercepat proses pelarutan, larutan dipanaskan perlahan-
lahan. Adapun tujuan pelarutan aluminium sulfat oktadekahidrat dalam kondisi panas untuk
menghilangkan hidratnya (air) agar terbebas dari air. Pemanasan maksimal dilakukan pada suhu
80C, tidak boleh lebih dari 80C karena akan terjadi hidrolisis dan hasil yang diharapkan tidak akan
terbentuk. Setelah kristal berwarna putih terbentuk, kristal ditimbang sehingga didapatkan beratnya
adalah 16,18 gram.

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tawas dapat menjernihkan air, aluminium
membentuk endapan aluminium hidroksida. Hal ini sesuai dengan teori bahwa tawas sangat banyak
kegunaannya.

Aluminium merupakan anggota golongan III A berada di alam dalam bentuk alumnium silikat
di kerak bumi dan lebih melimpah daripada besi. Mineral aluminium yang paling penting dalam
metalurgi adalah bauksit. Kelas yang terpenting dalam garam aluminium adalah alum atau lebih
dikenal dengan tawas.
X. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan, maka dapat dismpulkan bahwa :

1. Pemanasan tawas tidak boleh lebih dari 80C

2. Pembuatan tawas dengan suhu di atas 80C maka akan terjadi hidrolisis.

3. Tawas aluminium kalium sulfat dodekahidrat dibuat dengan mereaksikan kalium sulfat.

4. Tawas akan sangat cepat larut dalam air panas.

5. Kristal tawas dan larutan jenuh dihasilkan pada waktu didinginkan.

PEMBUATAN TAWAS / Kal(so4)2.12H2O

Penyusun
Kelompok :8 (delapan)

Nama :Pobby sepriandi /1205733

Anggota:
Ilham/1205707
Ikhwan Chairi/1205710
Charles zulnata /1205728
Rama agnestriawan/ 17519

Dosen :Miftahual Khair,s.si,M.sc


Asisten: 1.Prambudi ayuman

2. Ana maulina

3. Menia meli

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK 1

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UMIVERSITAS NEGERI PADANG

2014
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

A. JUDUL

B. TUJUAN

C. WAKTU DAN TEMPAT

D. TEORI DASAR

E. ALAT DAN BAHAN

1. ALAT

2. BAHAN

F. CARA KERJA

G. TABEL PENGAMATAN

H. PEMBAHASAN

I. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
PERCOBAAN 7
A. JUDUL

PEMBUATAN TAWAS/ Kal(SO4)2.12H2O


B. TUJUAN

 Memahami beberapa aspek kimia tentang unsur Aluminium

 membuat tawas

C. WAKTU DAN TEMPAT

Hari/tantggal : senin/21 april 2014

Pukul : 09.40-12.20 WIB

Tempat : Laboratorium kimia Anorganik FMIPA UNP

D. TEORI DASAR

Tawas adalah garam sulfat rangkap terhidrat dengan formula M +M3+ (SO4)2.12H2O. M+

merupakan kation univalen, umumnya Na+, Fe+, Cr+, Ti3+ atau Co 3+, tawas biasa dikenal

dalam kehidupan sehari-hari adalah amonium sulfat dodekahidrat.

Beberapa contoh tawas, cara membuat dan kegunaannya:

1. Natrium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas natrium) dengan formula NaAl(SO 4)2. 12H2O

digunakan sebagai serbuk pengembang roti.

2. Kalium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas kalium) dengan rumus KAl(SO4)2. 12H2O

digunakan dalam pemurnian air, pengolahan limbah, dan bahan pemadam api. Tawas

kalium dibuat dari logam aluminium dan kalium hidroksida. Logam aluminium bereaksi

secara cepat dengan KOH panas menghasilkan larutan garam kalium aluminat.

2Al(s) + 2K+(aq) + 2OH-(aq) + 6H2O(l) ——> 2K+(aq) + 2Al(OH)4-(aq) + 3H2(g)

ion aluminium, Al(OH)4- yang bersifat ampoter jika direaksikan dengan asam sulfat,

diendapkan sebagai aluminium hidroksida, tetapi larut pada pemanasan.


2K+(aq) + 2Al(OH)4-(aq) + 2H+(aq) + SO42-(aq) —–> 2Al(OH)3(s) + 2K+(aq) + SO42-(aq) +

2H2O(l)

2Al(OH)3(s) + 6H+(aq) + 3SO42-(aq) —–> 2Al3+(aq) + 3SO42-(aq) + 6H2O(l)

jika larutan kalium aluminium sulfat dodekahidrat yang hampir jenuh didinginkan maka akan

terbentuk kristal-kristal yang berbentuk oktahedron.

3. Amonium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas amonium) dengan formula

NH4Al(SO4)2.12H2O digunakan sebagai acar ketimun.

4. Kalium kromium(III) sulfat dodekahidrat (tawas kromium) dengan formula KCr(SO 4)2.12H2O

digunakan sebagai penyamak kulit dan bahan pembuat kain tahan api. tawas kromium

dapat diperoleh dengan cara mereduksi ion dokronat dari kaliium dikromat K 2Cr2O7, menjadi

kromium(III) dalam larutan asam sulfat dengan reduktor etanol, C2H5OH.

8H+(aq) + CrO72-(aq) + 3C2H5OH(aq) —–> 3CH3CHO(aq) + 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)

ion sulfat dari asam sulfat dan ion kalium dari kalium dikromat bergabung dengan ion

kromium(III) membentuk kristal tawas kromium yang terbentuk oktahedron dan berwarna

violet sampai hijau gelap jika larutan yang pekat didinginkan.

K+(aq) + Cr3+(aq) + 2O42-(aq) + 12H2O(l) —–> KCr(SO4)2. 12H2O(c)

5. Amonium besi(III) sulfat dodekahidrat (tawas besi(II)) dengan formula NH4Fe(SO4)2.12H2O

digunakan untuk mordan pada pewarnaan tekstil. Tawas ini dibuat dengan mengoksidasi ion

besi(II) menjadi ion besi(III) dengan asam nitrat dalam larutan amonium sulfat.

2H+(aq) + NO3-(aq) +Fe2+(aq) —–> Fe3+(aq) + NO2(g) + H2O(l)

ion amonium dan ion sulfat dari amonium sulfat, (NH4)SO4, mengkristalkan ion besi(III)

sebagai tawas besi(III).

NH4+(aq) + Fe3+(aq) + 2SO42-(aq) + 12H2O(l) —–> NH4Fe(SO4)2. 12H2O(c)

Untuk setiap kali pembuatan tawas, sebagian pelarut mungkin perlu dikurangi dengan cara

penguapan untuk menghasilkan larutan jenuh yang kemudian menghasilkan kristal tawas
pada waktu didinginkan. Untuk mendapatkan kristal yang berukuran besar, pendinginan

larutan jenuh harus dilakukan secara pelan-pelan.

(Zulkhaidir, 2010).

Tawas adalah senyawa kimia berupa garam sulfat yang memiliki banyak sekali ragamnya

salah satunya yang paling populer adalah Aluminum Sulfat yang banyak digunakan oleh

PDAM untuk memproses air sungai menjadi ari bersih (oleh karena itu disebut juga dengan

nama populer Alum). Oh ya jangan tertukar dengan istilah Kaporit ya, yang digunakan untuk

mematikan bakteri pada air. Jenis tawas lainnya adalah seperti Tawas Natrium untuk bahan

pengembang roti, Tawas Kalium untuk pengolah limbah, Tawas Besi untuk penyamakan kulit

dan bahan pewarna (Denny, 2010).

Sejumlah garam aluminium seperti golongan IIA, mengkristal dalam larutannya sebagai hidrat.

Sebagian dari hidrat ini amat larut dalam air dan bersifat delikuesen, misalnya AlX 3.6H2O,

Al(NO3)3.9H2O. selanjutnya segi-segi kimia tertentu dari senyawa aluminium dalam air diturunkan

dari sifat ion aluminium trihidrat [Al(H 2O)6]3+. Senyawa-senyawa aluminium, bentuk alami dari

kebanyakan senyawa aluminium diturunkan dari oksida (Al 2O3) dan bermacam-macam oksida

terhidrat. Misalnya Al2O3.H2O dan Al2O3.3H2O. senyawa oksida jka direaksikan denganasam sulfat

menghasilkan aluminium sulfat pekat panas.

Al2O3 + H2O4 → Al2(SO4)3 + 3H2O

Senyawa ini mengkristal dari larutan sebagai Al2(SO4)3.18H2O.

Larutan berair yang mengandung jumlah molar yang sama dari Al 2(SO4)3dan K2SO4 mengkristal

sebagai kalium aluminium sulfat (KAl(SO 4)2.12H2O). garam ini yang dikenal dengan patas alum atau

tawas, termasuk dalam golongan, termasuk dalam golongan senyawa dengan nama alum atau tawas.

Alum mempunyai mempunyai rumus M(I) M(III) (SO 4)2.12H2O dimana M(I) dapat berupa kation apa

saja kecuali Li+dan M(III) adalah kation bermuatan positif tiga (Al 3+, Ti3+, V3+, Cr3+, Mn3+, Fe3+, Co3+, Ga3+,

In3+, Re3+, Ir3+). Alum mengandung ion [M(H 2O)6]+, [M(H2O)6]3+ dan SO42- dengan nisbah 1 : 1 : 2 alum

yang umum mempunyai M(I) = K+ atau NH4+ dan M(III) = Al3+. Li+ tidak membentuk alum karena ion ini

terlalu kuat untuk memenuhi syarat sebuah kristal.


Alum mempunyai kegunaan yang sama dengan garam pembentuknya. Satu keguanan penting dari

patas alum adalah sebagai zat pewarna. Alum atau tawas (AlK(SO 4)2) dapoat dibuat dengan

mereaksikan senyawa aluminium sulfat (Al2(SO4)3) dengan kalium sulfat (K2SO4). Reaksi yang terjadi

sebagai berikut :

K2SO4 +Al2(SO4)3 → 2KAl(SO4)2

(Puput, 2008).

Kalium Aluminum sulfat (tawas) mempunyai manfaat yang sangat penting antara lain

adalah sebagai pewarna tekstil. Tekstil yang diwarnai, dicelupkan dalam larutan tawas dan

dipanaskan dengan uap air, Hidrolisis dari Al(H2O)63+ mengendapkan Al(OH)3 ke atas

serat tekstil dan kemudian zat warna diserap oleh Al(OH)3. Selain itu, tawas digunakan

sebagai bahan penjernih air dan pengolahan air minum di PDAM dan air buangan industri

sebagai koagulan (Agustinus, 2010).

Alum merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari dari molekul air dan dua

jenis garam, salah satunya biasanya Al2(SO4)3. Alum kalium, juga sering dikenal dengan

alum, mempunyai rumus formula yaitu K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O. Alum kalium merupakan jenis

alum yang paling penting. Alum kalium merupakan senyawa yang tidak berwarna dan

mempunyai bentuk kristal oktahedral atau kubus ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat

keduanya dilarutkan dan didinginkan. Larutan alum kalium tersebut bersifat asam. Alum

kalium sangat larut dalam air panas. Ketika kristalin alum kalium dipanaskan terjadi

pemisahan secara kimia, dan sebagian garam yang terdehidrasi terlarut dalam air. Alum

kalium memiliki titik leleh 900ºC (Yuniarti, 2010)

Aluminium, Al merupakan anggota golongan IIIA berada dialam sebadai aluminosilikat dikerak bumi

dan lebih melimpah daripada besi. Mineral aluminium yang paling penting dalam metalrugi adalah

bauksit AlOx(OH)3-2x (0<x<1). Walaupun Al adalah logam mulia yang mahal diabad ke-19 harganya

jatuh bebas setelah dapat diproduksi dengan jumlah besar elektrolisis alumina, Al2O3 yang telah

dilelehkan dalam krolit Na3AlF6. namun karena produksinya memerlukan sejumlah besar energi

listrik, metalurgi aluminium hanya di Negara dengan harga energi listrik yang rendah. Sifat aluminium
dikenal dengan baik dan aluminium banyak digunakan dalam keseharian, misalnya untuk koin, panic

dan kusein. Logam aluminium digunakan dengan kemurnian lebih dari 99% dan logam atau

paduannya (missal : duralium) banyak digunakan.(Saito, 1996)

E. ALAT DAN BAHAN


1. ALAT
 Gelas kimia 100 m 2 buah

 Cawan penguapan 1 buah

 Bunsen, kaki tiga + kas ; 1 buah

 Batang pengaduk 1 buah

 Corong Buchner 1 buah

2. BAHAN
 Al2(SO4)3 . 18H2O

 K2SO4

F. CARA KERJA

 Larutan 33,4 gram Al2(SO4)2 H2O dalam 25 ml air 800 C

 Larutan 8,7 gram K2SO4 dalam 50 ml air

 Campurkan kedua larutan. Pindahkan campuran ini ke dalamcawan penguap

 Dinginkan pada suhu kamar sehingga terbentuk kristal

Cuci kristal dengan sedikit air dan keringkan dengan kertas saring

G. TABEL PENGAMATAN

Al2(SO4)3 .18 H2O K2SO4

 Bewarna putih  Bewarna putih

 Berbentuk kristal  Berbentuk kristal

 Berat penimbangan 16,68 gram  Berat penimbangan 4,35 gram


H. PEMBAHASAN

Mol Al2(SO4)2 .18 H2O =massa / massa molar

=16,68 gram/ 666 gram/mol

=0,025 mol

Mol K2SO4 =massa / massa molar

=4,35 gram / 174gram/mol

=0,025 mol.

K2SO4 +Al2(SO4)3 → 2KAl(SO4)212H2O

Mula-mula 0,025 0,025

Bereaksi 0,025 0,025 0,05

Sisa - - 0,05

Massa teoritis = mol x massa molar

=0,05 mol x 474 mol/gram

=23,7 gram

Massa rendemen =massa praktikum / massa teori x 100%

=3,6 gram /23,7 gram x 100%

=15,2 %

Pada percabaan hari ini dengan judul percobaan yaitu pemnuatan tawas, dan tujuan praktikum ini
yaitu memahami beberapa aspek kimia tentang unsur Aluminium dan membuat tawas,

Pada percobaan praktikan malakukan penimbanngan zat Al2(SO4)2 .18 H2Osebanyak 16,68 gram dan
dimasukan kedalam aquades 25 ml dalam gelas kimia dan dipanaskan pada suhu 80 0c.tujuanya untuk
menghindari terjedinya hidrolisis yang artinya kristal hancur dan bereaksi dengan air , sehingga
kristal mencayir dan berat kristal yang didapatkan tidak sempurna,

Al2(SO4)3 .18 H2O + H2O→ Al2(SO4)3 + 17H2O

Lalu di timbang kristal K2SO4 sebanyak 4,35 gram dan di larut kan dalam 50 ml air, dan reaksi yang
terjadi:

K2SO4 + H2O→ KOH + H2SO4.


Lalu kedua laruta dicampurkan hingga terbentuk endapan putih, pada cawan penguap , untuk
terjadi endapan yang sempurna larutan di simpan di tempat yang bersuhu 25 0c selama tiga hari,
hingga terbentuk kristal tawas bewarna putih, lalu di timbang ,

Pada percobaaan praktikan mendapatkan kristal tawas seberat 3,6 gram, kristal tersebut disimpan
dalam botol tertutup supaya tidak teroksidasi dengan udara dan tidak tersinari oleh matahari, karena
akan mudah merubah warna tawas.

Berdasarkan teori Tawas adalah senyawa kimia berupa garam sulfat yang memiliki banyak sekali
ragamnya salah satunya yang paling populer adalah Aluminum Sulfat yang banyak digunakan oleh
PDAM untuk memproses air sungai menjadi ari bersih (oleh karena itu disebut juga dengan nama
populer Alum). Oh ya jangan tertukar dengan istilah Kaporit ya, yang digunakan untuk mematikan
bakteri pada air. Jenis tawas lainnya adalah seperti Tawas Natrium untuk bahan pengembang roti,
Tawas Kalium untuk pengolah limbah, Tawas Besi untuk penyamakan kulit dan bahan pewarna
(Denny, 2010).

Sejumlah garam aluminium seperti golongan IIA, mengkristal dalam larutannya sebagai hidrat.
Sebagian dari hidrat ini amat larut dalam air dan bersifat delikuesen, misalnya AlX 3.6H2O,
Al(NO3)3.9H2O. selanjutnya segi-segi kimia tertentu dari senyawa aluminium dalam air diturunkan
dari sifat ion aluminium trihidrat [Al(H 2O)6]3+. Senyawa-senyawa aluminium, bentuk alami dari
kebanyakan senyawa aluminium diturunkan dari oksida (Al 2O3) dan bermacam-macam oksida
terhidrat. Misalnya Al2O3.H2O dan Al2O3.3H2O. senyawa oksida jka direaksikan denganasam sulfat
menghasilkan aluminium sulfat pekat panas.

Al2O3 + H2O4 → Al2(SO4)3 + 3H2O

Senyawa ini mengkristal dari larutan sebagai Al2(SO4)3.18H2O.

Larutan berair yang mengandung jumlah molar yang sama dari Al 2(SO4)3 dan K2SO4mengkristal
sebagai kalium aluminium sulfat (KAl(SO4)2.12H2O). garam ini yang dikenal dengan patas alum atau
tawas, termasuk dalam golongan, termasuk dalam golongan senyawa dengan nama alum atau tawas.
Alum mempunyai mempunyai rumus M(I) M(III) (SO 4)2.12H2O dimana M(I) dapat berupa kation apa
saja kecuali Li+ dan M(III) adalah kation bermuatan positif tiga (Al3+, Ti3+, V3+, Cr3+, Mn3+, Fe3+, Co3+,
Ga3+, In3+, Re3+, Ir3+). Alum mengandung ion [M(H2O)6]+, [M(H2O)6]3+ dan SO42- dengan nisbah 1 : 1 : 2
alum yang umum mempunyai M(I) = K+ atau NH4+ dan M(III) = Al3+. Li+ tidak membentuk alum karena
ion ini terlalu kuat untuk memenuhi syarat sebuah kristal.

Alum mempunyai kegunaan yang sama dengan garam pembentuknya. Satu keguanan penting dari
patas alum adalah sebagai zat pewarna. Alum atau tawas (AlK(SO 4)2) dapoat dibuat dengan
mereaksikan senyawa aluminium sulfat (Al2(SO4)3) dengan kalium sulfat (K2SO4). Reaksi yang terjadi
sebagai berikut :

K2SO4 +Al2(SO4)3 → 2KAl(SO4)2

I. KESIMPULAN

 Berdasarkan tujuan, hasil percobaan dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa tawasadalah garam sulfat rangkap terhidrat yang dapat dibuat dengan mereaksikan
aluminium dengan kalium hidroksida (KOH) dalam keadaan asam dengan menambahkan
H2SO4 dengan konsentrasi tinggi akan terbentuk tawas kalium aluminium sulfat (KAl (SO 4)3 18H2O).

 Tawas hasil praktikum lebih jernih dibandingkan dengan tawas pasar

DAFTAR PUSTAKA

Agustinus, N., 2010. Pembuatan Kalium Aluminium Sulfat (Tawas) dari Limbah Aluminium
Foil.http://matekim.blogspot.com
Puput, 2008. Pembuatan Aluminium Kalium Sulfat Hidrat
(KAl(SO4)2.12H2O).http://aboutchemistry21.blogspot.com

Saito, T. (1996). kimia anorganik. tokyo: iwanami.

Yuniarti, Y., 2010. Tawas. http://yeniyuniarti.blogspot.com


Zulkhaidir, 2010. Pembuatan Tawas. http://zulkhaidir.wordpress.com

08/06/2013

Laporan Praktikum : PEMURNIAN AlK(SO4)2.12H2O


A. Pelaksanaan Praktikum

1. Tujuan :
1. Memahami beberapa aspek tentang unsur aluminium
2. Membuat tawas
2. Waktu : Senin, 8 November 2010.
3. Tempat : Laboratorium Kimia Dasar Fakultas MIPA Universitas Mataram.

B. Landasan Teori

Aluminium, Al merupakan anggota golongan IIIA berada di alam dalam


aluminosilikat di kerak bumi dan lebih melimpah dari pada besi. Mineral aluminium
yang paling penting dalam metalurgi adalah bauksit Alx(OH)3-2x. walaupun Al adalah
logam mulia yang mahal di abad ke-19 harganya jatuh bebas setelah diproduksi
dengan jumlah besar elektrolisis alumina, Al2O3yang telah dilelehkan dalam krolit
Na3AlF6namun karena produksinya memerlukan sejumlah besar energi listrik. Sifat
aluminium dikenal dengan baik dan aluminium banyak digunakan dalam
keseharian, misalnya untuk koin, panic, dan kusein. Logam aluminium digunakan
dengan kemurniannya lebih dari 99% dan logam atau paduannya (missal : duralium)
banyak digunakan (Saito, 1996 : 112).

Aluminium dibuat dalam skala besar dari bauksit Al2O3.nH2O (n = 1 – 3). Al


dimurnikan dengan pelarutan dalam NaOH aqua dan diendapkan ulang sebagai
Al(OH)3 dengan menggunakan CO2. Hasil dehidrasi dilarutkan dalam lelehan kriolit
dan lelehannya pada suhu 800–1000oC dielektrolisis mesti sangat elektropositif, Al
bagaimanapun juga tahan terhadap korosi karena lapisan oksidanya yang kuat dan
liat yang terbentuk pada permukaan aluminium larut dalam asam encer, tetapi
dipasifkan oleh HNO3 pekat. Logamnya dapat bereaksi dengan NaOH panas, halogen
dan berbagai non logam (Cotton, 1989 : 288).

Senyawa tawas merupakan senyawa aluminium yang memiliki rumus molekul


AlK(SO4)2.12H2O. senyawa ini dapat dijumpai dengan mudah dipasaran, bermanfaat
dalam proses penjernihan air dan industri pencelupan dan pewarnaan. Aluminium
sulfat juga dapat dipakai sebagai bahan pemadam kebakaran tipe busa jika
dicampurkan dengan soda NaHCO3. Dalam proses penjernihan air, biasanya tawas
dicampur dengan air kapur Ca(OH)2 dan persamaan reaksi yang terjadi adalah :

Al3+(aq) + SO42-(aq) + Ca2+(aq) + 3OH-(aq) Al(OH)3 (s) + CaSO4 (s )

Produk reaksi berupa glatin yang mampu menyerap kotoran dan zarah bakteri
untuk dibawa mngendap ke dasar tempat air sehingga diperoleh air yang bersih
(Sugiarto, 2003 : 44-45).

Kekeruhan air dapat dihilangkan dengan penambahan zat kimia yang disebut
koagulan. Pada umumnya bahan yang seperti tawas (AlK(SO4)2.12H2O), fero sulfat,
polialumium klorida (PAC) dan polielektrolil organic dapat digunakan sebagai
koagulan ( Alerts, 1984 : 31).

Ssenyawa tawas digunakan untuk menjernihkan air. Aluminium sulfat ini dengan
kapur membentuk endapan Al(OH)3. Senyawa ini dibuat dengan mereaksikan
bauksit dengan asam sulfat dengan reaksi sebagai berikut :

Al2O3 (s) + 3H2SO4 (g) Al2(SO4)3 (aq) + H2O ( l )

Dan bila mengkristal menjadi Al2(SO4)3.18H2O (syukri, 1999 : 631).

C. Alat dan Bahan

1. Alat-alat

• Gelas kimia 250 mL

• Corong

• Pengaduk

• Cawan penguapan
• Neraca analitik

• Gelas ukur 25 mL

• Pemanas listrik

• Thermometer

2. Bahan-bahan

• Padatan K2SO4

• Padatan Al2(SO4)3.18H2O

• Aquades

• Kertas saring

C. Skema Kerja

D. Hasil Pengamatan
C. Analisis Data

1. Persamaan Reaksi

Al2(SO4)3.18H2O + K2SO4 2AlK(SO4)2.12H2O

2. Perhitungan

Diketahui : berat Al2(SO4)3.18H2O = 16,7 gr berat K2SO4 = 4,35 gr berat Kristal =


19,23 gr

Ditanya : % Al2(SO4)3.18H2O = ……?

G. Pembahasan

Aluminium merupakan unsur logam yang biasanya dijumpai dalam kerak bumi dan
terdapat dalam batuan seperti felespar dan mika. Al merupakan logam yang kuat,
keras, berwarna putih perak dan sangat elektropositif. Seperti halnya logam-logam
yang lain, aluminium juga membentuk senyawa dengan unsur-unsur lain. Kelas
yang terpenting dalam garam aluminium adalah alum atau lebih dikenal dengan
tawas.

Tawas merupakan senyawa agen koagulan untuk mengkoagulasi logam alkali tanah
khususnya logam Ca, dimana Ca akan diendapkan berupa gelatin CaSO 4. Tawas
(2AlK(SO4)2.12H2O) dapat dibuat di laboratorium dengan mereaksikan
Al2(SO4)3.18H2O dengan larutan K2SO4. Larutan Al2(SO4)3.18H2O diperoleh dengan
mereaksikan padatannya pada suhu 80oC. pada suhu 80oC kelarutan Al2(SO4)3.18H2O
semakin besar. Pada proses pelarutan, suhu harus tetap dijaga konstan agar proses
pelarutan semakin cepat dan menghindari pengendapan. Berbeda dengan
Al2(SO4)3.18H2O, pelaturan K2SO4hanya dilakukan pada suhu kamar (tanpa
pemanasan). Akan tetapi untuk mempercepat proses pelarutan, larutan dipanaskan
perlahan-lahan. Adapun tujuan pelarutan Al2(SO4)3.18H2O dalam kondisi panas
(suhu 80oC) adalah untuk menghilangkan hidratnya (H2O) atau agar terbebas dari
air, pemanasan maksimal dilakukan pada suhu 80oC (tidak boleh lebih dari 80oC)
karena apabila suhu yang diberikan lebih dari 80oC maka akan terjadi hidrolisis dan
hasil yang diharapkan tidak akan terbentuk.

Pada pencampuran Al2(SO4)3.18H2O dan K2SO4 sebaiknya dipanaskan secara terus


menerus walaupun diprosedur kerja tidak diperintahkan. Hal ini dilakukan agar
Kristal diperoleh lebih baik dan lebih banyak. Setelah larutan dicampurkan, lalu
larutan tersebut dituangkan dalam cawan penguapan. Larutan tersebut didinginkan
pada suhu kamar sehingga terbentuk Kristal. Kristal yang terbentuk dicuci dengan
sedikit air dingin dan dikeringkan Kristal dengan kertas saring. Kristal yang
diperoleh pada percobaan ini adalah 19,23. Pada pembuatan larutan
Al2(SO4)3.18H2O dan K2SO4 masing-masing terjadi hidrolisis dengan persamaan reaksi
:

Al2(SO4)3.18H2O Al3+ + SO42-

K2SO4 K+ + SO42-

Hasil pengionan tersebut akan saling berinteraksi satu sama lain pada saat
dicampurkan dengan persamaan reaksi:

Al2(SO4)3.18H2O + K2SO4 2AlK(SO4)2.12H2O

Adapu alasan mengapa larutan dibuat harus benar-benar jenuh adalah untuk
memperoleh hasil yang maksimal (banyak)

Dari hasil percobaan diperoleh massa tawas adalah sebanyak 19,23 gram. Secara
teori seharusnya massa tawas yang diperoleh adalah 23,7 gram. Sehingga diperoleh
% rendemen adalah 81,139%. Besarnya % rendemen yang diperoleh menunjukkan
bahwa percobaan yang dilakukan cukup berhasil. Adapun % rendemen yang
diperoleh tidak 100% dikarenakan oleh adanya pengotor-pengotor pada larutan
atau juga karena kurang telitinya praktikan dalam pembuatan larutan.

H. Kesimpulan

Dari percobaan tersebut di atas, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Aluminium adalah unsur yang biasanya dijumpai di kerak bumi dalam bentuk
batuan felaspar dan mika.

2. Tawas merupakan senyawa agen koagulan untuk mengkoagulasi logam alkali


tanah.

3. Tawas (Al2(SO4)3.18H2O) dapat dibuat dengan mereaksikan Al2(SO4)3.18H2O dan

K2SO4.

4. Pemanasan dilakukan pada larutan Al2(SO4)3.18H2O untuk mempercepat


kelarutan.
5. Kristal yang terbentuk dalam percobaan kali ini ditimbang sebanyak 19,23 gram.

6. % rendemen yang diperoleh pada percobaan kali ini adalah 81,139%

7. Larutan dibuat benar-benar jenuh agar dapat diperoleh hasil yang lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Alerts, G dan Santika, S.S.. 1984. Metode Penelitian Air. Surabaya : Usaha
Nasional.

Cotton, F.. 1996. Kimia Anorganik. Jakarta : UI Press.

Saito, Taro. 1996. Kimia Anorganik. Tokyo : iwanami Publisher.

Sugiarto, Kristian. 2003. Dasar-dasar Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta. UNY


Press.

Syukri. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung : ITB Press.

di 00:00
Shar

You might also like