You are on page 1of 16

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at:


https://www.researchgate.net/publication/265106268

Kloning Manusia

Article

CITATIONS READS

0 1,913

4 authors, including:

Teresa Liliana Wargasetia


Universitas Kristen Maranatha
21 PUBLICATIONS 20 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Cancer biology View project

All content following this page was uploaded by Teresa Liliana Wargasetia on 08 August 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Kloning Manusia

Teresa L. Wargasetia
Bagian Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Abstrak
Beberapa tahun terakhir, kemajuan yang sangat pesat dalam teknologi kloning dan
pengembangannya ke arah kloning manusia menjadi isu yang hangat. Kloning yang merupakan
proses pembentukan sejumlah individu dengan susunan genetik yang sama dapat dilakukan
melalui metode pemisahan embrio dan transfer nukleus. Kloning manusia dengan metode transfer
nukleus diarahkan pada dua tujuan, yaitu untuk reproduksi dan terapi. Teknologi transgenik
yang relatif baru dapat dikombinasikan dengan teknik kloning untuk menghasilkan klon dengan
gen baru. Namun muncul pro dan kontra terhadap pengembangan penelitian kloning manusia,
terutama kloning untuk tujuan reproduksi. Oleh karena itu perlu diberlakukan masa moratorium
sebelum kloning manusia dilakukan hingga berbagai masalah keamanan dan etika dapat
ditemukan pemecahannya.

Abstract
In the last few years, very rapid progress in the cloning technology and its development
towards human cloning has become a hotly-debated issue. Cloning, which is the process of
formation of a number of individuals with the same genetic structure, can be done by means of
embryo-splitting method and nuclear transfer. Human cloning through the nuclear transfer
method is directed towards two purposes, i.e. reproduction and therapy. The relatively new
transgenic technology can be combined with the cloning technique to produce clones with new
genes. However, pros and cons arise concerning the development of research on human cloning,
particularly cloning for reproductive purposes. Therefore, there is need for a moratorium period
before human cloning can be performed in order that solutions for all kinds of problems related to
safety and ethics can be found.

Key words : cloning, embryo, stem cells, genetic enginering, ethics

Pendahuluan probabilitas satu dari 75


Kloning adalah proses kehamilan, satu zigot dapat
pembentukan satu atau sejumlah berkembang menjadi kembar
individu, tanaman, atau hewan identik yang mempunyai
yang mempunyai susunan susunan gen yang sama. Jadi
genetik yang sama. Sebenarnya sebenarnya kembar identik
terbentuknya kloning merupakan adalah klon yang terjadi secara
hal yang biasa terjadi pada alamiah.
tanaman, hewan, dan manusia. Proses kloning buatan
Pada manusia, dengan dapat dilakukan melalui metode

51
JKM.
Vol. 2, No. 1, Juli 2002

pemisahan embrio (embryo 1989, dan monyet oleh Chan et al.


splitting) atau transfer nukleus pada tahun 1993. Pada tahun
(nuclear transfer) (Byrne, 2002). 2000, the American Society for
Metode pemisahan embrio Reproductive Medicine men-
merupakan pemisahan embrio deklarasikan kloning manusia
pada tahap perkembangan awal melalui pemisahan embrio
menjadi dua bagian atau lebih. adalah prosedur etis untuk
Tahap pertama ialah zigot dipacu meningkatkan jumlah blastosit
untuk membelah secara in vitro manusia yang dapat digunakan
di dalam cawan petri atau tabung pada prosedur penanganan
menjadi 2,4,8,16 atau sampai 32 infertilitas. Walaupun demikian,
sel. Kemudian dengan pemisahan embrio hanya dapat
menggunakan enzim protease, memproduksi klon dalam jumlah
zona pelusida yang yang terbatas karena frekuensi
membungkus ke-16 atau ke-32 pembelahan embrio muda
sel tadi dihancurkan, sehingga terbatas dan prosedur ini tidak
sel-selnya satu sama lain terlepas. dapat digunakan untuk
Kemudian tiap sel dimasukkan memproduksi “klon” dari sel-sel
ke dalam cawan petri dan orang dewasa (Byrne,2002).
dibungkus kembali oleh zona Metode lain untuk proses
pelusida. Setelah itu tiap sel akan kloning adalah dengan cara
membelah dan berkembang transfer nukleus sel somatik.
membentuk blastosit, dan dapat Materi nukleus dihilangkan dari
ditransfer ke dalam uterus induk telur, kemudian nukleus sel
yang siap menerima implantasi somatis disisipkan ke dalam telur
blastosit. Blastosit akan tersebut melalui mikroinjeksi
mengalami proses atau elektrofusi. Zigot yang
perkembangan berikutnya di terbentuk mempunyai potensi
dalam uterus induk (Suhana, untuk membelah menjadi
2002). Proses ini mirip dengan blastosit yang apabila
proses pembentukan kembar diimplantasikan ke dalam uterus
monozigot yang identik secara induk pengganti (surrogate
genetis. mother) akan berkembang
Pemisahan embrio buatan menjadi anak yang identik secara
telah sukses dilakukan pada genetis dengan donor nukleus.
berbagai mamalia, yaitu domba Kloning dengan metode
oleh Willadsen pada 1981, sapi transfer nukleus dilakukan
oleh Willadsen pada 1989, tikus pertama kali pada amfibi di
oleh Agrawal dan Polge pada tahun 1950-an. Transfer nukleus

52
Kloning Manusia
(Teresa L. Wargasetia)

berhasil dilakukan pada mamalia dilakukan pembuatan klon


pada tahun 1970-an oleh manusia dengan menggunakan
Bromhall dan tahun 1980-an oleh sel zigot manusia yang
Willadsen. Kelahiran domba klon difertilisasi oleh 2 spermatozoa
“Dolly” yang merupakan hasil (sehingga secara teoritis, zigot
transfer nukleus sel domba tidak mungkin berkembang
dewasa dipublikasikan di menjadi embrio normal).
majalah Nature pada tahun 1997. Kemudian sel zigot tersebut
Publikasi kesuksesan Wilmut et dirangsang untuk membelah-
al. yang membuat “Dolly” diikuti belah dalam cawan petri, menjadi
oleh para ilmuwan lainnya, yaitu 2, 4 blastomer, dan tiap blastomer
Cibelli et al. yang mem- dirangsang untuk membelah lagi
publikasikan keberhasilan menjadi beberapa sel sampai 32
mereka mengklon sapi pada sel, kemudian dihentikan
tahun 1998, Wakayama perkembangannya (Suhana,
mempublikasikan pembuatan 2002).
klon tikus pada tahun yang sama, Percobaan kloning
Baguisi et al. mengklon kambing mamalia yang sukses
pada tahun 1999 dan pada tahun menghasilkan klon Dolly pada
2000 Betthauser et al., Onishi et tahun 1996 merupakan suatu
al., Polejaeva et al. terobosan dalam bidang
mempublikasikan keberhasilan teknologi reproduksi. Dolly yang
mereka mengklon babi (Byrne, namanya diambil dari nama
2002). Keberhasilan-keberhasilan aktris penyanyi Amerika Serikat
itu menunjukkan bahwa transfer Dolly Parton, menerima donor
nukleus kemungkinan besar nukleus berupa sel kelenjar
dapat dilakukan pada semua mammae domba betina berbulu
mamalia, termasuk manusia. putih (Finn Dorset) berumur 6
Metode transfer nukleus tahun. Sel mammae dari donor
mulai digunakan untuk kloning dikultur beberapa bulan sampai
manusia. Kloning manusia mencapai beberapa generasi dan
digunakan untuk dua tujuan menghasilkan ribuan sel yang
yang berbeda, yaitu untuk identik. Telur yang berperan
reproduksi dan terapi. sebagai penerima nukleus berasal
dari domba betina yang
Kloning manusia untuk mukanya berbulu hitam
reproduksi (Scottlish Blackface). Sel telur
Pada tahun 1993 di dibuang intinya menggunakan
Amerika Serikat pernah mikromanipulator. Selanjutnya

53
JKM.
Vol. 2, No. 1, Juli 2002

sel donor disatukan dengan sel Salah satu cara ialah


telur yang telah dienukleasi menggunakan teknik fertilisasi in
secara in vitro dan diberi kejutan vitro. Namun teknik tersebut
listrik agar dapat bersatu. Sel tidak dapat menolong semua
telur tersebut akan membelah- pasangan infertil, seperti seorang
belah dan berkembang menjadi ibu yang tidak dapat
blastosit. Proses selanjutnya sama memproduksi telur atau seorang
seperti pada teknologi bayi pria yang tidak dapat
tabung, yaitu sel blastosit menghasilkan sperma. Teknik
tersebut dimasukkan kedalam kloning merupakan hal yang
rahim ibu pengganti (surrogate revolusioner karena seseorang
mother) yaitu domba betina yang tidak dapat menghasilkan
bernama Blackface. Dolly lahir sperma atau telur dapat
pada bulan Juli,1996 dengan mempunyai keturunan. Mereka
berat badan 6,6 kg (normal 1,2-5 hanya memerlukan sejumlah sel
kg) dan kehamilannya dari bagian manapun dari tubuh
berlangsung 148 hari ( yang suami atau istri untuk digunakan
normal untuk Fin Dorset adalah dalam proses kloning dan
143 hari). Namun teknik Dolly mereka dapat mempunyai
tersebut tidak efisien dalam keturunan yang mengandung
memproduksi klon karena hanya gen-gen dari suami atau istrinya.
satu yang berhasil hidup dari 277 Meskipun saat ini sebagian besar
percobaan kloning (Suhana, 2002; masyarakat menentang kloning
Farnsworth, 2000). manusia, para ilmuwan yakin
Keberhasilan para bahwa keadaannya akan sama
ilmuwan membuat Dolly dengan persoalan bayi fertilisasi
mendorong beberapa ilmuwan in vitro 20 tahun yang lalu.
ingin melangkah lebih jauh Sebelum Louise Brown lahir, 85%
untuk membuat klon manusia. rakyat Amerika menentang bayi
Tujuan utama para ilmuwan tabung, namun sekarang
tersebut adalah untuk membuat sebagian besar masyarakat tidak
kloning manusia agar pasangan lagi menentangnya (Suhana,
infertil dapat mempunyai 2002). Hal yang sama akan terjadi
keturunan. Pasangan infertil pula pada persoalan kloning
selalu mencoba untuk mencari manusia, walaupun pada saat ini
pengobatan yang acapkali masih banyak yang menentang,
membutuhkan waktu yang lama namun para ahli yakin jika telah
dan biaya yang tidak sedikit, terbukti bahwa teknik kloning
namun tidak menunjukkan hasil. dapat menolong pasangan infertil

54
Kloning Manusia
(Teresa L. Wargasetia)

mempunyai anak yang normal, menjadi sel-sel prekursor, yang


maka masyarakat akan dapat dapat disuntikkan kepada pasien
menerimanya. untuk menyembuhkan gejala-
gejala penyakit degeneratif
Kloning manusia untuk terapi (Byrne, 2002).
Kloning untuk terapi Gambar 1 memberikan gambaran
adalah pembuatan klon blastosit proses pembuatan stem cells
yang identik secara genetis untuk tujuan terapi. Sel-sel hasil
dengan pasien penderita kultur tersebut identik secara
penyakit degeneratif. Blastosit genetis dengan pasien sehingga
dikultur menjadi stem cell line tidak terjadi respon penolakan
dari embrio. Stem cells adalah sel- imunologis dari pasien ketika
sel yang dapat berploriferasi dan terapi dilakukan. Penyakit yang
berdiferensiasi menjadi berbagai mempunyai potensi diobati oleh
macam sel. Untuk prosedur ini adalah penyakit
menumbuhkan stem cells di jantung, diabetes, Parkinson’s
tabung reaksi, peneliti harus dan penyakit - penyakit
membuang lapisan luar dari sel degeneratif lainnya.
blastosit. Sel-sel dari lapisan luar Pada tanggal 13
tersebut penting untuk November 2001, Cibelli et al.
perkembangan plasenta. Dengan yang bekerja di laboratorium
menghilangkan lapisan luar Advanced Cell Technology berhasil
tersebut maka inner cells tidak membuat kloning embrio
akan berkembang apabila manusia yang pertama melalui
diimplantasikan ke dalam uterus teknik transfer nukleus.
(Pedersen, 1999). Stem cells yang Para ilmuwan tersebut
diperoleh dari blastosit tidak berharap dapat membuat embrio
berdiferensiasi dan dapat
diinduksi untuk berdiferensiasi

55
JKM.
Vol. 2, No. 1, Juli 2002

Gambar 1 Pembuatan stem cells untuk tujuan terapi (AHRP Presents, 1997).
muda tersebut membelah dan penghancuran dan manipulasi
berkembang hingga menjadi terhadap embrio manusia.
blastosit. Hasil percobaan Terdapat tiga cara lain untuk
menunjukkan bahwa hanya satu terapi dengan menggunakan stem
dari embrio berhasil mencapai cells tanpa adanya destruksi
tahap 6 sel dan kemudian embrio yaitu (Byrne, 2002):
berhenti membelah, namun 1. Penggunaan stem cells tanpa
mereka berhasil merangsang sel kloning
telur manusia untuk berkembang Embryonic stem cells dibuat dari
secara partenogenesis menjadi embrio normal. Masalah yang
blastosit. Mereka berencana muncul adalah sel-sel tersebut
untuk mengisolasi stem cells tidaklah identik secara genetis
manusia dari blastosit untuk dengan pasien dan akan
dijadikan starter stock untuk dibutuhkan obat imunosupresif
menumbuhkan jaringan saraf, yang kuat dengan harga yang
otot dan jaringan lainnya yang mahal, juga menimbulkan rasa
suatu saat dapat digunakan tidak nyaman dan efek
untuk terapi pasien. samping.
Banyak orang mendukung 2. Stem cells dari orang dewasa
penggunaan stem cells dari Stem cells pada orang dewasa
embrio untuk tujuan terapi. terdapat pada sumsum tulang
Namun sebagian orang menolak belakang dan beberapa jaringan

56
Kloning Manusia
(Teresa L. Wargasetia)

lain. Stem cells itu diisolasi dan transplantasi pada manusia


dirangsang untuk dapat dihasilkan melalui
berploriferasi. Kelompok pro- kombinasi teknik transgenik dan
life menyarankan agar kloning. Sebagai contoh jantung
penelitian stem cells hanya babi banyak persamaan dengan
terbatas pada penggunaan stem jantung manusia, sehingga ada
cells orang dewasa dan tidak kemungkinan ditransplantasikan
melibatkan kloning dan untuk menggantikan jantung
perusakan embrio manusia. manusia yang rusak.
Namun stem cells orang dewasa Transplantasi organ hewan
mempunyai kelemahan, yaitu kepada manusia dinamakan
sulit diisolasi, mempunyai xenotransplantasi. Namun
kemampuan berploriferasi xenotransplantasi dalam
yang terbatas, dan hanya kenyataan sulit sekali
berdiferensiasi menjadi dilaksanakan, karena memang
sejumlah sel yang terbatas. organ tersebut secara imunologis
3. Dediferensiasi stem cells secara adalah protein asing bagi
in vitro resepien. Dengan menggunakan
Situasi ideal adalah teknologi transgenik, diharapkan
memdapatkan stem cells gen-gen pembentuk jantung
embrionik melalui manusia dapat ditransfer
dediferensiasi sel tubuh normal kedalam zigot babi, sehingga
secara in vitro. Namun jantung babi tidak lagi ditolak
penelitian yang mengarah pada sebagai benda asing. Namun
hal tersebut belum harus disadari pula
menunjukkan hasil yang kemungkinan terjadinya
memuaskan. zoonoses yaitu tertularnya
penyakit hewan kepada manusia.
Kombinasi Kloning dan Pada tahun 1997, Ian
Transgenik Wilmut dari Roslin Institute dan
Sebenarnya, kloning dan PPL Therapeutics Ltd. Edinburgh
transgenik merupakan Scotlandia berhasil membuat
merupakan dua hal yang klon yang setiap selnya
berbeda. Namun kombinasi mengandung gen manusia
teknik transgenik dengan kloning dengan menggunakan kombinasi
akan menghasilkan klon yang teknik transgenik dan kloning.
susunan gennya sesuai dengan Gen manusia yang menghasilkan
keinginan ilmuwan. Organ, faktor IX, yaitu faktor
jaringan dan darah untuk pembekuan darah, dimasukkan

57
JKM.
Vol. 2, No. 1, Juli 2002

ke dalam kromosom biri-biri. Pada Januari 1998, para


Biri-biri yang seluruh selnya ahli bioteknologi dari University
mengandung gen manusia faktor of Massachusetts and Advanced Cell
IX tadi diharapkan akan Technology mengumumkan
menghasilkan susu yang kelahiran tiga anak sapi hasil
mengandung faktor pembekuan transgenik yang dibuat dengan
darah (Worldbook, 2002). Setelah metode yang sama dengan
diisolasi dari susu biri-biri, maka pembuatan Polly dan Molly,
faktor pembekuan darah tersebut namun gen yang disisipkan tidak
dapat digunakan oleh para memberikan efek pada sapi-sapi
penderita haemofilia yang tidak tersebut. Dalam waktu dekat,
mempunyai faktor pembekuan para ahli tersebut akan membuat
darah. Dalam proses pembuatan klon sapi yang membawa gen
klon khusus tersebut, 62 embrio untuk produksi serum albumin
yang mengandung gen manusia manusia (Worldbook, 2002).
melalui teknik transgenik Kombinasi teknik kloning
diimplantasikan ke dalam uterus dan transgenik yang telah
induk pengganti dan dicobakan pada hewan, juga
menghasilkan 6 anak domba. dapat dilakukan pada manusia.
Dari 6 anak domba tersebut Ilmuwan melakukan rekayasa
hanya 3 yang mengandung gen genetika dengan cara menaruh
yang dimaksud, tapi kemudian gen baru yang diinginkan ke
satu anak domba mati, sehingga dalam organisme sebangsa virus
hanya 2 domba (Polly dan Molly) yang membawa gen baru dan
yang sekarang sedang menyisipkannya ke dalam sel
diternakkan supaya menjadi (ARHP Presents, 1997). Rekayasa
dewasa dan dapat menghasilkan genetika manusia melibatkan dua
susu yang diharapkan macam aplikasi:
mengandung faktor pembekuan
darah (Suhana, 2002).

58
Kloning Manusia
(Teresa L. Wargasetia)

Gambar 2. Proposal untuk rekayasa germline (ARHP Presents, 1997).


1. Rekayasa genetika somatis, dalam tubuh individu yang
yaitu rekayasa genetika dihasilkan dan diturunkan
dengan gen-gen pada organ pada generasi berikutnya.
tertentu pada tubuh manusia Rekayasa germline dilarang di
tanpa mempengaruhi gen- banyak negara, tetapi tidak
gen pada telur atau sperma. di Amerika. Gambar 2
Pada saat ini sedang memperlihatkan rekayasa
dilakukan eksperimen genetika germline yang
transfer gen somatis dalam mengkombinasikan
percobaan klinis. penggunaan stem cells, teknik
2. Rekayasa genetika germline transgenik dan kloning
adalah rekayasa genetik embrio.
dengan gen target pada telur,
sperma, atau embrio pada Pro-kontra terhadap kloning
tahap awal. Perubahan manusia
mempengaruhi setiap sel

59
JKM.
Vol. 2, No. 1, Juli 2002

Banyak orang menentang penggunaan teknologi kloning


kloning untuk reproduksi. manusia seperti:
Sejumlah orang menentang - jual beli blastosis unggul yang
kloning untuk reproduksi namun diproduksi dalam jumlah
mendukung kloning untuk banyak
tujuan terapi. Sebagian orang - mutasi dapat terjadi sewaktu
menolak kloning untuk sel donor dikultur
reproduksi maupun terapi - klon dapat mengandung
karena mereka berpendapat campuran sel normal dan
bahwa perusakan embrio adalah mutan, sehingga hasilnya
masalah utama dan penerimaan sulit diprediksi
terhadap kloning untuk terapi - umur klon masih sulit
hanyalah suatu langkah menuju diketahui, mungkin sama
penerimaan kloning reproduksi dengan umur donor,
dan manipulasi genetika pada mungkin juga lebih pendek
manusia. - seleksi alam dalam rangka
Jika kloning dilakukan evolusi mungkin akan
pada tanaman dan hewan untuk diperpendek (Suhana, 2002).
tujuan meningkatkan mutu Pada tahun 2001 ada 3 orang
tanaman dan hewan, semua ahli yaitu Severio Antinori,
orang mungkin akan setuju. seorang ahli fertilitas dari
Namun jika hal tersebut Institute of Clinical Obstetrics and
dilakukan pada manusia, Gynaecology di Roma; Panos
walaupun untuk tujuan Zavos, seorang ahli fisiologi
diagnosis dan terapi, belum tentu reproduksi di Andrology Institute
semua orang setuju. Apalagi jika of America; dan Avi Ben-Abraham
kloning tersebut hanya dilakukan seorang ahli bioteknologi
untuk kepentingan pribadi atau bermaksud melakukan kloning
sekelompok orang. Sebagai manusia untuk menolong
contoh jika seseorang membuat pasangan infertil mempunyai
klon dirinya sendiri supaya jika anak. Menurut Antinori, kloning
salah satu organ tubuhnya kelak merupakan usaha terakhir bagi
tidak berfungsi maka ia dapat seorang pria infertil untuk
melakukan transplantasi organ mempunyai anak yang
tanpa khawatir akan ada mempunyai gen atau sifat
reaksi keturunan dari dirinya sendiri.
penolakan. Beberapa kekhawatir- Menurutnya, terdapat 600
an lainnya muncul terhadap pasangan yang berada dalam
daftar tunggu untuk

60
Kloning Manusia
(Teresa L. Wargasetia)

mendapatkan keturunan melalui Wilmut, mengatakan bahwa ada


kloning (Pickrell, 2001). domba hasil kloning yang
Beberapa peneliti lain tampaknya sempurna ketika
menentang keinginan ketiga ahli dilahirkan tetapi kemudian
tersebut. Seorang ahli biologi mengalami hiperventilasi karena
perkembangan, Rudolph Jaenisch otot dan arteri di paru-parunya
dari Massachusetts Institute of mengalami kelainan. Domba
Technology’s Whitehead Institute tersebut akhirnya dibunuh untuk
yang menentang keras kloning kebaikan domba itu. Bagaimana
manusia, mengatakan bahwa bila hal itu terjadi pada bayi
klon mamalia yang berhasil manusia hasil kloning? Kloning
hidup dari ratusan telur yang juga membawa resiko yang besar
difertilisasi sering menderita untuk ibu pengganti karena
masalah-masalah kesehatan berdasarkan pengalaman, klon
(Vogel, 2001). Kelemahan teknik mamalia berukuran sangat besar
kloning seperti yang dilakukan dan hingga sekarang belum
Wilmut yang paling utama ditemukan cara untuk mengatasi
adalah keberhasilannya sangat hal ini. Kelainan epigenetik juga
rendah, ialah dari 277 yang dapat mempengaruhi kesehatan
dienukleasi dan dicampur klon karena saat ini belum dapat
dengan sel donor terbentuk 29 dilakukan skrining terhadap
zigot yang berkembang menjadi kelainan epigenetik (Pickrell,
blastosit dan ditransfer ke dalam 2001).
uterus 13 induk pengganti, dari Rencana kloning manusia
13 induk tersebut hanya satu juga mendapat tentangan keras
induk yang hamil dan dari kalangan rohaniawan yang
melahirkan Dolly. Kloning mengganggap bahwa persoalan
mamalia untuk reproduksi kloning manusia sangat
dengan menggunakan nukleus bertentangan dengan agama,
hewan dewasa mempunyai etika dan moral. Kuasa untuk
efisiensi yang rendah, tidak lebih menciptakan manusia adalah di
dari 3% (Byrne, 2002). Dalam tangan Tuhan melalui
percobaan kloning mamalia pernikahan di antara suami dan
banyak klon yang mati tidak istri. Kloning yang hanya
lama setelah dilahirkan, ada pula melibatkan satu orang tua
yang mengalami masalah serius bertentangan dengan kehendak
seperti kelainan ginjal dan otak Tuhan yang menciptakan hidup
atau tidak mempunyai sistem melalui pertemuan sperma dan
imun. Pembuat Dolly, Ian telur (Farnsworth, 2000).

61
JKM.
Vol. 2, No. 1, Juli 2002

Pooling pendapat umum uterus manusia atau hewan


yang dilakukan oleh majalah (Normile, 2000).
Times/CNN di Amerika Serikat Sementara itu di Kanada
menunjukkan bahwa 74% sedang diajukan rancangan
responden berpendapat kloning undang-undang “Human Repro-
bertentangan dengan agama, 19% ductive and Genetic Technologies
menyatakan tidak bertentangan Act”, yang melarang:
dengan agama, 89% menyatakan 1. Mengklon, memecah zigot ,
klon manusia tidak dapat embrio atau fetus.
diterima, 66% menyatakan klon 2. Memfertilisasi telur manusia
hewan tidak dapat diterima. Di oleh sperma hewan atau
Amerika serikat tidak ada sebaliknya dengan tujuan
larangan untuk melakukan menghasilkan zigot.
kloning pada manusia, hanya 3. Menyatukan zigot atau
saja pemerintah Amerika Serikat embrio antara manusia
melarang digunakannya dana dengan hewan.
federal untuk membiayai 4. Mengimplantasikan embrio
penelitian tentang kloning pada manusia pada hewan atau
manusia. Di Jerman pada tahun sebaliknya.
1990 ada undang-undang yang 5. Terapi gen pada ovum,
menyatakan bahwa kloning pada sperma, zigot, atau embrio.
embrio manusia adalah 6. Mengambil ovum atau
perbuatan kriminal yang sperma dari fetus atau mayat
diancam hukuman sampai 5 dengan tujuan membentuk
tahun penjara. Di Inggris pada embrio.
tahun 1990 dan Belanda pada 7. Memisahkan sperma X dan Y
tahun 1993 diberlakukan dengan tujuan menseleksi
undang-undang yang melarang seks, kecuali dengan tujuan
substitusi nukleus pada embrio kesehatan.
manusia (Suhana, 2002). Pada 8. Prenatal diagnostik (termasuk
tahun 2000, pemerintah Jepang ultra sonografi), untuk
mengijinkan penelitian in vitro menentukan seks fetus,
dengan menggunakan teknik kecuali ada alasan medik.
kloning dan sel-sel manusia, 9. Menyimpan embrio di dalam
namun melarang implantasi tubuh.
embrio yang dihasilkan dari 10. Fertilisasi ovum di luar tubuh
transfer sel manusia ke dalam manusia,dengan tujuan hanya
telur yang dienukleasi ke dalam untuk penelitian.

62
Kloning Manusia
(Teresa L. Wargasetia)

11. Pembayaran ibu pengganti pasangan beresiko mem-


(surrogate mother). punyai anak dengan kelainan
12. Pembayaran calo ibu genetis akan mempunyai
pengganti. kesempatan untuk mendapat-
13. Bertindak sebagai calo ibu kan anak yang sehat.
pengganti. - Kloning menjelaskan bagai-
14. Menjual-belikan sperma, mana gen bekerja dan
ovum, zigot, embrio, atau membawa pada penemuan
fetus. pengobatan terhadap pe-
15. Menggunakan ovum, sperma, nyakit-penyakit genetik.
zigot, atau embrio untuk - Larangan terhadap kloning
penelitian, fertilitisasi, atau mungkin tidak konstitusional.
implantasi tanpa Hal itu menekan hak
sepengetahuan donor. seseorang untuk berepro-
Pelanggaran terhadap undang- duksi dan membatasi
undang tersebut dapat dihukum kebebasan para ilmuwan.
denda sampai dengan - Seorang klon mungkin tidak
$500.000,00 atau kurungan sepenuhnya adalah duplikat
selama-lamanya 10 tahun karena faktor lingkungan
(Suhana, 2002). dapat membentuknya menja-
Argumen-argumen yang di individu yang unik.
dikemukakan untuk mendukung - Seorang klon mempunyai
kloning manusia: rasa individualitas seperti
- Kloning memungkinkan pa- halnya kembar.
sangan infertil untuk menda- - Seorang klon mempunyai hak
patkan anak. Secara medis yang sama seperti orang lain.
infertilitas adalah penyakit - Keberatan terhadap kloning
(American Society for sama dengan keberatan yang
Reproductive Medicine and timbul terhadap penemuan-
the American College of penemuan ilmiah sebelumnya
Obstrician and Gynecologist) seperti transplantasi jantung,
sehingga perlu penanganan. dan bayi tabung, yang
- Kloning merupakan pilihan kemudian diterima secara
satu-satunya bila istri/suami luas (Worldbook, 2002).
tidak menghasilkan telur/ - Setiap warga negara A.S.
sperma dan apabila pasangan mempunyai kebebasan dalam
infertil tidak dapat ditolong hal bereproduksi.
dengan cara lain. - Setiap warga negara A.S.
- Kloning memungkinkan mempunyai hak konstitu-

63
JKM.
Vol. 2, No. 1, Juli 2002

sional untuk mempunyai - Beberapa aspek dari kehidup-


anak dan melakukan segala an manusia sepatut-nya
upaya tanpa campur tangan mempunyai batasan terhadap
pemerintah (Suhana, 2002). ilmu (World Book, 2002).
- Melalui teknologi kloning, - Variasi genetik pada umat
para ahli dapat mempelajari manusia akan berkurang.
aktivitas pembaharuan sel-sel - Akan muncul pasar gelap
yang rusak karena digantikan fetus yang merupakan klon
oleh sel-sel yang baru dan dari seseorang yang diidola-
diferensiasi sel (Farnsworth, kan seperti atlet, bintang film,
2000). dan sebagainya (Farnsworth,
Argumen-argumen yang 2000).
dikemukakan untuk menentang - Kombinasi kloning dan teknik
kloning manusia: transgenik memungkinkan
- Kloning dapat dilakukan pembuatan bayi yang telah
untuk membuat sekelompok direkayasa secara genetis
orang hasil rekayasa genetika (ARHP Presents, 1997).
untuk tujuan tertentu, misal-
nya prajurit atau budak. Kesimpulan
- Kloning dapat menyebabkan Teknik kloning merupa-
penambahan kelainan pada kan suatu kemajuan yang
gene pool manusia. revolusioner dalam bidang
- Kloning tidaklah aman. bioteknologi reproduksi maupun
Terdapat begitu banyak kedokteran. Penemuan-penemu-
faktor yang tidak dapat an baru yang berkaitan dengan
diketahui yang dapat kloning telah membawa para
mempengaruhi saintis untuk memikirkan klon-
keturunannya. ing manusia dan meng-
- Seorang klon mungkin kombinasikannya dengan teknik
mempunyai lebih sedikit hak transgenik. Namun resiko-resiko
dibandingkan orang lain. yang menyertai kloning repro-
- Dokter mungkin mengguna- duksi merupakan masalah yang
kan klon-klon sebagai sumber perlu dipertimbangkan. Kloning
organ untuk transplantasi manusia mempunyai potensi
organ. yang besar untuk terapi, namun
- Kloning bertentangan dengan terdapat pro dan kontra di
konsep keluarga. kalangan masyarakat ilmiah dan
- Kloning bertentangan dengan juga masyarakat luas terhadap
kehendak Tuhan. rencana-rencana yang dibuat

64
Kloning Manusia
(Teresa L. Wargasetia)

untuk merealisasikan kloning m/Humancloning/cloning_m.htm


>.
manusia. Oleh karena itu perlu Normile, D. 2000. Human Cloning Ban Allows
diberlakukan masa penundaan Some Research. Science vol.
(moratorium) sebelum kloning 290(5498):1872.
Pedersen, R.A. 1999. Embryonic Stem Cells for
manusia dilakukan hingga ber- Medicine. Scientific American vol. 280
bagai masalah keamanan dan (4):44-49.
Pickrell, J. 2001. Experts Assail Plan to Help
etika yang timbul dapat Childless Couples. Science vol.
ditemukan pemecahannya. 291(5511):2061-2063.
Suhana, N. 2002. Perkembangan Biologi Sel
dan Biologi Molekuler, Dahulu,
Sekarang dan di Masa Datang.
Daftar Pustaka Seminar Peningkatan Aplikasi
ARHP Presents: Human Cloning and Genetic Biologi Molekuler Dalam Ilmu
Modification. The Basic Science You Kedokteran di Unika Atmajaya, 27
Need to Know. 1997 March 5. April 2002.
<http://www.arhp.org/cloning/>. Vogel, G. 2001. Human Cloning Plans Spark
Byrne, J.A. & Gurdon, J.B. 2002. Commentary Talk of U.S. Ban. Science vol. 292
on human cloning. Differentiation (5514):31.
69:154-157. World Book. 2002. Cloning: Are Humans Next?
Cibelli, J.B., Lanza, R.P. & West, M.D. 2001. <http:// ww2.worldbook.com/ features/
The First Human Cloned Embryo. cloning /html/cloning.html>
<http://www.sciam.com>.
Farnsworth, J. 2000. To Clone or not to Clone:
The Ethical Question.
<http://farnsworthfamily.tripod.co

65

View publication stats

You might also like