Pada praktikum ini digunakan larva dari Drosophila meanogaster.
Dipilihnya kelenjar ludah pada larva Drosophila ini adalah karena karena kromosom politennya mengandung seribu kali DNA lebih banyak dibandingkan kromosom biasa dan setiap kromosom politen tersusun dari banyak untai DNA. Menurut Gardner (1991), kromosom raksasa yang terdapat pada kelenjar ludah Drosophila melanogaster terbentuk karena proses endomitosis dimana strand kromosom mereplikasi terus menerus tanpa terjadi pembelahan inti. Proses endomitosis menghasilkan bentukan kromosom yang besar dan panjang seperti pita, atau yang biasa disebut kromosom polytene.
Tahap larva pada Drosophila melanogaster membutuhkan banyak
makanan untuk tahap perkembangan selanjutnya menuju tahap dewasa sebagai lalat. Tahap larva yang membutuhkan banyak makanan harus didukung oleh tersedianya kelenjar ludah yang cukup untuk menyediakan enzim pencernaan. Enzim adalah protein. Produksi enzim dimaksimalkan dengan melakukan replikasi kromosom tanpa diikuti pembelahan sel. Proses replikasi ini akan menghasilkan kromosom dengan banyak lengan berukuran raksasa, kromosom politen (Clark,2014).
Pada saat pengisolasian sampel, beberapa laruta digunakan, seperti Nacl
0,9 % , FAA , dan acetokarin. Fungsi Nacl disini adalah sebagai pengganti larutan ringer yang berfungsi mempertahankan suatu sel atau organ pengamatan secara in vitro agar tidak mengalami dehidrasi (King, 2006). FAA digunakan untuk fiksasi, tujuan fiksasi adalah mengakomodasi peregangan kromosom sehingga terdapat resolusi yang tinggi dari banding structure yang merupakan bagian kromosom politen. Selanjutnya diberi setetes Asetocarmin yang merupakan pewarna kromosom (Tonzetich, 2004).
Pada hasil pengamatan terhadap kelenjar ludah Drosophila meanogaster
ditemukan adanya kromosom raksasa. Hasil yang kelompok kami dapatkan adalah kami menemukan kromosom politen tetapi belum terlihat jelas bagian bagiannya dikarenakan mikroskop yang dipakai kurang memadai sehingga kelompok kami mengira ngira bagian dari kromosom raksasa tersebut berdasarkan literatur. Berdasarkan literatur, kromosom politen terdiri dari 4 lengan yang sama panjang, 1 lengan pendek, kromosenter, band, interband, dan puff (Wolfe,1993).
Menurut Kimball (1990), pita terang (interband) pada kromosom raksasa
ini merupakan eukromatin dengan lilitan renggang. Sedangkan pita gelap (band) merupakan heterokromatin dengan lilitan yang padat dan dapat mengalami kondensasi. Heterokromatin berwarna gelap karena berada dalam kondisi yang fterpadatkan. Heterokromatin tidak aktif dalam melakukan transkripsi karena tidak mengandung gen-gen yang aktif (Klug & Cummings, 1994). Eukromatin adalah bagian yang tidak terkondensasi dan terlihat berwarna terang. Hal tersebut terjadi karena eukromatin tidak mengalami pemadatan. Eukromatin mengandung gen-gen yang aktif dan hampir mengandung semua gen yang ditranskripsi sehingga menjadi bagian yang aktif dalam melakukan replikasi (Wolfe,1993).
KEsimpulan
1. Kromosom raksasa dapat ditemukan di kelenjar ludah larva Drosophila
melanogaster karena pada fase larva, larva butuh banyak makan yang disertai produksi enzim yang besar. Produksi enzim dimaksimalkan dengan melakukan replikasi kromosom tanpa diikuti pembelahan sel. Proses replikasi ini akan menghasilkan kromosom dengan banyak lengan berukuran raksasa, kromosom politen 2. Bagian-bagian pada kromosom politen Drosophila melanogaster terdiri atas band, interband, cromocenter dan puff 3. Bagian yang gelap pada pita kromosom adalah heterokromatin dan bagian yang terang adalah eukromatin.
Kimball, John W. 1990. Biologi. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Klug, W.S. & M.R. Cummings. 1994. Concepts of Genetics. 4th ed. Prentice Hall, Inc Tonzetich, J. 2004. Orcein Staining and The Identification of Polytene Chromosome. Methods Mol Biol. 47 (24) : 9-16.[10] Manhattan. 2007. Aceto Orcein Staining . http://www.kstate.edu/wgrc/protocols/cytogenetics/aetoorcein.html. (diakses 8 April 2018 ) Wolfe, S.L. 1993. Molecular and Cellular Biology. California: Wadsworth, Inc
King, R. C., W. D. Stansfield & P. K. Mulligan. 2006. A Dictionary of Genetics.
7th ed. New York : Oxford University Press.
Gardner, E.J,dkk. 1991. Principles of Genetics. New York : John Wiley and Sons, Inc.
Clark,J. 2014. Polytene Chromosomes in Drosophila. (online)
(http://faculty.weber.edu/jclark1/Cell%20Biology%20Labs/Polytenechsom es.pdf) , diakses 8 April 2018.