Professional Documents
Culture Documents
PENCEGAHAN (IKK-IKP)
KEPANITRAAN KLINIK MADYA (KKM)
I. Deskripsi Program
Program KIA-KB merupakan salah satu program wajib puskesmas yang
memberikan beberapa pelayanan meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, neonatus,
bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita. Tujuan dari program ini
adalah untuk menurunkan angka kematian ibu bersalin, angka kematian bayi
dan angka kematian balita dengan meningkatkan cakupan K1, K4 serta
persalinan oleh tenaga kesehatan serta imunisasi pada bayi. Kegiatan pada
program KIA KB dan anak meliputi Pelaksanaan Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), pelaksanaan kelas ibu hamil,
pemantauan ibu hamil resiko tinggi (resti), pemantauan kesehatan ibu nifas,
pendataan sasaran bayi, balita, dan anak pra sekolah, pemeriksaan neonatus
(kunjungan rumah KN3), pemantauan kesehatan neonatus termasuk neonatus
resti, kunjungan rumah bayi resti, melaksanakan SDIDTK pada anak pra
sekolah, pemantauan kesehatan anak balita resti, pelaksanaan kelas balita,
pemantauan kesehatan anak balita, pelayanan MTBM, pelayanan
MTBS, pelacakan kematian balita, dan kunjungan rumah PUS yang tidak
ber-KB atau DO.
II. Input Program
a. Staf
Pemegang program KIA-KB adalah Ni Nyoman Nurani. Beliau dibantu
oleh 11 orang bidan bertugas pada program KIA diantaranya ada 6 orang
bidan yang bertugas di puskesmas dan 5 bidan yang bertugas di pustu.
Kader posyandu berjumlah 5 orang yang ditempatkan di 33 Posyandu.
b. Prasarana dan Sarana
Berikut ini adalah sarana dan prasarana yang tersedia pada program KIA
KB di UPT Kesmas Blahbatuh I.
Meja
Tensimeter,
Blangko pencatatan,
Alat kontrasepsi
Funduskop dan doppler,
Thermometer
Timbangan
Pengukur LILA
Kursi
Tempat tidur pasien,
c. Dana
Dana dalam kegiatan ini bersumber dari biaya operasional kesehatan
(BOK).
d. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah ibu hamil, ibu nifas, ibu dengan risti
(risiko tinggi), neonatus, neonatus dengan risiko tinggi (risti), balita,
Pasangan Usia Subur (PUS), Wanita Usia Subur (WUS). Sasaran pada
program KIA-KB ditetapkan untuk wilayah cakupan puskesmas yang
terdiri dari 5 desa.
III. Analisis Kegiatan
Tabel berikut ini mejelaskan mengenai jenis kegiatan dan indikator capaian
setiap kegiatan yang terdapat dalam program KIA KB di UPT Kesmas
Blahbatuh I tahun 2016.
Tabel 1. Analisis Kegiatan Program KIA KB
No Kegiatan Sasaran Jumlah Indikator Target Capaian Keterangan
Capaian (%) (%)
A. Upaya Kesehatan Ibu
1. Pelayanan ANC Ibu Hamil 513 Kunjungan 1 100 95,52 Setiap hari
Kunjungan 4 87,33
2. Pelaksanaan Ibu hamil 513 Kunjungan 100 100 20 kali/
Program rumah ibu bulan
Perencanaan hamil dan
Persalinan dan terpasangnya
Pencegahan stiker P4K
Komplikasi
(P4K)
3. Pelaksanaan Ibu hamil 513 Terlaksana 100 100 2 kali/
kelas ibu hamil nya kelas ibu bulan di
hamil Desa
minimal 4 Pering dan
kali 1 kali/
bulan di
desa
lainnya,
4. Pemantauan Ibu Ibu hamil 103 Menurunnya 100 100 1 kali/
Hamil Resiko resti jumlah bulan
Tinggi (Resti) kematian ibu
5. Pematauan Ibu nifas 491 Terpantaunya 100 100 1 bulan/
kesehatan ibu kesehatan ibu kali
nifas pasca
melahirkan
hingga hari
ke 42
IV. Kesimpulan
1. Hasil Positif
Pada tahun 2016, indikator kegiatan pelayanan ANC, pelaksanaan
program perencanaan persalinan dan pencegahan Komplikasi (P4K),
pelaksanaan kelas ibu hamil, pemantauan ibu hamil resiko tinggi (Resti),
pemantauan kesehatan ibu nifas, kunjungan rumah bayi resti,
melaksanakan SDIDTK pada anak pra sekolah, pemantauan kesehatan
anak balita termasuk balita yang resti, pelayanan MTBS, pelacakan
kematian balita, kunjungan rumah PUS yang tidak ber-KB, dan pelayanan
KB telah berhasil mencapai target.
2. Masalah Yang Tersisa
Masalah kesehatan yang masih tersisa diantaranya pemeriksaan neonatus
(kunjungan rumah KN3) yang belum mencapai target.
V. Saran
Saran yang dapat diberikan adalah:
1. Sebaiknya ibu yang memiliki neonatus diberikan informasikan lagi agar
melakukan kunjungan neonatus secara lengkap di puskesmas atau pustu.
2. Sebaiknya perlu dilakukan pendataan lagi mengenai jumlah ibu hamil
dan ibu nifas agar dapat mengetahui secara pasti jumlah sasaran dari
kegiatan tersebut.