Jurnal Transportasi PDF

You might also like

You are on page 1of 15

ek

SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

STUDI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM ANTAR KOTA MENGGUNAKAN


METODE STATED PREFERENCE
Rahmatang Rahman *

Abstract
This research focuses on intercity passenger public transportation between vehicle types Kijang
and Sedan modes that serves Palu – Donggala route. The aim of this research is to know the user
characteristic of Kijang and Sedan modes, determine the factors that influence the mode
selection, to obtain one model of mode selection modal choice which is able to explain the
probability of respondent in choosing mode as well as to know the model sensitivity from
individual response of the respondent in determining choice supposing alternates on every
attribute namely in trip cost, travel time, frequency and service level one of the attributes the trip
which. Preference study towards respondents were done by means of primary survey (survey and
interview questionnaire) on Kijang and Sedan mode users with a sample size of 200 respondents.
Model of data analysis of modal choice using biner logit model and parameter estimation model
by using regression analysis.
The result of the analysis obtained logit model for modal choice by using the following variables:
difference in trip cost (X1), difference in travel time (X2), difference in departure schedule (X3),
difference in service level (X4) between Kijang and Sedan. The result of statistical test concludes
that trip cost, trip travel time, departure schedule as well as level of service mentioned are
significant to influence the respondents in mode selection modal choice.
Key words : fly ash, clay, California Bearing Ratio, Plasticity Index

Abstrak
Pemilihan moda merupakan salah satu model yang digunakan dalam perencanaan transportasi
angkutan umum, hal ini dikarenakan peran kunci dari angkutan umum dalam upaya
meningkatkan perbaikan dan peningkatan pelayanan dari moda transportasi. Penelitian ini
menitik beratkan pada transportasi angkutan umum penumpang antar kota antara moda mobil
Kijang dan moda mobil Sedan yang melayani rute Palu – Donggala. Adapun tujuan penelitian ini
yaitu untuk mengetahui karakteristik pengguna moda, menentukan faktor – faktor yang
mempengaruhi pemilihan moda, memperoleh suatu model pemilihan moda yang dapat
menjelaskan probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda serta untuk mengetahui
sensitivitas model dari respon individu pelaku perjalanan dalam menentukan pilihan seandainya
terjadi perubahan pada setiap atribut perjalanan. Studi preferensi terhadap responden dilakukan
dengan melalui survey primer (kuisioner survey dan interview) pada pengguna moda Kijang dan
moda Sedan dengan sampel sebanyak 200 responden. Analisis data model pemilihan moda
menggunakan model logit biner dan estimasi parameter model dengan menggunakan analisa
regresi.
Analisis data model pemilihan moda menggunakan model logit biner dan estimasi parameter
model dengan menggunakan analisa regresi. Dari hasil analisis didapatkan logit model untuk
pemilihan moda dengan variabel – variable: selisih biaya perjalanan (X1), selisih waktu tempuh
perjalanan (X2), selisih jadwal keberangkatan (X3), selisih tingkat pelayanan (X4) antara mobil
Kijang dan mobil Sedan. Hasil dari uji statistik disimpulkan bahwa biaya perjalanan, waktu
tempuh perjalanan, jadwal keberangkatan serta tingkat pelayanan secara signifikan
mempengaruhi responden dalam memilih moda.
Kata Kunci : abu batu bara, lempung, California Bearing Ratio, indeks palstisitas

1. Pendahuluan penting, seseorang yang akan bergerak


Pada suatu pergerakan antar dari satu kota ke kota lain tentu akan
kota, faktor pemilihan moda mempertimbangkan banyak hal yaitu
memegang peranan yang cukup apakah pergerakan yang dilakukannya

* Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 4, Nopember 2009: 229 - 243

akan menggunakan kendaraan pribadi raya dan akan berdampak terhadap


ataukah akan menggunakan angkutan berkurangnya permasalahan pada
umum, banyak pilihan moda lalulintas. Adapun pemilihan terhadap
transportasi yang dapat moda transportasi yang digunakan
digunakan.Moda mobil Sedan tentunya didasari kenyataan bahwa
merupakan moda pertama yang pelaku perjalanan mempunyai
melayani perjalanan rute Palu – pertimbangan-pertimbangan atau
Donggala.Moda ini memiliki kelebihan dengan alasan tertentu untuk
dibanding dengan angkutan umum menentukan moda yang akan
penumpang lainnya yaitu kapasitas digunakan dalam perjalanannya dari
angkut penumpang 4 orang, waktu segala atribut yang ada pada moda-
tempuh lebih cepat dan biayanya pun moda tersebut.
terjangkau oleh seluruh lapisan Ada beberapa hal yang menjadi pokok
masyarakat dan mobilitasnya tinggi dan permasalahan yaitu sebagai berikut:
dapat bergerak kapan saja,namun  Apakah ada pengaruhnya apabila
sekarang kondisi moda ini banyak yang dilakukan perubahan salah satu
sudah tidak layak untuk dioperasikan variabel atribut perjalanan pada
karena memiliki banyak kekurangan masing- masing moda tersebut
utamanya dari faktor tingkat terhadap probabilitas pemilihan
pelayanannya sudah sangat minim. moda.
Sedang Mobil Kijang untuk  Bagaimana model pemilihan moda
mengoperasikan sistem pelayanan antara moda mobil Kijang dan mobil
angkutan umum penumpang untuk Sedan.
melayani rute antar kota Palu–  Bagaimana aplikasi model apabila
Donggala. Usaha pemerintah ini terjadi perubahan atribut.
merupakan salah satu upaya nyata
Tujuan dari penelitian ini adalah:
dalam memberikan pelayanan umum
 Mengetimasi sensitivitas model dari
yang lebih baik kepada masyarakat
konsumen sebagai pelaku individu
serta dengan adanya pelayanan
untuk menentukan pilihan moda
angkutan umum Mobil Kijang ini diyakini
apabila dilakukan perubahan
akan memberikan beberapa
terhadap salah satu variabel
keunggulan dibandingkan dengan
perjalanan yang mendukung utilitas
moda Mobil Sedan yang beroperasi
pemilihan moda.
hingga saat ini sehingga masyarakat
 Untuk memperoleh suatu model yang
yang biasa melakukan perjalanan
dapat menjelaskan probabilitas
dengan moda Sedan berangsur-angsur
pemilihan moda.
beralih menggunakan moda Kijang.
 Untuk mendapatkan suatu aplikasi
Adanya persaingan dalam pemilihan
model yang dihasilkan
kedua moda yaitu antara mobil Kijang
dan mobil Sedan oleh pelaku Ruang Lingkup dan Batasan Masalah.
perjalanan sangat terkait oleh kondisi,  Penelitian ini dilakukan pada rute
karakteristik dan keandalan dari moda pergerakan antar kota dalam
yang bersangkutan. Dengan propinsi untuk masing – masing
mengetahui perilaku perjalanan yang moda adalah dari kota Palu ke
mempengaruhi probabilitas pemilihan Donggala.
moda, maka akan dapat dilakukan  Model pemilihan moda yang
upaya perbaikan dan peningkatan digunakan adalah Model Logit
pelayanan bagi pengguna moda yang Binomial
bersangkutan. Diharapkan dengan  Data untuk analisis preferensi pelaku
kondisi pelayanan yang semakin perjalanan menggunakan Teknik
meningkat, masyarakat akan lebih Stated Preference dengan Skala
memilih menggunakan angkutan umum Rating.
dalam melakukan perjalanannya  Estimasi Parameter model
sehingga akan mengurangi beban jalan menggunakan Analisis Regresi.

230
Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Kota Menggunakan Metode Stated Preference
(Rahmatang Rahman)

2. Tinjauan Pustaka sesuatu dalam bentuk kuisioner atau


2.1 Model Logit Binomial dengan kata lain kuisioner tersebut berisi
Pada model logit binomial pertanyaan mengenai pilihan apa yang
pengambil keputusan dihadapkan mereka inginkan atau bagaimana
pada sepasang alternatif diskrit, mereka membuat ranking/ rating atau
dimana alternatif yang akan dipilih pilihan tertentu dalam satu atau
adalah yang mempunyai utiliti beberapa situasi dugaan.
terbesar, utiliti dalam hal ini
dipandang sebagai variabel acak a. Identifikasi Preferensi (Identification of
(random). Preference)
Dalam penelitian ini pemilihan Cara yang dipakai untuk
moda angkutan umum penumpang mengumpulkan informasi pada
yang akan diteliti. Dengan 2 (dua) preferensi dalam penelitian ini yaitu:
alternatif moda yang dibandingkan, Rating Responses (Functional
adapun persamaan yang digunakan Measurement).
adalah: Dalam teknik ini, responden
mengekspresikan derajat pilihan
• Probabilitas pengguna moda 1 : terbaiknya, dengan skala semantik
atau numerik. Skala tersebut
exp(U Kijang - Sedan) didefinisikan dengan kalimat seperti "
PKijang = ........(1) pasti memilih 1" , " mungkin memilih 2 "
1+ e(U Kijang – U Sedan ) atau " tidak memilih 1 atau 2 ".
Responden diminta untuk
mengekspresikan preferensinya
• Probabilitas pengguna moda 2 : terhadap masing - masing pilihan
dengan menunjukkan " skor " tertentu.
PSedan = 1 – PKijang Dalam hal ini digunakan skala 1
sampai 5 untuk menunjukkan
1 .....(2)
PSedan = kemungkinan pilihan. Selanjutnya skor
1 + exp(UKijang – U Sedan ) tersebut dapat ditransfomasikan
dalam bentuk probabilitas yang
masuk akal dari pilihan-pilihan
dimana: tersebut, misalnya skor 1 = 0, l.; skor 3
PKijang = peluang pemilihan moda = 0,5 ; skor 5 = 0,9.
mobil Kijang
PSedan = Peluang pemilihan moda
mobil Sedan b. Analisa Data Stated Preference
UKijang = utilitas pemilihan moda mobil Fungsi utilitas adalah
Kijang mengukur daya tarik setiap pilihan
USedan = utilitas pemilihan moda mobil (skenario hipotesa) yang diberikan
Sedan pada responden. Fungsi ini
merefleksikan pengaruh pilihan
responden pada seluruh atribut yang
2.2 Teknik Stated Preference termasuk dalam stated preference.
Umumnya fungsi utilitas
Ciri-ciri dari Teknik Stated berbentuk linier, sebagai berikut:
Preference adalah adanya
penggunaan desain eksperimen untuk Uj = a0 + al.xl +...........+ an.xn
membangun alternatif hipotesa
terhadap situasi (hypothetical situation), dimana :
yang kemudian disajikan kepada
responden. Selanjutnya responden Uj = utilitas pilihan j
ditanya mengenai pilihan apa yang ao an = parameter model
mereka kehendaki untuk melakukan x1 xn = nilai atribut.

231
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 4, Nopember 2009: 229 - 243

Tujuan analisa adalah dapat diterima menurut Tamin (2000).


menentukan etimasi nilai ao sampai an Adapun pengujian statistik adalah
disebut sebagai ’bobot pilihan’ atau dengan Uji Korelasi hal ini dilakukan
’komponen utilitas’,berarti untuk memenuhi persyaratan model
menetapkan efek relatif setiap atribut matematis yaitu peubah bebas tidak
pada seluruh utilitas. boleh saling berkorelasi, sedangkan
antara peubah bebas dan tidak bebas
c. Estimasi Parameter Stated Preference harus ada hubungan korelasi dengan
Metode Regresi yang kuat. Untuk R mendekti 0 tidak ada
digunakan dalam mengestimasi hubungan korelasi dan Validitas
parameter yang mempengaruhi model terhadap model dilakukan untuk
pemilihan moda menggunakan metode mengetes tingkat kepercayaan
regresi. Pada model ini terdapat terhadap model yang dihasilkan, Ukuran
peubah tidak bebas (y) yang statistik digunakan yaitu konsep
mempunyai hubungan fungsional significance test (t-test dan F-test) yang
dengan satu atau lebih peubah bebas memberikan ukuran tingkat keberartian
(xi). Dalam penggunaan analisa dari faktor yang mempengaruhi atau
Stated Preference, teknik regresi tidak mempengaruhi dan goodness-of-
digunakan pada pilihan rating. fit yaitu ukuran kesesuaian model (R –
Pengolahan data dilakukan untuk square).
mendapatkan hubungan kualitatif
antara sekumpulan atribut dan respon 3. Metode Penelitian
individu. Hubungan tersebut
dinyatakan dalam bentuk persamaan Adapun tahapan-tahapan kegiatan
linear sebagai berikut: penelitian dalam studi ini dilakukan
sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi kondisi moda yang
y = a0 + al. .xl + a 2 . x 2 + +a k.x k akan diteliti.
2) Kondisi yang ada saat ini
penggunaan angkutan jalan raya
d. Elastisitas Pemilihan Moda
yang mengangkut penumpang
Untuk mengevaluasi sensitivitas antara moda mobil Kijang dan mobil
respon pengguna moda terhadap Sedan.
variabel bebas digunakan elastisitas 3) Studi literatur berupa landasan
langsung dan elastisitas silang. Elastisitas teori, metode perhitungan yang
langsung (direct-elasticity) mengukur akan digunakan untuk pengolahan
persentase perubahan didalam data atau dalam melakukan analisa.
probabilitas memilih moda, Sedangkan 4) Formulir survey.
elastisitas silang (cross-elasticity) 5) Estimasi Parameter Model
mengukur persentase perubahan 6) Analisa Statistik untuk Validitas
didalam probabilitas memilih moda. Model.
Oleh karena Perumusan untuk elastisitas 7) Analisa Sensitivitas Model.
langsung yaitu elastisitas pemilihan
moda Mobil Kijang terhadap perubahan
selisih nilai atribut ke-n adalah : 4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Analisis Persamaan Linier
EKijang/(XnKijang - XnSedan) = βn . (XnKijang – Pada model pemilihan moda
XnSedan) . (1 - PKijang) dengan metode logit biner selisih, fungsi
yang digunakan merupakan fungsi yang
e. Uji statistik Dalam Model tidak linear. Formula yang digunakan
pada fungsi ini dapat dinyatakan pada
Pengujian statistik mutlak harus Persamaan 3 dan 4 berikut ini :
dilakukan agar model yang dihasilkan

232
Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Kota Menggunakan Metode Stated Preference
(Rahmatang Rahman)

.................................................................................. (3)

............................................................. (4)

Persamaan 3 di atas dapat diubah menjadi Persamaan sebagai berikut :

................................................................................. (5)

................................................................................ (6)

dengan,

= Y

(UKjg- USdn) = A + B1X1 + B2X2 + ...+ BnXn

(XnKjg-XnSdn)= Xn

Persamaan 5 yang merupakan numerik (suatu nilai yang menyatakan


fungsi yang tidak linear diatas dapat respon individu terhadap pernyataan
disederhanakan atau ditransformasi pilihan) dengan menggunakan
menjadi fungsi linear Y = A + B1X1 + B2X2 + transformasi logit biner, pada
...+ BnXn. Hasil tranformasi dapat dilihat probabilitas untuk masing-masing point
pada Persamaan 6. rating. Nilai skala numerik merupakan
variabel tidak bebas pada analisis
4.2 Analisis Persamaan Fungsi Selisih regresi dan sebagai variabel bebasnya
Utilitas adalah selisih nilai antara atribut mobil
Kijang dan mobil Sedan.Adapun proses
Analisis yang digunakan untuk
transformasi dari skala semantik ke
memperoleh persamaan fungsi selisih
dalam skala numerik adalah sebagai
utilitas mobil Kijang dan mobil Sedan
berikut:
yang dikembangkan pada studi ini
adalah analisis regresi. Analisis dengan • Nilai skala probabilitas pilihan yang
pendekatan regresi dilakukan untuk diwakili oleh point rating 1, 2, 3, 4 dan
data Stated Preference di mana 5 adalah nilai skala standar yaitu 0,9 ;
pilihannya menggunakan pilihan rating 0,7 ; 0,5 ; 0,3 dan 0,1.
yaitu respon individu adalah berupa • Dengan menggunakan transformasi
pilihan terhadap point rating yang linier model logit biner dapat
disajikan dalam skala semantik, yaitu: 1 diperoleh nilai skala numerik untuk
= Pasti pilih Kijang, 2 = Mungkin pilih masing-masing probabilitas pilihan.
Kijang, 3 = Pilihan berimbang, 4 = Dimana:
Mungkin pilih Sedan, 5 = Pasti milih  Untuk point rating 1 dengan nilai
Sedan.Skala semantik ini probabilitas 0,9 maka nilai skala
ditransformasikan kedalam skala

233
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 4, Nopember 2009: 229 - 243

numeriknya adalah : ln [0,9 / (1 – 4.4 Uji Signifikan Parameter


0,9)] = 2,1972. • Pengujian Variabel secara Univariabel
 Untuk point rating 2 dengan nilai Dalam uji secara individu ini, dilakukan
probabilitas 0,7 maka nilai skala
numeriknya adalah : ln [0,7 / (1 – pengujian terhadap βˆi secara
0,7)] = 0,08473 individual. Hasil dari pengujian ini akan
 Untuk point rating 3 dengan nilai menunjukkan apakah variabel-
probabilitas 0,5 maka nilai skala variabel layak masuk dalam model
numeriknya adalah : ln [0,5 / (1 – atau tidak. Hipotesisnya adalah
0,5)] = 0. sebagai berikut:
 Untuk point rating 4 dengan nilai
probabilitas 0,3 maka nilai skala
Ho: βˆi = 0 artinya : apabila nilai dari
numeriknya adalah : ln [0,3 / (1 – βˆi = 0 atau kurang dari
0,3)] = - 0,08473
 Untuk point rating 5 dengan nilai 0,05 maka tolak Ho
probabilitas 0,1 maka nilai skala (artinya signifikan)
numeriknya adalah : ln [0,1 / (1 – H1: βˆi = 0 artinya : apabila nilai dari
0,1)] = - 2,1972.
βˆi ≠ 0 atau lebih dari
4.3 Kompilasi data 0,05 maka terima H1
Kompilasi data dilakukan (artinya tidak signifikan)
terhadap semua responden yang ada
berdasarkan jawaban atau pilihan yang i=1,2,…,k
diberikan (point rating) pada setiap α = 5%
option yang ditawarkan. Proses
kompilasi data ini dilakukan dengan
βˆi = X1, X2,X3, X4.
menggunakan program dari Microsoft Dimana variabel
Excel 2003. Dalam hal ini skala yang X1 = Cost ( biaya perjalanan)
digunakan seperti yang pada Tabel 1. X2 = Travel Time ( waktu perjalanan)
X3 = Headway ( jadwal
keberangkatan)
Tabel 1. Nilai Skala Numerik X4 = Service Quality ( Tingkat
Nilai Transformasi Pelayanan)
Point
Skala Skala
Rating Sehingga didapat nilai seperti Tabel 2.
Probabilitas Numerik
1 0,9 2,1972 Jadi diketahui dari tabel 2 bahwa ada 4
2 0,7 0,8473 variabel yang signifikan, yaitu variabel
3 0,5 0,0000 Cost (x1), variabel Time (x2), variabel
4 0,3 -0,8473 Headway (x3) dan variabel Service
5 0,1 -2,1972 Quality (x4) hal ini diketahui dari nilai P <
α = 5% sehingga keempat variabel
masuk dalam model logit multivariabel.

Tabel 2. Uji Variabel Secara Univariabel


Variabel Coefficients Standard Error P-value

Intercept 1,75111225 0,031777281 0

x1 -0,000559178 1,72974E-05 1,3433E-207*

234
Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Kota Menggunakan Metode Stated Preference
(Rahmatang Rahman)

Tabel 2. (lanjutan)
Variabel Coefficients Standard Error P-value

Intercept 1,75111225 0,031777281 0

x1 -0,000559178 1,72974E-05 1,3433E-207*

Variabel Coefficients Standard Error P-value


Intercept 0,285334924 0,05618635 3,9511E-07
x2 -0,043618078 0,003653874 2,16132E-32*

Variabel Coefficients Standard Error P-value


Intercept 0,213967629 0,029521829 4,91316E-13
x3 -0,022348069 0,00073518 9,0124E-186*
Variabel Coefficients Standard Error P-value

Intercept 0,389806149 0,025257997 1,75985E-52


x4 0,052253864 0,001715943 2,2778E-186*
Ket : (*) Signifikan pada α = 5 %

Tabel 3 Uji Variabel Signifikan Multivariabel


Variabel Coefficients Standard Error P-value
Intercept -0,08676 0,048647 0,074563
x1 -0,00056 1,31E-05 0*
x2 -0,04303 0,002542 1,68E-62*
x3 -0,0223 0,00055 0*
x4 0,052254 0,001285 0*

• Pengujian Variabel secara


H1: paling sedikit ada satu βk ≠ 0 , k =
Multivariabel
1,2,…,5 artinya nilai dari βk
Pada pengujian ini semua tidak sama dengan 0 atau
variabel prediktor yang memenuhi lebih dari 0,05 maka terima
syarat uji univariabel pada moda Kijang H1 (artinya tidak signifikan)
dan moda Sedan dimasukkan secara
keseluruhan. Dari Tabel 3. tampak bahwa
Pengujian model secara serentak: nilai p-value = 0,000 < 5% pada
pengujian dengan menggunakan
Hipotesis : tingkat signifikan α = 5% sehingga Ho
Ho: β1 = β2 = … = βk = 0 arinya nilai dari ditolak. Dengan kata lain terdapat satu
β1 = β2 = … = βk sama atau lebih variabel berpengaruh secara
dengan 0 atau kurang dari signifikan terhadap variabel respon.
0,05 maka tolak Ho ( artinya
signifikan)

235
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 4, Nopember 2009: 229 - 243

Tabel 4. Matriks Korelasi Antara Variabel Bebas dengan Variabel tidak


bebas untuk semua atribut ( Kijang dengan Sedan)
X1 X2 X3 X4 Y
X1 1 0.42291
X2 0 1 -0.16984
X3 0 0.005673 1 0.40186
X4 0 0 0 1 0.402453
Y 0.42291 -0.16984 0.40186 0.402453 1
Sumber: Hasil Uji Statistik

Dimana:
X1 = Selisih nilai atribut Cost antara Kijang dan Sedan
X2 = Selisih nilai atribut Time antara Kijang dan Sedan
X3 = Selisih nilai atribut Headway antara Kijang dan Sedan
X4 = Selisih nilai atribut Kualitas Pelayanan dalam kendaraan antara Kijang dan
Sedan
Y = Nilai skala numerik

4.5 Analisis Korelasi y = utilitas ( mobil Kijang dan mobil


Sedan)
Uji korelasi untuk mengetahui
x = Cost (selisih biaya perjalanan
seberapa besar hubungan antar
antara Kijang dan Sedan)
variabel-variabel bebas terhadap
x2 = Time (selisih waktu tempuh
variabel tidak bebas. Adapun hasil uji
perjalanan antara Kijang dan
korelasi terhadap persamaan linier
Sedan)
fungsi selisih utilitas pada Tabel 4.
x3 = Headway (selisih frekwensi
Berdasarkan hasil pengamatan
keberangkatan antara Kijang
dari matriks korelasi dari Tabel 4 dapat
dan Sedan)
diambil kesimpulan tidak ada masalah
x4 = Kualitas Pelayanan (selisih
multikolinier antar variabel bebas,
Tingkat Kualitas pelayanan
dimana nilai korelasi antar variabel
antara Kijang dan Sedan)
bebas (<0,6), sehingga semua variabel
a = konstanta
bebas tersebut dapat dipergunakan
b = parameter model
bersama-sama tanpa ada kemungkinan
masalah kolinieritas.
Selanjutnya akan dibuat
beberapa alternatif persamaan yang
4.6 Alternatif Persamaan Fungsi Selisih
dapat dibentuk dari persamaan umum
Utilitas Dan Kalibrasi
tersebut, kemudian dipilih satu
Persamaan fungsi selisish utilitas persamaan yang merupakan
mobil Kijang dan mobil Sedan yang persamaan fungsi selisih utilitas terbaik
digunakan dalam model pimilihan dari hasil kalibrasi dari beberapa
moda pada studi ini adalah persamaan alternatif yang dibentuk. Berdasarkan uji
linier. Bentuk umum dari persamaan statistik terhadap masing – masing
linier empat atribut adalah sebagai alternatif persamaan maka persamaan
berikut: fungsi selisih utilitas yang terpilih adalah
alternatif – 15 dengan parameter
y = a + b1x1+ b2x2 +b3x3 +b4x4 memiliki nilai konstanta yang kecil, nilai
F-stat yang terbesar dan nilai R2 yang
Di mana: terbesar.

236
Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Kota Menggunakan Metode Stated Preference
(Rahmatang Rahman)

4.7 Persamaan Model X2 = ∆ Time (selisih waktu tempuh


Berdasarkan uji statistik perjalanan antara Kijang dan
terhadap masing – masing alternatif Sedan)
persamaan maka persamaan fungsi X3 = ∆ Headway (selisih frekwensi
selisih utilitas yang terpilih adalah keberangkatan antara Kijang
alternatif – 15 dengan parameter dan Sedan)
memiliki nilai konstanta yang kecil, nilai X4 = ∆ Service Quality(selisih Tingkat
F-stat yang terbesar dan nilai R2 yang pelayanan antara Kijang dan
terbesar. Untuk lebih jelas dapat dilhat Sedan)
pada Tabel 4.32.
Model pemilihan moda 4.8 Pengujian Terhadap Koefisien Regresi
angkutan penumpang antar kota Secara Parsial (t-test)
antara moda mobil Kijang dan mobil Pengujian hipotesis terhadap
Sedan untuk rute Palu-Donggala yang koefisien regresi secara parsial (t-test)
diperoleh dalam studi ini adalah Model dilakukan untuk memastikan pengaruh
Logit Biner dengan fungsi utilitas antara masing – masing atribut dalam
mobil Kijang dan Sedan dalam bentuk persamaan selisih utilitas secara individu.
persamaan linier. Persamaan model Uji t merupakan uji hipotesis untuk
pemilihan moda hasil analisa sebagai menguji signifikan konstanta dan
berikut: variabel dependen.
Contoh perhitungan menggunakan
• Probabilitas pemilihan moda mobil atribut cost dapat dilihat sebagai
Kijang adalah: berikut:
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
PKijang = exp(U Kijang - USedan) / (1 + exp(U pengaruh sebagai berikut :
Kijang – U Sedan ) Dengan membandingkan F tabel
)
dengan F hitung:
F tabel = 2,37 , F hitung = 1353.888
• Dan probabilitas pemilihan moda Jadi, F hitung > F tabel, maka H0 ditolak
mobil Sedan adalah: Dengan membandingkan T tabel
dengan T hitung:
PSedan = 1 – PKijang = 1/(1 + exp(UKijang – U T tabel = 1,645 , T hitung = -42,7341
Sedan ) (Pengujian dua arah (Uji 1 arah))
Jadi, T hitung < - (T tabel), maka H0
Dengan persamaan model selisih utilitas ditolak
mobil Kijang dan mobil Sedan adalah: Dengan melihat nilai probabilitas (P-
Value) :
(UKjg – USdn) = -0,08676 – 0,00056X1 – P-value = 0,000
α = (100%-95%) → 5% = 0,05 (dengan
0,04303X2 – 0,0223X3 +
tingkat kepercayaan 95 %).
0,052254X4 Dengan melihat Tabel 5, dapat
Dimana: disimpulkan bahwa semua atribut yaitu:
Cost, mempengaruhi utilitas pemilihan
X1 = ∆ Cost (selisih biaya perjalanan
moda, hal ini ditunjukkan dengan hasil
antara Kijang dan Sedan)
pengujian hipotesis yang menolak H0
atau terima H1.

Tabel 5. Hasil Uji t antara Mobil Kijang dengan Mobil Sedan


Model F - hitung T-hitung P-Value Keputusan
Cost -42.7341 0,000 H0 ditolak
1353.888
Travel time -16.9313 1.68E-62 H0 ditolak

237
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 4, Nopember 2009: 229 - 243

Tabel 5. Hasil Uji t antara Mobil Kijang dengan Mobil Sedan (lanjutan)
Headway -40.5098 0,000 H0 ditolak
Service Quality 40.66682 0,000 H0 ditolak
T-tabel 1,645
F-tabel 2,37
Sumber : Hasil Uji Statistik

Tabel 6. Nilai selisih utilitas dan probabilitas (antara Kijang dengan Sedan)

Nilai Rata-rata selisih Atribut


Service (Ukjg-Usdn) PKjg
∆ Cost ∆travel time ∆headway
Quality
1500 -14.375 -31.25 10 0.91234479 0.71
Sumber: Hasil Uji Statistik.

Tabel 7. Nilai Elastisitas Langsung

Elastisitas Langsung

∆ Cost ∆travel time ∆headway Service Quality

-0.24032387 0.17724506 0.19962585 0.14971791

Sumber: Hasil Uji Statistik

Tabel 8. Nilai Elastisitas Silang

Elastisitas Silang

∆ Cost ∆travel time ∆headway Service Quality

0.59844359 -0.4413676 -0.49709922 -0.37282074


Sumber: Hasil Uji Statistik

4.9. Pengujian Pengaruh Atribut Secara 4.10. Pengukuran Prosentase Pengaruh


Bersama (F-test) Semua Atribut (R2)
Pengujian hipotesis terhadap Prosentase pengaruh semua
variasi nilai utilitas (F-test) dilakukan atribut terhadap utilitas pemilihan moda
untuk memastikan pengaruh semua ditunjukkan oleh besarnya koefisien
atibut yang terdapat dalam persamaan determinasi (R2). Misalnya nilai R2
selisih utilitas secara bersama-sama. persamaan regresi = 0,53038 artinya
Dari uji Anova atau F-test dengan pengaruh semua atribut terhadap
memasukkan semua atribut, didapat F perubahan utilitas pada model ini
hitung sebesar 1353,888 dengan tingkat adalah sebesar 53,04% dan sisanya
signifikan 0,000. Karena probabilitas 56.96% dipengaruhi atribut lain yang
(0,000) lebih kecil dari 0,05, dapat tidak dipertimbangkan dalam model ini.
dinyatakan bahwa atribut cost, travel Dari semua alternatif persamaan yang
time, headway dan service quality ada, alternatif -15 memiliki nilai R2 yang
berpengaruh terhadap selisih utilitas terbesar yaitu 0,530388 dan diikuti oleh
kedua moda tersebut.

238
Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Kota Menggunakan Metode Stated Preference
(Rahmatang Rahman)

alternatif -13 sebesar 0,0,502312 dan


alternatif -12 sebesar 0,369667. • Sensitivitas Model
Sensitivitas model dimaksudkan
• Elastisitas Model untuk memahami perubahan nilai
Dengan menggunakan nilai probabilitas pemilihan mobil Kijang
rata-rata tersebut,maka berdasarkan seandainya dilakukan perubahan nilai
formulasi model yang ada nilai utilitas atribut pelayanannya secara gradual.
dan probabilitas pemilihan mobil Sedan Untuk menggambarkan sensitivitas ini
untuk masing-masing model dapat dilakukan perubahan atribut berikut
dilihat pada Tabel 6. terhadap model pada masing-masing
kelompok, yaitu:
Dengan diperolehnya nilai
probabilitas moda mobil Kijang, maka 1) Biaya perjalanan dikurangi atau
elastisitas terhadap berbagai atribut, ditambah
nilai elastisitas langsung pada nilai rata- 2) Waktu perjalanan diperlambat atau
rata atribut diperoleh untuk ∆Cost =- dipercepat
0.24032387, ∆travel time = 0.17724506, 3) Headway antar keberangkatan
∆headway = 0.19962585, Service Quality dipercepat atau diperlambat
= 0.14971791,sedang nilai elastisitas 4) Tingkat pelayanan dikurangi atau
silang diperoleh untuk ∆Cost = ditambah
0.59844359, ∆travel time = - 0.4413676, Analisa sensitivitas terhadap
∆headway = -0.49709922, Service atribut dari salah satu perubahan
Quality =-0.37282074. dilakukan dengan menganggap bahwa
Berdasarkan hasil perhitungan dengan perubahan ini tidak
elastisitas langsung dan elastisitas silang mempengaruhi atribut lainnya, atau
di atas maka dapat diterjemahkan pengaruh balik (feedback effect) tidak
sebagai berikut: diperhitungkan.
Berdasarkan analisis sensitivitas terhadap
1) Atribut COST merupakan atribut yang
perubahan Cost sebagaimana
paling sensitif mempengaruhi
diperlihatkan pada Gambar 1, maka
pemilihan moda. Hal ini terlihat dari
dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
nilai elastisitasnya yang lebih besar
a. Memperlihatkan arah kemiringan
dari nilai elastisitas atribut lainnya.
garis yang menunjukkan arah
2) Atribut TRAVEL TIME, HEADWAY dan kemiringan negatif, yaitu
SERVICE QUALITY pada elastisitas menyatakan bahwa semakin besar
langsung bertanda positif artinya bila selisih perbedaan biaya akan
terjadi peningkatan dalam waktu memperkecil probabilitas memilih
tempuh (waktu tempuh lebih cepat), mobil Kijang.
jadwal keberangkatan (frekwensi b. Dengan hanya memperhatikan
keberangkatan dipercepat) dan perubahan selisih biaya (cost), dapat
tingkat pelayanan (menjadi lebih dijelaskan bahwa pada kondisi selisih
baik) pada mobil Kijang, maka akan biaya perjalanan Rp 1.500
terjadi peningkatan probabilitas probabilitas peluang memilih mobil
pemilihan moda mobil Kijang. Hal Kijang masih lebih besar dari
yang sebaliknya terjadi pada atribut probabilitas peluang memilih mobil
COST, tanda negatif menunjukkan Sedan. apalagi pada kondisi dengan
bahwa bila terjadi peningkatan selisih 0 (atau pada saat biaya
biaya perjalanan (menjadi lebih perjalanan sama) maka responden
mahal) pada mobil Kijang maka tetap memilih mobil Kijang. Hal ini
akan mengakibatkan penurunan membuktikan bahwa moda mobil
probabilitas pemilihan moda mobil Kijang lebih diminati dibanding
Kijang. dengan moda Sedan.

239
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 4, Nopember 2009: 229 - 243

Gambar 1. Grafik Sensitivitas Model Terhadap Perubahan Atribut Cost

Gambar 2. Grafik Sensitivitas Model Terhadap Perubahan Atribut Travel Time

Gambar 3. Grafik Sensitivitas Model Terhadap Perubahan Atribut Headway

240
Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Kota Menggunakan Metode Stated Preference
(Rahmatang Rahman)

Gambar 4. Grafik Sensitivitas Model Terhadap Perubahan Atribut Service Quality

Berdasarkan analisis sensitivitas terhadap b. Dengan hanya memperhatikan


perubahan Travel Time sebagaimana perubahan selisih frekwensi
diperlihatkan pada Gambar 2, maka keberangkatan (headway), dapat
dapat dijelaskan beberapa hal sebagai dijelaskan bahwa probabilitas
berikut: peluang memilih mobil Kijang akan
a. Memperlihatkan arah kemiringan lebih besar dari probabilitas memilih
garis yang menunjukkan arah mobil Sedan bila selisih frekwensi
kemiringan negatif, yaitu keberangkatan lebih kecil dari 30
menyatakan bahwa semakin besar menit.
selisih waktu tempuh perjalanan
akan memperkecil probabilitas Berdasarkan analisis sensitivitas terhadap
pemilihan mobil Kijang. perubahan Service Quality
b. Dengan hanya memperhatikan sebagaimana diperlihatkan pada
perubahan selisih waktu tempuh Gambar 4, maka dapat dijelaskan
perjalanan (travel time), dapat beberapa hal sebagai berikut:
dijelaskan bahwa probabilitas a. Memperlihatkan arah kemiringan
peluang memilih mobil Kijang akan garis yang menunjukkan arah
lebih besar dari probabilitas memilih kemiringan positif, yaitu menyatakan
mobil Sedan bila selisih waktu bahwa semakin besar selisih tingkat
tempuh lebih kecil dari 5 menit. pelayanan didalam kendaraan akan
memperbesar probabilitas memilih
Berdasarkan analisis sensitivitas terhadap mobil Kijang.
perubahan Headway sebagaimana b. Dengan hanya memperhatikan
diperlihatkan pada Gambar 3, maka perubahan selisih tingkat pelayanan
dapat dijelaskan beberapa hal sebagai didalam kendaraan (service quality),
berikut: dapat dijelaskan bahwa pada saat
a. Memperlihatkan arah kemiringan kondisi selisih 0 persen pun (atau
garis yang menunjukkan arah pada saat tingkat pelayanan sama)
kemiringan negatif, yaitu maka probabilitas peluang memilih
menyatakan bahwa semakin besar mobil Kijang masih lebih besar dari
selisih frekwensi keberangkatan akan probabilitas memilih mobil Sedan. Hal
memperkecil probabilitas memilih ini membuktikan bahwa moda mobil
mobil Kijang. Kijang lebih diminati dibanding
dengan moda Sedan.

241
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 4, Nopember 2009: 229 - 243

Tabel 9. Probabilitas pemilihan moda sebelum perubahan Cost

Nilai Rata-rata selisih Atribut


Service (Ukjg-Usdn) PKjg Psdn
∆ Cost ∆travel time ∆headway
Quality
1500 -14.375 -31.25 10 0.91234479 0.71 0,29

Tabel 10. Probabilitas pemilihan moda setelah perubahan Cost


Nilai Rata-rata selisih Atribut
Service (Ukjg-Usdn) PKjg Psdn
∆ Cost ∆travel time ∆headway
Quality
1000 -14.375 -31.25 10 1.19193394 0.77 0,23
500 -14.375 -31.25 10 1.4715231 0.81 0,19

4.11 Aplikasi Model sedangkan probabilitas memilih Sedan


Model pemilihan moda yang mengalami penurunan menjadi 0,23.
telah dihasilkan selanjutnya akan Dan saat kondisi selisih cost 500
dicoba untuk diaplikasikan akibat Probabilitas yang memilih Kijang
perubahan Cost. mengalami peningkatan sebesar 0,81
sedangkan probabilitas memilih Sedan
1) Cost berubah berdasarkan selisih
mengalami penurunan menjadi 0,19.
mobil Kijang dan mobil Sedan yang
semula Rp. 1.500 menjadi Rp. 1000
dan Rp 500. 5. Kesimpulan
2) Travel Time, Headway dan Service
1) Berdasarkan analisis uji statistik bahwa
Quality diasumsikam tetap tidak ada
faktor biaya perjalanan, waktu
perubahan.
tempuh perjalanan, jadwal
Dengan asumsi - asumsi tersebut keberangkatan serta tingkat
akan dilihat bagaimana dampak pelayanan merupakan faktor – faktor
dengan perubahan selisih Cost yang signifikan mempengaruhi
terhadap probabilitas pengguna jasa pemilihan moda antara mobil Kijang
mobil Kijang dan mobil Sedan, sehingga dan mobil Sedan.
akan diketahui apakah akan terjadi 2) Model pemilihan moda dalam studi
peningkatan atau penurunan ini adalah menggunakan Model Logit
probabilitas pemilihan moda baik moda Biner dengan fungsi selisih utilitas
Kijang maupun moda Sedan. Hasil mobil kijang dan mobil sedan dalam
analisis dilihat pada Tabel 9 dan Tabel bentuk persamaan linier. Dari hasil
10 untuk Kijang dan Sedan. analisis didapat persamaan model
Dari Tabel 9 - Tabel 10 dapat logit binomial antara mobil Kijang
disimpulkan sebagai berikut : dan mobil Sedan adalah sebagai
Pada saat kondisi selisih cost 1500 berikut:
Probabilitas yang memilih Kijang
sebesar 0,71 sedangkan probabilitas
memilih Sedan sebesar 0,29
Pada saat kondisi selisih cost 1000
Probabilitas yang memilih Kijang
mengalami peningkatan sebesar 0,77

242
Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Kota Menggunakan Metode Stated Preference
(Rahmatang Rahman)

Dimana: Insinyur dan Ilmuwan, Edisi ke- 4,


X1 = ∆ Cost (selisih biaya perjalanan Institut Teknologi Bandung 1995.
antara Kijang dan Sedan)
Willumsen, L.G, dan Ortuzar, J.D, (1994),
X2 = ∆ Time (selisih waktu tempuh
Modelling Transport Second
perjalanan antara Kijang dan
Edition, John Wiley and Sons ltd,
Sedan)
London.
X3 = ∆ Headway (selisih jadwal
keberangkatan antara Kijang
dan Sedan)
X4 = ∆ Service Quality(selisih Tingkat
pelayanan antara Kijang dan
Sedan)

3) Dari hasil analisis sensitivitas model


dapat diketahui bahwa semakin kecil
selisih faktor Cost, Travel Time dan
Headway antara moda mobil Kijang
dan mobil Sedan, maka akan
memperbesar probabilitas pemilihan
mobil Kijang,kecuali pada faktor
Service Quality diketahui bahwa
semakin besar selisihnya maka akan
memperbesar probabilitas pemilihan
mobil Kijang
4) Hasil analisis aplikasi model
menunjukkan bahwa probabilitas
yang memilih mobil Kijang
mengalami peningkatan yang cukup
signifikan dan probabilitas yang
memilih mobil Sedan mengalami
penurunan.

6. Daftar Pustaka
Iriawan, N, Astuti, S.P, Mengolah Data
Statistik dengan Mudah
Menggunakan Minitab 14,
Penerbit Andi Yogyakarta.
Sugiyono, (2005), Statistika untuk
Penelitian, Penerbit Alfabetha
Bandung.
Permain, D and Swanson, J (1991),
Stated Preference Techniques: A
Guide to Practice, Steer Devies.
Gleave and Haque Consulting
Group, London.
Tamin, O.Z, (2000), Perencanaan dan
Pemodelan Transportasi,Edisi ke-
2, Penerbit ITB Bandung.
Walpole, R.E, dan Myers, R.H, (1995), Ilmu
peluang dan Statistika untuk

243

You might also like